Anda di halaman 1dari 9

`

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI


MEDIA PELEPAH PISANG KELOMPOK A
DI TK MEKARSARI KALIBEJI TUNTANG KABUPATEN
SEMARANG
SEMESTER II TAHUN AJARAN 2022/2023

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
Program Studi S1 PGPAUD

Disusun oleh :
SHELLY ANGGRAENI
NIM : 857798518

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ SURAKARTA
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

Dengan Judul

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI


MEDIA PELEPAH PISANG KELOMPOK A
DI TK MEKARSARI KALIBEJI
TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN
2022/2023

Salatiga, 03 Juni 2023


Mengetahui,
Kepala TK Mekarsari Mahasiswa

Tri Yuniawati, S.Pd.AUD Shelly Anggraeni


NIM. 857798518

Mengetahui,
Supervisor 1

Langgeng Wiwoho, M.Pd


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan TK merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini


dimana anak yang berusia empat sampai dengan enam tahun. Pendidikan TK
memiliki peranan penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta
mempersiapkan mereka untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
Pendidikan anak usia dini / TK pada hakikatnya adalah pendidikan yang
diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan kepada
pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Oleh karena itu, pendidikan
anak usia dini khususnya TK perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat
mengembangkan berbagai aspek perkembangan yang meliputi kognitif, bahasa,
sosial, emosi, fisik, dan motorik. Anderson, 1993 dalam ( Masitoh, 2011:1:8 ).
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan peat bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini rentang
usia 0 - 8 tahun, pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam
berbagai aspek sedang mengalami masa cepat dalam perkembangan hidup
manusia. Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada
anak harus memperhatikan karateristik yang dimiliki setiap tahap
perkembangan anak. Berk, 1992:18 dalam ( Yuliani, 2009:6 ).
Undang – undang Sistem Pendidikan Nasioanal No.20 Tahun 2003,
disebutkan bahwa yang termasuk anak usia dini adalah anak yang masuk dalam
rentang usia 0 – 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
( Asmawati, 2011:1.5 ).
Perkembangan fisik adalah pertumbuhan dan perubahan yang terjadi pada
tubuh / badan jasmani seseorang, sedangkan motorik ( motor development )
adalah perubahan secara progresif pada control dan kemampuan untuk
melakukan gerakan yang diperoleh melalui interaksi antara faktor kematangan
(naturation) dan latihan selama kehidupan yang dapat dilihat melalui perubahan
yang dilakukan. Jadi, dari pengertian di atas Perkembangan fisik-motorik anak
usia dini dapat diartkan sebagai perubahan bentuk tubuh pada anak usia dini
yang berpengaruh terhadap keterampilan gerak tubuhnya. (Hildayani, 2011:8.3-
8.4 ).
Perkembangan motorik dibagi menjadi dua yaitu perkembangan motorik
kasar dan motoric halus. Ketrampilan / kemampuan motorik kasar yaitu gerakan
yang dihasilkan dari kemampuan mengontrol otot-otot besar, contohnya adalah
berjalan, berlari, melompat, berguling. Sedangkan perkembangan keterampilan
motorik halus yaitu gerakan terbatas dari bagian – bagian yang meliputi otot-
otot kecil, terutama gerakan dibagian jari-jari tangan, contohnya menulis,
menggambar, memegang sesuatu. ( Hildayani, 2011:8.5 ).
Melalui media pelepah pisang anak dapat mengembangkan fisik motorik
halus. Permainan motorik halus anak dapat melatih koordinasi otot tangan
dalam beraktivitas seperti mencap melalui pelepah pisang, mencetak, melipat
kertas, memegang, dan lain sebagainya. Kegiatan motorik halus anak yang
berhubungan dengan seni yaitu kegiatan mencetak dengan media pelepah
pisang. Kegiatan mencetak ini dapat menstimulasi kemampuan motorik halus
anak. Dengan menerapkan cara – cara mencetak sesuai dengan tingkat
kemampuan yang dimiliki anak dapat meningkatkan fisik motorik anak dan
berlatih karya seni.
Mencetak/ mencap adalah kegiatan berkarya seni rupa dwi marta ( dua
dimensi ) yang dilakukan dengan cara mencapkan alat atau acuan yang diberi
tinta / cat pada bidang gambar. Alat cetak tersebut dibuat membentuk gambar
atau tulisan pada bahan tertentu sesuai teknik mencetak yang dipiih. ( Istriyani,
2015:22 ). Mencetak dengan berbagai bahan merupakan kegiatan yang
menyenangkan bagi anak. Mereka dapat mencetak berbagai bentuk. Alat-alat
mencetak tidak harus membeli. Pendidik dapat memanfaatkan bahan alam,
seperti pelepah pisang, ubi dan wortel sebagai alat mencetak. ( Gunarti,Dkk,
2013:7.11 ).
Kemampuan fisik motorik halus anak agar dapat optimal maka di terapkan
bemain sambil belajar. Mencetak melalui pelepah pisang membuat anak tidak
jenuh, karena media yang diterapkan sangat menyenangkan yaitu menggunakan
bahan alam dan juga pewarna makanan dengan warna yang berbeda – beda,
sehingga anak tidak jenuh dan bosan serat dapat meningkatkan kelenturan otot-
otot jari dan tangan dengan baik. Misalnya dengan cara anak memahami dan
mempraktikan tahapan – tahapan mencetak menggunakan media pelepah
pisang. Menurut Suwardi, dkk ( 2017 : 3 ) menyatakan bahwa usia anak – anak
lebih mudah memahami semua hal melalui media, karena media dapat
mempengaruhi perilaku manusia, kehidupan, dan norma-norma, sehingga media
merupakan factor penting dalam membentuk cara berfikir, perilaku, dan norma
manusia.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah uraikan di atas, maka dapat
dirumuskan pokok permasalahan yaitu :
1. Apakah yang dimaksud motorik halus itu ?
2. Mengapa motorik halus sangat penting bagi perkembangan anak?
3. Bagaimana cara mengembangkan motorik halus anak menggunakan
media pelepah pisang ?

C. TUJUAN PERBAIKAN
Tujuan dari media pelepah pisang untuk anak usia dini adalah :
a. Untuk mengembangkan motorik halus anak
b. Anak mampu mengikuti instruksi dari pendidik
c. Untuk mengembangkan kreativitas anak
d. Anak mampu mengembangkan motorik halus secara maksimal.

D. MANFAAT PERBAIKAN
1. Manfaat teoritis
Diharapkan melalui hasil penelitian ini, menambah wawasan
betapa pentingnya memahami karakteristik anak sehingga data
menentukan media pembelajaran yang tepat terutama pada
perkembangan fisik motorik anak, baik motorik kasar maupun halus.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta Didik
1) Membantu meningkatkan perkembangan motorik halus anak
2) Meningkatkan minat belajar anak dengan adanya penggunaan
media dalam pembelajaran.
b. Bagi Pendidik
1) Menginspirasi pendidik untuk berinovasi membuat media
pembelajaran
2) Memberikan inovasi guru untuk mengaplikasikan media
pelepah pisang dalam pembelajaran
c. Bagi Sekolah
1) Sebagai bahan evaluasi pelaksaaan pembelajaran
2) Dapat membantu sekolah dalam mengatasi masalah
perkembangan fisik motorik halus maupun kasar
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI
1. Perkembangan Motorik Halus
Perkembangan dapat di artikan sebagai proses perubahan
kuantitatif dan kualitatif individu dalam renang kehidupannya, mulai dari
masa konsepsi, bayi, masa kanak-kanak, masa anak, masa remaja, sampai
masa dewasa ( Sugandhi dan Yusuf, 2014:1 ).
Perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses
belajar dari potensi yang dimliki individu dan tampil dalam kualitas
kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru. Di dalam istilah perkembangan
juga tercakup konsep usia, yang diawali dari saat perubahan dan berakhir
dengan kematian. ( Desmita,2014:8 )
Perkembangan dapat diartikan juga sebagai “suatu proses
perubahan dalam diri individu atau organisme, baik fisik (jasmani)
maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan ata kematangan
yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan.
( Sugandhi dan Yusuf, 2014:1-2 ).
Dari uraian di atas perkembangan adalah perubahan yang
berlangsung secara terus menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi
jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju tahap kematangan
melalui pertumbuhan dan belajar.

2. Fisik Motorik Halus


Fisik motorik halus adalah “ gerakan yang menggunakan otot –
otot halus atau sebagaian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh
kesempatan untuk belajar dan berlatih “. ( Aisyah, 2013:4.42 )
Perkembangan motorik halus anak taman kanak – kanak
ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan
dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan
menggunakan jari tangan
Tujuan perkembangan fisik motorik halus adalah untuk menambah
koordinasi gerakan mata dan tangan ( menangkap, melempar,
memegang ). (Asmawati,2014:4.7). perkembangan fisik bagi anak – anak
melibatkan dua wilayah koordinasi motorik penting. Gerakan yang
dikendalikan oleh otot – otot besar atau kasar yang dikendalikan oleh otot
– otot kecil atau halus. Perkembangan motorik halus yang mengendalikan
tangan dan kaki.
Jadi perkembangan fisik motorik halus adalah gerakan yang
melibatkan otot-otot kecil jari, tangan dan kaki dengan koordinasi mata.

3. Fungsi Motorik Halus


Fungsi perkembangan motorik halus meliputi perkembangan otot
halus. Otot halus atau otot kecil berfungsi untuk melakukan kegiatan
gerakan bagian tubuh yang lebih spesifik, sepeti menulis, melipat,
merangkak, mengancing baju, menali sepatu dan menggunting ( Suyanto,
2005:51).
Fungsi lain dari motorik halus anak usia dini yaitu untuk
mendukung aspek perkembangan yang lain, seperi perkembangan kognitif,
bahasa dan perkembangan sosial emosianal anak. Karena pada hakikatnya
setiap perkembangan anak tidak dapat dipisahkan antara aspek
perkembangan yang lain. ( Sumantri, 2005:146 )
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi
motorik halus anak yaitu untuk mengembangkan keterampilan yang
dimiliki anak, ketrampilan tersebut untuk mendukung semua aspek
perkembangan anak

Anda mungkin juga menyukai