Anda di halaman 1dari 19

17 Keterampilan

Dasar Konseling
Annuri Raudatul Masfufah
(20381092099)
Opening (Pembukaan)
Opening adalah keterampilan / teknik untuk membuka / memulai komunikasi dan hubungan
konseling.
Contohnya menyambut kehadiran konseli dan membicarakan topik netral seperti menjawab
salam, mempersilakan duduk, dll.
Contoh:
Alisha :“Assalamungalaikum”(sambil mengetuk pintu ruang konselor)
Konselor :”Waalaikumsalam, mba Alisha (berjabat tangan sambil tersenyum dan
mempersilahkan duduk ke kursi)
Alisha :” ya baik bu”terima kasih ( sambil duduk)
Attending (Perhatian)
Attending adalah keterampilan / teknik yang digunakan konselor untuk memusatkan perhatian kepada
konseli agar konseli merasa dihargai dan terbina suasana yang kondusif sehingga konseli bebas
mengekspresikan / mengungkapkan tentang apa saja yang ada dalam pikiran, perasaan ataupun
tingkah lakunya.
Contohnya posisi badan termasuk gerak isyarat dan ekspresi muka serta kontak mata.
Contoh :
Konselor : “Tumben Alisha main ke ruang BK kan Alisha anak teladan tidak pernah dapat
panggilan ke ruang BK sebelumnya”(tubuh santai, cenderung membungkuk ke arah klien dan
tersenyum)
Alisha :”Iya ibu ada yang ingin Alisha tanyakan dan bicarakan dengan ibu”
Acceptance (Penerimaan)
Acceptance (penerimaan) adalah teknik yang digunakan konselor untuk menunjukan minat dan pemahaman terhadap hal-hal
yang dikemukakan konseli.
Contoh Penerimaan (Acceptenc)
Konselor :”Oke baik, Alisha ingin membicarakan hal apa dengan ibu? Alisha boleh minum terlebih dahulu agar lebih santai
ngobrol dengan ibu(Sambil menyodorkan minuman pada konseli)
Alisha :”Baik ibu terimakasih”(Sambil menerima air dan meminumnya)
Konselor :”Silahkan nak apa yang ingin Alisha sampaikan?”(Konselor duduk dengan tenang sambil sedikit mencondongkan
badan pada klien)
Alisha :“Begini bu Alisha kesulitan dalam membuat suatu keputusan bu yang menyebabkan Alisha tertekan dan membuat
nilai dan keaktifan Alisha di kelas menurun ”
Konselor :”Ok baik, masalah seperti apa yang sedang Alisha hadapi sehingga itu membuat Alisha begitu tertekan, yang ibu
ketahui Alisha anak yang cukup cerdas untuk hanya menyelesaikan sebuah masalah, bisa Alisha ceritakan apa yang membuat
Alisha begitu tertekan nak?”
Alisha :”Bisa ibu, jadi begini ibu saya di haruskan setelah lulus SMA untuk bekerja oleh orang tua saya tetapi saya ingin
sekali kuliah ibu karena saya yakin saya juga mampu dalam mendapatkan biaya siswa untuk melanjutkan sekolah saya tetapi
disatu sisi saya juga tidak bisa untuk menolak keinginan orang tua saya sedangkan saya juga menyadari jika ekonomi keluarga
saya juga tidak cuckup memadai untuk saya melanjutkan sekolah”
Restatement (Pengulangan)
Restatement adalah teknik yang digunakan konselor untuk mengulang /
menyatakan kembali pernyataan konseli (sebagian atau seluruhnya) yang
dianggap penting.
Contoh;
Konselor :“Jadi pada intinya Alisha bingung untuk menentukan pilihan antara
melanjutkan sekolah atau mengikut keinginan orang tua Alisha untuk bekerja?”
Alisha :“ Iya ibu betul”
Reflection of Feeling
(Pemantulan Perasaan)
Reflection of feeling (pemantulan perasaan) adalah teknik yang digunakan konselor untuk
memantulkan perasaan/ sikap yang terkandung dibalik pernyataan konseli.
Contoh:
Konselor :”Oke baik mari kita pikirkan, bagaimana seandainya Alisha berada di posisi orang tua
Alisha apa yang akan Alisha lakukan? Apakah Alisha akan memperbolehkan anak Alisha untuk
melanjutkan sekolah atau malah menyuruh untuk mencari pekerjaan? Apakah Alisha pernah
berfikir itu sudah cara dari orang tua Alisha agar kedepannya Alisha bisa hidup nyaman karena
pada dasarnya orang tua hanya meninginkan kehidupan anaknya nyaman untuk kedepannya”
Alisha :”Saya juga masih belum bisa memikirkannya ibu jika saya berada di posisi orang tua
saya”
Clafication (Klarifikasi)
Clafication (klarifikasi) adalah teknik yang digunakan untuk mengungkapkan
kembali isi pernyataan konseli dengan menggunakan kata-kata baru dan segar.
Contohnya pada intinya, pada dasarnya, dll.
Contoh
Alisha :“Kadang-kadang saya ingin mengungkapkan pendapat saya tapi saya terlalu
takut bertentangan dengan orang tua saya ibu”.
Konselor:“Pada intinya, Alisha ingin menyelesaikannya dengan senang hati tanpa
perasaan tertekan bukan begitu?”.
Paraprahing
Paraprashing adalah kata-kata konselor untuk menyatakan kembali esensi
dari ucapan-ucapan konseli.
Contohnya "ya", "benar/ betul" secara spontan dari konseli.
Contoh:
Konselor:“Pada intinya, Alisha ingin menyelesaikannya dengan senang hati
tanpa perasaan tertekan bukan begitu?”.
Alisha :”Iya benar ibu”
Structuring (Pembatasan)
Structuring (pembatasan) adalah teknik yang digunakan konselor untuk
memberikan batas-batas/ pembatasan agar proses konseling berjalan sesuai
dengan apa yang menjadi tujuan dalam konseling.
Contoh:
Konselor :”Baik dapat ibu tarik kesimpulan bahwa Alisha masih
kebingungan menentukan pilihan sampai sekarang?”
Alisha :”Benar ibu”
Lead (Pengarahan)

Lead ( pengarahan ) adalah teknik/ ketrampilan yang digunakan konselor untuk mengarahkan pembicaraan konseli
dari suatu hal ke hal yang lain secara langsung keterampilan ini sering pula disebut keterampilan bertanya.
Contoh:
Konselor :”Apakah sebelumnya Alisha pernah membicarakan hal ini dengan saudara, keluarga, atau bahkan
dengan orang tua Alisha sendiri?”
Alisha :”Sebelumnya belum pernah saya membicarakan hal ini dengan orang lain ibu, hanya dengan ibu saja
saat ini”
Konselor :”Apa Alisha tidak ada keinginan untuk sekedar memberitahukan keinginsn Alisha pada orangtua
Alisha?
Alisha :”Saya takut ini begitu bertentangan dengan keinginan orang tua saya ibu”
Silence (Diam)

Silence adalah suasana hening, tidak ada interaksi verbal antara konselor dan
klien dalam proses konseling.
Reassurance (Penguatan/Dukungan)

Reassurance adalah keterampilan/ teknik yang digunakan oleh konselor untuk memberikan dukungan/
penguatan terhadap pernyataan positif konseli agar ia menjadi lebih yakin dan percaya diri.
Contoh:
Konselor :”Jika Alisha terus takut bagaimana orang tua Alisha tau apa yang Alisha inginkan?
Bagaimana Alisha dapat mewujudkan cita-cita Alisha? Ibu yakin jika Alisha bisa lebih
berkomunikasi dengan baik dengan orang tua Alisha Insyaallah orang tua Alisha dapat mengerti apa
yang Alisha inginkan”
Alisha :” Apakah mungkin bisa begitu ibu?”
Konselor :”Tentu saja bisa”
Rejection (Penolakan)
Rejection adalah keterampilan/ teknik yang digunakan konselor unutuk
melarang konseli melakukan rencana yang akan membahayakan/ merugikan
dirinya atau orang lain.
Contoh:
Alisha :”Apakah saya harus menentang keinginan orang tua saya bu jika
misalnya mereka tetap tidak mengindahkan apa yang saya sampaikan?”
Konselor :”Sebaiknya jangan”
Advice (Saran/Nasehat)

Advice adalah keterampilan/ teknik yang digunakan konselor untuk memberikan


nasehat atau saran bagi konseli agar dia lebih jelas mengenai apa yang akan dikerjakan.
Contoh:
Konselor :”Jika seandainya masih bertentangan dengan orang tua Alisha, sebaiknya
Alisha menuruti keinginan orang tua Alisha, atau Alisha bisa mengungkapkan pada
orang tua Alisha bahwa Alisha bisa sekolah sambil bekerja jika memang Alisha mau
dan mampu”
Alisha :” Baik ibu mungkin bisa saya komunikasikan dengan orang tua saya”
Summary (Ringkasan/Kesimpulan)
Summary adalah keterampilan/ teknik yang digunakan konselor untuk
menyimpulkan atau ringkasan mengenai apa yang telah dikemukakan konseli
pada proses komunikasi konseling.
Contoh :
Konselor : “Sebagai kesimpulan akhir dari pembicaraan kita tadi, dapat Ibu
kemukakan bahwa Alisha masih belum bisa berbicara terbuka kepada orang
tua Alisha, oleh karena itu mulai besok kita akan mencoba menggali
kelemahan dan kelebihan dari beberapa alternatif yang telah kita bicarakan”.
Konfrontasi (Pertentangan)
Konfrontasi keterampilan/ teknik yang digunakan oleh konselor untuk
menunjukan adanya kesenjangan, diskrepansi atau inkronguensi dalam diri
konseli kemudian konselor mengumpanbalikan kepada konseli.
Contoh:
Alisha :”Tidak demikian ibu saya hanya takut bertentangan dengan orang tua
saya”
Konselor :”Lantas jika bukan seperti yang ibu ungkapkan lalu seperti apa? Coba
beritahu ibu”
Interprestasi (Penafsiran)
Interprestasi adalah keterampilan/ teknik yang digunakan oleh konselor dimana atau karena tingkah laku konseli
ditafsirkan/ diduga dan dimengerti dengan dikomunikasikan pada konseli. Selain itu didalam interpretasi konselor
menggali dan makna yang terdapat dibelakang kata-kata konseli atau dibelakang perbuatan/ tindakannya yang
telah diceritakannya. Bertujuan membantu konseli lebih memahami didiri sendiri bila mana konseli bersedia
mempertimbangkannya dengan pikiran terbuka.
Contoh
Alisha : “Semuanya tampak membosankan. Tak ada perubahan, tak menggairahkan. Semua teman saya pada kabur.
Saya mungkin hanya bisa mengikuti keinginan orang tua saya tanpa bisa memilih keinginan diri saya sendiri”.
Konselor: “Dari pernyataan Anda tadi, apakah Anda bermaksud mengatakan bahwa jika Anda bisa menentang
keinginan orang tua anda maka Anda dapat membuat hidup Anda menjadi lebih baik?”.
Alisha :”Bisa dibilang demikian ibu”
Termination (Pengakhiran)
Termination adalah keterampilan/ teknik yang digunakan konselor untuk mengakhiri
komunikasi berikutnya maupun mengakhiri karena komunikasi konseling betul-betul
telah "berakhir".
Contoh:
Konselor :”Baik mungkin hari ini Cuma bisa sampai disini dulu percakapan kita ya,
bisa kita lanjutkan nanti jika memang Alisha masih butuh bantuan ibu ya”
Alisha :” Baik ibu terimakasih untuk waktunya”
Konselor :”Iya sama-sama Alisha”
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai