Masalah :
Gempar (siswa kelas X RPL 1) adalah anak kedua dari dua bersaudara yang berasal
dari Kebumen yang masih duduk disebuah sekolah kejuruan di Kebumen. Jarak rumah konseli
dengan sekolah jauh sekitar 1 jam perjalanan, sehingga konseli memutuskan untuk tinggal di
kos. Konseli mengalami masalah selama tinggal di kos, konseli merasa kurang konsentrasi ketika
belajar di kos yang dikarenakan ada gangguan dari tetangga kamar kos. Konseli berusaha
memahami kondisi itu tetapi konseli juga merasa kesal terhadap apa yang terjadi di kos penuh
dengan keributan. Terlebih lagi ketika malam hari, pasti kosnya sangat ramai. Maka dari itu
konseli menjadi tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar. Konseli khawatir ini akan berpengaruh
pada hasil belajarnya yang nilainya mengalami penurunan. Oleh karena itu ia perlu
mengkonsultasikannya kepada guru BK.
Diagnosis :
Dari ilustrasi permasalahan Gempar, diagnosis masalahnya adalah konseli tidak bisa
konsentrasi belajar saat di kos dan khawatir akan perngaruh terhadap hasil belajarnya.
Prognosis :
Dilihat dari permasalahan yang dihadapi Gempar, maka dapat digunakan teknik
konseling dengan menekankan pada pendekatan Person Center Client, yang bertujuan untuk
memahami dirinya sendiri dan dapat mengaktulisasikan potensi yang dimiliki.
Berikut ini verbatim konseling antara konselor dan konseling :
Konselor : lalu….
Ya….
Ehm.mm…
Pada dasarnya kamu masih merasa kecewa dengan
hasil belajar yang kamu dapatkan
Konselor : hmmmmm…..
Berarti prestasi belajar kamu menurun diakibatkan
karena kamu kurang bisa berkonsentrasi dalam belajar
yang diakibatkan karena kondisi lingkungan kos yang
kurang bisa mendukung dalam proses belajar dan guru
matematika Gempar yang seenaknya mengajar serta
orangtuamu tidak memperhatikan kamu begitu?
Konseli : Ya bu….
Memeang benar demikian
Konseli : ya bu Merangkum
Konselor : bagus Gempar… Itu ide yang bagus… saya Peneguhan hasrat
mendukung ide kamu. Jadi kamu akan menggunakan
wkatu belajar dan mencoba membicarakan dnegan
teman dan bapak kost, guru matematika serta
orangtua? Saya yakin kamu pasti bisa melakukannya.
Apa kamu bisa berjanji dan sungguh-sungguh
melakukannya dan dari kapan kamu melakukan hal
tersebut? Kapan kamu akan memberitahukan Ibu
tentang hal yang akan kamu lakukan itu ?
Konselor : Bagus…Bagus…
Gempar telah menemukan solusi yang sangat baik.
Dan Gempar harus tetap bersungguh-sungguh untuk
melakukannya agar tercapainya keinginan untuk
memperbaiki prestasi belajar. Bagaimana Gempar?
Konseli : Ya Bu, benar juga yang saya katakan tadi.
Memang sudah semestinya saya bersungguh-sungguh
untuk melakukannya. Saya berjanji akan rajin belajar
dan memperoleh prestasi yang lebih baik sehingga
teman-teman dan orangtua kagum dengan saya.
Saya akan berusaha tidak memikirkan hal-hal yang
sebenarnya tidak baik untuk diri saya.
Konselor