Anda di halaman 1dari 3

Contoh Dialog Konseling Individu

Gambaran Singkat Permasalahan Konseli


Eka adalah seorang mahasiswi semester 1 Ia mengalami permasalahan
kurang percaya diri ketika tampil di depan kelas. Eka selalu merasa
gemetar dan gugup ketika ia berbicara di kelas. Karena bingung baimana
cara mengatasi permasalahan yang ia hadapi ini maka Eka datang
kepada Konselor untuk membantunya untuk memecahkan masalahnya.
Tahap awal konseling (mendefinisikan masalah klien)
Konseli : (tok,tok,tok)
Konselor : silakan masuk... (sambil melihat ke arah pintu)
Konseli : Selamat pagi Bu
Konselor : Selamat pagi Eka, mari silakan duduk
Konselor : Wah, Ibu sangat senang sekali bertemu dengan Eka, Eka
bagaimana kabarnya ? (attending ramah, senyum, kontak mata, dan
badan agak membungkuk ke arah klien)
Konseli : tidak baik bu (diam, menyimpan perasaan tertentu,
melihat ke bawah dan tidak menatap konselor)
Konselor : Kalau Ibu boleh tau kenapa kabarnya Eka tidak baik ?
Konseli : Entahlah Bu, saya merasa sangat bingung dan sedih
Konselor : Ibu memahami apa yang kamu rasakan (empati primer),
Namun apakah perasaan tidak enak atau yang mengganggu perasaan mu
itu bisa di bicarakan bersama ? ( bertanya terbuka, perasaan)
Konseli : Ya bu saya pikir juga begitu (sambil memandang konselor,
kemudian menunduk lagi)
Konselor : Hhhmmm...Bisakah Eka jelaskan ?
Konseli :Ya Bu, dengan senang hati saya akan menceritakannya.
Tapi mohon dirahasiakan kepada siapapun karena ini adalah masalah
pribadi saya.
Konselor : Kalau begitu Ibu ingin mendengarkan sejauh mana
perasaan tidak enak yang mengganggu Eka? (Eksplorasi perasaan dan
bertanya) Disini Eka bisa bercerita tentang semua yang Eka yang
rasakan, karena semuanya akan di jaga kerahasiaannya, jadi Eka bisa
bercerita dengan leluasa dan tenang.
Konseli : Begini Bu..(bingung dan ragu) “Saya merasa tidak
percaya diri ketika tampil di depan orang banyak apalagi ketika saya
presentasi di depan kelas.
Konselor : Lalu bagaimana? (eksplorasi perasaan, bertanya terbuka)
Konseli : Setiap saya tampil di depan kelas saya pasti gugup dan
bingung harus berkata apa, rasanya tiba-tika bibir saya menjadi kaku.
Konselor : Bisakah Eka menjelaskan lebih jauh tentang perasaan
tidak percaya diri yang Eka rasakan ? (bertanaya,eksplorasi perasaan)
Konseli : Saya gemetar ketika tampil di depan kelas bu. Saya juga
merasa tidak percaya diri saat akan menjawab pertanyaan dari dosen,
padahal saya hanya menjawabnya dari tempat duduk tetapi saya tetap
merasa gugup dan gemetar, ini yang menyebabkan saya jarang bicara
dan berpendapat ketika dosen mengajar di kelas.
Konselor : Bisakah Eka contohkan ketika Eka tampil di depan kelas
Konseli : Bisa Bu (memperagakan ketika tampil di depan kelas)
Konselor : Selanjutnya apa yang Eka lakukan ketika Eka merasa
tidak percaya di kelas ? (bertanya terbuka, eksplorasi perasaan)
Konseli : Saya hanya diam saja Bu, dari pada saya malu di depan
teman-teman karena saya gugup dan gemetar.
Konselor : Apakah dengan cara demikian Eka merasa senang dan
nyaman di kelas ? (bertanaya tertutup, stressing, leading-memimpin)
Konseli : Tidak Bu, (tertunduk diam) tetapi saya terus berpikir.
Konselor : Mungkin Eka berpikir kalau segala sesuatu itu harus
sempurna tanpa ada kesalahan sedikitpun. Apakah demikian ?
( menangkap pesan utama klien dan bertanya terbuka)
Konseli : Ya Bu, saya orangnya memang seperti itu segala sesuatu
harus yang saya kerjakan dengan sempurna walaupun itu tidak mungkin.
Mungkin itu juga yang membuat saya seperti ini(tertunduk diam)
Konselor : Kalau begitu apakah maasalah mu tentang bagaimana
Eka bisa presentasi dan menjawab pertanyaan dosen supaya tidak
gugup ? (mendefinisikan masalah klien, bertanya terbuka)
Konseli : Ya Bu..dan saya bingung harus bagaimana. Setiap hari
saya berpikir dan berusaha bagaimana caranya agar saya bisa percaya
diri tampil di depan kelas.

Tahap pertengahan konseling


Konselor : Ya bagus sekali Eka sudah memahami masalah yang Eka
alami, yaitu bagaimana Eka bisa presentasi dan tidak gugup dalam
menjawab pertanyaan dosen.
Konseli : Ya bu, Saya sangat ingin sekali bisa tampil percaya diri di
depan kelas, tapi rasanya sulit sekali. (berharap dan kebingungan)
Konselor : Bagus sekali keinginan Eka, Ibu sangat senang sekali
mendengarnya. Lalu apakah Eka sudah punya cara untuk mengatasi
masalah Eka tentang tidak percaya diri presentasi dan gugup menjawab
pertanyaan dosen ?
Konseli : Saya masih bingung Bu (diam)
Konselor : Apa yang membuat Eka merasa bingung ?
Konseli : Saya takut jika nanti saya salah saat menjawab
pertanyaan dosen atau ketika presentasi saya takut nanti saya di
tertawakan oleh semua teman-teman
Konselor : Apakah Eka sudah berusaha melakukan yang terbaik ?
Konseli : Rasanya belum Bu.
Konselor : Jika mencobanya saja Eka belum, lalu kenapa Eka bisa
berpikiran negatif seperti itu ?

Tahap Akhir konseling (tahap mengambil tindakan)


Konseli : Nah itu yang saya tidak mengerti bu (bingung dan
berpikir). Baik saya akan berusaha melakukan yang terbaik bu agar saya
merasa percaya diri presentasi dan menjawab pertanyaan dosen.
Konselor : Baiklah, apa kira-kira rencana mu sementara sebagai
pegangan untuk tindakan selanjutnya
Konseli : Pertama, saya akan berlatih dan belajar dulu tentang
materi yang akan saya presentasikan, kedua saya akan berpenampilan
rapi sehingga saya akan merasa lebih percaya diri dan yang ketiga saya
akan berdoa dulu sebelum tampil agar saya merasa lebih tenang. Saya
rasa itu yang akan saya saya lakukan Bu.
Konselor : Bagus, Eka sudah tahu apa yang harus Eka lakukan.
Sebelum pembicaraan ini kita tutup, bagaimana perasaan mu setelah kita
berdiskusi, atau apakah kesimpulan anda ?
Konseli : Saya merasa lega dan lebih tenang selelah melakukan
konseling. Kecemasan dan ketakutan yang saya alami mulai menurun dan
juga saya tahu langkah-langkah apa yang harus saya lakukan untuk
mengatasi rasa tidak percaya diri saya ini.
Konselor : setelah melakukan konseling sekitar 20 menit, jadi
kesimpulannya adalah Pertama, Eka akan berlatih dan belajar dulu
tentang materi yang akan Eka presentasikan, kedua Eka akan
berpenampilan rapi sehingga Eka akan merasa lebih percaya diri dan
yang ketiga saya akan berdoa dulu sebelum presentasi. Apakah Eka yakin
akan melakukan itu ?
Konseli : Ya Bu saya yakin.
Konselor : Apakah masih ada yang akan Eka sampaikan?
Konseli : Tidak Bu, saya kira cukup.
Konselor : Bagaimana kalau kita tutup pembicaraan ini dan saya
mengucapkan terima kasih atas kesediaan anda.
Konseli : Sama-sama Bu

Anda mungkin juga menyukai