Anda di halaman 1dari 8

No Konselor Pernyataan Tahap Teknik

/ Konseli Konseling Komunikasi


Konseling
1. Konseli Aassalamu’alaikum (terburu-buru masuk
kamar konselor sambil menangis)
2. Konselor Wa’alaikumsalam... (langsung bangun ke Lead khusus
posisi duduk yang tegak)
Apa yang terjadi Bunga ?
3. Konseli (Menangis terisak-isak tanpa mengeluarkan
sepatah katapun)
4 Konselor Apa yang terjadi di kampus ? Opening
5. Konseli (Hanya diam dan mencoba menyekat air
matanya)
6. Konselor Kamu dimarahi dosen ? Lead khusus
7. Konseli (Menggeleng pelan dengan sedikit
meneteskan air mata)
8. Konselor Kamu sakit ? Lead khusus
9. Konseli (Menggeleng pelan)
10. Konselor Bagaimana tadi jadi UTS? Opening
11. Konseli Jadi (dengan suara lirih)
12. Konselor Apakah kamu bisa mengerjakannya ? Opening
13. Konseli Tidak (kemudian disebentar)
14. Konselor Sebenarnya apa yang terjadi, coba kamu Lead umum
ceritakan pada saya ?
15. Konseli Saya nggak tahu harus cerita pada siapa
masalah yang saya alami (dengan mata
berlinang-linang)
16. Konselor Ayo duduk sini, mari kita bicarakan Assesment Lead umum
bersama masalah yang kamu alami
17. Konseli Mengapa semua ini bisa terjadi pada
saya...kadang saya bingung apa yang saya
pilih selama ini salah ?
18. Konselor Apa yang membuat kamu bingung, coba Lead umum
jelaskan ?
19. Konseli Mungkin kemarin-kemarin saya hanya
menceritakan sebagian kecil saja masalah
saya, namun hari ini saya sudah tidak kuat
lagi. Saya ingin menceritakan semuanya
pada ibuu, tapi...sebenarnya saya masih
malu untuk menceritakannya.
20. Konselor Kamu tidak perlu malu. Perlu kamu ketahui Role limit
bahwa saya adalah seorang konselor, maka
marilah bersama-sama kita bicarakan
masalah ini kemudian kita cari pemecahan
masalahnya.
21. Konseli Baiklah, begini masalahnya, saya sudah
pernah bercerita ke kamu kalau saya
mempunyai pacar yang posesif dan over
protected, sekarang masalah saya semakin
rumit. Dari dulu orang tua saya tidak
menyetujui hubungan kami tapi saya
backstreet dengan pacar saya. Saya
melakukan hal ini karena saya tidak tega
dengan A. Lama-kelamaan orang tua saya
juga mengetahui lagi kalau saya masih
berhubungan dengan A. Hubungan kami
sudah berjalan 4,5 tahun, saya sudah tahu
watak dan kepribadian dia serta saya juga
sudah akrab dengan keluarganya. Hal itulah
yang membuat saya tidak tega untuk
memutuskannya.
22. Konselor Jadi inti permasalahannya, kamu mengalami Parafrase
konflik dalam berpacaran. Hubungan kalian
dilarang oleh orang tuamu dan kamu sendiri
tidak tega untuk memutuskan pacarmu ?
23. Konseli Iya...
24. Konselor Lalu, apa yang menjadikan kamu tidak tega Lead khusus
untuk memutuskan pacar kamu ? Apa
karena disamping kamu sudah tahu watak
dan kepribadiannya, kamu juga sudah kenal
akrab dengan keluarganya ?
25. Konseli Ya, begitulah...
26. Konselor Coba kamu jelaskan watak dan kepribadian Assesment Lead umum
pacar kamu sehingga kamu tidak tega untuk
memutuskannya ?
27. Konseli Pacar saya terkenal dengan anak yang
nakal. Dia sering minum-minumam keras
dan tidak pernah mengerjakan sholat.
Keluarganya terkenal se-kota Batang
sebagai keluarga yang semrawut. Ayahnya
seorang peminum, dan kebiasaan ayahnya
ini menurun pada ke-4 anak lelakinya yang
salah satunya adalah A, pacar saya. Dulu
saya menerima dia karena saya kasihan
padanya. Sudah 2 kali dia menyatakan cinta
pada saya tapi saya menolaknya. Setelah
yang ke-3 kalinya saya merasa kasihan
melihat perjuangannya begitu keras untuk
mendapatkan saya, akhirnya saya menerima
dia jadi pacar saya. Keluarganya sangat baik
pada saya.
28. Konselor Dengan kata lain, kamu menerima A karena Klarifikasi
kasihan melihat kegigihannya dalam
mendapatkan hatimu ?
29. Konseli Benar.., dulu pada waktu hubungan kami
berjalan 2 bulan, orang tua saya mulai
mengetahuinya. Orang tua saya langsung
melarang hubungan kami dengan alasan
mereka sudah tahu bibit, bebet, dan bobot
keluarga A. Tapi tetap saja saya
memaksakan kehendak untuk
mempertahankan hubungan ini. Saya mulai
membohongi orang tua dengan berkata
bahwa saya sudah tidak berpacaran dengan
A. Awalnya hubungan kami juga di dukung
oleh teman-teman sata tapi lama-kelamaan
teman-teman saya malah tidak mendukung
sama sekali dan mereka malah menjauhi
saya.
30. Konselor Teman-teman kamu menjauhi kamu ? Restatement
31. Konseli Iya, mereka begitu karena mereka sudah
tidak bebas lagi bermain sama saya, karena
sejak berpacaran dengan A, saya selalu
diikuti kemana saja saya pergi. Ruang
lingkup saya dibatasi hanya rumah, sekolah,
dan pergi kemanapun harus bersama dia.
Saya tidak boleh bermain bersama teman-
teman saya walaupun teman-teman saya
perempuan. Saya juga tidak mempunyai
teman cowok lagi karena pacar saya terlalu
melindungi dan pencemburu.
32. Konselor Sepertinya kamu merasa sedih dengan Reflection of
perilaku pacarmu itu ? Feeling
33. Konseli Ya, benar. Saya sangat sedih. Hubungan
kami juga sering diwranai putus nyambung.
34. Konselor Hem...hem... Acceptance
35. Konseli Tapi saya nggak tahu mengapa saya
mempertahankannya (dengan nada marah).
36. Konselor Tadi kamu mengatakan hubungan kalian Konfrontasi
sering diwarnai putus nyambung, pacar
kamu terlalu posesif dan protected tapi
kenapa kamu tetap mempertahankannya ?
37. Konseli Saya nggak tahu kenapa, tapi sejak
berpacaran dengan saya, ia berjanji untuk
menghindari minum-minuman keras dan
mulai mengerjakan sholat. Beberapa kali
hubungan kami putus, kemudian pacar saya
kembali ke hal-hal yang negatif lagi. Saya
juga nggak enak untuk memutuskannya
karena orang tua A sangat baik pada saya
dan kami telah kenal akrab. Namun, orang
tua saya makin hari makin mendesak saya
untuk segera memutuskan hubungan dengan
A.
38. Konselor Apa yang kamu rasakan saat ini ? Lead khusus
39. Konseli Perasaan saya sekarang campur aduk, saya
merasa tidak nyaman. Saya ingin
memutuskan hubungan dengan A karena
makin lama dia semakin kelewatan. Dia
semakin membatasi pergaulan saya dengan
teman-teman. Walaupun kami sudah sama-
sama kuliah namun dia tidak memberikan
waktu pada saya untuk sekedar berkumpul
dengan teman-teman saya. Tidak ada teman
cowokpun yang berani mendekati saya,
kecuali jika akan kerja kelompok. Itupun
akhirnya A pasti marah-marah kemudia dia
berkata kasar pada saya. Dia selalu meminta
segalanya dari saya, mulai dari mencucikan
bajunya, sepatu, seprei, membelikan pulsa,
bahkan sampai membayar hutang-hutang
pada temannya yang jumlahnya nggak
sedikit. Dia memang egois. Saya tidak tahu
apa sebenarnya yang dia inginkan ?
40. Konselor Dengan kata lain, kamu merasa tertekan Reflection of
dengan perlakuan pacarmu ? Feeling
41. Konseli Sangat...(suara tegas)
42. Konselor Tadi kamu mengatakan kalau pacar kamu Lead khusus
egois, egoisnya seperti apa ?
43. Konseli Dia suka memaksakan kehendak. Dia selalu
ingin dipahami tapi dia tidak berusaha untuk
memahami saya. Dia hanya bisa marah-
marah dan curiga misalkan sms yang
dikirimnya ke saya tidak segera saya balas,
padahal kadang saya sedang ke kamar
mandi. Lalu dia kira saya ada tamu cowok
atau saya sedang jalan-jalan dengan teman,
pokok’e kaya gitulah.
44. Konselor Apa yang kamu lakukan dalam keadaan Assesment Lead khusus
tertekan ?
45. Konseli Saya hanya bisa menangis dan berdiam diri
di kamar.
46. Konselor Dari semua yang kamu ceritakan, pada Assesment Klarifikasi
intinya kamu mengalami konflik dalam
berpacaran. Kamu bingung untuk segera
memutuskan sang pacar karena orang tua
kamu tidak merestui atau tetap menjalani
hubungan yang sudah tidak nyaman karena
takut kalau A kembali ke hal-hal yang
negatif.
47. Konseli Iya....tapi sekarang konflik saya makin
besar. Saya tidak tega untuk memutuskan A
karena saya takut dia akan kembali ke hal-
hal yang negatif yang pernah dilakukannya
dulu sebelum berpacaran dengan saya dan
pada saat hubungan kami pernah putus
nyambung. Disamping itu, saya semakin
merasa tidak tega karena menginjak
semester VI ini dia cuti kuliah dikarenakan
bisnis ”perbengkelan” yang merupakan
pemasukan terbesar dari keluarganya
sedang mengalami kebangkrutan. Walau
cuti kuliah, A tetap tinggal di Semarang
sambil berusaha mencari kerja.

48. Konselor Jadi pada intinya, situasi seperti apa yang Assesment Lead khusus
menyebabkan kamu merasa tertekan ?
49. Konseli Situasi pada saat seperti yang saya alami
sekarang, orang tua saya semakin mendesak
dan mendesak agar saya segera
memutuskan hubungan dengan A, namun di
sisi lain saya takut A mengancam akan
kembali ke hal-hal negatif seperti minum-
minuman keras dan tidak melaksanakan
sholat jika hubungan kami putus.
50. Konselor Apa yang ingin kamu capai dari proses Goal setting Lead khusus
konseling ini ?
51. Konseli Saya ingin dapat berperilaku tegas untuk
mengatakan kepada pacar saya bahwa saya
tidak sanggup lagi untuk melanjutkan
hubungan ini karena saya sangat merasa
tertekan.
52. Konselor Tadi kamu mengatakan ingin berperilaku Goal setting Lead khusus
tegas pada pacar kamu, lalu perilaku tegas
yang bagaimana yang ingin kamu lakukan ?
53. Konseli Tegas untuk putus dengan A, karena saya
merasa tertekan oleh perlakuannya yang
selalu ingin memiliki saya dan terlalu
protected.
54. Konselor Jadi kamu menginginkan dapat berperilaku Goal setting Parafrase
tegas dalam arti mampu mengatakan bahwa
kamu ingin segera putus dari pacar kamu ?
55. Konseli Iya...(dengan nada tegas tanpa keraguan)
56. Konselor Kira-kira hambatan apa saja yang kamu Goal setting Klarifikasi
temui untuk mewujudkan keinginan kamu ?
57. Konseli Rasa belas kasihanlah yang mungkin
menghambat keinginan saya.
58. Konselor Baiklah sekarang kita coba menggunakan Technique Latihan
pendekatan Behavioristik dengan teknik Implementat Assertive
Assertive training yang bertujuan untuk ion
mendorong kita agar dapat bersikap tegas
dan mampu mengungkapkan segala
perasaannya untuk mengatakan ”tidak”.
59. Konseli Baiklah, tapi apa yang harus saya lakukan ?
60. Konselor Begini, saya mengajak kamu untuk Latihan
melakukan role playing (bermain peran). Assertive
Tujuan dari permainan ini adalah untuk
melatih kamu agar dapat melatih ketegasan.
Kamu diminta untuk berperan sebagai diri
kamu sendiri yakni sebagai orang yang
mampu berperilaku tegas dalam mengambil
keputusan. Kemudian ungkapkanlah segala
emosi, perasaan yang mengganjal di hatimu
kepada saya. Sedangkan saya di sini
berperan sebagai pacar kamu. Setelah itu,
kita bertukar peran. Saya sebagai kamu dan
kamu sendiri sebagai pacar kamu.
Bagaimana sudah siap untuk meluapkan
segala perasaan di hatimu ?
61. Konseli Baiklah. Saya..saya takut, saya nggak bisa
ngomong seperti itu...
62. Konselor Coba sekali lagi, kamu keluarkan segala Latihan
perasaan yang ingin kamu sampaikan pada Assertive
pacar kamu.
63. Konseli Saya...tetep saya nggak tega..saya nggak
bisa...saya kasihan pada dia.
64. Konselor Baiklah, coba kamu jadi pacar kamu dan Latihan
saya jadi kamu. Saya akan mengeluarkan Assertive
segala perasaan emosi yang ada di hati
kamu. Perasaan yang kamu alami tapi tidak
mampu kamu ungkapkan.(Konselor
berperan sebagai konseli) Saya nggak tahu
apa yang sebenarnya kamu inginkan. Kamu
terlalu ingin memiliki saya sehingga
sedikitpun kamu tidak memberikan
kebebasan pada saya. Orang tua saya juga
tidak pernah memperlakukan saya seperti
itu. Saya juga manusia, saya ingin bergaul
dengan teman-teman. Saya butuh
merilekskan pikiran jika punya masalah
terutama masalah dengan kamu. Tapi kamu
selalu nggak mau mengerti. Sedangkan
kamu sendiri tidak mau tahu apa yang saya
harapkan. Saya ingin kamu mengerjakan
sholat 5 waktu. Saya ingin kamu
meninggalkan minum-minuman keras, tapi
apa hasilnya semuanya hanya janji-janji
palsumu. Saya tertekan dengan semua ini.
Sekalipun kamu tidak pernah dan mungkin
tidak akan pernah berpikiran positif tentang
saya. Saya ingin putus dari kamu (Praktikan
sedikit emosi).
65. Konseli Ya begitulah yang ingin saya ungkapkan
pada pacar saya.
66. Konselor Bagaimana, apa sekarang kamu bisa Latihan
mengatakan sama seperti yang saya ? Assertive
67. Konseli Ya, insya Allah
68. Konselor Coba sekarang kita bertukar peran, kamu Lead umum
yang berperan menjadi dirimu sendiri dan
saya berperan sebagai pacar kamu. Coba
ungkapkan segala yang kamu rasakan.
69. Konseli Saya capek kaya’ gini terus. Cape’ hati ini.
Kamu selalu berpikiran negatif soal saya.
Sms tidak di balas sebentar, kamu curiga
pada saya. Kamu selalu berpikiran negatif.
Kamu pasti mengira pada saat itu, saya di
datangi tamu cowok atau saya sedang
jalan-jalan dengan teman. Kamu kira saya
ini boneka yang bisa kamu kendalikan
seenak hatimu. Kamu tuntut saya untuk
kemana saja selalu dengan kamu. Smsan,
jalan-jalan bahkan kamu tidak memberi
kesempatan saya untuk kerja kelompok.
Kamu sering berkata kasar pada saya. Kamu
selalu meminta segalanya dari saya, mulai
dari mencucikan baju, sepatu, seprei,
membelikan pulsa, bahkan sampai
membayar hutang-hutang pada temanmu
yang jumlahnya nggak sedikit. Setiap ada
masalah dengan hubungan kita, kamu pasti
kembali ke minuman haram itu. Kamu pasti
lupa akan kewajibanmu mengerjakan sholat.
Saya sudah tidak tahan lagi. Apa pantas
saya mempertahankan hubungan yang tidak
ada baiknya, sudah tidak direstui orang tua,
kamu juga selalu cemburu yang berlebihan.
Saya juga butuh teman untuk meluapkan
emosi, kekesalan, sedih dan tertekan. Saya
sudah tidak bisa bersamamu lagi karena
banyak sekali perbuatanmu yang diluar
batas kewajaran manusia normal. Saya ingin
putus dari kamu. Saya harap kamu bisa
memenerima keputusan saya.
70. Konselor Setelah melakukan permainan, mari kita Evaluation Lead khusus
bersama-sama menganalisis permainan
yang baru saja dilakukan. Bagaimana
perasaan kamu setelah mengikuti proses
konseling ini? Apakah kamu merasa lebih
baik dari sebelumnya?
71. Konseli Ya, saya merasa sangat lega setelah
melakukan proses konseling ini.
72. Konselor Apakah kamu bisa berperilaku tegas Latihan
meluapkan segala perasaan dan keinginan Assertive
untuk putus dari A ?
73. Konseli Ya, saya bisa...
74. Konselor Apakah kamu mampu berjanji untuk Latihan
mengucapkan kata putus pada pacar kamu Assertive
tanpa ada rasa belas kasihan lagi ?
75. Konseli Ya, saya berjanji akan mengatakan putus Kata-kata
hubungan pacaran tanpa ada rasa kasihan. assertive
Saya akan berjanji bahwa saya sanggup dan
mampu untuk berperilaku tegas pada pacar
saya.
76. Konselor Apa kamu yakin bisa benar-benar Latihan
mengucapkan kata-kata putus pada pacar Assertive
kamu setelah proses konseling ini usai ?
77. Konseli Ya, saya yakin pasti bisa. Saya sudah tidak
akan menunda-nunda untuk mengatakan
putus lagi.
78. Konselor Bagus sekali jika rencana itu kamu Technique Prediction
laksanakan secepatnya. Implementat Reassurance
ion
79. Konselor Baiklah, sejauh ini dapat disimpulkan Termination Summary
bahwa kamu tidak bisa bersikap tegas pada
pacarmu karena takut kalau apabila kamu
memutuskannya maka dia akan kembali ke
hal-hal yang negatif. Bukan hanya itu rasa
belas kasihanmulah yang mengekang
hatimu untuk mengatakan putus pada A.
Tapi setelah proses konseling ini, kamu
akan berjanji untuk dapat bersikap tegas.
80. Konseli Baiklah besok saya akan menenemui kamu
lagi untuk memberitahu hasilnya.
81. Konselor. Baiklah besok saya tunggu Evaluasi
perkembangannya.

Anda mungkin juga menyukai