Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 1

Paulus Gerry P. 201701500116


Vinsensia Anindita 201701500171
Sifa fauziah 201710500145
Adie 201701500076
Dimas 201701500103
Ahmad Aditya 201701500130
Dian Imaniati Azis 201701500104
Nk Dizah 201701500094

Filsafat Ilmu
Pengertian Konsep Atau
Filsafat Ilmu
PENGERTIAN ATAU KONSEP FILSAFAT ILMU

A.PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Perumusan Masalah


a.i. Apakah yang dimaksud dengan konsep dasar filsafat ilmu?
a.ii. Apakah pengertian dari Etimologi, Terminologi, dan Operasional?
a.iii. Bagaimana langkah-langkah pendekatan dalam merumuskan masalah ini?
a.iv. Bagaimana hasil dari pendekatan-pendekatan tersebut?
a.v. Bagaimana implementasi dari konsep dasar filsafat ilmu?
a.vi. Apa kesimpulan dari pembuatan makalah ini?
b. Tujuan
Setelah membaca dan memperhatikan secara saksama, diharapkan setiap pembaca
dapat mengerti serta lebih memahami konsep dasar filsafat ilmu.
c. Bahasan

A. LATAR BELAKANG

a.i Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa
pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan
implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini,
filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha
untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan
pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana
ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara
menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah;
macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta
implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu
sendiri.Ilmu berusaha menjelaskan tentang apa dan bagaimana alam sebenarnya dan
bagaimana teori ilmu pengetahuan dapat menjelaskan fenomena yang terjadi di alam. Untuk
tujuan ini, ilmu menggunakan bukti dari eksperimen, deduksi logis serta pemikiran rasional
untuk mengamati alam dan individual di dalam suatu masyarakat.
Untuk memahami arti dan makna filsafat ilmu, di bawah ini dikemukakan pengertian filsafat
ilmu dari beberapa ahli yang terangkum dalam Filsafat Ilmu, yang disusun oleh Ismaun
(2001)
B. a.ii .Etimologi

Etimologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal usul suatu kata.
Misalkan kata etimologi sebenarnya diambil dari bahasa Belanda etymologie yang berakar
dari bahasa Yunani; étymos (arti sebenarnya adalah sebuah kata) dan lògos (ilmu).
Pendeknya, kata etimologi itu sendiri datang dari bahasa Yunani ήτυμος (étymos, arti kata)
dan λόγος (lógos, ilmu).

Beberapa kata yang telah diambil dari bahasa lain, kemungkinan dalam bentuk yang telah
diubah (kata asal disebut sebagai etimon). Melalui naskah tua dan perbandingan dengan
bahasa lain, etimologis mencoba untuk merekonstruksi asal usul dari suatu kata - ketika
mereka memasuki suatu bahasa, dari sumber apa, dan bagaimana bentuk dan arti dari kata
tersebut berubah.

Etimologi juga mencoba untuk merekonstruksi informasi mengenai bahasa-bahasa yang


sudah lama untuk memungkinkan mendapatkan informasi langsung mengenai bahasa tersebut
(seperti tulisan) untuk diketahui. Dengan membandingkan kata-kata dalam bahasa yang
saling bertautan, seseorang dapat mempelajari mengenai bahasa kuno yang merupakan
“generasi yang lebih lama”. Dengan cara ini, akar bahasa yang telah diketahui yang dapat
ditelusuri jauh ke belakang kepada asal usul keluarga bahasa Austronesia.

Sementara itu Istilah konsep berasal dari bahasa latin dari kata “conceptus” yang
berarti “tangkapan”. Tangkapan dalam konteks logika berkaitan dengan aktivitas
intelektual untuk menangkap realitas. Aktivitas untuk menangkap realitas ini disebut
aprehensi. Meskipun demikian sebuah aktivitas aprehensi tidak bersifat “an sich” tetapi
“reflektif, kritis”. Dalam bahasa Inggris kata konsep berasal dari kata “concept” atau
“construc” yang berarti simbol yang digunakan untuk memaknai sesuatu (Ihalaw, 2003 : 25).
Dari berbagai pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan konsep
adalah, aktivitas akal budi untuk memaknai realitas dengan menggunakan simbol tertentu.

Selain konsep, dikenal juga istilah term sebagai padanan dari konsep. Meskipun keduanya
tidak dapat dipisahkan, melainkan dapat dibedakan. Jika konsep lebih menjurus kepada
aktivitas akal budi, maka term lebih berorientasi kepada “hasil” kegiatan akal budi yang
dinyatakan dalam satu atau lebih kata. Dengan demikian, term dapat didefinisikan sebagai
kata atau rangkaian kata yang membuat konsep menjadi nyata dan mengandung pengertian
tertentu.

Definisi ini menunjukkan bahwa term sebuah konsep berbeda dari kata, sebab sebuah term
dapat lebih dari satu kata. Jika sebuah term hanya terdiri dari satu kata atau satu istilah, maka
term tersebut dinamakan term sederhana (simple term). Misalnya: Manusia, Gajah, Cantik
dan sejenisnya. Jika sebuah term terdiri dari beberapa kata, maka term tersebut dinamakan
term kompleks (term komposit). Misalnya: Efek rumah kaca, Garuda Pacasila, Bapa segala
orang percaya, generasi muda gereja, teologia trasformasi dan sejenisnya. Dari coNtoh-
contoh ini, dapat dikatakan bahwa meskipun term komposit terdiri dari beberapa kata yang
berdiri sendiri tetapi jika digabungkan hanya menunjukkan satu konsep atau satu pengertian.
a.ii. Terminologi

Pengertian filsafat secara terminologi sangatlah beragam. Para filsuf merumuskan


pengertian filsafat sesuai dengan kecenderungan pemikiran kefilsafatan yang dimilikinya.
Seorang Plato mengatakan bahwa : Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai
pengetahuan kebenaran yang asli. Sedangkan muridnya Aristoteles berpendapat kalau filsafat
adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu
metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. Lain halnya dengan Al
Farabi yang berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang alam maujud
bagaimana hakikat yang sebenarnya.

Dari semua pengertian filsafat secara terminologis di atas, dapat ditegaskan bahwa filsafat
adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan memikirkan segala sesuatunya secara
mendalam dan sungguh-sungguh, serta radikal sehingga mencapai hakikat segala situasi
tersebut

Definisi Konsep menurut para ahli dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Menurut Bahri (2008:30)


Bahri, menguraikan Pengertian Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah
objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu
mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek
ditempatkan dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran
orang dalam bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat
dilambangkan dalam bentuk suatu kata
2. Menurut Soedjadi (2000:14)
Soedjadi, memberikan Pengertian Konsep adalah ide abstrak yang dapat
digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya
dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata (lambang bahasa).
3. Menurut Singarimbun dan Effendi (2009)
Singarimbun dan Effendi, menguraikan Pengertian Konsep atau Definisi Konsep
adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai
untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama.” Konsep merupakan suatu
kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang dirumuskan. Dalam
merumuskan kita harus dapat menjelaskannya sesuai dengan maksud kita
memakainya.
4. Menurut Wikipedia Indonesia
Wikipedia Indonesia, mendefinisikan Konsep atau memberikan pengertian
Konsep merupakan abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada
kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Pengertian Konsep
sendiri adalah universal di mana mereka bisa diterapkan secara merata untuk
setiap extensinya. Konsep juga dapat diartikan pembawa arti.
5. Menurut Woodruf
Woodruf, mendefinisikan Konsep adalah suatu gagasan/ide yang relatif sempurna
dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal
dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda
melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda). Pada
tingkat konkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek
atau kejadian yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep
merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman
dengan objek atau kejadian tertentu.
Dari kelima definisi di atas, Pengertian atau definisi Konsep dapat
disimpulkan “Sekumpulan gagasan atau ide yang sempurna dan bermakna
berupa abstrak, entitas mental yang universal dimana mereka bisa
diterapkan secara merata untuk setiap ekstensinya sehingga konsep
membawa suatu arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri
yang sama dan membentuk suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau
persoalan yang dirumuskan”.

a.ii. Operasional

Dilihat dari pengertian praktisnya, filsafat bererti ‘alam pikiran’ atau ‘alam berpikir’.
Berfilsafat artinya berpikir. Namun tidak semua berpikir bererti berfilsafat. Berfilsafat adalah
berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sebuah semboyan mengatakan bahwa
“setiap manusia adalah filsuf”. Semboyan ini benar juga, sebab semua manusia berpikir.
Akan tetapi secara umum semboyan itu tidak benar, sebab tidak semua manusia yang berpikir
adalah filsuf.Filsuf hanyalah orang yang memikirkan hakikat segala sesuatu dengan sungguh-
sungguh dan mendalam. Tegasnya, filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari
dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain, filsafat adalah
ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu. Beberapa
definisi karena luasnya lingkungan pembahasan ilmu filsafat, maka tidak mustahil kalau
banyak di antara para filsafat memberikan definisinya secara berbeda-beda.

Dapat juga diartikan bahwa filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau
sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan.
Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam
memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan
menyeluruh dengan segala hubungan

Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan
konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu
sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam
dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.

a.iii. Langkah - Langkah Pendekatan

1. Adanya analisis terhadap masalah, analisis ini berguna untuk menetapkan apa
yang hendak dicari, memberi bentuk dan arah pada telaah penelitian
2. Pengumpulan fakta-fakta

3. Penggolongan dan pengaturan data agar dapat menentukan kesamaan-kesamaan,


urutan-urutan dan hubungan-hubungan yang ada dan bersifat simultan

4. Perumusan kesimpulan dengan menggunakan proses penyimpulan logika dan


penalaran

a.iv. Hasil Pendekatan

Setelah melakukan pendektan-pendekatan seperti yang sudah dijelaskan diatas, kami


dapat menyimpulkan bahwa:
Sebuah konsep adalah pengertian tentang objek tertentu,dapat dikatakan bahwa
konsep itu adalah suatu perwakilan universial dari sebuah objek yamg memiliki unsur
unsur esensial yang mirip ( dicirikan engan kualtias sekunder dan primer)jadi konsep
itu menuunjuk pada sejumlah objek ,dan dengan demikian objek-objek yang di tunjuk
oleh konsep tersebut adalah anggota anggota dari konsep itu .Setiap konsep
mempunyai 2 Aspek, Yaitu : Aspek Komprehensi ( Denotasi ) dan Aspek Ekstensi
(konotasi)
Yang di maksud dengan Komprehensi adalah ciri ciri atau unsur unsur yang
mewujudkan konsep yang bersangkutan,jadi unsur unsur konstitutif dari dar objek
tersebut,Misalnya ciri atau unsur unsur dari “konsep Manusia” adalah :
- Makhluk Hidup
- Otomotif (dapat bergerak sendiri)
- Berakal Budi
- Berhati Nurani

Yang dimaksud dengan ekstensi adalah sejumlah objek yang tercakup oleh konsep
tersebut,misalnya konsep “mahasiswa”mancuk semua manusia yang pada saat tertentu
terdaftar sebagai orang yang belajar pada salah sebuah perguruan tinggi.

A. Definisi dan Klasifikasi


1. Definisi
a. Definisi Nominal
Penjelasan sebuah konsep berdasarkan asal usul atau arti kata/konsep tersebut.
Definisi ini juga di sebut definisi literer,atau Etimologi.
b. Definisi Real
Karena itu,kita perlu memberikan penjelasan tentang konsep yang kita maksud kan dengan
cara menyebutkan unsur-unsur pokok/ciri-ciri utama konsep tersebut.
Definisi semacam ini di sebut definisi Real. Yang termasuk dalam definisi Real Adalah :
- Definisi hakiki : definisi yang di dalam rumusnya menyebutkan genus
proximum(kelas terdekat) dan pembeda spesifik.
Contoh : Gajah adlah mamalia ( Genus Proximum )
Yang berbelalai/memiliki gading ( Pembeda spesifik)
- Definisi gambaran : Definisi yang di buat dengan menyebutkan semua ciri konsep
yang dimaksud.
- Definisi Sebab-Akibat : Definisi ynag di buat dengan menggunakan sebab-akibat
untuk menjelaskan konsep
- Definisi Tujuan : Definisi yang di buat dengan menyebutkan tujuan ,maksud atau
martabat dari sebuah konsep
B. Aturan Membuat Definisi
Guna mengetahui apakah definisi yang kita buat sudah tepat atau belum,kita
memerlukan beberapa peraturan.peraturan peraturan tersebut ialah
1. Definisi harus dapat di bolak balik antara konsep dan rumusan nya. Jika setelah di
bolak-balik tidak di temukan konsep lain ,maka definisi tersebut sudah tepat .
2. Definisi tidak boleh menggunakan bentuk negatif,dengan menggunakan kata tidak
atau bukan.
3. Definisi tidak boleh menyebutkan konsep dalam rumusan,contoh (Rumah sakit
tempat merawat orang sakit)
4. Definisi tidak boleh menggunkaan kata kiasan,atau kata kata yang mengandung
arti ganda/bias.

1. Klasifikasi
Berdasarkan aspek ekstensi konsep,kita dapat membuat klasifikasi,atau mwmilah-
milah: memisahkan karena ciri khas,dan menyautkan berdasarkan kesamaan.semakin
konsep dapat dipilah-pilah bagian terkecil,semakin jelas konsep apa yang di maksud.

Aturan Klasifikasi
1. Pembagian harus lengkap,merinci keseluruhan,ke dalam bagian bagian sehingga
tampil sebagai sebuah kesatuan
2. Pembagian harus memisahkan : bagian yang satu atau tidak termasuk kedalam
bagian yang lain nya.
3. Pembagian harus menggunakan dasar yang sama
4. Penggolongan sesuai dengan tujuan yang mau di capai.

Kesulitan dalam membuat klasifikasi


Terdapat beberapa kesulitan ketika kita membuat klasifikasi:Kesulitan-
kesulitan tersebut adalah :
1. Apa yang benar untuk keseluruhan,juga benar untuk bagian bagian ,tetapi apa
yang benar untuk bagian-bagian tidak benar untuk keseluruhan.
2. Tidak mudah memisahkan dengan jelas/sungguh berlawanan
3. Penggolongan cenderung hitam dan putih.

C. PENUTUP

Implementasi

Implementasi dapat di artikan sebagai bentuk aksi nyata dalam menjalankan rencana yg telah
di rancang dengan matang. Implementasi selain memerlukan aksi nyata juga membutuhkan
konsisten dalam pelaksanaan nya.

Contoh Implementasi : Sebuah bangunan yg merupakan hasil Implementasi dari desain yg


sudah di rancang sebelum nya dengan perhitungan yg matang.
Definisi Implementasi: Sesuatu hal yg bermuara pada Aksi,Aktifitas,Tindakan,serta ada nya
Mekanisme dari suatu sistem. Implementasi tidak hanya sekedar Aktifitas mononton belaka,
tetapi merupakan suatu kegiatan yg terencana secara baik yg berguna untuk mencapai tujuan
tertentu. (By: Usman, 2002)

Kesimpulan

Filsafat ilmu merupakan cabang filsafat yang membahas tentang ilmu. Tujuan filsafat
ilmu adalah mengadakan analisis mengenai ilmu pengetahuan dan cara bagaimana ilmu
pengetahuan itu diperoleh.  Jadi filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri
pengetahuan ilmiah dan cara memperolehnya.  Pokok perhatian filsafat ilmu adalah proses
penyelidikan ilmiah itu sendiri.

Tujuan mempelajari filsafat ilmu pada dasarnya adalah untuk memahami persoalan
ilmiah dengan melihat ciri dan cara kerja setiap ilmu atau penelitian ilmiah dengan cermat
dan kritis. Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan lain adalah bahwa Filsafat
mempunyai objek yang lebih luas, sifatnya universal, sedangkan ilmu-ilmu pengetahuan
objeknya terbatas, khusus lapangannya saja. Selain itu Filsafat hendak memberikan
pengetahuan, insight/pemahaman lebih dalam dengan menunjukan sebab-sebab yang terakhir,
sedangkan ilmu pengetahuan juga menunjukkan sebab-sebab tetapi yang tak begitu
mendalam.

Keberadaan manusia di dunia sesuunguhnya sebagai mahluk yang diciptakan Allah


SWT yang diberi kemampuan untuk berpikir (akal), sedangkan tujuan akhir hidup manusia
menurut Islam adalah mendapatkan kebahagiaan hakiki. Sebagai mahluk yang berpikir
(memiliki akal) itulah yang menyebabkan manusia berfilsafat.

 Filsafat dapat dimaknai sebagai ilmu pengetahuan yang berupaya mengkaji tentang
masalah-masalah yang muncul dan berkenaan dengan segala sesuatu, baik yang sifatnya
materi maupun immateri secara sungguh-sungguh guna menemukan hakikat sesuatu yang
sebenarnya, mencari prinsip-prinsip kebenaran, serta berpikir secara rasional-logis,
mendalam dan bebas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk membantu menyelesaikan masalah-
masalah dalam kehidupan manusia. Sedangkan ilmu dapat dimaknai sebagai suatu metode
berpikir secara obyektif dalam menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia fuktual
dan berprinsip untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense.

Sedangkan Filsafat pendidikan dapat  dimaknai sebagi upaya menerapkan kaidah-


kaidah berpikir filsafat dalam ragam pencarian solusi berbagai ragam problem kependidikan
yang akan melahirkan pemikiran utuh tentang pendidikan yang tentunya merupakan langkah
penting dalam menemukan teori-teori tentang pendidikan.

Antara filsafat ilmu, dengan pendidkan dan dengan filsafat pendidikan memimiliki
hubungan yang saling melengkapi. Filsafat ilmu dapat membantu perkembangan pendidikan
dan filsafat pendidikan. Di lain pihak, perkembangan pendidikan dan filsafat pendidikan dan
membantu perkembangan Filsafat Ilmu.
Rekomendasi

D. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai