Anda di halaman 1dari 4

Konseling Ke 2

Tujuan :

 Mengidentifikasi keluhan yang dapat dipecahkan dalam proses konseling


 Menetapkan tujuan yang hendak dicapai dalam proses konseling
 Mendesain intervensi atau solusi- solusi yang akan dilakukan dalam proses
konseling untuk mencapai tujuan

Exception-finding questions (Questions discovery exception) (Kalimat Pengecualian)


Identifying a solvable complaint (Mengidentifikasi Permasalahan yang Bisa Ditemukan
Solusinya)
Establishing goals (Menetapkan Tujuan)
Designing and Implementing Intervention (Merancang dan Menetapkan Intervensi)

Kalimat yang di gunakan


• Exception Question
• Miracle question
• Scaling question
Clarrification

Konseli mengetuk pintu ruangan bimbingan dan konseling, konselor membukan pintu dan
menyuruhnya untuk duduk.

Konseli : Assalamulaikum pa

Konselor : walaikumsalam nak, bapak sangat senang kamu dating, apakabar nak(nama
anak)? (attending ramah, senyum, kontak mata, dan badan agak membungkuk ke
arah klien)
Konseli : ya seperti ini pa, buruk (menunduk)

Konselor          : Kalau Ibu boleh tau apa yang membuat kabarnya kamu tidak baik ?
(pertanyaan terbuka)
Konseli : Saya masih tidak punya teman, tidak bisa menikmati kehidupan saya
karena saya cacat,miskin dan gendut. Hidup saya akan seperti ini terus mungkin
karena saya berbeda dibandingkan temen-temen yang lain ( menunduk)
Konselor : bapak paham nak apa yang kamu rasakan karena kondisimu ini,
tetapi apakah orang-orang disekitar mu yang membuat dirimu tidak nyaman?
(dispute)
Konseli : saya saja pa yang berpikir seperti itu, karena saya sangat berbeda di
bandingkan dengan teman yang lain
Konselor : kamu merasa tidak percaya diri, dan kamu memilih untuk
menghindar? (klarifikasi)
Konseli : iya pa
Konselor : pernah kah kamu merasa percaya diri? Pada saat apa kamu merasa
percaya diri, boleh kamu ceritakan ? (Exception Question)
Konseli : saya merasa sedikit percaya diri Ketika ada teman yang bertanya
kepada saya saat menggambar. Kerena saya suka menggambar.
Konselor : apa yang kamu rasakan nak, saat teman-teman bertanya mengenai
tugas menggambar?
Konseli : Bahagia bu, kaya ada temen bu
Konselor : baik nak kamu sudah mengetahui artinya Ketika ada teman itu
membuatmu bahagia, namun kamu belum memiliki teman karena kamu tidak
percaya diri. Lalu hal apa yang akan membuat mu percaya diri agar kamu mau
berteman dengan yang lainnya? Miracle question

Konseli : saya tidak cacat, tidak jelek, tidak gendut dan miskin. Saya seperti
tema-teman yang lain.
Konselor : apakah orang yang memiliki kekurangan artinya tidak boleh memiliki
teman?
Konseli : tidak pa, mereka berhak memiliki teman
Konselor : lalu kenapa kamu tidak mengizinkan diri kamu untuk berteman
dengan yang lain, dan memilih menyendiri?
Konseli : diam hmm, tapi saya malu pa
Konselor : jika ada seseorang yang memiliki kekurangan seperti kamu akankah
kamu menjauhi mereka?
Konseli : tidak pa, saya akan mendekat dan berteman dengan dirinya
Konselor : apakah selama ini tidak ada yang mendekat dan mau berteman
dengan mu nak ? saat SD atau SMP atau di SMA ini adakah teman yang dekat
dengan mu?
Konseli : sebenarnya ada pa yang sering mengajak saya bermain atau
mengobrol namun saya menolak karena tidak percaya diri akan kondisi ini dan saya
memilih sendiri. Saat SD dan SMP ada pa dua sampai tiga orang cukup dekat
dengan mereka.
Konselor : apa yang membuat dia dekat dengan mu?
Konseli : karena mereka baik, dan selalu menemani saya, mengajak saya dan
tidak pernah berhenti untuk menawarkan bantuan. Saya berteman sampai saat ini
tapi sayangnya dia beda sekolah
Konselor : jadi kamu ingin temen kamu selalu menawarkan bantuan, menemani
kamu dan mengajak kamu agar kamu merasa di terima? Apakah sikap itu baik?
Konseli : tidak bu
Konselor : lalu seharusnya sepeti apa?
Konseli : saya seharusnya tidak harus menuntut teman saya untuk selalu
mengajak saya, saya juga mendekatkan diri saya sendiri.
Konselor : baik apakah dengan seperti itu mereka akan mau berteman dengan
mu?
Konseli : seharusnya bu
Konselor : artinya tidak harus teman mu selalu yang mendekat kepada mu,
kamu juga sebaiknya bisa mencoba mendekat ke mereka. Ketika kamu sudah
memiliki teman apa yang kamu rasa?
Konseli : saya sangat merasa senang dan mau main dengan mereka
Konselor : lalu bagaimana caranya kamu bisa berteman dengan yang lain?
Konseli : saya harus percaya diri, dan mencoba menyapa, mengobrol dengan
mereka
Konselor : pernahkah kamu bertanya kemereka kenapa mau berteman dengan
mu?
Konseli : setiap orang boleh punya teman, selain itu katanya setelah mereka
dekat dengan saya mereka merasa saya baik, lebih pintar dari pada mereka, dan
menyenangkan.
Konselor : artinya kamu juga memiliki kelebihan, kira-kira apa saja kelebihan
kamu?
Konseli : saya sedikit pintar, kalau sudah dekat saya bisa baik dan bisa di ajak
bercerita
Konselor : ya betul sekali kamu bisa enak diajak berbicara hal ini yang saya
rasakan (penguatan positif)
Konseli : tersenyum
Konselor : jadi kamu akan mencoba untuk melakukan perubahan untuk bisa
dekan dengan teman-teman, lalu bagaimana kalua ada yang membully kamu ?
sebelumnya kamu mengakatan kamu pernah di bully gajah?
Konseli : saya tidak tahu bu, saya takut
Konselor : apa yang kamu rasakan saat kamu dulu di bully?
Konseli : takut, sedih dan semakin meyakinkan saya jelek
Konselor : apakah lebih banyak orang yang membully?
Konseli : hanya beberapa orang saya dan ada juga yang membela
Konselor : ada yang membela kamu nak, meneurutmu pelaku bully akan diam
jika kamu melakukan apa?
Konseli : melawan atau diamkan saja dan saya harus menunjukan kalua itu g
jadi masalah dan saya punya kelebihan
Konselor : pernah km mencobanya ?
Konseli : belum
Konselor : jika mereka tidak mau diam apa yang akan kamu lakukan?
Konseli : saya akan coba untuk tidak memikirkannya
Konselor : seberapa yakin kamu bisa tidak memikirkan jika di buat skala 1-10?
Konseli : 4 bu tapi akan saya coba
Konselor : baik, tadi secara tidak langsung kamu sudah menyebutkan apa-apa
saja yang bisa kamu lakuakn agar kamu bisa percaya diri dan mau berteman
dengan teman yang lain.

lalu apa bedanya kamu dengan orang lain tersebut padahal orang itu kamu temenin,
tapi kamu memilih untuk menjauh dari teman-teman karena malu.
Konseling ke 3

Tujuan :

 Menguraikan perubahan yang dihasilkan dari percobaan penerapan solusi yang


telah direncanakan

Konseling 4

Tujuan :

 Terminasi dan pengakiran


Termination, Evaluation and Follow-up (Pengakhiran, Evaluasi, dan Tindak Lanjut),

Anda mungkin juga menyukai