Konsep Adalah? Apa Itu Konsep? Ini Penjelasan Mengenai Arti Konsep
Diposting oleh Aang Imam di Minggu, Mei 17, 2015
Kata Konsep berasal dari bahasa latin conceptum, yang artinya sesuatu yang
dipahami. Aristoteles dalam bukunya "The classical theory of concepts" menyatakan bahwa
konsep merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat
pemikiran manusia.
Pengertian Konsep
Secara garis besar definisi konsep adalah suatu hal umum yang menjelaskan atau menyusun
suatu peristiwa, objek, situasi, ide, atau akal pikiran dengan tujuan untuk memudahkan
komunikasi antar manusia dan memungkinkan manusia untuk berpikir lebih baik. Pengertian
lainnya mengenai konsep ialah abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan
dalam suatu kata atau simbol. Konsep dinyatakan Konsep Adalah? Apa Itu Konsep? Ini
Penjelasan Mengenai Arti Konsepjuga sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun dari
berbagai macam karakteristik. Pengertian konsep juga dikemukakan oleh beberapa ahli.
Bahri (2008:30) menyatakan bahwa pengertian konsep adalah satuan arti yang mewakili
sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu
mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan
dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk
representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk suatu
kata (lambang bahasa).
Singarimbun dan Effendi (2009) menyatakan bahwa pengertian konsep adalah generalisasi dari
sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan barbagai
fenomena yang sama.” Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau
persoalan yang dirumuskan. Dalam merumuskan kita harus dapat menjelaskannya sesuai
dengan maksud kita memakainya.
eurekapendidikan.com
menurut garis besar arti dari kata konsep ini ialah suatu biasa yang menerangkan konsep,
konsep ialah? Apa itu konsep? Nah penasarankan apa tentang itu konsep? Ini ulasan tentang
arti dari kata konsep atau membuat suatu kejadian atau peristiwa, situasi, objek, ide-ide atau
akal pikiran kita yang sehat dengan memiliki tujuan untuk mempermudah hubungan
komunikasi antar manusia dengan manusia lainnya.
Selain dari itu mempermuah hubungan komunikasi antar manusia dengan manusia lainnya,
adanya konsep ini juga bisa untuk memungkinkan manusia dalam berpikir lebih jernih dan
berpikir lebih baik lagi untuk kedepannya.
Pengertian-pengertian lainnya tentang konsep ialah, yakni suatu gagasan atau ide atau juga
gambaran-gambaran mental yang dikatakan dalam sebuah kata atau dalam sebuah simbol.
Konsep disebutkan juga sebagai bagian-bagian dalam pengetahuan yang dibentuk atau dibuat
dari berbagai macam karakter.
Pengertian konsep juga dijelaskan oleh beberapa ahli atau pakar.
Pengertian Konsep Menurut Para Ahli
roem-hidayat.blogspot.co.id
berikut dibawah ini adalah ada beberapa pengertian masing-masing menurut para ahli yang
bisa kita simak dan kita pelajari, berikut inilah pengertian tentang apa itu konsep menurut para
ahli:
Bahri (2008:30) mengatakan bahwa pengertian konsep ialah salah satu arti yang mewakilkan
sejumlah objek-objek yang memiliki sebuah ciri yang sama. Orang yang mempunyai konsep
dapat melakukan abstraksi kepada objek-objek yang akan dihadapi, sehingga objek-objek
tersebut bisa ditempatkan didalam golongan-golongan tertentu. Objek-objek didatangkan
didalam kesadaran orang dalam bentuk seperti bentuk representasi mental yang tak berperaga.
Konsep disini bisa di simbolkan dalam bentuk sebuah kata, yakni lambang bahasa.
Soedjadi (2000:14) mengatakan bahwa arti dari konsep ini ialah sebuah ide yang bisa dipakai
untuk menyelenggarakan penggolongan atau klasifikasi yang biasanya dikatakan dengan
sebuah rangkaian kata atau dikatakan dengan sebuah istilah.
Pengertian Pendidikan Menurut Ahli
Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan
sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi
lebih modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia.
Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan
dan teori pendidikan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya.
Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga
memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan
mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan
itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang
dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa
mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan
formal. Seperti kata Mark Twain, “Saya tidak pernah membiarkan sekolah
mengganggu pendidikan saya.”
Baiklah langsung saja kita paparkan beberapa pengertian pendidikan menurut beberapa
sumber.
Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat.
Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat
imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan
mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran
dan pelatihan.
Jadi menurut John Dewey, definisi pendidikan adalah suatu proses pengalaman yang dilakukan
dalam sosial kemasyarakatan. Bagi anak yang baru lahir, menurut John Dewey, pendidikan
dimulai dari keluarga kemudian masyarakat.
Pengertian Pendidikan Menurut Aristoteles
Aristoteles melihat pendidikan sebagai proses mencapai kesempurnaan manusia. Menurut
Aristoteles, manusia yang sempurna adalah manusia yang mencapai pemikiran rasional dan
bijaksana.
Menurut beliau, semua itu dapat diraih dengan memperhatikan ide ide dan juga realitas yang
ada.
Pengertian Pendidikan dan Tujuan Pendidikan Menurut Ahmad D. Marimba
Siapa itu Ahmad D. Marimba? Ahmad D. Marimba adalah penulis buku Pengantar Filsafat
Pendidikan Islam. Menurut Ahmad D. Marimba, definisi pendidikan adalah
BIMBINGAN SECARA SADAR OLEH PENDIDIK KEPADA PERKEMBANGAN
JASMANI DAN ROHANI TERDIDIK AGAR TERBENTUK KEPRIBADIAN YANG
UTAMA.
Pengertian Pendidikan dan Tujuan Pendidikan menurut Paulo Freire
Siapa itu Paulo Freire? Beliau merupakan salah satu penggerak pendidikan di Brazil dan orang
yang dikenal namanya atas kritiknya terhadap industrialisasi pendidikan.
Pendidikan menurut Paulo Freire adalah
PENDIDIKAN DAPAT DIRANCANG UNTUK PERCAYA PADA KEMAMPUAN DIRI
PRIBADI (SELF AFFIRMATION) YANG PADA AKHIRNYA MENGHASILKAN
KEMERDEKAAN DIRI.
Paulo Freira sangat dikenal oleh gagasannya sehubungan pendidikan penyadaran dan
pendidikan dengan pengajuan masalah. Hal tersebut beliau lontarkan akibat ketidakberesan
pendidikan saat itu (bahkan sekarang). Bukunya yang mungkin kalian harus baca kalo kalian
seorang guru atau siswa khususnya mahasiswa aktivis ““Pedagogy of the Oppressed”. Saran
saya cari yang bukan hasil translasi ke bahasa Indonesia.
Pengertian Pendidikan Menurut Horne
Beliau dengan nama lengkap H.H. Horne. Menurut beliau pengertian pendidikan adalah
ALAT DIMANA KELOMPOK SOSIAL MELANJUTKAN KEBERADAANNYA DALAM
MEMPENGARUHI DIRI SENDIRI SERTA MENJAGA IDEALISMENYA.
Definisi pendidikan Horne yang diatas memang terbilang cukup kontroversial. Meskipun
begitu, kalo kalian liat keadaan sekarang, memang begitu kenyataannya pendidikan saat ini.
Jadi, bila dikaji, dapat dikatakan bahwa menurut Horne pendidikan adalah bentuk dokrinisasi
kelompok sosial kepada keturunannya atau anggota anggotanya agar tetap lestari. Sungguh
sangat berbeda dengan pendapat Dewey tentang pendidikan.
Pengertian Pendidikan Menurut Langeveld
Martinus Jan Langeveld merupakan salah satu filsuf pendidikan pedagogi modern kelahiran
Belanda. Menurut beliau, pendidikan adalah
UPAYA MENOLONG ANAK UNTUK DAPAT MELAKUKAN TUGAS HIDUPNYA
SECARA MANDIRI SUPAYA DAPAT BERTANGGUNG JAWAB SECARA SUSILA.
PENDIDIKAN MERUPAKAN USAHA MANUSIA DEWASA DALAM MEMBIMBING
MANUSIA YANG BELUM DEWASA MENUJU KEDEWASAAN.
Memang pengertian diatas fokus kepada keharusan manusia untuk susila dalam kehidupan.
Susila memang merupakan tanggung jawab dan kodrat manusia yang harus diarahkan agar
tidak melenceng.
Pengertian Pendidikan dan Tujuan Pendidikan Menurut UNESCO
UNESCO merupakan salah satu organisasi global yang mengkhususkan diri kebagian
pendidikan dunia. UNESCO memberikan definisi pendidikan berdasarkan tujuannya yaitu:
1. LEARNING TO KNOW (BELAJAR MENNGETAHUI)
2. LEARNING TO DO (BELAJAR MELAKUKAN SESUATU)
3. LEARNING TO BE (BELAJAR MENJADI SESUATU)
4. LEARNING TO LIVE TOGETHER (BELAJAR HIDUP BERSAMA)
Pengertian Pendidikan dan Tujuan Pendidikan Menurut Herbert Spencer
Herbert Spencer (1860) merupakan salah satu filsfuf pendidikan. Beliau mengatakan bahwa
pendidikan memiliki 5 tujuan yang juga merupakan bagian dari pendidikan itu sendiri yaitu:
Kegiatan demi kelangsungan hidup (Activities for survival).
Usaha mencari nafkah (Efforts to make a living).
Pendidikan anak (Child education).
Pemeliharaan hubungan dengan masyarakat dan negara (Maintenance of relationships with
communities and countries).
Penggunaan waktu senggang (Use of leisure time).
Pengertian Pendidikan Menurut Crow dan Crow
Menurut Pendidikan menurut Crow dan Crow (Sahara H, 1992)
PROSES YANG BERISI BERBAGAI MACAM KEGIATAN (PROCESS CONTAINING
VARIOUS KINDS OF ACTIVITIES) YANG SESUAI DENGAN KEGIATAN
SESEORANG UNTUK KEHIDUPAN SOSIALNYA (THAT IS ACCOMPANYING WITH
A SOMEONE ACTIVITIES FOR HIS SOCIAL LIFE) DAN MEMBANTU KEBIASAAN-
KEBIASAAN DAN KEBUDAYAAN SERTA KELEMBAGAAN SOSIAL DARI
GENERASI KE GENERASI (AND HELP THE HABITS AND CULTURE AND SOCIAL
INSTITUTION OF GENERATIONS TO GENERATION).
Pengertian Pendidikan Menurut Carter V. Good
Carter V. Good mendefinisikan pendidikan sebagai
PROSES PERKEMBANGAN KECAKAPAN INDIVIDU DALAM SIKAP DAN
PERILAKU BERMASYARAKAT. PROSES SOSIAL DIMANA SESEORANG
DIPENGARUHI OLEH SUATU LINGKUNGAN YANG TERORGANISIR, SEPERTI
RUMAH ATAU SEKOLAH, SEHINGGA DAPAT MENCAPAI PERKEMBANGAN DIRI
DAN KECAKAPAN SOSIAL.
Pengertian Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003
UU No. 20 Tahun 2003 mengatur tentang Pendidikan Nasional Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pengertian pendidikan menurut UU. 20 Tahun 2003 dalam pasal 1 ayat 1 yang
berbunyi:
PENDIDIKAN ADALAH USAHA SADAR DAN TERENCANA UNTUK MEWUJUDKAN
SUASANA BELAJAR
DAN PROSES PEMBELAJARAN AGAR PESERTA DIDIK SECARA AKTIF
MENGEMBANGKAN POTENSI
DIRINYA UNTUK MEMILIKI KEKUATAN SPIRITUAL KEAGAMAAN,
PENGENDALIAN DIRI, KEPRIBADIAN,
KECERDASAN, AKHLAK MULIA, SERTA KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
DIRINYA, MASYARAKAT, BANGSA DAN NEGARA.
Pengertian pendidikan nasional menurut UU No 20 Tahun 2003 adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman.
Berdasarkan UU No. Tahun 2003, pengertian sistem pendidikan nasioal adalah keseluruhan
komponene pendidika yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.
Pengertian peserta didik menurut UU. No. 20 Tahun 2003 adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Pengertian Tenaga kependidikan menurut UU. Nomor 20 Tahun 2003 adalah anggota
masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan.
Pengertian Pendidik menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,
fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.
Pengertian Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Pengertian Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan
keluarga dan lingkungan.
Pengertian Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Tujuan Pendidikan
Mari kaji berdasarkan UU No. 2 Tahun 1985. UU No. 2 Tahun 1985 berbunyi bahwa tujuan
pendidikan yaitu
MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSADAN MENGEMBANGKAN MANUSIA
YANG SEUTUHNYA YAITU YANG BERIMAN DAN BERTAKWA KEPADA TUHAN
YANG MAHA ESA DAN BERBUDI PEKERTI LUHUR, MEMILIKI PENGETAHUAN
DAN KETERAMPILAN, KESEHATAN JASMANI DAN ROHANI, KEPRIBADIAN
YANG MANTAP DAN MANDIRI SERTA RASA TANGGUNG JAWAB
KEMASYARAKATAN BANGSA.
Berdasarkan MPRS No. 2 Tahun 1960 bahwa tujuan pendidikan adalah
MEMBENTUK PANCASILAIS SEJATI BERDASARKAN KETENTUAN-KETENTUAN
YANG DIKEHENDAKI OLEH PEMBUKAAN UUD 1945 DAN ISI UUD 1945.
Berdasarkan UU. No.20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 3,
bahwa tujuan pendidikan nasional adalah
MENGEMBANGKAN POTENSI PESERTA DIDIK AGAR MENJADI MANUSIA YANG
BERIMAN DAN BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, BERAKHLAK
MULIA, SEHAT, BERILMU, CAKAP, KREATIF, MANDIRI, DAN MENJADI WARGA
NEGARA YANG DEMOKRATIS SERTA BERTANGGUNG JAWAB.
Tujuan Pendidikan Menurut Bloom
Menuru beliau, pendidikan dapat memiliki tiga tujuan utama yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor. Kognitif berhubungan dengan kemampuan otaknya atau intelektual – mental
peserta didik. Afektif berhubungan dengan sikap serta perasaan dan nilai nilai moral peserta
didik. Dan terakhir adalah psikomotor yang menyangkut kemampuan motoris peserta didik.
Bloom selanjutnya menjelaskan dan membagi lagi tujuan pendidikan koginitif menjadi 6
bagian yaitu Knowledge (pengetahuan); Comprehension (Pemahaman); Application
(Penerapan); Analysis (Analisis); Synthesis (Sintesis); Evaluation (Evaluasi).
Selanjutnya pada tujuan afektif, Bloom membagi menjadi 5 bagian sehingga lebih jelas lagi
tujuan pendidikan yaitu: Receiving (menerima); Responding (menanggapi) ; Valuing
(Menghargai); Organization (Menyusun); Characterization by value (Karakter bernilai).
Tujuan Pendidikan Dalam Sistem Pendidikan Indonesia
Dalam sistem pendidikan Indonesia dikenal 4 tujuan pendidikan yang kemudian disebut
sebagai kompetesi ajar atau kompetensi pendidikan. Tujuan yang pertama adalah disebut
sebagai Tujuan Pendidikan Nasional atau TPN yang tercantum dalam UU. No. 20 Tahun 2003
diatas.
Selanjutnya dikenal dengan (2) Tujuan Institusional. Apa itu tujuan institusional pendidikan?
Adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan. Dapat dikatakan sebagai
kualifikasi yang harus ada dalam setiap peserta didik ketika lulus dari institusi tersebut.
Sehingga bentuk dari tujuan umum seperti standar kompetensi pendidikan dasar, standar
kompetensi pendidikan menengah kejuruan dan lainnya.
Kemudian yang ketiga (3) adalah Tujuan Kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh
setiap bidang studi atau mata pelajaran. Jadi, setelah diatur pada tingkat lembaga, sekarang
diatur pada tingkat pelajaran yang diterima peserta didik atau anak didik.
Diterangkan pada Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 dinyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan , dan
khusus pada jenjang pendidikan dan menengah terdiri atas 5 bagian besar yaitu:
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia (The group of religious subjects and morals)
Kelompok mata pelajaran Ilmu pengetahuan dan teknologi (Group of subjects Science and
technology).
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian (Group of subjects of citizenship
and personality).
Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan (Group of physical subjects,
sports, and health).
Kelompok mata pelajaran estetika (Group of aesthetic subjects).
Tujuan terakhir dari tujuan pendidikan dalam sistem pendidikan Indonesia adalah TUJUAN
PEMBELAJARAN / INSTRUKSIONAl. Ini merupakan tujuan yang paling khusus dan
merupakan bagian dari tujuan kurikuler.
PENGERTIAN TUJUAN PEMBELAJRAN ADALAH KEMAMPUAN YANG HARUS
DIMILIKI PESERTA DIDIK SETELAH MEREKA MEMPELAJARI BAHASAN
TERTENTU DALAM BIDANG STUDI TERTENTU DALAM SATU KALI PERTEMUAN.
Tujuan Pembelajaran dijabarkan oleh guru yang mengajarkan materi tersebut. Jadi sebelum
guru mengajar, atau masuk ajaran baru, setiap bagian yang guru tersebut ajarkan haruslah
memiliki tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.
Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan ialah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan
manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan.
Pendidikan juga bisa dijalani melalui 2 hal yakni pendidikan formal dan non formal.
- Pendidikan formal ialah pendidikan yang bisa didapat dengan mengikuti kegiatan atau
program pendidikan yang terstruktur serta terencana oleh badan pemerintahan misalnya
melalui sekolah ataupun universitas
- Pendidikan non formal ialah pendidikan yang bisa didapat melalui aktivitas kehidupan
sehari-hari yang tak terikat oleh lembaga bentukan pemerintahan, misalnya belajar melalui
pengalaman, belajar sendiri melalui buku bacaan serta belajar melalui pengalaman orang lain.
BACA JUGA: CARA MENCIPTAKAN SUASANA PEMBELAJARAN YANG
MENYENANGKAN, KONDUSIF DAN EFEKTIF
2. Tujuan Pendidikan
Di dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 disebutkan
tentang tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis juga bertanggung jawab.
3. Fungsi Pendidikan
Menurut pendapat Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata
(manifest) yakni sebagai berikut:
Menurut David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
· Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
· Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
· Menjamin integrasi sosial.
· Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
· Sumber inovasi sosial.
Bagi kita yang dapat melihat wujud gajah tadi jelas sangat aneh. Maka begitu pula untuk
menjadi seseorang yang tidak buta seni. Perlu diketahui terdapat beberapa definisi seni, dan
kita akan mendapatkan jumlah itu dengan gambar yang lebih luas dari seni.
1. Pengertian Seni Secara Umum
Seni adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur keindahan
dan mampu membangkitkan perasaan dirinya sendiri maupun orang lain. Berdasarkan definisi
ini seni adalah produk keindahan, di mana manusia berusaha menciptakan sesuatu yang indah
dan dapat membawa kesenangan. Istilah seni berasal dari bahasa "sanskerta" yaitu sani yang
diartikan pemujaan, persembahan dan pelayanan yang erat dengan upacara keagamaan yang
disebut kesenian. Menurut Padmapusphita dimana seni berasal dari bahasa Belanda "genie"
dalam bahasa latin disebut dengan genius yang artinya kemampuan luar biasa yang dibawa
sejak lahir. Sedangkan menurut Ilmu Eropa bahwa seni berasal dari kata "art" yang berarti
artivisual yaitu suatu media yang melakukan kegiatan tertentu. Dari banyak arti seni, dan
semakin berkembangnya zaman membuat banyak para ahli mengemukakan pendapatnya
mengenai definisi seni.
Jika memperhatikan bentuk seni tradisional, keindahan seni dapat terlihat dengan jelas :
seperti seni karawitan adalah campuran suara atau suara yang indah, kayu ukiran di rumah yang
berfungsi sebagai hiasan serta menambah pemandangan semakin menarik. Tetapi ketika kita
menghadapi seni modern, tidak mustahil bahwa kita akan berhadapan dengan sesuatu yang
sama sekali tidak indah dan menyenangkan
2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial merupakan suatu fungsi seni yang bermanfaat sebagai pemenuhan kebutuhan
sosial suatu individu. Terdapat beberapa macam fungsi seni sebagai fungsi sosial antara lain
sebagai berikut:
a. Fungsi Religi/Keagamaan
Karya seni sebagai pesan religi atau keagamaan. Contohnya adalah kaligrafi, busana muslim-
muslimah dan lagu-lagu rohani. Seni digunakan untuk sebuah upacara pernikahan, kelahiran,
dan kematian, dan lain-lainnya. Contohnya gamelan yang digunakan dalam upcara ngaben di
bali (gamelan gambang, luwang, dan angklung).
b. Fungsi Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan dapat dilihat dalam musik, seperti ansambel karena dilakukan
dengan bekerja sama, seperti halnya dengan angklung dan gamelan yang memiliki nilai
pendidikan karena kesenian tersebut terdapat nilai sosial, kerjasama dan disiplin. Karya-karya
seni untuk pelajaran/pendidikan seperti gambar ilustrasi buku pelajaran, poster, alat peraga
IPA, dan film ilmiah/dokumenter.
c. Fungsi Komunikasi
Seni sebagai media komunikasi misalnya dalam kritik sosial, kebijakan, gagasan, guna
memperkenalkan kepada masyarakat. Contohnya pegelaran wayang kulit, wayang orang, dan
seni teater maupun poster, drama komedi dan reklame.
d. Fungsi Rekreasi / Hiburan
Fungsi utama seni adalah hiburan atau rekreasi untuk melepas kejenuhan atau mengurangi
kesedihan yang khusus untuk pertunjukan berekpresi atau hiburan.
e. Fungsi Artistik
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dengan menyajikan karyanya tidak
untuk hal yang komersil, seperti musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni rupa
kontemporer. (Seni pertunjukan yang tidak bisa dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa
dinikmati oleh para seniman dan komunitasnya).
f. Fungsi Guna
Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya, kecuali sebagai media
ekspresi (karya seni murni) atau pun dalam proses penciptaan mempertimbangkan aspek
kegunaannya, seperti perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dari gerabah ataupun
rotan.
g. Fungsi Kesehatan
Seni sebagai fungsi kesehatan, seperti pengobatan penderita gangguan physic maupun medis
distimulasi melalui terapi musik (disesuaikan dengan latar belakang pasien). Terbukti musik
telah mampu untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis trauma suatu
kejadian. Pada tahun siegel menyatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang alfa
yang dapat menenangkan dengan merangsang sistem limbic jaringan neuron otak dan gamelan
menurut Gregorian dapat mempertajam pikiran.
3. Jenis-jenis Seni
Seni memiliki 5 (lima) jenis seni antara lain sebagai berikut:
a. Seni Rupa
Seni rupa adalah salah satu cabang kesenian dimana memiliki wujud pasti/asli dan
memanfaatkan unsur rupa yang diklasifikasikan atau diekspresikan ke dalam bentuk gambar,
lukisan, patung, grafis, kerajinan tangan, kriya, dan multimedia. Seni rupa meliputi
kemampuan memahami, dan berkarya lukis, kemampuan memahami dan membuat patung,
kemampuan memahami dan berkarya grafis, kemampuan memahami dan membuat kerajinan
tangan, serta kemampuan memahami dan berkarya atau membuat sarana mulltimedia. Seni
rupa telah ada sejak dimulai zaman animisme dan dinamisme zaman sekarang. Seni rupa secara
performatif mempresentasikan wujud kasat mata yang dipertimbangkan secara sinergis melalui
media sebagai dasar perwujudan rupa.
b. Seni Teater
Seni teater pada dasarnya mencakup kemampuan memahami dan berkarya melalui teater
yaitu kemampuan memahami dan membuat naskah, kemampuan memahami berperan di
bidang casting, kemampuan memahami dan membuat setting atau tata teknik pentas panggung
dan penciptaan suasananya sebagai perangkat tambahan dalam membidangi seni teater. Seni
teater merupakan bagian dari integral kesenian bermedia ungkap suara dalam wujud
pemeranan. Cara atau teknik ini lebih mengutamakan terciptanya casting, pembawaan, diksi,
intonasi, pengaturan, laring, dan faring secara konsisten.
c. Seni Musik
Unsur bunyi merupakan unsur utama dari seni musik. Sedangkan unsur lain adalah bentuk
harmoni, melodi, dan notasi musik merupakan wujud sarana yang disajikan. Seni musik
tumbuh dan berkembang sejak zaman Renaissance sampai saat ini. Seni musik adalah hasil
ciptaan manusia yang menghasilkan bunyi ritme dan harmoni yang indah bagi pendengar.
d. Seni Tari
Seni tari adalah hasil ciptaan manusia yang menggunakan gerak tubuh sebagai suatu
keindahan. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media mengkomunikasikan maksud-maksud
tertentu dari koreogragfer. Keindahan tari terletak pada kebahagian, kepuasaan, baik itu dari
koreografer, peraga dan penikmat atau penonton. Seni tari meliputi tari tradisional dan tari
garapan/modern.
e. Seni Sastra
Seni sastra adalah hasil daya kreasi manusia yang dinikmat segi visual dan dari makna yang
dimilikinya. Seni sastra menggambarkan keindahan dalam bentuk kata-kata, baik itu dituliskan
ataupun disuarakan.Contoh seni sastra adalah puisi, tulisan, dan kaligrafi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikelsiana.com/2015/09/pengertian-seni-fungsi-macam-macam-seni.html
http://www.lahiya.com/pengertian-seni-dan-jenis-seni/
https://id.wikipedia.org/wiki/Seni
Pengertian Seni, Fungsi, Macam Seni & Menurut Para Ahli
Advertisement
Gunakan trik mudah ini dan tagihan listrik akan turun 40%
Wanita berusia 64 ini tidak memiliki keriput dan semua orang ingin tahu RESEPNYA
Bau mulut? Bau menghilang setelah beberapa hari jika sebelum tidur, jangan...
Makhluk mengerikan akan keluar dari tubuh jika di pagi hari kamu minum segelas
Pengertian Seni, Fungsi, Macam Seni & Menurut Para Ahli|Secara Umum, Pengertian
Seni adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan dan
mampu membangkitkan perasaan orang lain. Istilah seni berasal dari
kata sanskerta dari kata sani yang diartikan pemujaan, persembahan dan pelayanan yang erat
dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut Padmapusphita dimana seni
berasal dari bahasa Belanda genie dalam bahasa latin disebut dengan genius yang artinya
kemampuan luar biasa dibawa sejak lahir. Sedangkan menurut Ilmu Eropa bahwa seni berasal
dari kata art yang berarti artivisual yaitu suatu media yang melakukan kegiatan tertentu. Dari
banyak arti seni, dan semakin berkembangnya zaman membuat banyak para ahli
mengemukakan pendapatnya mengenai definisi seni. Pengertian seni menurut para ahli adalah
sebagai berikut...
Pengertian Seni Menurut Para Ahli
Pengertian Seni Menurut Para Ahli-Dari banyak arti seni, dan semakin berkembangnya zaman
membuat banyak para ahli mengemukakan pendapatnya mengenai definisi seni. Pengertian
seni menurut para ahli adalah sebagai berikut...
Aristoteles: Pengertian seni menurut aristoteles adalah bentuk yang pengungkapannya dan
penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.
Sudarmaji: Menurut Sudarmaji, pengertian seni adalah segala manifestasi batin dan
pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume, dan
gelap terang.
Alexander Baum Garton: Pengertian seni menurut Alexander Baum Garton bahwa arti seni
adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam
kebahagiaan.
Ki Hajar Dewantara: Pengertian seni menurut Ki Hajar Dewantara adalah hasil keindahan
sehingga dapat menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu
perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.
Immanuel Kant: Pengertian seni menurut Immanuel Kant adalah sebuah impian karena rumus-
rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan.
Hilary Bel: Pengertian seni menurut Hilary Bel bahwa arti seni adalah istilah yang digunakan
untuk semua karya yang dapat menggugah hati untuk mencari tahu siapa penciptanya.
Leo Tolstoy: Pengertian seni menurut Leo Tolstoy adalah ungkapan perasaan pencipta yang
disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis.
James Murko: Pengertian seni menurut James Murko adalah penjelasan rasa indah yang
terkandung dalam jiwa setiap manusia, dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi ke
dalam bentuk yang dapat dianggap oleh indra pendengar (seni suara), penglihatan (seni lukis),
atau dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari, drama).
Ira Adriati. M.Sn (Dosen Seni ITB): Pengertian seni menurut Ira Adriati adalah proses dan
produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggnaan medium itu, dan suatu
set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dengan ekspresi lewat medium itu, untuk
menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi atau perasaan dengan cara seefektif
mungkin untuk medium itu.
Eric Ariyanto: Pengertian seni menurut Eric Aryanto adalah kegiatan rohani atau aktivitas batin
yang direfleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain yang
melihat atau mendengarkannya.
Drs. Popo Iskandar: Pengertian seni menurut Popo Iskandar adalah hasil ungkapan emosi yang
ingin disampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat/berkelompok.
Fungsi Seni
Fungsi Seni-Fungsi dikelompokkan menjadi dua yaitu fungsi individu dan fungsi sosial antara
lain sebagai berikut..
1. Fungsi Individu
Fungsi individu merupakan suatu fungsi seni yang bermanfaat untuk kebutuhan pribadi
individu itu sendiri. Terdapat dua macam fungsi seni untuk individu yaitu sebagai berikut...
a. Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk homofaber yang memiliki kecakapan untuk
apresiasi pada keindahan dan pemakaian benda-benda. Seni terapan memang mengacu kepada
pemuasan kebutuhan fisik sehingga segi kenyamanan menjadi suatu hal penting.
b. Fungsi Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan dapat dilihat dalam musik, seperti ansambel karena dilakukan
dengan bekerja sama, seperti halnya dengan angklung dan gamelan yang memiliki nilai
pendidikan karena kesenian tersebut terdapat nilai sosial, kerjasama dan disiplin. Karya-karya
seni untuk pelajaran/pendidikan seperti gambar ilustrasi buku pelajaran, poster, alat peraga
IPA, dan film ilmiah/dokumentar.
c. Fungsi Komunikasi
Seni sebagai media komunikasi misalnya dalam kritik sosial, kebijakan, gagasan, guna
memperkenalkan kepada masyarakat. Contohnya pegelaran wayang kulit, wayang orang, dan
seni teater ataupun poster, drama komedi dan reklame.
d. Fungsi Rekreasi/Hiburan
Fungsi utama seni adalah hiburan atau rekreasi untuk melepas kejenuhan atau mengurangi
kesedihan yang khusus untuk pertunjukan berekpresi atau hiburan.
e. Fungsi Artistik
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dengan menyajikan karyanya tidak untuk
hal yang komersil, seperti musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni rupa kontemporer.
(Seni pertunjukan yang tidak bisa dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati oleh
para seniman dan komunitasnya).
f. Fungsi Guna
Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya, kecuali sebagai media ekspresi
(karya seni murni) atau pun dalam proses penciptaan mempertimbangkan aspek kegunaannya,
seperti perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dari gerabah ataupun rotan.
g. Fungsi Kesehatan
Seni sebagai fungsi kesehatan, seperti pengobatan penderita gangguan physic atuapun medis
distimulasi melalui terapi musik (disesuaikan dengan latar belakang pasien). Terbukti musik
telah mampu untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis trauma suatu
kejadian. Pada tahun siegel menyatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang alfa
yang dapat menenangkan dengan merangsang sistem limbic jaringan neuron otak dan gamelan
menurut Gregorian dapat mempertajam pikiran.
Macam-Macam Seni
Macam-Macam Seni-Seni memiliki 5 cabang antara lain sebagai berikut...
a. Seni Rupa: Seni rupa adalah salah satu cabang kesenian dimana memiliki wujud pasti dan
memanfaatkan unsur rupa yang diklasifikasikan ke dalam bentuk gambar, lukis, patung, grafis,
kerajinan tangan, kriya, dan multimedia. Seni rupa meliputi kemampuan memahami, dan
berkarya lukis, kemampuan memahami dan membuat patung, kemampuan memahami dan
berkarya grafis, kemampuan memahami dan membuat kerajinan tangan, serta kemampuan
memahami dan berkarya atau membuat sarana mulltimedia. Seni rupa telah ada sejak dimulai
zaman animisme dan dinamisme zaman sekarang. Seni rupa secara performatif
mempresentasikan wujud kasat mata yang dipertimbangkan secara sinergis melalui media
sebagai dasar perwujudan rupa.
b. Seni Teater: Seni teater pada dasarnya mencakup kemampuan memahami dan berkarya
teater, kemampuan memahami dan membuat naskah, kemampuan memahami berperan di
bidang casting kemampuan memahami dan membuat setting atau tata teknik pentas panggung
dan penciptaan suasananya sebagai perangkat tambahan dalam membidangi seni teater. Seni
teater merupakan bagian dari integral kesenian bermedia ungkap suara dalam wujud
pemeranan. Cara atau teknik ini lebih mengutamakan terciptanya casting, pembawaan, diksi,
intonasi, pengaturan, laring, dan faring secara konsisten adalah bagian penting dalam
penjelmaan profesi yang harus dimiliki.
c. Seni Musik
Unsur bunyi merupakan unsur utama dari seni musik. Sedangkan unsur lain adalah bentuk
harmoni, melodi, dan notasi musik merupakan wujud sarana yang diajarkan. Seni musik
tumbuh dan berkembang sejak zaman Renaissance sampai saat ini. Seni musik adalah hasil
ciptaan manusia yang menghasilkan bunyi ritme dan harmoni yang indah bagi pendengar.
d. Seni Tari
Seni tari adalah hasil ciptaan manusia yang menggunakan gerak tubuh sebagai suatu
keindahan. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media mengkomunikasikan maksud-maksud
tertentu dari koreogragfer. Keindahan tari terletak pada kebahagian, kepuasaan, baik itu dari
koreografer, peraga dan penikmat atau penonton. Seni tari meliputi tari tradisional dan tari
garapan.
e. Seni Sastra
Seni sastra adalah hasil daya kreasi manusia yang dinikmat segi visual dan dari makna yang
dimilikinya. Seni sastra menggambarkan keindahan dalam bentuk kata-kata, baik itu dituliskan
ataupun disuarakan.Contoh seni sastra adalah puisi, tulisan, dan kaligrafi.
masterbama.blogspot.com
Kalau titik-titik digabung berarti kita menamankannya sebagai garis. Garis banyak jenis-
jenisnya diantaranya lurus, pendek, panjang, lebar, horizontal, vertikal, diagonal, dan
seterusnya.
Masing-masing jenis garis tersebut mewakili kesan tersendiri terhadap seni rupa.
Misalnya:
Garis lurus berkesan tegak dan keras
Garis patah-patah terkesan kaku
Garis lengkung berkesan lembut dan lentur
garis spiral berkesan lentur
Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan
Garis halus, melengkung-melengkung berirama melambangkan kelembutan kewanitaan.
Garis miring, melambangkan akan kegoncangan, gerak, tidak stabil.
Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan atau melangmbangkan kekuasaan.
Garis memiliki wujud seperti
Garis nyata, garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung
Garis semu, garis yang muncul karena terdapat kesan balance pada bidang, warna atau ruang
Baca Juga Resep & Cara Membuat Mie Ayam Lengkap | Basah, Kering, Istimewa
3. Bidang
senipandai.blogspot.co.id
Bidang merupakan hasil bentukan dari pertemuan ujung-ujung dari beberapa garis atau bisa
juga hasil dari sapuan warna. Terdiri dari sisi panjang dan lebar dengan berbagai ukuran,
bidang juga bisa diamati secara langsung di setiap karya seni rupa.
Berdasarkan bentuknya bidang terdiri dari bidang geometris, bidang biomorfis (organis, bidang
tidak beraturan dan bidang tidak beraturan. Di setiap bentuk bidang memiliki lebar, tinggi dan
panjang dan beberapa dari bidang juga terdapat isi dan volume.
4. Bentuk
niagahoster.co.id
Perwujudan nyata dari suatu karya dan terbentuk dari gabungan berbagai bidang. Bentuk dalam
seni rupa dibagi menjadi dua yaitu dan shape dan form. Shape adalah bentuk yang tidak
memiliki unsur penjiwaan dan hanya sekedar dilihat sifat bentuknya saja seperti ornamen,
melingkar, dll. Sedangkan form tidak hanya dilihat saja tetapi juga terdapat unsur nilai di
dalamnya.
Untuk pengelompokan dibagi 2 macam yaitu:
a. Geografis. Bentuk yang dibuat dengan perhitungan seperti bentuk kubistis, contohnya kubus
dan balok. Untuk bentuk silindris, contohnya tabung, bola dan kerucut.
b.Nongeometris. Bentuk yang meniru objek di alam, seperti manusia, hewan dan tumbuhan.
5. Ruang
ishar105.blogspot.com
Ruang merupakan unsur seni rupa dari kumpulan dimensi yang terdiri dari panjang lebar dan
tinggi serta memiliki dua sifat.
Ruang bersifat semu atau tidak nyata apabila dalam seni rupa dua dimensi, contohnya ruangan
yang terkesan dari seni rupa.
Sedangkan ruang bersifat nyata dalam seni rupa tiga dimensi contohnya ruangan kamar dan
ruangan patung.
6. Warna
aetherforce.com
Kita tahu warna, warna merupakan unsur seni rupa yang bisa membuat seni rupa ada kesan,
ekspresif dan terasa hidup. Warna dipelajari dengan dua teori yaitu teori warna terhadap cahaya
yang terdiri dari 7 spektrum warna dan teori pigmen warna. Kita akan pelajari dulu teori tentang
pigmen warna yang terdiri dari beberapa jenis yaitu:
Warna Primer. Warna ini adalah warna asli dan bukan merupakan campuran dari warna lain.
Hanya ada 3 yaitu merah, kuning dan biru
Warna Sekunder. Warna yang merupakan hasil dari 2 campuran warna primer
Warna Tersier. Warna yang merupakan hasil dari campuran warna sekunder
Warna Analogus. Deretan warna yang letaknya berdampingan dalam satu lingkaran warna atau
berdekatan. Contohnya deretan warna hijau ke warna kuning
Warna Komplementer. Warna kontras dan letaknya berseberangan yang dibentuk dalam satu
lingkaran warna. Contohnya warna merah dengan hijau, warna kuning dengan warna ungu.
7. Tekstur
pexels.com
Tekstur adalah sifat permukaan bidang atau benda yang bisa dilihat dan diraba. Sifatnya bisa
berkesan halus, kasar, licin, kusam, dan sebagainya.
Jenis tekstur dalam seni rupa ada 2 yaitu nyata dan semu.
Tekstur nyata dimana sifat permukaannya menunjukkan kesan yang sebenarnya atau rasanya
sama antara dilihat dan diraba.
Sedangkan teksur semu dimana kesan permukaannya dapat berbeda antara dilihat dan diraba.
Tekstur berguna untuk memberikan karakter dan kesan tertentu pada bidang permukaan agar
bisa menghasilkan nilai estetika.
8. Gelap Terang
ragamseni.com
Gelap Terang adalah intensitas cahaya dengan tujuan supaya seolah-olah objek nyata atau
untuk memperdalam kesan seni tersebut. Intensitas cahaya besar maka terang, intensitas cahaya
kecil maka gelap.
Teknik gelap terang ada 2 diantaranya chiaroscuro yang merupakan peralihan bertahap atau
gradasi dan silhouette yaitu bayangan tanpa peralihan bertahap atau gradasi. Selain itu juga
untuk menentukan gelap terang dengan cara memilih warna yang pas.
Jenis-jenis Seni Rupa
homeexsis.blogpsot.com
Jenis-jenis seni rupa ada 3 yaitu berdasarkan wujudnya, waktu/masanya dan terakhir
berdasarkan fungsinya. Berikut jenis-jenis seni rupa:
1. Jenis Seni Rupa Berdasarkan Dimensinya
Seni Rupa Dua Dimensi atau Dwimatra adalah karya seni rupa yang terbentuk dua ukuran,
yaitu panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari arah depan. Contoh seni rupa dua dimensi
adalah seni lukis, seni batik, sketsa, dan seni ilustrasi.
Seni Rupa Tiga Dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki tiga unsur yaitu panjang, lebar,
dan tinggi serta memiliki unsur kesan ruang, bentuk, dan volume dan bisa dilihat dari segala
arah. Contohnya bonsai, patung, seni keramik, diorama dan yang lainnya.
2.Jenis Seni Rupa Berdasarkan Masanya
Seni Rupa Tradisional, Seni rupa zaman dahulu yang sudah memiliki aturan dan pakem
tersendiri dan bersifat statis maksudnya baik bentuk maupun gayanya tidak mengalami
perubahan. Aspek seni rupa tradisional ini dipertahankan secara turun-temurun, dari generasi
ke generasi sampai saat ini.
Seni Rupa Modern, merupakan karya seni terbaharui dari seni rupa tradisional yang mana
aturan ataupun pola-pola yang ada sudah di ubah dan mengandalkan kekreatifitasan pembuat
seni rupa atau bersifat individualis. Contoh seni rupa modern diantaranya adalah lukisan, grafis,
patung dan kriya.
Seni Rupa Kontemporer, adalah karya seni yang muncul karena trend atau kondisi waktu dan
bersifat kekinian.
3. Jenis Seni Rupa Berdasarkan Fungsinya
Seni Rupa Murni adalah karya seni rupa yang dibuat hanya untuk nilai estetika dan ide saja
pembuat saja, bukan untuk dipakai.
Seni Rupa Terapan, adalah seni rupa yang lebih bertujuan untuk nilai pakai. Contohnya
keramik, poster, senjata tradisional dan lain-lain.
Baca Juga Manfaat Perdagangan Internasional Beserta Teori, Pengertian, Faktor Pendorong
beritadaerah.co.id
Seni rupa banyak sekali cabangnya, tidak hanya yang kita kenal seperti seni lukis maupun seni
ukir. Berikut Mr Simpel rangkum bidangnya:
1.Seni rupa murni
Seni lukis
Seni grafis
Seni patung
Seni instalasi
Seni pertunjukan
Seni keramik
Seni film
Seni koreografi
Seni fotografi
2.Desain
Arsitektur
Desain grafis
Desain komunikasi visual
Desain interior
Desain busana
Desain produk
3.Kriya
Kursi rotan sebagai hasil karya kriya
Kriya tekstil
Kriya kayu
Kriya keramik
Kriya rotan
Kriya Logam
Kriya Kulit
Kriya Bambu
Fungsi Seni Rupa
hdwalpappersview.blogspot.com
a. Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik
Fitrah dan hakikatnya manusia adalah menyukai hal-hal yang indah dan juga butuh benda yang
bisa dipakai. Selain berfungsi sebagai estetika seni, fungsi seni rupa terapan adalah juga
pemuas kebutuhan fisik dan memberi kenyamanan. Contohnya seni bangunan, seni furniture,
seni pakaian/textile, seni kerajinan tangan, daan sebagainya.
b. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional
Seni rupa juga berfungsi sebagai pemenuhan terhadap kebutuhan emosional manusia. Manusia
memiliki banyak sekali perasaan, terkadang dia sedih, senang, malas, semangat dan
sebagainya. Jika dia sedih dan bosan maka dia perlu hiburan, dan salah satu hiburannya adalah
seni rupa karena memang seni rupa bersifat menyenangkan, dan rekreatif.
Contohnya mengalami keletihan sehingga membutuhkan rekreasi seperti teater, menonton
biskop, konsert, pameran seni dll.
c. Fungsi Komunikasi
Manusia selalu berkomunikasi dengan sesamanya, dan alat komunikasi yang sering mereka
gunakan adalah bahasa. Sayangnya setiap wilayah di dunia ini bahasanya berbeda-beda, maka
dibutuhkan bahasa yang universal, dan salah satu bahasa yang universal adalah seni rupa. Seni
rupa termasuk bahasa universal karena mampu menembus batas-batas universal ataupun
perbedaan lahiriah tiap manusia.
d. Fungsi Edukasi
Selain nilai estetika ternyata seni juga berfungsi sebagai nilai etika. Seni bisa memberikan
informasi baik tersirat maupun tersurat membimbing dan mendidik tingkah laku kita menuju
kondisi lebih baik. Contohnya seperti seni pertunjukan wayang, selain juga berfungsi
menghibur seni wayang juga terkandung pesan dan amanat di dalamnya.
e. Fungsi Agama
Ternyata seni rupa juga merupakan bagian seni dari agama. Seni rupa berfungsi untuk
menyampaikan pesan yang diinginkan agama untuk umatnya. Contohnya di agama Islam ada
seni kaligrafi. Selain biasanya untuk mempercantik masjid-masjid dan lainnya, kaligrafi juga
beberapa tulisannya bertulis lafadz al qur’an jadi juga merupakan sarana dakwah.
Bau mulut-tanda parasit dalam tubuh. Mereka lenyap jika Anda minum sesendok
Tahukah kamu cara mengurangi tagihan listrik 2-3 kali lebih murah?
Rahasia hemat listrik akhirnya terungkap! Di stop kontak, pasanglah...
Keyword: Pengertian seni rupa; Unsur unsur seni rupa; Pengertian seni rupa murni; unsur seni
rupa; fungsi seni rupa; seni rupa murni; seni rupa modern; pengertian seni rupa,
pengelompokan seni rupa, pembagian seni rupa.
Selamat pagi, kali ini kita akan membahas tentang seni rupa yaitu pengertian seni rupa, unsur
unsur seni rupa serta fungsi seni rupa itu sendiri.
Apa Pengertian Seni Rupa
Sederhananya, pengertian seni rupa adalah cabang seni yang membuat objek yang dapat
dinikmati terutama melalui bentuknya.
Dikutip dari wikipedia indonesia, pengertian seni rupa adalah cabang seni yang membentuk
karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini
diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan
pencahayaan dengan acuan estetika.
Ada yang mengelompokkan seni rupa dalam tiga bagian yaitu seni rupa tradisional, seni rupa
modern dan seni rupa kontemporer.
Pengertian seni rupa yang tradisional adalah seni rupa yang dibuat dengan mengikuti pola pola,
aturan, atau “pakem” tertentu yang menjadi pedoman seni dan dibuat berulang ulang tanpa
merubah bentuk aslinya. Adapun aturan aturan yang dimaksud berhubungan dengan bentuk,
pola, corak, penggunaan warna, bahan, dan ukuran.Aspek aspek dalam berkarya seni rupa
tradisional seperti pengertian seni rupa tradisional diatas masih bertahan hingga saat ini.
Pengertian seni rupa modern adalah seni rupa yang mengutamakan kreativitas dan inovasi
sehingga menciptakan sesuatu yang baru. Seni rupa modern meninggalkan aturan aturan yang
ada terhadap seni rupa tradisional.
Pengertian seni rupa kontemporer adalah seni rupa yang dipengaruhi oleh kreativitas dan
kekinian yang terjadi seperti kondisi sekitar seperti keadaan politik dan lainnya.
Pengertian seni rupa adalah hasil ciptaan kualitas, hasil ekspresi, atau alam keindahan atau
segala hal yang melebihi keasliannya serta klasifikasi objek-subjek terhadap kriteria tertentu
yang diciptakan menajdi suatu struktur sehingga dapat dinikmati menggunakan indera mata
dan peraba.
Pendidikan seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak
didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan aturan-aturan estetika tertentu. selain
itu, pendidikan seni di SD bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan dan kemampuan
mengolah menghargai seni. Jadi melalui seni, kemampuan cipta, rasa dan karsa anak di olah
dan dikembangkan.
Selain mengolah cipta, rasa dan karsa seperti yang diterapkan di atas, pendidikan seni
merupakan mengolah berbagai ketrampilan berpikir. Hal tersebut meliputi ketrampilan kreatif,
inovatif, dan kritis. Ketrampilan ini di olah melalui cara belajar induktif dan deduktif secara
seimbang.
Dunia anak adalah dunia bermain. Salah satu fungsi seni adalah sebagai media bermain. Oleh
sebab itu, aktivitas berolah seni dapat dikembangkan melalui bermain. Melalui bermain
kemampuan mencipta atau berkarya, bercita rasa estetis dan berapresiasi seni diperoleh secara
menyenangkan. Melalui kondisi yang menyenangkan seperti ini, anak akan mengulang setiap
aktivitas belajarnya secara mandiri dan akan menjadi kebiasaan dan keinginan terhadap seni.
text-align: justify;"> Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif baru
digunakan dalam dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah menggambar.
Penggunaan istilah pengajaran menggambar ini berlangsung cukup lama hingga kemudian
diganti dengan istilah Pendidikan Seni rupa.Materi pelajaran yang diberikan tidak hanya
menggambar tetapi juga beragam bidang seni rupa yang lain seperti mematung, mencetak,
menempel dan juga apresiasi seni. Tujuan pengajaran menggambar di sekolah adalah untuk
menjadikan anak pintar menggambar melalui latihan koordinasi mata dan tangan.
Dengan demikian dapat dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Pendidikan
Seni Rupa adalah mengembangkan keterampilan menggambar, menanamkan kesadaran
budaya lokal, mengembangkan kemampuan apreasiasi seni rupa, menyediakan kesempatan
mengaktualisasikan diri, mengembangkan penguasaan disiplin ilmu Seni Rupa, dan
mempromosikan gagasan multikultural.
Beberapa aspek penting yang perlu mendapat perhatian dalam pendidikan seni antara lain
kesungguhan, kepekaan, daya produksi, kesadaran berkelompok, dan daya cipta. Pendidikan
seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak didik dalam
mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan aturan-aturan estetika tertentu. selain itu,
pendidikan seni di SD bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan dan kemampuan mengolah
menghargai seni. Jadi melalui seni, kemampuan cipta, rasa dan karsa anak di olah dan
dikembangkan.
Selain mengolah cipta, rasa dan karsa seperti yang diterapkan di atas, pendidikan seni
merupakan mengolah berbagai ketrampilan berpikir. Hal tersebut meliputi ketrampilan kreatif,
inovatif, dan kritis. Ketrampilan ini di olah melalui cara belajar induktif dan deduktif secara
seimbang.
Dunia anak adalah dunia bermain. Salah satu fungsi seni adalah sebagai media bermain.
Oleh sebab itu, aktivitas berolah seni dapat dikembangkan melalui bermain. Melalui bermain
kemampuan mencipta atau berkarya, bercita rasa estetis dan berapresiasi seni diperoleh secara
menyenangkan. Melalui kondisi yang menyenangkan seperti ini, anak akan mengulang setiap
aktivitas belajarnya secara mandiri dan akan menjadi kebiasaan dan keinginan terhadap seni.
Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif baru digunakan dalam
dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah menggambar. Penggunaan istilah
pengajaran menggambar ini berlangsung cukup lama hingga kemudian diganti dengan istilah
Pendidikan Seni rupa.Materi pelajaran yang diberikan tidak hanya menggambar tetapi juga
beragam bidang seni rupa yang lain seperti mematung, mencetak, menempel dan juga apresiasi
seni. Tujuan pengajaran menggambar di sekolah adalah untuk menjadikan anak pintar
menggambar melalui latihan koordinasi mata dan tangan.
Seni adalah proses yang sengaja mengatur unsur-unsur dalam suatu cara yang menarik
indra atau emosi. Ini mencakup berbagai macam kegiatan manusia, ciptaan, dan cara
berekspresi, termasuk musik, sastra, film, patung, dan lukisan. Makna seni ini dibahas dalam
cabang filsafat yang dikenal sebagai estetika.
Seni memiliki sifat dasar kreatif, individual, perasaan, abadi, dan universal. Pengertian
kreatif adalah kemampuan seseorang untuk mengubah sesuatu yang ada menjadi baru dan
orisinil. Contoh: Batu yang diubah menjadi patung, tanah liat dapat menjadi keramik, suara
diubah menjadi musik, gerakan menjadi sebuah tarian, dll. Sifat individual adalah bahwa suatu
karya seni memiliki ciri perseorangan dari penciptanya. Lagu-lagu yang diciptakan Ebit G.
Ade, sangat berbeda dengan lagu-lagu Rhoma Irama, Titik Puspa, atau pun yang lainnya. Atau
lukisan Afandi sangat berbeda dengan lukisan-lukisan Basuki Abdullah, Raden Saleh, Popo
Iskandar, Piccaso, Van Googh, maupum pelukis lainnya. Ciri khas pribadi inilah yang
merupakan identitas dari karya mereka.
Seni memiliki sifat perasaan, pengertiannya dalam membuat karya seni selalu melibatkan
emosi dan jiwa. Oleh sebab itu, untuk dapat menikmati sebuah karya harus menggunakan
kepekaan perasaan yang paling dalam. Sebuah lagu yang diciptakan melalui perasaan seorang
seniman, kemudian dibawakan seorang penyanyi yang menjiwai isi lagu itu. Tampil dalam
suara dan penampilan yang seirama, maka para pendengar lagu itu akan tergugah hatinya.
Semua itu jika ada kesungguhan dalam menggunakan indera rasa seperti yang dilakukan
pencipta dan penyanyinya.Seni memiliki sifat abadi atau keabadian. Sesungguhnya semua
pembuatan manusia memiliki sifat demikian, yaitu perbuatan baik atau tercela yang sudah
dilakukan tidak dapat dibatalkan. Seseorang yang telah berjasa kepada kita, sosoknya akan
selalu melekat sampai akhir hayat, walau pun mungkin bendanya sudah hilang ditelan masa.
Jika membuat karya seni memiliki tujuan estetik atau keindahan, hendaknya orang yang
menikmatinya turut berlatih juga untuk berbuat sesuatu yang indah dan terpuji. Maka layaklah
seorang seniman mendapat penghargaan ketika ada anak yang berbuat sesuatu kebaikan jika
terpengaruh (menangkap amanat) cerita film, novel, syair lagu, dll. Tetapi sebaliknya, siapa
yang bersalah jika kelakuan tidak baik diakibatkan oleh pengaruh cerita film atau buku-buku
yang tidak mendidik? Seni bersifat universal, artinya seni tidak mengenal batasan waktu,
bangsa, bahasa, dll. Sebagai contoh, semua orang yang berlainan bahasa akan tertawa terbahak-
bahak ketika melihat tingkah laku badut sirkus yang sangat lucu. Atau seorang yang melihat
gambar karikatur akan tersenyum tanpa mengetahui siapa pembuatnya.
Seni rupa adalah salah satu cabang kesenian,seni rupa merupakan ungkapan gagasan dan
perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengolahan median dan penataan elemen serta
prinsip-prinsip desain. Seni rupa merupakan realisasi imajinasi yang tanpa batas dan tidak ada
batasan dalam berkarya seni. Sehingga dalam berkarya seni tidak akan kehabisan ide dan
imajinasi. Dalam seni rupa murni, karya yang tercipta merupakan bentuk dua dimensi dan tiga
dimensi. Sehingga objek yang dibuat merupakan hasil dari satu atau lebih dari media yang ada
(sebagai catatan bahwa media atau bahan seni di dunia juga tidak terbatas).
Dalam berkarya seni, tidak pernah ada kata salah dan juga tidak ada yang mengatakan
salah pada karya yang telah diciptakan. Namun demikian, di dalam proses berkarya seni,
karena dalam hal ini adalah proses belajar, maka harus dilakukan dengan cara yang benar,
sesuai dengan tujuan dari pembelajaran. Untuk anak usia dini (0 – 8 tahun), ketika belajar
tentang seni rupa tidak hanya bertujuan untuk berproses berkarya seni saja, karena selain itu
juga diharapkan dapat memberikan fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial, emosional serta
kemandirian pada anak. Jadi dengan bimbingan yang tepat, seorang anak akan dapat melatih
potensi-potensi yang bermanfaat.
Seni rupa atau seni yang tampak adalah salah satu bentuk kesenian visual atau tampak ada
yang tidak hanya bisa diserap oleh indera penglihatan, tetapi juga bisa oleh indera peraba,
maksudnya adalah teksturnya dapat dirasakan, misalnya kasar, halus, lunak, keras, lembut, dsb.
Namun tidak menutup kemungkinan tekstur ini adalah tekstur maya (ada namun tidak nyata)
atau tekstur ini seolah-olah ada yang dikarenakan mata kita dikelabuhi oleh sesuatu yang
tampak, misalnya sebuah foto kayu : disitu seolah-olah kita melihat adanya tekstur namun
kenyataannya tekstur itu tidak ada jika kita merabanya.
a. Menggambar
Kegiatan menggambar di SD dapat diterapkan dalam berbagai cara dari mulai pembuatan
shet,pengembangan shet,menjadikan karya karya lukis atau gambar ,menggambar dengan
skema,memindahkan gambar denagan bantuan kisi-kisi,dan menggambar ekspresi dengan cara
memberikan gambaran kepada siswa bagaimana seorang maestro menggarap karya mereka
dari awal sampai akhir. Kegiatan coret mencoret adalah bagian dari perkembangan motorik
anak dan anak sangat menyenangi kegiatan ini, sehingga dengan dorongan guru dan
kesempatan yang diberikan anak akan termotivasi membuat gambar.
a) Pertama, tahap mencoret sembarangan. Tahap ini biasanya terjadi pada usia 2-3 tahun. Pada
tahap ini anak belum bisa mengendalikan aktivitas motoriknya sehingga coretan yang dibuat
masih berupa goresan-goresan tidak menentu seperti benang kusut.
b) Tahap kedua, juga pada usia 2-3 tahun, adalah tahap mencoret terkendali. Pada tahap ini
anak mulai menyadari adanya hubungan antara gerakan tangan dengan hasil goresannya. Maka
berubahlah goresan menjadi garis panjang, kemudian lingkaran-lingkaran.
c) Tahap ketiga, pada anak usia 3 ½ – 4 tahun, pergelangan tangan anak sudah lebih luwes.
Mereka sudah mahir menguasai gerakan tangan sehingga hasil goresannya pun sudah lebih
baik. Tujuan menggambar bagi anak:
Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari salah satu kegiatan di area seni yaitu
kegiatan melukis dengan jari tangan atau bisa dikenal dengan nama finger painting. Tujuan
dari kegiatan ini adalah :
a) Dapat melatih motorik halus pada anak yang melibatkan gerak otot-otot kecil dan
kematangan syaraf.
b) Mengenal konsep warna primer (merah, kuning, biru). Dari warna-warna yang terang kita
dapat mengetahui kondisi emosi anak, kegembiraan dan kondisi-kondisi emosi mereka.
c) Mengenalkan konsep pencampuran warna primer, sehingga menjadi warna yang sekunder
dan tersier.
c. Melukis
Salah satu kebahagiaan terbesar dari pelukis bukan hanya kesenangan tetapi juga
mendapatkan berbagai banyak pengalaman dengan anak-anak selagi mereka belajar melukis.
Pelajaran melukis dapat diawali oleh anak yang berusia 4-6 tahun atau usia TK. Media yang
digunakan untuk melukis pada anak usia dini biasanya cat air, cat minyak, finger painting, dan
lain-lain.
d. Membentuk
Bahan yang tidak pernah cukup bagi mereka adalah tanah liat. Mereka tidak bosan dengan
bahan yang lengket, basah dan bisa dibentuk sesuai keinginan mereka. Anak-anak akan
menghabiskan hari mereka dengan tanah liat. Mereka suka menyentuh tanah liat, untuk
merasakan sensualitasnya.
a) Disambungkan Membutsir. Membutsir adalah membuat karya tiga dimensi dari bahan yang
lunak dengan cara diremas-remas dengan tangan pada saat tanah masih dalam keadaan
lembek.Bahan yang biasa digunakan adalah tanah dan plastisin.Selain membutsir dengan
tangan yang diremas-remaskan tetapi sering juga menggunakan alat yang disebut sudip.
b) Memahat. Membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak dipergunakan dengan cara
memahat.Setiap bahan ada peringkat pahat yang khusus .Media yang dapat dipakai antara lain
kayu,batu es,dsb.Karya yang dibuat dari bahan yang disambung-sambung.
c) Cor (Menuang). Proses menuang menggunakan bahan cair yang dituangkan pada alat acuan
yang berbentuk cetakan.Setelah menjadi keras dikeluarkan dari acuan/cetakan.Bahan cair ini
dibuat dari semen,plastic ,karet dan gips.
e. Mencetak
Mencetak adalah proses memperbanyak suatu gambar atau naskah dengan menggunakan
teknik tertentu diantaranya cetak datar,cetak tinggi,cetak dalam,cetak saring,cetak copy,dan
cetak dengan pintu out.
Mencetak dapat dilakukan anak diberbagai usia, dimulai dari anak berusia 5 tahun. Kadang-
kadang seorang anak kecil akan menemukan idenya sendiri. Entah bagaimana dengan cara apa
seorang anak berusia 5 tahun dalam pembelajaran mencetak anak menemukan bahwa
menepukkan spons yang sudah diberi warna di atas menghasilkan rangkaian pola yang
berulang-ulang (perihal mencetak, merupakan suatu kemungkinan yang menakjubkan untuk
mengulanginya).
Mencetak yang formal membuthkan pelat atau stempel. Stempel tersebut gambar-gambar
yang diukir atau ditimbulkan, yang diberi tinta dan kemudian dipindahkan ke kertas. Stempel
cetak yang paling sederhana terbuat dari Styrofoam. Selain murah juga tidak berbahaya bagi
anak didik kita. Untuk anak-anak usia 5 tahun dan 6 tahun, penting khususnya untuk menyuruh
mereka mencetak dihari yang sama. Dengan cara ini mereka sungguh-sungguh memahami
prosesnya. Semua anak menikmati mengeksplorasi efek-efek yang dihasilkan tekstur ini ketika
pelatnya dicetak.
f. Menjiplak
g. Kolase
Kolase dalam pengertian yang paling sederhana adalah penyusunan berbagai macam bahan
pada sehelai kertas yang diatur. Anak-anak di kelasbiasanya memilih dan mengatur potongan
bentuk dari kertas, kain, bahan-bahan berstektur, lalu meletakkannya di tempat yang mereka
suka. Sebagai bagian dari pengalaman mereka dapat membuat keputusan sendiri tentang
penggunaan warna, ukuran dan bentuk. Ada beberapa macam kolase yaitu:
h. 3M (Menggunting,Menempel,Melipat)
Karya rupa 3M ini merupakan proses manipulasi lembaran kertas menjadi suatu bentuk tiga
dimensi.Di Jepang teknik seperti ini disebut teknik origami.
Berbagai karya seni rupa di sekeliling kita, memiliki banyak macam ragamnya.
Keragaman tersebut dapat terluhat dari bentuknya, warnanya, bahan bakunya, alat
pembuatannya, fungsinya atau pemanfaatannya. Dari begitu banyak ragamnya tadi, para ahli
membuat penggolongan tentang jenis-jenis karya seni rupa. Penggolongan atas jenisnya adalah
pembedaan antara karakteristik karya yang satu dengan yang lainnya. Misalnya pada binatang,
penggolongan dapat didasarkan pada jenis kelamin, ada jantan ada betina, berdasarkan
karakteristik anggota tubuhnya, warna kulitnya dan sebagainya. Demikian juga dalam hal karya
seni rupa, kita dapat membedakan jenisnya berdasarkan fungsi maupun bentuknya.
a. karya dua dimensi. Karya seni rupadua dimensi adalah Karya seni rupa yang mempunyai
dua ukuran (panjang dan lebar)
b. karya tiga dimensi. Karya seni rupa tiga dimensi mempunyai tiga ukuran (panjang, lebar dan
tebal) atau memiliki ruang.
a. karya seni murni (pure art, fine art). Seni Murni (pure art/fine art) adalah karya seni yang
diciptakan semata-mata untuk dinikmati keindahan atau keunikannya saja, tanpa atau hampir
tidak memiliki fungsi praktis. Seni murni adalah karya seni rupa yang dibuat semata-mata
untuk memenuhi kebutuhan artistik. Orang mencipta karya seni murni umumnya berfungsi
sebagai sarana untuk mengekspresikan cita rasa estetik. Kebebasan berekspresi dalam seni
murni sangat diutamakan. Yang tergolong dalam seni murni yaitu: seni lukis, seni patung, seni
grafis dan sebagian seni kerajinan.
b. Karya seni terapan/ pakai (useful art/applied art). Seni Terapan atau seni pakai (applied art)
adalah karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis. Contoh seni terapan
yaitu:arsitektur, poster, keramik, baju, sepatu, dan lain-lain. Dalam pembuatan seni pakai
biasanya faktor kegunaan lebih diutamakan daripada faktor keindahan atau artistiknya.
Membuat karya seni terapan tampak lebih sulit dibandingkan karya seni murni. Hal itu
mungkin karena membuat karya seni murni terasa lebih bebas dibanding membuat karya seni
terapan karena tidak memperhitungkan fungsi. Akan tetapi sering pula terjadi sebaliknya,
melukis bisa lebih sulit daripada membuat rumah tinggal.
1. Seni Lukis
Seni lukis merupakan kegiatan pengolahan unsur-unsur seni rupa seperti garis, bidang,
warna dan tekstur pada bidang dua dimensi. Kegiatan yang menyerupai seni lukis sudah lama
dikenal di Indonesia, tetapi penamaan atau istilah seni lukis merupakan istilah yang datang dari
Barat. Kegiatan yang menyerupai seni lukis itu dapat juga disebut seni lukis tradisonal.
Beberapa contoh dari karya seni lukis tradisional dapat kita lihat di berbagai daerah di
Indonesia seperti seni lukis kaca di Cirebon, seni lukis Kamasan di Bali, lukisan pada kulit
kayu yang dibuat masyarakat di Irian Jaya dsb. Adapun seni lukis yang kita kenal saat ini dibuat
pada kanvas, dapat disebut seni lukis modern. Beberapa seniman seni lukis modern Indonesia
yang namanya sudah dikenal di mancanegara diantaranya Affandi, Popo Iskandar, Fajar Sidik,
Nanna Banna dsb.
2. Seni Patung
Karya seni patung diwujudkan melalui pengolahan unsur-unsur seni rupa pada bidang tiga
dimensi. Bahan dan teknik perwujudan pada karya seni patung beraneka ragam. Bahan yang
digunakan dapat berupa bahan alami seperti kayu dan batu, bahan logam seperti besi dan
perunggu atau bahan sintetis seperti plastik resin dan fibre glass (serat kaca). Sedangkan teknik
yang digunakan disesuaikan dengan bahan yang dipakai seperti teknik pahat, ukir, cor dsb.
Seperti halnya seni lukis, seni patung juga sudah dikenal di Indonesia sejak zaman prasejarah.
Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi pembuatan karya seni patung. Pada
masyarakat tradisional, pembuatan karya patung seringkali dihubungkan dengan kegiatan religi
seperti pemujaan kepada 5 dewa atau arwah nenek moyang. Pada karya-karya seni patung
modern, pembuatan karya seni patung merupakan ekspresi individu seorang seniman.
Beberapa seniman patung modern Indonesia diantaranya: Sunaryo, Sidharta, dan Nyoman
Nuarta.
Seni grafis adalah cabang seni rupa yang tergolong ke dalam bentuk dua dimensi. Berbeda
dengan seni lukis yang umumnya merupakan karya-karya tunggal, kekhasan dari karya grafis
adalah sifatnya yang bisa direproduksi atau diperbanyak. Pada awalnya Seni grafis merupakan
keterampilan untuk mencetak atau memperbanyak tulisan. Sesuai dengan proses
pencetakannya karya seni grafis terbagi menjadi empat jenis:
a. Cetak tinggi
Prinsip cetak ini adalah bagian yang bertinta adalah bagian yang paling tinggi. Bagian ini
bila diterakan atau dicetakkan, tinta atau gambar akan berpindah ke atas permukaan kertas.
Berdasarkan bahan dan alat yang dipergunakan dalam cetak tinggi dikenal beberapa jenis
cetakan seperti cukil kayu (wood cut), cukilan lino (lino cut), tera kayu (wood engraving) serta
cukilan bahan lain seperti karet atau plastik.
b. Cetak dalam
Prinsip cetak dalam adalah hasil cetakan yang diperoleh dari celah garis bagian dalam dari plat
klisenya bukan bagian tingginya seperti stempel atau cap. Teknik cetak ini merupakan
kebalikan dari teknik cetak tinggi. Acuan cetak yang dipergunakan adalah lempengan tembaga
atau seng yang ditoreh atau diberi kedalaman untuk tempat tinta. Kedalaman dibuat
menggunakan alat penoreh yang tajam dan kuat dan atau menggunakan zat kimiawi. Beberapa
jenis cetak yang termasuk cetak dalam: goresan langsung (drypoint), akuatin (aquatint), dan
mezzotin (mezzotint engraving). Seorang penggrafis kadang-kadang memadukan berbagai
teknik sekaligus dalam proses pembuatannya untuk memperoleh efek khusus yang
diinginkannya.
c. Cetak saring
Cetak saring disebut juga serigrafi atau sablon. Sesuai dengan namanya prinsip cetak ini adalah
mencetak gambar melalui saringan yang diberi batasan-batasan tertentu. Cetak saring dikenal
luas di masyarakat melalui benda-benda yang sering dijumpai sehari hari seperti aplikasinya
pada pembuatan kaos, spanduk, bendera, dsb.
d. Cetak datar
Proses cetak datar atau planografi adalah memanfaatkan perbedaan sifat minyak dan air serta
acuan cetakan yang terbuat dari batu (litografi) atau seng. Tinta hanya terkumpul pada bagian
cetakan yang sudah digambari dengan pinsil berlemak dan pemindahan gambar dilakukan
dengan alat khusus. Teknik litografi inilah yang mengilhami prinsip dasar mesin cetak modern.
4. Seni Kria
Pengertian Seni Kria Seni kria adalah hasil kebudayaan fisik yang lahir karena adanya
tantangan dari lingkungan dan diri kriawan. Seni kria diartikan sebagai hasil daya cipta
manusia melalui keterampilan tangan untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya, serta
umumnya dibuat dari bahan-bahan alam. Penciptaan karya kria yang baik didasarkan pada
syarat kegunaan (utility) dan keindahan (estetika). Syarat keindahan terdiri atas aspek
kenyamanan, keluwesan dan kenyamanan. Hubungan antara bentuk, fungsi dan keindahan juga
merupakan asas penciptaan yang harus dimiliki seorang kriawan. Karya seni kria memiliki
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh keterampilan dan kreativitas kriawan, materi,
alat, fungsi dan teknik penciptaanya. Aspek-aspek tersebut saling berkaitan satu dengan yang
lainnya.
Jenis-jenis seni kria sering pula dinamai berdasarkan bahan pembentukan atau mediumnya
seperti kria kayu, kria logam, kria serat, kria kulit, kria tekstil, kria kaca, kria batu dsb. Selain
berdasarkan bahannya beberapa kenis kria dinamai atau dikategorikan berdasarkan teknik
pembuatannya seperti kria batik, kria anyam, kria sungging, kria ukir dsb.
Pada dasarnya seni bangunan merupakan bagian dari seni rupa, tetapi karena kekhususan
yang dimilikinya seringkali seni bangunan dikelompokan tersendiri dalam seni arsitektur.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya seni bangunan seni bangunan dapat dikategorikan sebagai
seni pakai. Indonesia memiliki warisan peninggalan karya seni bangunan yang sangat banyak
jumlah dan macamnya dan tersebar dari Sabang sampai Merauke. Setiap suku bangsa yang ada
di Indonesia mengenal dan memiliki bangunan khas daerahnya masing-masing. Bentuk-bentuk
bangunan tersebut dibuat berdasarkan ide atau gagasan yang bersumber dari kebudayaannya
masing-masing. Struktur, denah, bahan dan teknik pada rumah-rumah-rumah adat tradisional
dibangun berdasarkan aturan-aturan baku yang dipatuhi dan diwariskan secara turun temurun.
Dalam perkembangannya, pengaruh kebudayaan yang datang dari Barat memperkenalkan
bentuk-bentuk baru pada bangunan-bangunan yang sudah ada. Bentuk-bentuk baru tersebut
dengan imajinasi dan kreativitas seniman (arsitektur) diolah dan digabungkan dengan bentuk-
bentuk tradisional yang sudah ada sebelumnya menghasilkan bentuk-bentuk bangunan
kontemporer. 10
6. Desain
Desain merupakan kegiatan reka letak atau perancangan. Hampir semua karya seni rupa
melalui proses perancangan sebelum diproduksi atau diwujudkan dalam bentuk jadi yang
sesungguhnya. Tetapi, pengertian desain saat ini lebih sering digunakan untuk menunjukkan
proses perancangan karya-karya seni rupa terapan (useful art).
Yang dimaksud Prinsip Dasar Seni Rupa adalah : Pengetahuan dasar untuk berkarya seni
rupa merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seseorang yang akan berkarya seni rupa
dalam bentuk dua Demensi maupun Karya seni Rupa tiga Demensi.
1. KOMPOSISI
Suatu cara dan ketentuan untuk mengatur, mengusun, meramu (menyampur) dengan dasar
kaidah-kaidah yang ada, hingga mewujudkan, suasana tatanan yang harmonis, kaidah-kaidah
yang dimaksud dapat dibagi dua tahap proses yang sebenarnya kesemuanya itu adalah
merupakan satu kesatuan teknis yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena saling
mendukung untuk mendapatkan hasil karya seni yang bermutu atau yang berkwalitas, namun
demikian untuk permulaan belajar dapat menggunakan kaidah dasar lebih dulu, karena dengan
menggunakan kaidah dasar tersebut sudah bisa dilihat hasilnya walaupun belum tuntas
penyelesaiannya.Contoh penerapan komposisi yang sifatnya:
a. Mengatur : bagaimana seorang disainer Interior mengatur perabot rumah, hiasan, foto dalam
satu ruangan yang masing-masing disebut elemen estetik.
b. Menyusun :bagaimana seorang disainer seni grafis menyusun huruf, kata-kata, kalimat,
gambar dalam satu bidang media cetak majalah atau surat kabar.
c. Meramu : Kata meramu juga bisa diartikan mencampur bagaimana cara seorang pelukis
mencampur warna, dan seorang opoteker meramu obat dengan memperhatikan kadar bahan
yang dipakai
2. BALANCE (Keseimbangan) yang dimaksud ialah cara mengatur beberapa benda atau
bidang dalam satu bidang kertas gambar agar hasilnya serasi dan harmonis. Ada beberapa
macam keseimbangan dalam mengatur bentuk/warna dalam gambar:
a. Keseimbangan Simetri : “keseimbangan yang diterapkan pada pengatura benda atau bidang
yang sama bentuknya, atau jika gambar tersebut dibagi dua merupakan satu bentuk yang dibagi
dua sama besar atau sama dan sebangun.
c. Keseimbangan Skew Simetri = keseimbangan yang diterapkan pada beberapa bentuk benda
atau bidang yang sama tapi sehadap penerapannya banyak dipergunakan untuk menggambar
hiasan.
3. PROPORSI (Perbadingan).
Semua wujud benda yang ada di alam ini masing-masing mempunyai perbandingan atau
proporsi anara benda satu dengan yang lain atau bagian-bagian dalam satu unit benda. Benda-
benda yang dimaksud tersebut bisa benda ciptaan Tuhan, benda alam bisa benda buatan
manusia. Jika kita perhatikan ukuran-ukuran benda yang kita lihat sehari-hari mempunyai
ketentuan ukuran yang sifatnya normatif terdapat benda-benda mati, benda hidup, atau
makhluk hidup. Benda mati seperti : meja, kursi, mobil dll Benda hidup : berupa tumbuh-
tumbuhan mulai drai rumput, pohon, bunga-bungaan, dll. Dalam penerapannya proporsi
(perandingan) ada dua kemungkinan yaitu :
Proporsi pada bidang ditinjau dari ukuran sisi bidang panjang dan lebar, secara umum
digunakan menurut golden saction yang dipakai sejak zaman kuno, yaitu ukuran P : K = (2:3)
(4:3) (5:7) dan seterusnya. Contoh : pada kertas gambar, yang kita gunakan berukuran : 20 : 30
cm atau 30 : 40 cm juga seperti pas foto 4 : 6 = 4 cm x 6 cm pada bangunan diterapkan pada :
Panjang/lebar jendela/pintu, mungkin juga pada ruangan. Untuk menerapkan bentuk benda
pada kertas gambar atau pada kanvas seperti menggambar alam benda maka penerapannya
proporsinya yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: Proposal antara besar gambar
dengan luas kertas gambar untuk mempermudah dapat dilakukan dengan cara yang ideal adalah
menentukan bidang 2/3 luas kertas gambar adalah merupakan besar gambar. Contoh : Cara
menentukan 2/3 bagian dari luar kertas gambar.
Ø Hubungkan titik-titik 1/6 dari sudut kertas atau ke bawah dan dari kiri ke kanan.
Proporsi pada karya seni rupa 3 dimensi. Proporsi antara benda satu dengan benda lain
yang ukurannya sudah tertentu (normatif). Misal : Gelas dengan Teko. Proporsi antara satu
dengan yang lain dalam satu unit benda misal sebuah cangkir perhatikan tiga gambar.
Contoh : bandingkan mana yang benar dan mana yang salah antara pegangan cangkir dengan
body cangkir.
4. FAKTOR UNITY (Kesatuan) : Kesatuan yang dimaksud disini adalah kesatuan yang
ditinjau dari segi penataan/pengaturan/penerapan atau rangkaian (inte-atif) hingga benda-
benda yang diatur dalam gambar satu sama lain saling mendukung, apabila dikurangi salah
satu bagian akan terjadi ketidak wajaran atau ketidak seimbangan. Ada dua macam yaitu :
a. Kesatuan antara bagian-bagian benda dalam satu unit benda, bila benda tersebut pada satu
nama misal : Teko, cangkir, dengan jelas dapat secara normatif apa bila benda tersebut adalah
teko, karena adanya elemen-elemen yang mendukung dalam satu kesatuan misal : pada teko
tersebut ada body, penyangga, tutup, tempat pansuran air, dan elemen-elemn tersebut benar-
benar punya ukuran tertentu yang normatif.
b. Kesatuan dalam penataan (penerapan) bagaimana menata / mengatur benda yang nampak
satu sama lain saling mendukung hingga menghasilkan penataan yang serasi / artistik dalam
melakukan pekerjaan menggambarkan yang terdiri beberapa benda maka faktor kesatuan
(unity) sangat menentukan kebenaran kualitas pekerjaan tersebut. Contoh : jika kita amati
gambar dibawah ini akan merupakan perbedaan yang jelas antara kesatuan dalam penataan dan
kesatuan dalam satu unit benda.
Kaidah-kaidah tersebut merupakan persyaratan mutlak untuk membuat karya gambar / lukis
yang sangat rrendasar juga merupakan faktor yang sangat mendukung agar karya penataan
ruang bermutu atau bernilai tinggi.
Dalam taraf permulaan ketiga kaidah tersebut sudah dapat dipergunakan untuk membuat satu
karya misal karya gambar bentuk untuk mengerjakan gambar ada dua macam cara untuk
menentukan obyek yaitu :
5. FAKTOR INTENCITY : yang dimaksud ialah ketajaman warna atau gelap terang pada
penampilan gambar (lukisan) hingga kesan bayangan demensinal benda benar-benar nampak,
untuk menunjukkan kondisi volume dari suatu benda atau menunjukkan kesan perspektif dari
penataan benda-benda dalam gambar, untuk mewujudkan hasil gambar / lukisan yang
berkualitas dibutuhkan ketrampilan / kemampuan yang tinggi.
6. FAKTOR EMPHASIS : maksudnya adalah pusat perhatian dari seluruh rangkaian gambar
atau bagian dari gambar/lukisan yang dijadikan focus pandangan dengan istilah lain dapat
disebut Centra of Inters, untuk mewujudkan hal ini dapat dilakukan dengan jalan memberi
warna yang mencolok (kontras) atau membagi garis arah berlawanan, dan dapat pula dengan
arsir yang intensitasnya tinggi.
Yang dimaksud dengan unsur-unsur seni rupa ialah bagian-bagian yang sangat
menentukan terwujudnya suatu bentuk karya seni rupa karena pemahaman kerangka dari
pengertian unsur-unsur inilah maka seseorang akan mampu membuat karya seni rupa menjadi
lebih sempurna, unsur-unsur seni rupa yang dimaksud adalah :
1. Titik : Satu bentuk/tanda yang dibuat dengan satu kali tekan dengan menggunakan alat
tulis/alat lukis, dapat pula dikatakan titik merupakan suatu bentuk yang paling kecil dari
seluruh rangkaian bentuk yang dibuat dalam pekerjaan menggambarkan/melukis.
2. Garis adalah unsur senirupa yang paling sederhana tetapi penting dalam penampilan estetik.
Garis selalu dapat diamati secara visual pada tiap benda alam dan pada hasil karya seni rupa.
Dalam hal ini dibedakan antara garis alamiah dan garis yang diciptakan (sengaja maupun tidak
sengaja).Fungsi garis:
a. Untuk memberikan representasi atau citra struktur, bentuk dan bidang. Garis ini sering disebut
garis blabar (garis kontur) berfungsi sebagai batas/ tepi
b. Untuk menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika (movement), nilai irama
(rhythm) dan nilai arah (direction). Garis ini disebut juga garis grafis.
c. Untuk memberikan kesan matra (dimensi) dan kesan barik (tekstur). Garis ini sering disebut
garis arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan meraba.
Sifat garis:
b. Garis lurus vertikal dan horizontal yang dapat mengungkapkan kesan tertentu, seperti tenang,
statis atau stabil.
d. Garis silang atau diagonal yang dapat mengungkapkan kesan gerak, tegang dan ragu.
e. Garis lengkung yang dapat mengungkapkan kesan lamban, irama dan santai.
3. Bidang
Unsur bidang dalam senirupa adalah perkembangan dari penampilan garis, yaitu perpaduan
garis-garis dalam kondisi tertentu. Bidang dapat diamati secara visual pada tiap benda alam
dan pada hasil karya senirupa. Dalam hal ini dibedakan antara bidang alamiah dan bidang yang
dicipta (sengaja maupun tidak sengaja).
Contoh:
a. Bidang alamiah: bidang lapangan atau taman, bidang sawah, bidang langit, bidang laut dsb.
b. Bidang yang dicipta: Bidang lukisan, bidang segitiga, bidang lingkaran dsb. -sengaja dibuat
c. Bidang yang timbul karena pembubuhan warna, cahaya atau barik. -tidak disengaja
Fungsi bidang:
a. Untuk menekankan nilai ekspresi dan nilai gerak (movement), nilai irama (rhythm) dan nilai
arah (direction).
b. Untuk memberikan batas dan bentuk serta ruang seperti yang tampak pada bangunan dan
patung.
c. Untuk memberikan kesan trimatra (3 dimensi) yang ditimbulkan oleh batasan panjang, lebar
dan tinggi.
Sifat bidang:
a. Bidang harizontal dan vertikal yang memberikan kesan tenang, statis, stabil dan gerak.
d. Bidang bergelombang (cekung dan cembung) yang memberikan kesan irama dan gerak.
4. Ruang
Ruang sebenarnya tidak dapat dilihat (khayalan), jadi hanya bisa dihayati. Ruang baru dapat
dihayati setelah kehadiran benda atau unsur garis dan bidang dalam kekosongan atau
kehampaan. Misalnya ruang yang ada disekeliling benda, ruang yang dibatasi oleh bidang
dinding rumah, ruang yang terjadi karena garis pembatas pada kertas.
Ruang adalah suatu kehampaan tiga dimensional, dimana benda yang ada mempunyai
kedudukan dan arah yang relatif. (Webster). Didalam senirupa dikenal ruang 2D dan ruang 3D.
Ruang dapat dihayati di alam dan pada karya senirupa, karenanya dibedakan antara ruang
alamiah dan ruang yang diciptakan (disengaja atau tidak disengaja).
Contoh:
a. Ruang alamiah: Ruang yang terdapat di alam yang dibatasi oleh benda-benda alam dan karena
pengaruh cahaya seperti pada pemandangan alam.
b. Ruang yang diciptakan: Ruang interior dan eksteriorsebuah bangunan yang dapat memberikan
suasana yang dikehendaki, seperti sebuah interior mesdjid atau gereja. -disengaja. Ruang yang
timbul karena penempatan berbagai warna, jarak gelap terang, seperti pada sebuah lukisan. -
tidak disengaja.
Fungsi ruang:
a. Untuk memberikan kesan trimatra (3 dimensi), seperti kesan kedalaman, jarak dan plastisitas
pada sebuah lukisan alam.
b. Untuk menekankan nilai ekspresi seperti irama, gerak, kepadatan dan kehampaan, seperti pada
karya arsitektur dan seni patung.
c. Untuk memberikan kesan nilai guna (nilai praktis), seperti ruang pada gelas (rongga gelas),
ruang pada lemari dsb.
Sifat ruang:
a. Ruang terbuka atau ruang tak terbatas, yaitu ruang berada di luar/ di sekeliling benda, seperti
ruang eksterior bangunan yang dapat memberikan kesan keabadian/ kelanggengan.Ruang
tertutup atau ruang terbatas, yaitu ruang berada dalam batasan benda, seperti ruang interior
bangunan atau ruang patung.
b. Ruang perlambangan, yaitu ruang yang memberikan arti perlambangan kehadiran ruang,
seperti pada pernyataan ruang alam kecil (microcosmos) dan ruang alam besar (macrocosmos).
c. Ruang gelap terang, yaitu ruang yang timbul karena pengaruh cahaya atau karena pembubuhan
warna, seperti pada lukisan.
5. Warna
Warna memberi pengaruh kejiwaan (fungsi psikologis), seperti warna hijau dan putih dalam
kedokteran memberikan perasaan tenang. Warna memberi pengaruh keindahan (fungsi estetis).
Warna memberi pengaruh perlambangan (fungsi simbolik), baik untuk kepentingan pribadi,
kelompok maupun yang bersifat formal, informal dan asosiatif. Warna heraldik; warna yang
dipakai menurut kebiasaan (konvensi).
6. Tekstur
Tekstur adalah unsur senirupa yang memberikan watak/karakter pada permukaan bidang yang
dapat dilihat dan diraba. Tekstur yang dapat dilihat atau diraba pada permukaan bidang
dibedakan antara tekstur alamiah dan tekstur buatan. Tekstur alamiah ialah watak bidang yang
tercipta oleh alam, seperti urat kayu atau batu. Tekstur buatan atau tiruan ialah watak bidang
yang dibuat (disebut juga tekstur simulasi), membuat watak kayu pada bidang memberi kesan
tekstur dengan cara tehnik gambar tertentu. Fungsi tekstur: ialah untuk memberikan watak
tertentu pada bidang permukaan yang dapat menimbulkan nilai estetik. Misalnya tekstur dari
urat-urat kayu ditonjolkan pada permukaan bidang patung sesuai dengan bentuk patung.
7. Bentuk
Kata bentuk dalam senirupa diartikan sebagai wujud yang terdapat di alam dan yang tampak
nyata. Sebagai unsur seni, bentuk hadir sebagai manifestasi fisik dari obyek yang dijiwai yang
disebut juga sebagai sosok (dalam bahasa Inggris disebut form). Misalnya membuat bentuk
manusia, binatang dsb. Ada juga bentuk yang hadir karena tidak dijiwai atau secara kebetulan
(dalam bahasa Inggris disebut shape) yang dipakai juga dengan kata wujud atau raga.
Meskipun cahaya kehadirannya tidak dapat dilihat seperti unsur senirupa lainnya, tetapi cahaya
tidak sedikit peranannya sebagai unsur senirupa. Cahaya yang dapat memberikan pengaruh
pada nilai keindahan karya seni meliputi: Cahaya alamiah, yaitu cahaya sebagai unsur alam,
seperti sinar matahari atau bulan, cahaya petir atau cahaya apai. Cahaya buatan manusia,
seperti cahaya lampu, baterai dan sebagainya. Pada karya senirupa, cahaya sengaja dihadirkan
untuk kepentingan nilai estetis, artinya untuk memperjelas kehadiran unsur-unsur senirupa
lainnya. Peralihan dari gelap dan terang adalah upaya untuk mempertegas volume suatu bentuk.
Setiap guru SD perlu mengenal latar belakang anak didiknya, khususnya landasan teori
tentang dunia kesenirupaan anak yang telah dikembangkan oleh para ahli, agar ia dapat
memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa. Anak Sekolah Dasar (SD)
berusia sekitar 6 - 12 tahun. Berdasarkan teori tahap-tahap perkembangan menggambar/seni
rupa secara garis besar dapat dibedakan dua tahap karakteristik, yaitu kelas I sampai dengan
kelas III ditandai dengan kuatnya daya fantasi-imajinasi, sedangkan kelas IV sampai dengan
kelas VI ditandai dengan mulai berfungsinya kekuatan rasio. Perbedaan kedua karakteristik ini
tampak pada gambar-gambar (karya dua dimensi) atau model, patung dan perwujudan karya
tiga dimensi lainnya.
Ada dua cara untuk memahami perkembangan seni rupa anak-anak. Pertama, mengkaji
teori-teori yang berkaitan dengan perkembangan senirupa anak menurut para ahli. Kedua,
mengamati dan mengkaji karya anak secara langsung. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengumpulkan karya anak berdasarkan rentang usia yang relevan dengan teori yang telah kita
pelajari. Melalui kegiatan ini, diharapkan kita bisa memahami perkembangan seni rupa anak
secara komprehensif.
2) guru dapat mempertajam imajinasi dan memperkuat emosi siswa dengan menggunakan
metode pertanyaan yang dikembangkan Sokrates.
Kemampuan siswa kelas rendah dalam membuat gambar tampak lebih spontan dan kreatif
dibandingkan dengan siswa kelas tinggi. Hal ini terjadi karena semakin tinggi usia anak, maka
kemampuan rasionya semakin berkembang sehingga dapat berpikir kritis. Kondisi ini akan
mempengaruhi anak dalam hal spontanitas dan kreatifitas karya. Bila rasionya sudah berfungsi
dengan baik, maka dalam membuat karya seni, misalnya menggambar, mereka selalu
mempertimbangkan objek gambar secara rasional; bentuk yang baik, proporsi yang tepat,
penggunaan warna yang cocok sesuai dengan benda yang dilihatnya.
Sejalan dengan pendapat di atas, sebagai guru pendidikan seni rupa perlu memahami
perkembangan artistik (artistic development) peserta didik.
Kesenangan membuat goresan pada anak-anak usia dua tahun bahkan sebelum dua tahun
sejalan dengan perkembangan motorik tangan dan jarinya yang masih menggunakan motorik
kasar. Hal ini dapat kita temukan anak yang melubangi atau melukai kertas yang digoresnya.
Goresan-goresan yang dibuat anak usia 2-3 tahun belum menggambarkan suatu bentuk objek.
Pada awalnya, coretan hanya mengikuti perkembangan gerak motorik. Biasanya, tahap
pertama hanya mampu menghasilkan goresan terbatas, dengan arah vertikal atau horizontal.
Hal ini tentunya berkaitan dengan kemampuan motorik anak yang masih mengunakan moRotik
kasar. Kemudian, pada perekmbangan berikutnya penggambaran garis mulai beragam dengan
arah yang bervariasi pula. Selain itu mereka juga sudah mampu mambuat garis melingkar.
Periode ini terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu: 1) corengan tak beraturan, 2) corengan terkendali,
dan 3) corengan bernama. Ciri gambar yang dihasilkan anak pada tahap corengan tak beraturan
adalah bentuk gembar yang sembarang, mencoreng tanpa melihat ke kertas, belum dapat
membuat corengan berupa lingkaran dan memiliki semangat yang tinggi Corengan terkendali
ditandai dengan kemampuan anak menemukan kendali visualnya terhadap coretan yang
dibuatnya. Hal ini tercipta dengan telah adanya kerjasama antara koordiani antara
perkembangan visual dengan perkembamngan motorik. Hal ini terbukti dengan adanya
pengulangan coretan garis baik yang horizontal , vertical, lengkung , bahkan lingkaran.
Corengan bernama merupakan tahap akhir masa coreng moreng. Biasanya terjadi
menjelang usia 3-4 tahun, sejalan dengan perkembangan bahasanya anak mulai mengontrol
goresannya bahkan telah memberinya nama, misalnya: “rumah”, “mobil”, “kuda”. Anak-anak
memiliki jiwa bebas, ceria. Mereka sangat menyenangi warna-warna yang cerah misalnya dari
crayon. Kesenangan menggunakan warna biasanya setelah ia bisa memberikan judul terhadap
karya yang dibuatnya. Penggunaan warna pada masa ini lebih menekankan pada penguasaan
teknik-mekanik penempatan warna berdasarkan kepraktisan penempatannya dibandingkan
dengan kepentingan aspek emosi. Pada masa mencoreng, bila anak difasilitasi oleh orang tua
maka akan memiliki peluang untuk melakukan kreasi dalam hal garis dan bentuk,
mengembangkan koordinasi gerak, dan mulai menyadari ada hubungan gambar dengan
lingkungannnya. Hal yang paling penting yang harus dilakukan oleh orang tua dan guru pada
masa ini adalah dengan memberi perhatian terhadap karya yang sedang dibuat anak sehingga
tercipta kemampuan komunikasi anak dengan orang deswasa secara melalui bahasa.
Usia anak pada tahap ini bisanya berada pada jenjang pendidikan TK dan SD kelas awal.
Kecenderungan umum pada tahap ini, objek yang digambarkan anak biasanya berupa gambar
kepala-berkaki. Sebuah lingkaran yang menggambarkan kepala kemudian pada bagian
bawahnya ada dua garis sebagai pengganti kedua kaki. Ciri-ciri yang menarik lainnya pada
tahap ini yaitu telah menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris untuk memberi kesan objek
dari dunia sekitarnya. Koordinasi tangan lebih berkembang. Aspek warna belum ada hubungan
tertentu dengan objek, orang bisa saja berwarna biru, merah, coklat atau warna lain yang
disenanginya.
Konsep bentuk mulai tampak lebih jelas. Anak cenderung mengulang bentuk. Gambar
masih tetap berkesan datar dan berputar atau rebah (tampak pada penggambaran pohon di kiri
kanan jalan yang dibuat tegak lurus dengan badan jalan, bagian kiri rebah ke kiri, bagian kanan
rebah ke kanan). Pada perkembangan selanjutnya kesadaran ruang muncul dengan dibuatnya
garis pijak (base line).
Pada periode Realisme Awal, karya anak lebih menyerupai kenyataan. Kesadaran
perspektif mulai muncul, namun berdasarkan penglihatan sendiri. Mereka menyatukan objek
dalam lingkungan. Selain itu kesadaran untuk berkelompok dengan teman sebaya dialami pada
masa ini. Perhatian kepada objek sudah mulai rinci. Namun demikian, dalam menggambarkan
objek, proporsi (perbandingan ukuran) belum dikuasai sepenuhnya. Pemahaman warna sudah
mulai disadari. Warna biru langit berbeda dengan biru air laut. Penguasan konsep ruang mulai
dikenalnya sehingga letak objek tidak lagi bertumpu pada garis dasar, melainkan pada bidang
dasar sehingga mulai ditemukan garis horizon. Selain dikenalnya warna dan ruang, penguasaan
unsur desain seperti keseimbangan dan irama mulai dikenal pada periode ini. Ada perbedaan
kesenangan umum, misalnya: anak laki-laki lebih senang kepada menggambarkan kendaraan,
anak perempuan kepada boneka atau bunga.
Pada masa naturalisme semu, kemampuan berfikir abstrak serta kesadaran sosialnya makin
berkembang. Perhatian kepada seni mulai kritis, bahkan terhadap karyanya sendiri.
Pengamatan kepada objek lebih rinci. Tampak jelas perbedaan anak-anak bertipe haptic dengan
tipe visual. Tipe visual memperlihatkan kesadaran rasa ruang, rasa jarak dan lingkungan,
dengan fokus pada hal-hal yang menarik perhatiannya. Penguasaan rasa perbandingan
(proporsi) serta gerak tubuh objek lebih meningkat. Tipe haptic memperlihatkan tanggapan
keruangan dan objek secara subjektif, lebih banyak menggunakan perasaannya. Gambar-
gambar gaya kartun banyak digemari. Ada sesuatu yang unik pada masa ini, di mana pada satu
sisi anak ekspresi kreatifnya sedang muncul sementara kemampuan intelektualnya berkembang
dengan sangat pesatnya. Sebagai akibatnya, rasio anak seakan-akan menjadi penghambat
dalam proses berkarya. Apakah gambar ini seperti kucing? Sementara kemampuan
menggambar kucing kurang misalnya.Sebagai akibatnya mereka malu kalau memperlihatkan
karyanya kepada sesamanya.
6. Periode Penentuan
Pada periode ini tumbuh kesadaran akan kemampuan diri. Perbedaan tipe individual
makin tampak. Anak yang berbakat cenderung akan melanjutkan kegiatannya dengan rasa
senang, tetapi yang merasa tidak berbakat akan meninggalkan kegiatan seni rupa, apalagi tanpa
bimbingan. Dalam hal ini peranan guru banyak menentukan, terutama dalam meyakinkan
bahwa keterlibatan manusia dengan seni akan berlangsung terus dalam kehidupan. Seni bukan
urusan seniman saja, tetapi urusan semua orang dan siapa pun tak akan terhindar dari sentuhan.
b. Peranan Guru
c. Peranan Sekolah
Sekolah berperan sebagai tempat membina dan melatih diri melalui pengajaran dan pendidikan
untuk mengatasi segala masalah di masyarakat kelak setelah anak menyelesaikan sekolah. Di
sekolah anak-anak dihadapkan pada tuntutan untuk tetap bersikap teratur berdisiplin
(diam/tenang), memperhatikan petunjuk-petunjuk guru, menguasai seluruh perangkat.
Sebagai unsur budaya, seni hadir atau diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia
baik lahir maupun batin. Sebuah unsur budaya akan tetap terpelihara keberadaannya jika unsur
budaya tersebut masih berfungsi dalam kehidupan sosial. Dalam kehidupan sehari-hari kita
dapat merasakan betapa kita sangat membutuhkan sarana berekspresi dalam menikmati
keindahan bentuk. Berdasarkan fungsinya dalam memenuhi kebutuhan manusia, seni dipilah
menjadi beberapa kelompok.
1. Fungsi Individual
Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi. Maka fungsi
individual ini dibagi menjadi fungsi fisik dan fungsi emosi.
a. Fisik Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik, seperti;
busana, perabot, rumah alat transportasi dan sebagainya.
b. Fisik Emosional Fungsi ini dipenuhi melalui seni murni, baik dari senimannya maupun dari
pengamat atau konsumennya. Contoh: lukisan, patung, film dan sebagainya.
2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam
waktu relative bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan dalam beberapa bidang.
· Rekreasi / hiburan Seni dapat digunakan sebagai sarana untuk melepas kejenuhan atau
mengurangi kesedihan. Contoh: film, komedi, tempat rekreasi dan sebagainya.
· Komunikasi Seni dapat digunakan untuk mengkomunikan sesuatu seperti pesan, kritik,
kebijakan, gagasan, dan produk kepada orang banyak. Contoh: iklan, poster, spanduk, dan lain-
lain.
· Religi / Keagamaan Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contohnya;
kaligrafi, arsitektur tempat ibadah, busana keagamaan dan sebagainya.
ads
Dalam proses seni yang terjadi pada seni rupa dilakukan dengan mengolah unsur – unsurnya
seperti titik, garis, bentuk, bidang, dan tekstur untuk menghasilkan sebuah karya dengan acuan
estetika. Perkembangan seni rupa menghasilkan beberapa ahli dengan karya – karyanya yang
sangat populer serta memunculkan istilah – istilah dalam seni rupa yang membantu proses
perkembangan seni rupa. Untuk mengetahui lebih dalam tentang pengertian seni rupa, berikut
adalah beberapa pengertian seni rupa menurut para ahli yang telah diakui kehebatannya dalam
dunia seni.
1. La Mery, seorang ahli seni rupa 2 dimensi yang berasal dari prancis menyatakan bahwa seni
rupa adalah penglihatan ekspresi secara simbolis dalam wujud dan bentuk yang lebih tinggi
dan akan lebih indah yang dinetralisir menjadi sebuah wujud indah sebagai bentuk
pengekspresian diri dan emosi.
2. Haukin. mengungkapkan bahwa, seni rupa sebagai ekspresi jiwa seseorang yang di
imajinasikan pada sebuah bentuk indah yang diungkapkan dan dapat dinikmati oleh orang
dalam pertunjukan atau pameran seni.
3. Kamala devi chattopadhayaya. seorang reformis asal india yang juga berjuang untuk
kemajuan seni di negeranya menyebutkan seni rupa adalah sebuah desakan ekspresi diri pada
sebuah bentuk yang menjadikan seseorang mampu untuk meluapkan apa yang sedang
dirasakannya sehingga mampu dirasakan banyak orang yang melihat karya tersebut.
4. Coorig hartong. tokoh wanita asal belanda yang cukup banyak berperan pada dunia seni
terutama seni tari memberikan definisi bahwa seni rupa adalah seni yang menjadi sebuah
bentuk untuk pengekspresian diri dan emosi yang dapat dinikmati dan dirasakan oleh banyak
orang.
5. Sussane K langer. Seorang filsuf terkenal yeng berasal dari amerika memberikan definisi Seni
rupa adalah sebuah bentuk karya manusia yang indah yang dapat dinikmati dengan rasanya
oleh orang lain melalui bentuk indah tertentu.
6. Kottak, seni sebagai kualitas, hasil ekspresi, atau alam keindahan atau segala hal yang
melebihi keasliannya serta klasifikasi objek-subjek terhadap kriteria estetis.
7. J.J Hogman, Kesenian adalah sesuatu yang mempunyai unsur ide, aktifitas, dan artefak.
8. Plato dan Rousseau, seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.
9. Schopenhauer, seni adalah segala usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang
menyenangkan. Menurut tiap orang senang dengan seni music meskipun seni musik adalah
seni yang paling abstrak
10. William A. Haviland, Kesenian ialah keseluruhan sistem yang melibatkan proses penggunaan
imajinasi manusia secara kreatif di dalam sebuah kelompok massyarakat dengan kebudayaan
tertentu.
11. Irving Stone, Kesenian ialah kebutuhan pokok, seperti roti atau anggur atau mantel hangat
dimusim dingin. Mereka yang mengira kesenian ialah barang mewah, pikirannya tidak utuh.
Roh manusia menjadi lapar akan kesenian seperti halnya perutnya keroncongan minta makan.
12. Alexander Baum Garton, Seni ialah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif serta
menjadikan setiap orang yang melihat atau mendengarnya merasa bahagia.
13. Emmanuel Kant, Seni ialah suatu impian yang tidak bisa direalisasikan dengan rumus-rumus
tertentu.
14. Leo Tolstoy, Seni ialah ungkapan perasaan pencipta yang lalu diungkapkan pada orang lain
dengan harapan agar mereka bisa ikut merasakan apa yang dirasakan oleh penciptanya.
15. Drs. Popo Iskandar, Seni ialah hasil ungkapan emosi yang ingin di sampaikan kepada orang
lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat/berkelompok.
16. Prof. Drs. Suwaji Bastomi, Seni ialah aktivitas batin dengan pengalaman estetika yang
menyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru.
17. Akhdian Karta Miharja, Seni ialah kegiatan rohani yang mereflesikan realitas dalam suatu
karya yang bentuk dan isinya mempunyai untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam
rohaninya penerimanya.
18. Prof. Drs. Suwaji Bastomi, Seni ialah aktivitas batin dengan pengalaman estetika yang
menyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru.
19. Ki. Hajar Dewantara, Seni ialah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan
sifat indah, sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia.
Sponsors Link
20. Kuntjaraningrat, Kesenian ialah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-
norma dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil manusia.
21. Eric Ariyanto, Seni ialah kegiatan rohani atau aktivitas batin yang direfleksikan dalam bentuk
karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain yang melihat atau mendengarkannya.
Penjelasan Tokoh seni yang terkait definisi seni rupa diatas apa bila dirangkum menjadi satu
dapat disimpulkan bahwa seni rupa merupakan sebuah ekspresi dari dalam diri yang ditungkan
kedalam objek berbentuk sehingga rasanya dapat dilihat maupun diraba oleh orang lain yang
melihatnya. Pengertian seni rupa menurut wikipedia adalah cabang seni yang membentuk
karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.
Sponsors Link
Dalam artikel ini hanya memuat beberapa pengertian dari tokoh dunia yang sering digunakan
sebagai bahan acuan. Pengertian seni rupa menurut tokoh seni rupa indonesia yang terkenal
seperti Abdullah Suriosubroto, Affandi Koesoema, Barli Sasmitawiyana, Basuki
Abdullah, Delsy Syamsumar, Hendra Gunawan, dan lainnya belum bisa ditemui
keterangannya. Untuk lebih memahami pengertian seni rupa, sebaiknya dilakukan dengan
memahami karya karya yang sudah dihasilkan dari berbagai cabang seni rupa yang ada. Contoh
karya seni rupa yang dapat dijadikan acuan dalam mempelajari seni rupa antara lain :
1. Lukisan, merupakan hasil karya seni rupa 2 dimensi dengan mengabungkan teknik
mengambar dan mewarnai dalam sebuah ekspresi yang dapat dinikmati oleh mata.
2. Patung, merupakan hasil karya seni rupa 3 dimensi yang keberadaanya dapat dilihat maupun
dirasakan dan dengan mudah kita temui di berbagai tempat di sekitar kita.
3. Foto, merupakan contoh karya seni rupa 2 dimensi yang proses pembuatannya dilakukan
dengan bantuan alat yang dinamakan kamera.
4. Relief, merupakan hasil karya seni rupa 3 dimensi dari sebuah gambar.
5. Kerajinan keramik, merupakan hasil karya seni rupa 3 dimensi yang menggunakan bahan
dasar keramik.
Berberapa contoh diatas dapat digunakan untuk membantu pemahaman terhadap seni rupa
yang lebih mudah. Dengan melihat karya seni rupa kita akan merasakan setiap unsur, teknis,
dan estetika yang terkandung di dalam ilmu seni rupa.