Filsafat Ilmu
Pengertian Konsep Atau
Filsafat Ilmu
PENGERTIAN ATAU KONSEP FILSAFAT ILMU
A.PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
a.i Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa
pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan
implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini,
filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha
untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan
pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana
ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara
menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah;
macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta
implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu
sendiri.Ilmu berusaha menjelaskan tentang apa dan bagaimana alam sebenarnya dan
bagaimana teori ilmu pengetahuan dapat menjelaskan fenomena yang terjadi di alam. Untuk
tujuan ini, ilmu menggunakan bukti dari eksperimen, deduksi logis serta pemikiran rasional
untuk mengamati alam dan individual di dalam suatu masyarakat.
Untuk memahami arti dan makna filsafat ilmu, di bawah ini dikemukakan pengertian filsafat
ilmu dari beberapa ahli yang terangkum dalam Filsafat Ilmu, yang disusun oleh Ismaun
(2001)
B. a.ii .Etimologi
Etimologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal usul suatu kata.
Misalkan kata etimologi sebenarnya diambil dari bahasa Belanda etymologie yang berakar
dari bahasa Yunani; étymos (arti sebenarnya adalah sebuah kata) dan lògos (ilmu).
Pendeknya, kata etimologi itu sendiri datang dari bahasa Yunani ήτυμος (étymos, arti kata)
dan λόγος (lógos, ilmu).
Beberapa kata yang telah diambil dari bahasa lain, kemungkinan dalam bentuk yang telah
diubah (kata asal disebut sebagai etimon). Melalui naskah tua dan perbandingan dengan
bahasa lain, etimologis mencoba untuk merekonstruksi asal usul dari suatu kata - ketika
mereka memasuki suatu bahasa, dari sumber apa, dan bagaimana bentuk dan arti dari kata
tersebut berubah.
Sementara itu Istilah konsep berasal dari bahasa latin dari kata “conceptus” yang
berarti “tangkapan”. Tangkapan dalam konteks logika berkaitan dengan aktivitas
intelektual untuk menangkap realitas. Aktivitas untuk menangkap realitas ini disebut
aprehensi. Meskipun demikian sebuah aktivitas aprehensi tidak bersifat “an sich” tetapi
“reflektif, kritis”. Dalam bahasa Inggris kata konsep berasal dari kata “concept” atau
“construc” yang berarti simbol yang digunakan untuk memaknai sesuatu (Ihalaw, 2003 : 25).
Dari berbagai pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan konsep
adalah, aktivitas akal budi untuk memaknai realitas dengan menggunakan simbol tertentu.
Selain konsep, dikenal juga istilah term sebagai padanan dari konsep. Meskipun keduanya
tidak dapat dipisahkan, melainkan dapat dibedakan. Jika konsep lebih menjurus kepada
aktivitas akal budi, maka term lebih berorientasi kepada “hasil” kegiatan akal budi yang
dinyatakan dalam satu atau lebih kata. Dengan demikian, term dapat didefinisikan sebagai
kata atau rangkaian kata yang membuat konsep menjadi nyata dan mengandung pengertian
tertentu.
Definisi ini menunjukkan bahwa term sebuah konsep berbeda dari kata, sebab sebuah term
dapat lebih dari satu kata. Jika sebuah term hanya terdiri dari satu kata atau satu istilah, maka
term tersebut dinamakan term sederhana (simple term). Misalnya: Manusia, Gajah, Cantik
dan sejenisnya. Jika sebuah term terdiri dari beberapa kata, maka term tersebut dinamakan
term kompleks (term komposit). Misalnya: Efek rumah kaca, Garuda Pacasila, Bapa segala
orang percaya, generasi muda gereja, teologia trasformasi dan sejenisnya. Dari coNtoh-
contoh ini, dapat dikatakan bahwa meskipun term komposit terdiri dari beberapa kata yang
berdiri sendiri tetapi jika digabungkan hanya menunjukkan satu konsep atau satu pengertian.
a.ii. Terminologi
Dari semua pengertian filsafat secara terminologis di atas, dapat ditegaskan bahwa filsafat
adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan memikirkan segala sesuatunya secara
mendalam dan sungguh-sungguh, serta radikal sehingga mencapai hakikat segala situasi
tersebut
a.ii. Operasional
Dilihat dari pengertian praktisnya, filsafat bererti ‘alam pikiran’ atau ‘alam berpikir’.
Berfilsafat artinya berpikir. Namun tidak semua berpikir bererti berfilsafat. Berfilsafat adalah
berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sebuah semboyan mengatakan bahwa
“setiap manusia adalah filsuf”. Semboyan ini benar juga, sebab semua manusia berpikir.
Akan tetapi secara umum semboyan itu tidak benar, sebab tidak semua manusia yang berpikir
adalah filsuf.Filsuf hanyalah orang yang memikirkan hakikat segala sesuatu dengan sungguh-
sungguh dan mendalam. Tegasnya, filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari
dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain, filsafat adalah
ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu. Beberapa
definisi karena luasnya lingkungan pembahasan ilmu filsafat, maka tidak mustahil kalau
banyak di antara para filsafat memberikan definisinya secara berbeda-beda.
Dapat juga diartikan bahwa filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau
sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan.
Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam
memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan
menyeluruh dengan segala hubungan
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan
konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu
sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam
dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
1. Adanya analisis terhadap masalah, analisis ini berguna untuk menetapkan apa
yang hendak dicari, memberi bentuk dan arah pada telaah penelitian
2. Pengumpulan fakta-fakta
Yang dimaksud dengan ekstensi adalah sejumlah objek yang tercakup oleh konsep
tersebut,misalnya konsep “mahasiswa”mancuk semua manusia yang pada saat tertentu
terdaftar sebagai orang yang belajar pada salah sebuah perguruan tinggi.
1. Klasifikasi
Berdasarkan aspek ekstensi konsep,kita dapat membuat klasifikasi,atau mwmilah-
milah: memisahkan karena ciri khas,dan menyautkan berdasarkan kesamaan.semakin
konsep dapat dipilah-pilah bagian terkecil,semakin jelas konsep apa yang di maksud.
Aturan Klasifikasi
1. Pembagian harus lengkap,merinci keseluruhan,ke dalam bagian bagian sehingga
tampil sebagai sebuah kesatuan
2. Pembagian harus memisahkan : bagian yang satu atau tidak termasuk kedalam
bagian yang lain nya.
3. Pembagian harus menggunakan dasar yang sama
4. Penggolongan sesuai dengan tujuan yang mau di capai.
C. PENUTUP
Implementasi
Implementasi dapat di artikan sebagai bentuk aksi nyata dalam menjalankan rencana yg telah
di rancang dengan matang. Implementasi selain memerlukan aksi nyata juga membutuhkan
konsisten dalam pelaksanaan nya.
Kesimpulan
Filsafat ilmu merupakan cabang filsafat yang membahas tentang ilmu. Tujuan filsafat
ilmu adalah mengadakan analisis mengenai ilmu pengetahuan dan cara bagaimana ilmu
pengetahuan itu diperoleh. Jadi filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri
pengetahuan ilmiah dan cara memperolehnya. Pokok perhatian filsafat ilmu adalah proses
penyelidikan ilmiah itu sendiri.
Tujuan mempelajari filsafat ilmu pada dasarnya adalah untuk memahami persoalan
ilmiah dengan melihat ciri dan cara kerja setiap ilmu atau penelitian ilmiah dengan cermat
dan kritis. Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lain adalah bahwa Filsafat
mempunyai objek yang lebih luas, sifatnya universal, sedangkan ilmu-ilmu pengetahuan
objeknya terbatas, khusus lapangannya saja. Selain itu Filsafat hendak memberikan
pengetahuan, insight/pemahaman lebih dalam dengan menunjukan sebab-sebab yang terakhir,
sedangkan ilmu pengetahuan juga menunjukkan sebab-sebab tetapi yang tak begitu
mendalam.
Filsafat dapat dimaknai sebagai ilmu pengetahuan yang berupaya mengkaji tentang
masalah-masalah yang muncul dan berkenaan dengan segala sesuatu, baik yang sifatnya
materi maupun immateri secara sungguh-sungguh guna menemukan hakikat sesuatu yang
sebenarnya, mencari prinsip-prinsip kebenaran, serta berpikir secara rasional-logis,
mendalam dan bebas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk membantu menyelesaikan masalah-
masalah dalam kehidupan manusia. Sedangkan ilmu dapat dimaknai sebagai suatu metode
berpikir secara obyektif dalam menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia fuktual
dan berprinsip untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense.
Antara filsafat ilmu, dengan pendidkan dan dengan filsafat pendidikan memimiliki
hubungan yang saling melengkapi. Filsafat ilmu dapat membantu perkembangan pendidikan
dan filsafat pendidikan. Di lain pihak, perkembangan pendidikan dan filsafat pendidikan dan
membantu perkembangan Filsafat Ilmu.
Rekomendasi
D. DAFTAR PUSTAKA