DISUSUN OLEH :
SUSAN NURHASANAH
NIM : 211051083
HALAMAN PERSETUJUAN
Diusulkan Oleh:
SUSAN NURHASANAH
NIM:211051083
NIP.196704281999031000 NIP.196309271990032000
NIP.1966062619870320
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat ,maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku . Demikian surat
pernyataan ini saya dengan sebenar- benarnya.
Penulis
Susan Nurhasanah
NIM. 211051083
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menggosok gigi yang baik dan benar dilakukan setelah makan pagi dan
malam sebelum tidur dengan lamanya menggosok gigi minimal dua menit.
Menggosok gigi setelah makan di pagi hari dan malam sebelum tidur bertujuan
untuk membersihkan sisa-sisa makanan. Pengetahuan menggosok gigi yang baik
dan benar sangat penting untuk terbentuknya tindakan dalam menjaga kebersihan
gigi dan mulut untuk mencegah penyakit gigi dan mulut dan meningkatkan daya
tahan tubuh . Menanamkan kebiasaan menggosok gigi pada malam hari sebelum
tidur diterapkan dirumah dan didampingi oleh orangtua dimana kebiasaan
menggosok gigi pada anak 96% diperkenalkan oleh ibu (Fatmasari dkk.,2020).
Kesehatan gigi dan mulut merupakan aspek utama dalam pembangunan
manusia indonesia karena kesehatan merupakan modal dasar bagi produktivitas
kerja. Menurut dari riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018 yang dikeluarkan
oleh kementrian kesehatan Republik Indonesia, sebanyak 57,6% penduduk
indonesia mempunyai masalah kesehatan gigi dan hanya 10,2% yang
mendapatkan penanganan oleh tenaga medis (Arinawati&Febria,2021).
B. Rumusan Masalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyuluhan
1. Pengertian Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan pendidikan kesehatan yang
dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga
masyarakat sadar, tahu dan mengerti dan mau dan dapat melakukan anjuran yang
berhubungan dengan kesehatan (Azwar 1989 dalam maulana 2014). Penyuluhan
kesehatan diperlukan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran,
disamping pengetahuan, sikap dan perbuatan. Oleh karena itu diperlukan upaya
penyediaan dan penyampaian informasi, yang merupakan penyuluhan kesehatan.
Sedangkan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut adalah upaya
menanamkan pesan mengenai kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat,
kelompok, atau individu dengan harapan mereka dapat memperoleh pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut yang lebih baik. Harapanya dapat pengetahuan tersapaut
dapat mempengaruhi perubahan perilaku mereka (Notoatmodjo,2005:286).
B. Media
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang berarti perantara atau pengantar. Dalam kamus besar bahasa
indonesia media merupakan sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio,
televisi, film, poster dan spanduk (Rasyid,2018).
2. Manfaat Media Dalam Pembelajaran
Media manfaat media dalam pembelajaran (Rasyid,2018) yaitu :
a. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
d. Efesiensi dalam waktu dan tenaga
e. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
f. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja
g. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar
h. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
3. Tujuan Penggunakaan Media
Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran adalah sebagai
berikut:
a. Mempermudah proses pembelajaran di kelas
b. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
c. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar, dan
d. Membantu konsentrasi pembelajran dalam proses pembelajaran
(Fitria,2018)
4. Fungsi Media
Menurut, S.Gerlach dan P.Ely menjelaskan bahwa fungsi media pembelajaran
dapat :
a. Bersifat fiksatif artinya media memiliki kemampuan untuk merangkap,
menyimpan dan kemudian menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian.
Dengan kemampuan ini suatu obyek dan kejadian dapat digambar, dipotret,
direkam, diflimkan kemudian hasilnya dapat disimpan dan pada saat
diperlukan dapat ditunjukan dan diamati kembali, atau dapat ditampilkan
kembali.
b. Bersifat manipulatif artinya menampilkan obyek atau kejadian dengan
bebagai macam perubahan manipulasi sesuai keperluan, misalnya dirubah :
ukuranya, benda yang besar dapat dikecilkan benda yang kecil dapat
dibesarkan, kecepatannya, warnanya, serta dapat juga diulang-ulang
penyajiannya, sehingga semuanya dapat diatur untuk dibawa keruangan kelas.
c. Bersifat Distributif artinya bahwa dengan menggunakan media dapat
menjangkau sasaran yang lebih luas atau media mampu menjangkau audien
yang besar jumlanya dalam satu kali penyalian secara serempak. Ada contoh
misalnya siaran televisi, radio, dan surat kabar (Jennah,2009).
5. Jenis-Jenis Media
Adapun jenis-jenis media pendidikan yang biasa digunakan dalam proses
belajar mengajar sebagai berikut :
a. Media grafis seperti gambar, foto, grafik bagan atau diagram, poster kartun,
komik dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi,yaitu
media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar.
b. Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti modal padat (solit
model), model penempang, model susun, model kerja, mock up, dan lain-lain
c. Model proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP dan lain-
lain
d. Penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran (Rasyid,2018).
6. Leaflet
Media leaflet adalah media tertulis yang digunakan sebagai suatu alat
promosi atau pemasaran untuk penyampaian pesan-pesan kesehatan melalui
selembar kertas dan memiliki dua atau lipatan . Isi pesan atau infomasi dapat
dalam bentuk kalimat maupun gambar atau keduanya. Dalam hal ini peneliti
memilih menggunakan leaflet karena memiliki efektifitas dalam meningkatkan
pengetahuan dan merubah sikap, sedangkan sikap akan mempengaruhi perilaku
(Wulandari dkk.,2020).
a. Ciri-ciri leaflet sebagai berikut : (Meiristanti & Puspasari,2020).
a) Desain yang terdiri atas dua muka halaman, yang sengaja di racang
tepat dengan bentuk beberapa lipatan kertas
b) Infomasi yang diberikan singkat, padat, dan jelas
c) Gambar yang ditampilakan sesuai infomasi pada leaflet
d) Tata letak pada gambar biasa dapat diarahkan untuk pengisi bidang
dalam mengejar komposisi
e) Lembar kertas berukuran kecil yang dicetak
f) Tulisan terdiri dari 200-400 kata dengan tulisan cetak diselingi dengan
gambar
g) Ukuran kertas biasanya 20-30 cm.
1. Kelebihan dan Kekurangan Leaflet
a. Kelebihan leaflet :
a) Sederhana dan sangat murah
b) Mudah dibawa karena bentuknya kecil dan ringan
c) Bisa disimpan lama dan digunakan berulang-ulang
d) Bisa dipelajari dan dibaca dimana saja dan kapan sja
e) Infomasi di dalamnya dapat mudah dibaca secara sekilas oleh
pembacanya
b. Kekurangan Leaflet :
a) Tidak tahan lama dan mudah hilang
b) Tidak mampu mempresentasikan gerakan dan suara
c) Jika cetakan kurang menarik orang enggan menyimpannya
d) Dapat menjadi kertas pecuma kecuali pengajar secara aktif melipatkan
siswa dalam membaca dan menggunakan materi
e) Terlalu singkat materinya, sehingga butuh contoh yang banyak
(Maulana Arafat Lubis,n.d.)
C. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui panca
indra manusia. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari pendidikan,
pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain,media massa dan
lingkungan (Tambuwun dkk., 2014)
Pengetahuan kognitif merupakan dominan terpenting bagi terbentuknya
tindakan seseorang. Perilaku yang disadari oleh pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada prilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan (Tambuwun
dkk.,2014)
Pengetahuan yang tercangkup dalam kognitif mempunyai 6 tingkatan
(Notoatmodjo,2007), yaitu :
a. Tahu
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
seebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
menyebutkan,menguraikan,mendefinisiskan,menyatakan dan sebagai nya.
b. Memahami
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau
materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan dan sebagaianya terhadap objek yang dipelajari.
c. Aplikasi
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi (sebenarnya). Aplikasi disini
dapat diartikan sebagai aplikasi penggunaan hukum-
hukum,rumus,metode,prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi
yang lain.
d. Analisis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatub objek ke dalam komponen- komponen, tetapi masih di dalam
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,
mengelompokkan dan sebagainya.
e. Sintesis
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat
menyusun,dapat merencanakan,dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan
dan sebagainya terdapat suatu teori atau rumusan- rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian- penilaian ini
didasarkan pada suatu kriteria yang telah ditentukan sendiri, atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada (Eduan,2019 ).
2. Menyikat Gigi
5. Teknik Bass
Sikat ditempatkan dengan sudut 45̊ terhadap sumbu panjang gigi
mengarah ke apikal dengan ujung-ujung bulu sikat pada tepi gusi.
Dengan demikian, saku gusi dapat dibersihkan dan tepi gusi dapat dipijat.
Sikat digerakan dengan getaran-getaran kecil ke depan dan kebelakang
selama kurang lebih sepuluh sampai lima belas detik setiap daerah yang
meliputi 2 atau 3 gigi. Untuk menyikat permukaan bukal dan labial,
tangkai dipegang dalam kedudukan horizontal dan sejajar dengan
lengkung gigi. Untuk permukaan lingual dan palatinal gigi belakang agak
menyudut (hampir horizontal) dan pada gigi depan,sikat dipegang
vertical.
A. Kerangka Konsep
B. Definisi Operasional
Variable
Bebas:
Penyuluhan Kegiatan Melihat Daftar
dengan penyampaian hasil hadir
menggunakan materi atau persensi
media leaflet informasi mengenai .
cara menggosok
gigi yang baik dan
benar dengan
menggunakan
media leaflet yang
bertujuan
meningkatkan
pengetahuan.
Variable
Terkait:
Pengetahuan Segala sesuatu
tentang cara yang dipahami
menggosok siswa cara
gigi yang menggosok gigi
baik da benar yang baik dan
benar. Penilaian
pengetahuan
berdasarkan
kuisioner yang
terdiri dari 15
pertanyaan.
DAFTAR PUSTAKA
Fatmasari, D., Dyah Utami, W. J., & Supriyana, S. (2020). Edukasi Dan
Pendampingan Selama 21 Hari Dengan Mogigu Meningkatkan Perilaku
Mengosok Gigi Dengan Benar Pada Anak Dan Orang Tua SD Bulusan
Semarang. Jurnal Kesehatan Gigi, 7(1), 29-34.
https://doi.org/10.31983/jkg.7il.5661
Haryani, Sahar, J., & Sukihananto. (2016). Penyuluhan Kesehatan Langsung Dan
Melalui Media Massa Berpengaruh Terhadap Perawatan Hipertensi Pada Usia
Dewasa Di Kota Depok. Jurnal Keperawatan Indonsia, 19(3), 161-168.
https:doi.org/10.7454/jki.v19i3.469.