Konselor : Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, nama saya Dinah Zulfa Fikriyah dari jurusan Bimbingan Konseling Islam semester 4 kelas B UIN SUNAN GUNUNG JATI BANDUNG. Disini saya akan melakukan praktek konseling bersama salah satu rekan saya. Mari kita perkenalan terlebih dahulu bersama Konsele saya. Silahkan mbak. Konsele : Perkenalkan nama saya Syifa Zakiyya, saya duduk di semester 4 di perguruan tinggi yang ada di Ciamis. Konselor : Baiklah. Bagaimana kabarnya mbak? Apakah baik? Konsele : Alhamdulillah baik. Konselor : Sekarang aktivitas mbak atau rutinitas sehari-hari suka apa aja? Konsele : Untuk rutinitas saya berada di asrama di pondok pesantren. Terus untuk kuliah saya 3 hari dari hari kamis sampai hari sabtu. Dan seterusnya itu berada di pondok. Konselor : Baiklah. Jadi sebelumnya mbak pernah melakukan konseling? Konsele : Belum pernah. Konselor : Jadi izinkan saya dulu ya buat ngejelaskan bagaimana konseling itu. Jadi konseling adalah salah satu cara dari Konselor membantu Konselenya dalam menyelesaikan suatu masalah. Nah yang dituntut peran aktif disini adalah Kliennya atau Konselenya yaitu mbak sendiri. Kalau mau bercerita atau apa aja silahkan. Jadi saya disini membantu saja. Terus selanjutnya dari seorang Konselor mempunyai asas tersendiri, etika dalam konseling. Kita memiliki asas kerahasiaan jadi kalau misalkan mbak mau curhat apa saja Insya Allah di kami bakalan terjaga kerahasiaannya karena kami memegang teguh etika tersebut. Oke sekarang apakah mbak sudah mengerti? Konsele : Iya saya mengerti. Konselor : Baiklah sekarang kita bisa mulai. Jadi bagaimana dan apa yang mau diceritakan? Konsele : Untuk permasalahan pribadi, disini saya lebih cenderung ke masalah kuliah. Selama kuliah saya agak susah dalam presentasi. Dalam presentasi itu agak susahnya karena saya kurang percaya diri. Konselor : Oh gitu, jadi kurang percaya diri kalau lagi presentasi gitu ya? Konsele : Iya.
2. TAHAP PERTENGAHAN KONSELING
Konselor : Kalau misalkan mbak lagi ngobrol sama temen-temen lainnya apakah mbak kurang percaya diri juga? Konsele : Sebenarnya enggak ataupun tergantung bagaimana temen yang kita hadapi. Untuk temen dikelas sebenarnya sudah dekat. Tetapi kalau disuruh presentasi berbicara formal saya agak gugup gitu. Konselor : Kalau mbak lagi presentasi, menurut mbak sendiri pernah gak merasa sudah bagus atau sudah sempurna? Konsele : Pernah, tapi jarang. Konselor : Nah sebelumnya pas mbak melakukan presentasi itu terus menurut mbak hasilnya bagus, apakah mbak pernah berusaha sebelumnya? Konsele : Sebelumnya pernah, tapi kalau disisi lain itu saya pernah mencoba untuk menggunakan cara berbicara bersama teman, tetapi akhirnya ada yang lancar dan ada juga yang tetap. Konselor : Jadi pernah habis latihan untuk mempersiapkan dengan matang saat presentasi hasilnya bagus gitu? Konsele : Pernah sih. Konselor : Nah berarti mbak sebenarnya sudah tahu ya kenapa mbak kurang percaya diri seperti “duh aku takut nih kalau presentasi takut salah” padahal pernah sewaktu- waktu pas mbak presentasi merasa hasilnya bagus saat presentasi itu karena persiapan mbak yang matang. Nah berarti kalau mau presentasi harus dipersiapkan terlebih dahulu dan harus matang gitu ya untuk persiapannya? Konsele : Iya begitu.
3. TAHAP AKHIR KONSELING
Konselor : Oke berarti kurang kepercayaan diri mbak itu mungkin karena persiapan diri mbak yang belum siap banget atau materinya yang belum dipelajari. Jadi sebelumnya harus mempersiapkan dengan lebih matang soalnya dari pengalaman sebelumnya mbak pernah pas lagi persiapan gitu untuk presentasi dan disaat presentasi itu merasa hasilnya bagus. Konsele : Oh iya mungkin itu karena kurangnya saya ya. Baiklah untuk kedepannya saya akan lebih tingkatkan lagi dan saya juga lebih belajar lagi untuk lebih baik. Konselor : Iya begitu. Konsele : Baiklah, terima kasih mbak atas waktu dan semua yang telah terbukakan untuk saya sehingga saya juga mendapatkan sedikit gambaran untuk kedepannya. Konselor : Iya hehe terima kasih juga telah mempercayai saya untuk menjadi Konselor bagi mbak.