Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fadia Rahmayant, (112110059)

Prodi : Bimbingan Konseling, A Pagı, Smt.5


Mata Kuliah : Konseling Individual

A. Identitas Konseli
Nama : A
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Domisili : Pontianak

B. Deskripsi Masalah yang dikeluhkan.


Konseli merupakan mahasiswi di salah satu kampus Pontianak, anak kedua darı 3
bersaudara. Dari segi kehidupan sosial, pergaulan A cenderung menutup dırı dan sulit
beradaptasi dengan lingkungan /orang baru.
A mengalami kendala dalam pergaulan dan sering melamun sehingga A kadang terlalu
banyak diam dan ketika hal itu terjadı A bisa merasa sangat sedih dan tiba-tiba Juga A
merasa sangat senang walaupun A tidak tau hal apa yang membuat itu terjadi padanya,
A sering melamun memikirkan hal-hal yang terjadi di masa lalu.

C. Kerangka Kerja Teoritik


Pendekatan yang dikembangkan oleh William Glasser; Terapi Realitas yang lebih
menekankan masa kını, maka dalam memberikan bantuan tidak perlu melacak sejauh
mungkin masa lalunya sehingga yang paling dipentingkan adalah bagaimana konseli
dapat memperoleh kesuksesan pada masa yang akan datang.

D. Diagnosis
Suka menutup dırı, melamun karena kurang melakukan kegiatan dan selalu
mengingat-ingat hal yang terjadi di masa lalu.
E. Prognosis
Membantu konseli agar dapat aktif membantu diri dengan mengısı harı-harinya
dengan kegiatan yang dapat mengurangi konseli melamun dan mengingat -ingat masa
lalu.

F. Tujuan Konseling
Mendorong konseli agar beranı berkomitmen dan bertanggung jawab dan memikul
segala segala resiko yang ada, sesuai dengan kemampuan dan keinginannya dalam
perkembangan dan pertumbuhannya.

G. Layanan Konseling
1) Pendekatan yang digunakan
Terapi Realitas, Alasan : Konseli hendaknya bertanggung Jawab atas
apa yang telah menjadi pilihannya dan menghadapi segala konsekuensinya

2) Teknik
Konselor membantu konseli untuk merumuskan perilaku tertentu yang akan
dilakukannya dan juga melalui humor.
Humor : mendorong suasana yang segar dan rileks, memotivasi dan memberikan
penguatan (Konfrontası).

3) angkah-langkah konseling yang ditempuh


Mengawali konseling. Attending agar konseli merasa diterima dan nyaman dengan
Konselor. Rapport, hubungan baik dengan konseli agar timbul rasa percaya konseli
bahwa segala usaha konselor disadarı benar oleh konseli untuk kepentingannya
Intı Konseling. Konseli di dorong untuk mengatakan perasaan-perasaannya saat
menjalanı konseling, bukan berkutat dan menceritakan masa lalu - Memotivasi
konseli untuk menyadari apa yang menjadi tanggung Jawabnya saat ini.
Mengakhırı konseling. Setelah konseli memperoleh pemahaman tentang dirinya dan
menyadarı tanggung Jawab yang dimiliki, konseling akan memasuki tahap akhir.
Konseli memiliki kepercayaan terhadap dirinya bahwa ia mampu menghadapi segala
konsekuensi atas pilihannya.

4) Pelaksanaan konseling
Selama konseling, konselor berperan sebagai motivator, yang mendorong Konseli
untuk: (a) menerima dan memperoleh keadaan nyata, baik dalam Perbuatan maupun
harapan yang ingin dicapainya, dan (b) merangsang konseli untuk mampu mengambil
keputusan sendiri. -Konselor Juga berperan sebagai moralis, menentukan kedudukan
nilai dan tingkah laku konseli, Konselor akan memberikan pujian apabila konseli
bertanggung Jawabatas perilakunya dan sebaliknya.
- Teknik humor, konseli merasa rileks atau konseling menjadi proses yang tidak
menegangkan seperti diadılı.

H. Hasil Layanan yang Dicapai


Konseli dapat membuat kontrak dengan konselor dan membuat kegiatan baru sesuai
apa yang diinginkan konseli dan apabila itu dilanggar maka konseli bertanggung
Jawab dan menerima konsekuensi yang telah dibuat konseli sendiri.

I . Rencana Tindak Lanjut


Apabila konseli kembali mengalami kebiasaannya dan masih kurang stabil emosinya,
dapat dilakukan konseling ulang. Jika konselor sudah tidak dapat menangani karena
ada sebab-sebab tertentu, maka dilakukan referal.

A : Assalamualaikum bu...
Konselor : Waalaikumsalam, silahkan masuk (tersenyum)
A : lya bu
Konselor: Silahkan duduk (sambil ber Jabat tangan)
A : Baik, terima kasih bu.
Konselor : Dengan anisa ya? yang sudah menghubungi ibu, mau dipanggil siapa....
A : Iya benar, mba anisa saja bu.
Konselor : Baik mba anisa, kalau ibu boleh tahu apa ada masalah yang ingin
diceritakan?
A : Gını bu, saya itu merasa kalau saya bipolar. (murung, sedih)
Konselor: Bipolar, kalau ibu boleh tahu kenapa kamu bisa merasa kalau kamu itu
sedang bipolar?
A : Karena kadang-kadang saya merasa sangat sedih dan sangat sedih di suatu
kejadian tetapi secara tidak saya sadarı bu.
Konselor : hmm begitu ya mba Soat apa saja mba merasakan hal-hal seperti itu?
A : saat saya sedang melamun bu, bisa dirumah dan disekolah.
Konselor : Oke, kalau ibu boleh tahu kegiatan mba apa saja sepulang sekolah?
A : Ya kalau pulang sekolah saya hanya tidur bu kalau gak itu ya hanya dikamar bu
dan saya sebenarnya bosen dengan kegiatan ini.
Konselor : Bosen ya... apakah mba pernah mencoba mencari kegiatan baru, disekolah
atau dirumah semacam ekstrakurikuler atau main sama teman-teman gitu?
A : Saya males bu kalau ikut kegiatan seperti itu, saya sebenarnya mau main tapı ibu
saya ga bolehin main kalau tidak sama teman-teman saya.
Konselor : Mba tadı bilang mau main tapi ga boleh main sendırı keluar rumah kalau
tidak sama teman mba. Kalau ibu boleh tahu mengapa mba ga ngajak teman-teman
mba aja untuk cari hiburan atau kegiatan keluar?
A : Teman-teman saya itu kalau saya ajak main pasti ada saja alasannya. Padahal saya
tahu kalau mereka mau main sama gengnya aja.
Konselor : Berpikir positif aja mba, coba Jangan berburuk sangka.
A : hmm... gimana ya bu, saya merasa teman-teman itu tidak senang dengan saya.
Konselor : Begitu yaa, kalau ibu boleh tahu teman mba merasa tidak senang. dengan
mba karena apa?
A : gatau bu, mungkin karena kebiasaan saya melamun.
Konselor : Iya mba, terus apa yang sebenarnya yang ingin mba lakukan kedepannya?
A : kalau bisa saya ingin kebiasaan melamun saya ini berkurang bu atau bahkan bisa
hilang.
Konselor : Bisa mba, kıra-kıra mba mau tidak melakukan kontrak sama ibu untuk
membantu mba menghilangkan kebiasaan itu?
A : Iya bu mau banget, saya ingin menghilangkan kebiasaan itu dan bisa dekat dengan
teman-teman lagi.
Konselor : Gını mba, dalam waktu 2 minggu ini, mba harus memiliki kegiatan atau
aktifitas baru di lingkungan sekolah maupun diluar. Gimana? hal ini bertujuan agar
mba dapat mengisi hari-hari dengan kegiatan dan perlahan dapat mengurangi
kebiasaan melamun.
A : Baik bu , saya mengerti dan akan mulai mencoba.
Konselor : Upayakan mencatat kegiatan sehari-harimu dan nanti saya lihat buku
catatan harianmu. Semangat...
A : Iya Siap bu, terima kasih.
Konselor : Baiklah, untuk pertemuan kalı ını kıta cukupkan dışını. Jika nanti masih
ada kendala, hubungi saja ibu.
A : Iya bu, saya permisi. Assalamualaikum..
Konselor : Waalaikumsalam

Anda mungkin juga menyukai