KEPRIBADIAN ANAK
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas UJIAN TENGAH SEMESTER Mata Kuliah
Sosiologi Pendidikan Dosen Pengampu Dr. Ahmad Herman, S.Sos, MM.
Oleh:
Reza Mahlufi
NIM: 20010247
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian penting dari hidup dan kehidupan
manusia, dan mestinya sejalan dengan perkembangan tuntunan masyarakat.
Ini berarti bahwa pendidikan adalah sebagai pelestari tata sosial dan tata nilai
yang ada dan berkembang dalam masyarakat sekaligus agen pembaharuan.
Pendidikan dalam Islam dipahami sebagai sebuah proses transformasi
dan internalisasi nilai-nilai ajaran Islam terhadap peserta didik. Ini dilakukan
melalui proses pengembangan fitrah, agar memperoleh keseimbangan hidup
dalam semua aspeknya. Dengan demikian, fungsi pendidikan Islam pada
hakikatnya adalah wadah pewarisan nilai-nilai budaya Islam baru sebagai
hasil interaksi potensi dengan lingkungan dan konteks zamannya. Kunci
keberhasilan umat Islam agar mampu menangkap ruh ajaran Islam yang
sesungguhnya dan sesuai dengan konteks kehidupan, tidak ada cara lain,
selain dengan proses pendidikan.
Pendidikan dalam Islam memperoleh tempat dan posisi yang sangat
tinggi, karena melalui pendidikan orang dapat memperoleh ilmu. Dengan
ilmu, seseorang dapat mengenal Tuhannya. Peribadatan seseorang juga akan
hampa jika tidak disertai dengan ilmu. Demikian juga tinggi rendahnya
derajat seseorang di samping iman, juga sangat ditentukan oleh kualitas
keilmuan seseorang. Karena ilmu sangat menentukan, pendidikan sebagai
sebuah proses perolehan ilmu menjadi sangat penting. Oleh sebab itu, proses
pencarian ilmu harus terus-menerus dilakukan, di mana pun dan kapan pun.
Pendidikan pada hakikatnya adalah serangkaian pengalaman panjang
manusia dalam kegiatan pendidikan sepanjang sejarah yang disusun secara
sistematis, sehingga mudah dipahami, diujicobakan, diterapkan, dan
kemudian dikembangkan oleh generasi ke generasi. Dengan demikian,
konsep-konsep maupun teori-teori pendidikan yang ada sekarang maupun
1
2
yang akan dikembangkan di masa yang akan datang oleh para ahli pada
hakikatnya merupakan upaya meneruskan berbagai pemikiran, pengalaman
maupun bangunan kebudayaan yang sudah dikembangkan oleh generasi
sebelumnya.
Di Indonesia, pendidikan tidak hanya terbatas pada pendidikan bentuk
formal seperti di sekolah. Sistem pendidikan di Indonesia terdapat tiga jalur
pendidikan yaitu pendidikan formal, non formal dan informal. Pendidikan
formal merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi,
seperti sekolah formal. Jalur pendidikan non formal adalah jalur pendidikan
di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan
berjenjang. Sedangkan pendidikan informal merupakan jalur pendidikan yang
diberikan oleh keluarga dan lingkungan peserta didik yang bersangkutan.
Keluarga khususnya orang tua, mempunyai peranan yang sangat penting
dalam memberikan pendidikan bagi anaknya. Keluarga merupakan
lingkungan pertama bagi anak, sehingga keluarga merupakan pendidikan
tertua yang bersifat informal dan kodrati. Oleh karena itu, keluarga
mempunyai peran yang sangat penting dalam membentuk pola kepribadian
anak dalam membentuk budi pekerti yang luhur, karena keluarga adalah
tempat anak pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma.
Pendidikan Informal atau biasa dikenal dengan sebutan Pendidikan Luar
Sekolah memiliki beberapa peranan penting salah satunya dalam membentuk
kepribadian seorang anak agar anak tersebut mampu menjadi individu atau
pribadi yang memiliki kepribadian yang baik di masa depannya. Pendidikan
Informal pada pembentukan kepribadian anak sangat dibutuhkan di
lingkungan masyarakat sehingga Pendidikan ini selalu menjadi tren yang
sedang dibicarakan. Oleh karena itu, banyak orang tua yang menginginkan
anaknya agar mendapat pendidikan formal maupun informal karena di dalam
pendidikan informal terdapat banyak sekali poin yang sangat dibutuhkan oleh
anak dalam membangun kepribadiannya. Poin tersebut dapat berupa program,
3
6
7
tersendiri dari orang lain yang tercerminkan dari tingkah laku, cara
berbicara, cara berfikir yang menjadi kebiasaan serta melekat pada
dirinya. Kepribadian juga dapat disebut dengan watak atau karakter
yang melekat pada diri seseorang.
Aspek-aspek kepribadian Menurut Freud yang dikutip oleh
Sumadi Suryarata, dalam (Zuyyina, (2019:47). kepribadian terdiri
atas tiga aspek, yaitu: 1. Das Es (the id), yaitu aspek biologis; 2.
Das ich (the ego), yaitu aspek pskologis; 3. Das ueber ich (the
superego), yaitu aspek sosiologis. Sejalan dengan itu, Ahmad D.
Marimba dalam (Zuyyina, (2019:47) membagi aspek-aspek
kepribadian manusia menjadi tiga, yaitu aspek jasmaniah, aspek
kejiwaan, dan aspek kerohanian yang luhur.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan
bahwa Pendidikan adalah bentuk usaha sistematis yang bertujuan agar
setiap manusia mencapai satu tahapan tertentu didalam kehidupannya,
yaitu tercapainya kebahagian lahir maupun batin. Pada hakikatnya
pendidikan hanyalah kebutuhan dasar yang mutlak hanya dapat dilakukan
oleh dan untuk manusia. Penyebab utamanya ialah adanya potensi Fitrah
Pada diri Manusia. Potensi tersebut memungkinkan manusia untuk terus
berkembang dengan cara menyerap berbagai nuansa pendidikan yang ada
di sekelilingnya
Pendidikan informal adalah pendidikan yang terselenggara secara
mandiri yang bersifat alamiah dengan ataupun tidak menggunakan
kesadaran yang berlangsung dalam lingkungan keluarga dan masyarakat
tempat seseorang itu mendapatkan pengetahuan.
Ruang lingkup pendidikan informal berdasarkan Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional. No. 20 Tahun 2003. Bab I pasal 1 ayat
13 yaitu, pertama ialah keluarga, kedua lingkungan tempat anak itu
tumbuh dan berkembang.
pendidikan informal terbagi dalam empat kategori, yaitu self-
directed (conscious and intentional), incidental (conscious and
unintentional), integrative (nonconscious and intentional) dan tacit
(nonconscious and unintentional)
kepribadian merupakan suatu sifat yang menjadikan seseorang
memiliki ciri tersendiri dari orang lain yang tercerminkan dari tingkah
laku, cara berbicara, cara berfikir yang menjadi kebiasaan serta melekat
pada dirinya. Kepribadian juga dapat disebut dengan watak atau karakter
yang melekat pada diri seseorang.
13
14
15