FILSAFAT PENDIDIKAN
ALIRAN ALIRAN DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN : FILSAFAT
PENDIDIKAN IDEALISME DAN REALISME
Disusun untuk memenuhi tugas makalah filsafat pendidikan
Dosen pengampu : Rapiko, M.Pd.I
Disusun oleh :
Adisty ningtiyas (201210173)
Alfath nihayatul ulya (201210177)
Kelompok 5
PAI 3E
i
KATA PENGANTAR
Pertama tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT.
Karena tanpa rahmat dan ridhoNya, kita tak bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
selesai tepat waktu.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu Rapiko, M.Pd.I selaku dosen
pengampu filsafat pendidikan yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini,
kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman teman yang selalu membantu dalam hal
mengumpulkan data data dalam pembuatan makalah ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Maka dari itu kami mohon saran dan kritik teman teman maupun dosen. Demi tercapai
makalah yang sempurna.
penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan masalah........................................................................................................1
C. Tujuan pembuatan makalah.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2
A. Pengertian Idealisme...................................................................................................2
B. Jenis jenis idealisme....................................................................................................2
C. Tokoh tokoh idealisme................................................................................................3
D. Pengertian realisme.....................................................................................................4
E. Jenis jenis realisme......................................................................................................4
F. Tokoh tokoh realisme......................................................................................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................................6
Kesimpulan............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam kehidupan sehari hari kita mungkin sering mendengar kata filsafat. Lalu
apakah kita sudah mengetahui pengertian dari filsafat tersebut? Banyak orang yang belum
mengetahui makna sesungguhnya dari filsafat padahal filsafat adalah ilmu yang penting
karena filsafat adalah ilmu induk dari segala ilmu pengetahuan. Selain itu banyak pula
yang belum mengetahui ruang lingkup dari filsafat. Sesungguhnya ruang lingkup yang
saling berhubungan dengan pengertian filsafat itu sendiri. Maka dari itu kami menyusun
makalah ini untuk member penjelasan dikit tentang fillsafat.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dari idealism dan realism ?
2. Sebutkan jenis jenis idealism dan realism?
3. Sebutkan tokoh tokoh idealism dan realism ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Idealisme
Kata idealis dalam filsafat mempunyai arti yang sangat berbeda dari artinya dalam
bahsa sehari hari. Secara umum kata idelais berarti seorang yang menerima ukuran moral
yang tinggi, estetika dan agama serta menghayatinya, seorang yang dapat melukiskan dan
menganjurkan suatu rencana atau program yang belum ada. Tiap pembaharuan sosial
adalah seorang idealis dalam arti kedua ini, karena ia menyokong sesuatu yang belum ada.
Mereka yang berusaha mencapai perdamaian yang abadi atau memusnahkan kemiskiinan
juga dapat dinamakan idealis dalam aarti ini. Kata idealis dapat dipakai sebagai pujian
atau olokan. Seorang yang memperjuangkan tujuan tujuan yang dipandang orang lain
tidak mungkin dicapai, atau seorang yang menganggap sepi fakta fakta dan kondisi
kondisi suatu situasi, sering dinamakan idealis.
b. Idealisme obyektif
Banyak filosof idealis, dari Plato, melalui hegel sampai filsafat masa kini
menolak subyektivisme yang ekstrim atau mentalisme, dan menolak juga
2
pandangan bahwa dunia luar itu adalah buatan buatan manusia. Mereka
berpendapat bahwa peraturan dan bentuk dunia, begitu juga pengetahuan, adalah
ditentukan oleh watak dunia sendiri. Akal menemukan peraturan alam. Mereka
itu idealis daalam member interprestasi kepada alam sebagai suatu bidang yang
dapat dipahami, yang bentuk sistematiknya menunjukkan susunan yang rasional
dan nilai. Jika dikatakan bahwa watak yang sebenarnya dari alam adalah bersifat
mental, maka artinya bahwa alam itu suatu susunan yang meliputi segala
segalanya, dan wataknya yang pokok adalah akal, selain itu alam merupakan
kesatuan organik.
B. J.G.Fichte (1762-1914 M)
3
Ia adalah seorang filsuf jerman. Filsafatnya disebut wissenschaftslehre (ajaran ilmu
pengetahuan). Secara sederhana pemikiran fitche manusia memandang objek
benda benda dengan inderanya. Dalam mengindra objek tersebut, manusia
berusaha mengetahui yang dihadapinya. Maka berjalanlah proses intelektualnya
untuk membentuk dan mengabtraksikan objek itu menjadi pengertian seperti yang
dipikirkan
D. Pengertian realisme
Dalam arti filsafat yang sempit, realisme berarti anggapan bahwa obyek indra kita
adalah real, benda benda ada, adanya itu terlepas dari kenyataan bahwa benda itu kita
ketahui, atau kita persepsikan atau ada hubungannya dengan pikiran kita. Bagi kelompok
realis, alam itu, dan satu satunya hal yang dapat kita lakukan adalah menjalin hunungan
yang baik dengannya. Kelompok realis berusaha untuk melakukan hal ini, bukan untuk
menafsirkannya menurut keinginan atau kepercayaan yang belum dicoba kebenarannya.
Seorang realis bangsa inggris, john macmurray mengatakan: kita tidak bisa melepaskan
diri dari fakta bahwa terdapat perbedaan antara benda dan ide. Bagi common sense biasa,
ide adalah ide tentang sesuatu benda, suatu pikiran dalam akal kita yang menunjuk suatu
benda. Dalam hal ini benda adalah realitas dan ide adalah “bagaimana benda itu Nampak
pada kita”. Oleh karena itu, maka fikiran itu harus menyesuaikan diri dengan benda benda.
4
F. Tokoh tokoh realisme
1. John locke
Memandang bahwa tidak ada kebenaran yang bersifat metafisik dan universal, ia
berkeyakinan bahwa sesuatu dikatakan benar jika didasarkan pada pengalaman
pengalaman indrawi, sifatnya induksi john locke menyangkal kebenaran akal.
2. Aristoteles
Memandang dunia dalam termasuk material segala sesuatu yang ada dihaddapan
kita adalah sesuatu yang ril dan terpisah dari alam pikiran, namun ia dapat
memunculkan pikiran melalui upaya selektif terhadap berbagai pengalaman dan
melalui pendayagunaan fungsi akal, jadi, realitas yang ada adalah dalam wujud
natural, sehingga dapat dikatakan bahwa segala sesuatu selalu digerakkan alam.
5
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kata idealis dalam filsafat mempunyai arti yang sangat berbeda dari artinya dalam bahsa
sehari hari. Secara umum kata idelais berarti seorang yang menerima ukuran moral yang
tinggi, estetika dan agama serta menghayatinya, seorang yang dapat melukiskan dan
menganjurkan suatu rencana atau program yang belum ada. Tiap pembaharuan sosial
adalah seorang idealis dalam arti kedua ini, karena ia menyokong sesuatu yang belum ada.
Dalam arti filsafat yang sempit, realisme berarti anggapan bahwa obyek indra kita adalah
real, benda benda ada, adanya itu terlepas dari kenyataan bahwa benda itu kita ketahui,
atau kita persepsikan atau ada hubungannya dengan pikiran kita. Bagi kelompok realis,
alam itu, dan satu satunya hal yang dapat kita lakukan adalah menjalin hunungan yang
baik dengannya. Kelompok realis berusaha untuk melakukan hal ini, bukan untuk
menafsirkannya menurut keinginan atau kepercayaan yang belum dicoba kebenarannya.
6
DAFTAR PUSTAKA
Dr. purba Edward, MA, 2016, philosophy filsafat pendidikan, unimed press, Medan
Irawan , E,N, 2015, buku pintar pemikiran tokoh tokoh psikologi dan klasik sampai modern,
Yogyakarta:IRCiSoD
Prof. iman barnadib, M. A,Ph.D,2013 filsafat pendidikan system dan metode, Erlangga,
ciracas, Jakarta