Anda di halaman 1dari 11

Konselor Pernyataan Tahap Teknik

/ Konseli Konseling Komunikasi


Konseling
Konseli Aassalamu’alaikum ibu
Konselor Wa’alaikumsalam fitri, bagaimana kabar Lead khusus
kamu?
Konseli Alhamdulillah baik bu,
Konselor Bagus kalau begitu, bagaimana kuliah Opening
kamu?
Konseli (diam)
Konselor Ada apa? Kamu dimarahi dosen ? Lead khusus
Konseli (Menggeleng pelan)
Konselor Kamu sakit ? Lead khusus
Konseli (Menggeleng pelan)
Konselor Sebenarnya apa yang terjadi, coba kamu Lead umum
ceritakan kepada ibu ?
Konseli Saya sudah tidak tau mau cerita masalah ini
kepada siapa lagi bu,
Konselor Rileks dulu, tenangkan diri kamu mari kita Assesment Lead umum
bicarakan bersama masalah yang kamu
alami
Konseli Kenapa ini bisa terjadi kepada saya, saya
sudah tidak tau harus berbuat apalagi bu,
saya bingung
Konselor Apa yang membuat kamu bingung, coba Lead umum
jelaskan ?
Konseli Mungkin kemarin-kemarin saya
menganggap masalah ini masalah sepele
tapi lama kelamaan saya sudah tidak tahan
bu, saya harus menceritakannya tapi saya
malu ibu
Konselor Kamu tidak perlu malu. Perlu kamu ketahui Role limit
bahwa saya adalah seorang konselor, maka
marilah bersama-sama kita bicarakan
masalah ini kemudian kita cari pemecahan
masalahnya.
Konseli Baiklah, begini masalahnya bu, saya
mempunyai seorang teman dari SMA
sampai sekarang saya masih berteman baik,
tapi orang tua saya selalu melarang saya
berteman dengan dia bu, jadi saya tidak
mungkin memutuskan pertemanan saya
dengan dia bu, kami berteman sudah sangat
lama dari kami SMA. Dan kemudian orang
tua saya mengetahui bahwa saya masih
berteman dengan dia dan saya tidak tega
mau memutuskan perteman dengan dia bu
Konselor Jadi inti permasalahannya, kamu mengalami Parafrase
konflik dalam pertemanan. Hubungan
kalian dilarang oleh orang tuamu dan kamu
sendiri tidak tega untuk memutuskan
pertemanan kalian ?
Konseli Iya bu,
Konselor Apakah kamu tau penyebab orang tua kamu Lead khusus
menyuruh kamu untuk memutuskan
pertemanan kalian
Konseli menurut orang tua saya tidak baik berteman
dengan lain jenis. Orang tua saya juga
menganggap teman saya itu kurang baik
pergaulannya mereka takut saya terjerumus
dalam pergaulan tidak baik
Konselor Coba kamu jelaskan pergaulan apa yang di Assesment Lead umum
maksud oleh orang tua kamu?
Konseli Teman saya terkenal dengan anak yang
nakal. Dia sering minum-minumam keras
dan tidak pernah mengerjakan sholat.
Keluarganya terkenal sebagai keluarga yang
semrawut. Ayahnya seorang peminum, dan
kebiasaan ayahnya ini menurun pada ke-4
anak lelakinya yang salah satunya adalah
teman saya bu, Dulu saya mau berteman dia
karena saya merasa tidak enak dia selalu
mendekati saya. Jadi kerena tidak enak saya
pun mulai berteman dia dia bu. Dan
keluarganya sangat baik pada saya bu,
Konselor Dengan kata lain, kamu mau berteman Klarifikasi
dengan dia karena dia mendekati kamu
terus?
Konseli Benar.., dulu pada waktu berteman sekitar
berjalan 2 bulan, orang tua saya mulai
mengetahuinya. Orang tua saya langsung
melarang saya berteman dengan dia dengan
alasan mereka sudah tahu bibit, bebet, dan
bobot keluarganya. Tapi tetap saja saya
memaksakan kehendak untuk
mempertahankan pertemanan kami. Saya
mulai membohongi orang tua saya dengan
berkata bahwa saya sudah tidak berteman
dengan dia. Awalnya teman saya menerima
dia sebagai teman tapi lama kelamaan
teman saya yang lain mulai menjahui saya
kerena masih berteman dengan dia.
Konselor Teman-teman kamu menjauhi kamu ? Restatement
Konseli Iya, mereka begitu karena mereka sudah
tidak bebas lagi bermain sama saya, karena
sejak berteman dengan dia saya bersama
terus tanpa memperdulikan teman saya yang
lain, dimanapun saya pergi pasti ada dia
selalu mengikuti kemana saja saya pergi.
Ruang lingkup saya dibatasi hanya rumah,
sekolah, dan pergi kemanapun harus
bersama dia. Dia juga melarang saya
bermain dengan teman teman saya yang lain
apalagi teman laki laki saya yang lainnya.
Konselor Sepertinya kamu merasa sedih dengan Reflection of
perilaku teman kamu itu ? Feeling
Konseli Ya, benar. Saya sangat sedih. Pertemanan
kami sering mengalamii pertengkaran
Konselor Hem...hem... Acceptance
Konseli Tapi saya juga tidak bisa memutuskan
perteman dengan dia bu,
Konselor Tadi kamu mengatakan hubungan kalian Konfrontasi
sering diwarnai pertengkaran, tapi kenapa
kamu tetap mempertahankannya ?
Konseli Saya tidak tahu kenapa, tapi sejak kami
berteman , ia berjanji untuk menghindari
minum-minuman keras dan mulai
mengerjakan sholat. Beberapa kali kami
bertengkar dan tidak saling sapa dan
berkomuniasi, kemudian dia kembali ke hal-
hal yang negatif lagi. Saya juga tidak enak
untuk memutuskannya pertemanan kami
karena orang tua dia sangat baik pada saya
dan kami telah kenal akrab. Namun, orang
tua saya makin hari makin mendesak saya
untuk segera memutuskan pertemanan
kami.
Konselor Apa yang kamu rasakan saat ini ? Lead khusus
Konseli Perasaan saya sekarang campur aduk, saya
merasa tidak nyaman. Saya ingin
memutuskan pertemanan kami karena
makin lama dia semakin kelewatan. Dia
semakin membatasi pergaulan saya dengan
teman-teman saya yang lain. Walaupun
kami sudah sama-sama kuliah namun dia
tidak memberikan waktu pada saya untuk
sekedar berkumpul dengan teman-teman
saya. Tidak ada teman cowokpun yang
berani mendekati saya, kecuali jika akan
kerja kelompok. Itupun akhirnya dia akan
marah-marah kemudian dia berkata kasar
pada saya. Dia selalu meminta segalanya
dari saya, mulai dari mengerjakan tugas
kuliahnya, temani dia jalan – jalan ke
tempat yang saya kurang sukai,bahkan
sampai membayar hutang-hutang pada
temannya yang jumlahnya nggak sedikit.
Dia memang egois. Saya tidak tahu apa
sebenarnya yang dia inginkan ?
Konselor Dengan kata lain, kamu merasa tertekan Reflection of
dengan perlakuan temanmu ini? Feeling
Konseli Sangat...(suara tegas)
Konselor Tadi kamu mengatakan kalau teman kamu Lead khusus
egois, egoisnya seperti apa ?
Konseli Dia suka memaksakan kehendak. Dia selalu
ingin dipahami tapi dia tidak berusaha untuk
memahami saya. Dia hanya bisa marah-
marah dan memaksa segala hal.
Konselor Apa yang kamu lakukan dalam keadaan Assesment Lead khusus
tertekan ?
Konseli Saya hanya bisa menangis dan berdiam diri
di kamar.
Konselor Dari semua yang kamu ceritakan, pada Assesment Klarifikasi
intinya kamu mengalami konflik dalam
pertemana kamu. Kamu bingung untuk
segera menjauhi teman kamu karena orang
tua kamu tidak menyukai atau tetap
menjalani pertemnan yang sudah tidak
nyaman karena takut kalau dia kembali ke
hal-hal yang negatif.
Konseli Iya....tapi sekarang konflik saya makin
besar. Saya tidak tega untuk menjahui dia
karena saya takut dia akan kembali ke hal-
hal yang negatif yang pernah dilakukannya
dulu sebelum berteman dengan saya dan
pada saat kami pernah berkelahi.
Disamping itu, saya semakin merasa tidak
tega karena menginjak semester VI ini dia
cuti kuliah dikarenakan bisnis
”perbengkelan” yang merupakan
pemasukan terbesar dari keluarganya
sedang mengalami kebangkrutan. Walau
cuti kuliah, dia tetap berusaha mencari
kerja.

Konselor Apa yang ingin kamu capai dari proses Goal setting Lead khusus
konseling ini ?
Konseli Saya ingin dapat berperilaku tegas untuk
mengatakan kepada teman saya bahwa saya
tidak suka di perlakukan seperti itu lagi
karena saya sangat merasa tertekan.
Konselor Kira-kira hambatan apa saja yang kamu Goal setting Klarifikasi
temui untuk mewujudkan keinginan kamu ?
Konseli Rasa belas kasihanlah yang mungkin
menghambat keinginan saya.
Konselor Baiklah sekarang kita coba menggunakan Technique Latihan
pendekatan Behavioristik dengan teknik Implementat Assertive
Assertive training yang bertujuan untuk ion
mendorong kita agar dapat bersikap tegas
dan mampu mengungkapkan segala
perasaannya untuk mengatakan ”tidak”.
Konseli Baiklah, tapi apa yang harus saya lakukan ?
Konselor Begini, saya mengajak kamu untuk Latihan
melakukan role playing (bermain peran). Assertive
Tujuan dari permainan ini adalah untuk
melatih kamu agar dapat melatih ketegasan.
Kamu diminta untuk berperan sebagai diri
kamu sendiri yakni sebagai orang yang
mampu berperilaku tegas dalam mengambil
keputusan. Kemudian ungkapkanlah segala
emosi, perasaan yang mengganjal di hatimu
kepada saya. Sedangkan saya di sini
berperan sebagai teman kamu. Setelah itu,
kita bertukar peran. Saya sebagai kamu dan
kamu sendiri sebagai teman kamu.
Bagaimana sudah siap untuk meluapkan
segala perasaan di hatimu ?
Konseli Baiklah. Saya..saya takut, saya nggak bisa
ngomong seperti itu...
Konselor Coba sekali lagi, kamu keluarkan segala Latihan
perasaan yang ingin kamu sampaikan pada Assertive
teman kamu.
Konseli Saya...tetep saya nggak tega..saya nggak
bisa...saya kasihan pada dia. Biar
bagaimanapun dia tetap teman saya
Konselor Baiklah, coba kamu jadi teman kamu dan Latihan
saya jadi kamu. Saya akan mengeluarkan Assertive
segala perasaan emosi yang ada di hati
kamu. Perasaan yang kamu alami tapi tidak
mampu kamu ungkapkan.
(Konselor berperan sebagai konseli) Saya
nggak tahu apa yang sebenarnya kamu
inginkan. Kamu terlalu ingin memiliki saya
sehingga sedikitpun kamu tidak
memberikan kebebasan pada saya. Orang
tua saya juga tidak pernah memperlakukan
saya seperti itu. Saya juga manusia, saya
ingin bergaul dengan teman-teman. Saya
butuh merilekskan pikiran jika punya
masalah terutama masalah dengan kamu.
Tapi kamu selalu nggak mau mengerti.
Sedangkan kamu sendiri tidak mau tahu apa
yang saya harapkan. Saya ingin kamu
mengerjakan sholat 5 waktu. Saya ingin
kamu meninggalkan minum-minuman
keras, tapi apa hasilnya semuanya hanya
janji-janji palsumu. Saya tertekan
dengan semua ini. Sekalipun kamu tidak
pernah dan mungkin tidak akan pernah
berpikiran positif tentang saya. Saya ingin
menjauhi dari kamu (Praktikan sedikit
emosi).
Konseli Ya begitulah yang ingin saya ungkapkan
pada teman saya.
Konselor Bagaimana, apa sekarang kamu bisa Latihan
mengatakan sama seperti yang saya ? Assertive
Konseli Ya, insya Allah
Konselor Coba sekarang kita bertukar peran, kamu Lead umum
yang berperan menjadi dirimu sendiri dan
saya berperan sebagai teman kamu. Coba
ungkapkan segala yang kamu rasakan.
Konseli Saya capek di perlalukan seperti ini terus.
Kamu egois. Kamu selalu berpikiran negatif
soal saya. Saya melarang kamu minum
minuman keras itu untuk kebaikan kamu
sendiri. Saya selalu memberitahukan kamu
untuk sholat itu untuk kebaikan kamu juga.
Dan kamu tidak pernah memberi
kesempatan saya untuk kerja kelompok.
Kamu sering berkata kasar pada saya. Kamu
selalu meminta segalanya dari saya, mulai
mengerjakan tugas kuliah kamu,bahkan
sampai membayar hutang-hutang pada
temanmu yang jumlahnya nggak sedikit.
Setiap ada masalah, kamu pasti kembali ke
minuman haram itu. Kamu pasti lupa akan
kewajibanmu mengerjakan sholat. Saya
sudah tidak tahan lagi. Saya berkata seperti
itu karena kamu teman saya, saya tidak
ingin kamu semakin rusak saya ingin kamu
mencapai cita cita yang kamu inginkann.
Dan saya ingin merubah pandangan orang
terhadap kamu.. Saya juga butuh teman
untuk meluapkan emosi, kekesalan, sedih
dan tertekan. Kalau kamu tidak berubah dan
kamu masih saja egois, lebih baik kita tidak
usah berteman lagi. Saya harap kamu bisa
memenerima keputusan saya.
Konselor Setelah melakukan permainan, mari kita Evaluation Lead khusus
bersama-sama menganalisis permainan
yang baru saja dilakukan. Bagaimana
perasaan kamu setelah mengikuti proses
konseling ini? Apakah kamu merasa lebih
baik dari sebelumnya?
Konseli Ya, saya merasa sangat lega setelah
melakukan proses konseling ini.
Konselor Apakah kamu bisa berperilaku tegas Latihan
meluapkan segala perasaan dan keinginan ? Assertive
Konseli Ya, saya bisa...
Konselor Apakah kamu mampu berjanji untuk Latihan
mengungkapkan perasaaan kamu pada Assertive
teman kamu tanpa ada rasa belas kasihan
lagi ?
Konseli Ya, saya berjanji akan mengungkapan Kata-kata
perasaan saya tanpa ada rasa kasihan. Saya assertive
akan berjanji bahwa saya sanggup dan
mampu untuk berperilaku tegas pada teman
saya.
Konselor Bagus sekali jika rencana itu kamu Technique Prediction
laksanakan secepatnya. Implementat Reassurance
ion
Konselor Baiklah, sejauh ini dapat disimpulkan Termination Summary
bahwa kamu tidak bisa bersikap tegas pada
teman kamu karena takut kalau apabila
kamu menjauhinya maka dia akan kembali
ke hal-hal yang negatif. Bukan hanya itu
rasa belas kasihanmulah yang mengekang
hatimu untuk mengatakan perasaan –
perasaan yang ada pada diri kamu pada dia.
Tapi setelah proses konseling ini, kamu
akan berjanji untuk dapat bersikap tegas.
Konseli Baiklah besok saya akan menemui teman
saya dan melalakukan seperti tadi
Konselor. Baiklah mungkin cukup sampai di sini dulu Termination
konseling kita untuk hari ini,
Konseli Iya bu
Konselor Jangan sungkan untuk meminta bantuan ibu
yah,,
Konseli Iya bu, terima makasih waktu dan
kesempatannya bu,
Konselor Sama - sama
Konseli Kalau begitu saya izin keluar bu ibu,
Assalamualikum
Konselor Waalaikumsalam

Anda mungkin juga menyukai