Anda di halaman 1dari 2

Konselor : hallo selamat siang, perkenalkan saya ners nisa.

Hari ini kita ada sesi konseling


yaa... saya yang akan siap mendengarkan dan menemani Anda bercerita, boleh
perkenalkan namanya dulu kak
Klien : siang kak, perkenalkan nama saya rully
Konselor : bagaimana kabar kaka hari ini?
Klien : perasaan saya sedang kurang baik kak, saya sedang sedih.
Konselor : apa yang membuat kaka bersedih?
Klien : saya sangat lelah untuk menghadapi masalah rumah, saya capek kak.
Konselor : sebelum kaka mulai cerita lebih dalam, kira kira sepanjang cerita nanti,mau di
beri advice, merumuskan bersama, atau hanya mendengarkan saja kak?
Klien : saya hanya ingin beercerita dan ka nisa cukup mendengarkan ungkapan isi hati
saya tentang situasi dan permasalahan di rumah.
Konselor : baik saya akan mendengarkan cerita kamu yaa... apa ada yang kamu rasakan
selain rasa lelah dan sedih?
Klien : saya merasa kecewa dan marah atas tindakan ayah saya yang berselingkuh
dengan orang lain. saya teramat sangat kecewa kepada ayah saya. Apa alasan dia
melakukan hal itu? Apa yang kurang dari mama? Saya merasa sakit, benar benar
sakit. perselingkuhan ini membuat saya sulit percaya lagi akan cinta. Katanya
ayah adalah cinta pertama anak adalah perempuannya, tapi apa kak? Apa?! Apa
yang ayah saya lakukan? Ayah melukai hati saya kak!. Apalagi saat ayah
mengatakan bahwa “laki-laki tidak bisa disalahkan sepihak”, lalu kenapa ayah
berlindung dengan gender? Laki-laki macam apa itu! perselingkuhan ini pun saya
ketahui sebelum 2 hari saya melakukan acara dari kampus keluar kota. Saya
sangat lelah kak, saya hanya ingin wisuda dengan tenang dan lancar lalu foto
keluarga, itu saja harapan saya kak. Saya juga sedih melihat mama saya yang
terluka batinnya. Saya hanya bisa mendukung mama saya. Saya anak pertama tapi
tidak bisa melakukan apa apa.
Konselor : baik saat ini kamu merasa sedih, kecewa, lelah dan marah atas keadaan yang
kamu alami. Apakah masalah ini menganggu kegiatan sehari-hari?
Klien : iya kak, sangat menganggu baik jam istirahat, sosialisasi saya dengan teman-
teman bahkan saya tidak fokus untuk belajar saat kuliah.
Konselor : jadi kamu terbebani ya dengan masalah tersebut, apa dampak dari perasaan yang
kamu alami saat ini?
Klien : saya menjadi sangat sensitif ka akan hal kecil, itu membuat saya emosi, saya
tidak fokus mengerjakan tugas kuliah, saya sering menutupi kesedihan saya di
hadapan teman-teman kuliah, padahal saya sedang rapuh kak.
Konselor : bagaimana cara kamu mengatasi kesedihan itu dan menahan emosi?
Klien : terkadang untuk menahan emosi saya akan diam dan menyendiri ke ruangan lain
yang sepi ataupun ke kamar mandi dengan menangis, supaya tidak terdengar saya
menyalakan keran kamar mandi. Untuk menutupi kesedihan saya, saya bersikap
ceria di hadapan teman-teman saya seolah-olah tidak ada beban apapun
Konselor : Baik dengan cara kamu diam dan menahan emosi, apakah sudah efektif solusi itu
dengan perasaan yang anda rasakan?
Klien : sejujurnya ini kurang efektif namun sejauh ini hanya itu saja yang bisa saya
lakukan dan itu cukup menenangkan saya. Saya rasa itu mekanisme koping yang
bisa saya lakukan untuk saat ini.
Konselor : Menurut kamu, apa aspek positif dan negative yang kamu miliki?
Klien : Saya bingung dengan aspek negative dan positif yang saya miliki kak.
Konselor : baik kalau begitu, mungkin di sesi konseling berikutnya bisa kita cari sama sama
ya kak rully.
Konselor : selama sesi konseling ini apa yang kamu rasakan setelah bercerita?
Klien : Setelah saya bercerita, saya merasa sedikit lebih tenang dan lega
Konselor : Setelah ini, jika diperlukan saya akan mengevaluasi pada pertemuan selanjutnya
dan akan melihat kira-kira sudah sejauh mana apa yang kita sepakati dapat
tercapai
Klien : Baik kak, terimakasih yaa atas waktu nya untuk mendengarkan unek-unek saya
yang sudah lama terpendam.

Anda mungkin juga menyukai