Anda di halaman 1dari 15

MENDESKRIPSIKAN FILSAFAT PENDIDIKAN

IDEALISME,REALISME DAN MATERIALISME

MAKALAH

DOSEN PENGAMPU:IBU. MAY SARI LUBIS S.PD, M.PD

KELOMPOK 3 :

1. M. Alfi Shafa Sudharma


(3213331023)
2. TINI TAMPUBOLON (3211131019)
3. RENI AD GULTOM ( 3213131026 )

Makul : FILSAFAT PENDIDIKAN

Kelas : Geografi C

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkah
dan rahmatnya lah penulis dapat menyelesaikan makalah Geologi ini
dengan baik. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu IBU MAY SARI LUBIS yang telah memberikan arahan demi
terlaksananya makalah ini. Adapun isi makalah Ini yaitu membahas
“MENDESKRIPSIKAN FILSAFAT PENDIDIKAN IDEALISME,REALISME DAN
MATERIALISME ” . Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara
penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat terselesaikan
dengan baik. Penulis berharap adanya kritik ataupun saran dari Bapak,
agar kedepannya penulis dapat mengerjakan tugas selanjutnya lebih baik
lagi. Akhir kata, penyusun mengucapkan terima kasih.

SEPTEMBER 2021

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG......................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................... 2
C. TUJUAN...........................................................................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN IDEALISME,REALISME DAN MATERIALISME


B. FILOSOPI TOKO FILSAFAT
C. JENIS JENIS IDEALISME,REALISME DAN MATERIALISME

BAB 3 PENUTUP ……………………………………………………………………………………..1

A RANGKUMAN………………………………………………………………………………….……2

B.SARAN………………………………………………………………………………………….…….3

C. DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………….4

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Idealisme dan realisme adalah dua faham filsafat yang saling


bertentangan. Idealisme telah dianut oleh tokoh-tokoh pemikir, baik dari
Barat atau Timur selama lebih dari dua ribu tahun. Selama pertengahan
kedua dari abad ke-19, idealisme merupakan filsafat Barat yang dominan.
Di lain pihak, realisme, dengan asumsinya bahwa itu berdiri sendiri di luar
pikiran manusia, telah diterima orang sepanjang sejarah. Realisme tidak
pernah dipersoalkan oleh pemikir-pemikir Barat sampai abad ke-17.
Kebanyakan orang mengira diri mereka itu ada, di tengah-tengah dunia
benda-benda yang tidak ada hubungannya dengan mereka. Akal manusia
dan alam di luarnya saling mempengaruhi, tetapi interaksi ini tidak
mempengaruhi watak dasar dari alam. Alam sudah ada sebelum fikiran
manusia sadar akan adanya dan akan tetap ada setelah akal tidak lagi
menyadari akan adanya

B RUMUSAN MASALAH

1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN IDEALISME ?


2. APA YANG DIMAKSUD DENGAN REALISME?
3. APA YANG DIMAKSUD DENGAN MATEALISME?
C.TUJUAN

1. AGAR MAHASISWA DAPAT MENDESKRIPSIKAN IDEALISME.REALISME


DAN MATERIALISME.

2. AGAR MAHASISWA MAMPU MEMBANDINGKAN IDEALISME,REALISME


DAN MATERIALISME

BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
1.IDEALISME
Idealisme merupakan suatu aliran filsafat pendidikan yang
berpaham bahwa pengetahuan kebenaran yang paling tinggi adalah
ide dari diri sendiri bukan dari orang lain. Jadi, dalam konteks
pendidikan ini menceritakan pemikiran atau ide tertinggi. Secara
kelembagaan konstitusional, pendidikan akan dikombinasi oleh
fakultas atau jurusan filsafat dan pemikiran pendidikan.

Aliran idealisme ini menggunakan evaluasi essai karena efektif


dalam proses belajar mengajar dan juga dapat meningkatkan
keterampilan peserta didik dalam mengembangkan soal. Jadi aliran
idealisme merupakan suatu aliran yang mengedepankan akal pikiran
manusia sehingga sesuatu itu bisa terwujud atas dasar pemikiran
manusia itu sendiri bukan dari pemikiran mahluk lainnya. 

Dalam pendidikan, aliran idealisme merupakan aliran yang


berkontribusi besar demi kemajuan pendidikan. Hal tersebut bisa
kita lihat pada metode dan kurikulum pada yang digunakan oleh
sekolah tersebut.
Filosofi tokoh filsafat pendidikan idealisme

a. Plato

Plato ini merupakan seorang pria yang salah satu dari keluarga
Aristokrasi pada tahun 427 SM. Aliran idealisme dalam pengetahuan
berpendapat bahwasanya pengetahuan tidak dapat diperoleh
melalui panca indera karena dunia itu Maya atau menyamping dari
dunia kenyataan. Hal ini juga dikemukakan oleh Plato bahwasanya
kita itu tidak dapat memiliki pengetahuan sejati kalau kita
melihatnya dari segala sesuatu yang dapat berubah.

b. Al-Ghazali

Dia merupakan tokoh tokoh sentral dikalangan muslim, bahkan ia


diberi gelar hujatul Islam. Ia berasal dari kota khurasan. Dan
diantara karya-karyanya yang berjudul idea Ulumuddin dan tafi Al
falasyifa. Pada buku yang ke 2 inilah Al-Ghazali menolak 20
pendapat filosofi muslim tentang berbagai pendapat atau
perdebatan. Beberapa pendapat filosofi adalah sebagai berikut:

1. Filosof materialistis (al- dhariyyun)

2. Filosof naturalis atau deistis(thabi'iyun)

3. Filosof teis (al- illahiyun) Je

2. jenis-jenis Idealisme

a. Idealisme Subyektif (Immaterialisme)

Jenis idealisme ini kadang-kadang dinamakan mentalisme atau


fenomenal-isme. Jenis ini sangat tidak dapat dipertahankan, karena
paling banyak mendapat tantangan. Seorang idealis subyektif
berpendirian bahwa akal, jiwa dan persepsi-persepsinya atau ide-
idenya merupakan segala yang ada. Obyek pengalaman bukan

b. Idealisme Obyektif
Banyak filosof idealis, dari Plato, melalui Hegel sampai filsafat
masa kini menolak subyektivisme yang ekstrim atau mentalisme,
dan menolak juga pandangan bahwa dunia luar itu adalah buatan-
buatan manusia. Mereka berpendapat bahwa peraturan dan bentuk
dunia, begitu juga pengetahuan, adalah ditentukan oleh watak dunia
sendiri. Akal menemukan peraturan alam. Mereka itu idealis dalam
memberi interpretasi kepada alam sebagai suatu bidang yang dapat
difahami, yang bentuk sistematiknya menunjukkan susunan yang
rasional dan nilai. Jika dikatakan bahwa watak yang sebenarnya
dari alam adalah bersifat mental, maka artinya bahwa alam itu
suatu susunan yang meliputi segala-galanya, dan wataknya yang
pokok adalah akal; selain itu alam merupakan kesatuan organi

c. Personalisme atau Idealisme Personal

Personalisme muncul sebagai protes terhadap meterialisme


mekanik dan idealisme monistik. Bagi seorang personalis, realitas
dasar itu bukannya pemikiran yang abstrak atau proses pemikiran
yang khusus, akan tetapi seseorang, suatu jiwa atau seorang
pemikir. Realitas itu termasuk dalam personalitas yang sadar. Jiwa
(self) adalah satuan kehidupan yang tak dapat diperkecil lagi, dan
hanya dapat dibagi dengan cara abstraksi yang palsu. Kelompok
personalis berpendapat bahwa perkembangan terakhir dalam sains
modern, termasuk di dalamnya formulasi teori realitas dan
pengakuan yang selau bertambah terhadap 'tempat berpijaknya si
pengamat' telah memperkuat sikap mereka. Realitas adalah suatu
sistem jiwa personal, oleh karena itu realitas bersifat pluralistik.
Kelompok personalis menekankan realitas dan harga diri dari orang-
orang, nilai moral, dan kemerdekaan manusia

B. REALISME

Filsafat pendidikan realisme merupakan aliran dalam ilmu


pengetahuan yang mempersoalkan objek pengetahuan manusia.
Aliran ini memandang bahawa objek pengetahuan manusia berada
diluar diri manusia. Realisme sanagat bertolak belakang
dengan idealisme karena realisme memandang suatu bukti yang riil
secara nyata sedangkan idealisme hanya dalam akal pikiran
manusia.

Jadi filsafat realisme dibagi 2 yaitu Relisme Klasik/ Rasional dan


Relisme Alam/ Religius
Jadi antara keduanya saling dikaitkan dalam dunia pendidikan
sehingga akan menjadikan keberhasilan dalam pembelajaran.
Contohnya : menanamkan pengertian lebih penting daripada
menghafal, pelajaran di di sesuaikan dengan perkembangan
anak ,memberi pelajaran dengan mendahulukan yang mudah dahulu.

Tokoh aliran realisme:

1. Aristoteles lahir di stageira pada tahun 384 SM meninggal di


kalkis pada tahun 322 SM   pada usia 63 tahun. Objek bertepatan
dengan logika atau akal.

2. Johan Amos comenius menyatakan bahwa pendidikan harus


universal.

3. William MC gucken 

Tokoh ini menyatakan bahwa tidak ada  tujuan hidup maka tidak
ada pula tujuan pendidikan.

Jenis-jenis Realisme

1. Realisme Klasik

Realisme klasik adalah sifat manusia untuk memaksa negara dan


individu untuk memprioritaskan kepentingan daripada ideologi.
Realisme klasik adalah ideologi yang meyakini bahwa “pencarian
kekuasaan dan niat untuk mendominasi adalah aspek fundamental
dari sifat manusia”.
Realisme modern dimulai di Amerika Serikat selama dan setelah
Perang Dunia II sebagai wilayah penelitian yang mendalam.
Perubahan ini dipengaruhi oleh para pengungsi perang Eropa seperti
Hans Morgenthau.

2. Realisme Liberal

Sekolah Inggris percaya bahwa terlepas dari struktur anarkisnya


sistem internasional membentuk “asosiasi negara” yang norma dan
minatnya yang sama memungkinkan tatanan dan stabilitas yang
lebih baik daripada yang ditawarkan oleh realisme yang keras. Buku
karya penulis terkenal dari sekolah Inggris Hedley Bull, The
Anarchical Society (1977), sepenuhnya menjelaskan sekolah ini.

3. Realisme Struktural

Realisme struktural berasal dari realisme klasik. Tetapi alih-alih


berfokus pada sifat manusia, struktural lebih berfokus pada struktur
anarkis sistem internasional. Negara adalah aktor utama karena
tidak ada monopoli politik atas kekuasaan negara berdaulat.

Meskipun negara masih merupakan aktor utama, lebih banyak


perhatian diberikan pada kekuatan di atas dan di bawah negara
melalui analisis atau tingkat debat antara aktor dan struktur. Sistem
internasional dipandang sebagai struktur yang bertindak melawan
negara, sementara individu di bawah negara bertindak sebagai agen
negara secara keseluruhan.

Meskipun struktural menempatkan penekanan yang sama pada


sistem internasional sekolah Inggris, struktural menempatkan
penekanan yang berbeda pada keabadian suatu konflik. Untuk
memastikan keamanan nasional, negara harus bersiap menghadapi
konflik melalui pembangunan ekonomi dan militer.

4. Realisme Neoklasik

Realisme neoklasik dapat dilihat sebagai generasi ketiga realisme


yang lahir setelah gelombang pertama penulis klasik (Thukydides,
Machiavelli, Thomas Hobbes) dan neorealis (terutama Kenneth
Waltz). Kata “neoklasik” memiliki makna ganda yaitu realisme
neoklasik menawarkan karakter Renaisans klasiknya atau realisme
neoklasik adalah kombinasi pendekatan neorealistik dan realistis
klasik. Gideon Rose adalah pencipta istilah ini dalam sebuah buku
yang ditulisnya.

5. Realisme Kiri

Sejumlah ahli, termasuk Mark Laffey dari School of Oriental and


African Studies dan Ronald Osborn dari University of Southern
California, membahas “realisme kiri” dalam teori hubungan
internasional dengan merujuk pada karya Noam Chomsky.

Laffey dan Osborn keduanya menulis dalam sebuah artikel terpisah


di Review of International Studies bahwa pemahaman Chomsky
tentang kekuasaan di arena internasional mencerminkan hipotesis
analitis realisme klasik dan kritik radikal normatif negara atau kritik
moral “kiri”.

Ciri-ciri Aliran Realisme

Mengangkat kejadian sehari-hari yang dialami oleh kebanyakan


orang
Menjelaskan masyarakat dan situasi kontemporer yang nyata dan
khas dengan keadaan sehari-hari mereka

Pekerjaan realistis menunjukkan orang-orang dari semua kelas


dalam situasi dan kondisi asli mereka

Realisme tidak cocok dengan subjek seni yang berlebihan


(dramatis) seperti romantisme

Dengan gambar yang detail (secara alami) menyerupai aslinya,


menggunakan teknik tinggi yang dikuasai pelukis

Tidak mencakup kehidupan orang biasa yang tidak memiliki real


estat mewah atau pakaian mahal seperti bangsawan

Objektif terhadap kaum atas, dalam arti tidak hanya kebaikan yang
diperlihatkan, misalnya untuk membangkitkan peristiwa tragis
perang yang disebabkan oleh permainan politik kelas atas dengan
menggambarkan pejalan kaki kecil di daerah bawah

C.MATERIALISME
Materialisme merupakan faham atau aliran yang menganggap
bahwa di dunia ini tidak ada selain materi atau nature (alam) dan
dunia fisik adalah satu. Pada abad pertama masehi faham ini tidak
mendapat tanggapan yang serius, dan pada abad pertengahan orang
masih menganggap asing terhadap faham ini. Baru pada zaman
Aufklarung (pencerahan), materialisme mendapat tanggapan dan
penganut yang penting di Eropa Barat. Pada abad ke-19
pertengahan, aliran ini tumbuh subur di Barat disebabkan, dengan
faham ini, orang-orang merasa mempunyai harapan-harapan yang
besar atas hasil-hasil ilmu pengetahuan alam.

Selain itu, faham Materialisme ini praktis tidak memerlukan dalil-


dalil yang muluk-muluk dan abstrak, juga teorinya jelas berpegang
pada kenyataan-kenyataan yang jelas dan mudah dimengerti.
Kemajuan aliran ini mendapat tantangan yang keras dan hebat dari
kaum agama di mana-mana. Hal ini disebabkan bahwa faham ini
pada abad ke-19 tidak mengakui adanya Tuhan (ateis) yang sudah
diyakini mengatur budi masyarakat. Pada masa ini, kritik pun
muncul di kalangan ulama-ulama barat yang menentang
materialisme.

Adapun beberapa kritik yang dilontarkan tersebut adalah sebagai


berikut:

a. Materialisme menyatakan bahwa alam wujud ini terjadi dengan


sendirinya dari chaos (kacau balau). Kata Hegel, kacau balau yang
mengatur bukan lagi balau namanya itu Tuhan.

b. Materialisme menerangkan bahwa segala peristiwa diatur oleh


hukum alam. Padahal pada hakikatnya hukum alam ini adalah
perbuatan ruhani juga.

c. Materialisme mendasarkan segala kejadian dunia dan kehidupan


pada asal benda itu sendiri. Padahal dalil itu menunjukkan adanya
sumber dari luar itu sendiri yaitu Tuhan

d. Materialisme tidak sanggup menerangkan suatu kejadian ruhani


yang paling mendasar sekalipun.

Dalam aliran Materialisme ini juga terdapat tokoh -- tokoh yang


berpengaruh, antara lain yaitu : Demokritos, ia merupakan filsuf
yang berasal dari Yunani, ia merupakan tokoh yang
mengembangkan pemikiran tentang atom. 

Maka dari itu pemikirannya terhadap aliran materialism ini yaitu ia


berpendapat bahwa segala sesuatu itu berasal dari bagian yang
tidak dapat dibagi, yaitu atom. Maka dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan yang diperoleh itu berdasarkan atom.

Ludwig Veuerbach, merupakan tokoh yang berasal dari Jerman, ia


lahir  di Landshut tanggal 28 Juli 1804. Pemikirannya dalam aliran
materialisme ini yaitu ia berkeinginan untuk mengubah Idealisme
yangdi gagas oleh Hegel dengan Materialisme. Karena menurutnya
yang ada hanyalah materi dan tidak mengenal alam spiritual, selain
itu ia juga mencanangkan etika yang humanistic.
3.Jenis jenis materialisme
a. Materialisme Modern Materialisme modern mengatakan bahwa alam itu
merupakan kesatuan materil yang tidak terbatas. Alam di dalamnya
segala materi dan energi selalu ada dan akan tetap ada dan alam (univers)
adalah sesuatu yang keras yang dapat diindra atau dapat diketahui oleh
manusia. Materialisme modern mengatakan bahwa materi itu ada sebelum
jiwa (mind) dan dunia materil adalah pertama sedangkan pemikiran
tentang dunia ini adalah nomor dua.8 Jelasnya pikiran tentang konsep ide
itu ada setelah materi ada terlebih dahulu.

b. Materialisme Mekanik Materialisme mekanik adalah teori yang


mengatakan semua bentuk dapat diterangkan menurut hukum yang
mengatur materi dan gerak. Materialisme mekanik menjadikan sains
sebagai pokok utama dalam aliran ini karena segala sesuatu di dunia
dapat dipastikan dengan sains, semua gerak dan aktifitas fisik dapat
dihitung dengan matematika dan dirumuskan dengan fisik

c. Materialisme Alam Junalien Offray De Lamettrie (1709-1751)


berpendapat bahwa manusia tak lain dari pada mesin, begitu pula dengan
9 Atang abdul hakim, Beni Ahmad Subaeni, Filsafat Umum Dari Metologi
Sampai Teofilosofi..., p.364 38 binatang, jadi manusia dan bianatang sama
saja. Ia mengingkari prinsip hidup pada umumnya. Ia mencoba
membuktikan bahwa bahan tanpa jiwa mungkin dapat hidup (bergerak).
tetapi jiwa tanpa bahan (badan) tidak mungkin dapat hidup. Seperti pada
jantung katak yang dikeluarkan dari tubuhnya, jantung katak itu masih
berdenyut beberapa detik dan kemudian mati. Kejadian ini menunjukan
bahwa tidak mungkin hal yang rohani mampu hidup tanpa bahan.

d. Materialisme Dialektika Meterialisme dialektika pertama kali


diperkenalkan oleh Karl Marx. Materialisme ini muncul akibat perjuangan
kelas yang hebat dan muncul akibat revolusi industri. Menurut
materialisme dialektika dunia ini tidak ada sesuatu selain benda dalam
gerak, benda tidak akan bergerak kecuali dalam ruang dan waktu. Tidak
ada tempat bagi Tuhan di dunia ini, oleh karena itu materialisme
dialektika merupakan buah dari teori gerak dan perkembangan.
e. Materialisme Historis Perkembangan gerak pada manusia yang
dimaksud Marx adalah perkembangan menuju kepada sejarahnya
manusia. Tidak mungkin manusia hidup tanpa makan, minum dan
bersosialisasi. Manusia dalam hidupnya mendorong terciptanya alat-alat
yang dipergunakan untuk hidup, misalnya manusia membuat alat
pertanian, alat perairan dan terciptanya industri. Semua alat dan industri
itu tak lain dari pada materia, yang hendak dihasilkan juga materi.12Jadi,
Materialisme historis mendasarkan perkembangan masyarakat atau
sejarah atas materia.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Idealisme merupakan suatu aliran filsafat pendidikan yang
berpaham bahwa pengetahuan kebenaran yang paling tinggi adalah
ide dari diri sendiri bukan dari orang lain. Jadi, dalam konteks
pendidikan ini Islam menceritakan pemikiran atau ide tertinggi.
Secara kelembagaan konstitusional, pendidikan akan dikombinasi
oleh fakultas atau jurusan filsafat dan pemikiran pendidikan.

realisme merupakan aliran dalam ilmu pengetahuan yang


mempersoalkan objek pengetahuan manusia. Aliran ini memandang
bahawa objek pengetahuan manusia berada diluar diri manusia.
Realisme sanagat bertolak belakang dengan idealisme karena
realisme memandang suatu bukti yang riil secara nyata sedangkan
idealisme hanya dalam akal pikiran manusia.

Materialisme merupakan faham atau aliran yang menganggap


bahwa di dunia ini tidak ada selain materi atau nature (alam) dan
dunia fisik adalah satu. Pada abad pertama masehi faham ini tidak
mendapat tanggapan yang serius, dan pada abad pertengahan orang
masih menganggap asing terhadap faham ini. Baru pada zaman
Aufklarung (pencerahan), materialisme mendapat tanggapan dan
penganut yang penting di Eropa Barat. Pada abad ke-19
pertengahan, aliran ini tumbuh subur di Barat disebabkan, dengan
faham ini, orang-orang merasa mempunyai harapan-harapan yang
besar atas hasil-hasil ilmu pengetahuan alam.

SARAN
1.Lebih memahami secara sempit,karena luang lingkup yang ada di
dalamnya sangat lah banyak.

2. perbanyak membaca mengenai hal hal yang berkaitan dengan


geografi

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA Pengantar Filsafat: Dari Masa Klasik Hingga
Postmodernisme, Ali Maksum, Penerbit Ar-Ruzz Media, Maguwoharjo,
Depok, Sleman, Jogjakarta, Oktober 2009 Materi Kuliah Filsafat Ilmu
Ekonomi, Anis Chariri, Imam Ghozali, Purbayu Budi Santosa, Program
Doktor Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro,
Semarang, 2009-2010

Anda mungkin juga menyukai