Abstract
Each child has a variety of different abilities, and talents brought from birth. In the hands of intelligent and
barrel teachers, children can grow into people who think, spirit, and work big. But with a variety of different
abilities it needs to be done various ways to develop these abilities. One of these abilities is creativity.
Creativity is not an innate ability from birth, but an ability that can be learned and developed. Creativity is
important to develop because creativity affects a person's life. With creativity one is driven to create new
ideas, discoveries or technologies that can improve the well-being of society at large. With their creativity,
they can become creative individuals. So that this ability can be developed early on.
suatu cara berfikir; tidak sinonim dengan bermacam-macam pendekatan atau cara
kecerdasan, yang mencakup kemampuan pemikiran.
mental selain berpikir kemampuan untuk Orang yang kreatif adalah orang yang
mencipta bergantung pada perolehan luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah
pengetahuan yang diterima. Kreativitas dapat meninggalkan cara berpikir lama dan
merupakan bentuk imajinasi yang menggantikannya dengan cara berpikir yang
dikendalikan yang menjurus kearah beberapa baru. Originality, yaitu kemampuan untuk
bentuk prestasi, misalnya melukis, mencetuskan gagasan unik atau asli.
membangun dengan balok, atau melamun. Elaborasi, adalah kemampuan untuk
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan melakukan hal yang detail dari suatu subjek,
bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih
menciptakan atau menghasilkan suatu menarik. Ciri-ciri kreativitas nonaptitude yaitu
komposisi, produk, atau gagasan yang pada ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan sikap atau
dasarnya baru dan tidak dikenal oleh perasaan, motivasi atau dorongan dari dalam
pembuatnya atau suatu kombinasi baru diri untuk berbuat sesuatu. Ciri-ciri kreativitas
berdasarkan unsur-unsur yang telah ada menurut
sebelumnya menjadi sesuatu yang bermakna Desmita dalam (Fakhriyani, 2016:196),
atau bermanfaat antara lain: (1) Mempunyai daya imajinasi
yang kuat (2) Senang mencari pengalaman
c. Karakteristik Kreativitas baru (3) Memiliki inisiatif (4) Mempunyai
Guilford dalam (Fakhriyani, 2016: 195), minat yang luas (5) Selalu ingin tahu (6)
mengemukakan ciri-ciri aptitude dan non- Mempunyai kebebasan dalam berpikir (7)
aptitude. Ciri-ciri aptitude merupakan ciri yang Mempunyai kepercayaan diri yang kuat (8)
berhubungan dengan kognisi atau proses Mempunyai rasa humor (9) Penuh semangat
berpikir, yaitu fluency,flexibility, originality, (10) Berwawasan masa depan dan berani
dan elaborasi. Fluency, yaitu kesigapan, mengambil resiko. Menurut Munandar (2002)
kelancaran, untuk menghasilkan banyak ciri ciri pribadi kreatif sebagai berikut :
gagasan secara cepat. Dalam kelancaran Imajinatif, Mempunyai prakarsa, Mempunyai
berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan minat luas, Mandiri dalam berpikir, Senang
bukan kualitas. Flexibility, yaitu kemampuan berpetualang, Penuh energi, Percaya diri,
untuk menggunakan bermacam-macam cara Bersedia mengambil resiko, Berani dalam
dalam mengatasi masalah, kemampuan untuk pendirian dan keyakinan Perilaku kreatif pada
memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban anak usia dini mungkin tidak akan dihasilkan
atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, jika anak takut untuk berpikir tentang hal-hal
dapat melihat suatu masalah dari sudut yang baru atau ketidakinginan menjadi kreatif
pandang yang berbeda, mencari alternatif atau karena kurangnya apresiasi dari orangtua, guru
arah yang berbeda-beda, serta mampu dan lingkungannya.
menggunakan
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2021, 03 (02) |50
d. Perkembangan Kreativitas Anak individu. Hal ini terlihat jelas pada anak-anak
Perkembangan kreativitas mengikuti pola yang bermain balok-balok atau permainan
yang dapat diramalkan, pertama-tama terlihat konstruktif lainnya. Mereka tanpa bosan
dalam permainan anak, lalu secara bertahap menyusun bentuk-bentuk kombinasi baru
menyebar ke berbagai bidang kehidupan dengan alat permainannya sehingga seringkali
lainnya seperti pekerjaan sekolah, kegiatan lupa terhadap hal-hal lain. Keempat,
rekreasi dan pekerjaan. Hasil kreatif biasanya kreativitaslah yang memungkinkan manusia
mencapai puncaknya pada usia tiga puluh dan untuk meningkatkan kualitas dan taraf
empat puluhan. Setelah itu tetap mendatar atau hidupnya. Dengan kreativitas seseorang
secara bertahap menurun. Apakah pola ini terdorong untuk membuat ide-ide, penemuan-
akan diikuti atau tidak sebagian besar penemuan atau teknologi baru yang dapat
tergantung pada pengaruh-pengaruh meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
lingkungan yang memudahkan atau luas.
menghalangi ekspresi kreativitas. Ditinjau dari
segi bahasa “kreativitas” memiliki arti e. Cara mengembangkan Kreativitas Anak
“kemampuan untuk mencipta, dayacipta”. Usia Dini
Menurut Sukmadinata (2003) arti mencipta di Menurut Fakhriyani (2016:199),
sini bukan menciptakan sesuatu yang sama pengembangan kreativitas anak juga tidak
sekali tidak pernah ada sebelumnya, unsur- terlepas dari dorongan orangtua, guru, dan
unsurnya mungkin telah ada sebelumnya, lingkungan sekitarnya. Upaya membantu
tetapi individu menemukan kombinasi baru, perkembangan serta pengembangan kreativitas
hubungan baru, konstruk baru yang memiliki anak, diantaranya sebagai berikut: (1)
kualitas yang berbeda dengan keadaan Berusaha memahami pikiran dan perasaan
sebelumnya. anak. (2) Menciptakan rasa aman kepada anak
Menurut Spock dalam (Mariyana, untuk mengekspresikan Kreativitasnya. (3)
2008:10), menekankan betapa pentingnya Berusaha mendorong anak untuk
sikap awal orangtua terhadap ekspresi mengungkapkan gagasangagasannya tanpa
kreativitas anak.Menurut Munandar dalam mengalami hambatan, serta menghargai
(Fakhriyani, 2016 : 196) memberikan empat gagasan- gagasannya. (4) Hendaknya lebih
alasan perlunya dikembangkan kreativitas menekan pada proses daripada hasil sehingga
pada anak yaitu: Pertama, dengan berkreasi mampu memandang permasalahan anak
anak dapat mewujudkan dirinya dan ini sebagai bagian dari keseluruhan dinamika
merupakan kebutuhan pokok manusia. Kedua, perkembangan dirinya. (5) Tidak memaksakan
kreativitas atau cara berpikir kreatif, dalam arti pendapat, pandangan, atau nilai-nilai tertentu
kemampuan untuk menemukan cara-cara baru kepada anak. (6) Berusaha mengeksplorasi
dapat memecahkan suatu permasalahan. segi-segi positif yang dimiliki anak dan bukan
Ketiga, bersibuk diri secara kreatif tidak saja sebaliknya mencari-cari kelemahan anak. (7)
berguna tapi juga memberikan kepuasan pada Menyediakan
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2021, 03 (02) |51
lingkungan yang mengizinkan anak untuk (5) Meningkatkan perbenda-haraan kata pada
menjelajah dan bermain tanpa pengekangan anak Semakin tinggi perbedaharaan kata anak,
yang tidak seharusnya dilakukan. maka seorang anak akan menjadi lebih mudah
Menurut Halimah (2016:20-22), dalam memahami seseuatu. Misalnya dengan
kreativitas anak dapat dikembangan dengan kegiatan membaca, mendongeng, bercerita
cara-cara: (1) Dengan bermain. Bermain pengalaman, tanya jawab, bernyanyi, dsb. (6)
adalah awal dari perkembangan kreativitas, Melatih kemampuan mendengar anak.
karena dalam kegiatan yang menyenangkan Misalnya, dengan menggunakan Tape dan
itu, anak dapat mengungkapkan gagasan- Laoudspeaker. Alat-alat tersebut dapat
gagasan secara bebas dalam hubungan dengan digunakan untuk melatih kemampuan
lingkungannya. Oleh karena itu kegiatan mendengar anak-anak dalam belajar bahasa
tersebut dapat dijadikan dasar dalam Inggri. Agar indera pendengaran dapat terlatih
mengembangkan kreativitas anak. (2) Melatih dengan baik, lebih baik kita seringsering
kemampuan otak kanan yaitu dengan cara mengajak anak untuk mendengarkan lagu atau
mengajak anak-anak bernyanyi, berpuisi, cerita, lalu menanyakan hal-hal yang
menggambar, dan berbagai macam kegiatan berhubungan dengan lagu atau cerita tersebut ,
kreatif lainnya, agar kemampuan otak kanan misalnya dengan cara tebak-tebakan. (7)
dapat bekerja dengan lebih optimal. Di Sediakan fasilitas yang mendukung kreativitas
sekolah, biasanya anak-anak akan lebih anak. Misalnya mainan bongkar pasang, balok
cenderung menggunakan otak kiri, dan bila susun, puzzle. Ketika bermain permainan ini,
kemampuan otak kanan dan kiri dapat bekerja anak akan masuk pada imajinasinya sendiri.
dengan baik dan seimbang, maka anak- anak Hal ini akan sangat merangsang proses
tidak hanya akan berpeluang mendapatkan berfikir dan kreativitas anak. Secara umum,
prestasi di bidang akademis saja, melainkan menurut amabile dalam Hawadi (2001:115),
dapat meraih prestasi-prestasi di bidang yang menyebutkan beberapa upaya yang dapat
lain, misalnya kesenian. (3) Berkreasi setiap digunakan untuk perkembangan kreativitas
hari. Kita dapat mengajarkan anak untuk anak: (1) Kebebasan, artinya tidak selalu
membuat sesuatu yang kreatif, misalnya berusaha mengendalikan anak-anaknya dan
dengan menggambar, melipat kertas, bermain tidak merasa cemas dengan apa yang
game, bermain permainan-permaian edukatif, dilakukan oleh anak. (2) Rasa hormat, artinya
bernyanyi, bercerita, dan masih banyak lagi. menghargai dan menghormati keberadaan anak
(4) Beri anak pengalaman baru. Berikanlah sebagai individu yang dan memiliki
waktu khusus untuk anak dengan mengajaknya kemampuan secukupnya. (3) Kedekatan
ke tempat-tempat yang belum pernah emosional secukupnya, artinya pendidikan
dikunjunginya seperti museum, kebun tidak bersifat posesif yang menyebabkan anak
binatang dan taman rekreasi. Hal-hal baru ini bergantung pada orang lain. (4) Nilai, dan
dapat meningkatkan atau merangsang bukan peraturan, artinya tidak menjejali anak
imajinasi anak sehingga krativitas anak dengan peraturan
semakin meningkat.
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2021, 03 (02) |52
peraturan yang detail. (5) Prestasi dan bukan menumbuhkembangkan kemampuan kreatif.
angka, artinya lebih menekankan pentingnya Kreativitas tidak akan muncul secara instan,
meraih hal-hal sebaik mungkin dengan tidak melainkan berproses dalam sebuah alur
menekan anak untuk memperoleh angka yang berpikir. Berpikir kreatif awalnya dirangsang
baik di rapor. (6) Orangtua aktif, orangtua oleh munculnya berbagai kepenasaran dan
memiliki minat yang beragam baik di dalam keingintahuan (curiocity), atau didorong oleh
maupun diluar rumah dan tidak menekankan kebutuhan untuk memecahkan masalah yang
pada perbedaan status sosial serta tidak rumit.Menurut Hawadi (2001:115-116), guru
terpengaruh oleh tuntunan sosial. (7) memegang peranan lebih dari sekedar
Menghargai kreativitas, yaitu mendukung anak pengajar. Melainkan pendidik dalam arti yang
unutk melakukan hal-hal yang kreatif melalui sesungguhnya.
peralatan dan pengalaman baru yang menarik Oleh karena itu, seorang guru berhak
maupun dengan pemberian les. (8) Visi, menjadi pembina dalam mengembangkan
orangtua perlu mempunyai visi yang jelas minat, bakat dan kreativitas peserta
tentang anaknya bahwa mereka mampu untuk didiknya.Kepada guru siswa melakukan proses
melakukan hal-hal yang luar biasa, yang identifikasi peluang untuk munculnya siswa
kreatif sesuai dengan bakat serta keterampilan yang kreatif akan lebih besar dari guru yang
yang dimilikinya. kreatif pula. Guru yang kreatif adalah guru
yang secara kreatif mampu menggunakan
f. Peran Guru Dalam Pengembangan berbagai pendekatan dalam proses kegiatan
Kreativitas belajar dan membimbing siswanya. Ia juga
Peran Guru menurut UU no. 14 tahun figur yang senang melakukan kegiatan kreatif
2005 “adalah pendidik profesional dengan dalam hidupnya). Beberapa hal yang dapat
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing mendukung peran guru dalam
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengembangkan kreativitas siswa adalah
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan rikut: (1) Percaya diri. Kepercayaan diri pada
anak usia dini jalur pendidikan formal, siswa dapat ditumbuhkan melalui sikap
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.” penerimaan dan menghargai perilaku anak.
Berdasarkan undang-undang tersebut guru Kepercyaan diri merupakan syarat penting
memiliki peran dan tugas utama sebagai yang harus dimiliki siswa untuk menghasilkan
pendidik, mengajar, membimbing, karya kreatif. Hal ini diawali dengan
mengarahkan, melatih, menilai dan keberanian mereka dalam beraktivitas. Dan
mengevaluaisi peserta didiknya. Guru adalah setiap anak akan berani menampilkan karya
tokoh bermakna dalam kehidupan anak. Peran alami mereka jika lingkungan terutama
guru sebagai brain power menjadi pelopor dan orangtua dan guru menghargainya. (2) Berani
pengembang kreativitas siswa melalui mencoba hal baru. Untuk menumbuhkan
penyelenggaraan proses pembelajaran yang kreativitas anak, mereka dihadapkan pada
berbagai kegiatan baru yang
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2021, 03 (02) |53
bervariasi. Kegiatan baru ini akan Dengan demikian guru perlu menyiapkan
memperkaya ide dan wawasan anak tentang berbagai pendekatan, metode, dan media
segala sesuatu. Jika seorang guru hanya pembelajaran yang akan membuat anak bebas
mengandalkan kegiatan rutin saja, ia akan mengksplorasi dan mengekspresikan
kehilangan semangat dan motivasi untuk dirinya.6)Positive Thinkng. Sikap penting
mengajar. Begitu pula dengan anak, mereka seorang guru adalah positif thinking. Banyak
akan kehilangan ‘rasa ingin tahu’ dan anak cerdas dan kreatif menjadi korban, karena
motivasinya untuk belajar. Seorang pendidik sikap guru dan lingkungannya yang negative
yang kreatif akan sangat memahami kondisi thingking. Anak yang aktif, tidak dapat diam,
ini sehingga terus mengembangkan dirinya punya cara dan kehendak sendiri dalam
dan berinteraksi dengan hal baru. (3) mengerjakan tugas, tidak dapat langsung diberi
Memberikan contoh“guru kencing beridiri cap sebagai anak nakal, guru harus
murid kencing kencing berlari”, merupakan memprioritaskan positive thinking-nya.
pepatah yang tidak asing lagi bagi telinga kita. Ketimbang asumsi negatifnya. Dengan positive
Diakui atau tidak sosok seorang guru tetap Thinking guru dapat mereduksi hambatan yang
merupakan figur teladan bagi murid-muridnya. tidak perlu dan menghindari masalah baru
Seorang pendidik yang baik tidak akan pernah yang mungkin timbul.
mengajarkan apa yang tidak dia lakukan.
Demikian juga dalam pengajaran kreativitas. PENUTUP
Seorang guru yang tidak kreatif tidak mungkin Simpulan
dapat melatih anak didiknya untuk menjadi Dari berbagai uraian dan pembahasan di
kreatif. Oleh karena itu, sebelum program atas, maka dapat ditarik simpulan bahwa tiap
peningkatan kreativitas anak orang memiliki potensi untuk kreatif, namun
dilakukan,terlebih dahulu guru pun harus yang perlu dipahami adalah bagaimana cara
mendapatkan “pencerahan” untuk mengembangkan kemampuan yang masih
meningkatkan kreativitasnya sendiri. (4) bersifat potensi tersebut. Kreativitas bukan
Menyadari keragaman karakteristik siswa.Tiap kemampuan bawaan dari lahir, tetapi
anak adalah unik dan khas, masing-masing merupakan kemampuan yang dapat dipelajari
berbeda satu sama lain. Pemahaman dan dan dikembangkan.Kreativitas penting untuk
kesadaran ini akan membantu guru menerima dikembangkan karena kreativitas berpengaruh
keragaman perilaku dan karya mereka dan terhadap kehidupan seseorang.
tidak memaksakan kehendak. (5) Memberikan Peran guru dalam pengembangan
kesempatan pada siswa untuk berekspresi dan kreativitas sangat penting dan memegang
bereksplorasi. Untuk mengembangan peranan lebih dari sekedar pengajar. Bila peran
kreativitas, guru sebaiknya memberikan guru lebih meningkat maka lebih meningkat
kesempatan pada anak untuk berekspresi dan pula kualitas dan begitu juga sebaliknya.
mengeksplorasi kegiatanyang mereka Seorang guru berhak menjadi pembina dalam
inginkan.
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2021, 03 (02) |54
mengembangkan minat, bakat, dan kreativitas Halimah, Nur. 2016. Upaya Guru Dalam
peserta didiknya. Mengembangkan Kreativitas Anak
Kreativitas dapat dikembangkan guru Usia Dini Melalui Metode Bermain
dengan berbagai cara yaitu: (1) dengan Peran Di Tk At Taqwa Sendang
bermain, (2) melatih kemampuan otak kanan, Mulyo Kecamatan Sendang Agung
misalnya bernyanyi, berpuisi, menggambar (3) Kabupaten Lampung Tengah. Bandar
berkreasi setiap hari, (4) beri anak pengalaman Lampung: Institut Agama Islam
baru, misalnya mengajak anak ke tempat- Negeri Raden Intan.
tempat yang belum pernah dikunjunginya Hawadi, Reni Akbar. 2001. Psikologi
seperti museum, kebun binatang, dan taman Perkembangan Anak. Jakarta:
rekreasi. (5) meningkatkan perbendaharaan Gramedia Widiasarana Indonesia.
kata pada anak, seperti bercerita, (6) melatih Mufidah, Dinnul Chomsiatun. 2015. Peran
kemampuan mendengar anak, (7) dan Guru Dalam Pengembangan
menyediakan fasilitas yang mendukung Kreativitas Anak Pada Proses
kreativitas anak. Dengan kata lain, suasana Pembelajaran Di Paud Quantum
yang menyenangkan bagi anak akan Buduran Kabupaten Sidoarjo.
membantu mengembangkan kreativitas anak. Surabaya : Universitas Islam Negeri
Sehingga sebagai guru, orangtua, dan orang- Sunan Ampel.
orang yang ada di sekitar anak, hendaknya Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan
dapat menciptakan kondisi yang mendorong Psikologi Prose Pendidikan,
dalam pengembangan kreativitas anak. (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2003).
Saran Utami Munandar. Kreativitas dan
Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat Keberbakatan. (Jakarta: PT
dikemukakan saran: Pertama, bagi Para guru Gramedia Pustaka Utama.2002).
Paud dapat dijadikan sebagai acuan Wintara, I Made Satya. 2017. Pentingnya
pembelajaran dalam pengembangan kreativitas Peran Guru Dalam Pengembangan
anak didiknya , bagi Para orangtua dapat Minat, Bakat, Dan Kreativitas Siswa
dijadikan sebagai acuan dalam Melalui Kegiatan
mengembangkan kreativitas anak, Ekstrakurikuler.Bali : Universitas
Pendidikan Ganesha.
DAFTAR PUSTAKA Wiyani Novan Ardy , dan barnawi. 2016.
Fakhriyani, Diana Vidya. 2016. Format PAUD. Jogjakarta : Ar-Ruzz
Pengembangan Kreativitas Anak Media.
Usia Dini. Madura: Universitas
Islam Madura. Vol.4 No.2