DISUSUN OLEH Novia Nurma Yunita NIM : 43040170012 Microcounseling (Kelas B)
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM
FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN ) SALATIGA TAHUN 2020 WORKSHEET KONSELING INDIVIDU Rencana Pelaksanaan Konseling Individu
A. Topik Permasalahan : sering membolos tanpa surat keterangan
B. Jenis Layanan : konseling individu C. Tujuan Layanan : siswa dapat menyadari kekurangan/kesalahanya dan dapat rajin masuk sekolah serta menaati tata taetib sekolah D. Sasaran Layanan : Ratna Sari (RS)-IX, C E. Tempat Layanan : ruang BK F. Semester : ganjil G. Hari/tanggal/jam : kamis/2 april 2020/08.00-selesai H. Pihak Penyalur : guru wali kelas I. Alat Pendukung : buku absensi J. Deskripsi Permasalahan Kasus : sering membolos tanpa surat keterangan Dalam Sekolah SMP Negeri 01 Winong terdapat permasalahan yang dilakukan oleh salah satu siswa. Siswa tersebut bernama Ratna Sari (RS), sekarang ia duduk dikelas IX’C. Permasalahannya mengenai seringnya tidak masuk sekolah atau membolos tanpa surat keterangan. Bahkan hal tersebut sudah menjadi kebiasannya. Permasalahan tersebut sering dilakukan, sehingga menjadi bahan perbincangan bagi warga sekolah. Apa yang dilakukknya ini sudah berlangsung selama 1 bulan setengah. Dalam 1 minggu, hanya bersekolah selama 4 hari terkadang juga hanya 3 hari. Dalam satu bulan terakhir, disetiap 1 minggu pasti ada 2 sampai 3 hari ia membolos sekolah. Guru wali kelasnya juga sudah berusaha menasehati tetapi tidak ada perubahan sama sekali. Yang dikhawatirkan juga, ia akan ketinggalan mata pelajaran dan tidak bisa mengikuti pelajaran dikarenakan sudah dikelas IX dan sebentar lagi akan dilakukan UN. Oleh karena itu, wali kelasnya menyerahkan permasahan tersebut kepada guru BK agar kiranya ia dapat berubah dan dapat rajin masuk sekolah. K. Langkah-Langkah Konseling 1. Attending Behaviour :Empati dari konselor, kehadiran diri konselor/perhatian penuh dari konselor kepada klien, senyum ramah, kontak mata, bahasa tubuh. 2. Encouraging : Tanggapan singkat, pernyataan pengulangan kata-kata kunci, anggukan kepala. 3. Paraphrasing : Parafrase cerita klien dalam bentuk tanya jawab. 4. Sumarizing : Hampir sama dengan paraphrasing. L. Uraian Kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu
Pembukaan Membangaun Rapport 7 menit Konselor mengucapkan salam pembuka Attending Empati Mengungkapkan ekspresi empati secara verbal dan no-verbal Inti Ketrampilan bertanya konselor menggunakan 20 menit pertanyaan tertutup maupun terbukakepada klien Konfrontasi (melakukan konfrontasi secara tepat) Merangkum, meringkas Konselor menyampaikan rangkumannya Penutup Perilaku Geiune 15 menit Klien mampu mengeksplorasi masalah Klien mampu memahami masalah Klien mampu menemukan masalah yang dihadapi Klien mampu menentukan alternative atau cara terbaik untuk menyelesaikan masalahnya M. Skenario Kegiatan Dalam praktek konseling individu ini, akan dilakukan/diperankan oleh : 1. Novia Nurma Yunita : sebagai konselor/guru BK 2. RS (Ratna Sari) : sebagai klien tunggal
No Konselor / Percakapan Konseling Ket
Konseling 1. RS “Assalamualaikum Wr .Wb Permisis Bu”. Konselor “Walaikumsallam Wr.Wb Attending Ehh…. Nak Ratna. Mari silahkan masuk” (Tersenyum dan bersalaman). Apa kabar nak? 2. RS “Baik Bu”. Konselor “Owalah, iya….alhamdulillah kalau baik-baik Attending saja (sambil tersenyum)”. Oh… iya ibu sebelumnya ucapkan terima kasih kepada nak Ratna, karena sudah mau datang ke ruangan BK untuk menemui ibu. 3. RS “Iya ibuk”. (ekspresi wajah agak bingung) Konselor “sekarang ibu mau bertanya, apakah parapharasing sebelumnya nak Ratna sudah pernah mengikuti konseling ?” 4. RS “belum buk.” Konselor “baik, ibu jelaskan terlebih dahulu ya. Konseling itu merupakan proses bantuan yang diberikan guru BK kepada peserta didik atau disebut konseli guna menyelesaikan masalah yang dihadapi. Nah, disini juga terdapat prinsip yang harus ibu pegang yaitu kerahasian. Jadi, apapun cerita atau masalah dari konseli tidak diperboleakan diketahui oleh orang lain. Prinsip selanjutnya, konseli diharapkan secara terbuka dan sukarelawan mendatangi sendiri dan mengikuti konseling atas keinginan sendiri tanpa paksaan dari pihak manapun.Disini, nak Ratna tidak usah khawatir… karena ibu tidak akan memaksakan dan apaun nanti masalah atau cerita nak Rtna akan terjaga kerahasiaanya.” 5. RS “iya ibuk….. saya kesini atas keinginan saya sendiri kok Buk, saya Cuma butuh pencerahan aja dari ibuk”. konselor “baik, kalau begitu. Ibu merasa lega. Anggap attending saja, disini ibu sebagai teman nak Ratna, tidah usah sungkan ataupun takut. Ibu malahan senang kalu nak Ratna juga menikmatinya (sambil tersenyum). Sekarang nak Ratna, boleh mengungkapkn apapun yang dirasakan. Sudah siap…untuk mengungkpkannya nak Ratna ?” 5. 6. RS “siap buk….jadi begini buk. Saya yakin ibu encouraging juga sudah tahu apa yang biasa saya lakukan disekolah. Memang saya sering membolos, tapi membolosnya saya yang jarang masuk sekolah itu ada alasannya. Tapi… gimana ya buk, saya bingung mau certitanya dari mana.” Konselor “ibu mengerti…..nak Ratna tidak usah attending sungkan, tenangkan hatinya dulu, rileks, dibuat nyaman lah nak Ratna agar ceritanya lebih enak. Nggak papa…ibu tidak akan memaksakan. Gimana nak Ratna ? baik… ini ibu kasih minum dulu -sambil senyum.” 6. 7. RS “Iya buk…. Gini buk, saya dirumah itu tinggal sama nenek dan 1 bulan terakhir ini nenek saya sakit stroke. Dan saya harus mengurusnya dari masak sampai memandikan nenek. Aktivitas yang paling berat itu dipagi hari, jadi terkadang saya sering membolos sekolah.” Konselor “o…berarti nak Ratna dirumah Bersama Encouraging nenek dan sekarang lagi sakit karena stroke. Nak Ratna, tinggal dirumah sama siapa saja ?” 8. RS “saya dirumah tinggal sama nenek saja bu.” Konselor “kok sama nenek saja, ibu dan bapak nak Parapharasing Ratna kemana ?” 9. RS “ibu dan bapak sudah pisah bu, kalau ibu bekerja diprantauan dan bapak sudah lama saya tidak tahu dimana.” Konselor “owalah gitu…. Maaf nak, ibu baru tahu. Apa parapharasing ibumu nggak pulang mengetahui nenekmu sakit ?” 10. RS “kalau ibu, sudah saya kasih tahu. Tapi katanya pulangnya menunggu izin dari majikannya. Jadi, untuk sementara nenek saya yang mengurus.” Konselor “baik kalau begitu….terus kenapa kamu tidak parapharasing terus terang saja kepada walikelasmu, alasannya sering tidak masuk sekolah.” 11. RS “saya itu….kalau terus terang sama sembarang orang kuang nyaman aja bu, kurang percaya.” Konselor “oke ibu mengerti…. Terus mengapa kamu encouraging tidak membuat surat ijin atau minta bantuan teman untuk dibuatkan surat ijin untuk dikasihkan ke guru walikelas ataupun guru maple ?” 12. RS “iya bu…. Saya itu tidak sempat membuat. Dan jujur saja, saya dikelas tidak mempunyai teman dekat yang respect sama saya.” Konselor “berarti juga nak Ratna….dikelas merasa encouraging sendiri tidak ada teman bahkan merasa tertekan juga ya. Tapi, apa alasannya nak Ratna tidak punya teman ?” 13. RS “memang bu… saya itu cenderung menghindar dari teman-teman saya. Karena saya minder dan merasa tidak diperlukan mereka, kurang percaya diri aja.” Konselor “jadi nak Ratna sendiri, yang menarik diri Summarizing, dari mereka semua. Tapi nak Ratna tahu encouraging nggax, kalau temen-temennya semua itu juga mau menemani nak Ratna tapi nak Ratna sendiri yang menarik diri dari mereka. Pada dasarnya, orang-orang disekitar kita semuanya baik, tergantung kita yang harus bisa menempatkan diri. Jadi, nak Ratna tidak usah sungkan lagi.” 14. RS “iya buk…. Sekarang sikiran saya sudah tercerahkan dan mulai lega.” Konselor “baik…nak Ratna sekarang sudah tahu. Jika diterus-teruskan nantinya juga akan sumarizing berdampak pada sekolah nak Ratna, apalagi sekarang sudah kelas IX dan sebentar lagi akan UN. Karena UN ini juga penting lho nak…ini akan menjadi titik awal nak Ratna untuk dapat melanjutkan jenjang sekolah. Nanti kalau tidak diperbaiki, terus nilai nak Ratna rendah siapa yang rugi, siapa yang kecewa juga ?” 15. RS “saya buk…pastinya nenek dan ibu juga kecewa. Saya tidak mau mengecewakan mereka.” Konselor “nah…ibu ikut senang dengan jawaban nak encouraging Ratna. Berarti sedikit, sudah tahu gambaran kedepannya.” 16. RS “iya buk….saya sudah lega dan tidak ada lagi yang mengganjal dihati.” Konselor “baik…dari cerita nak Ratna, sedikit Encouraging, banyaknya ibu sudah tahu. Yang pertama, nak sumarizing Ratna tidak masuk sekolah karena mengurus nenek yang sedang sakit. Kedua, tidak ada surat keterangannya karena tidak ada teman yang dipercaya dan tidak ada yang respect.” Benar begitu nak Ratna ?” 17. RS “Iya buk… saya akan berusaha membuka diri lagi dan sebisa mungkin membagi waktu agar bisa sekolah setiap hari.” Konselor “oke..ibu ikut lega mendengarnya. Memang kalau boleh memberi masukan, nak Ratna sumarizing lebih baik membuka diri kepada teman-teman karena mereka juga akan senang hari berteman kepada nak Ratna. Teruslah bersemangat dan tegar menghadapi kehidupan ini.” 18. RS “terima kasih bu, sebelumnya sudah meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita saya.” konselor “iya sama-sama nak… ibu do’akan semoga sumarizing kesehatan kesuksesan selalu menyertai nak Ratna.” 19. RS “amiin….terima kasih banyak bu.” Assalamu’alaikum Konselor “sama-sama nak…” Waalaikusalam