Anda di halaman 1dari 9

PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) MENGGOSOK GIGI

DAN MENJAGA KEBERSIHAN KUKU BAGI ANAK USIA SEKOLAH


DASAR DI DUSUN PENDING

Oleh

Danardono 1, Vida Noor Aini 2


Fakultas Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan
Universitas Negeri Yogyakarta
Dandono19@yahoo.co.id , Vidanooraini@gmail.com

ABSTRAK

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan tingkat kesehatan


masyarakat. Tingkat kesehatan masyarakat ditentukan oleh faktor-faktor perilaku.
Mendukung upaya untuk meningkatan tingkat kesehatan masyarakat tersebut, maka
pemerintah mencanangkan program yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
khususnya untuk anak-anak. Anak merupakan aset terpenting dalam tercapainya
keberhasilan suatu negara, karena anak merupakan generasi penerus bangsa. Anak
usia sekolah dasar merupakan kelompok usia kritis karena ada usia tersebut anak
masih rentang terhadap masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang dialami oleh
anak usia sekolah dasar biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan
lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, keberihan diri, membersihkan
kuku, dan kebiasaan cuci tangan pakai sabun. Oleh Peningkatan pemahaman siswa
tentang menggosok gigi dan menjaga kebersihan kuku diberikan menggunakan
metode pelatihan yaitu memberikan pengetahuan dan praktik terkait menggosok
gigi dan menjaga kebersihan kuku. Hasil yang diperoleh adalah kegiatan berjalan
dengan lancar dan anak-anak aktif bertanya selama kegiatan, anak sudah mampu
memahami konsep tentang PHBS dan mempraktikkan menggosok gigi serta
memotong kuku dengan benar.
Kata Kunci: PHBS, Menggosok gigi, Menjaga Kebersihan Kuku, Anak Usia SD

A. PENDAHULUAN

Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal


dari luar maupun dalam dirinya. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan
sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi
yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Perilaku sehat merupakan tindakan atau kegiatan yang dilakukan seseorang
baik dapat diamati secara langsung atau tidak langsung untuk mempertahankan
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah resiko penyakit (Kementerian
Pendidikan, 2011). salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang lebih sadar akan kebersihan dan kesehatan ialah
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau lebih dikenal dengan istilah PHBS.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku


kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sebagai hasil
pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri
sendiri di bidang kesehatan dan beran aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakat (Permenkes, 2011). PHBS merupakan salah satu pilar utama dalam
Indonesia Sehat dan merupakan strategi unutk mengurangi beban negara dan
masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan. Perilaku hidup bersih dan sehat
harus diterapkan dalam setiap sisi kehidupan manusia kapan saja dan dimana
saja .

Perilaku hidup bersih sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya


untuk menularkan pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu,
kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai
media berbagi informasi. Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti
materi edukasi guna menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan
perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat. PHBS dapat dilaksanakan di
tatanan sekolah atau rumah tangga. PHBS pada tatanan rumah tangga ialah
memberdayakan anggota keluarga agar sdar, mau dan mampu mempraktikan
perilau hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan pakai sabun, menggosok
gigi, menjaga kebersihan kuku, dan lain sebagainya.

Anak merupakan aset terpenting dalam tercapainya keberhasilan suatu


negara, karena anaknya merupakan generasi penerus bangsa. Derajat kesehatan
anak belum bisa dikatakan baik karena masih banyak terdapat masalah
kesehatan khususnya pada anak sekolah. Anak usia sekolah merupakan
kelompok usia yang kritis karena pada usia tersebut rentan terhadap masalah
kesehatan. Masalah kesehatan yang sering timbul pada usia anak sekolah yaitu
gangguan perilaku, gangguan perkembangan fisiologis hingga gangguan dalam
belajar dan juga masalah kesehatan umum.

B. METODE

Metode yang digunakan adalah metode pendekatan pelatihan,


pendampingan dan penyediaan alat dan bahan. Kegiatan pelatihan dimulai
dengan memberikan pengetahuan umum tentang PHBS di rumah tangga,
pengetahuan tentang menggosok gigi serta menjaga kesehatan kuku kepada
anak-anak. Kegiatan tersebut memanfaatkan video pembelajaran yang
interaktif untuk mempermudah dalam menyampaikan maiteri pada anak-anak.

Setelah tahap pelatihan, anak-anak didampingi parktik menggosok gigi


serta memotong kuku tangan dan kaki. Kegiatan praktik dilakukan secara
bersama-sama. Alat dan bahan yang digunakan untuk praktik disediakan oleh
pelaksana kegiatan. Tahap akhir dari kegiatan ini adalah evaluasi tentang
bagaimana jalannya kegiatan dari awal sampai akhir untuk memastikan
kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Kegiatan tersebut dilaksanakan
selama 3 pertemuan, pertemuan 1 dan 2 ialah menggosok gigi dan pertemuan
3 ialah kegiatan memotong kuku tangan dan kaki.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL

Program PHBS ini dilaksanakan tiga kali pada tanggal 3 Oktober, 5


Oktober, dan 16 Oktober 2019. Tempat pelaksanaan ada dua yaitu di Dusun
Pending dan di SD Soronalan 2. Pelaksanaan PHBS Menggosok gigi
dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama tanggal 2 Oktober 2019
di Dusun Pending dengan peserta yang hadir sebanyak 16 orang. Pertemuan
kedua dilaksanakan di SD Soronalan 2 dengan jumlah peserta 14 orang.
Metode penyampaian materi ialah ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan
penayangan video edukasi. Kegiatan ini terdiri dari tiga tahap yaitu
penyampaian materi, praktik, dan review atau evaluasi.
PHBS menjaga kebersihan kuku kaki dan tangan dilaksanakan pada
tanggal 16 Oktober 2019 di Dusun Pending. Jumlah peserta yang hadir
sebanyak 12 anak usia sekolah dasar. Anak-anak diberikan bekal materi yang
disampaikan menggunakan bantuan media video pembelajaran interaktif dan
dijelaskan secara lisan. Setelah materi tersampaikan, langkah selanjutnya
adalah praktik yang dilakukan bersama-sama. alat dan bahan yang digunakan
untuk praktik disediakan oleh mahasiswa. Langkah terakhir dari kegiatan ini
ialah evaluasi atau review materi yang telah disampaikan dan dipraktikan oleh
anak-anak.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa PHBS (Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat) dilaksanakan tiga kali yaitu di Posko KKN dan di SD
Soronalan 2. Rincian kegiatan ialah sebagai berikut.

1. PHBS Menggosok Gigi

Pertemuan Pertama

PHBS menggosok gigi dilaksanakan dua kali. Pelaksanaan pertama pada


tanggal 3 Oktober 2019 bertempat di posko KKN G187. Peserta yang
mengikuti kegiatan ini ialah anak-anak usia sekolah dasar di Dusun Pending
sejumlah 16 orang. Kegiatan ini dilakukan mulai pukul 13.00-14.00 WIB.
Sebelum kegiatan dimulai, anak-anak diajak bermain dahulu agar fokus anak-
anak hanya pada pemateri.

Tahap pertama dalam kegiatan ini ialah penyampaian materi tentang


PHBS rumah tangga yang difokuskan pada menggosok gigi. Metode yang
digunakan ialah ceramah, Tanya jawab, diskusi dengan anak-anak, dan
menampilkan video. Video yang ditampilkan berisi materi tentang PHBS di
Rumah Tangga dan video tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar.
Gambar 1. Penyampaian Materi PHBS Menggosok Gigi di Rumah

Setelah materi tersampaikan, diberikan posttest dengan meminta anak


untuk mempraktikkan menggosok gigi yang benar. Alat dan bahan yang
digunakan iala sikat gigi, pasta gigi, cangkir plastik, dan air bersih. Anak-anak
praktik menggosok gigi bersama-sama di halaman posko KKN G187.

Gambar 2. Praktik Menggosok Gigi di Rumah

Tahap terakhir adalah review atau evaluasi kegiatan. Anak-anak diajak


untuk bertanya jawab tentang materi yang telah didapatan selama kegiatan.
Tujuan dari review ini adalah untuk memperkuat ilmu anak yang masuk ke
dalam ingatan.

Pertemuan kedua

PHBS menggosok gigi yang kedua dilaksanakan di SD Soronalan 2 pada


tanggal 5 Oktober 2019 mulai pukul 09.30-11.30 WIB. Peserta dalam kegiatan
ini ialah siswa kelas 3 SD Soronalan 2 yang berjumlah 14 anak. Sebelum
memulai kegiatan, anak-anak diajak untuk bermain sejenak agar anak lebih
terkondisikan.
Tahap pertama ialah penyampaian materi tentang PHBS di sekolah dan
cara menggosok dengan baik dan benar. materi yang disampaikan terangkum
dalam bentuk video pembelajaran interaktif. Selain video, metode lain yang
digunakan ialah ceramah, Tanya jawab, dan diskusi dengan siswa. alat yang
digunakan ialah Laptop dan speaker.

Gambar 3. Penyampaian Materi Cara Menggosok Gigi di Sekolah

Tahap selanjutnya siswa diberikan Posttest yaitu mempraktikkan cara


menggosok gigi. Alat dan bahan yang digunakan yaitu sikat gigi, pasta gigi,
dan 1 botol air bersih. Praktik dilakukan bersama-sama di halaman Sekolah.

Gambar 4. Praktik Menggosok Gigi di Sekolah

Tahap terakhir yaitu review atau evaluasi. Anak-anak diberikan


pertanyaan terkait materi dan praktik yang sudah dilaksanakan selama
kegiatan. Hal ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa
tentang PHBS di Sekolah khususnya PHBS menggosok gigi.
2. PHBS Menjaga Kebersihan Kuku Tangan dan Kaki

PHBS menjaga kebersihan kuku dilaksanakan satu kali pada tanggal 16


Oktober 2019 di Dusun Pending. Peserta dalam kegiatan ini ialah anak-anak
usia sekolah dasar yang berdomisili di Dusun Pending, jumlah anak yang hadir
ada 12 orang. Kegiatan dimulai pukul 13.00-15.00 WIB bertempat di Posko
KKN.

Materi yang disampaikan kepada anak terkait cara menjaga kebersihan


kuku kaki dan kuku tangan, penyakit yang mungkin timbul karena jarang
menjaga kebersihan kuku, dan penyebab yang menimbulkan penyakit kuku
tangan dan kaki. metode penyampaian materi ialah ceramah, Tanya jawab,
diskusi, dan pemutaran video edukasi. Alat yang digunakan yaitu laptop dan
speaker.

Gambar 5. Penayangan Video Cara Menjaga Kebersihan Kuku

Setelah penyampaian materi, anak-anak diminta untuk mempraktikkan


salah satu cara menjaga kebersihan kuku yaitu memotong kuku kaki dan
tangan. Alat yang digunakan yaitu pemotong kuku kecil dan satu helai tisu
untuk tempat potongan-potongan kuku. Praktik dilakukan secara bersama-
sama.
Gambar 6. Penayangan Video Cara Menjaga Kebersihan Kuku

Tahap yang terakhir ialah review kegiatan. Anak-anak diberi pertanyaan


terkait materi yang telah didaptakan selama rangkaian kegiatan. Hal ini
bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.

D. PENUTUP
1. Simpulan

Kegiatan pelatihan menggosok gigi dan menjaga kebersihan kuku di


Dusun Pending, Soronalan, Sawangan, Magelnag dapat terlaksana sebanyak
tiga kali. Kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat yang berbeda, yaitu di Dusun
dan di SD Soronalan 2. Sasaran dalam kegiatan yang dilaksanakan di dusun
ialah anak-anak usia sekolah dasar. Sedangkan sasaran kegiatan yang
dilaksanakan di SD Soronalan adalah siswa.

Kegiatan dapat terlaksana dengan lancar. PHBS menggosok gigi dapat


terlaksana dua kali, satu kali di dusun dan satu kali di sekolah. PHBS menjaga
kebersihan kuku terlaksana satu kali yaitu di dusun. Materi tentang PHBS
Rumah Tangga, PHBS Sekolah, Cara menggosok gigi dengan baik dan benar,
serta Cara menjaga kebersihan kuku sudah tersampaikan dengan bak ke anak-
anak. Apa yang disampaikan juga sudah mampu diprraktikkan anak dengan
benar. Hasil akhir dalam kegiatan ini ialah, anak-anak mempunyai wawasan
dan tambahan pengetahuan tentang bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat
sehingga anak dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Saran

Anak-anak usia sekolah dasar masih sangat membutuhkan


pendampingan baik dari guru di sekolah maupun orang tua di rumah. Oleh
sebab itu, orangtua dan guru diharapkan memberian dukungan secara mental
dan material agar anak dapat terus melaksanakan perilaku hidup yang bersih
dan sehat. Disamping itu, penulis juga mengharap adanya pihak dinas
kesehatan atau puskesmas setempat untu melakukan penyuluhan bagi warga
masyarakat Dusun Pending pada umumnya, dan anak-anak usia sekolah pada
khususnya.

E. DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan Indonesia. 2011. Mengembangkan perilaku sehat


pada anak usia 2-4 tahun. Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia
Dini. Jakarta

Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman pembinaan


perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Jakarta

Anda mungkin juga menyukai