Anda di halaman 1dari 21

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI

METODE IQRO’ DI KELOMPOK B TK BINA BANGSA BARUGA


KENDARI

RINGKASAN SKRIPSI

OLEH
OKTA YULINDA
A1H1 15 033

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI
METODE IQRO’ DI KELOMPOK B TK BINA BANGSA BARUGA
KENDARI

OLEH
OKTA YULINDA
A1H1 15 033

Kendari, Agustus 2019

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Bambang Sugianto, M.Pd.I Drs. Ahid Hidayat, M.Hun


NIP. 19611222 198306 1 001 NIP. 19661231 199601 1 004

1
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Halu Oleo, saya yang bertanda tangan dibawah
ini:
Nama : Okta Yulinda
Stambuk : A1H115033
Jurusan : Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini
Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Halu Oleo Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exlusive Royalty-
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI


METODE IQRO’ DI KELOMPOK B TK BINA BANGSA BARUGA KENDARI.

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas Royalti noneksklusif
ini Universitas Halu Oleo berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelolah
dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir
saya selama tetap mencatumkan nama saya sebagai penulis dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Kendari
Pada tanggal, Agustus 2019
Yang menyatakan,

Okta Yulinda

2
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI
METODE IQRO’ DI KELOMPOK B TK BINA BANGSA BARUGA KENDARI.

Okta Yulinda
Pembimbing satu
Prof. Dr. H. Bambang Sugianto, M.Pd.I
Pembimbing dua
Drs. Ahid Hidayat, M.Hum
Jurusan Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Halu Oleo
Kendari, Indonesia
Jurusan PG-PAUD, Universitas Halu Oleo.Jln. H.E.A Mokodompit, Kendari 93232,
Indonesia.

ABSTRAK

Okta Yulinda (2019) “Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an


Melalui Metode Iqro’ Pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak Bina Bangsa Baruga
Kendari”. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. Berdasarkan analisis data
hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I diperoleh persentase sebesar
72,22% dan ketidak tercapaian sebesar 27,78%. Sedangkan aktivitas belajar anak
pada siklus I diperoleh persentase sebesar 66,67% dan ketidak tercapaian sebesar
33,33%. Hasil belajar siklus I diperoleh presentase 53,33% atau 8 orang anak dari 15
orang anak, dimana 3 anak atau 20% yang mendapat nilai bintang 4 (****) atau
Berkembang Sangat Baik (BSB) dan 7 atau 46,67% anak yang mendapat nilai bintang
dua (**) atau Mulai Berkembang (MB). Pada siklus II persentase aktivitas mengajar
guru mengalami peningkatan menjadi 94,44% dan ketidak tercapaian sebesar 5,56%.
Sedangkan persentase aktivitas belajar anak pada siklus II juga mengalami
peningkatan menjadi 93,33% dan ketidak tercapaian sebesar 66,67%. Hasil belajar
anak siklus II di peroleh presentase sebesar 93,33% atau 14 orang anak dari 15 anak
dimana ada 11 anak atau 73,33% yang mendapat nilai bintang empat (****) atau
Berkembang Sangat Baik (BSB) dan tiga anak atau 20% yang mendapat nilai bintang
tiga (***) Berkembang Sesuai Harapan (BSH) serta satu anak atau 6,7% yang
mendapat nilai bintang satu dua (**) atau Mulai Berkembang (MB). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an pada anak
dapat ditingkatkan melalui media metode iqro’ pada Kelompok B Taman Kanak-
kanak Bina Bangsa Baruga Kendari tahun pelajaran 2018/2019.

Kata Kunci: kemampuan membaca al-qur’an, metode iqro’

3
ABSTRACT

Okta Yulinda (2019) "Improving the ability to read Al-Qur'an through the
Iqro Method 'in Group B of the Kendari Baruga Kindergarten." Thesis of the Early
Childhood Education Teacher Education Department, Halu Oleo University
Teaching and Education Faculty. Based on the analysis of observational data on
teacher teaching activities in the first cycle obtained a percentage of 72.22% and not
achieved at 27.78%. While children's learning activities in the first cycle obtained a
percentage of 66.67% and not achieved at 33.33%. Cycle I learning outcomes
obtained a percentage of 53.33% or 8 children from 15 children, of which 3 children
or 20% who received a 4 star rating (****) or Very Excellent Development (VED)
and 7 or 46.67% children who get a two star rating (**) or Start Developing (SD). In
the second cycle the percentage of teacher teaching activities increased to 94.44%
and the lack of achievement was 5.56%. While the percentage of children's learning
activities in the second cycle also increased to 93.33% and not achieved at 66.67%.
The learning outcomes of the second cycle children were obtained a percentage of
93.33% or 14 children from 15 children where there were 11 children or 73.33% who
received a four star rating (****) or Very Good Development (VGD) and three
children or 20% who get a three-star rating (***) Developing according to
Expectation (DAE) and one child or 6.7% who get a one-two star rating (**) or Start
Developing (SD). Thus it can be concluded that the ability to read Al-Qur'an in
children can be improved through the iqro media method 'in Group B of the
Kindergarten Community Development Baruga Kendari in the academic year
2018/2019.

Keywords: al-quran reading ability, iqro method '


PENDAHULUAN keterampilan yang diperlukan
Pendidikan merupakan dirinya, masyarakat, bangsa dan
usaha sadar dan terencana untuk negara (Yufiarti, 2008: 1.3).
mewujudkan suasana belajar dan Menurut Undang-Undang
proses pembelajaran agar peserta Nomor 20 Tahun 2003 tentang
didik secara aktif Sistem Pendidikan Nasional Pasal
mengembangkan potensi dirinya 1 ayat 14 pendidikan anak usia
untuk memiliki kekuatan spritual, dini (PAUD) adalah suatu upaya
pengendalian diri, kepribadian, pembinaan yang ditunjukkan
kecerdasan, akhlak mulia, serta kepada anak sejak lahir sampai

4
usia enam tahun yang dilakukan bahasa. Bahasa anak akan
melalui pemberian rangsangan berkembang sejalan dengan
pendidikan untuk membantu perbendaharaan kata yang
pertumbuhan dan perkembangan mereka miliki. Perkembangan
jasmani dan rohani agar anak bahasa belum sempurna sampai
memiliki kesiapan dalm akhir masa bayi, dan akan
memasuki pendidikan lebih lanjut terus berkembang sepanjang
(Sisdiknas, 2003: 6). kehidupan seseorang.
Peraturan Menteri Perkembangan bahasa
Pendidikan Nasional berlangsung sepanjang mental
(Permendiknas) Nomor 58 Tahun manusia aktif dan tersedianya
2009 memberikan standar dalam lingkungan untuk belajar.
PAUD yang digunakan sebagai Perkembangan bahasa anak
pedoman dalam pembelajaran di TK masih bersifat egosentrik dan
PAUD termasuk TK. Salah satu self expressive yaitu segala
standarnya adalah standar tingkat sesuatu yang masih berorientasi
pencapaian perkembangan yang pada dirinya sendiri. Pada masa
berisi kaidah pertumbuhan dan anak menguasai kemampuan
perkembangan anak usia dini. berbahasa yang menonjol yaitu
Pencapaian perkembangan anak pengajuan kalimat tanya. Pada
adalah integrasi dari berbagai usia enam tahun, anak mulai aktif
aspek pemahaman yaitu aspek menggunakan gesture
fisik motorik, kognitif, sosial (bahasa/gerak isyarat). Anak TK
emosional, bahasa, serta moral dapat menggerakkan anggota
dan nilai agama (Permendiknas, tubuh untuk membantu
2009). memperjelas maksud
Berkaitan dengan beberapa perkataannya (Musfiroh, 2008:
aspek perkembangan anak, salah 8).
satunya adalah perkembangan

5
Di antara kemampuan memahami, dan
berbahasa yang diajarkan di mengamalkan kandungan
Raudhatul Athfal adalah membaca Al-Qur’an;
Al-Qur’an yang merupakan 2) pendidikan Al-Qur’an
bagian dari belajar agama dini. terdiri dari Taman kanak-
Penguasaan membaca huruf kanak Al-Qur’an (TKQ),
hijaiyyah dan mengenal huruf Taman pendidikan Al-
sangat berperan penting dalam Qur’an (TPQ), Talimul Al-
mengembangkan aspek Qur’an Lil Aulad (TQA)
kemampuan bahasa terutama dan bentuk lain yang sejenis;
bahasa arab. Seorang anak yang 3) pendidikan Al-Qur’an dapat
tahu huruf hijaiyyah, maka anak dilaksanakan secara
tersebut secara mudah dapat berjenjang dan tidak
membaca Al-Qur’an dengan baik berjenjang;
dan lancar dan tidak akan 4) penyelenggaraan pendidikan
mempunyai hambatan dalam Al-Qur’an dipusatkan
membaca Al-Qur’an. dimasjid musholla, atau
Pentingnya belajar tempat lain yang memenuhi
membaca dan menulis Al-Qur’an syarat; dan
juga tertuang dalam Peraturan 5) kurikulum Pendidikan Al-
Pemerintah Republik Indonesia Qur’an adalah membaca,
No. 55 Tahun 2007 tentang menulis dan menghafal ayat-
pendidikan Agama dan ayat Al-Qur’an, tajwid serta
pendidikan keagamaan pasal 24 menghafal doa-doa utama.
menyatakan sebagai berikut: Hasil observasi awal yang
1) pendidikan Al-Qur’an dilakukan peneliti di TK Bina
bertujuan meningkatkan Bangsa Baruga Kendari di
kemampuan peserta didik kelompok B. Peneliti menemukan
membaca, menulis, berbagai permasalahan yang

6
terjadi di kelas tersebut. bosan. Basuki Wibawa dan Farida
Pertama, sebagian anak belum Mukti (1992: 30), mengemukakan
mengenal huruf hijaiyyah dan bahwa media kartu huruf adalah
tidak dapat membedakan huruf media pembelajaran visual yang
yang satu dengan yang lain berbentuk kartu yang dilengkapi
contoh huruf ba disebut tsa. dengan kata atau huruf. Azhar
Kedua, pengucapan huruf yang Arsyad (2011: 119-120),
salah hal ini terlihat ketika salah mengemukakan bahwa media
satu anak diminta untuk kartu huruf dapat digunakan
menyebutkan beberapa huruf untuk melatih mengeja dan
hijaiyyah. Ketiga, dalam memperkaya kosakata.
pembelajaran guru masih Dari permasalahan itu
menggunakan teknik menirukan peneliti mengangkat judul
secara lisan dengan tidak “Meningkatkan Kemampuan
menggunakan media sehingga Membaca Al-Qur’an melalui
anak-anak kurang mengingat Metode Iqro’ di Kelompok B TK
kosakata yang telah disampaikan Bina Bangsa Baruga Kendari”.
dan pembelajaran yang kurang
LANDASAN TEORI
menarik membuat anak cepat
Kemampuan Membaca Al-Qur’an
bosan. Menurut Robbins, (dalam
Ssalah satu cara untuk Indrawati, 2006:47), kemampuan
meningkatkan kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk
penguasaan kosakata adalah mengerjakan berbagai tugas dalam
dengan menggunakan media flash suatu pekerjaan. Menurut Gordon,
card. Media ini akan (Ramayulis, 2008:37), kemampuan
mempermudah anak mengingat (skill) adalah sesuatu yang dimiliki
huruf yang sedang dipelajari oleh individu untuk melakukan tugas
dan tentunya menarik bagi anak atau pekerjaan yang dibebankan
sehingga mereka tidak cepat kepadanya. Membaca merupakan

7
pintu dan jendela untuk membuka ‫ِإّن َ َع َلْیَنا َج ْمَع ُھ َو ُقْر َأَنُھ َفِإَذ ا َقَر ْأَنُھ َفاَّت ِبْع‬
wawasan anak. Membaca adalah ‫ُقْر َآَنُھ‬
kemampuan yang bisa dipelajari mulai
Artinya:
anak usia dini. Anak yang gemar
“Sesungguhnya atas tanggungan
membaca terbukti lebih cerdas dan
kamilah mengumpulkannya dan
mempunyai berbagai macam
membacanya. Apabila kami telah
pengetahuan saat ia menjadi dewasa.
selesai membacakannya maka ikutilah
Samsu Somadayo (2011: 4)
bacaannya itu” (Al-Qiyamah : 17-18).
mengungkapkan bahwa membaca
Kata Al-Qur’an pada hakikatnya
adalah suatu kegiatan interaktif untuk
berasal dari kata qara’a yang artinya
memetik serta memahami arti yang
membaca. Kata qur’an dan qira‟ah
terkandung di dalam bahan tulis.
berarti menghimpun dan
Berdasarkan beberapa
mengumpulkan sebagian huruf-huruf
pengertian di atas dapat disimpulkan
(hijaiyyah) dan kata-kata yang satu
bahwa kemampuan membaca adalah
dengan yang lainnya.
suatu aktifitas membunyikan
Al-Qur’an adalah kalam Allah
rangkaian lambang–lambang berupa
yang diturunkan kepada pungkasan
huruf yang dihubungkan menjadi kata
para nabi dan rasul, dengan
yang memiliki suatu makna tersendiri.
perantaraan Malaikat Jibril a.s. yang
Al-Qur’an tertulis pada mushaf, diriwayatkan
Menurut bahasa Qur’an adalah kepada kita dengan mutawatir,
masdar dari kata kerja qara’a yang diawali dengan surat al-Fatihah dan
mempunyai arti: mengumpulkan ditutup dengan surat an-Nas.
Mahmud Yunus, (1973:335). Al-Qur’an adalah kitab suci
Sedangkan arti mengumpulkan yang merupakan sumber utama dan
tersebut juga terdapat dalam Al-Qur’an pertama ajaran islam menjadi petunjuk
surat Al-Qiyamah ayat 1. kehidupan umat manusia yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad

8
Saw melalui perantara Malaikat Jibril, digolongkan menjadi keaktifan
sebaga rahmat yang tak ada taranya jasmani dan rohani. Jadi, masalah
bagi alam semesta. Di dalamnya keaktifan dan keterlibatan anak dalam
terkumpul Wahyu Ilahi yang menjadi proses belajar mengajar ini amat besar
petunjuk, pedoman hidup dan peranannya, (c) Adanya kemampuan
pelajaran bagi siapa yang dan kemauan untuk membaca. Tingkat
mempercayai dan mengamalkannya. kemampuan seseorang dalam
Faktor-Faktor yang Memengaruhi membaca juga merupakan faktor
Kemampuan Membaca Al-Qur’an penentu sukses tidaknya ia dalam
Menurut M. Shodiq (1994: 57) belajar. Anak didik yang lancar
ada tiga faktor yang mempengaruhi membaca berarti ia tidak banyak
kesulitan belajar anak, Pertama, faktor mengalami kesulitan dalam pekerjaan
siswa/peserta didik. Berikut ini ada sekolah.
lima prinsip dasar yang perlu Kedua, faktor guru.
diperhatikan saat proses belajar Tidak akan terjadi suatu
berlangsung yang berhubungan proses kegiatan pendidikan
dengan peserta didik (a) Adanya tanpa adanya guru. Guru
persiapan anak untuk belajar. adalah semua orang yang
Kesiapan anak merupakan metode berwenang dan bertanggung
dasar bagi berlangsungnya proses jawab terhadap pendidikan
belajar mengajar. Adanya minat yang murid, baik di sekolah
besar untuk belajar, (b) Adanya maupun di luar sekolah.
keaktifan dalam proses belajar Ketiga, faktor alat dan
mengajar. Untuk melibatkan sarana. Dalam kegiatan
anak dalam proses belajar mengajar, proses belajar mengajar Al-
juga perlu dipupuk sikap anak dalam Qur’an khususnya dalam
bentuk belajar yang menimbulkan bidang belajar membaca Al-
semangat yang disertai perasaan Qur’an yang baik dan benar
senang. Kegiatan tersebut dapat diperlukan alat bantu yang

9
dibutuhkan dalam kegiatan mulanya berarti
belajar tersebut. menghimpun. Apa bila anda
Keempat, faktor merangkai huruf/kata
lingkungan masyarakat. Pada kemudian anda
faktor lingkungan masyarakat mengucapkan rangkaian
inipun juga ikut tersebut maka anda telah
mempengaruhi dan perlu menghimpunnya yakni
mendapat perhatian karena membacanya. Dengan
kondisi obyektif masyarakat demikian realisasi perintah
sangat menentukan tersebut tidak mengharuskan
pertumbuhan dan adanya suatu teks tertulis
perkembangan anak. sebagai objek bacaan, tidak
Metode Iqro’ pula harus diucapkan
Menurut Winarno,
sehingga terdengar oleh
(1994:95) metode adalah
orang lain (Shihab, 2002:
cara, dan dalam fungsinya
392).
merupakan alat untuk
Metode Iqro’ adalah
mencapai suatu tujuan,
metode yang menekankan
Makin baik metode yang
langsung pada latihan
dikemukakan makin baik
membaca dimulai dari
pula pencapaian tujuan. Dari
tingkatan yang sederhana,
definisi metode di atas dapat
tahap demi tahap, sampai
disimpulkan bahwa metode
pada tingkat yang sempurna.
merupakan suatu cara yang
Materi pelajaran pokok
digunakan untuk mencapai
metode iqro’ adalah belajar
tujuan yang telah ditetapkan.
membaca Al-Qur’an sampai
Kata (‫ )أرقا‬iqro‘ secara
fasih dan benar sesuai
harfiyah berasal dari kata
dengan ilmu tajwid (Depag,
kerja (َ‫ )ارق‬Qara’a yang pada
1999: 63).

10
Metode Iqro’ adalah dengan teknik pembiasaan
cara cepat belajar membaca langkah-langkahnya yaitu:
Al-Qur’an yang terdiri dari 1) Guru mengondisikan
beberapa jilid atau sampai anak duduk dengan
jilid enam dan dilengkapi tenang
dengan tajwid praktis 2) Guru menyuruh anak
disusun secara sistematis, untuk maju kedepan
dimulai dari hal-hal yang kelas untuk membaca
sederhana, lalu meningkat huruf hijaiyyah dengan
tahap demi tahap, sehingga metode iqro’ modifikasi
terasa ringan bagi yang selama + 2 menit (24
mempelajarinya. Cara ini anak)
lebih efektif untuk dan 3) Guru memberikan contoh
efisien dalam mengantarkan pokok pembelajaran
anak untuk bisa cepat huruf kemudian
membaca Al-Qur’an dengan menyimak anak untuk
baik dan dalam kurun waktu pengulangi pembelajaran
yang lumayan singkat tersebut, tetapi tidak
dibandingkan dengan cara- menuntunnya supaya
cara terdahulu. anak dapat belajar
dengan aktif
Langkah-Langkah Pelaksanaan
4) Mengenai huruf hijaiyyah
dan Penerapan Metode Iqro’
guru langsung
dalam Mengenalkan Huruf
memberikan contoh
Hijaiyyah pada Anak Usia
bacaanya
Dini
5) Bila anak keliru panjang
Dalam pelaksanaan
pendek dalam membaca
pembelajaran menegenal
huruf, maka guru harus
huruf hijaiyyah metode iqro’
dengan tegas

11
memperingatkan sebab anak-anak untuk
yang betul dengan menulisatau menebalkan
membaca pendek- huruf hijaiyyah. Sebelum
pendek. anak membaca huruf
hijaiyyah di buku iqro’, guru
Dalam penelitian ini terlebih dahulu mengenalkan
pengenalan huruf hijaiyyah dengan beberapa huruf hijaiyyah
menggunakan metode iqro’ dengan menuliskan huruf
modifikasi dengan teknik hijaiyyah di papan tulis.
pembiasaan juga membawa anak Setelah guru mengenalkan
mencapai ranah kognitif huruf hijaiyyah anak satu per
(pengetahuan). Anak akan mampu satu maju ke depan untuk
mengenal huruf hijaiyyah yang menulis satu huruf hijaiyyah
menjadi salah satu kunci membaca Al- yang disuruh guru.
Qur’an, yang sangat dibutuhkan untuk Media Kartu Huruf Hijaiyyah
meningkatkan kecerdasan spritual Ambarini (2006: 35),
anak. mengatakan bahwa kartu huruf
Langkah-langkah adalah kumpulan kartu yang
penerapan metode iqro’ didalamnya terdapat huruf-
yang diterapkan di PAUD huruf dari A-Z (kapital dan
adalah menata ruangan, kecil) dan diberi gambar serta
mempersiapkan bahan main kata untuk mendukung anak
atau media belajar yang paham dan hafal abjad A
akan digunakan dalam hingga Z. Hasan (2009:65)
pembelajaran, misalnya mengungkapkan kartu 28
buku iqro’, puzzle huruf huruf adalah penggunaan
hijaiyyah, buku tulis dan sejumlah kartu sebagai alat
pensil yang akan digunakan bantu untuk belajar membaca

12
dengan cara melihat dan huruf hijaiyyah adalah huruf
mengingat bentuk huruf dan yang ejaan bahasa Arab
gambar yang disertai tulisan sebagai bahasa asli Al-
dari makna gambar pada kartu. Qur’an. Walaupun demikian,
Kata huruf hijaiyyah tidak menutup kemungkinan
terbagi menjadi dua yaitu adanya disiplin ilmu lain
huruf ( ‫ )َاْلُح ُرْو ُف‬yang berati yang mengunakan huruf
bagian terkecil dari lafal yang hijaiyyah, misalnya Hadist
tidak dapat membentuk dan kitab-kitab berbahasa
makna tersendiri kecuali Arab umumnya.
harus dirangkai dengan huruf Dalam penelitian ini
lain. Kumpulan huruf yang peneliti menggunakan media
dapat membentuk arti kartu huruf berupa kartu
biasanya tiga huruf, misalnya kecil yang berisi gambar,
(‫ “ )َو َقى‬memelihara ” namun tanda simbol yang
pada bentuk tertentu ada satu mengingatkan dan menuntun
huruf yang sudah mempunyai anak kepada sesuatu yang
arti, misalnya bentuk amar berhubungan dengan materi
(perintah) dari ( ‫َو ِق‬j ‫ )ى‬adalah ( yang dipelajari. Materi/tema
‫“ )ِق‬peliharalah”. yang dipelajari dalam
Kata ‘Hijaiyyah’ ( penelitian ini disesuaikan
‫ ) َاْلِه َج اِئَيِة‬berasal dari akar kata dengan tema pembelajaran.
( ‫ ِهَج اًء‬- ‫ َيْهُجْو‬-‫) َهَج ا‬, yang berati Media kartu huruf hijaiyyah
“ejaan". Maksud dari ejaan di ini terbuat dari kertas
sini adalah ejaan Arab berukuran 12 cm x 12 cm,
sebagai bahasa asli Al- yang masing-masing kartu
Qur’an (lihat Q.s.Yusuf, ayat yang berisi huruf hijaiyyah
2). Karena itu yang dimaksud dan gambar yang ditulis
dengan huruf yang mencolok

13
dengan warna yang baik, sehingga pada saat
menarik. proses belajar
Langkah-Langkah berlangsung anak
Pembelajaran Menggunakan memiliki kesiapan belajar
Media Kartu Huruf dan tidak saling
Hijaiyyah menggangu diantara
Metode yang mereka.
digunakan oleh guru adalah 2) Menyediakan peralatan
salah satu kunci pokok di (media kartu huruf
dalam keberhasilan suatu hijaiyyah). Guru
kegiatan harus relevan hendaknya
dengan tujuan penguasaan mempersiapkan peralatan
kata, transisi, dan kosakata atau media kartu huruf
dengan berbagai variasi hijaiyyah sebelum proses
media dan bentuk kegiatan belajar berlangsung.
yang akan dilakukan. Setiap peralatan sudah
Metode yang dapat disiapkan secara matang
digunakan dengan praktik agar terhindar dari
langsung, adapun langkah– pemborosan alokasi
langkah kegiatan yang dapat waktu yang telah
di lakukan anak–anak ditetapkan.
dengan indikator: membaca 3) Menyiapkan gambar-
gambar yang memiliki kata gambar sesuai tema.
atau kalimat. Setiap gambar yang akan
1) Mempersiapkan anak. diajarkan harus
Sebelum pembelajaran disesuaikan dengan tema
dimulai anak-anak perlu dan anak tema yang akan
dipersiapkan dengan diajarkan oleh guru
sehingga anak mampu

14
menghubungkan kata mempermudah huruf
sesuai dengan gambar hijaiyyah yang akan
yang ditampilkan. disebutkan oleh anak,
4) Mempraktikkan cara maka setiap gambar yang
penggunaan media. terpasang harus
Dalam proses disesuaikan dengan kartu
pembelajaran praktek huruf hijaiyyah,
penggunaan media harus sehingga anak lebih
dilakukan secara teliti mudah menghubungkan
agar terhindar dari simbol gambar dengan
kesalahan dalam kartu huruf hijaiyyah.
penggunaan alat media 6) Membaca gambar sesuai
pembelajaran. Oleh dengan kartu huruf
karena itu guru hijaiyyah yang
hendaknya sebelum dipasangkan. Semua
melakukan peragaan gambar yang terpasang
terlebih dahulu dilakukan harus sesuai dengan kartu
percobaan-percobaan huruf hijaiyyah agar anak
lebih awal untuk mampu mengenal huruf
menguji validitas alat hijaiyyah sesuai sesuai
media yang akan dengan gambar yang
digunakan oleh guru terpasang. Cara
agar proses penggunaannya
pembelajaran dapat dilakukan dengan
berlangsung secara mengkocok kartu huruf
maksimal. hijaiyyah, kemudian
5) Memasangkan gambar kartu disebar sebar
dengan media kartu huruf dengan posisi kartu
hijaiyyah. Untuk tertelungkup. Setelah

15
semua kartu tertutup, dengan baik dan dalam kurun
anak mulai membuka waktu yang lumayan singkat
kartu huruf hijaiyyah dibandingkan dengan cara-cara
setelah guru memberikan terdahulu. Tidak hanya anak-
instruksi huruf hijaiyyah anak saja yang menggunakan
apa yang dicari/dibuka. metode ini, metode ini digunaan
Pemenang/anak maju ke untuk semua kalangan, baik
depan kelas jika telah anak-anak, remaja, dewasa,
menemukan huruf bahkan manula.
hijaiyyah yang benar dan Dalam pembelajaran
siswa diminta membaca Al-Qur’an
menyebutkan huruf memerlukan metode-metode
hijaiyyah yang ada pada yang efektif untuk meningkatkan
kartu huruf hijaiyyah. kemampuan membaca Al-
Kemudian anak diminta Qur’an anak. Metode
mencocokkan dengan pembelajaran adalah segala
kartu yang ada pada anak usaha yang dilakukan guru
dengan kartu yang ada dalam perwujudan kegiatan
pada guru. Permainan belajar mengajar. Metode yang
diulang sampai setiap baik dan tepat diharapkan dapat
anak mendapat giliran. memberikan rangsangan
perkembangan pada anak.
Kerangka Konseptual
Metode iqro’ ini dalam
Metode Iqro’ adalah cara
prakteknya tidak membutuhkan
cepat membaca Al-Qur’an
alat bantu atau media
melalui beberapa jilid, mulai jilid
pembelajaran, karena ditekankan
1-6. Cara ini lebih efektif dalam
pada bacaannya (membacahuruf
mengantarkan anak untuk bisa
Al-Qur’an dengan baik dan
cepat membaca Al-Qur’an
benar). Bacaan langsung tanpa

16
dieja. Artinya diperkenalkan dibekali kaidah-kaidah tajwid.
nama-nama huruf hijaiyah Keistimewaan lain adalah
dengan cara belajar siswa aktif melalui metode ini kefasihan
(CBSA) dan lebih bersifat bacaan dapat tercapai dengan
individual. baik, hal ini dikarenakan sistem
Metode Iqro‟ ini disusun pembelajaran yang dilakukan
oleh KH. As’ad Human yang secara bertahab, bahkan ketika
berdomisili di Yogyakarta. Buku seseorang ingin melanjutkan
Iqro’ sendiri diterbitkan oleh pada topik berikutnya harus
Balai litbang LPTQ Nasional melalui evaluasi yang bisa
Team Tadarus “AMM” dinyatakan lulus untuk
Yogyakarta. Bagi umat Islam melanjutkan tetapi bisa juga
Indonesia, nama K. H. As‟ad tidak lulus sehingga harus lebih
Humam sudah tidak asing lagi memperdalam cara-cara
karena karyanya berupa metode membaca yang baik.
praktis membaca Al-qur‟an serta Ini yang
lembaga 34pendidikan TKA melatarbelakangi pentingnya
(Taman Kanak-kanak Al-qur‟an) dilakukan penelitian mengenai
dan TPA (Taman Pendidikan Al- “meningkatkan kemampuan
qur‟an) telah menyebar membaca Al-Qur’an melalui
keseluruh Indonesia hingga ke metode iqro”. Dapat di
mancanegara. simpulkan bahwa hubungan
Salah satu kelebihan metode iqro’ dengan
metode ini yaitu Metode Iqro’ kemampuan membaca Al-
disusun secara sistemtis dan urut Qur’an yaitu mampu membina
mulai dari bahan ajar yang membaca Al-Qur’an anak
paling ringan sampai paling dengan langkah-langkah dan
berat dan Santri dapat membaca cara-cara serta metode secara
Alquran dengan cepat dan sudah sistematis yang di berikan pada

17
anak yaitu dari tingkat yang dua siklus yang pada siklusnya
lebih rendah ke tingkat yang meliputi empat tahap kegiatan,
lebih tinggi sesuai tahapan- yaitu; (1) perencanaan, (2)
tahapan perkembangan kognitif tindakan, (3) observasi, (4)
anak usia dini. Dan dengan refleksi.
berbagai media yang di berikan Penelitian ini bertempat di
anak dapat memahami kelompok B TK Bina Bangsa
pembelajaran yang diberikan Baruga Kendari pada semester
oleh guru. Kemudian metode genap 2018/2019.
yang di berikan menekankan Pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian tindakan
pada pengetahuan dan
kelas ini terdiri dari: wawancara,
pengalaman peserta didik observasi, dan dokumentasi. Data
dalam penelitian ini diolah dan
sehingga membaca Al-Qur’an
dianalisis berdasarkan teknik penilaian
anak dapat meningkat secara di TK yaitu dengan menggunakan
tanda sebagai berikut: * = belum
bertahap sesuai metode yang di
berkembang (BB), ** = mulai
berikan. berkembag (MB), *** = berkembang
sesuai harapan (BSH), **** =
berkembang sangat baik (BSB)
METODE (Depdiknas, 2004: 26).
Jenis penelitian yang Adapun rumus yang digunakan
yaitu, sebagai berikut:
digunakan dalam penelitian ini
1. Keberhasilan anak didik secara
adalah rancangan penelitian individual, dengan rumus:
( jumla h nilai BSB )+( j
tindakan kelas (classroom action nilai keber h asil anindividual=
Jumla h seluru
research). Berkenaan dengan itu
penelitian ini dirancang dalam Jumla h anak yang mempero
konvensi BSB dan &
kerangka penelitian tindakan Persentase Klasikal=
banyaknya anak didi
kelas untuk meningkatkan
Tabel 3.1. Kategori Keberhasilan
kemampuan membaca alquran Individual dan klasikal.
melalui metode iqro. Untuk itu Interval Kategori Simbol Interval
Bintang
tindakan kelas dilakukan dalam 3,50 – (BSB) **** 3,50 –

18
4,00 4,00 Peningkatan nilai-nilai anak
2,50 – (BSH) *** 2,50 – dalam Siklus II dengan adanya
3,49 3,49 perbaikan dari Siklus I telah terbukti
1,50 – (MB) ** 1,50 – mengalami peningkatan. Hal ini dapat
2,49 2,49 dilihat dari persentase peningkatan
0,01– (BB) * 0,01– kemampuan motorik kasar anak secara
1,49 1,49 keseluruhan. Yakni pada siklus I
(Depdiknas, 2004: 26) perolehannya sebesar 66,67% jika
dibandingkan pada tahapan observasi
Untuk menentukan keberhasilan awal penelitian yang hanya mencapai
dan keefektifan penelitian ini, 33,33% dan pada tindakan siklus II
dirumuskan indikator kinerja yang mencapai persentase sebesar 86,67%,
digunakan sebagai acuan keberhasilan menunjukkan hasil yang lebih baik
adalah 85% anak yang mendapat nilai dari sebelumnya, karena indikator
BSB dan BSH. kinerja yang ditetapkan telah tercapai
yaitu minimal 85%.
HASIL dan PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang Pembahasan
diperoleh pada siklus II peningkatan Berdasarkan hasi penelitian
kemampuan motorik kasar anak sudah yang dilakukan pada kegiatan siklus I
sesuai dengan target dalam penelitian sampai dengan siklus II terdapat
sebagaimana tertera dalam indikator peningkatan kemampuan motorik
keberhasilan, yaitu telah mencapai kasar anak dengan kriteria
85% anak yang mendapat nilai BSB Berkembang Sangat Baik (BSB) dan
dan BSH. Berkembang Sesuai Harapan (BSH),
100 pada kegiatan sebelum tindakan
90 86.67 sebesar 33,33%, setelah pelaksanaan
80 tindakan pada kegiatan siklus I
70 66.67 66.67
mencapai 66,67% dan pada siklus II
60
50 meningkat menjadi 86,67%. Dengan
40 33.33 33.33 Tercapai demikian dapat disimpulkan bahwa
30 Tidak tercapai peningkatan kemampuan motorik
20 13.33 kasar anak Melalui Permainan Boling
10
0
di Kelompok B TK Idhata Kendari.
Ob- Siklus I Siklus II
servasi KESIMPULAN DAN SARAN
awal a. Kesimpulan
Histogram Rekapitulasi Hasil Analisis Kemampuan motorik kasar
Meningkatkan Nilai-nilai Agama anak dapat ditingkatkan melalui
Melalui Kegiatan Menyanyikan Lagu permainan boling di Kelompok B TK
Islami. Idhata Kendari selama dua siklus.

b. Saran

19
Setelah penelitian terlaksana, maka Anak. Jakarta:
peneliti mengajukan beberapa saran Erlangga.
bagi guru, bagi sekolah dan bagi
peneliti selanjutnya. Adapun saran Santrock, J.W. 2002. Life-span
dalam penelitian ini adalah bagi : Development. (Alih Bahasa).
1. Bagi Guru, dalam proses Juda Damanik.
pembelajaran khususnya dalam
meningkatkan motorik kasar melaui Saputra, Yudha. M & Rudyanto 2005.
permainan boling hendaknya Pembelajaran Kooperatif Untuk
memilih strategi pembelajaran yang Meningkatkan Keterampilan
lebih menarik lagi dan Anak TK. Jakarta: Departemen
menyenangkan bagi anak. Pendidikan.
2. Bagi sekolah, dapat memberikan
dan menyediakan fasilitas yang Sudono, Anggani. 2000. Sumber
mendukung kegiatan pembelajaran Belajar dan Alat Permainan.
untuk meningkatkan motorik kasar Jakarta: Grasindo.
anak.
3. Bagi peneliti selanjutnya, Suherman. 2008. Buku saku
diharapkan agar dapat dijadikan pembelajaran anak. Jakarta:
sebagai bahan rujukan dalam EGC.
melaksanakan penelitian.
Sujiono, Bambang. 2008. Metode
DAFTAR PUSTAKA Pengembangan Fisik. Jakarta:
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI Universitas Terbuka.
No. 20 Tahun 2003. Sistematis
Pendidikan Nasional Jakarta: Sumantri, MS. 2005. Model
Citra Umbara pengembangan ketrampilan
motorik anak usia dini. Jakarta :
. 2004. Pedoman Penilaian Departemen Pendidikan
Di Taman Kanak-Kanak . Nasional.
Jakarta: Depdiknas
Strickland, R. 2003. Bowling Langkah-
Hurlock, B. Elizabeth. (1978). langkah Keberhasilan. Jakarta:
Perkembangan Anak Jilid II PT. Raja Grafindo Persada.
(Terjemahan :Med
Meitasari Tjanrasa bad Wardani, IGAK dan Kuswaya
Muchlihah Zarkasih). Jakarta: Wihardit. 2014. Penelitian
PT Gelora Aksara Pratama. tindakan kelas. Tanggerang
Selatan: Universitas Terbuka.
Hurlock, Elizabeth, B.,
(1993).
Perkembangan

20

Anda mungkin juga menyukai