Anda di halaman 1dari 6

SIMULASI TEKNIK KURSI KOSONG 2

NAMA DIALOG TEKNIK


Wali Tok..tok..tok.. Selamat pagi (mengetuk pintu dan mengucapkan
Kelas salam kepada konselor)
KO Selamat pagi, silahkan masuk (menghampiri wali kelas dan
klien). Iya ibu ada yang bisa dibantu?
Wali Intan ini sedang ada permasalahan dengan tantenya bu, tolong
kelas dibantu untuk menyelesaikannya ya bu!
KO Baik bu akan saya bantu.
Silahkan intan duduk ditempat yang kamu suka.
KI Iya bu terimakasih, disini saja bu (sambil memilih salah satu
tempat duduk yang menurutnya paling nyaman)
KO Intan apa kabarnya hari ini?
KI Kabar baik bu…
KO Syukurlah kalau kabarnya baik-baik saja. Intan kesini datang
menemui ibu, apa ada yang mau dibicarakan?
KI Iya bu, terus terang saja sebenarnya ada sesuatu yang mau saya Opening
bicarakan dengan ibu, itulah saya datang kemari menemui ibu.
KO Bicaralah intan, ibu akan siap mendengarkan cerita kamu. Intan
tidak perlu merasa takut untuk menceritakan segala masalah
yang intan alami sekarang ini. Karena di dalam proses
konseling sebagai seorang konselor memiliki beberapa asas.
Salah satunya adalah asas kerahasiaan, jadi apapun yang akan
kita biacarakan nantinya itu bersifat rahasia. Hanya Tuhan, Ibu
dan Intan yang tahu.
KI …….(mengangguk sebentar)
Jadi begini bu, saya ada masalah dengan tante saya.
KO Hmmm… Acceptance
KI Sebenarnya saya masuk kesekolah ini bukan karena keinginan
saya bu…
KO Bukan keinginan kamu? Restatement
KI Iya bu, itu sungguh bukan keinginan saya untuk masuk
disekolah ini. Sebenarnya awalnya saya mau masuk di SMK,
karena saya ingin mengambil perkantoran bu. Saya lebih suka
dengan jurusan perkantoran ini karena memiliki banyak
praktek, bagaimana selayaknya orang-orang dikantor bekerja.
Sedangkan kalau di SMA kebanyakan belajar materi sesuai
dengan mata pelajaran masing-masing. Dan saya rasa bahwa
saya lebih mampu di jurusan perkantoran bu.
KO (Mengangguk-angguk)
KI Tetapi tante saya menyuruh untuk masuk di sekolah ini bu,
katanya SMA lebih bagus daripada SMK. Kalau SMK tidak ada
waktu saya dirumah untuk bekerja dan belajar karena
kebanyakan paraktek di luar. Jadi jurusan yang saat ini saya
ambil disekolah yaitu IPA tidak sesuai dengan minat saya bu.
KO Kalau memang menurut Intan bahwa itu tidak sesuai dengan Lead Khusus
minat dan kemampuan yang kamu miliki. Mengapa kamu tetap
menuruti permintaan tante kamu untuk masuk ke sekolah ini?
KI Saya tidak berani menolak permintaan tante saya bu. Karena di
sini saya tinggal dengan tante saya dan tante sayalah yang
membiayai uang sekolah saya bu. Saya takut ketika saya nekad
untuk masuk di SMK, nanti tante saya marah dan tidak mau
membiayai sekolah saya bu. Karena tante saya itu, orangnya
keras juga. Maunya apa yang dikatakannya itu di ikuti.
Sedangkan mau mengharapkan orang tua di kampung saja,
keadaan ekonomi tidak mencukupi.
KO Dari cerita kamu tadi, rasanya sekarang ini kamu jengkel Reflektion
dengan diri kamu sendiri. Karena tidak bisa memberanikan diri
untuk masuk di SMK.
KI Iya bu, bagaimana saya tidak jengkel kalau saya harus menuntut
ilmu di sebuah sekolah yang jurusannya saya tidak minati.
Otomatis nantinya saya akan lebih cepat bosan dalam belajar di
sekolah tersebut.
KO Jika ibu mengalami hal yang sama dengan Intan. Pasti ibu juga Sharing and
merasakan hal yang sama seperti yang kamu rasakan saat ini. experience
Lalu, apa yang Intan bisa lakukan selanjutnya!
KI Dengan itulah saya datang kemari untuk meminta bantuan sama
ibu. Saya ingin berubah bu…
KO Berubah? Restatement
KI Saya ingin sekali bisa mengatakan tidak pada tante saya, saya
ingin betul-betul mengembangkan minat yang saya inginkan bu.
Tetapi saya tidak mau membuat tante saya marah. Jangan
sampai nanti tambah mempengaruhi sekolah saya bu.
KO Jadi dapat dikatakan bahwa sebenarnya kamu tidak mau
menuruti kemauan tante kamu, kamu ingin mengembangkan
minat yang kamu inginkan atau yang kamu impikan. Tetapi
disisi lain kamu tidak berani mengatakan penolakan kamu yang
sebenarnya terhadap tante kamu.
KI Iya benar bu, coba ibu pikirkan saya selalu menuruti kemauan
tante saya, tanpa memperhatikan keinginan saya sendiri.
Sedangkan yang akan menjalaninya nanti kan saya sendiri bu.
Saya juga memiliki keinginan.
KO Baiklah, jadi menurut kamu bahwa tante kamu senantiasa Clarification
memaksakan keinginannya untuk dituruti atau dilakukan, tidak
peduli dengan apa yang kamu inginkan. Dan sampai saat ini
kamu tidak berani menolak apa kemauan tante kamu. Karena
melihat kehidupan sehari-hari tante kamu orangnya sangat keras
dan apa yang di inginkannya harus dilakukan.
KI Iya bu.
KO Apakah sebelumnya kamu pernah menolak keinginan tante Lead Khusus
kamu?
KI Ibu saya selalu mengatakan bahwa tidak usah membanta, ikuti
saja kemauan tante kamu. Karena kalau kamu nekad bisa jadi
nanti kamu tidak bisa melanjutkan sekolah lagi, yang akhirnya
membuat saya tidak bisa menolak bu. Saya hanya terpaksa
mengikuti kemauan tante saya bu...
KO Lalu, kamu setuju dengan apa yang dikatakan ibumu?
KI Sebenarnya saya tidak setuju, tapi mau bagaimana lagi. Saya
tidak berani untuk tetap membantah bu…
KO Tetapi kalau kamu tidak akan berani untuk mencoba. Maka
kamu akan terus-menerus seperti ini. Selalu mengikuti kemauan
tante kamu dan hal ini membuat kamu tidak memiliki
kesempatan untuk mandiri.
KI Lalu, saya harus bagaimana bu…
KO Jadi begini, kita akan coba permainan dialog (kursi kosong).
Karena disini ibu melihat bahwa saat ini kamu merasakan dua
hal yang saling bertentangan yaitu pikiran untuk ingin
mengatakan tidak pada kemauan tante kamu dan memiliki
pemikiran takut untuk melawan tante kamu. Pada hal
sebenarnya kamu ingin. Apakah benar demikian?
KI Iya bu ( menganggukkan kepala sejenak)
KO Nak, yang ingin kamu lakukan sekarang adalah katakan apa
yang sebenarnya ada di pikiran kamu saat ini sehubungan
dengan pertentangan tersebut. Anggap saja bahwa pikiran kamu
yang menyuruh untuk melawan adalah posisi under dog kamu,
sedangkan pikiran yang menyuruh kamu mengikuti kemauan
tante kamu adalah posisi top dog kamu. Disini kita akan tahu
pikiran mana yang akan kamu menangkan dan dari sini pula
kita akan mengambil tindakan ke depan. Bagaimana? Apakah
sudah mengerti!
KI Iya bu, saya mengerti
KO Baiklah siapkan diri kamu benar-benar sebelum kita
memulainya. Apakah kamu sudah siap?
KI Iya bu, saya sudah siap
KO Silahkan posisikan tubuh kamu senyaman mungkin, kemudian Kursi Kosong
tarik napas pelan-pelan dari hidung dan keluarkan melalui
mulut ( lakukan berkali-kali sampai kamu benar-benar merasa
tenang).
Coba bayangkan apa yang sebenarnya kamu inginkan saat ini
sehubungan dengan keinginan tante kamu
KI Saya ingin mengatakan tidak sama tante saya, tetapi saya rasa
tidak mungkin
KO Kata siapa tidak mungkin?
KI Mana mungkin saya berani melawan tante saya, apalagi orang
tua saya selalu mengingatkan agar jangan melawan. Dengan
saya mengikuti apa yang tante saya inginkan berarti saya
berbakti kepada orang tua saya. Karena orang tua saya selalu
mengatakan bahwa jangan pernah melawan, lebih baik diam
daripada melawan. Saya pikir itu benar (Top dog)
KO Iya memang benar. Tetapi apakah dengan menuruti semua
keinginan tante kamu dikatakan berbakti
KI Iya mungkin tidak apa-apa kalau saya melawan sekali saja
untuk memberitahukan kepada mereka tentang keinginan saya
yang sebenarnya (Under dog)
KO Tetapi kalau saya melawan atau tidak menuruti keinginan tante
saya maka bisa jadi sekolah saya terganggu nantinya. Mungkin
saja tante saya tidak mau membiayai sekolah saya lagi (Top
dog)
KI Ah! Kalau seandainya tidak dibiayai kan saya bisa mengurus
beasiswa atau berusaha untuk mandiri mencari biaya sekolah
saya sendiri. Masa saya terus-menerus merasa takut. Saya
harus melakukan sebuah perubahan. Jangan sampai tante saya
terus-menerus seperti ini. Kalau begini terus kapan saya bisa
maju (under dog)
KO Cukup dulu untuk sementara Nak Nova. Dari sini kita bisa tahu
bahwa sebenarnya kamu percaya pada diri kamu, dan kamu
mengatakan bahwa kamu bisa. Dan dapat di ambil kesimpulan
bahwa kamu harus benar-benar bisa melawan kemauan tante
kamu kan?
KI Betul bu, tetapi saya tidak tahu bagaimana saya harus
mengungkapkan ini semua
KO Di sini kita akan melakukan teknik empthy chair atau teknik Kursi Kosong
kursi kosong yang kedua. Silakan persiapkan diri kamu,
posisikan badan kamu senyaman mungkin, tarik napas pelan-
pelan melalui hidung dan keluarkan secara perlahan melalui
mulut (lakukan berulang-ulang sampai benar-benar merasa
rileks. Bayangkan di kursi ini ada bapak kamu. Dan kamu akan
mengatakan yang sebenarnya kepada tante kamu. Coba
diceritakan kembali, apa yang kamu bisa bayangkan
KI Tante, Intan minta maaf sebelumnya. Sebenarnya saya tidak
mau menolak apa yang tante inginkan dari saya, tetapi saya juga
tidak bisa memaksakan diri untuk di SMA, saya lebih senang
jika saya di SMK karena disana saya bisa langsung
mempraktekkan, bukan hanya mempelajari materi saja.
Percuma juga saya masuk disekolah tersebut jika saya tidak
memiliki minat, saya hanya akan menghabiskan uang tante saja
untuk biaya sekolah saya
KO Coba bayangkan bagaimana tanggapan tante kamu setelah
kamu mengatakan yang sejujurnya.
KI Iya tidak apa-apa,kenapa kamu tidak mengatakannya ketika
tante mendaftarkan kamu di SMA bahwa kamu lebih senang di
SMK. Jika itu yang memang betul-betul kamu mau, silahkan
kamu bisa pindah sekolah. Tante juga sadar bahwa seharusnya
tante jangan terlalu mengikuti kemauan tante sendiri. Dan yang
menjalaninya adalah kamu sendiri, kamu yang akan merasakan
suka dukanya.
KO Setelah kita melakukan teknik ini, dimana kamu akan
menyampaikan hal ini atau memberikan penjelasan kepada
tante kamu?
KI Nanti saya akan mencobanya bu, setelah saya sampai di rumah
KO Setelah proses koseling yang kita lakukan sejauh ini, bagaimana
perasaan kamu
KI Saya sudah merasa lega, nyaman, tenang, dan bahkan saya
memiliki keberanian untuk memberikan penjelasan kepada
tante saya nanti.
KO Iya baiklah, semoga pertemuan kita hari ini dapat bermanfaat.
Lain kali jika kamu ada waktu dan ada yang mau diceritakan
sama ibu atau mau melakukan konseling. Silahkan saja datang
menemui ibu di ruangan ini.
KI Iya bu, terimakasih atas bantuannya sangat bermanfaat. Saya Penutup
mau pamit dulu bu. Selamat pagi bu
KO Baiklah Intan, selamat pagi (sambil berjabat tangan dan
tersenyum)

Anda mungkin juga menyukai