Anda di halaman 1dari 3

DIALOG WAWANCARA KONSELING INDIVIDU

KLIEN : Selamat siang bu


KONSELOR : Selamat siang,silahkan duduk. Ibu senang sekali berjumpa denganmu.
(Tersenyum)
KLIEN : Iya, Terima kasih Bu. (Diam menyimpan perasaan tertentu, melihat ke
bawah, tidak menatap konselor)
KONSELOR : Bagaimana kabar kamu hari ini ?
KLIEN : Kabar saya baik, Bu. (Diam dan melihat kebawah)
KONSELOR : Kelihatannya wajahmu sangat murung? Tampaknya ada sesuatu yang
mengganggu perasaanmu, sehingga fatma datang menemui ibu?
KLIEN : Iya, Bu. Saya ingin berkonsultasi dengan ibu
KONSELOR : Ya Silahkan, apa yang ingin kamu sampaikan sehingga nanti bisa kita
bicarakan bersama?
KLIEN : Tapi Saya takut masalah saya diketahui banyak orang bu
KONSELOR : Kamu tidak perlu khawatir, disini ibu akan menjaga rahasia kamu sebab
proses konseling memiliki teknik-teknik, kode etik serta azas-azas yang harus
dijaga dan dikuasai seorang konselor. Nah, salah satu azas nya itu adalah azas
kerahasiaan, jadi kamu tidak perlu takut masalah yang kamu alami terbongkar
atau diketahui oleh orang lain.
KLIEN : Ya syukurlah kalau begitu bu,, saya berharap agar masalah yang saya
alami dapat teratasi dan menemukan jalan keluar yang terbaik
KONSELOR : Iya (sambil menganggukkan kepala) mudah-mudahan bisa cepat teratasi.
Kalau begitu, dapatkah kamu menceritakan kepada Ibu? Ibu ingin
mendengarkan sejauh mana perasaan tidak enak yang mengganggu fatma
KLIEN : Begini bu, saya terjebak dalam situasi yang sangat membingungkan (muka
sedih dan melihat kebawah)
KONSELOR : Mengapa bisa begitu?
KLIEN : Em, bagaimana ya bu?
KONSELOR :Bisahkah kamu menceritakannya lebih jelas
KLIEN : Iya bu. Begini bu, saya lulus masuk fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
bu. Tapi … (tiba-tiba terdiam)
KONSELOR : Coba ceritakan lebih jelas lagi. Tidak apa-apa ceritakan saja pelan-pelan
KLIEN : Em, jadi gini bu, orang tua saya menyuruh saya mengambil jurusan
keguruan, sedangkan saya pengennya jurusan manajemen bu. Sebenarnya
saya sudah bilang sama orangtua saya kalau saya tidak suka jurusan keguruan.
Tapi orang tua saya tetap memaksa saya bu. Sehingga saya pun menuruti
keinginan orang tua saya, karena saya tidak mau mengecawakan orangtua saya
bu Saya takut nantinya saya tidak mampu dalam proses perkuliahan bu. Saya
binggung bu
KONSELOR : Berada di posisi kamu saat ini pasti cukup sulit. Saya dapat memahami apa
yang kamu rasakan saat ini. Bisakah kamu menjelaskan kenapa kamu
berfikiran bahwa kamu tidak mampu dalam proses perkuliahan nantinya ?
KLIEN : iya bu. Jadi karena jurusan yang saya ambil tidak sesuai keinginan saya, saya
takut saya tidak akan serius dalam belajar dikelas serta tidak akan mampu
mengerjakan tugas-tugas yang akan diberikan oleh dosen nantinya. Saya juga
jadi kurang pede atau tidak mampu berbicara di depan kelas bu.
KONSELOR : Bisakah kamu ceritakan kenapa kamu bisa jadi kurang pede berbicara
dikelas?
KLIEN : Sebenarnya saya takut karena mungkin disatu sisi kurangnya pengetahuan
saya tentang keguruan, trus disisi lain perasaan tertekan karena harus masuk
jurusan ini bu.
KONSELOR : Sepertinya kamu bisa saja sangat menyukai jurusan keguruan ini jika kamu
benar-benar menekuninya tetapi disisi lain kamu juga merasa kecewa?
KLIEN : Iya bu benar. Sebenarnya saya bersikap seolah-olah saya tidak serius dalam
belajar supaya orangtua saya dapat mengubah keinginannya dan menyuruh
saya pindah jurusan ke jurusan yang saya inginkan. Tapi saya juga takut
orangtua saya kecewa dengan saya bu.
KONSELOR : Itu berarti kamu kesulitan dalam memilih jurusan yang kamu inginkan
dengan jurusan pilihan orang tua kamu?
KLIEN : Iya bu.
KONSELOR : Bagus, berarti fatma sudah bisa memahami masalah yang sedang di alami
KLIEN : Mungkin situasi ini tidak dapat saya ubah, dan saya juga tidak mungkin
menentang orang tua saya karena beliaulah yang merawat saya dari kecil
sampai sekarang. Saya juga tidak bisa terus-terusan tidak serius dalam belajar.
Saya harus menetukan pilihan, karna saya sudah dewasa
KONSELOR : Bagus, saya yakin anda bisa menentukan pilihan
KLIEN : Iya bu, saya paham
KONSELOR : Kita sudah berbicara banyak, apa yang bisa fatma simpulkan dari pertemuan
kali ini?
KLIEN : Jadi, saya harus menentukan pilihan saya bu, saya tidak boleh salah pilih.
Karena semua ini untuk masa depan saya bu. Untuk itu saya lebih memilih
orang tua, saya harus berbakti kepada orang tua meski saya harus kecewa bu.
KONSELOR : Rupanya kamu sudah paham dengan apa yang akan kamu lakukan. Kamu
pasti bisa, itu pilihan yang bagus sekali dan kamu pasti bisa melakukannya.
KLIEN : Alhamdulillah saya merasa lega bu, kebingungan saya mulai berkurang
KONSELOR : Jangan sungkan jika kamu ada yang ingin kita bicarakan bersama, datang
saja menemui ibu lagi
KLIEN : Baiklah kalau begitu, saya pamit. Terima kasih bu
Assalammualaikum wr. wb
KONSELOR : Waalaikumsalam wr. Wb (sambil menjabat tangan)

Anda mungkin juga menyukai