Anda di halaman 1dari 13

Psikologi

Perkembangan
11/30/2017

Anak
ASPEK PERKEMBANAGAN ANAK
(PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK)

Bimbingan Konseling
S1A
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Perkembanagan
motorik anak”. Dan kami berterima kasih kepada bapak M.pd selaku dosen mata kuliah
Psikologi Perkembangan Anak yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai perkembanagan motorik anak dan berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya.

Jakarta, 30 November 2017

Penyu
sun

November 30, 2017


1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…….………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..........2

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………….3
A.    Latar Belakang………………………………………………………………………….3
B.    Rumusan Masalah……………………………………………………………………....3
C.  Tujuan….……………………………………………………………………………….3

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….……..4
A. Perkembanagan Motorik Anak …..……..........................................................................4
B. Pentingnya Meningkatkan Perkembangan Motorik Anak Usia Dini …..………..……..7

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………..11


A. Kesimpulan………………………………………………………………………………11
B. Saran……………………………………………………………………………………..11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….......12

November 30, 2017


2
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Pertumbuhan dari perkembangan anak usia dini merupakan masa yang sangat
menentukan kualitas sumber daya manusia dimasa depan. Dengan demikian, untuk
menyiapkan sumber daya yang berkualitas perlu diberikan stimulus secara holistik dari
proporsional kepada anak sehingga memberikan hasil yang optimal dalam pertumbuhan dari
pekembangannya. Konsep tersebut sejalan tujuan dari pembangunan nasional yaitu
membangun manusia seutuhnya. Artinya membangun bukan saja ditujukan untuk mengejar
kemajuan fisik, melainkan membangun sumber daya manusia dalam mempersiapkan generasi
penerus yang berkualitas. Menurut Fasli Jalal (Buletin Padu,2002:9) bahwa tantangan yang
harus dijawab diantaranya dengan ketersediaan sumber daya manusia yang sanggup
menghadapi tantangan yang ada. Pengembangan sumber daya manusia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang antara lain ditandai oleh semakin meningkatnya mutu
kehidupan bangsa dari martabat bangsa Indonesia di tengah-tengah peradaban dunia. Secara
umum permasalahan pendidikan yang sangat mendasar masih berkisar pada belum
tercapainya pemerataan dan rendahnya kualitas hasil pendidikan.
Oleh karena itu, kita memahami perkembangan motorik pada Anak Taman Kanak-Kanak
baik perkembangan motorik kasar dan motorik halus agar terciptanya generasi muda yang
mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas. Maka perlunya perkembangan motorik
halus dan kasar pada anask yang dibentuk atau diasah sejak dini.

B.   Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah yaitu apa perkembangan motorik pada anak, apa
perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak, dan mengapa perlunya pengembangan
motorik anak.

C.    Tujuan
Untuk memahami dan mengetahui perkembangan motorik pada anak dan perkembangan.

November 30, 2017


3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Motorik Anak

Dalam buku Anak Prasekolah (2000) tertulis bahwa masa lima tahun pertama adalah
masa pekatnya perkembangan motorik anak. Motorik adalah semua gerakan yang mungkin
dapat kan oleh seluruh tubuh, sedangakan perkembangan motorik dapat disebut sebagai
perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik
ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan motorik
berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu, setiap gerakan yang
dilakukan anak sesederhana apa pun, sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang
kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol otak. Jadi, otaklah
yang berfungsi sebagai bagian dari susunan syaraf yang mengatur dan mengontrol semua
aktivitas fisik dan mental seseorang.

Perkembangan motorik anak dibagi menjadi 2 (dua):


1. Perkembangan Motorik Kasar

Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit,
melompat, bergantung, melempar dan menangkap,serta menjaga keseimbangan. Kegiatan ini
diperlukan dalam meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak
usia 4 tahun, anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang mengandung bahaya, seperti
melompat dari tempat tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah. Pada
usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk melakukan kegiatan berbahaya bertambah. Anak pada
masa ini menyenangi kegiatan lomba, seperti balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan
lainnya yang mengandung bahaya.

2. Perkembangan Gerakan Motorik Halus

Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada koordinasi


gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang
suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik

November 30, 2017


4
halus anak sangat berkembang bahkan hampir sempurna. Walaupun demikian anak usia ini
masih mengalami kesulitan dalam menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini
disebabkan oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga kadang-
kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan
motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan
gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan
tubuh secara bersamaan,antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis atau menggambar.

Dalam Buku Balita dan Masalah Perkembangan (2001) secara umum ada tiga tahap
perkembangan keterampilan motorik anak pada usia dini yaitu :
1.      Tahap kognitif, anak berusaha memahami keterampilan motorik serta apa saja yang
dibutuhkan untuk melakukan gerakan suatu tertentu.
2.      Tahap asosiatif, anak banyak belajar dengan cara coba meralat olahan pada penampilan atau
gerakan akan dikoreksi agar tidak melakukan kesalahan kembali di masa mendatang.
3.      Tahap autonomous, gerakan yang ditampilkan anak merupakan respons yang lebih efisien
dengan sedikit kesalahan.

Usia Perkembangan psikomotor Usaha yang dapat dilakukan pengasuh


 Lebih lincah,
bergerak ke sana dan
kemari
 Menyediakan ruang gerak yang aman
 Berdiri dengan
 Bertindak secara cepat dan memberikan rasa
kekuatan kaki yang
12-15 aman dan dorongan agar anak berani berdiri
lebih baik walau
bulan  Menemani anak naik tangga dan menjaganya agar
belum sempurna.
tidak jatuh
 Keseimbangan lebih
baik
 Tertarik naik tangga

6-18
bulan
 Mulai mampu berjalan  Mengawasi dan menciptakan lingkungan
tanpa bantuan; bisa yang aman
berhenti dan kemudian  Melatih keseimbangan dan minat anak
jalan lagi; turun naik mengeksplorasi ruang
tangga lebih berani; bisa  Memberi sarana gerak anak seperti bola
mengangkat/menyepak  Mengajak anak memeriksa gigi dan
dengan satu kaki dan tetap aktivitas menyikat gigi

November 30, 2017


5
seimbang dalam 2-3 detik
dengan satu tangan
dipegangi  Memberikan variasi makanan untuk melatih
 Dapat menggigit (gigi daya kunyah
tumbuh sudah lebih
banyak) dan mengunyah
dan minum lebih lancar

 Berlari lebih
seimbang dan mampu
mengatur jarak dan
menghindari
rintangan
 Melatih anak mengamati sekitar sebelum berlari
 Mampu melompat,
20-23 dan mampu mengantisipasi rintangan
turun dari kursi
bulan
 Motorik halus
 Melibatkan anak untuk melakukan beberapa hal
berkembang lebih
sendiri
pesat seperti
membuka lembaran
buku, memungut
benda kecil di lanta
dengan 2 jari

 Lebih mampu
mengendalikan
tubuhnya dan cenderung
bergerak terus (lari,  Anak mulai dilibatkan dalam kegiatan
24-35 lompat, memanjat) bermain di tempat umum, seperi kelompok
bulan  Toilet training lebih bermain beberapa kali seminggu
baik, mampu  Sigap menyikapi tanda yang diberikan anak
mengindikasikan ketika BAK atau BAB
kebutuhan buang air
kecil (BAK) dan buang
air besar (BAB)

4
tahun
 Lebih efektif  Melatih kemampuan gerak lebih efektif
mengontrol gerakan  Mendampingi latihan motorik halus seperti
berhenti, memulai,

November 30, 2017


6
dan berputar
 Dapat menuruni
tangga dengan menggambar dan mewarnai
berganti kaki
 Minat menggerakan
pensil, krayon

 Dapat melakukan
gerakan start,
berputar, atau berhenti
secara efektif
 Dapat melakukan
5  Mendampingi belajar menulis huruf dan angka
jingkat dengan sangat
tahun  Mendampingi penggunaan alat tulis, menggunti
mudah
serta mengelem kertas
 Kemampuan motorik
halus semakin
berkembang
(menggunting,
menempel)

B. Pentingnya Meningkatkan Perkembangan Motorik Anak

Pertumbuhan fisik anak diharapkan dapat terjadi secara optimal karena secara
langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku anak sehari-harinya. Secara
langsung, pertumbuhan fisik anak akan menentukan keterampilannya dalam bergerak.
Misalnya, anak usia empat tahun yang bentuk tubuhnya sesuai dengan usianya, akan
melakukan hal-hal yang lazim dilakukan seusianya, seperti bermain dan bergaul dengan
lingkungan keluarga dan teman-temannya. Apabila ia mengalami hambatan tertentu, seperti
tubuhnya terlalu gemuk atau malas dan lemas bergerak, anak akan sulit mengikuti permainan
yang dilakukan oleh teman-teman sebayanya.

1. Peran Kemampuan Motorik untuk Perkembangan Fisiologis Anak

November 30, 2017


7
Dari segi fisiologis, pentingnya anak bergerak atau berolahraga akan menjaga anak agar
tak dapat masalah dengan jantungnya karena sering dan rutinnya anak bergerak dengan cara
berolahraga maka kegiatan tersebut juga menstimulasi semua proses fisiologis anak, seperti
peningkatan sirkulasi darah dan pernapasannya.
Pembiasaan anak untuk senang bergerak atau berolahraga akan semakin baik dilakukan
saat anak masih kecil, misalnya saat anak usia dini. Sebenarnya, kegiatan motorik kasar anak
merupakan awal anak mulai kenal kegiatan berolahraga. Jika anak terbiasa berolah
fisik/berolahraga mulai ia kecil maka hal itu akan berakibat baik untuk pembentukan postur
tubuh anak kemudian.

2. Peran Kemampuan Motorik untuk Perkembangan Sosial dan Emosional Anak

Seseorang anak yang mempunyai kemampuan motorik yang baik akan mempunyai rasa
percaya diri yang besar. Lingkungan teman-temannya pun akan menerima anak yang
memiliki kemampuan motorik atau gerak lebih baik, sedangkan anak yang tak memiliki
kemampuan gerak tertentu akan kurang diterima teman-temannya. Penerimaan teman-teman
dan lingkungannya akan menyebabkan anak mempunyai rasa percaya diri yang baik.
Contohnya, seorang anak yang sedari kecil sudah belajar berlari atau mengggambar,
kemudian ia menyenanginya dan mempunyai kemampuan lari atau menggambar yang lebih
baik daripada teman-temannya yang lain, ia akan mempunyai teman yang banyak dan
kegiatannya pun akan semakin banyak karena ia akan diajak mengikuti berbagai kegiatan
lainnya.

3. Peran Kemampuan Motorik untuk Kognitif Anak

Meningkatnya kemampuan fisik anak membuat aktivitas fisik/motorik mereka juga


semakin banyak. Tak heran jika anak-anak gemar sekali bermain tanpa mengenal lelah.
Segala kegiatan anak selalu dilakukan dengan bermain. Maxim (1993) menyatakan bahwa
aktivitas fisik akan meningkatkan pula rasa keingin tahuan anak dan membuat anak-anak
akan memperhatikan benda-benda, menangkapnya, mencobanya, melemparkannya atau
menjatuhkannya, mengambil, mengocok-ngocok, dan meletakkan kembali benda-benda ke
dalam tempatnya.

November 30, 2017


8
Adanya kemampuan/keterampilan motorik anak juga akan menumbuhkan kreativitas dan
imajinasi anak yang merupakan bagian dari perkembangan mental anak. Dengan demikian,
sering pula para ahli menekankan bahwa kegiatan fisik dan juga keterampilan fisik anak akan
dapat meningkatkan kemampuan intelektual anak. Gerakan yang mereka lakukan saat
bermain bermanfaat untuk membuat fungsi belahan otak kanan dan otak kiri anak seimbang.
Belahan otak kiri akan mengatur cara berpikir logis dan rasional, menganalisis, bicara serta
berorientasi pada waktu dan hal-hal terperinci, sedangkan belahan otak kanan berperan
mengatur hal-hal yang intuitif, bermusik, menari, dan kreativitas. Berbagai permainan yang
dilakukan pada anak akan membuat otak kiri dan otak kanan anak berfungsi dengan baik.
Begitu juga pengembangan kemampuan motorik kasardan halus anak yang baik akan
membuat anak lebih dapat mengembangkan kognitif anak dalam hal kreativitas dan
imajinasinya.

4.Faktor Menghambat atau Mendukung perkembangan Kemampuan Psikomotor Anak

Perlu dipahami bahwa perkembangan motorik anak dapat berjalan tidak optimal atau
terhambat. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menghambat perkembangan motorik
anak yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam usaha pendampingan
perkembangan psikomotorik anak.

1. Pengaruh biologis. Faktor genetik atau kondisi media dapat mempengaruhi


kemampuan motorik anak. Contoh: jika orang tua memiliki sebab genetis kelemahan
otot, maka anak juga akan mengalami gangguan motoris otot; atau pada anak dengan
autis biasanya sangat sulit meningkatkan kemampuan motoriknya karena kelainan
pada kondisi tubuhnya.
2. Faktor pola asuh orang tua yang otoriter ataupun terlalu memaksa anak di luar
kemampuannya. Apabila orangtua memaksakan peningkatan atau latihan kemampuan
psikomotor anak, kebanyakan malah akan merasa canggung, takut salah tidak hingga
tidak percaya pada diri sendiri serta merasa tertekan.
3. Pengaruh lingkungan. Kemampuan psikomotorik utama pada masa kanak adalah
berjalan dan memegang benda, keduanya merupakan dasar bagi perkembangan
keterampilan motoris yang lebih kompleks seperti bermain dan belajar. Keterampilan
ini berkembang dan atau diajarkan kepada anak pada masing- masing keluarga

November 30, 2017


9
mereka. Oleh karena itu keluarga merupakan media paling awal yamg mempengaruhi
pembentukan perkembangan psikomotorik anak.
4. Interior ruang belajar. Perilaku anak juga turut dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya,
terutama berupa kondisi fisik tempat (ruangan) dan tata ruang dan peralatan perabot
(interior). Ruang yang baik untuk perkembangan motorik anak adalah ruangan yang
menyediakan area beraktivitas. Anak suka bereksplorasi dengan tangannya melalui
manipulasi dengan benda-benda, terutama alat-alat permainannya. Penggunaan
interior sebaiknya seimbang serta menghindari ketidakteraturan atas unsur-unsur
perancangan seperti: bentuk perabot, tekstur, warna, penerangan, dan akustik. Jika
suatu lingkungan yang dirancang dengan baik, bukan hanya memberikan kemudahan
belajar, tetapi juga dapat mengurangi masalah perilaku-perilaku negatif anak. Oleh
sebab itu, kelengkapan fasilitas belajar dan bermain serta penataannya yang baik
dapat mempengaruhi psikomotorik anak.

5.Stimulasi Perkembangan Psikomotor Anak

Tumbuh kembang kemampuan psikomotorik anak juga memerlukan stimulasi guna tercapai
pengoptimalannya. Beberapa diantaranya adalah:

1. Diberikan dasar dasar ketarmpilan untuk menulis dan menggambar


2. Keterampilan berolah raga atau menggunakan alat olah raga
3. Gerakan geraka permainan, seperti melompat memanjat dan berlari
4. Baris berbaris secara sederhana

Perkembangan psikomotorik anak akan lebih optimal jika lingkungan tumbuh kembang anak
mendukung mereka untuk bergerak secara bebas. Kegiatan di luar ruangan bisa menjadi
pilihan  karena dapat memberikan stimulasi perkembangan otot, meningkatkan koordinasi
dan pengembangan kekuatan tubuhnya. Jika kegiatan anak di dalam ruangan, ruangan
sebaiknya dipersiapan untuk tetap menyediakan ruang gerak yang bebas bagi anak untuk
berlari melompat dan menggerakkan seluruh anggota tubuhnya. Kemampuan motorik halus
dapat dikembangkan dengan cara anak seperi: menggali pasir dan tanah, menuangkan air
mengambil dan mengumpulkan batu batu, dedaunan atau benda kecil lainya, dan bermain
permainan luar ruangan seperti kelereng. Kemampuan psikomotorik halus ini merupakan
modal dasar untuk menulis.

November 30, 2017


10
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh.
Perkembangan motorik adalah perkembangan unsur kematangan dan pengendalian gerak
tubuh. Keterampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot.
Aktivitas anak terjadi di bawah kontrol otak.
Secara umum ada tiga tahap perkembangan keterampilan motorik anak pada usia dini,
yaitu tahap kognitif, asosiatif, dan autonomous. Optimalnya pertumbuhan fisik anak memang
sangat penting karena secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku
sehari-harinya. Secara langsung, pertumbuhan fisik anak akan menentukan keterampilannya
dalam bergerak, sedangkan secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan
kemampuan fisik/motorik anak akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri
dan orang lain.
Sedangkan meningkatkan keterampilan motorik anak akan meningkatkan pula aspek
fisiologis, kemampuan sosial emosional dan kognitif anak.

B.Saran

Setalah mempelajari dan memahami tentang perkembangan motorik, baik motorik


halus dan motorik kasar agar para pembaca atau mahasiswi mampu membuat anak tertarik
dalam hal bermain sambil belajar, mengasah anak dalam motorik tersebut agar semakin baik
dan menumbuhkan kreativitas serta imajinasi.

November 30, 2017


11
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Sugiyanto,dkk. Perkembangan dan Belajar Motorik. Departemen pendidikan


dan kebudayaan direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah.
Dr, Prof. Gunarm D, Singgih. Dasar dan Teori Perkembangan Anak: PT BPK    Gunung
Mulia.
Hartinah, S. (2009). Perkembangan peserta didik. Rafika Adiatma; Bandung.
Ratna, J. (2010). Pendidikan dan pengasuhan Anak. Komisi Keluarga Keuskupan Surabaya;
Surabaya.

November 30, 2017


12

Anda mungkin juga menyukai