Anda di halaman 1dari 10

MENGANALIS MASSA UDARA,

FRONT, DAN SIKLON SUB-TROPIS


MAKALAH KELOMPOK 7

DISUSUN OLEH:
DIPO FRANSISCO PANDIANGAN
EVI SURYANI SIMANGUNGSONG
HARTANTY SURYA NINGSIH

DOSEN PENGAMPU :
M. Ridha Syafii Damanik, S.Pi., M.Sc
M. Farouq Ghazali Matondang, S.Pd, M.Sc

FAKULTAS ILMU SOSIAL


PRODI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,atas limpahan
Rahmat dan kekuatan-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Tujuan disusunnya makalah dengan ‘‘menganalisis Massa Udara, Front, dan Siklon Sub-
Tropis’’ ini adalah guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Meteorologi dan
Klimatologi yang diampu oleh Bapak M. Ridha Syafii Damanik, S.Pi., M.Sc dan M. Farouq
Ghazali Matondang, S.Pd, M.Sc

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan untuk perbaikan yang
akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan bagi semua pembaca pada umumnya.

Medan, Oktober 2021

TIM PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Massa udara adalah sekelompok massa yang bergerak dinamis, sehingga akan
selalu bergerak dari kawasan sumber (asal terciptanya) ke lokasi yang lain.
Perpindahan ini akan membawa konsekuensi terjadinya modifikasi. Modifikasi yang
terjadi melalui dua cara, yaitu (1) akan terjadi permukaan lembab dan panas, (2)
menjadi stabil (turun) atau menjadi tidak stabil (udara bergerak naik). Modifikasi yang
terjadi tergantung pada wilayah yang dilewati bila wilayah yang dilewati hangat, maka
massa udara akan termodifikasi menjadi hangat dan dituliskan pada huruf ketiganya
huruf w, jika udara melewati lokasi yang dingin maka huruf ketiganya menjadi c.
Setetlah terjadinya percampuran massa udara, maka udara akan mengalami dua hal,
yakni menjadi tidak stabil atau stabil sehingga huruf keempatnya menjadi u untuk yang
tidak stabil dan s untuk yang stabil. 

1.2 Rumusan Masalah

 Apa pengertian masa udara


 Apa pengertian dari front dan siklon sub tropist
 Analisis masa udara,front dan siklon sub tropist

1.3 Tujuan Makalah

 Mengetahui pengertian masa udara


 Mengetahui pengertian front dan siklon sub tropist
 Mengetahui analisis masa udara,front dan siklon sub tropist
1.4 Manfaat penulisan
 Agar penulis dan pembaca mendapatkan wawasan baru tentang masa udara
front dan siklon sub tropist
 Agar penulis dan pembaca mengetahui jenis jenis front dan hal hal lain nya

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Masa udara

Massa udara yang dimaksud di atas bukanlah massa yang berkaitan dengan
bobot misal gram, kilogram, ton dsb tapi "massa" yang berarti "kumpulan atau badan
(body)". Jika udara menetap pada waktu yang cukup lama di atas suatu permukaan
bumi, sifatnya cenderung menjadi ciri khas untuk permukaan itu. Jika sifat permukaan
tersebut kurang lebih sama untuk daerah yang sangat luas (ribuan kilometer persegi)
maka sifat suatu badan udara yang besar akan menjadi hampir sama/ seragam dalam
bidang horizontal. Badan udara dengan sifat (khususnya dicirikan oleh temperatur dan
kelembapan) yang hampir seragam dalam jarak horizontal ribuan kilometer disebut
sebagai massa udara.

Dengan demikian, agar terbentuk suatu massa udara maka udara harus diam
atau bergerak untuk waktu yang lama dan terdapat di atas daerah yang luas yang
memiliki sifat seragam. Sifat dan tingkat keseragaman tersebut bergantung pada
sumber massa udara, riwayat (modifikasi) massa udara dan waktu hidup massa udara.
Pembentukan massa udara yang seragam dapat diperoleh melalui proses percampuran
dan radiatif yang memerlukan waktu selama 3-7 hari.Massa udara juga bisa
mengalamai perubahan baik akibat proses termodinamik maupun proses dinamik.
Proses termodinamik seperti misalnya pemanasan/ pendinginan permukaan dan
penambahan/ hilangnya kelembapan. Sedangkan proses dinamik misalnya adalah
percampuran turbulen dan pengangkatan/ penurunan skala besar.Massa udarapun juga
bisa diklasifikasikan didasarkan pada daerah sumber dan jenis permukaannya.
Terdapat 4 klasifikasi dasar dari massa udara, yakni continental (c) yang secara tipikal
kelembapannya rendah, maritime (m) yang kandungan uap airnya tinggi, polar (P)yang
sifatnya dingin dan tropikal (T) yang sifatnya hangat. Dari keempat tipe dan sifat
permukaan di atas, terdapat 4 kombinasi yakni continental polar (cP), continental
tropic (cT), maritime polar (mP), dan maritime tropic (mT). Ada lagi tambahan jenis
massa udara yakni Arctic (A) yang sifatnya sangat dingin dan sering tidak bisa dibedaan
dengan massa udara polar (kutub) di dekat permukaan. Massa udara ini berasal lebih
banyak dari atas tutupan es kutub daripada massa daratan lintang tinggi. Oleh karena
itu terdapat 2 lagi tambahan massa udara yakni continental arctic (cA) dan maritime
arctic (mA). Beberapa skema klasifikasi menambahkan indikasi pada udara tersebut
yakni warmer (w) dan cooler (k) setelah nama massa udaranya, seperti misalnya cPk
(continental polar cooler) dan mPw (maritime polar warmer). Sifat-sifat masing-masing
massa udara ini sesuai dengan namanya. Oleh karena itu untuk mengetahui sifat-sifat
masing-masing massa udara dengan lebih detail dipersilahkan para pembaca mencari
referensi untuk itu.Massa udara arctic terasakan sampai ketinggian 650 mb, cP dan mP
terasakan sampai beberapa milibar di atas ketinggian A. Massa udara mT terasakan
sampai ketinggian hampir 500 mb sedangkan cT kurang lebih terasakan sampai
ketinggian 700 mb. Di antara semua massa udara tersebut, massa udara A mempunyai
kadar kebasahan yang paling rendah dan mT adalah yang paling tinggi kadar
kelembapannya.
Seperti telah disebut di atas, massa udara bisa mengalami perubahan sifat. Ini
terjadi ketika ia meninggalkan sumbernya karena berinteraksi degan permukaan yang
dilalui yang mengubah kestabilan dan berinteraksi dengan massa udara lainnya. Ketika
bergerak menuju ekuator, massa udara A akan mendapatkan pemanasan dari bawah
(suplai uap air dari permukaan yang hangat dan basah) sehingga menjadi tidak stabil
sehingga bisa timbul awan besar. Jika ia bergabung dengan aliran mensiklon maka
udara menjadi makin tidak stabil dan perawanan yang menghasilkan hujan curah
(shower) makin bertambah. Namun yang sering terjadi adalah bahwa massa udara ini
bergabung dengan aliran mengantisiklon sehingga pertumbuhan vertikal awan
terbatasi walaupun dia mendapat suplai pemanasan dari bawah.

Sebaliknya massa udara mT yang bergerak menuju kutub di musim dingin cenderung
makin stabil sehingga yang terbentuk hanya awan-awan jenis stratus. Sedangkan di
musim panas, di atas daratan di lintang rendah, massa udara ini menjadi makin tidak
stabil sehingga terbentuk awan-awan kumulus (Cu), hujan curah dan badai guntur.

2.2 Pengertian Front dan Siklon Tropis

 Pengertian Front,ciri dan dampak front cuaca

Pengertian

Front adalah wilayah transisi tempat bertemunya dua massa udara yang berbeda sifat

fisik dan kekuatannya. Frontogenesis adalah awal pembentukan front. Frontolisis adalah

fase akhir hilang / lenyapnya. Front cuaca adalah nama yang diberikan pada daerah

perbatasan tempat bertemunya dua massa udara.

Ciri-Ciri Front

1. Sepanjang garis front terjadi angin yang bergerak dari arah yang berlawanan.
2. Perbedaan suhu yang tajam.

3. Cuaca yang buruk seperti hujan badai selama 2 jam pada front dingin serta hujan
gerimis selama 2 hari pada front panas. Pada awal pembentukan front terjadi kabut.

4. Garis isobar mengalami patahan, dan pada patahan tersebut terjadi siklon.

5. Pada lokasi dekat front beda suhu T dan Td (titik embun) kecil atau hampir
sama.

Klasifikasi Front / Jenis Front


1. Front Panas (Warm Front), terjadi ketika massa udara panas menggilas seketika
udara dingin. Front ini terjadi seperti proses udara naik di pegunungan. Front panas
memiliki massa udara hangat dan kelembaban tinggi, kecepatan lambat sekitar 10-
25 mil/jam, terjadinya hujan gerimis selama 2-3 hari dan terbentuknya awan
cirriform dan stratiform.
2. Front Dingin (Cold Front), terjadi ketika massa udara dingin mendesak massa
udara panas. Bergerak lebih cepat ketimbang front panas, akibatnya perubahan
cuaca yang lebih drastis. Terbentuknya awan cumulonimbus dan cumulus yang
mengakibatkan terjadinya huban besar, kilat dan badai selama 2-3 hari.
3. Front Campuran (Occluded Front), terjadi apabila massa udara dingin bertemu
dengan massa udara panas sehingga massa udara dingin akan mengambil alih lokasi
massa udara panas. Front ini menciptakan campuran dari udara pada kedua front
sehingga kondisi udara relatif stabil.
4. Front Stasioner, terjadi ketika 2 massa udara baik dingin maupun panas tidak
cukup kuat untuk mendorong front satu sama lain sehingga udara tidak beegerak.
Kondisi cuaca di sepanjang front stasioner umumnya cerah/berawan dengan udara
yang jauh lebih dingin disalah satu sisinya, hal ini dikarenakan kedua massa relatif
kering dan tanpa presipitasi. Front ini tidak berlangsung lama apabila salah satu
massa udara mendesak massa lainnya akan berubah menjadi front panas atau front
dingin.
5. Front Siklon (Siklon Frontal) / Siklon Ekstratropis, terjadi karena pertemuan 2
massa udara yang berbeda kekuatan dan karakter. Terjadi di daerah lintang tinggi
sekitar kutub dan lintang sedang. Siklon frontal merupakan bentuk front yang
terjadi dalam keadaan khusus. Depresi frontal dalam tahapan paling berkembang
dapat berupa badai besar yang lebarnya mencapai 1600 km (1000 mil) dan dapat
bergerak jauh ribuan kilometer (mil) membawa cuaca badai.

Dampak Front Terhadap Iklim

 Volume udara akan mempengaruhi daerah di bawah permukaan sumbernya.

 Massa udara kutub maritim berpengaruh pada kabut, gerimis, cuaca mendung
dan cahaya tahan lama hujan.

 Front panas membentuk awan cirrus, stratus, nimbostratus yang menyebabkan


turun hujan di bawah permukaan front.

 Front stasioner menyebabkan cuaca cerah.

 Front dingin menyebabkan terjadinya badai.

 Perubahan lapisan udara merupakan pemicu lahirnya tornado

Pengertian siklon tropis


Siklon tropis adalah badai yang berkekuatan besar dengan radius atau jangkauan
rata-rata hingga 150-200 kilometer. Dengan arti lain, siklon tropis merupakan suatu
sistem tekanan rendah non frontal yang memiliki skala sinoptik yang tumbuh di atas
perairan hangan dengan wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum,
setidaknya hingga mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari
pusatnya dan juga bertahan paling lama enam jam.
Di setiap daerah memiliki istilah siklon tropis yang berbeda-beda.

Misal:

 Jika terbentuk di Samudera Pasifik bagian barat, siklon tropis dikenal sebagai


badai tropis atau topan atau typhoon.
 Jika terbentuk di India atau Australia, dikenal dengan siklon atau cyclone.
 Dan apabila terbentuk di Samudera Atlantik, siklon tropis ini lebih dikenal
sebagai hurricane.

Sehingga, BMKG memberikan keterangan resmi bahwa siklon tropis adalah badai
dengan kekuatan besar. Siklon tropis merupakan bagian yang penting dari sistem
sirkulasi atmosfer di mana memindahkan suhu panas dari daerah khatulistiwa ke
garis lintang yang lebih tinggi.

Proses Terbentuknya Siklon Tropis

Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang pada umumnya memiliki suhu
permukaan air laut yang hangat yakni lebih dari 26,5 derajat celcius. Di sekelingnya diputari oleh
angin kencang dengan kecepatan angin lebih dari 63 km per jam.Terkadang juga di pusat siklon
tropis ini terbentuk suatu daerah dengan kecepatan angin yang relative rendah dan tanpa
adanya awan yang disebut dengan mata siklon. Mata siklon ini memiliki ukuran diameter yang
beragam mulai dari 10-100 kilometer. Mata siklon dikelilingi oleh dinding mata yakni wilayah
berbentuk cincin dengan ketebalan 16 km di mana merupakan daerah yang terdapat kecepatan
angin tertinggi dan curah hujan terbesar.

Masa Hidup Siklon Tropis

Ukuran siklon tropis bermacam-macam ada yang 50 km sampai ukuran 1.100 km. Sedangkan,
masa hidup dari suatu siklon tropis ini rata-rata sekitar antara 3-18 hari.  Hal itu
dikarenakan energi dari siklon tropis diperoleh dari lautan hanyan. Oleh sebab itu, siklon tropis
akan melemah atau punah saat bergedak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau saat
memasuki daratan.

Daerah Pertumbuhan Siklon Tropis

Adapun daerah-daerah pertumbuhan siklon tropis antara lain:

 Samudera Atlantik Barat


 Samudera Pasifik Timur
 Samudera Pasifik Utara bagian barat
 Samudera Hindia bagian utara dan selatan
 Benua Australia dan Samudera Pasifik Selatan.

Sekitar 2/3 fenomena siklon tropis ini terjadi di belahan bumi bagian utara. Dan sekitar 65%
siklon tropis juga terbentuk di daerah yang rentangnya antara 10-20 derajat dari ekuator yakni
hanya sekitar 13% siklon tropis yang tumbuh di atas daerah lintang 20 derajat. Sementara di
wilayah lintang rendah yakni 0-10 derajat, siklon tropis ini jarang terbentuk.

Contoh Siklon Tropis di Indonesia

Adapun beberapa fenomea siklon tropis yang pernah terjadi di Indonesia pada tahun 2020
sebagai berikut:

 Siklon Tropis Vongpong (Mei 2020)


 Siklon Tropis Mangga (Mei 2020)
 Siklon Tropis Goni (November 2020)
 Siklon Tropis Seroja (April 2020)
 Siklon Tropis Nangka (Oktober 2020)
 Siklon Tropis Saudel (Oktober 2020)
 Depresi Tripus 20 W (Oktober 2020)
 Depresi Tropis Ofel (Oktober 2020).

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Massa Udara adalah bagian atmosfer yang tebalnya mencapai ribuan meter
daripermukaan tanah dan meluas sampai ribuan kilometer persegi. Suhu dan
kelembapannya serba sama dalam arah mendatar. Karakteristik cuaca dalam massa
udara bergantung pada dua sifat dasar, yaitu sebaran suhu ke arah tegak dan kadar
airnya. Sebaran suhu ke arah tegak menyatakan kemantapan massa udara. Karena
kemantapan erat kaitannya dengan gerak vertikal didalam massa udara, maka sebaran
uap air ke arah atas, bentuk kondensasi dan jumlah curah hujan, semuanya ditentukan
oleh sebaran suhu ke arah tegak. Agar suatu massa udara dapat terbentuk, udara harus
berdiam atau bergerak untuk waktu yang lama di atas daeah luas yang memiliki daerah
seragam. Selain itu, angin lemah dan sifat permukaan yang seragam juga harus terdapat
bersamasama dalam pembentukan massa udara. Angin lemah mengakibatkan udara
akan berada di atas wilayah sumber lebih lama, sehingga mendekati keseimbangan
dengan wilayah itu.
Front adalah suatu wilayah atau tempat pertemuan antara dua massa udara
yangmemiliki perbedaan fisik dan kekuatannya. Biasanya, front terjadi di daerahlintang
tinggi sekitar 66.5 derajat lintang utara atau selatan.Front dapat dibedakan atas lima
jenis yaitu front panas (warm front), frontdingin (cold front), front campuran (occluded
front), front stasioner (stationaryfront) dan siklon frontal. Klasifikasi front ini
didasarkan pada temperatur udaradan dominasi udara yang terjadi.
Siklon tropis adalah badai yang berkekuatan besar dengan radius atau jangkauan rata-
rata hingga 150-200 kilometer. Dengan arti lain, siklon tropis merupakan suatu sistem
tekanan rendah non frontal yang memiliki skala sinoptik yang tumbuh di atas perairan
hangan dengan wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum,
setidaknya hingga mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari
pusatnya dan juga bertahan paling lama enam jam.

Daftar pustaka

https://niningsw.wordpress.com/2018/03/07/pengertian-ciri-klasifikasi-dan-
dampak-front-cuaca/
https://haloedukasi.com/siklon-tropis
https://djokowiratmo.blogspot.com/2010/04/massa-udara.html

Anda mungkin juga menyukai