PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
SYIFA MAKHROJA HASANAH
1192100076
BANDUNG
2023 M / 1444 H
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
Syifa Makhroja Hasanah
1192100076
Mengesahkan,
Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
SYIFA MAKHROJA HASANAH
NIM: 1192100076
BANDUNG
2023 M / 1444 H
11
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan yang akan
dibangun dimasa yang akan datang, dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tercantum bahwa cita-cita
dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Menyimpulkan dari
cita-cita pendidikan nasional tersebut bahwa pendidikan tidak saja harus menghasilkan
anak didik yang cerdas secara intelektual namun mereka juga harus cerdas secara
emosional dan spiritual. Proses pembelajaran haruslah menghasilkan aspek
pengembangan kognitif, afektif dan (SISDIKNAS.2003.20)
Serta dijabarkan kembali dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3
menyebutkan, "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta beradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
kecerdasan otak yang menunjukkan bahwa bila anak distimulasi sejak dini, akan
ditemukan genius (potensi paling baik/unggul) dalam dirinya. Pada usia rawan saat
anak mulai banyak bergerak, yaitu usia 6 bulan, angka kecelakaan dapat berkurang
sebanyak 80% bila mereka diberi rangsangan dini.
Hal ini memberikan gambaran bahwa pendidikan sejak dini memberikan efek
jangka panjang yang sangat baik. Sebaliknya bila anak mengalami stres pada usia-usia
awal pertumbuhannnya, akan berpengaruh juga pada perkembangan otaknya.
Pengalaman yang tidak menyenangkan akan membekas lama dan cukup memberi efek
mengubah komposisi sel didalam otak. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang
minim stimulasi, berkurang kecerdasannya selama 18 bulan yang tidak mungkin
tergantikan.
Potensi dan kemampuan anak dapat berkembang dengan baik apabila stimulus
yang diberikan sesuai dengan perkembangan anak. Pendidikan merupakan salah satu
cara untuk menstimulasi potensi dan kemampuan anak agar berkembang dengan baik.
lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar. Usaha ini dilakukan supaya
anak usia 4-6 tahun lebih siap mengikuti pendidikan selajutnya.
Lies D. Karyadi, seorang psikolog dan ahli gizi yang berkecimpung dalam
dunia perkembangan anak, mengatakan bahwa otak paling intensif terjadi pada tahun
pertama. Dalam tahun tersebut, ada 100 milyar sel otak bayi (neuron) yang saling
berhubungan layaknya rime accelerator untuk merespons keadaan dunia luar.
Pengalaman baru yang mereka peroleh akan memperkuat sambungan yang ada.
Hildebrand dkk, (dalam Nina, 2013, hlm. 03) "bermain berati mengeksplorasi,
merekayasa, mengulang latihan apapun yang dapat dilakukan untuk
mentrasformasikan secara imajnatif hal-hal yang sama dengan orang dewasa,
"bermain akan merangsang anak untuk melakukan eksplorasi, melatih pertumbuhan
fisik, dan imajenasi juga memberikan kesempatan yanng luas dalam berinteraksi
dengan lingkunganya. Sanggatlah penting di dalam memiliki jenis permainan, karena
dalam sebuah permainan terdapat muatan positif dan negatif, diaman hal ini sanggat
berpengaruh pada pembentukan prilaku anak yang bisa berpengaruh juga pada
pengalaman prilaku perkembangan anak selajutnya.
14
Atas dasar inilah peneliti mencoba melakukan observasi awal dalam melihat
proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak pada kelompok B. Selain itu, pemilihan
metode dan penggunaan media serta sumber belajar yang kurang menarik seperti
penggunaan lembar kerja yang tidak banyak menuntut anak untuk bergerak, kurang
terbukanya kesempatan untuk bermain dan bereksplorasi dengan bebas dan kegiatan
pembelajaran yang cenderung monoton, membuat anak bosan bahkan tidak tertarik
untuk mengikuti pembelajaran serta kurangnya peran pendidik, terutama penggunaan
metode yang kurang tepat dalam mendorong ketertarikan anak untuk berbicara.
Selain itu bermain peran merupakan salah satu media yang cocok untuk
digunakan dalam pemebalajaran derama. Bermain peran juga dapat digunakan untuk
merangsangn kreativitas siswa untuk berekspresi, percaya diri, dan belajar
berkomunikasi di depan umum, sehingga dapat mendorong proses belajar-mengajar.
Dengan bermain peran teersebut diharapkan dapat membanngkitkan kreativitas anak
dan diperoleh pengalaman belajar yang lebih berarti bagi anak.
B. RUMUSAN MASALAH
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, diambil fokus permasalahan dalam
penelitian ini adalah “Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Keterampilan
Berbicara Anak”
1. Bagaimana keterampilan berbicara anak kelompok B di RA Ulul 'Azmi
Kabupaten Bandung?
2. Apakah metode bermain peran berpengaruh terhadap keterampilan berbicara
anak kelompok B di RA Ulul ‘Azmi Kabupaten Bandung
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
a. Peserta didik, agar kemampuan peserta didik dalam berbicara dapat berkembang
dengan lebih baik lagi serta mereka terbiasa dalam suasana pembelajaran di TK
yang menyenangkan dan banyak hal baru yang dapat mereka peroleh.
E. KERANGKA BERFIKIR
2014: 163-164).
ditempuh. Hasil penelitian dan percobaan yang dilakukan oleh para ahli
179-180).
TK Ilmi Insasi
F. HIPOTESIS
Kabupaten Bandung
Kabupaten Bandung
G. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
2. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan hal terpenting dalam sebuah
penelitian, karena metode penelitian akan menentukan langkah-langkah
seperti apa yang harus dilakukan dalam penelitian tersebut dan tentunya
metode penelitian akan menentukan tingkat keberhasilan suatu penelitian.
21
Telpon : 085220286030
a. Observasi
23