Anda di halaman 1dari 6

(P)-ISSN 2354-6948 (E)-ISSN 2580-4855

PENTINGNYA PENERAPAN MERDEKA BELAJAR PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

Sri Wasis
Pengawas TK Kecamatan Gending
sriwasis61@gmail.com

ABSTRAK

Pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan proses terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tujuan pendidikan secara umum dapat disimpulkan sebagai
usaha membentuk karakter diri individu melalui proses tertentu yang tersistematis dan terencana. Pembentukan
karakter yang baik haruslah dimulai sejak Anak Usia dini ( Golden Age ), karena Pendidikan pada Anak Usia
Dini inilah individunya mudah dan cepat untuk mempelajari suatu hal yang baru. Dalam proses pembentukan
karakter ini hendaklah menggunakan suasana Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan tanpa
adanya tekanan sehingga individunya dapat berkembang sesuai bakat dan minat yang diinginkan tanpa adanya
unsur paksaan. Karena arti dari merdeka Belajar itu sendiri adalah bebas dari tekanan, dan paksaan, dan
sebagainya. makalah ini bertujuan untuk mengetahui keadaan Pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten
Probolinggo sudahkan keadaan dilapangan selaras dengan semangat merdeka belajar, ditinjau dari segi isi materi
dan tata cara penyampaian materi Pendidikan Anak Usia Dini. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode kualitatif yang menjadikan sampel lembar observasi sebagai data yang diolah untuk mengetahui dan
menjawab pertanyaan yang ada. Hasil penelitian ini berdasarkan nilai yang ada pada lembar observasi
menunjukan bahwa pembelajaran anak usia dini selama ini kurang mengedepankan aspek yang mengarah kepada
semangat merdeka belajar.
Kata Kunci: Penerapan, Merdeka belajar, Pendidikan Anak Usia Dini

A. Pendahuluan baik dan sesuai dengan umur dan


Pendidikan Anak Usia Dini merupakan perkembangannya. Ini bertujuan tidak adanya
masa keemasan bagi perkembangan manusia atau pendidikan yang mubazir dan terkesan
sering disebut Golden Age. Pada masa ini otak memberatkan melebihi porsi yang seharusnya.
individu mengalami perkembangan paling cepat Istilah mubazir yang sia-sia disini adalah ketika
sepanjang kehidupannya. Hal ini berlangsung pada peserta didik yang masih berusia dini sudah
saat seseorang dalam kandungan hingga usia dini, dipaksakan harus menguasai materi yang
yaitu usia nol sampai enam tahun. Periode ini sebenarnya untuk porsi strata jenjang selanjutnya
merupakan periode pertumbuhan serta tetapi sudah dipaksakan dan diajarkan kepadanya.
perkembangan otak paling cepat bagi seorang Terkesan berlebihan sehingga malah tidak berguna
anak. Pendidikan usia dini memberikan pengaruh dan tidak sesuai dengan perkembangan umurnya
yang besar bagi berkembangnya karakter yang nantinya malah akan berpotensi untuk
kepribadian seseorang. Ibarat sebuah bangunan dilupakan.
hendaknya memiliki pondasi yang kuat terlebih Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
dahulu agar apa yang akan dibangun dan menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003
dikembangkan selanjutnya dapat kuat dan kokoh tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan
menjadi bangunan yang ideal sesuai dengan apa bahwa pendidikan anak usia dini adalah sebagai
yang diinginkan. Pentingganya pondasi dasar yang suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
dibangun pada strata pendidikan ini akan sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
mempengaruhi perkembangan kognitif dan psikis dilakukan melalui pemberian rangsangan
individu selanjutnya. Pendidikan anak usia dini pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
hendaknya lebih mementingkan pembentukan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
kepribadian agar individu memiliki karakter yang
Pentingnya Penerapan Merdeka Belajar...... Wasis, S.

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan disebabkan dari proses-proses kreatif yang mereka
lebih lanjut (Indonesia, 2003). olah. Oleh sebab itu pentingya lebih banyak
Lebih lanjut dalam Permendikbud nomor sentuhan seni pada pendidikan usia dini dianggap
137 tahun 2014 dijelaskan bahwa pendidikan anak penting dan harus memiliki porsi lebih banyak
usia dini merupakan pendidikan yang ditujukan guna memunculkan dan menguatkan karakter dari
pada anak usia untuk merangsang dan peserta didik yang dinilai penting.
memaksimalkan aspek-aspek perkembangannya. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui
Terdapat 6 aspek perkembangan yang harus relevansi program merdeka belajar terhadap
dikembangkan oleh guru Pendidikan Anak Usia pendidikan anak usia dini sudahkah sesuai dengan
Dini (PAUD). Keenam aspek tersebut adalah aspek semangat yang ada pada merdeka belajar.
perkembangan nilai agama dan moral, koginitf, Kegunaanya adalah untuk mengetahui seberapa
sosial emosional, Bahasa, fisik motorik, dan seni jauh implementasi semangat merdeka belajar yang
(Kemendikbud, 2014). diterapkan terhadap pendidikan anak usia dini.
Pendidikan tidak dapat dipungkiri B . MASALAH DAN PEMBAHASAN
merupakan hal penting bagi kemajuan Merdeka Belajar adalah program kebijakan
perkembangan negara.Pendidikan hekdaknya baru yang dicanangkan oleh Kementerian
membentuk dan membangun karakter kepribadian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
agar memiliki karakter yang sesuai dengan tujuan (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Menteri
pendidikan dengan memperhatikan pula usia dan Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia
kebutuhan pokok individu. Pendidikan usia dini Maju, Nadiem Anwar Makarim. Sebelum
hendaknya diberikan sesuai dengan porsi serta memaknai merdeka belajar secara keseluruhan
kebutuhan peserta didik sesuai jenjang umur. haruslah mengetahui apa yang dimaksut dengan
Pendidikan harus memiliki porsi yang imbang merdeka dan belajar.
untuk menumbuhkan kognitif, psikomotor dan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
psikis sehingga karakter peserta didik dapat Merdeka memiliki arti bebas (dari perhambaan,
berkembang seiring dengan perkembangan umur penjajahan, dan sebagainya), berdiri sendiri, tidak
mereka. Lebih menekankan kepada pembentukan terkena atau lepas dari tuntutan, tidak terikat, tidak
karakter kepribadian dengan proses yang bergantung kepada orang atau pihak tertentu;
menyenangkan serta suasana gembira tanpa adanya leluasa, bebas merdeka (dapat berbuat sekehendak
tekacanan sehingga nantinya dapat menjadikan hatinya).
individu yang baik dan bertanggung jawab. Dalam Belajar merupakan semua proses sadar
proses pendidikan ini harusnya lebih menekankan aktifitas kognitif, mental atau psikis yang di
kepada penekanan rasa yang harus dibangun dan lakukan oleh seseorang sehingga
dimunculkan. menimbulkanperubahan tingkah laku yang berbeda
Pendidikan dengan rasa sebenarnya adalah antara sebelum belajar dengan sesudah belajar.
ranah dari pendidikan seni dimana terdapat Merdeka belajar, dapat diartikan sebagai bebasnya
kreatifitas didalamnya yang bersumber dari rasa itu sebuah sistem pendidikan dari belenggu yang
sendiri. Hendaknya pendidikan usia dini harusnya menyulitkan dan membatasi ruang gerak baik
lebih memperbanyak sentuhan-sentuhan seni pendidik maupun peserta didik untuk kreatif.
didalam proses pembelajarannya. Kegunaan Membebaskan memilih apa yang ingin dipelajari
pembelajaran pada anak usia dini yang dibalut sesuai dengan keinginan serta minat pendidik
dengan seni akan memperkuat rasa yang dan peserta didik untuk mencapai suatu hal yang
37
PEDAGOGY Vol. 09 No. 02 Tahun 2022 (P)-ISSN 2354-6948 (E)-ISSN 2580-4855

diinginkan. Mewujudkan merdeka belajar harus satu dalam suka dan duka, rasa satu dalam
dimulai sedini mungkin untuk lebih kehendak menuju kepada kebahagiaan lahir dan
mengoptimalkan penanaman karakter pada batin seluruh bangsa. Pengembangan rasa
individu. Menurut Ki Hadjar Dewantara (dalam kebangsaan bukan berarti menafikkan bangsa lain,
Yanuarti, 2017) mengungkapkan betapa pentingnya menjauhkan bangsa lain. Namun yang dimaksud
pendidikan bagi perkembangan kehidupan. dengan mengembangkan nasionalisme yaitu
Pendidikan merupakan kunci pembangunan sebuah memupuk rasa kebangsaan sendiri dalam
bangsa. Pendidikan dilakukan melalui usaha sadar membina pergaulan dan kerja sama dengan bangsa
menuntun segenap kekuatan kodrat yang dimiliki lain di dunia.
oleh anak, baik sebagai manusia maupun sebagai c) Prinsip Kebudayaan Belajar juga harus sesuai
anggota masyarakat untuk mencapai keselamatan dengan prinsip kebudayaan tempat agar hasil
dan kebahagiaan setinggitingginya. Menurut Ki belajar bisa diterima di lingkungan tempat
Hadjar Dewantara dalam melaksanakan proses tinggal. Prinsip ini dipakai untuk membimbing
pendidikan di Taman siswa, berlandaskan pada anak didik agar tetap menghargai
lima prinsip, yang disebut “Panca Darma”. Panca serta mengembangkan kebudayaan sendiri.
Darma ini memuat perincian baik berasal dari asas- Manakala ada kebudayaan yang dapat
asas yang dipakai di dalam Taman siswa sejak memperindah, memperhalus dan meningkatkan
berdirinya pada tahun 1922 hingga seterusnya, kualitas kehidupan, hendaknya diambil. Tetapi
maupun yang terdapat dalam segala peraturan- jika berpengaruh sebaliknya, sebaiknya ditolak.
peraturan dan berbagai adat istiadat dalam hidup d) Prinsip Kemanusiaan Peserta didik juga dituntut
dan penghidupan Taman siswa. Berikut ini lima untuk tidak melanggar dasar hak asasi manusia.
prinsip pembelajaran yang dikemukakan oleh Ki. Dasar kemanusiaan ialah berusaha
Hajar Dewantara, yaitu; mengembangkan sifatsifat luhur manusia. Hidup
a) Prinsip Kemerdekaan atau kemampuan bersama atas dasar kegotongroyongan dan saling
pribadi bertujuan agar peserta didik dapat mengasihi dan saling mengasuh dan
leluasa mengembangkan cipta, rasa, dan karsa membimbing agar bisa menjadi pribadi yang
dalam proses belajar. Hal ini selaras dengan baik. Oleh karena itu dalam pelaksanaan dan
semboyan “Tutwuri Handayani”. Yang berarti selalu diorientasikan untuk kepentingan
mengikuti dari belakang dan memberikan bersama.
pengaruh. Mengikuti dari belakang berarti e) Prinsip Kodrat alam Prinsip Kodrat alam
memberikan kebebasan kepada anak didik bertujuan agar peserta didik tidak melalaikan
tanpa meninggalkan pengawasan. Sehingga kewajibanya baik kewajiban terhadap Tuhan,
anak didik tidak bebas lepas tanpa pengawasan Lingkungan, masyarakat, maupun diri sendiri.
dan juga tidak terkekang atau terhambat dalam Ki Hajar Dewantara melaksanakan pendidikan
pertumbuhan dan perkembangannya sebagai budi pekerti dengan cara “Tutwuri Handayani”,
manusia merdeka. yang dikenal dengan sistem Among. (Among
b) Prinsip Kebangsaan Belajar juga harus berarti asuhan dan pemeliharaan dengan suka
sesuai dengan prinsip kebangsaan karena peserta duka dengan memberi kebebasan anak asuhan
didik akan hidup dan berinteraksi dengan bergerak menurut kemauannya.
masyarakat luas. Prinsip kebangsaan tidak boleh MenurutUndang-undang tentang Perlindungan
bertentangan dengan kemanusiaan, oleh karena itu terhadap Anak (UU RI Nomor 32 Tahun 2002)
mengandung rasa satu dengan bangsa sendiri, rasa Bab I Pasal 1 dinyatakan bahwa anak adalah
38
Pentingnya Penerapan Merdeka Belajar...... Wasis, S.

seseorang yang belum berusia 18 tahun dan yang relatif serupa antara satu dengan lainnya.
termasuk anak yang masih dalam kandungan. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.
Sedangkan menurut UU Sisdiknas No. 20 tahun a) Anak Usia Dini Bersifat Unik Setiap anak
2003 Pasal 28 ayat 1, rentangan anak usia dini berbeda antara satu dengan lainnya dan tidak
adalah 0-6 tahun yang tergambar dalam pernyataan ada dua anak yang sama persis meskipun
yang berbunyi: pendidikan anak usia dini adalah mereka kembar identik. Mereka memiliki
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada sejak bawaan, ciri, minat, kesukaan dan latar belakang
lahir sampai dengan usia enam tahun yang yang berbeda. Menurut Bredekamp (1987) anak
dilakukan melalui pemberian rangsangan memiliki keunikan tersendiri seperti dalam gaya
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan belajar, minat, dan latar belakang keluarga.
perkembangan jasmani dan rohani agar anak Keunikan dimiliki oleh masing- masing anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan sesuai dengan bawaan, minat, kemampuan
lebih lanjut (Sisdiknas,2003). Sementara itu dan latar belakang budaya kehidupan yang
menurut direktorat pendidikan anak usia dini berbeda satu sama lain. Meskipun terdapat
(PAUD), pengertian anak usia dini adalah anak pola urutan umum dalam perkembangan anak
yang berada pada rentang usia 0 – 6 tahun, baik yang dapat diprediksi, namun pola
yang terlayani maupun yang tidak terlayani di perkembangan dan belajarnya tetap memiliki
lembaga pendidikan anak usia dini. Yuliani Sujiono perbedaan satu sama lain.
(2014) menyatakan bahwa anak usia dini adalah b) Anak Usia Dini Berada Dalam Masa Potensial
anak yang baru dilahirkan hingga usia 6 tahun. Usia Anak usia dini sering dikatakan berada dalam
ini merupakan usia yang sangat menentukan bagi masa “golden age” atau masa yang paling
pembentukan karakter dan kepribadian anak serta potensial atau paling baik untuk belajar dan
kemampuan intelektualnya. Sementara itu menurut berkembang. Jika masa ini terlewati dengan
The National Association for The Education of tidak baik maka dapat berpengaruh pada
Young Children (NAEYC), anak usia dini adalah perkembangan tahap selanjutnya.
anak yang berada dalam rentang usia 0-8 tahun. c) Anak Usia Dini Bersifat Relatif Spontan Pada
Menurut definisi ini anak usia dini adalah masa ini anak akan bersikap apa adanya dan
kelompok yang sedang berada dalam proses tidak pandai berpura-pura. Mereka akan dengan
pertumbuhan dan perkembangan (Wijana D leluasa menyatakan pikiran dan perasaannya
Widarmi, 2013:1.13). Berdasarkan berbagai definisi tanpa memedulikan tanggapan orang-orang di
tersebut dapat disimpulkan bahwa anak usia dini sekitarnya.
adalah mereka yang berusia di bawah 6 tahun d) Anak Usia Dini Cenderung Ceroboh dan Kurang
termasuk mereka yang masih berada dalam Perhitungan Anak usia dini tidak
kandungan yang sedang berada dalam proses mempertimbangkan bahaya atau tidaknya suatu
pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, tindakan. Jika mereka ingin melakukan maka
kepribadian, dan intelektualnya baik yang terlayani akan dilakukannya meskipun hal tersebut dapat
maupun tidak terlayani di lembaga pendidikan anak membuatnya cedera atau celaka.
usia dini. e) Anak Usia Dini Bersifat Aktif dan Energik Anak
Setiap individu memiliki keunikannya usia dini selalu bergerak dan tidak pernah bisa
masing-masing dan bahwa setiap individu berbeda diam kecuali sedang tertidur. Maka sering kali
antara satu dengan lainnya. Namun demikian dikatakan bahwa anak usia dini “tidak ada
secara umum anak usia dini memiliki karakteristik matinya”
39
PEDAGOGY Vol. 09 No. 02 Tahun 2022 (P)-ISSN 2354-6948 (E)-ISSN 2580-4855

2) tahap praoperasional, 3) tahap operasional dengan hal-hal yang bersifat imajinatif


konkret. sehingga mereka kaya dengan fantasi
f) Anak Usia Dini Memiliki Rasa Ingin Tahu yang i) Anak Usia Dini Cenderung Mudah Frustrasi
Kuat Rasa ingin tahu yang dimilikinya sangat Anak usia dini cenderung mudah putus asa dan
tinggi sehingga mereka tak bosan bertanya “apa bosan dengan segala hal yang dirasa sulit
ini dan apa itu” serta “mengapa begini dan baginya. Mereka akan segera meninggalkan
mengapa begitu” Anak berpandangan bahwa kegiatan atau permainan yang bahkan belum
dunia ini dipenuhi hal-hal yang menarik dan diselesaikannya.
menakjubkan. Hal ini mendorong rasa ingin tahu j) Anak Usia Dini Memiliki Rentang
yang tinggi. Rasa ingin tahu anak bervariasi, Perhatian yang Pendek Rentang perhatian anak
tergantung apa yang menarik perhatiannya usia dini tidak terlalu panjang, itulah sebabnya
ingin tahu ini sangat baik dikembangkan untuk mengapa mereka tidak bisa diam dan sulit
memberikan pengetahuan yang baru bagi diajak fokus pada kegiatan yang membutuhkan
anak dalam rangka mengembangkan ketenangan. Pendidikan usia dini harusnya
kognitifnya. Semakin banyak pengetahuan lebih mementingkan pembentukan karakter
yang didapat berdasar kepada rasa ingin tahu individu dengan proses pembelajaran materi
anak yang tinggi, semakin kaya daya pikir yang pas dan sesuai dengan kepentingan yang
anak. disesuaikan dengan perkembangan umur
g) Anak Usia Dini Berjiwa Petualang Karena rasa peserta didik. Sistem kurikulum kita yang
ingin tahunya yang besar dan kuat membuat diterapkan selama ini terkesan berlebihan
anak usia dini ingin menjelajah berbagai dalam hal menentukan materi yang akan
tempat untuk memuaskan rasa ingin tahu diajarkan kepada peserta didik sebagai
tersebut dengan cara mengeksplor benda dan individu yang masih mulai belajar mengenal
lingkungan di sekitarnya. dirinya dan lingkungannya. Materi yang
h) Anak Usia Dini Memiliki Imajinasi dan seharusnya belum waktunya untuk mereka
Fantasi yang Tinggi Daya imajinasi dan fantasi pelajari justru akan membebani mental dan
anak sangat tinggi hingga terkadang banyak psikis mereka yang pada usia ini masih
orang dewasa atau orang yang lebih tua didominasi dengan rasa ingin mengetahui
menganggapnya sebagai pembohong dan suka sesuatu dengan cara bermain sesuai dengan
membual. Namun sesungguhnya hal ini karena kebebasan dan keinginan mereka.
mereka suka sekali membayangkan hal- hal di Hasil pada penelitian ini adalah data yang
luar logika. Anak memiliki dunianya sendiri, dioalah bersumber dari hasil lembar observasi pada
berbeda dengan orang dewasa. Mereka tertarik orang tua peserta didik sebagai berikut:
Tabel 1. Persetujuan responden lembar observasi
Tingkat Persetujuan
No Pernyataan
A B C D E
Materi yang disajikan dan
1 diajarkan terlalu berat untuk 8 2
anak usia dini
Banyak materi yang
sebenarnya belum perlu untuk
2 diajarkan kepada 7 2 1
anak usia dini sehingga malah
membebani

40
Pentingnya Penerapan Merdeka Belajar...... Wasis, S.
Seharusnya pembelajaran
usia dini dikemas dengan lebih
3 menarik dan menyenangkan 9 1
dan bermakna
Seharusnya pembelajaran lebih
mementingkan
4 pembentukan karakter 8 1 1
peserta didik
Tugas yang diberikan terlalu
5 memberatkan untuk anak 9 1
usia dini

Dari lembar observasi keterangannya seseorang serta menentukan masa depan seseorang
menjelaskan sebagai berikut A=Sangat Setuju, jika tidak ditanankan terlebih dahulu nilai-nilai
B=Setuju, C=Tidak Yakin, D=Tidak Setuju, pendidikan yang baik sejak dini dikawatirkan
E=Sangat Tidak Setuju individu- individu ini akan mudah terkontaminasi oleh

Sesui perolehan hasil dari lembar observasi hal-hal yang merugikan. Peran serta seni pada
pembelajaran anak usia dini juga seharusnya
menunjukan bahwa responden setuju dengan apa
mendapatkan porsi lebih banyak dikarenakan masa
yang menjadi pernyataan. Hasil yang diperoleh
tumbuh kembang emosional yang berkaitan dengan
menunjukan hal yang selama ini terjadi pada
karakter kepribadian dapat diketahui melalu sebuah
pendidikan usia dini kita.
pembelajaran seni yang syarat akan rasa, karsa, cipta.
Penguatan karakter inilah yang harusnya diajarkan di
C. Kesimpulan usia dini dengan rasa menyenangkan, membahagia
Pendidikan usia dini seharusnya lebih dan tanpa memberatkan anak- anak usia dini
mementingkan pembentukan karakter peserta didik sehingga pembelajaran menjadi kesan yang baik dan
bukanya memberikan materi-materi yang mengenang di benak mereka serta tidak mubazir sia-
memberatkan dan belum bermanfaat bagi usianya. sia.
Karena pada individu usia 0-6 tahun harusnya diberi
pengarahan dan pengetahuan mengenai dasar-dasar
Daftar Pustaka
kehidupan bagaimana dia mengenal dirinya dan Dewantara, Ki Hadjar, Bagian Pertama:
lingkungannya. Pemahaman mengenai nilai-nilai Pendidikan, Cet: 3 Yogyakarta: MLPTS, 2004.
, Menuju Manusia Merdeka,
kehidupan sehari-hari seharusnya lebih diutamakan
Yogyakarta: Leutika, 2009.
pada anak-anak usia dini dikarenakan usia ini Sugiono, (2011), Metode Penelitian Pendidikan
perkembangan otak sangatlah pesat untuk menangkap (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta.
hal-hal yang harusnya lebih bersifat. mendasar
Undang Undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem
untuk mengenalkan peranan dirinya dan lingkungan Pendidikan Nasional Wijana D Widarmi, (2008)
disekitarnya. Konsep Dasar pendidikan Anak Usia Dini
dalam Wijana D Widarmi, dkk. Kurikulum
Penerapan nilai kehidupan sehari-hari lebih Pendidikan Anak Usia Dini. (Jakarta:
penting seperti bagaimana cara bersikap yang baik, Universitas Terbuka, 2008). h. 1.6
Yanuarti, Eka, (2017). Pemikiran Pendidikan
tuturkata yang baik, aktifitas keseharian yang
Ki.Hajar Dewantara Dan Relevansinya
mendasar, pembentukan karakter individu yang santun Dengan Kurikulum 13, Jurnal Penelitian,Vol.
dan memiliki simpati kepada sekelilingnya, melatih 11, No. 2, Agustus 2017
Yuliani Nurani Sujiono, (2014). Metode
tanggung jawab dengan mengenalkan nilai- nilai dasar Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas
norma-norma yang baik untuk memperkuat karakter Terbuka.
menjadi pribadi yang baik. Perananan pendidikan di Yusuf, Syamsul. (2001). Psikologi Perkembangan
Anak dan Remaja. Bandung: Remaja
usia dini inilah yang dinilai sangat penting untuk Rosdakarya.
pembentukan perkembangan karakter kepribadian

41

Anda mungkin juga menyukai