Anda di halaman 1dari 7

KONSELING INDIVIDU DENGAN TEKNIK RATONAL EMOTIF

Tentang konseli yang masih ragu dalam menentukan masa depannya atau memiliki
perubahan-perubahan dalam rencana karirnya, ada masalah yang berkaitan dengan fakta
bahwa konseli ini masih terikat dengan keputusan orangtuanya mengenai karirnya. Konseli
ini dihadapkan pada dua pilihan, yaitu antara bekerja atau melanjutkan pendidikan kuliah.
Namun, konseli lebih condong untuk bekerja daripada mengikuti saran orangtuanya untuk
melanjutkan kuliah. Konseli merasa tertarik untuk bekerja karena tidak ingin lagi menjadi
beban bagi kedua orangtuanya. Ini merupakan salah satu alasan utama mengapa dia memilih
bekerja daripada melanjutkan pendidikan. Dengan cara ini, dia dapat mencari penghasilan
sendiri dan tidak perlu lagi bergantung pada orangtuanya.

Konseli/konselor Dialog Teknik


Konseli Selamat Pagi Buuu... Pembukaan
Konselor Selamat pagi juga, mari silakan duduk (menghampiri Penerimaan
konseli dan berjabat tangan). Silakan duduk. klien
Konseli Iya bu, terimakasih
Konselor Dengan siapa inii? Eh Kalo tidak salah kamu kelas
9c ya?
Konseli Iyaa bu betul saya GH dari kelas 9C Perkenalan
Konselor Oh iya GH, perkenalkan nama saya CM. Kamu bisa
panggil saya bu C, tapi kalua di luar sekolah bias
panggil saya ka C. Karena sekarang disekolah jadi
kamu harus panggil pak ibu yaa..
Konseli Ohh iya buu..
Konselor Terimah kasih karena kamu sudah mau datang untuk Kehangatan
melakukan proses konseling ini.
Konseli Iya ibuu terimakasih kembali
Konselor Baiklah, beberpa hari yang lalu saya ada bagikan Pertanyaan
angket dikelas kamu, dari hasil angket yang saya terbuka
bagikan saya mendapati masalah kamu mengenai
karir kamu.
Konseli Iya kah bu kalau boleh tau tentang apa ya bu?
Konselor Tentang cita – cita atau rencana karir kamu yang Keruntutan
masih berubah – ubah
Konseli Iya buu saya sedang mengalami hal tersebut
Konselor Tapi sebelum kita lanjut apakah sebelumnya kamu
sudah pernah konseling ?
Konseli Iya saya sudah pernah mengikuti konseling buu,
dan saya sangat senang melakukan proses konseling
karena di dalam melakukan konseling inilah saya
bisa curhat tentang masalah-masalah yang saya
alami buu…
Konselor Kalau begitu, sepertinya kamu sudah banyak
mengetahui tentang konseling ya….?

Konseli Mmm gajuga sih buu, Cuma tahu sedikit saja


Konselor Baiklah sebelum kita masuk ke dalam proses Pemberian
konseling. saya akan menjelaskan sedikit bahwa informasi
dalam proses konseling ini kita akan bersama-sama
mendiskusikan masalah apa yang sedang kamu
alami, sehingga kita bisa menemukan mana yang
baiknya untuk kamu dalam menghadapi masalah ini.
Agar apa yang kita inginkan dalam proses konseling
ini dapat tercapai dengan baik, saya mau supaya
kamu bisa terbuka dalam menceritakan masalah
kamu. Kamu tidak perlu takut untuk saya
membeberkan kepada orang lain apa yang kamu
ceritakan nantinya. Karena sudah tugas kami sebagai
seorang konselor untuk membantu kamu dan
menjaga rahasia kamu nantinya. saya usahakan pasti
bisa menjaga semua rahasia kamu terkait dengan
masalah ini. Percaya sama saya
Konseli Iya buu saya percaya
Konselor Tadi diawal pembahasan kita kamu katakan bahwa Refleksi isi
kamu masih bingung untuk memilih cita cita atau
karir kamu yang masih berubah ubah. Apakah kamu
bisa menceritakannya secara lebih jelas lagi?
Konseli Iya buu, saya masih bingung. Karena saya belum
bisa menentukan tentang karir saya kedepannya. Di
satu sisi saya ingin bekerja di satu sisi lagi ortu saya
menyuruh saya untuk kuliah.
Konselor Kalau bisa saya tahu, apa yang menyebabkan kamu
ingin bekerja dari pada memilih memilih untuk
kuliah.
Konseli Jadi, sebenarnya saya lebih tertarik untuk bekerja Pemberian
buu, tetapi berhubung ortu saya menyuruh saya informasi
untuk kuliah. saya tertarik untuk bekerja karena saya
ingin membebani kedua ortu saya lagi buu. Dan
inilah salah satu alasan yang membuat saya untuk
tertarik memilih bekerja ketimbang kuliah buu.
Dengan cara seperti ini atau bekerja saya bisa
mencari uang sendiri dan tidak meminta lagi sama
ortu saya buu.
Konselor Iya, saya mengerti apa yang kamu alami saat ini. Empati
Jangan sampai nanti kamu salah mengambil
keputusan. Apa lagi sekarang untuk bekerja yang
paling dicari itu jasa sarjana ketimbang SMK. Tapi
kamu harus bisa memberikan penjelasan kepada ortu
kamu bahwa saya tidak ada minat sama sekali untuk
berkuliah. Bagaimana saya akan menjalani ke
depannya nanti. Karena segala sesuatu itu dapat
dijalani dengan baik,dan itu semua berawal dari
adanya kemauan yang berasal dari diri sendiri, tanpa
ada paksaan dari siapapun. Jadi jika saya mengikuti
kemauan ortu kemudian saya tidak mampu dalam
menjalaninya, maka itu semua hanya percuma dan
sia-sia. Apa yang saya inginkan dan apa yang ortu
juga inginkan tidak akan pernah tercapai dengan
baik. kamu pasti bisa menjelaskan sama ortu kamu
kenapa kamu lebih memilih bekerja dan itu semua
ada tujuan tertentunya buat kamu dan juga keluarga
kamu.
Konseli Iya buu, saya akan berusaha memberikan penjelasan
kepada ortu saya. Tapi saya takut nanti ortu saya
tidak mau menerima alasan saya buu…
Konselor saya yakin kamu pasti bisa…(sambil tersenyum) Dorongan
minimal
Konseli Iya buu semoga saya bisa
Konselor Jadi, kamu merasa takut ortu kamu marah sama Refleksi
kamu ketika memberikan penjelasan kepada mereka perasaan
bahwa sebenarnya kamu Cuma mau bekerja dari
bekerja ?
Konseli Iyaa sepertilah buu
Konselor Terkadang memang kita merasa takut dalam Pemberian
melakukan sesuatu. Walaupun itu benar sesuai penguatan
dengan kenyataan. Tetapi bagaimanapun juga kamu
harus bisa mengalahkan perasaan takut kamu
tersebut yang terus menghantui kamu. Kamu harus
mencoba, tapi saya sangat yakin bahwa kamu pasti
bisa.
Konseli Iya buu, saya akan berusaha untuk terus – menerus
mencobanya sampai ortu saya bisa menerimanya
dengan baik
konselor Setelah proses koseling yang kita lakukan sejauh ini,
bagaiman perasaan kamu
Konseli Saya sudah merasa nyaman, tenang, dan bahkan saya
memiliki keberanian untuk memberikan penjelasan
kepada ortu saya nanti.
Konselor Iya baiklah, semoga pertemuan kita hari ini dapat Penutup
bermanfaat. Lain kali jika kamu ada waktu dan ada
yang mau diceritakan sama saya atau mau
melakukan konseling. silahkan saja datang menemui
saya di ruangan ini.
Konseli Iya pak, terimakasih atas bantuannya, saya mau
pamit dulu pak.
Konselor Baiklah, belajar yang rajin ya (sambil berjabat Penutup
tangan dan tersenyum)

Tujuan utama REBT berfokus pada membantu konseli untuk menyadari bahwa
mereka dapat hidup rasional dan produktif. REBT membatu konseli agar berhenti membuat
tuntutan dan merasa kecal melalui kekacauan, konseli dalam REBT dapat mrngekspresikan
beberapa perasaan negatif, tetapi tujuan utamanyaadalahmembatu klien agar tidak
memberikan tanggapan emosional melebihi yang selayaknya tehadap sesuatu peristiwa.
REBT juga mendorong konseli untuk lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain, serta
mengajak mereka untuk mencapai tujuan pribadi. Tujuan trsebut dicapai dengan mengajak
orang berfikir rasional untuk mengubah tingkah laku menghancurkan diri dan dengan
membantunya mempelajari cara bertindak yang baru.

KONSELING INDIVIDU DENGAN TEKNIK COGNITIVE BEHAVIORAL

Cognitive-Behavioral Therapy (CBT) adalah salah satu pendekatan terapi yang sangat
efektif dalam bidang psikologi dan kesehatan mental. Terapi ini didasarkan pada asumsi
bahwa pemikiran (kognitif) dan perilaku (perilaku) seseorang saling mempengaruhi dan
bahwa perubahan dalam pemikiran dapat menghasilkan perubahan dalam perilaku, serta
sebaliknya. CBT berfokus pada bagaimana pemikiran dan perilaku yang tidak sehat atau
maladaptif dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, dan bagaimana individu dapat
mengubah pemikiran dan perilaku tersebut untuk mencapai perbaikan.

CBT telah terbukti efektif dalam mengobati berbagai masalah kesehatan mental,
termasuk depresi, kecemasan, gangguan makan, gangguan tidur, dan masih banyak lagi.
Terapi ini biasanya merupakan terapi singkat dan fokus pada solusi, yang dapat membantu
individu mengatasi masalah mereka dengan lebih efektif. Terapis CBT menggunakan
pendekatan yang kolaboratif dan aktif, bekerja bersama klien untuk membantu mereka
mengubah pemikiran dan perilaku yang tidak sehat menjadi yang lebih seimbang dan adaptif.

Konseli/konselor Dialog Teknik


Konselor Selamat pagi. Bagaimana kabarmu hari ini? Pembuka
Konseli Selamat pagi. Saya merasa sangat cemas dan khawatir
tentang presentasi kerja yang harus saya berikan minggu
depan.
Konselor Saya mengerti. Cemas tentang presentasi adalah hal
yang umum. Mari kita coba menjelajahi pemikiran-
pemikiran yang muncul saat Anda merasa cemas. Apakah
ada pemikiran tertentu yang terus-menerus muncul
dalam pikiran Anda?
Konseli Ya, saya terus berpikir bahwa saya akan gagal dan bahwa
orang-orang akan mengkritik saya.

Konselor Mari kita selesaikan satu pemikiran pada satu waktu.


Pertama, mari kita bicarakan tentang pemikiran bahwa
Anda akan gagal. Bagaimana bukti yang mendukung
pemikiran ini?

Konseli Saya tidak tahu pasti, tapi saya merasa sangat gugup,
dan saya belum pernah memberikan presentasi sebesar
ini sebelumnya.

Konselor Itu normal untuk merasa gugup sebelum presentasi


besar. Bagaimana jika kita mencoba melihatnya dari
sudut pandang yang berbeda? Apakah ada bukti lain
yang bisa mendukung pemikiran bahwa Anda mungkin
berhasil?
Konseli Saya telah melakukan persiapan yang baik dan
mendapatkan dukungan dari rekan-rekan kerja saya.

Konselor Itu benar. Jadi, mungkin ada bukti bahwa Anda memiliki
kemampuan untuk berhasil dalam presentasi ini. Mari
kita juga bicarakan tentang pemikiran bahwa orang-
orang akan mengkritik Anda. Apakah ada bukti konkret
bahwa hal ini akan terjadi?
Konseli Tidak ada bukti konkret. Saya hanya khawatir tentang
apa yang mungkin mereka pikirkan tentang saya.

Konselor Mari kita ingatkan bahwa kita tidak bisa mengontrol


pikiran orang lain. Selama Anda melakukan yang terbaik
dan memberikan presentasi dengan baik, itu yang
terpenting. Bagaimana jika kita mencoba mengubah
pemikiran ini menjadi pemikiran yang lebih positif dan
realistis?

Konseli Iya buu, saya akan berusaha untuk terus – menerus


mencobanya sampai ortu saya bisa menerimanya
dengan baik
konselor Setelah proses koseling yang kita lakukan sejauh ini,
bagaiman perasaan kamu
Konseli Saya sudah merasa nyaman, tenang, dan bahkan saya
memiliki keberanian untuk memberikan penjelasan
kepada ortu saya nanti.
Konselor Iya baiklah, semoga pertemuan kita hari ini dapat Penutup
bermanfaat. Lain kali jika kamu ada waktu dan ada
yang mau diceritakan sama saya atau mau
melakukan konseling. silahkan saja datang menemui
saya di ruangan ini.
Konseli Iya pak, terimakasih atas bantuannya, saya mau
pamit dulu pak.
Konselor Baiklah, belajar yang rajin ya (sambil berjabat Penutup
tangan dan tersenyum)

Tujuan utama dari Cognitive-Behavioral Therapy (CBT) adalah


membantu individu mengatasi masalah kesehatan mental dan
emosional mereka dengan fokus pada pemikiran (cognitive) dan
perilaku (behavior). Terapi ini bertujuan untuk mencapai perubahan
positif dalam berbagai aspek kehidupan klien. Berikut adalah
beberapa tujuan kunci dari CBT:
1. Mengidentifikasi Pemikiran Maladaptif : CBT bertujuan untuk
membantu individu mengenali dan memahami pemikiran negatif,
irasional, atau maladaptif yang mungkin menjadi penyebab stres,
kecemasan, depresi, atau masalah kesehatan mental lainnya.

2. Mengubah Pemikiran Negatif : Terapi ini berfokus pada


menggantikan pemikiran negatif dengan pemikiran yang lebih
realistis, seimbang, atau positif. Tujuannya adalah mengurangi
pemikiran yang merugikan dan meresapi pemikiran yang lebih sehat.

3. Mengelola Emosi : CBT membantu individu memahami bagaimana


pemikiran mempengaruhi emosi mereka. Dengan merubah pemikiran,
klien dapat mengelola emosi yang lebih sehat dan adaptif.

4. Mengembangkan Keterampilan Koping : Terapi ini memberikan


klien dengan keterampilan koping yang lebih baik untuk menghadapi
situasi yang menimbulkan stres atau kecemasan. Ini dapat mencakup
teknik relaksasi, strategi manajemen stres, atau keterampilan sosial.

5. Perubahan Perilaku : CBT bertujuan untuk merencanakan tindakan


konkret yang membantu individu mengubah perilaku yang tidak sehat
atau maladaptif. Hal ini dapat termasuk mengatasi situasi yang
menimbulkan masalah atau mengembangkan perilaku yang lebih
positif.

6. Pencapaian Tujuan Terapeutik : Konselor dan klien bekerja


bersama untuk menetapkan tujuan terapeutik yang jelas dan dapat
diukur. Tujuannya adalah mencapai perubahan yang diinginkan dalam
perilaku, pemikiran, atau perasaan klien.

7. Pencegahan Kembali (Relapse Prevention) : Setelah mencapai


perbaikan, CBT bertujuan untuk membantu individu mencegah
kembali ke dalam pola pemikiran dan perilaku yang tidak sehat. Ini
melibatkan perencanaan langkah-langkah untuk menjaga kesehatan
mental yang baik.

8. Peningkatan Kualitas Hidup : Tujuan utama dari CBT adalah


meningkatkan kualitas hidup klien dengan membantu mereka
mengatasi masalah kesehatan mental, mengurangi gejala-gejala yang
merugikan, dan membantu mereka mencapai potensi penuh mereka
dalam kehidupan sehari-hari.

Penting untuk diingat bahwa tujuan terapi CBT dapat bervariasi


tergantung pada kebutuhan individu dan masalah spesifik yang
mereka hadapi. Terapis CBT akan bekerja sama dengan klien untuk
menetapkan tujuan yang relevan dan spesifik sesuai dengan keadaan
mereka. Terapi CBT sering memberikan alat yang kuat bagi individu
untuk mengelola kesehatan mental mereka dan mengatasi tantangan
hidup dengan lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai