Anda di halaman 1dari 15

Critical Journal Review Filsafat Pendidikan

( Filsafat Idealisme atau Implikasi nya dalam Dunia Pendidikan, Rusdi, 2013)

NAMA : RYAN VALENTINO PURBA


NIM : 6233321030
Dosen Pengampu : Anifah, S.Sos., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.........................................................................................

B. Rumusan Masalah.....................................................................................

C. Tujuan....................................................................................................

BAB II ANALISIS JURNAL

A. Informasi Jurnal…………………………………………………………

B. Ringkasan Jurnal.......................................................................................

C. Keunggulan...............................................................................................

D. Kelemahan.................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................

B. Saran.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang karena anugerah dari-
Nya saya dapat menyelesaikan critical jurnal report ini. Salam Sejahtera semoga
senantiasa tercurahkan kepada-Nya yang telah menunjukkan kepada kita jalan
yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi anugerah serta
rahmat bagi seluruh alam semesta.

Saya sangat berharap Critical Jurnal Report ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Filsafat Pendidikan.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin


masih banyak kekurangan dalam critical jurnal ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca .
BAB I
PENDAHULU
AN

A. LATAR BELAKANG
Idealisme merupakan sebuah pemikiran filosofis yang telah memberikan
pengaruh besar terhadap dunia pendidikan selama beberapa abad. sebenarnya
gagasan-gagasan idealisme telah diperkenalkan oleh Plato jauh sebelum itu.
Secara histoiis, idealisme telah diformulasi dengan jelas dan diintrodusir oleh
Plato pada abad ke-4 sebelum Masehi (S.M). Dengan gagasan-gagasan dan
pemikiran filosofis tersebut, akhirnya Plato dijuluki dengan bapak idealisme.
Tokoh idealisme yang menerapkan gagasan-gagasan idealism pada pendidikan
modern di antaranya adalah J. Donald Butler dan Herman H. Horne. Sepanjang
sejarahnya, idealisme terkait dengan agama, karena keduanya sama- sama
berfokus pada aspek spritual dan moral.

Idealisme adalah salah satu aliran filsafat pendidikan yang berpaham


bahwa pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide. Semua bentuk realita
adalah manifestasi dalam ide. Karena pandangannya yang idealis itulah
idealisme sering disebut sebagai lawan dari aliran realisme. Tetapi, aliran ini
justru muncul atas feed back realisme yang menganggap realitas sebagai
kebenaran tertinggi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa kelebihan dan kekurangan dari jurnal
2. Bagaimana gagasan idealisme berimplikasi dalam bidang pendidikan
3. Apakah filsafat idealisme itu
C. TUJUAN
1. Untuk mendapatkan kelebihan dan kekurangan dari jurnal
2. untuk menegtahui gagasan idealisme berimplikasi dalam bidang pendidikan
3. Untuk mengetahui deskripsi mengenai filsafat idealisme
BAB 1
ANALISIS JURNAL

A. Informasi Jurnal I

a) Judul : FILSAFAT IDEALISME (IMPLIKASINYA DALAM


PENDIDIKAN)
b) Jurnal : Dinamika Ilmu
c) Volume 13
d) Nomor 2
e) Tahun 2013
f) Penulis : Rudi
g) Reviewer : Theresia Marpaung

B. Informasi Jurnal II
a) Judul : Paradigma Membangun Generasi Emas Indonesia 1945
b) Volume 11
c) Nomor 1
d) Tahun 2014
e) Penulis :Antonius RemigiusAbi
f) Reviewer : Theresia Marpaung

C. Ringkasan Jurnal I

⮚ Makna filsafat idealisme menurut para ahli,yaitu :

1. Herman Horne
Ia mengatakan idealisme merupakan pandangan yang
menyimpulkan bahwa alam merupakan ekspresi dari pikiran, juga
mengatakan bahwa subtansi dari dunia ini adalah dari alam pikiran serta
berpandangan bahwa hal-hal yang bersifat materi dapat dijelaskan melalui
jiwa
2. Ahmad Tafsir
Ia mengemukakan bahwa dalam kajian filsafat, idealisme adalah
doktrin yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami
dalam ketergantungannya pada jiwa (mind) dan spirit (ruh). lstilah ini
diambil dari "idea", yaitu sesuatu yang hadir dalamjiwa.
3. George R. Knight
Menurutnya, ini sangat berlawanan dengan materialisme yang
berpendapat bahwa materi adalah nyata ada, sedangkan akal pikir (mind)
adalah sebuah fenomena pengiring.
4. Plato
Menurut Plato hakekat segala sesuatu tidak terletak pada yang
bersifat materi atau bendawi, tetapi sesuatu yang ada dibalik materi itu,
yakni ide. Ide bersifat kekal, immaterial dan tidak berubah. Walaupun
materi hancur, ide tidak ikut musnah.

⮚ PANDANGAN FIOSOFIS IDEALISME

1. Realitas Akal Pikiran (Kajian Ontologi)

Para penganut idealisme berpandangan bahwa seseorang haruslah


telah mempunyai ide tentang kursi dalam akal pikirannya sebelum ia dapat
membuat kursi untuk diduduki. Metafisika idealisme nampaknya dapat
dirumuskan sebagai sebuah dunia akal pikir kejiwaan.
Uraian di atas dapat dipahami bahwa meskipun idealism berpandangan
yang terfokus pada dunia ide yang bersifat abstrak, namun demikian ia
tidak menafikan unsur materi yang bersifat empiris indrawi. Pandangan
idealisme tidak memisahkan antara sesuatu yang bersifat abstrak yang ada
dalam tataran ide dengan dunia materi. Namun menurutnya, yang
ditekankan adalah bahwa yang utama adalah dunia ide, karena dunia materi
tidak akan pernah ada tanpa terlebih dulu ada dalam tataran ide.
2. Kebenaran sebagai Ide dan Gagasan (Kajian Epistemologi)

Kunci untuk mengetahui epistemologi idealisme terletak pada


metafisika mereka. Ketika idealisme menekankan realitas dunia ide dan
akal pikiran dan jiwa, maka dapat diketahui bahwa teori mengetahui
(epistemologi)nya pada dasarnya adalah suatu penjelajahan secara mental
mencerap ide-ide, gagasan dan konsep-konsep. Dalam pandangannya,
mengetahui realitas tidaklah melalui sebuah pengalaman melihat,
mendengar atau meraba, tetapi lebih sebagai tindakan menguasai ide
sesuatu dan memeliharanya dalam akal pikiran.
Kata kunci dalam epistemologi idealisme adalah konsistensi
dankoherensi. Para penganut idealisme memberikan perhatian besar pada
upaya pengembangan suatu sistem kebenaran yang mempunyai konsistensi
logis. Sesuatu benar ketika ia selaras dengan keharmonisan hakikat alam
semesta. Segala sesuatu yang inkonsisten dengan struktur ideal alam
semesta harus ditolak karena sebagai sesuatu yang salah.
Dari kutipan di atas, diketahui bahwa menurut idealisme, proses untuk
mengetahui dapat dilakukan dengan mengenal atau mengenang kembali
ide-ide tersembunyi yang telah terbentuk dan telah ada dalam pikiran.
Dengan mengenang kembali, pikiran manusia dapat menemukan ide-ide
tentang pikiran makrokosmik dalam pikiran yang dimiliki séseorang. Jadi,
pada dasarnya mengetahui itu melalui proses mengenal atau mengingat,
memanggil dan memikirkan kembali ide-ide yang tersembunyi atau
tersimpan yang sebetulnya telah ada dalam pikiran. Apa yang akan
diketahui sudah ada dalam pikiran.

3. Nilai-nilai dari Dunia Ide (Kajian Aksiologi)

Aksiologi idealisme berakar kuat pada cara metafisisnya. Dalam


pandangan idealisme, kehidupan etik dapat direnungkan sebagi suatu
kehidupan yang dijalani dalam keharmonisan dengan alarm (universe). Jika
Diri Absolut dilihat dalam kacamata makrokosmos, maka diri individu
manusia dapat diidentifikasi sebagai suatu diri mikrokosmos. Dalam
kerangka itu, peran dari individual akan bias menjadi maksimal mungkin
mirip dengan Diri Absolut. Jika Yang Absolut dipandang sebagai
hal yang paling akhir dan paling etis dari segala sesuatu, atau sebagai
Tuhan yang dirumuskan sebagai yang sempurna sehingga sempurna pula
dalam moral, maka lambang perilaku etis penganut idealisme terletak pada
"peniruan" Diri Absolut. Manusia adalah bermoral jika ia selaras dengan
Hukum Moral Universal yang merupakan suatu ekspresi sifat dari Zat
Absolut.
Uraian di atas memberikan pengertian bahwa nilai kebaikan dipandang
dan sudut Diri Absolut. Ketika manusia dapat menyeleraskan diri dan
mampu mengejewantahkan diri dengan Yang Absolut sebagai sumber
moral etik, maka kehidupan etik telah diperolehnya. sehingga nilai etik itu
sendiri merupakan sesuatu yang muttlak, abadi, tidak berubah dan bersifat
universal.

D . Ringkasan Isi Jurnal II


1. Cikal Bakal Generasi Bangsa
Secarabahasa,generasi‟ merupakan kata benda yang bermaknamasa
orang- orang seangkatan hidup;sekalian orang yang kira-kira sama waktu
hidupnya angkatan. Sedangkan emas‟adalah benda (unsur kimia) yang
memiliki nilai materi yang sangat tinggi dan sering digunakan sebagai
perhiasan yang mana semua orang menginginkannya. Ada pepatah
mengatakan,kalua emas,dibuang kecomberan sekali pun tetap menjadi
emas dan setiap orang akan berusaha untuk mendapatkannya meski pun
tubuh harus berbalur lumpur untuk mendapatkannya.‟Dengan
demikian,maka istilah“generasi emas” merupakan konotasi atas harapan di
masa mendatang tentang hadirnya generasi- generasi Indonesia yang genius
dan unggul dalam segala bidang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
membangun NKRI menjadi bangsa yang besar, kuat, dan berdaulat di mata
dunia.
2. Esensi Filsafat Ilmu Pendidikan

Filsafat Pendidikan adalah hasil pemikiran dan perenungan secara


mendalam sampai keakar-akarnya mengenai pendidikan, Filsafat
Pendidikan merupakan terapan filsafat dalam pendidikan.Pendidikan
membutuh kan filsafat karena masalah
Masalah Pendidikan bukan hanya berhubungan dengan pelaksanaan pendidikan
yang dibatasi pengalaman, tetapi permasalahan yang lebih luas, lebih dalam, serta
lebih kompleks, yang tidak dibatasi pengalaman maupun fakta-fakta pendidikan,
dan tidak memungkinkan dapat dijangkauoleh Sains pendidikan.

3. Filsafat Pendidikan Indonesia


Pancasila adalah jiwa dan seluruh rakyat Indonesia, kepribadian bangsa
Indonesia, pandangan bangsa Indonesia dan dasar negara.
Atas pemahaman diatas,tentulah sangatlah wajar jika Pancasila dikatakan
sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia, karena;
1)Kesadaran ketuhanan dan kesadaran keagamaan secara sederhana,
2)Kesadaran kekeluargaan, dimana cinta dan keluarga sebagai dasar dan
kodratter bentuknya Masyarakat dan sinambungnya generasi.
3) Kesadaran musyawarah mufakat dalam menetapkan kehendak bersama.
4) Kesadaran tenggang rasa, atau tepaselira, sebagai semangat
kekeluargaan dan kebersamaan, hormat dan memelihara kesatuan, saling
pengertian demi keutuhan, kerukunan dan kekeluargaan dalam
kebersamaan.

4. Sosialisasi Pancasila Menuju Generasi Emas 2045


Tahun 2045 akan menjadi masa perwujudan cita-cita mulia bagi segenap
bangsa. Karena itu,apa yang telah menjadi pencanangan generasi emas
yang Pancasila di tahun tersebut harus benar- benar dipersiapkan sedari
sekarang dan harus tersosialisasi secara holistic disegenap lapisan
kehidupan masyarakat Indonesia. Selaku ideologi bangsa, tentunnya
Pancasila harus disosialisasikan kemasyarakat melalui atmosfer
pendidikandi segenap lapisan kehidupan dengan pemahaman yang lebih
luas agar generasi Indonesia menjadi generasi yang berilmu dan berjiwa
pancasila, sebab didalam tubuh Pancasila sebagai ideologi terkandung
karakter generasi yang mencintai sesama dan mencintai bangsanya.
B. PENUTUP
Golden Generation is genius peoples with Pancasilas(Generasi emas
adalah generasi Indonesia yang Genius dan Pancasilais). Jati diri bangsa
Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945 dimana di dalamnya memuat
segala aspek dalam Upaya menumbuhkan sikap toleransi, gotong- royong
dan tenggang rasa sebagai modal menciptakan masyarakat yang damai
dan harmonis. Jati diri bangsa kita adalah budaya relegius, jujur, santun,
ramah, disiplin dan gotong-royong. Inilah yang harus kita tanamkan pada
setiap diri generasi muda agar terciptanya Indonesia yang berdaulat dan
bermartabat. Generasi yang memiliki karakter jati diri bangsa yang
demikian,adalah generasi emas bangsa yang dapat menjadi pilar
penyanggah keutuhan, integritas, dan martabat bangsa dan negara
Indonesia.

Keunggulan Jurnal I

1. Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan atau latar
belakang dari permasalahan
2. Isi jurnal dan penjelasan dalam jurnal ini sudah lengkap, karena mengupas
tuntas semuanya dan juga membahasnya semua satu per satu sehingga
pembaca dapat memilah-milah satu per satu dari materi tersebut.
3. jurnal ini cocok digunakan untuk mahasiswa sebagai panduan dan pedoman
untuk menambah pengetahuan.
4. Definisi- definisi dalam setiap pokok pembahasan banyak di buat
pengertian menurut para ahli. Sehingga kita sebagai pembaca dapat lebih
mudah memahami setiap pokok pembahasan yang ada dalam jurnal ini.

Kelemahan Jurnal I

1. Dalam setiap paragraf pun ada dijumpai kalimat yang bahasanya masih
belum sesuai dengan EYD.
2. Bahasa dan kalimat yang digunakan dalam jurnal tersebut lumayan susah
untuk dimengerti dan dicerna, kata-katanya tidak begitu mudah untuk
dipahami sehingga pembaca harus lebih serius dan berkonsentrasi saat
membacanya.

Keunggulan Jurnal II

1. Jurnal ini memaparkan beberapa teori-teori dari para ahli


2. Sistematika penulisan sudah tersusun dengan baik
3. Isi dari materi yang dipaparkan cukup lengkap

Kelemahan Jurnal II
1. Tidak disertai dengan gambar grafik atau pun tabel hasil analisis penelitian
2. Bukan merupakan jurnal hasil penelitian, melainkan hanya pembahasan materi
3. Tidak terdapat analisis yang mendalam pada bagian isi jurnal.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Filsafat pendidikan idealisme dapat ditinjau dari tiga cabang filsafat yaitu
ontologi sebagai cabang yang merubah atas teori umum mengenai semua hal,
epistemologi yang membahas tentang pengetahuan serta aksiologi yang
membahas tentang nilai.

● Ontologi dari filsafat pendidikan idealisme menyatakan bahwa kenyataan

dan kebenaran itu pada hakikatnya adalah ide-ide atau hal-hal yang
berkualitas spiritual. Oleh karena itu, hal pertama yang perlu ditinjau pada
peserta didik adalah pemahaman sebagai makhluk spiritual dan
mempunyai kehidupan yang bersifat ontologis dan idealistik. Dengan
demikian pendidikan bertujuan untuk membimbing peserta didik menjadi
makhluk yang berkepribadian, bermoral serta mencitacitakan segala hal
yang serba baik dan bertaraf tinggi.

● Aspek epistemologi dari idealisme adalah pengetahuan hendaknya bersifat

ideal dan spritual yang dapat menuntun kehidupan manusia pada


kehidupan yang lebih mulia. Pengetahuan tersebut tidak semata-mata
terikat pada hal-hal fisik, tetapi nengutamakan yang bersifat spiritual

● Sedangkan aspek aksiologi pada idealisme menempatkan nilai pada

dataran yang bersifat tetap dan idealistik. Artinya pendidik hendaknya


tidak menjadikan peserta didik terombang ambing oleh sesuatu yang
bersifat relatif atau temporer.
Idelisme adalah suatu aliran filsafat yang berpandangan bahwa dunia ide
dan gagasan merupakan hakikat dari realitas.Dan mengedepankan akal
pikiran manusia. Sehingga sesuatu itu bisa terwujud atas dasar pemikiran
manusia. Dalam pendidikan, idealisme merupakan suatu aliran yang
berkontribusi besar demi kemajuan pendidikan.
B. SARAN
Ada baiknya bahasa dan kalimat yang digunakan dalam jurnal tersebut
mengunakan kata yang mudah dimengerti pembaca sehinga pembaca lebih
mudah mencerna dan memahami isi jurnal tersebut tanpa harus berkonsentrasi
sangat serius untuk membacanya.
DAFTAR PUSTAKA

Rusdi .2013. “FILSAFAT IDEALISME (IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN)”


Dinamika
Ilmu, vol.13 , no 2

Anshel, M. H. (1991). Dictionary of the sport and exercise sciences. Champaign,


Illinois: Human Kinetics Books.

J.H. Rapar (1988). FilsafatpolitikAristoteles. Penerbitan :


Jakarta : Rajawali.
Jalaluddindan Idi, Abdullah. 2011. FilsafatPendidikan.
Jakarta: Raja GrafindoPersada
Kneller. 1971. Introduction to The Philosophy of
Education. New York: John Wiley and Sons, Inc.
Muhammad Noor Syam. 1980.
FilsafatPancasiladanFilsafat PendidikanPancasila .
Surabaya: Usaha Nasional Nasution. 1994.
AsasAsasKurikulum. Jakarta :BumiAksara
Supardo. (1960). Manusiadanmasjarakatbaru Indonesia
(civics). [Djakarta]: Departemen P2 dan K.
Tadjab, (1994). IlmuJiwaPendidikan, Surabaya: KaryaAbditama.
............. (2012). KemdikbudInginCetakGenerasiEmas -
Kompas. com. Retrieved April 2014, from http://edukasi.
kompas.com
/read/2012/05/02/11324267/
Kemdikbud.Ingin.Cetak.Generasi.E mas
............ 2012.
PerkembanganKebijakanPenyempurnaan
Kurikulum. Slide
PresentasiKementerianPendidikan Dan
Kebudayaan.
http://www.merdeka.com/uang/5-fakta-seputar-pesawat-n219-
buatan- anak-negeri.html

Anda mungkin juga menyukai