Anda di halaman 1dari 25

PERSETUJUAN UNGGAH KARYA ILMIAH

Kami yang bertandatangan dibawah ini, Iin Cintasih, S.Pd,M.Pd, selaku


pembimbing karya ilmiah dari mahasiswa:

Nama : Suaefah

NIM : 850275926

Program studi : S1 PGPAUD

UPBJJ : Jakarta

Menyatakan bahwa karya ilmiah dari mahasiswa tersebut diatas dengan judul
“Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok A TK Islam
ANANDA Kabupaten Tangerang Melalui Kegiatan Kolase dengan Media yang
Bervariasi”, layak untuk di unggah ke aplikasi Karya Ilmiah Universitas Terbuka
dengan telah memperhatikan ketentuan penulisan karya ilmiah sesuai panduan
yang telah ditetapkan dan ketentuan anti plagiasi.

Demikian persetujuan ini kami berikan.

Pembimbing,

Iin Cintasih, S. Pd, M. Pd


NIP.196307271992032003

1
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK
KELOMPOK A TK ISLAM ANANDA KABUPATEN
TANGERANG MELALUI KEGIATAN KOLASE
DENGAN MEDIA YANG BERVARIASI

Nama : Suaefah
NIM : 850275926
Email : evva.midori@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok A
TK ISLAM ANANDA Kabupaten Tangerang melalui kegiatan kolase dengan media yang
bervariasi.

Hasil dari penelitian ini adalah pembelajaran melalui kegiatan kolase dengan media
yang bervariasi dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak pada usia 4-5
tahun. Penelitian ini dilakukan selama 2 Siklus disesuaikan dengan tema yang
ditentukan. Hasil perbaikan dijelaskan dalam gambaran singkat pelaksanaan. Hasil
refleksi serta penilaian dan pembahasan dari setiap siklusnya.

Berikut hasil penelitian dengan adanya peningkatan pada Siklus 1 kemampuan anak yang
berkembang sangat baik di Siklus1 sebanyak 10% dan meningkat 30% pada siklus ke 2.

Saran untuk kegiatan perbaikan yang akan datang, agar kegiatan kolase melalui media
yang bervariasi, media yang dipakai dapat dikembangkan agar lebih inovatif, kreatif dan
tidak monoton, sehingga perkembangan motorik halus anak dapat berkembang dengan
baik dan sesuai harapan.

Kata Kunci : Motorik Halus, Kolase, Media Bervariasi

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini merupakan masa


yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia dimasa depan.
Dengan demikian, untuk menyiapkan sumber daya yang berkualitas perlu
diberikan stimulus secara holistik dan proporsional kepada anak sehingga
memberikan hasil yang optimal dalam pertumbuhan dari
perkembangannya. Konsep tersebut sejalan dengan tujuan dari
pembangunan nasional yaitu membangun manusia seutuhnya. Artinya

2
membangun bukan saja ditujukan untuk mengejar kemajuan fisik,
melainkan membangun sumber daya manusia dalam mempersiapkan
generasi penerus yang berkualitas.
Menurut Undang-Undang Nomor. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat (14) yang menjelaskan, bahwa
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.
Berdasarkan pengertian tersebut, keberadaan lembaga pendidikan
anak usia dini dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat terhadap
bentuk pendidikan yang dapat memberikan rangsangan positif dan
mengembangkan seluruh aspek perkembangan maupun pertumbuhan anak.
Diharapkan dengan pemberian rangsangan dan pengembangan ini dapat
memberikan kesiapan bagi anak untuk menghadapi tingkatan pendidikan
selanjutnya.
Keberadaan Pendidkan Taman Kanak-Kanak ini sangat penting,
karena setiap anak dilahirkan dengan potensi dan bakat yang berbeda,
segala potensi dan bakat tersebut harus dikembangkan menjadi suatu
keterampilan yang dapat membantu anak dalam menghadapi kehidupan
selanjutnya.

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan terhadap kegiatan motorik halus di TK
ISLAM ANANDA khususnya di kelompok A ditemukan masalah yang
berkaitan dengan kemampuan anak usia 4-5 tahun dalam perkembangan
motorik halusnya yaitu :
a. Anak belum bisa menebalkan garis lurus dan lengkung
b. Kurangnya stimulasi agar anak bisa memegang pensil dengan
benar
c. Perkembangan motorik halus anak belum berkembang dengan
baik
d. Anak masih kurang percaya diri

2. Analisis Masalah
Dari keempat masalah yang teridentifikasi, masalah yang akan
dipecahkan adalah masalah pencapaian kemampuan motorik halus
anak melalui kegiatan kolase. Penyebab masalah tersebut adalah
kurangnya rangsangan terhadap motorik halus, kurangnya
pembelajaran kolase sehingga membuat anak kurang percaya diri
dalam menyelesaikan tugasnya karena belum terbiasa dalam

3
kegiatan kolase dengan berbagai media yang bervariasi, sehingga
membuat anak tidak tertarik dan tidak fokus dalam
memperhatikan penjelasan guru.

3. Alternatif dan Pemecahan Masalah


Menyadari pentingnya kemampuan motorik halus pada anak,
maka upaya dalam mengatasi masalah tersebut adalah dengan
meningkatkan perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan
kolase dengan media yang bervariasi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang serta identifikasi masalah yang telah diuraikan
maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Bagaimanakah Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak
Kelompok A TK ISLAM ANANDA Kabupaten Tangerang Melalui
Kegiatan Kolase dengan Media yang Bervariasi?”

C. Tujuan Perbaikan

Tujuan perbaikan ini secara umum adalah untuk meningkatkan


kemampuan motorik halus anak kelompok A TK ISLAM ANANDA
Kabupaten Tangerang melalui kegiatan kolase dengan media yang
bervariasi.

D. Manfaat Perbaikan

Perbaikan pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan manfaat


sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Guru dapat memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, dapat
berkembang secara profesional, menjadi lebih percaya diri dan
mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan
kemampuan dan keterampilan sendiri.

2. Bagi Anak
Kegiatan kolase ini bermanfaat untuk meningkatkan kreativitasnya,
meningkatkan kemampuan motorik halus, melatih ketelitian dan
kesabaran anak, menumbuhkan rasa percaya diri, serta membantu
mengembangkan koordinasi antara mata dan tangan anak.

4
3. Bagi Sekolah
Guru yang melakukan perbaikan akan meningkatkan kualitas
pendidikan untuk anak didik disekolahnya dan sekolah mempunyai
gurru yang kreatif dan selalu mempunyai strategi baru dalam
pembelajaran.

4. Bagi Orang Tua


Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang cara
merangsang kelenturan, kekuatan, koordinasi jari, serta koordinasi mata
dan tangan untuk perkembangan motorik halus anak.

II. KAJIAN PUSTAKA

A. MOTORIK HALUS
1. Pengertian Kemampuan Motorik Halus
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kemampuan berasal
dari kata “mampu” yang berarti kuasa, bisa, sanggup. Kemampuan
adalah suatu kesanggupan, kecakapan dan kekuatan dalam
melakukan sesuatu. Sujiono mengemukakan kemampuan merupakan
daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan
dan latihan. Kemampuan juga menunjukkan bahwa suatu tindakan
(performance) dapat dilakukan sekarang. Sedangkan menurut
Chaplin sebagaimana yang dikutip oleh Diyu Tatik mengungkapkan
bahwa kemampuan atau ability atau (kecakapan, ketangkasan, bakat,
kesanggupan) merupakan tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan
suatu perbuatan. Maka, dapat disimpulkan bahwa kemampuan
adalah kesanggupan dan kecakapan dalam melakukan suatu
tindakan.
Menurut Susanto (2011) motorik halus adalah gerakan yang
melibatkan gerakan-gerakan yang lebih halus dilakukan oleh otot-
otot kecil. Gerakan halus ini memerlukan koordinasi yang cermat.
Semakin baik gerakan motorik halus sehingga membuat anak dapat
berkreasi. Namun, tidak semua anak memiliki kematangan untuk
menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
motorik halus adalah aktifitas motorik yang melibatkan otot-otot
kecil yang mana gerakannya lebih menuntut koordinasi mata dengan
tangan dan melibatkan koordinasi syaraf otot. Jadi, kemampuan
motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan
keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata

5
dan tangan. Untuk mengembangkan keterampilan ada tiga hal yang
penting yaitu kesempatan untuk berlatih, rangsangan untuk belajar,
contoh yang baik untuk ditiru dan bimbingan yang baik untuk
meyakinkan bahwa peniruan yang dilakukan itu benar. Kemampuan
motorik halus dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan
seperti bermain puzzle, menyusun balok, memasukan benda ke
dalam lubang sesuai bentuknya, membuat garis, melipat kertas,
menjahit dan sebagainya.

1. Fungsi Motorik Halus


Hal yang sama dikemukakan oleh Sumantri (2005:145) yang
mengatakan bahwa aktivitas motorik halus anak usia Taman Kanak-
kanak bertujuan untuk melatih kemampuan koordinasi mata dan anak.
Koordinasi antara mata dengan tangan dapat dikembangkan melalui
kegiatan bermain, membentuk memanipulasi dari tanah liat atau lilin,
adonan, mewarnai, menempel, memalu, menggunting, merangkai
benda dengan benang (meronce), memotong, menjiplak bentuk.
Kemampuan daya lihat merupakan kegiatan kemampuan motorik
halus lainnya melatih kemampuan anak melihat ke arah kiri dan
kanan, atas bawah yang penting untuk persiapan membaca awal.
Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan perkembangan motorik
halus adalah saat anak mengembangkan kemampuan motorik
halusnya diharapkan anak dapat menyesuaikan lingkungan sosial
dengan baik serta menyediakan kesempatan untuk mempelajari
ketrampilan sosialnya karena setiap perkembangan tidak dapat
terpisah satu sama lain, meningkatkan keterampilan motorik halus
anak kelompok B, agar mampu mengembangkan ketrampilan motorik
halus khususnya koordinasi mata dan tangan secara optimal, dan
semakin banyak anak melakukan sendiri suatu kegiatan maka semakin
besar juga rasa kepercayaan dirinya.
Sumantri (2010: 146) menyatakan bahwa fungsi
perkembangan motorik halus anak adalah untuk mendukung
perkembangan aspek lain yaitu bahasa, kognitif dan sosial emosional
karena satu aspek dengan aspek perkembangan lain saling
mempengaruhi dan tidak dapat dipisahkan. Hurlock (1978: 163)
mengemukakan bahwa fungsi-fungsi pengembangan motorik halus
adalah sebagai berikut:
a. Keterampilan untuk membantu diri sendiri
b. Keterampilan bantu sosial
c. Keterampilan bermain
d. Keterampilan sekolah

6
Dirjen Manajemen Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah
(2007: 2) mengemukakan tentang fungsi keterampilan motorik halus
yaitu sebagai berikut:
a. Melatih kelenturan otot jari tangan
b. Memacu pertumbuhan dan perkembangan motorik halus dan
rohani
c. Meningkatkan perkembangan emosi anak
d. Meningkatkan perkembangan sosial anak
e. Menumbuhkan perasaan menyayangi terhadap diri sendiri dan
orang yang berada di sekitar anak.
Perkembangan aspek motorik halus tidak mungkin dapat
berdiri sendiri tetapi dipengaruhi dan mempengarhi aspek
perkembangan lain. Mendukung aspek perkembangan bahasa
dikarenakan pengembangan aspek motorik halus perlu dioptimalkan
untuk kematangan otot-otot kecil pada jari-jemari, pergelangan tangan
serta koordinasi mata tangan yang berguna untuk kemampuan
kesiapan menulis anak. Aspek emosi karena saat mewarnai anak
dilatih kesabaraannya ada anak yang mewarnai dengan cepat dan
hasilnya rapi, ada anak yang mewarnai membutuhkan waktu yAng
lama hasilnya juga rapi, ada anak yang mewarnai cepat tetapi hasilnya
tidak rapi, dan ada anak yang lama membutuhkan waktu lama
hasilnya tidak rapi.

2. Kolase

Kolase merupakan suatu seni dengan teknik menempel dengan


berbagi macam bahan-bahan seperti kertas, daun, potongan perca, biji-
bijian dan serbuk kayu. Anak selalu ingin bermain baik dirumah
maupun disekolah, oleh karena itu anak sulit untuk berkonsentrasi pada
suatu hal termasuk pada saat kegiatan proses pembelajaran berlangsung.
Melalui kegiatan bermain kolase akan dapat melatih konsentrasi anak
karena kegiatan kolase membutuhkan konsentrasi pada kegaitan
menempel.
Tidak hanya melatih konsentrasi kolase juga merupakan salah
satu aktivitas bermain yang dapat menstimulasi kemampuan motorik
halus seorang anak. Karena pada kegiatan kolase anak
mengkoordinasikan mata dan tangan serta jari-jemarinya untuk
mengoleskan lem dan menempel.

Dikemukakan bahwa manfaat kolase dapat meningkatkan


perkembangan otak, bahasa, dan melatih kemampuan motorik halus
anak (Sumanto, 2006: 94). Dengan bermain kolase tidak hanya fisik

7
anak saja yang akan bekerja tetapi juga otak anak yang digunakan untuk
berfikir bagaimana menghias gambar menggunakan bahan kolase
sehingga dapat menjadi karya yang indah.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami tentang apa itu
bermain kolase serta dijelaskan pula bahwa bermain kolase mempunyai
manfaat yang banyak bagi perkembangan motorik halus seorang anak.
Karena dalam proses kegiatan bermain kolase kaya akan aktifitas yang
menstimulus perkembangan motorik halus anak seperti menempel, serta
koordinasi mata dan tangan.

3. Media Untuk Membuat Kolase

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan


bahan adalah barang yang tidak dijadikan orang lain yang baru. Syafi’i
menyatakan bahwa, bahan kolase bisa berupa bahan alam, bahan buatan,
bahan setengah jadi, bahan jadi, bahan sisa atau bekas dan sebagainya.
Seperti kertas koran, kertas kalender, kertas berwarna, kain perca, benang,
kapas, plastik, sendok es krim, serutan kayu, serutan pensil, kulit batang
pisang kering, kerang, elemen elektronik, sedotan limun, tutup botol, dan
sebagainya. Selanjutnya bahan kolase dapat dikelompokkan menjadi
bahan-bahan alam (daun, ranting, bunga kering, kerang, batu-batuan),
bahan-bahan olahan (plastik, serat sintesis, logam, karet), bahan bekas
(majalah bekas, tutup botol, bungkus permen atau coklat).
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahan-bahan
yang dapat dijadikan sebagai bahan membuat gambar dengan teknik
kolase antara lain:
a. Bunga kering, kerang, dan batu-batuan.
b. Bahan olahan yang dapat digunakan adalah kertas berwarna, kain perca,
benang, kapas, plastik, sendok es krim, sedotan minuman, logam dan
karet.
c. Bahan bekas yang dapat digunakan adalah kertas koran, kalender bekas,
majalah bekas, tutup botol, dan bungkus makanan.

III. PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK ISLAM ANANDA yang beralamat
di Jl. Pelabuhan Ratu Raya No.36 RT 006/RW 002, Desa Suradita
Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. TK

8
ISLAM ANANDA berdiri pada tahun 2002. Jumlah murid
keseluruhan 36 anak yang terdiri dari kelompok A sebanyak 6 anak,
kelompok B1 sebanyak 17 dan anak kelompok B2 sebanyak 13.
Personil sekolah terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah dan 5 Guru.
Subjek penelitian yaitu kelompok A yang berjumlah 6 anak, terdiri
dari 2 anak laki – laki dan 4 anak perempuan.

2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama 2 minggu, dari tanggal 26 April s/d 07
Mei 2021, dengan jadwal sebagai berikut :
a. Kegiatan Pengembangan Siklus I, dilaksanakan pada hari Senin, 26
April s/d Jum’at, 30 April 2021 dari pukul 08.00 WIB s/d 09.30
WIB
b. Kegiatan Pengembangan Siklus II, dilaksanakan pada hari Senin,
03 Mei s/d Jum’at, 07 Mei 2021 dari pukul 08.00 WIB s/d 09.30
WIB

3. Tema
Tema yang digunakan pada siklus 1 adalah “Alam Semesta”.
Sedangkan pada siklus 2 tema yang digunakan adalah “Binatang”.
Tema-tema selama siklus 1 dan 2 tersebut adalah sebagai berikut :

TEMA SIKLUS 1
HARI/TANGGAL TEMA/SUB TEMA/SUB-SUB TEMA
Senin, 26 April 2021 Alam Semesta/Benda-Benda
Langit/Bulan
Selasa, 27 April 2021 Alam Semesta/ Benda-Benda
Langit/Bintang
Rabu, 28 April 2021 Alam Semesta/ Benda-Benda
Langit/Matahari
Kamis, 29 April 2021 Alam Semesta/ Benda-Benda
Langit/Planet
Jum’at, 30 April 2021 Alam Semesta/ Benda-Benda
Langit/Bumi

TEMA SIKLUS 2
HARI/TANGGAL TEMA/SUB TEMA/SUB-SUB TEMA
Senin, 03 Mei 2021 Binatang/Binatang Berkaki
Empat/Gajah
Selasa, 04 Mei 2021 Binatang/Binatang Berkaki
Empat/Kucing
Rabu, 05 Mei 2021 Binatang/Binatang Berkaki
Empat/Jerapah

9
Kamis, 06 Mei 2021 Binatang/Binatang Berkaki Empat/Sapi
Jum’at, 07 Mei 2021 Binatang/Binatang Berkaki
Empat/Kelinci

Tema ini diambil berdasarkan Kurikulum tahun 2013 dengan


bidang pengembangan dan indikator yang disesuaikan dengan tingkat
perkembangan anak yang merupakan pengembangan motorik halus
pada anak.

4. Kelompok Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap anak kelompok A usia 4-5 tahun
yang terdiri dari 2 anak laki-laki dan 4 anak perempuan. Nama peserta
didik kelompok A adalah sebagai berikut :

NO. NAMA ANAK L/P


1. Naura Krasiva Hadi P
2. Aisyah Sekar Malihah P
3. Nadiva Rahmadina P
4. Aqilla Alesya Octaviani P
5. M. Fathir Rahman L
6. M. Ramadhan L

5. Karakteristik Anak
Menurut Catron dan Allen dalam Yuliani Nurani, 2009:63 adalah
kebutuhan anak akan minat bermain, tentu saja melibatkan gerakan
motorik. Dengan demikian perkembangan motorik yang baik akan
berdampak pada aspek perkembangan lainnya. Demikian pula
sebaliknya, kesempatan yang luas untuk bergerak, pengalaman belajar
untuk menemukan, aktivitas sensori motor yang meliputi penggunaan
otot-otot besar dan kecil memungkinkan anak untuk memenuhi
perkembangan perseptual.

Namun kenyataannya dari 6 anak dikelompok A. Anak laki-laki


dalam mengikuti kegiatan pembuka masih kurang tertib, dan beberapa
anak di kelompok A kemampuan motorik halusnya belum
berkembang sehingga dalam mengerjakan tugas masih suka bermalas-
malasan, sedangkan beberapa anak perempuan dalam bermain masih
pilih-pilih teman dan cengeng sehingga untuk menumbuhkan rasa
percaya dirinya harus selalu dibujuk.

10
B. Deskripsi Rencana Tiap Siklus
1. Perencanaan
Dalam perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan akan
dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, dan setiap siklusnya terdiri dari
rencana, pelaksanaan/pengamatan data dan refleksi.
a. Siklus Pertama
1) Rencana Satu Siklus
Rencana kegiatan siklus satu dibuat untuk meningkatkan
kemampuan motorik halus anak kelompok A melalui kegiatan
kolase di TK ISLAM ANANDA. Melalui kegiatan kolase
diharapkan agar anak dapat meningkatkan kemampuan motorik
halus anak agar lebih baik dalam melakukan kegiatan kolase.
Rencana kegiatan ini akan dibuat dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) selama 5 hari
berturut-turut sesuai dengan tema dan sub tema. Tema yang
akan dibahas pada siklus satu adalah tema “Alam Semesta”
dengan sub tema “Benda-Benda Langit”. Menyusun skenario
perbaikan, melakukan refleksi dan melakukan perbaikan pada
RPPH selanjutnya. Berikut adalah kegiatan rancangan perbaikan
siklus 1(satu) yang telah disusun.

RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Pertama
Tema : Alam Semesta
Kelompok :A
Tanggal : 26 April s/d 30 April 2021

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak


Kelompok A TK ISLAM ANANDA Kabupaten
Tangerang Melalui Kegiatan dengan Media yang
Bervariasi

Identifikasi Masalah :
1. Anak belum bisa menebalkan garis lurus dan lengkung
2. Kurangnya stimulasi agar anak bisa memegang pensil dengan benar
3. Perkembangan motorik halus anak belum berkembang dengan baik
4. Anak masih kurang percaya diri

11
Analisis Masalah :
Dari keempat masalah yang teridentifikasi, masalah yang akan
dipecahkan adalah masalah pencapaian untuk kemampuan motorik halus
pada usia 4-5 tahun dalam pembelajaran kolase yang dilakukan melalui
berbagai media yang bervariasi. Penyebabnya masalah tersebut adalah
kurangnya rangsangan terhadap motorik halus di kelompok A,
kurangnya pembelajaran kolase sehingga membuat anak kurang percaya
diri dalam menyelesaikan tugasnya karena belum terbiasa dalam
kegiatan kolase, serta media yang kurang bervariasi sehingga membuat
anak tidak tertarik dan tidak fokus dalam memperhatikan penjelasan
guru.

Masalah pengembangan motorik halus oleh guru yang kurang dengan


tingkat perkembangan anak dan upaya meningkatkan perkembangan
motorik halus pada anak dapat diatasi dengan menggunakan berbagai
media kolase yang bervariasi.

Perumusan Masalah
Bagaimanakah Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok
A TK ISLAM ANANDA Kabupaten Tangerang Melalui Kegiatan Kolase
dengan Media yang Bervariasi?

Rencana Kegiatan

RPPH Ke Pembukaan Inti Penutup


I Gerak dan lagu “ Kolase gambar Menyanyikan lagu
Ambilkan Bulan Bu” “Bulan” “Ambilkan Bulan
Bu”
II Permainan “ Bulan dan Kolase “Bintang” Bercerita “Cita-
Bintang” cita”
III Senam Irama Ceria Kolase “Matahari” Mengucapkan syair
“Matahari ”
IV Perlombaan “Gambar Kolase “Planet Tepuk “ Nama-
Planet” Saturnus” Nama Planet”
V Bermain dan Menyanyi Kolase “ Bumi” Bercerita ”Bumiku
“Kalau Kau Senang Rumahku“
Hati“

12
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan perbaikan siklus 1, peneliti melakukan pembelajaran
sesuai RPPH yang telah disusun. Pelaksanaan kegiatan perbaikan
pembelajaran selama satu siklus tersebut sebagai berikut :
a. Hari Pertama
Kegiatan saat pembukaan yaitu Gerak dan Lagu , pada kegiatan ini
diharapkan dapat menggerakkan semua otot dan motorik anak dapat bergerak
dengan baik. Selanjutnya pada kegiatan inti yaitu kolase gambar bulan dengan
media daun pisang kering. Dan di kegiatan Penutup menyanyikan lagu
“Ambilkan Bulan Bu”. Setelah seluruh anak pulang, peneliti dan supervisor
mendiskusikan hasil pengamatan, kemudian merencanakan kegiatan perbaikan
berikutnya.

b. Hari Kedua
Pada kegiatan hari kedua akan dimulai dengan permainan “Bulan dan
Bintang”. Lalu anak melakukan kegiatan kolase “Bintang” dengan media
brosur/katalog alfa. Setelah itu pada penutup guru bercerita tentang cita-citaku.
Peneliti dan Penilai melakukan pengamatan lalu mendiskusikan hasil
pengamatan.

c. Hari Ketiga
Pada pertemuan hati ketiga di awal kegiatan akan melakukan senam irama
ceria. Kemudian pada kegiatan inti yaitu kolase “Matahari” dengan media
ketumbar. Dan diakhir kegiatan yaitu mengucap syair “Matahari”. Peneliti dan
Penilai melakukan pengamatan selama kegiatan berlangsung, lalu berdiskusi
tentang hasil pengamatan

d. Hari Keempat
Kegiatan pembuka yaitu perlombaan “Gambar Planet”. Kegiatan inti yaitu
kolase “Planet Saturnus” dengan media daun singkong kering.dan diakhiri
dengan melakukan tepuk nama-nama Planet.
Peneliti dan Penilai melakukan pengamatan terhadap kemampuan yang ingin
dicapai anak, lalu mendiskusikan hasil pengamatan.

e. Hari Kelima
Pada pertemuan hari ke lima peneliti melakukan kegiatan pembuka dengan
bermain dan bernyanyi terlebih dahulu. Dilanjutkan pada kegiatan inti yaitu
kolase “Bumi” dengan media kacang hijau. Kemudian di tutup dengan
bercerita tentang “Rumahku Bumiku”.

13
3. Rencana Pengamatan
Peneliti akan mengamati kegiatan pembelajaran dan mengumpulkan
data selama kegiatan berlangsung. Dalam kegiatan ini dilakukan menggunakan
instrumen penilaian sebagai berikut :

Kegiatan Penilaian
I - Gerak dan Lagu “Ambilkan Bulan Bu” Observasi
- Kolase “Bulan” Unjuk Kerja
- Menyanyikan lagu “Ambilkan Bulan Bu” Unjuk Kerja
II - Permainan “Bulan dan Bintang” Unjuk Kerja
- Kolase “Bintang” Unjuk Kerja
- Bercerita “Cita-Cita” Observasi
III - Senam Irama Ceria Observasi
- Kolase “Matahari” Unjuk Kerja
- Mengucapkan Syair “Matahari” Unjuk Kerja
IV - Perlombaan “Gambar Planet” Unjuk Kerja
- Kolase “Planet Saturnus” Unjuk Kerja
- Tepuk “Nama-Nama Planet” Observasi
V - Bermain dan Menyanyi “Kalau Kau Senang Observasi
Hati”
- Kolase “Bumi” Unjuk Kerja
- Bercerita “Bumiku Rumahku” Observasi

4. Rencana Refleksi
Kegiatan refleksi ini dilakukan setelah selesai mengajar, dengan
meminta masukan dari supervisor. Refleksi ini dilakukan untuk dapat
melihat kelebihan dan kekurangan diri, sehingga dapat menentukan kegiatan
selanjutnya. Apakah kegiatan harus diulang kembali atau sudah sesuai
dengan rancangan siklus yang telah dibuat dan mencapai tujuan perbaikan
pembelajaran.

b. Siklus Kedua
1. Rencana Siklus Kedua
Rencana kegiatan siklus 2 dibuat untuk meningkatkan
kemampuan motorik anak kelompok A melalui kegiatan kolase di
TK ISLAM ANANDA. Dari kegiatan yang dilakukan pada siklus 1
diharapkan dapat mencapai tujuan dengan maksimal, maka
dilaksanakanlah rencana kegiatan siklus 2.
Rencana kegiatan ini akan dibuat dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) selama 5 hari berturut-

14
turut sesuai dengan tema dan sub tema. Tema yang akan dibahas
pada siklus 2 adalah tema “Binatang”. Berikut adalah kegiatan
rancangan perbaikan siklus 2 yang telah disusun:

RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Kedua
Tema : Binatang
Kelompok :A
Tanggal : 03 Mei s/d 07 Mei 2021

Tujuan Perbaikan :Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak


Kelompok A TK ISLAM ANANDA Kabuaten
Tangerang Melalui Kegiatan Kolase dengan Media
yang Bervariasi

Identifikasi Masalah :
1. Anak belum bisa menebalkan garis lurus dan lengkung
2. Kurangnya stimulasi agar anak bisa memegang pensil dengan benar
3. Perkembangan motorik halus anak belum berkembang dengan baik
4. Kurangnya rasa percaya diri

Analisis Masalah :
Dari keempat masalah yang teridentifikasi, masalah yang akan
dipecahkan adalah masalah pencapaian untuk kemampuan motorik halus
pada usia 4-5 tahun dalam pembelajaran kolase yang dilakukan melalui
berbagai media yang bervariasi. Penyebabnya masalah tersebut adalah
kurangnya rangsangan terhadap motorik halus di kelompok A,
kurangnya pembelajaran kolase sehingga membuat anak kurang percaya
diri dalam menyelesaikan tugasnya karena belum terbiasa dalam
kegiatan kolase, serta media yang kurang bervariasi sehingga membuat
anak tidak tertarik dan tidak fokus dalam memperhatikan penjelasan
guru.

Masalah pengembangan motorik halus oleh guru yang kurang dengan


tingkat perkembangan anak dan upaya meningkatkan perkembangan
motorik halus pada anak dapat diatasi dengan menggunakan berbagai
media kolase yang bervariasi.

15
Perumusan Masalah
Bagaimanakah Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok
A TK ISLAM ANANDA Kabupaten Tangerang Melalui Kegiatan Kolase
dengan Media yang Bervariasi?

Rencana Kegiatan Siklus 2

RPPH Ke Pembukaan Inti Penutup


I Gerak dan lagu “Gajah” Kolase “Gajah” Menyanyikan
lagu “Gajah”
II Permainan “ Kucing dan Kolase “Kucing” Bercerita “Kucing
Tikus” Peliharaanku”
III Senam Irama Ceria Kolase “Jerapah” Mengucapkan
syair “Jerapah”
IV Perlombaan “Minum Susu” Kolase “Sapi” Menyanyikan
Lagu “Sapi”
V Gerak dan Lagu “Kelinci“ Kolase “Kelinci” Tepuk “Kelinci”

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 yaitu sebagai berikut :

a. Hari Pertama
Kegiatan pertama berada dikegiatan pembukaan yaitu Gerak dan Lagu
“Gajah”. Selanjutnya pada kegiatan kedua berada di kegiatan inti yaitu kolase
“Gajah”. Dan di tutup dengan menyanyikan lagu “Gajah”. Peneliti dan Peniai
melakukan pengamatan lalu mendiskusikan hasil pengamatan.

b. Hari Kedua
Hari kedua berada dikegiatan pembukaan permainan “Kucing dan Tikus”. Lalu
untuk kegiatan inti yaitu kolase “Kucing’. Dan untuk kegiatan penutupnya
adalah bercerita tentang “Kucing Peliharaanku”. Peneliti dan Penilai
melakukan pengamatan lalu mendiskusikan hasil pengamatan.

c. Hari Ketiga
Pada pertemuan hari ketiga di awal pembukaan yaitu Senam Irama Ceria.
Kemudian di kegiatan intinya kolase “Jerapah”. Selanjutnya di bagian penutup
mengucapkan syair tentang “Jerapah”. Peneliti dan Penilai melakukan
pengamatan selama kegiatan berlangsung, lalu berdiskusi tentang hasil
pengamatan.

16
d. Hari Keempat
Pada pertemuan hari ke empat akan dimulai dengan kegiatan pembukaan
perlombaan “Minum Susu”. Selanjutnya untuk kegiatan inti melakukan
kegiatan kolase “ Sapi”. Dan untuk penutup menyanyikan lagu “Sapi”. Peneliti
dan Penilai melakukan pengamatan terhadap kemampuan yang ingin dicapai
anak, lalu mendiskusikan hasil pengamatan.

e. Hari Kelima
Pada kegiatan pembuka berada dikegiatan Gerak dan Lagu “Kelinci”. Untuk
kegiatan intinya yaitu kolase “Bumi”. Dan kegiatan penutupnya yaitu Tepuk
“Kelinci”. Diharapkan anak sudah lancar dalam kolase dengan media yang
bervariasi dan semakin meningkat kemampuan motorik halusnya.

3. Rencana Pengamatan
Peneliti akan mengamati kegiatan pembelajaran dan mengumpulkan data
selama kegiatan berlangsung. Dalam kegiatan ini dilakukan menggunakan
instrumen penilaian sebagai berikut :
Hari Ke Kegiatan Penilaian
I - Gerak Dan Lagu “Gajah” Observasi
- Kolase “Gajah” Unjuk Kerja
- Menyanyikan Lagu “Gajah” Unjuk Kerja
II - Permainan “Kucing Dan Tikus” Unjuk Kerja
- Kolase “Kucing”
- Bercerita “Kucing Peliharaanku” Unjuk Kerja
Observasi
III - Senam Irama Ceria Observasi
- Kolase “Jerapah” Unjuk Kerja
- Mengucap Syair “Jerapah” Unjuk Kerja
IV - Perlombaan “Minum Susi” Unjuk Kerja
- Kolase “Sapi” Unjuk Kerja
- Menyanyi Lagu “Sapi” Unjuk Kerja
V - Gerak Dan Lagu “Kelinci” Observasi
- Kolase “Kelinci” Unjuk Kerja
- Tepuk “Kelinci” Unjuk Kerja

4. Rencana Refleksi

Kegiatan refleksi ini dilakukan setelah selesai mengajar, dengan meminta


masukan dari supervisor. Refleksi dilakukan untuk dapat melihat kelebihan
dan kekurangan diri, sehingga dapat menentukan kegiatan selanjutnya.
Apakah kegiatan harus diulang kembali atau sudah sesuai dengan rancangan
siklus yang telah dibuat dan mencapai tujuan perbaikan pembelajaran.

17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Perbaikan Tiap Siklus

Setelah melakukan kegiatan persiklus dengan segala kelebihan dan


kekurangan, maka langkah selanjutnya yang peneliti akan lakukan adalah
melihat hasil dari semua upaya yang peneliti lakukan pada kegiatan
sebelumnya, yaitu:

1. Siklus Pertama
Siklus pertama merupakan komponen kegiatan dalam melakukan
penelitian tindakan kelas. Berikut ini komponen-komponen kegiatan
beserta penjelasannya.
Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus pertama akan
dilaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran kemampuan motorik halus
kelompok A TKIT ANANDA. Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran
siklus pertama terdiri dari 5 RPPH serta dilengkapi dengan skenario
perbaikan pembelajarannya.

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) dan Skenario


Perbaikan
Setelah melakuakan rencana kegiatan, peneliti menuangkan dalam
RPPH perbaikan untuk memecahkan masalah kemampuan motorik
halus anak kelompok A yang dilakukan selama 5 hari dari hari
Senin,26 April s/d Jum’at 30 April 2021. RPPH ini terdiri dari
kegiatan awal (pembukaan), inti dan penutup.

b. Skenario Perbaikan
Skenario perbaikan adalah kegiatan yang dilakukan seorang guru
untuk merencanakan dengan sistematis dan jelas langkah-langkah
perbaikan kegiatan pengembangan yang dilakukan dikelas. Skenario
perbaikan pada siklus 1 dan siklus 2 yang dibuat sebanyak 5.

2. Siklus Ke dua
Siklus ke dua merupakan komponen kegiatan dalam melakukan
penelitian tindakan kelas. Berikut ini komponen-komponen kegiatan
beserta penjelasannya.
Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus pertama akan
dilaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran kemampuan motorik halus

18
kelompok A TKIT ANANDA. Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran
siklus pertama terdiri dari 5 RPPH serta dilengkapi dengan skenario
perbaikan pembelajarannya.

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) dan Skenario


Perbaikan
Setelah melakuakan rencana kegiatan, peneliti menuangkan dalam
RPPH perbaikan untuk memecahkan masalah kemampuan motorik
halus anak kelompok A yang dilakukan selama 5 hari dari hari
Senin,03 Mei s/d Jum’at 07 Mei April 2021. RPPH ini terdiri dari
kegiatan awal (pembukaan), inti dan penutup.

b. Skenario Perbaikan
Skenario perbaikan adalah kegiatan yang dilakukan seorang guru
untuk merencanakan dengan sistematis dan jelas langkah-langkah
perbaikan kegiatan pengembangan yang dilakukan dikelas. Skenario
perbaikan pada siklus 1 dan siklus 2 yang dibuat sebanyak 5.

A. Pembahasan Tiap Siklus


1. Siklus Pertama
Berdasarkan pelaksanaan perbaikan siklus 1 pada hari Senin, 26 s/d
Jum’at 30 April 2021, dari hasil pengamatan selama siklus 1 dapat
diketahui beberapa kelebihan dan kekurangan selama melakukan
perbaikan. Adapun hasil perbaikan pembelajaran dan kemampuan anak
sebagai berikut :

a. Data Kuantitatif
Dari analisis data dan lembar penilaian, dapat diketahui tingkat
perkembangan anak selama mengikuti perbaikan kegiatan, sesuai
dengan tabel dibawah ini :

19
Tabel Presentasi Penilaian Siklus 1
No. Hari Penilaian Keterangan
BB MB BSH BSB BB: Belum Berkembang
1. Senin 5 1 - -
2. Selasa 3 3 - - MB: Mulai Berkembang
3. Rabu 2 4 - -
BSH: Berkembang Sesuai
4. Kamis - 3 2 1
Harapan
5. Jum’at - - 4 2
Jumlah 10 11 6 3 BSB: Berkembang Sangat
Presentasi 33% 37% 20% 10% Baik

Grafik Hasil Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Dalam
Kegiatan Kolase di TK ISLAM ANANDA Tangerang pada Siklus 1

4
BB

3 MB
BSH
2
BSB
1

0
Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at

b. Data Kualitatif
Setelah melakukan kegiatan pada Siklus ke 1, dalam hal kegiatan
kolase dengan berbagai media, anak-anak sudah terbiasa melihat media
yang akan dipakai. Namun, pada hari kelima ketika pola gambar
diperbesar, anak-anak mengalami kesulitan karena waktu yang
dibutuhkan harus ditambahkan. Sehingga perbaikan akan dilanjutkan
pada siklus ke 2 karena belum mencapai tujuan perbaikan.

B. Siklus Kedua
Berdasarkan pelaksanaan perbaikan siklus 2 pada hari Senin, 03 s/d
Jum’at 07 Mei 2021, dari hasil pengamatan selama siklus 2 dapat
diketahui beberapa kelebihan dan kekurangan selama melakukan

20
perbaikan. Adapun hasil perbaikan pembelajaran dan kemampuan anak
sebagai berikut :

a. Data Kuantitatif
Dari analisis data dan lembar penilaian, dapat diketahui tingkat
perkembangan anak selama mengikuti perbaikan kegiatan, sesuai
dengan tabel dibawah ini :

Tabel Presentasi Penilaian Siklus 2


No. Hari Penilaian Keterangan
BB MB BSH BSB BB: Belum Berkembang
1. Senin 2 4 - -
2. Selasa 1 5 - - MB: Mulai Berkembang
3. Rabu - 4 2 -
BSH: Berkembang Sesuai
4. Kamis - - 2 4 Harapan
5. Jum’at - - 1 5
Jumlah 3 13 5 9 BSB: Berkembang Sangat
Presentasi 10% 43% 17% 30% Baik

Grafik Hasil Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Dalam
Kegiatan Kolase di TK ISLAM ANANDA Tangerang pada Siklus 2
6

4
BB
3 MB
BSH
2
BSB

0
Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at

21
b. Data Kualitatif
Dari data diatas, dapat diketahui bahwa hasil evaluasi pada
siklus 2 terjadi peningkatan karena anak dapat menyelesaikan kegiatan
motorik halus dalam kegiatan kolase dengan baik, cepat dan rapi,
dengan menggunakan teknik yang digunakan. Jika dilihat dari data di
atas pada hari pertama masih ada beberapa anak yang masih belum
percaya diri dalam menyelesaikan kegiatan pengembangan motorik
halusnya, tetapi pada kegiatan hari keempat dan kelima, anak sudah
percaya diri dan terlatih untuk terbiasa dalam kegiatan motorik halus
maka anak sudah dapat dengan cepat dan rapi menyelesaikan
kegiatannya tanpa mengeluh dan lebih percaya diri dalam
mengerjakannya.

B. Perbandingan Siklus ke 1 dan Siklus ke 2


Selama kegiatan perbaikan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2. Berikut
ini dapat dilihat dari tabel dan grafik dibawah ini :

Tabel Perbandingan Siklus 1 dan Siklus 2

Siklus BB MB BSH BSB


Pertama 33% 37% 20% 10%
Kedua 10% 43% 17% 30%

Keterangan :
BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
BSB : Berkembang Sangat Baik

22
Grafik Perbandingan Siklus 1 dan Siklus 2
50%
45% 43%
40% 37%
35% 33%
30%
30%
25% 20%
20% 17%
15% 10% 10%
10%
5%
0%
Pertama Kedua
BB 33% 10%
MB 37% 43%
BSH 20% 17%
BSB 10% 30%

Berdasarkan data yang dihimpun dan pengamatan dari Siklus 1


kemampuan yang belum berkembang sebanyak 33% sedangkan pada siklus
2 sudah mencapai 10%, anak yang mulai berkembang di siklus 1 sebanyak
37% sedangkan pada siklus ke 2 sudah mencapai 43%, anak yang
berkembang sesuai dengan harapan pada siklus 1 sebanyak 20% dan di
siklus 2 sebanyak 17% dan untuk anak yang berkembang sangat baik di
siklus1 sebanyak 10% dan meningkat 30% pada siklus ke 2.

Dari hasil perbandingan tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa


kemampuan anak dalam meningkatkan kemampuan motorik halus melalui
kegiatan kolase dengan media yang bervariasi mengalami peningkatan pada
kegiatan perbaikan pada siklus ke 2 dan berhasil dengan memuaskan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Pelaksanaan kegiatan penelitian yang dilaksanakan di TK ISLAM
ANANDA pada siklus pertama dan siklus kedua secara umum berlangsung
sesuai dengan rencana yang diharapkan serta dapat meningkatkan
kemampuan motorik halus anak dengan kegiatan kolase dengan berbagai
media. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan yang
dilakukan sudah sesuai dengan rencana, walaupun pada siklus pertama
sempat mengalami kendala-kendala namun hal tersebut dapat teratasi oleh

23
peneliti sehingga pada siklus kedua ada peningkatan yang lebih baik, dimana
kegiatan penelitian tindakan kelas dapat terlaksana sesuai yang diharapkan.

Teknik penilaian yang digunakan yaitu observasi dan unjuk kerja.


Dengan cara penilaian tersebut peneliti dapat mengumpulkan data dan
mengetahui peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan
kolase dengan berbagai media. Pada kegiatan siklus pertama dan siklus
kedua, dimana pada siklus pertama kegiatan motorik halus anak masih
kurang, tetapi pasa siklus kedua kegiatan motorik halus anak sudah ada
peningkatan sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan penelitian pada siklus pertama dan siklus kedua secara


kuantitatif dapat dilihat dari hasil pengamatan bahwa dari 6 anak pada siklus
pertama, kemampuan yang belum berkembang sebanyak 33% sedangkan
pada siklus 2 sudah mencapai 10%, anak yang mulai berkembang di siklus 1
sebanyak 37% sedangkan pada siklus ke 2 sudah mencapai 43%, anak yang
berkembang sesuai dengan harapan pada siklus 1 sebanyak 20% dan di siklus
2 sebanyak 17% dan untuk anak yang berkembang sangat baik di siklus1
sebanyak 10% dan meningkat 30% pada siklus ke 2.

Kesimpulannya bahwa kemampuan anak dalam meningkatkan


kemampuan motorik halus melalui kegiatan kolase dengan media yang
bervariasi mengalami peningkatan pada kegiatan perbaikan pada siklus ke 2
dan berhasil dengan memuaskan.

B. SARAN
Berdasarkan pembahasan pada hasil penelitian, saran-saran yang
disampaikan oleh peneliti sebagai berikut :
1. Pendidikan anak usia dini diharapkan terus mengikuti perkembangan
tentang dunia pendidikan anak usia dini, untuk selalu berkreasi dan
meningkatkan kreatifitas yang bervariasi dan menarik untuk anak sehingga
tidak cepat jenuh dan bosan.
2. Pendidik disarankan agar memahami tahapan kemampuan motorik halus
anak dan perkembangan anak, serta dapat mengembangkan stimulasi yang
mengembangkan seluruh aspek kemampuan anak.
3. Orang tua sangat diperlukan utnuk menghasilkan proses kegiatan
pembelajaran yang lebih baik, sehingga anak dapat mengembangakan
kemampuannya dengan lebih optimal.
4. Bagi peneliti kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan hendaknya
ditindaklanjuti dan dikembangkan secara optimal, sehingga kegiatan
motorik halus anak dapat meningkat kemampuannya sesuai dengan yang
diharapkan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Anon, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sisdiknas, Jakarta: BP. Cipta Jaya, 2003

Azhar, Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2011)

Depdiknas, (2002), Acuan Menu Pembelajaran Pada Kelompok Bermain, Jakarta:


Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Direktorat
Pendidikan Anak Usia Dini

Dhiarazha, (2012) Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun.


http://dhiarazha.blogspot.co.id/2012/06/motorik-halus-anak.html

Seni kolase http://bidanku.com/index.php?/senikolase/co.id/perkembangan


motorik halus anak

Sujiono, Bambang. (2010). Metode Pengembangan Fisik 1.14. 2.3. Jakarta:


Universitas Terbuka

Sumantri, MS 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia

Yutika, (2015) Kolase. http://www.rumahbunda.com/kolase dengan berbagai


media.

25

Anda mungkin juga menyukai