Anda di halaman 1dari 5

UTS TEKNIK LABORATORIUM II

NAMA : AULIA ZANIYAH TAUFIK

NIM : 191230026

1. a. Memberikan teknik konfrontasi

b. Konfrontasi adalah keterampilan atau teknik yang digunakan oleh konselor yang menantang konseli
karena adanya ketidaksesuaian yang terlihat dalam pernyataan dan tingkah laku konseli, terjadi
inkonsistensi antara perkataan dan perbuatan, ide awal dengan ide berikutnya

c. 5 Percakapan konfrontasi konselor dan klien :

1. Klien : saya rela untuk menggantikan perjodohan itu (raut wajah sedih)

Konselor : Saya perhatikan bahwa Anda mengatakan rela, namun muka saudara terlihat
kekecewaan. Apakah Anda merasakannya?

2. Klien : saya sangat senang dengan karena saya telah putus dengannya (mata berkaca-kaca)

Konselor : saudara mengatakan sangat senang dengan keputusan orang tua, tetapi saudara ingin
menangis?

3. Konselor    : Bagaimana khabar Anda hari ini?

Klien         : Oh..(suara datar) dalam keadaan baik-baik saja (suara rendah, sikap dan posisi tubuh
tampak gelisah)

Konselor    : Anda mengatakan baik-baik saja, tetapi suara dan sikap Anda nampak menunjukkan
kegelisahan ?

4. Konselor  : Nak.., bagaimana keadaanmu sekarag ?

Konseli    :  Baik buk…(sambil menunduk)

Konselor  :  kamu sudah bisa menerima keputusan orang tua mu ????

Konseli    :  sudah buk….(sambil menanggis)

d. Suasana diam terjadi selama 5-10 detik, kenapa terjadi suasana diam? Karena diamnya sejenak
konselor atau klien dalam proses konseling dimana memberi kesempatan pada klien untuk memikirkan,
merasakan, memahami , menghayati dan memproses suasana yang terjadi terutama dalam diri klien.

2. a. Penjelasan terkait teknik pemberian informasi ialah pemberian informasi diadakan untuk
membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pendidikan sekolah,
bidang pekerjaan, dan bidang perkembangan pribadi sosial, supaya mereka dengan belajar tentang
lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri.
b. Percakapan konselor dan klien tentang teknik pemberian informasi

Klien : apakah saya bisa menjadi polwan?

Konselor : hal itu tergantung dengan usaha kamu kedepannya, kalau kamu bersungguh-sungguh
mengikuti rangkaian tes untuk menjadi polwan saya yakin kamu bisa menjadi polwan.

Klien : seperti apa rangkaian tes untuk menjadi polwan?

Konselor : saya tidak persis tahu, tapi saya pernah dengar ada tes Seleksi administrasi,
Penelusuran rekam jejak media sosial, tes psikologi tahap I (tertulis), tes kompetensi dan
mungkin saja masih ada setelah itu.

c. Pengertian pemberian contoh dan contoh pribadi.

Pemberian contoh adalah konselor memberikan pola perilaku tertentu yang baik untuk klien yang tidak
mengetahui cara berperilaku pada situasi tertentu.

Pemberian contoh pribadi adalah konselor memberikan contoh kepada klien dalam proses konseling
sehubungan dengan permasalahan yang sama dengan klien (pengalaman konselor)

d.- percakapan pemberian contoh (modeling kognitif) :

klien : bagaimana saya bisa menumbuhkan rasa percaya diri diatas panggung?

Konselor : kamu dapat memikirkan dan mengatakan sesuatu pada dirimu sendiri sebelum naik ke atas
panggung, contohnya seperti, “saya pasti berani”, “saya dilahirkan untuk melakukan hal yang hebat”

- Percakapan pemberian contoh pribadi

Klien : pernahkah ibu tidak berani tampil atau tdk PD di depan kelas ?

Konselor : tentu saja pernah, saya menghadapinya dengan mencoba bersikap tenang, tidak tidak
memedulikan apabila saya ditertawakan.

e. pemberian nasehat pada konseling dilakukan atas dasar permintaan klien.

Contoh percakapan pemberian nasehat :

Klien : saya bingung harus bagaimana. Setiap hari saya berpikir dan berusaha bagaimana caranya agar
saya bisa percaya diri tampil di depan kelas.

Konselor : baiklah saya harap sebelum tampil kamu akan berlatih dan belajar dulu tentang materi yang
akan kamu presentasikan, kedua kamu bisa berpenampilan rapi sehingga kamu akan merasa lebih
percaya diri dan yang ketiga kamu harus berdoa dulu sebelum tampil agar kamu merasa lebih tenang.
3. a. merumuskan tujuan menurut Munro,dkk(alih bahasa erman amti,1983) tugas pertama konselor
dalam membantu merubah tingkah laku klien adalah berusaha agar klien mampu mengemukakan
tujuan, tujuan secara lebih jelas dan khusus.

b.- pemberian penguatan merupakan meningkatkan kepercayaan diri dan keyakinan klien, atas
keraguan pernyataan positif klien. Teknik ini dapat juga digunakan untuk memotivasi diri dan semangat
klien supaya tabah dalam menghadapi masalah yang tidak menyenangkan bagi diri klien.

- assertive training merupakan latihan ketegasan. Asertifitas merupakan suatu kemampuan untuk
mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan dan dipikirkan pada orang lain namun tetap
menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan orang lain.

- kursi kosong merupakan salah satu teknik terapi gestalt dengan cara bermain peran. Teknik ini
mengacu pada teori gestalt yang menyatakan bahwa manusia punya kemampuan untuk menjadi
sesuatu dan mampu mengurus diri sendiri.

c. percakapan yang berisi teknik merumuskan tujuan, pemberian penguatan, assertive training, dan kursi
kosong.

- Teknik merumuskan tujuan

Klien : saya ingin meningkatkan motivasi belajar saya dalam kelas.

Konselor : apa yang akan kamu lakukan untuk memulai meningkatkan motivasi belajar kamu?

Klien : saya akan bergaul dengan teman-teman yang senang dengan belajar, bergaul dengan
orang yang berprestasi, membuat reward atau hukuman untuk diri saya sendiri, menanamkan
kemauan dan niat yang tinggi dalam belajar, dan terakhir menempelkan kata-kata motivasi di
dinding kamar saya.

-teknik pemberian penguatan

Klien : saya sadar bahwa saya terlalu mencintai pasangan saya sampai saya menyerahkan
seluruh waktu,tenaga, dan fikiran saya untuk dia, dan pada akhirnya dia meninggalkan saya
bersama wanita lain.

Konselor : memang berat mengalami perasaan seperti ini, dan merupakan suatu resiko dalam
menjalin hubungan bersama seseorang. Lebih baik saat ini kamu sudah mengetahui sifatnya
yang sebenarnya sebelum hubungan kamu terlalu jauh bersamanya. Suatu saat kamu pasti akan
ketemu dengan seseorang yang bisa mencintaimu dengan tulus tanpa pamrih.

-teknik assertive training

Klien : saya merasa kalau teman saya disaat bersamaan saya adalah orang yang bisa diandalkan
untuk dia sekaligus saya merasa di manfaatkan.

Konselor : apa yang membuatmu merasakan seperti itu?


Klien : jika ada teman saya yang ingin dibantu mengerjakan tugasnya sekali, semakin kesini
semakin sering meminta bantuan saya dan saya terus menerus membantunya.

Konselor : mungkin kamu bisa memberikan penolakan secara halus dengan mengatakan “maaf
saya tidak bisa, saya masih memiliki pekerjaan yang harus segera diselesaikan”.

-teknik kursi kosong

KO : “oke untuk menyelesaikan masalah mbak akil ini ibu punya teknik namanya teknik kursi
kosong”

KI : “apa itu bu…?”


KO : “jadi nanti mbak akil harus memainkan peran,mbak akil berperan sebagai top dog dan
under dog,top dog adalah orang yg memiliki kuasa orang yg pegang kendali dlm hal ini bosnya
mbak akil kemudian berperan sebagai under dog yaitu pihak yg merasa tertekan dlm hal ini
mbak akil sendiri.Jadi nanti disini ibu memiliki kursi kosong nanti mbak akil harus dapat
memerankan top dog dan under dog yg telah ibu jelaskan,nanti mbak akil duduk di kursi yg
kanan dan berperan sebagai top dog atau bos mbak akil peran saja selama ini bos anda
menyuruh mbak akil kata-katanya seperti apa kemudian nanti mbak akil bisa berpindah ke kursi
sebelah kiri untuk berperan sebagai under dog pihak yg tertekan seperti apa biasanya lalu
berpindah kursi lagi berperan sebagai top dog lagi ke kursi sebelah kanan dan kemudian
berpindah lagi sebagai under dog di kursi sebelah kiri dari jawaban atau respon seperti apa
mbak akil terhadap bosnya akn dan juga sbaliknya bosnya mbak akil merespon seperti apa
bagaimana apa mbak akil mau mencobanya ? ”
KI : “jadi nanti saya duduk dikursi sebelah kanan berperan sebagai bos saya terus saya duduk di
kursi di sebelah kiri berperan sebagai saya sendiri
KO : “ iya,sampai mbak akil bisa merasa nyaman dengan posisi yg mbak akil jalani sekarang…
begitulah mbak akil penjelasan dari ibu tentang apa yang akn mbak akil lakukan
disini..bagaimana apakah mbak akil sudah paham ? “
KI : “hmm….sedikit paham sih bu”
KO : “bagaimana kalo mbak akil mencobanya ! “
KI : “boleh….”
KO : “ baik,bisa kita mulai ya ? “
KO : *memberikan intruksi* nanti mbak akil duduk kursi disebelah kanan mbak akil perankan
seolah-olah mbak akil sebagai bos mbak akil…mbak akil perankan bagaimana biasanya bos
mbak akil menyuruh-nyuruh mbak akil dari kata-katanya maupun tindakannya begini atau
gimana ekspresi bos mbak akil biasanya saat menyuruh-nyuruh mbak akil
KI : *duduk sambil memperagakan* jadi begini bu bos saya tadi pas menyuruh saya dia kn
duduknya sebelah meja kasir kakinya gini bu apa sih menyilang kaya sok gtu loh bus ok
berkuasa
KO : baik,mari diperankan
KI : *memerankan* “hai…akil piringnya diambil sekalian kotor ga diambil cuci sekalian nanti
dibelakang” bilang kaya gitu bu
KO : baik sekarang mbak akil coba menjawabnya dikursi sebelah kiri
KI : *berpindah kursi duduk* iya pak udah
KO : udah,kira-kira respon dari bos kmu itu seperti apa ?
KI : *berpindah kursi duduk* kamu itu kerja ga bener inikan malem minggu banyak pengunjung
KO : reaksi mbak akil seperti apa silahkan pindah lagi
KI : *berpindah kursi duduk* saya bilangnya gini bu “iya pak sebentar” tapi hati saya jengkel
KO : mungkin mbak akil dapat memberikan senyuman,ekspresi ceria mbak akil nanti biar
hatinya mbak akil itu tidak merasa tertekan
KI : hmm…gitu ya bu
KO : iya mungkin dicoba kembali respon mbak akil terhadap bosnya kali ini dengan senyuman
dan ekspresi ceria mbak akil
KI : *mencoba kembali* iya sih bu
KO : nah seperti itu bagus,bagaimana kalo pake senyuman perasaannya seperti apa ?
KI : ya agak deg-degan bu
KO : nah itu bagus gimana kalo mbak akil seperti itu,setidaknya lebih nyaman seperti itu bukan
KI : iya jga sih bu
KO : baiklah itu tadi dari apa yg telah dilakukan itu tadi agar bisa berbicara yg baik mbak akil
dengan bosnya,agar mbak akil juga merasa nyaaman kira-kira bisa tidak
KI : ga tau bu saya belum terlalu berani tapi akan saya coba
KO : iya nanti silahkan dipraktekan didepan bos mbak akil yg seperti tadi ketika mbak akil jdi
under dognya,kemudian nanti apa yg akan mbak akil lakukan setelah ini dan praktek tadi
KI : saya akan mencoba merespon dengan senyuman seperti tdi ketika praktek kursi kosong

Anda mungkin juga menyukai