48. Konselor Jadi pada intinya, situasi seperti apa yang Assesment Lead khusus
menyebabkan kamu merasa tertekan ?
49. Konseli Situasi pada saat seperti yang saya alami
sekarang, orang tua saya semakin mendesak
dan mendesak agar saya segera
memutuskan hubungan dengan A, namun di
sisi lain saya takut A mengancam akan
kembali ke hal-hal negatif seperti minum-
minuman keras dan tidak melaksanakan
sholat jika hubungan kami putus.
50. Konselor Apa yang ingin kamu capai dari proses Goal setting Lead khusus
konseling ini ?
51. Konseli Saya ingin dapat berperilaku tegas untuk
mengatakan kepada pacar saya bahwa saya
tidak sanggup lagi untuk melanjutkan
hubungan ini karena saya sangat merasa
tertekan.
52. Konselor Tadi kamu mengatakan ingin berperilaku Goal setting Lead khusus
tegas pada pacar kamu, lalu perilaku tegas
yang bagaimana yang ingin kamu lakukan ?
53. Konseli Tegas untuk putus dengan A, karena saya
merasa tertekan oleh perlakuannya yang
selalu ingin memiliki saya dan terlalu
protected.
54. Konselor Jadi kamu menginginkan dapat berperilaku Goal setting Parafrase
tegas dalam arti mampu mengatakan bahwa
kamu ingin segera putus dari pacar kamu ?
55. Konseli Iya...(dengan nada tegas tanpa keraguan)
56. Konselor Kira-kira hambatan apa saja yang kamu Goal setting Klarifikasi
temui untuk mewujudkan keinginan kamu ?
57. Konseli Rasa belas kasihanlah yang mungkin
menghambat keinginan saya.
58. Konselor Baiklah sekarang kita coba menggunakan Technique Latihan
pendekatan Behavioristik dengan teknik Implementat Assertive
Assertive training yang bertujuan untuk ion
mendorong kita agar dapat bersikap tegas
dan mampu mengungkapkan segala
perasaannya untuk mengatakan ”tidak”.
59. Konseli Baiklah, tapi apa yang harus saya lakukan ?
60. Konselor Begini, saya mengajak kamu untuk Latihan
melakukan role playing (bermain peran). Assertive
Tujuan dari permainan ini adalah untuk
melatih kamu agar dapat melatih ketegasan.
Kamu diminta untuk berperan sebagai diri
kamu sendiri yakni sebagai orang yang
mampu berperilaku tegas dalam mengambil
keputusan. Kemudian ungkapkanlah segala
emosi, perasaan yang mengganjal di hatimu
kepada saya. Sedangkan saya di sini
berperan sebagai pacar kamu. Setelah itu,
kita bertukar peran. Saya sebagai kamu dan
kamu sendiri sebagai pacar kamu.
Bagaimana sudah siap untuk meluapkan
segala perasaan di hatimu ?
61. Konseli Baiklah. Saya..saya takut, saya nggak bisa
ngomong seperti itu...
62. Konselor Coba sekali lagi, kamu keluarkan segala Latihan
perasaan yang ingin kamu sampaikan pada Assertive
pacar kamu.
63. Konseli Saya...tetep saya nggak tega..saya nggak
bisa...saya kasihan pada dia.
64. Konselor Baiklah, coba kamu jadi pacar kamu dan Latihan
saya jadi kamu. Saya akan mengeluarkan Assertive
segala perasaan emosi yang ada di hati
kamu. Perasaan yang kamu alami tapi tidak
mampu kamu ungkapkan.(Konselor
berperan sebagai konseli) Saya nggak tahu
apa yang sebenarnya kamu inginkan. Kamu
terlalu ingin memiliki saya sehingga
sedikitpun kamu tidak memberikan
kebebasan pada saya. Orang tua saya juga
tidak pernah memperlakukan saya seperti
itu. Saya juga manusia, saya ingin bergaul
dengan teman-teman. Saya butuh
merilekskan pikiran jika punya masalah
terutama masalah dengan kamu. Tapi kamu
selalu nggak mau mengerti. Sedangkan
kamu sendiri tidak mau tahu apa yang saya
harapkan. Saya ingin kamu mengerjakan
sholat 5 waktu. Saya ingin kamu
meninggalkan minum-minuman keras, tapi
apa hasilnya semuanya hanya janji-janji
palsumu. Saya tertekan dengan semua ini.
Sekalipun kamu tidak pernah dan mungkin
tidak akan pernah berpikiran positif tentang
saya. Saya ingin putus dari kamu (Praktikan
sedikit emosi).
65. Konseli Ya begitulah yang ingin saya ungkapkan
pada pacar saya.
66. Konselor Bagaimana, apa sekarang kamu bisa Latihan
mengatakan sama seperti yang saya ? Assertive
67. Konseli Ya, insya Allah
68. Konselor Coba sekarang kita bertukar peran, kamu Lead umum
yang berperan menjadi dirimu sendiri dan
saya berperan sebagai pacar kamu. Coba
ungkapkan segala yang kamu rasakan.
69. Konseli Saya capek kaya’ gini terus. Cape’ hati ini.
Kamu selalu berpikiran negatif soal saya.
Sms tidak di balas sebentar, kamu curiga
pada saya. Kamu selalu berpikiran negatif.
Kamu pasti mengira pada saat itu, saya di
datangi tamu cowok atau saya sedang
jalan-jalan dengan teman. Kamu kira saya
ini boneka yang bisa kamu kendalikan
seenak hatimu. Kamu tuntut saya untuk
kemana saja selalu dengan kamu. Smsan,
jalan-jalan bahkan kamu tidak memberi
kesempatan saya untuk kerja kelompok.
Kamu sering berkata kasar pada saya. Kamu
selalu meminta segalanya dari saya, mulai
dari mencucikan baju, sepatu, seprei,
membelikan pulsa, bahkan sampai
membayar hutang-hutang pada temanmu
yang jumlahnya nggak sedikit. Setiap ada
masalah dengan hubungan kita, kamu pasti
kembali ke minuman haram itu. Kamu pasti
lupa akan kewajibanmu mengerjakan sholat.
Saya sudah tidak tahan lagi. Apa pantas
saya mempertahankan hubungan yang tidak
ada baiknya, sudah tidak direstui orang tua,
kamu juga selalu cemburu yang berlebihan.
Saya juga butuh teman untuk meluapkan
emosi, kekesalan, sedih dan tertekan. Saya
sudah tidak bisa bersamamu lagi karena
banyak sekali perbuatanmu yang diluar
batas kewajaran manusia normal. Saya ingin
putus dari kamu. Saya harap kamu bisa
memenerima keputusan saya.
70. Konselor Setelah melakukan permainan, mari kita Evaluation Lead khusus
bersama-sama menganalisis permainan
yang baru saja dilakukan. Bagaimana
perasaan kamu setelah mengikuti proses
konseling ini? Apakah kamu merasa lebih
baik dari sebelumnya?
71. Konseli Ya, saya merasa sangat lega setelah
melakukan proses konseling ini.
72. Konselor Apakah kamu bisa berperilaku tegas Latihan
meluapkan segala perasaan dan keinginan Assertive
untuk putus dari A ?
73. Konseli Ya, saya bisa...
74. Konselor Apakah kamu mampu berjanji untuk Latihan
mengucapkan kata putus pada pacar kamu Assertive
tanpa ada rasa belas kasihan lagi ?
75. Konseli Ya, saya berjanji akan mengatakan putus Kata-kata
hubungan pacaran tanpa ada rasa kasihan. assertive
Saya akan berjanji bahwa saya sanggup dan
mampu untuk berperilaku tegas pada pacar
saya.
76. Konselor Apa kamu yakin bisa benar-benar Latihan
mengucapkan kata-kata putus pada pacar Assertive
kamu setelah proses konseling ini usai ?
77. Konseli Ya, saya yakin pasti bisa. Saya sudah tidak
akan menunda-nunda untuk mengatakan
putus lagi.
78. Konselor Bagus sekali jika rencana itu kamu Technique Prediction
laksanakan secepatnya. Implementat Reassurance
ion
79. Konselor Baiklah, sejauh ini dapat disimpulkan Termination Summary
bahwa kamu tidak bisa bersikap tegas pada
pacarmu karena takut kalau apabila kamu
memutuskannya maka dia akan kembali ke
hal-hal yang negatif. Bukan hanya itu rasa
belas kasihanmulah yang mengekang
hatimu untuk mengatakan putus pada A.
Tapi setelah proses konseling ini, kamu
akan berjanji untuk dapat bersikap tegas.
80. Konseli Baiklah besok saya akan menenemui kamu
lagi untuk memberitahu hasilnya.
81. Konselor. Baiklah besok saya tunggu Evaluasi
perkembangannya.