Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah Metode
Pengembangan sosial emosi AUD

Dosen pengampu :
Dewi Mulyani, S.Pd.i., M.Pd.i

Disusun oleh:
Annida
Arlin Nurpani
Siti Indah Wulandari

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PEMBAHASAN

A. Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini


Setiap anak sangat membutuhkan pendidikan dalam hidupnya. Pendidikan ialah usaha
manusia untuk mampu mengembangkan kemampuan dirinya melalui proses menuntut ilmu
melalui metode yang sudah dikenal oleh masyarakat. Tak dipungkiri lagi bahwa pendidikan
merupakan masalah yang sering terjadi pada manusia. Melalui pendidikan, manusia
dapat mendapatkan ilmu sehingga dapat mengenali dan menggali kemampuan yang
dimilikinya secara maksimal. Pendidikan harus diberikan sedari dini, ada juga yang
mengungkapkan bahwa pendidikan diberikan mulai sejak dalam kandungan atau sebelum
lahirkan (prenatal). Pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya merupakan orang tua.

Istilah pendidikan berasal dari kata didik dengan memberinya awalan pe dan akhiran kan
yang mengandung arti perbuatan. Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani
yaitu Paedagogie yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian
diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan education yang berarti pengembangan atau
bimbingan. Dalam bahasa arab istilah ini sering diterjemahkan dengan Tarbiyah yang berarti
pendidikan.

Jadi, Pendidikan merupakan upaya untuk mengembangkan potensi manusia dengan cara
mendorong, membimbing dan juga menfasilitasi dalam kegiatan pembelajaran. Menurut
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, bab I pasal I, tentang “Sistem pendidikan Nasional”,
bahwa pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.

Menurut Ahmad D. Marimba, pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh


pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama.

Adapun yang dimaksud dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan
pendidikan yang dilaksanakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan anak secara optimal dan menekankan pada seluruh aspek perkembangan anak.
Berdasarkan Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak
lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Undang-undang nomor 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional ini dengan tegas mengamanatkan pentingnya pendidikan
anak sejak dini.

Anak merupakan generasi penerus bangsa yang akan datang dan juga aset yang sangat
berharga bagi keluarga, lingkungan sekitar, bangsa dan negara. Oleh karena itu, pendidikan
untuk anak usia dini sangat penting untuk dilakukan baik melalui pembelajaran disekolah
maupun dirumah.

Bredekamp mengemukakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini mencakup berbagai


program yang melayani anak lahir sampai dengan usia delapan tahun yang dirancang untuk
meningkatkan perkembangan intelektual, sosial, emosi, bahasa dan fisik anak.5 Hal ini
sejalan dengan pernyataan Developmentally Approprite Practices (DAP) yang menyatakan
bahwa Pendidikan Anak Usia Dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Dalam pandangan
DAP anak yang berada pada fase ini memiliki perkembangan fisik dan mental yang sangat
pesat. Dengan demikian, pendidikan anak usia dini merupakan sarana untuk menggali dan
mengembangkan berbagai potensi anak agar dapat berkembang secara optimal.

B. Ruang Kelas Sebagai Sistem Interaksi Sosial

Menurut ontello (1988) dalam Bell (2001) mengungkapkan bahwa ketika siswa harus
duduk pada posisi kursi tertentu maka posisi duduk tidak banyak berpengaruh pada performa
belajar. Namun, jika siswa bebas memilih tempat duduknya, maka terdapat adanya perbedaan
dalam kualitas dan pengalaman dalam pendidikan. Oleh karena itu, posisi duduk di bagian
tengah depan dalam kelas merupakan area komunikasi yang tinggi karena duduk di area itu
tersebut sangat memungkinkan lebih cepat menangkap materi yang diberikan.

Manajemen sangat penting untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dalam kelas.


Kebutuhan terhadap manajemen di kelas, bukan hanya karena kebutuhan akan efektifitas dan
efesiensi proses pembelajaran melalui pengoptimalan fungsi kelas, namun lebih dari itu,
manajemen di dalam kelas merupakan respon terhadap semakin meningkatnya tuntutan
peningkatan kualitas pendidikan yang dimulai dari ruang kelas. Di ruang kelas, guru dituntut
untuk mampu menghasilkan peserta didik yang utuh, sesuai fungsi pendidikan dalm undang
undang sistem pendidikan nasional. Menurut Suharsimi Arikunto (1992: 67) manajemen
kelas adalah usaha yang dilakukan oleh guru membantu tercapainya kondisi yang optimal,
sehingga terlaksananya kegiatan belajar seperti yang diharapkan.

Pengelolaan ruang kelas perlu diperhatikan karena agar terciptanya suasana yang
menyenangkan di lingkungan sekolah melalui manajemen kelas. Oleh karena itu, dengan
menjalin keakraban antara guru-siswa, maka guru dapat mengarahkan siswa agar lebih
mudah untuk mendorong serta memotivasi semangat belajar siswa. Disamping itu, bertujuan
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa, sehingga tercapai tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien.

Dalam Manajemen Kelas PAUD haruslah berpusat pada karakteristik perkembangan anak
usia dini. Pemahaman guru tentang karakteristik anak akan bermanfaat dalam upaya
menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan anak. Secara umum dapat
dikatakan bahwa bimbingan utama yang diberikan kepada anak antara lain : Mengorganisasi
anak Anak-anak yang baru pertama kali masuk sekolah biasanya masihterbawa oleh
kebiasaan atau ritme kehidupannya dirumah. Untuk hal tersebut guru melakukan organisasi
terhadap anak dan orang dewasa lain sehingga terbentuk suatu sistem kerja sama yang baik
antar anak dengan orang dewasa atau guru. Anak-anak juga perlu dibantu untuk belajar
mempelajari berbagai ketrampilan interaksi sosial yang positif yang akan mereka butuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

Muhiyatul Huliyah. 2016. Judul Jurnal Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini. Vol 1 (1):
60-71.

Oman Farhurohman. 2017. Judul Jurnal Hakikat Bermain dan Permainan Anak Usia
Dini di Pendidikan Anak Usia Dini. Vol 2 (1): 27-28.

Dewi Nawang Sasi & Ulwan Syafrudin. 2019. Judul Jurnal Meningkatkan Pemahaman
Orangtua dan Guru tentang Hakikat PendidikanAnak Usia Dini melalui Kegiatan Seminar
Pendidikan. Vol 3 (1): 30-31

Karwati, Euis dan Priansa, Donni. (2014). Manajemen Kelas. bandung: Alfabeta

Arikunto, S. (1992). Manajemen Kelas. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai