Anda di halaman 1dari 8

contoh naskah konseling dan tekniknya

Saya mahasiswa prodi BK di FKIP UNIVERSITAS BENGKULU , blog ini


saya dedikasikan untuk rekan-rekan mahasiswa terutama dari
keilmuan BK untuk mencari bahan-bahan referensi tugas , dan juga
semua tugas saya ini saya terbitkan agar tidak hanya menjadi
tumpukan tugas di laptop saya namun dapat bermanfaat bagi
semua

Kamis, 23 Mei 2013


Dialog :

1.

Teknik perilaku (Attending) , yaitu sikap seorang konselor


dalam menyambut klien.
Klien : Assalamualaikum , Permisi
Konselor: (ekspressi senyum ramah , menyambut klien)Waalaikumsalam ,
Ada yang bisa saya bantu Dik..?.
Klien : Ini kak , Saya mencari Kak Agung , Apa kakak tahu yang
mana Kak Agung.
Konselor : (sambil tersenyum) Ohh , Ini saya Dik yang kamu cari.
Klien : Alhamdulillah , Kalau begitu syukurlah saya bisa
menemukan Kakak.
Konselor : Kalau begitu , Mari silahkan duduk Dik...!. (sambil
membungkukkan badan dan mempersilahkan klien duduk).
Klien : Ohh...iya Kak , Terima kasih.

2.

Pertanyaan terbuka (Opened Question) , teknik memancing


klien mengungkapkan perasaan yang dialaminya.
Konselor : (Duduk dan mendekatkan posisi duduk ke klien) Ada apa Dik
mencari kakak , Ada sesuatu yang ingin Adik ceritakan ke
saya...? (pertanyaan terbuka)
Klien : Begini Kak , Saya ingin menceritakan masalah yang sedang saya
alami. Saya ingin menceritakannya kepada Kakak.
Konselor : Boleh kakak tahu , Apakah permasalahan yang Adik
alami...?. (pertanyaan terbuka)
Klien : Begini kak , 2 minggu yang lalu saya ketahuan membolos dari
sekolah oleh orangtua saya. Kemudian saat di rumah saya dimarahi

oleh orangtua saya , Mereka menanyakan mengapa saya membolos


dari sekolah. Saya sangat takut kak , Akhirnya saya jujur kepada
mereka bahwa saya memang membolos dan saya katakan bahwa
penyebab saya membolos adalah karena guru saya cara yang
mengajar sangat tidak enak sehingga saya membolos sekolah dan
ketahuan. Saya takut kak.

3.

Dorongan Minimal/DORMIN , Teknik memberikan dorongan


langsung yang singkat terhadap apa yang dikemukakan klien.
Konselor : Oh ya... Terus. (dormin)

4.

Pertanyaan
tertutup ,
yaitu
pertanyaan
pendek
untuk
mendapatkan informasi dari klien secara pasti.
Konselor : Sudah berapa kali Adik membolos dalam 1 minggu terakhir
ini ? (teknik pertanyaan tertutup)
Klien : Sudah dua kali Kak.

5.

Menjernihkan (Clarifying) , Teknik konselor dalam menjernihkan


ucapan dan perasaan klien yang kurang jelas dan meragukan.
Klien : Saya benar-benar takut kak , Saya takut dimarahi sama
orangtua...saya takut...saya sangat takut Kak ?. (mimik muka
ketakutan)
Konselor : Kakak kurang mengerti tentang perasaan takut Adik , Coba Adik
jelaskan maksud dari ketakutan Adik itu ?.(Claryfying)
Klien : Saya sangat takut kalau sedandainya nanti orangtua saya bakal
memberhentikan saya sekolah kak , Memotong uang belanja saya ,
Dan saya sangat takut kak saya tidak akan diperbolehkan lagi
bergaul dengan teman-teman saya.
Konselor : Sekarang apa coba Adik jelaskan apa yang Adik rasakan dari
peristiwa yang Adik alami ?. (Claryfying)

6.

Empati , Kemampuan konselor untuk merasakan apa yang


dirasakan klien
Klien : Yang saya alami sekarang kak , Saya sangat takut saya merasa
tidak memiliki arti , saya malu kak... dan saya sangat tertekan
sehingga saya sangat takut dan saya ingin lari dari masalah yang
saya alami ini kak.
Konselor : Iya...iya (Dormin) , Kakak mengerti dan kakak sangat prihatin
mendengarnya (dengan suara pelan dan menyentuh) dan kakak
sangat merasakan apa yang Adik rasakan saat ini. (Empati)

7.

Teknik Refleksi , adalah teknik memantulkan kembali kepada


klien tentang perasaan pikiran dan pengalaman klien
Konselor : Tampaknya dari hasil pengamatan Kakak dalam eksplorasi masalah
, Tampaknya semua hal yang Adik ungkapkan kepada Kakak
merupakan gambaran dari perasaan ketakutan Adik yang sangat
luar biasa karena Adik sangat takut kehilangan perhatian dan rasa
sayang dari orangtua Adik. (Teknik Refleksi)
Klien : Iya...Kak.

8.

Tahap penstrukturan , Karena menggunakan model konseling


gestalt fase kedua dalam teori ini adalah tahap penstrukturan
kegiatan yang disepakati konselor dan klien.
Konselor: Baiklah sekarang Adik berada dalam proses konseling yang mana
dalam proses ini kakak mengharapkan kejujuran Adik dalam
bercerita. Dalam proses konseling ini kakak mengharapkan adanya
Keterbukaan , Kejujuran , dan kakak akan menjaga semua
kerahasiaan data yang adik sampaikan kecuali jika Adik
mengizinkan kakak untuk memberitahukannya kepada orang lain.
Adik sepakat dengan struktur ini ? (Penstrukturan)
Klien : Sepakat kak.

9.

Memimpin (leading) , teknik mengarahkan pembicaraan ke


dalam
wawancara
konseling.
Wawancara
konseling
ini
menggunakan pendekatan teori Gestalt.
Konselor : Baiklah sekarang kakak ingin bertanya kepada Adik , Bagaimana
keadaan kelas tempat Adik bersekolah ?.(leading)
Klien : Keadaan di kelas Adik tuh seperti keadaan kelas pada umumnya
Kak tidak ada perbedaan tetapi guru-guru yang mengajar di kelas
sering membuat saya tidak nyaman kak sehingga saya sering
membolos dari sekolah.

10.

Proyeksi , dalam model konseling gestalt teknik ini bertujuan


untuk memantulkan perasaan yang tidak ingin dilihatnya kepada
orang lain.
Konselor : Sekarang , Kakak meminta Adik untuk mengungkapkan perasaan
Adik selama ini kepada guru yang membuat Adik tidak nyaman saat
di kelas sehingga akhirnya membolos ?(proyeksi)
Klien : Saya bingung mengungkapkan perasaan saya kak...
Konselor : Kalau begitu , Coba Adik anggap kakak ini sekarang sebagai guru
yang membuat adik tidak nyaman di kelas...(Proyeksi)
Klien : (menarik nafas) Ibu... ibu tahu tidak bahwa saya sangat tertekan
belajar dengan ibu , Saya sangat muak dengan cara ibu mengajar

yang hanya membentak saya , Menyuruh saya mencatat buku ,


Tidak memberikan saya kebebasan dalam berpendapat , Dan selalu
ingin menang sendiri. Ibu tahu saya benar-benar muak melihat ibu
sehingga saya selalu membolos dari jam pelajaran ibu di kelas biar
ibu memperhatikan perasaan saya di kelas.
Konselor : Ok...ok (dormin)

11.

Fokus , Teknik dalam membantu klien memusatkan pada pokok


yang dibahas.
Konselor : Sekarang , Kita telah mengetahui bagaimana perasaan Adik
kepada guru yang membuat Adik sering membolos dari sekolah
sedangkan fokus permasalahan kita sekarang adalah perilaku
membols Adik. Mengenai tindakan membolos Adik , Apakah Adik
merasa itu bagian dari tindakan pelarian Adik atas rasa
ketidakpuasan Adik pada guru di kelas ? (Teknik Fokus)
Klien : Iya... kak , Kalau mengingat guru itu saya benar-benar emosi dan
terbawa suasana marah kak. Saya memang merasakan tindakan
saya membolos ini merupakan salah satu upaya pelarian saya dari
keadaan kelas yang tidak sesuai dengan harapan saya Kak.
Konselor : Iya kakak maklumi Adik memang terbawa suasana. Adik merasa
bahwa tindakan membolos ini memang sebagai pelarian dari
suasana
tidak
menyenangkan
di
kelas.
Adik
sadar
tidak Bagaimana akibat dari tindakan membolos ini baik pada diri
Adik maupun orangtua Adik ? (Opened Question)
Klien : Iya Kak , Saya benar-benar menyadarinya bahkan saya
mengalaminya sendiri kak sampai saya benar-benar dimarahi sama
orangtua dan juga tindakan saya yang membolos ini tidak membawa
perubahan apapun terhadap kondisi di kelas saya malah membolos
membuat hubungan saya dengan orangtua dan guru menjadi tegang
Kak.

12. Konfrontasi , Teknik konselor yang membantu klien agar ia dapat


,melihat adanya perbedaan antara perkataan dan perbuatan yang
telah dilakukannya.
Konselor : Dari jawaban Adik tadi kakak mengetahui bahwa Adik sadar
akibat yang timbul dari tindakan membolos , Tetapi Kenapa
tindakan membolos tetap Adik ambil sebagai jalan pelarian Adik
atas ketidaknyamanan Adik di kelas? (teknik konfrontasi)
Klien : Saya melakukan itu Kak agar saya dapat diperhatikan , Saya dapat
didengar , dan Saya dapat menyampaikan kepada guru tersebut
bahwa cara mengajarnya banyak tidak disukai oleh siswa. Kalau
tidak melalui cara ini saya tidak tahu lagi harus menyampaikan
dengan cara apa ?.

13.

Menangkap pesan (paraphrasing) , Teknik untuk menyatakan


kembali esensi atau inti ungkapan klien dengan teliti dengan
mengamati pesan utama dari pernyataan klien.
Konselor : Dari jawaban Adik seperti itu , Kakak dapat mengidentifikasikan
bahwa Adik mengalami kebingungan dalam menghadapi kondisi
belajar yang tidak mengenakkan sehingga Adik memilih untuk
membolos
agar
dapat
diperhatikan.
Kalau
menurut
Adik
Bagaimana ? (Teknik Paraphrasing).
Klien : Benar Kak , Dan saya tahu tindakan membolos itu bukanlah
tindakan yang tepat untuk diambil , Akan tetapi saya sudah benarbenar tidak merasa nyaman Kak diajar oleh guru tersebut sehingga
cara saya untuk melepaskan diri dari kepenatan pikiran saya ini
ya... cara membolos inilah Kak yang saya ambil.

14.

Mengambil inisiatif , Teknik ini dilakukan apabila pada saat


klien kurang bersemangat untuk berbicara atau klien buntu dalam
mengambil keputusan.
Konselor : Adik tidak perlu menyesal terlalu dalam begitu , yang terjadi
dimasa lalu biarlah menjadi kenangan dan pembelajaran yang
terpenting adalah bagaimana Adik sekarang mampu menyadari
kesalahan Adik dan mau berubah. Yang harus dilakukan sekarang
adalah Adik harus menentukan tindakan-tindakan dan perilaku Adik
dimasa yang akan datang sehingga kejadian membolos ini tidak
terulang lagi. (teknik mengambil inisiatif)
Klien : Saya sangat berterima kasih sama Kakak atas nasehatnya tadi ,
Tetapi disini saya bingung Kak tindakan-tindakan apa yang harus
saya ambil untuk mengatasi sikap membolos saya

15.

Saya bertanggung jawab , Teknik ini bertujuan untuk melatih


klien mengakui dan menerima perasaan-perasaannya dari pada
memproyeksikan kepada orang lain.
Konselor : Sekarang , Adik harus sadar bahwa penyebab Adik itu membolos
dari sekolah bukanlah dari faktor-faktor yang ada di luar diri Adik
tetapi faktor-faktor itu datang dari dalam diri Adik sendiri. Sehingga
adik harus menyadari dulu dan memunculkan rasa tanggung jawab
dari diri Adik.
Klien : Iya Kak....
Konselor : Sekarang kakak ingin Adik menyebutkan kalimat Saya
Bertanggung jawab.... dengan kalimat akhir Adik yang menentukan
sendiri Adik bertanggung jawab atas apa ?.(teknik saya
bertanggung jawab)
Klien : (menarik nafas) Saya bertanggung jawab atas perbuatan saya
membolos dari sekolah dan saya berjanji tidak akan mengulanginya
lagi.

16.

Teknik kursi kosong , Teknik ini dalam konseling gestalt


dinamakan permainan dialog dan tujuan terapi ini adalah
mengarahkan klien pada suatu posisi dimana ia berani mengambil
resiko di posisi tersebut.
Konselor : Sekarang , Adik anggap lagi kakak ini sebagai guru yang
membuat Adik sering membolos. Coba sekarang Adik ungkapkan
perasaan Adik sekarang kepada guru tersebut saat ini. (Teknik
kursi kosong)
Klien : Ibu , Saya mohon maaf atas kesalahan saya membolos di jam
pelajaran Ibu saya sangat menyesal...menyesal sekali... tetapi saya
meminta ibu tolong mengerti dan memahami saya sebagai siswa ibu
bukan hanya saya yang selalu terus selalu mengerti dan memahami
ibu.

17.

Teknik Interpretasi , interpretasi adalah teknik untuk mengulas


pemikiran dan perasaan klien berdasarkan teori bukan pandangan
konselor
Konselor : Ok , Sekarang dari segala proses konseling yang telah kita
lakukan Kakak mendapatkan gambaran bahwa selama ini Adik
mengalami masalah dikarenakan Adik melarikan diri dari
permasalahan yang Adik hadapi di kelas yaitu tidak mampu
menyesuaikan diri dengan guru yang mengajar di kelas Adik yang
ternyata tidak sesuai dengan harapan Adik selama ini terhadap
sosok guru yang mengajar di dalam kelas. (teknik interpretasi)
Klien : Iya...Kak.

18.
Konselor
Klien :
Konselor
a.

b.

Teknik Memberi nasihat , Teknik ini dilakukan untuk memberikan


nasihat kepada klien jika klien meminta nasihat kepada konselor.
: Sekarang Adik sudah mengungkapkan perasaan Adik saat ini
kepada guru tersebut.
Iya kak , Tetapi apa yang harus saya lakukan sekarang kak untuk
mengatasi perilaku membolos yang ada pada diri saya kak. (Teknik
meminta nasihat)
: Sekarang saya akan memberikan beberapa pengarahan yang bisa
Adik pilih untuk mengatasi masalah membolos pada Adik. Adapun
pengarahan saya antara lain :
Adik coba untuk menjauhi lingkungan-lingkungan yang bisa
memancing Adik untuk membolos. Adik bisa memilih lingkunganlingkungan yang lebih baik dan bisa menerima Adik sehingga bisa
mengurangi keinginan Adik untuk membolos.
Adik coba untuk menyesuaikan diri Adik terhadap berbagai
kondisi lingkungan yang ada dihadapan Adik. Adik harus siap sebab
kita tidak selamanya mendapatkan lingkungan yang sesuai dengan

c.

d.

Konselor

Klien

keinginan kita kadang kita mendapatkan kondisi lingkungan yang


tidak sesuai dengan keinginan kita oleh karena itu dengan berlatih
menghadapi berbagai kondisi lingkungan sejak kecil akan
membantu Adik di saat dewasa nanti.
Adik harus menumbuhkan semangat juang di dalam diri dan
harus mampu mengintrospeksi diri Adik sendiri. Dengan mampu
mengintrospeksi diri Adik sendiri membuat Adik tidak mudah
melimpahkan kesalahan atas apa yang terjadi pada diri Adik dari
luar tetapi Adik mampu mengkajinya dari dalam diri Adik sendiri
sehingga Adik mampu memutuskan tindakan apa yang tepat untuk
dilakukan , Tidak lagi bingung sehingga mengambil tindakan yang
salah seperti yang Adik ambil sekarang yaitu membolos.
Adik harus meningkatkan kemampuan komunikasi Adik , sebab
dari penjelasan Adik atas permasalahan yang timbul menyiratkan
Adik kurang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik kepada
guru sehingga Adik tidak mampu mengungkapkan perasaan dan
keinginan Adik kepada guru tersebut sehingga guru tersebut tidak
tahu bahwa Adik tidak suka dengan cara mengajarnya dan ia tetap
dengan cara mengajar yang tidak Adik sukai sehingga Adik semakin
tidak nyaman saat di kelas menyimak pelajarannya oleh karena itu
kemampuan komunikasi Adik harus benar-benar ditingkatkan.
: Saya rasa Adik cukup bijak untuk memilih salah satu solusi dari
beberapa solusi yang kakak arahkan karena Adik memiliki
kebebasan
memilih
solusi
penyelesaian
didasarkan
pada
perhitungan dan kelebihan yang telah Adik perhitungkan.
: Iya Kak , Terima kasih atas nasehat dan arahan yang telah
diberikan ke saya. Insya Allah saya akan menjalankan arahan dari
Kakak dan akan mencobanya untuk menyelesaikan masalah yang
saya hadapi sekarang. Semoga beberapa arahan yang Kakak
berikan akan membantu saya dalam mengatasi perilaku membolos
saya kak.

19.

Menyimpulkan
sementara ,
Teknik
ini
digunakan
untuk
menyimpulkan hasil dari proses konseling yang telah dijalankan.
Konselor : Iya saya sangat senang mendengarnya. Sekarang setelah proses
wawancara konseling kita selesai , Ada baiknya kita menarik
beberapa kesimpulan agar proses konseling kita ini semakin jelas.
Hal-hal yang dapat saya simpulkan : pertama , Adik membolos dari
sekolah karena cara mengajar guru di kelas yang tidak membuat
adik nyaman. Kedua , Adik mengetahui bahwa tindakan membolos
itu salah tetapi Adik tetap melakukannya karena tidak cara lain
untuk menyampaikan keinginan Adik kepada guru. Ketiga , Adik
menyadari bahwa penyebab perilaku membolos Adik tidak hanya
datang dari luar tetapi dari dalam diri Adik yang terungkap melalui
beberapa teknik konseling yang kakak lakukan sehingga kakak

dapat memberikan beberapa arahan yang sesuai dengan


permasalahan
yang
Adik
hadapi. (Teknik
menyimpulkan
sementara)
Klien : Iya Kak , Saya akan mengintrospeksi diri saya lagi dan akan
mencoba memperbaiki perilaku saya dan saya akan mencoba untuk
menerapkan arahan yang telah Kakak berikan untuk memperbaiki
diri saya. Terima kasih Kakak sudah mau mendengarkan keluhan
saya.
Konselor : Sama-sama , Kakak senang sekali mendengarnya. Semoga
dengan keputusan yang telah Adik ambil akan bermanfaat dan
membantu diri Adik untuk menjadi lebih baik. Apabila Adik
mengalami masalah kakak selalu siap untuk membantu Adik dan
kakak tunggu perkembangan berikutnya dari Adik. Terima kasih
kembali untuk Adik.
Keputusan telah diambil oleh klien dalam menghadapi masalah
pribadinya yaitu membolos dari sekolah dan klien telah mengetahui
tindakan-tindakan apa yang harus diambilnya guna mengatasi
permasalahan yang dihadapinya.

Anda mungkin juga menyukai