Konselor Apa yang ingin kamu capai dari proses Goal setting Lead khusus
konseling ini ?
Konseli Saya ingin dapat berperilaku tegas untuk
mengatakan kepada teman saya bahwa saya
tidak suka di perlakukan seperti itu lagi
karena saya sangat merasa tertekan.
Konselor Kira-kira hambatan apa saja yang kamu Goal setting Klarifikasi
temui untuk mewujudkan keinginan kamu ?
Konseli Rasa belas kasihanlah yang mungkin
menghambat keinginan saya.
Konselor Baiklah sekarang kita coba menggunakan Technique Latihan
pendekatan Behavioristik dengan teknik Implementat Assertive
Assertive training yang bertujuan untuk ion
mendorong kita agar dapat bersikap tegas
dan mampu mengungkapkan segala
perasaannya untuk mengatakan ”tidak”.
Konseli Baiklah, tapi apa yang harus saya lakukan ?
Konselor Begini, saya mengajak kamu untuk Latihan
melakukan role playing (bermain peran). Assertive
Tujuan dari permainan ini adalah untuk
melatih kamu agar dapat melatih ketegasan.
Kamu diminta untuk berperan sebagai diri
kamu sendiri yakni sebagai orang yang
mampu berperilaku tegas dalam mengambil
keputusan. Kemudian ungkapkanlah segala
emosi, perasaan yang mengganjal di hatimu
kepada saya. Sedangkan saya di sini
berperan sebagai teman kamu. Setelah itu,
kita bertukar peran. Saya sebagai kamu dan
kamu sendiri sebagai teman kamu.
Bagaimana sudah siap untuk meluapkan
segala perasaan di hatimu ?
Konseli Baiklah. Saya..saya takut, saya nggak bisa
ngomong seperti itu...
Konselor Coba sekali lagi, kamu keluarkan segala Latihan
perasaan yang ingin kamu sampaikan pada Assertive
teman kamu.
Konseli Saya...tetep saya nggak tega..saya nggak
bisa...saya kasihan pada dia. Biar
bagaimanapun dia tetap teman saya
Konselor Baiklah, coba kamu jadi teman kamu dan Latihan
saya jadi kamu. Saya akan mengeluarkan Assertive
segala perasaan emosi yang ada di hati
kamu. Perasaan yang kamu alami tapi tidak
mampu kamu ungkapkan.
(Konselor berperan sebagai konseli) Saya
nggak tahu apa yang sebenarnya kamu
inginkan. Kamu terlalu ingin memiliki saya
sehingga sedikitpun kamu tidak
memberikan kebebasan pada saya. Orang
tua saya juga tidak pernah memperlakukan
saya seperti itu. Saya juga manusia, saya
ingin bergaul dengan teman-teman. Saya
butuh merilekskan pikiran jika punya
masalah terutama masalah dengan kamu.
Tapi kamu selalu nggak mau mengerti.
Sedangkan kamu sendiri tidak mau tahu apa
yang saya harapkan. Saya ingin kamu
mengerjakan sholat 5 waktu. Saya ingin
kamu meninggalkan minum-minuman
keras, tapi apa hasilnya semuanya hanya
janji-janji palsumu. Saya tertekan
dengan semua ini. Sekalipun kamu tidak
pernah dan mungkin tidak akan pernah
berpikiran positif tentang saya. Saya ingin
menjauhi dari kamu (Praktikan sedikit
emosi).
Konseli Ya begitulah yang ingin saya ungkapkan
pada teman saya.
Konselor Bagaimana, apa sekarang kamu bisa Latihan
mengatakan sama seperti yang saya ? Assertive
Konseli Ya, insya Allah
Konselor Coba sekarang kita bertukar peran, kamu Lead umum
yang berperan menjadi dirimu sendiri dan
saya berperan sebagai teman kamu. Coba
ungkapkan segala yang kamu rasakan.
Konseli Saya capek di perlalukan seperti ini terus.
Kamu egois. Kamu selalu berpikiran negatif
soal saya. Saya melarang kamu minum
minuman keras itu untuk kebaikan kamu
sendiri. Saya selalu memberitahukan kamu
untuk sholat itu untuk kebaikan kamu juga.
Dan kamu tidak pernah memberi
kesempatan saya untuk kerja kelompok.
Kamu sering berkata kasar pada saya. Kamu
selalu meminta segalanya dari saya, mulai
mengerjakan tugas kuliah kamu,bahkan
sampai membayar hutang-hutang pada
temanmu yang jumlahnya nggak sedikit.
Setiap ada masalah, kamu pasti kembali ke
minuman haram itu. Kamu pasti lupa akan
kewajibanmu mengerjakan sholat. Saya
sudah tidak tahan lagi. Saya berkata seperti
itu karena kamu teman saya, saya tidak
ingin kamu semakin rusak saya ingin kamu
mencapai cita cita yang kamu inginkann.
Dan saya ingin merubah pandangan orang
terhadap kamu.. Saya juga butuh teman
untuk meluapkan emosi, kekesalan, sedih
dan tertekan. Kalau kamu tidak berubah dan
kamu masih saja egois, lebih baik kita tidak
usah berteman lagi. Saya harap kamu bisa
memenerima keputusan saya.
Konselor Setelah melakukan permainan, mari kita Evaluation Lead khusus
bersama-sama menganalisis permainan
yang baru saja dilakukan. Bagaimana
perasaan kamu setelah mengikuti proses
konseling ini? Apakah kamu merasa lebih
baik dari sebelumnya?
Konseli Ya, saya merasa sangat lega setelah
melakukan proses konseling ini.
Konselor Apakah kamu bisa berperilaku tegas Latihan
meluapkan segala perasaan dan keinginan ? Assertive
Konseli Ya, saya bisa...
Konselor Apakah kamu mampu berjanji untuk Latihan
mengungkapkan perasaaan kamu pada Assertive
teman kamu tanpa ada rasa belas kasihan
lagi ?
Konseli Ya, saya berjanji akan mengungkapan Kata-kata
perasaan saya tanpa ada rasa kasihan. Saya assertive
akan berjanji bahwa saya sanggup dan
mampu untuk berperilaku tegas pada teman
saya.
Konselor Bagus sekali jika rencana itu kamu Technique Prediction
laksanakan secepatnya. Implementat Reassurance
ion
Konselor Baiklah, sejauh ini dapat disimpulkan Termination Summary
bahwa kamu tidak bisa bersikap tegas pada
teman kamu karena takut kalau apabila
kamu menjauhinya maka dia akan kembali
ke hal-hal yang negatif. Bukan hanya itu
rasa belas kasihanmulah yang mengekang
hatimu untuk mengatakan perasaan –
perasaan yang ada pada diri kamu pada dia.
Tapi setelah proses konseling ini, kamu
akan berjanji untuk dapat bersikap tegas.
Konseli Baiklah besok saya akan menemui teman
saya dan melalakukan seperti tadi
Konselor. Baiklah mungkin cukup sampai di sini dulu Termination
konseling kita untuk hari ini,
Konseli Iya bu
Konselor Jangan sungkan untuk meminta bantuan ibu
yah,,
Konseli Iya bu, terima makasih waktu dan
kesempatannya bu,
Konselor Sama - sama
Konseli Kalau begitu saya izin keluar bu ibu,
Assalamualikum
Konselor Waalaikumsalam