Anda di halaman 1dari 5

GAMBARAN PERILAKU ORANG TUA MURID TERHADAP KESEHATAN GIGI ANAK DI TK

ISLAM AL – AQSHA KOTA JAMBI TAHUN 2020

DESCRIPTION OF STUDENT PARENTS 'BEHAVIOR TOWARDS CHILDREN'S DENTAL


HEALTH AT TK ISLAM AL - AQSHA, JAMBI CITY, 2020

Nadya Ryani Putri

D4 Terapi Gigi Poltekkes Kemenkes Jambi

Email : naadyarp@gmail.com

ABSTRAK :

Latar Belakang : Peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut anak sangat dipengaruhi
oleh peran serta orang tua. Perilaku orang tua dalam penelitian kesehatan gigi anak
sangatlah diperlukan agar anak memiliki gigi yang sehat. Diharapkan orang tua dapat
menuntun dan membimbing anak agar aktif dan terbiasa merawat giginya. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku orang tua terhadap kesehatan
gigi anak di TK ISLAM AL-AQSHA Kota Jambi.

Metode : Penelitian yang dilakukan terhadap orang tua murid TK ISLAM AL-AQSHA di Kota
Jambi ini menggunakan metode survey deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang keadaan yang sedang terjadi pada objek penelitian.

Hasil : Melalui pemberian kuisioner pada 40 orang tua murid TK ISLAM AL-AQSHA Kota
Jambi didapatkan bahwa gambaran perilaku orang tua murid terhadap pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut termasuk kriteria baik (35,5%), kriteria sedang (62,5%).

Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa perilaku orang tua murid terhadap pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut anak di TK ISLAM AL-AQSHA Kota Jambi termasuk kriteria
sedang.

Kata kunci : Perilaku; Status Kebersihan Gigi dan Mulut.

ABSTRACT :
Background: The improvement of children's dental and oral health is very much influenced
by the participation of parents. Parents' behavior in children's dental health research is
necessary so that children have healthy teeth. It is hoped that parents can guide and guide
children to be active and accustomed to caring for their teeth. The purpose of this study was
to describe the behavior of parents towards children's dental health in TK ISLAM AL-AQSHA
Jambi City.
Methods: The study, which was conducted on the parents of the AL-AQSHA kindergarten
students in Jamb Cityi, used a descriptive survey method, namely research that aims to
provide an overview of the current situation in the research object.

Results: By giving questionnaires to 40 parents of the AL-AQSHA kindergarten students in


Jambi City, it was found that the description of the behavior of the parents of students towards
maintaining oral health was good (35.5%) and moderate (62.5%).

Conclusion: It can be concluded that the behavior of parents towards the maintenance of
oral health of children in TK ISLAM AL-AQSHA, Jambi City is categorized as moderate.

Key words: Behavior; Dental and Oral Hygiene Status.

PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber


daya manusia untuk mencapai tujuan pembangunan jangka panjang kedua yaitu
mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin. Salah satu ciri
bangsa yang maju adalah bangsa yang mempunyai derajat kesehatan yang tinggi.
Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek spiritual, kepribadian dan
kejuangan. Untuk pembangunan kesehatan di tujukan untuk mewujudkan manusia yang
sehat, cerdas, dan produktif (Depkes RI, 1997).

Program kesehatan gigi dan mulut yang dilaksanakan, diharapkan dapat mencapai
derajat kesehatan yang memadai, sehingga mereka mampu memelihara dan meningkatkan
kemandirian di bidang kesehatan gigi dan mulut. Peningkatan derajat kesehatan gigi dan
mulut sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain perilaku, lingkungan, keturunan
serta pelayanan kesehatan. Dari keempat faktor tersebut, perilaku merupakan paling
dominan menghambat derajat kesehatan. Perilaku yang dimaksud adalah perilaku negatif,
tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang dapat menimbulkan masalah
kesehatan gigi dan mulut. Sebaliknya tingkat pengetahuan yang tinggi serta terampil itulah
yang dapat meningkatkan derajat kesehatan.

Terwujudnya derajat kesehatan yang baik terlepas dari berbagai upaya dalam
menunjang kesehatan dengan berbagai cara yaitu, promosi kesehatan (promotif),
mencegah timbulnya penyakit (preventif), pengobatan (kuratif), serta pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan (Depkes RI, 1995).

Kesehatan gigi dan mulut tidak boleh diabaikan khususnya pada anak-anak, karena
dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangannya untuk mencapai generasi
yang sehat. Cara yang terbaik diperlukan untuk menjaga gigi agar tetap sehat dengan
pencegahan penyakit gigi dan mulut sejak dini, yaitu dengan melibatkan peran serta orang
tua dalam menuntun dan membimbing anak agar anak aktif dan terbiasa merawat giginya.

Kurangnya perhatian terhadap gigi sulung (gigi decidui) ini dikarenakan pada
umumnya orang beranggapan bahwa gigi susu akan digantikan oleh gigi tetap. Kebanyakan
keadaan gigi sulung yang dijumpai di klinik biasanya sudah parah, sehingga anak
menderita penyakit gigi dengan segala akibat yang dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan anak (Suwelo, 1992).

Dalam hal ini peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang “Gambaran Perilaku
Orang Tua Terhadap Kesehatan Gigi Anak di TK ISLAM AL-AQSHA Kota Jambi”. Peneliti
memilih lokasi di TK ISLAM AL-AQSHA karena belum pernah diadakan penelitian
mengenai kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui gambaran
perilaku orang tua terhadap kesehatan gigi anak di TK ISLAM AL-AQSHA Kota Jambi.

TEORI

A. Pengertian Perilaku

Perilaku merupakan aktivitas atau kegiatan seorang. Notoatmojo (2001)


menjelaskan bahwa perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh seseorang yang dapat
diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku yang dapat diamati secara
langsung seperti berbicara, bereaksi, atau berpakaian. Sedangkan yang tidak langsung
dapat diamati adalah cara berpikir, persepsi dan emosi.

B. Faktor-Faktor Yng Mempengaruhi Perilaku Manusia


1. Faktor Internal
Terdapat dalam diri manusia, karena faktor keturunan, antara lain sifat-sifat yang
dimiliki adalah sifat yang diturunkan dari orang tua. Menurut Wilson (cit
Herijulianti, 2001) faktor keturunan adalah perilaku social yang dibimbing oleh
aturan yang sudah deprogram secara genetis dalam jiwa manusia.
2. Faktor Eksternal
Merupakan kondisi yang memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan
yaitu tempat tinggal.

C. Proses Perubahan Perilaku Dalam Kesehatan Gigi

Menurut Roger sebagaimana yang dikutip dari Azwar (1981), menjelaskan perilaku
seseorang akan terbentuk melalui tahap-tahap:

1. Tingkat kesadaran
Pada tingkat ini seseorang baru menyadari akan adanya suatu gagasan baru.
2. Tingkat perhatian
Seseorang sadar, lalu ia punya keinginan untuk mengetahui gagasan itu, adakah
keuntungannya?
3. Tingkat evaluasi
Seseorang merasakan bahwa gagasan itu baik, untuk meyakinkan gagasan itu ia
pergi ke Puskesmas.
4. Tingkat percobaan
Melalui tingkat percobaan, ia akan mencoba gagasan baru tersebut.
5. Tingkat adopsi
Pengalaman pada tingkat percobaan cukup menyenangkan, ia akan mau mengikuti
tingkah laku baru dan tidak segan lagi ke Puskesmas.

D. Pengaruh Pengetahuan Orang Tua Terhadap Kesehatan Gigi Anak

Timbulnya karies gigi sulung anak usia pra sekolah dipengaruhi oleh pengetahuan,
kesadaran dan kebiasaan orang tua dalam merawat kesehatan gigi. Pengetahuan dan
kebiasaan yang perlu dimiliki orang tua antara lain berkaitan dengan cara
membersihkan gigi, jenis makanan dan minuman yang menguntungkan kesehatan gigi,
cara makan dan minum serta kapan dihentikannya minum air susu botol atau susu ibu
(Suwelo, 1992).

Kebersihan mulut merupakan salah satu faktor yang menunjang pertumbuhan dan
perkembangan gigi anak. Apabila seorang anak makan makanan yang manis maka
giginya harus langsung dibersihkan dengan baik, karena apabila tidak dilakukan
kemungkinan timbulnya kerusakan gigi anak lebih dini akan terjadi.

E. Peranan Orang Tua terhadap Kesehatan Gigi Anak

Peranan orang tua dalam keluarga sangat dominan sekali. Salah satunya dalam
memperkenalkan pendidikan anak sedini mungkin, baik itu pendidikan ilmu
pengetahuan maupun pendidikan kesehatan gigi anak (Effendy, 1995).

1. Peranan Ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak berperan mencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga,
sebagai anggota kelompok sosial dan sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
2. Peranan Ibu
Ibu sebagai istri dari suami dan ibu dari anak-anak, ibu mempunyai peranan
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anak, sebagai
pelindung dan sebagai anggota salah satu kelompok sosial serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya. Ibu juga berperan sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarga.
Peranan ibu sangat menentukan dalam perkembangan anak. Ibu harus
benar-benar sadar dan mampu memberikan perhatian penuh terhadap rumah
tangga. Sama halnya dalam bidang kesehatan, peranan ibu sangat menentukan.
Biasanya ibu yang pertama kali merawat dan menjumpai keadaan kesehatan
anak, demikian juga keadaan kesehatan gigi dan mulut anak usia pra sekolah masih
sangat disertakan oleh kesadaran sikap dan perilaku serta pendidikan ibu (Suwelo,
1992).

F. Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi Anak


Pembentukan gigi terbagi dalam dua masa pertumbuhan, yaitu masa prenatal
(pertumbuhan gigi selama bayi berada dalam kandungan / masa janin) dan masa
postnatal (pertumbuhan gigi setelah bayi lahir), (Demirjin cit. Paramita, 2000).

1. Masa Janin
a. Masa Pertumbuhan
Pertumbuhan gigi selama masa janin terdiri dari 3 fase yang sesuai dengan
perkembangan janin di dalam kandungan.
1) Trisemester Pertama (Periode 0-12 minggu)
Perkembangan gigi ditandai dengan tahap awal pertumbuhan
jaringan dan pembentukan organ, bersamaan dengan terbentuknya tunas
gigi dari serabut penyerapan kalsium yang dikonsumsi oleh ibu, dimulai pada
usia kandungan 6-8 minggu. Tahapan ini dikenal sebagai tahapan inisiasi.
Pertumbuhan sel-sel berkembang dengan cara memperbanyak diri
membentuk organ email gigi yang dilanjutkan dengan terbentuknya cikal
bakal

Anda mungkin juga menyukai