Anda di halaman 1dari 11

Konselor : Assalamualaikum

konseli : Walaikumsalam

Konselor : Gimana kabarnya?

Konseli : Alhamdulillah Baik


Konselor : Disini kita perkenalan dulu ya,disini nama mb yaitu natasya bisa
dipanggil nata,Kalau saya boleh tau nama adik siapa?
Konseli : Nama saya rahmat.

konselor : Sebelumnya Dek rahmat udah tau belum BK itu apa?

Konseli : saya bingung harus cerita darimana bu, saya takut.


Konselor : Tidak perlu takut, tidak pelu bingung, waktunya masih banyak, kamu
tenangin diri dulu, ibu siap menunggu. Pelan-pelan sajaa lol..

Klien : iyaa bu, begini bu, saya memiliki pacar , putus 6 bulan lalu, saya merasa
sedih dan kehilangan arah bu semenjak itu.
Konselor : ya yaa, saya memahami perasaan rahmat. Ungkapkan pelan-pela saja.

Klien : kami putus karna saya ingin fokus menjalani pendidikan saya. Saya sedih
sebenarnya karna harus memutuskan dia

Konselor :ibu sangat memahami perasaan rahmat , terus apa lagi yang rahmat
rasakan, ?
Klien :padahal saya sangat menyayangi dia bu, tp saya sndri yang memutuskannys

Konselor : coba ceritakan kronologi peristiwa nya, pelan-pelan sajaa..


Klien : ya saya memutuskannya lewat wa sih bu tapi lama-lama saya agak
menyesal

Konselor : Ibu bisa merasakan apa yang rahmat alami dan rasakan saat itu.

Klien : iya bu
Konseli : iya bu, saya merasa ini semua kesalahan saya. Saya berfikir saya juga
harus mati untuk menebus semua kesalahan ini
Konselor : cobaa dipikir dua, tiga kali lagi apakah berfikir seperti itu sudah sesuai
?
Klien : entahlah bu,
Konselor : sekarang coba rahmat fikirkan dlu, apakah dengan semua rencana dan
fikiran rahmaty itu semua dapat selesai, apakah dengan idiam saja bisa merasa
bahagia ?

Klien : iya sih bu, saya rasa itu malah menambah masalah , hmmmmm... saya
bingung bu.
Konselor : berarti rahmat merasa sekarang menyesal yang tepat dalam
menyelesaikan masalah ini bukan ?
Konseli : Saya mengerti bu, tapi saya masih sulit memaafkan diri saya sendiri.
Saya merasa akar permasalahan terpusat pada sayaa bu.
Konselor : baukalh tidak masalah. Sebelumnya dari yg telah kamu ungkapkan ,
apa kesimpulang yang kamu dapat ?
Konseli : saya merasa saya telah merasa berdosa telah membuat pacar saya
meninggal, tapi sya tidak tahu bagaimana menghilangkan perasaan itu. Dan saya
masih bingung bagaimana mengembalikan diri saya yang sebenarnya.

Konselor : baik kalau begitu kita lanjutkan lain waktu lagi, jika rahmat telah siap
untuk melanjutkan dan menyelesaikan nya sampai lolly dapat kembali menjadi diri
sendiri. Silahkan beristirahat ya..
Konseli : iya bu saya siap untuk menyelesaikan ini hingga tuntas, terimakasih atas
pethatian ibu.. assalamualaikum bu.
Konselor : sama-sama lolly.. wa’alaikumsalam

klien 2

Konselor : Assalamualaikum
konseli : Walaikumsalam
Konselor : Gimana kabarnya?
Konseli : ia, saya merasakan minder karna sifat saya

Konselor : kenapa dengan sifat kamu, ada masalah?

Konseli : ia bu, saya selalu di ketawakan, dicemooh karna sifat saya yang
pemalu

Konselor : siapa yang mencemooh kamu

Konseli : beberapa teman saya

Konselor : siapa saja anggota geng potlot, berapa jumlahnya?


Konseli : saya tidak mau menyebukan namanya, Cuma kalo anggotanya ada
5 orang

Konselor : Cuma 5 orang? Teman andi di kelas semuanya berapa orang?

Konseli : 40 orang mu

Konselor : kalo hanya 5 orang,berarti ada 35 orang yang tidak


mencemooah kamu

Konseli : ia sih bu

Konselor : berarti lebih banyak yang mencemooah atau lebih banyak yang
tidak mencemooh sifat pemalu andi?

Konseli : ya…lebih banyak yang tidak mencemooh sih bu…

Konselor : pernah tidak anggota geng itu mengatakan langsung mencemooh


sifat kamu?

Konseli : tidak sih bu, hanya dari gerak gerik saja, mereka tidak suka dengan
saya

Konselor : berarti, apakah itu hanya perasaan mu saja?

Konseli : o…iya,….mungkin juga bu…

Konselor : Andi, menurut andi, ada gak kelebihan andi ? mungkin dalam hal
pelajaran?

Konseli : Saya senang membuat puisi bu, bahkan saya pernah menang lomba
waktu sd tingkat RT

Konseor : ya…bagus, itu sangat baik sekali untuk andi kembangkan.kira-


kira dengan kelebihan andi tadi ada gak yang bisa andi lakukan
Konseli : o..ya bu, sebentar lg kan ada lomba puisi di acara maulid nabi yang
diadakan osis, saya boleh iku gak?

Konselor : tentu saja andi, sangat boleh. Kapan kamu mau mendaftarnya

Konseli : besok bu

Konselor : baiklah, selain rencana kamu mendaftar lomba puisi . apa lagi
rencanamu untuk menepis perasaan bahwa orang lain selalu
memperhatikan/mempermasalahkan tompel kamu?

Konseli : saya akan memotong rambut saya supaya terlihat rapih dan saya
akan bersikap wajar, dan tidak mempermasalahkan tompel saya
Konselor : rencana yang bagus, kapan itu rencana itu akan dilaksanakan?

Konseli : hari ini saya akan ke tukang cukur, supa besok penampilan saya
sudah terlihat segar, dan saya tidak akan mempermasalahkan
pandangan orang lain terhadap tompel saya

Konselor : bagus…. , ibu bangga kamu dapat mengambil keputusan sendiri.


Ada yang bisa ibu bantu lagi

Konseli : tidak bu , cukup

Konselor : ya…kalo ada yang ingin dibicarakan lagi, pintu bk selalu terbuka
buat andi. Sekarang andi mau kemana?

Konseli : mau ke kelas lg bu. Assalamu’alaikum

Konselor : wa’alaikum salam

Klien 3

Konselor : Assalamualaikum

konseli : Walaikumsalam

Konselor : Gimana kabarnya?

Konseli : Alhamdulillah Baik

Konselor : Disini kita perkenalan dulu ya,disini nama mb yaitu natasya bisa
dipanggil nata,Kalau saya boleh tau nama adik siapa?
Konseli : Nama saya roni.

konselor : Sebelumnya Dek roni udah tau belum BK itu apa?

Konseli : saya bingung harus cerita darimana bu, saya takut.

Konselor : Tidak perlu takut, tidak pelu bingung, waktunya masih banyak, kamu
tenangin diri dulu, ibu siap menunggu.
Konseli :ini masalah tentang studi lanjut saya bu,sekarang kan saya sudah kelas
XII sebentar lagi juga saya akan (UN) ujian nasional.jadi saya sekarang mulai
berfikir untuk ke depanya.

Konselor :memang kamu pengen jadi apa nak roni ??


Klien :dari kecil saya suka dengan fotografi,saya bercita cita untuk
menjadi fotografer terkenal.saya sudah ber angan
angan untuk menjadi seperti itu.

Konselor :apakah orang tua mensetujui dengan apa yang kamu inginkan ??

Klien : {klien sejenak terdiam menunduk kan kepalanya}

Konselor :kok kamu diam saja nak,tak menjawab pertanyaan ibu ?

Klien :kedua orang tua saya tidak menyetujui saya untuk menjadi
fotografer,

Konselor :kenapa ?apa alasan orang tua mu sehingga tidak mendukung apa
yang kamu inginin.
Klien :kata orang tua saya profesi menjadi seorang fotografer tidak
menjanjikan untuk kehidupanku di masa
mendatang.
Konselor :terus apa yang akan kamu lakukan?sedangkan orang tua mu saja
tidak mendukung yang kamu mau.memang kedua orang tua mu menginginkan
kamu menjadi apa ?
Klien : kedua orang tua saya menginginkan aku untuk menjadi seorang
guru.tetapi saya ingin bersih keras untuk menjadi seorang fotografer bu,karena
menurut saya fotografer adalah hobi dan menjadi cita citaku sejak kecil. saya tidak
habis pikir kenapa orang tua begitu memaksa saya untuk mengikuti keinginan
mereka agar saya memilih fakultas keguruan.Padahal saya merasa memiliki bakat
dan kemampuan lebih di bidang broadcast terutama fotografi.

Konselor : Kamu benar-benar bingung dengan kemauan orang tua kamu?


Klien : ya bu..saya juga kesal kenapa saya tidak bisa menentukan pilihan
saya sendiri,padahal
saya sudah dewasa.”

Konselor : Jadi kamu merasa kesal karena tidak bisa menentukan pilihan
sendiri,sementara kamu merasa sudah dewasa.

Klien :Begitu kira kira bu


Konselor :Selain faktor bakat yang lebih besar di bidang fotografi,apa yang
mendorong kamu sama sekali tidak ingin masuk fakultas keguruan?Bukankah
fakultas keguruan mempunyai masa depan yang cukup menjanjikan?

Klien : “uumm..saya sebenarnya setuju dengan apa yang ibu katakan


tadi,bahwa fakultas keguruan masa depannya cukup menjanjikan

Konselor : Lalu?

Klien : Saya hanya merasa tidak siap dan mengerikan sekali rasanya
jika membayangkan suatu saat saya menjadi guru bu.

Konselor :Tidak siap,Mengerikan !!


Klien : iya bu.Sebenarnya saya bukannya membenci fakultas
keguruan.Saya menyukainya.Tapi saya hanya tidak yakin dengan kemampuan saya
untuk mengajar siswa/siswi nantinya.Saya merasa tidak pantas saja.Belum tentu
siswa dan siswi saya nantinya akan mengerti apa yang saya jelaskan.

Konselor : Uuumm..sepertinya kamu belum yakin dengan kemampuan


kamu.Benar begitu?

Klien : hemmm,iya bu kira kira seperti itu.

Konselor : Kamu merasa tidak yakin dengan kemampuan kamu untuk


mengajar,karena itu kamu tidak mau mengikuti keinginan orang tua kamu.

Klien :iya bu
Konselor :baik lah kalu seperti itu.bagaimana kalu kita perbincangkan ini
besok,karena waktu istirahatmu sudah berakhir.sekarang kamu kembali ke
kelasmu.Dan ingat,jangan patah semangat untuk terus belajar ya nak !!

Klien :ya,bu terima kasih atas saranya

Konselor :iya sama sama

Klien :saya permisi dulu bu,assalamu’alaikum (bersalaman )


Klien 4

Konselor : Assalamualaikum

konseli : Walaikumsalam

Konselor : Gimana kabarnya?

Konseli : Alhamdulillah Baik

Konselor : Disini kita perkenalan dulu ya,disini nama mb yaitu natasya bisa
dipanggil nata,Kalau saya boleh tau nama adik siapa?

Konseli : Nama saya rahmat.

konselor : Sebelumnya Dek rahmat udah tau belum BK itu apa?

Konseli : saya bingung harus cerita darimana bu, saya takut.


Konselor : Tidak perlu takut, tidak pelu bingung, waktunya masih banyak, kamu
tenangin diri dulu, ibu siap menunggu. Pelan-pelan sajaa lol..
Konselor : Apa yang membuat Doni tidak bisa lepas dari rokok? Padahal Doni tau
kan merokok itu berpengaruh buruk untuk kesehatan?
Konseli : Ya karena, saya rasa ada yang aneh kalo saya tidak menghisap rokok
ketika bersama teman-teman. Rasanya malu bu.
Konselor : Hmm, dengan kata lain, Doni kecanduan karena tidak mau di
permalukan teman-teman?
Konseli : Iya bu.
Konselor : Dengan situasi seperti ini, apa yang Doni harapkan saat ini?
Ya saya ingin berubah bu. Berubah untuk menghilangkan kebiasaan merokok saya.
Konselor : Hmm. Saya senang sekali dengan apa yang diharapkan oleh Doni, bahwa
Doni ingin berhenti merokok.
Konseli : Iya bu. Kalau terus-terusan merokok pasti kesehatan saya akan terganggu.
Konselor : Baiklah, dari awal tadi kita sudah membicarakan masalah Doni, bahwa
Doni mempunyai kebiasaan buruk, yaitu merokok. Dan Doni ingin
menghentikan kebiasaan buruk itu.
Lalu, apa yang akan Doni lakukan untuk mendukung keinginan Doni untuk lepas
dari kebiasaan merokok? Mungkin ada ide dari diri Doni sendiri? Karena
yang menentukan keberhasilan juga dari diri Doni sendiri.
Konseli : Begini bu, saya banyak membaca tips-tips untuk menghentikan kebiasaan
merokok, yaitu dengan menggantinya dengan permen karet, atau mencari
kesibukan lain. Bisa juga menghindari sebab-sebab yang membuat kita ingin
merokok.
Konselor : Hmm, bagus sekali Doni sudah membaca beberapa tips berhenti
merokok. Lalu, untuk menjauhi sebab-sebab keinginan merokok Doni, apa
yang akan Doni lakukan?
Konseli : Saya biasanya merokok saat berkumpul dengan teman-teman, karena
teman-teman saya banyak yang merokok dan jika tidak merokok akan di
permalukan bu. Jadi, mungkin saya akan mengurangi inensitas kumpul
bareng mereka, atau memberitahu mereka bahwa saya sedang dalam proses
berhenti merokok.
Konselor : Hmm. Bagus sekali, setidaknya Doni sudah memiliki alternatif
pemecahan permasalahannya. Supaya tidak lupa bagaimana kalu tindakan
yang akan Doni lakukan sebaiknya dicatat dan diketahui oleh saya.dengan
apa yang akan Doni lakukan,
Konseli : Kenapa harus ditulis pak?
Konselor : Ya supaya Doni tidak lupa dengan apa yang akan dilakukan. Jdai Doni
harus berpedoman dengan apa yang Doni tulis tersebut. Apakan Doni
bersedia?
Konseli : Iya bu saya bersedia
Konselor : Ini saya berikan kertas, dan sekarang Doni tulis apa yang akan dilakukan
oleh Doni
Konseli : Iya bu, saya sudah menulisnya.
Konselor : Baiklah Doni, sekarang kertas ini silahkan dibawa dan setiap mau
melakukan sesuatu silahkan melihat dan menerapkan apa yang ada dalam isi
tulisan kertas tersebut, dan saya yakin jika Doni melakukannya
bersungguh—sugngguh maka permasalahan Doni akan hilang.
Konseli : Iya bu,nanti akan saya laksankan
Konselor : Mulai kapan Doni akan melaksanakannya?
Konseli : Ya secepatnya bu, mulai besok akan saya laksanakan
Konselor : Ya, lebih cepat lebih baik Doni. Dan semoga berhasil.
Bagaiman Doni, ada hal lain yang ingin diceritakan ke saya?
Konseli : Untuk sementara itu saja bu.
Konselor : Sebelum kita mengakhiri Konseling ini, Doni harus melaporkan hasilnya
ke saya mengenai kelanjutan proses Konseling ini
Konseli : ya bu. Meinggu depan saya akan datang dan ngobrol-ngobrol lagi
membicarakan tindak lanjut dari apa yang akan saya lakukan tadi. Saya
pamit dulu bu. Asalamualaikum
Konselor : Walaikum alam, hati-hati nak Doni.

Klien 5

Ko : assalamualaikum wr. wb
Kli : wa’alaikum salam wr. Wb
Ko : maaf mengganggu waktunya belajar xxx, jadi pada kesempatan ini kita akan
melakukan konseling individu seperti yang telah kita bicarakan sebelumnya atau kontrak.
Klien : iya bu
Ko : sebelumnya xxx sudah pernah melakukan konseling individu?
Kli : belum bu
Ko : seperti yang pernah ibu sampaikan sebelumnya dikelas, konseling individ adalah
proses bantuan yang dilakukan oleh guru bk untuk membantu klien disini xxx untuk
menyelesaikan masalah.
Kli : mmmm, iya bu
Ko : kemudian , konseling individu juga ada azas-azasnya, yakni yang pertama azas
kerahasiaan, xxx tau? jadi permasalahan ini yang mengetahui hanya kita. Jika nanti xxx mau
cerita sama orang lain ya monggo, tapi bu akan menceritakannya tanpa seizin xxx, kemudian
bu minta xxx untuk mengikuti kegiatan ini sampai selesai, dengan sukarela, jadi bu gak
memaksa xxx. Jadi begitu saja, ada yang ingin xxx tanyakan tentang konseling individu.
(Tahap Transisi (Peralihan))
Kli : enggak paak
Ko : oke, kita duduknya santai aja ya. ( sambari membenarkan tempat duduk)
Klie : iya bu ( juga membenarkan sikap duduk santai)
Ko : oke , sekarang silahkan xxx untuk menceritakan permasalahan xxx
Klie : jadi aku tuh sering bantah perintah orang tuaku, tetapi dibalik itu aku merasa ada
yang salah dengan diriku kok aku bisa kaya gitu aku jadi sedih gimana berubahnya kok gak
dari dulu.
Ko : jadi sering bantah
Klie : iya, abis itu aku ngerasa salah da sedih , tetapi seperti itu terus ( sering membantah)
Ko : jadi seperti itu terus?
Kli : iya bu ,
Ko : hal ini sejak kapan?
Klie : sejak eeeee udah lama bu , sejak kelas 2 SMP.
Ko : 2 SMP. biasanya disuruh apa itu?
Klie : ya Cuma kalo disuruh kewarung bantah gak mau, trus kalo disuruh menemai adek
atau apa
Ko : trus respon orang tuamu ke xxx gimana?
Klie : Ya kayaknya jengkel sedih bu
Ko :Jengkel sedih ya. Nah Kalo xxx sendiri bisa gak jawab kenapa kok seperti itu?
Klie : ya karna dia melihat anaknya sendiri kok seperti itu
Ko :Coba gini beri contohnya, xxx jadi orang tua dan ibu jadi kamu, prakteknya seperti
bagaimana?
Klie : xx sana beli bummbu apa gitu! Trus ibu marah marah gitu! Trus aku Cuma diem gak
jawab apa apa
Ko :Nah itu tadi xxx kan jadi 2 orang ya, sekarang ibu minta sekarang xxx jadi ibu nya
xxx, sekarang xxx praktekin memberi perintah,
Klie : sana pergi nganterin ini
Ko : Maleslah ibu
Ko : ( diaaammm sejenak ) Sudah ngerasain perasaan ibu mu belum, gimana itu?
Klie : Sedih ibu sakit,
Ko :sedih ya
Klie : iya ibu
Ko :Kalo ibu,?
Klie : Iya ibu mungkin pergi bilang ini ya aku cuma diem trus gak mau ya udah ya itu
mungkin capek ibu, seperti nyuruh Sana beli bumbu kalo gak ntar gak makan
Ko : Trus kamu jawabnya gimana ??
Klie : Nanti lah bu males, tru smasuk kamar
Ko : Itu dikamar ngapain
Klie : Ya duduk duduk tiduran
Ko : Dirumah ada yag gak kamu suka
Klie : Gak ada ibu
Ko : Nah kalo disekolah? Ada yg kamu gak suka
Klie : Gak ada ibu?
Ko : Dari temen deket?
Klie : Gak ada ibu
Ko : Sama paccar?
Klie : Ya gitu lah, jarang cerita
Ko : Jadi yang kita bahas . xxx ini kalo disuruh menolak tapi dilain sisi xxx merasa sedih
jadi pengennya gimana xxx?
Ko : Pengen ngerubah diri sendiri, apa yang bisa xxx lakukan?
Kli : Ya memperbaiki sikap
Ko : Sikap yg gimana nih?
Kli : Ya sikap yang dewasa gak bantah bantah kan udah gede masa bantah?
Ko : xxx berapa saudara? xxx anak ke berapa
Kli : 3 pak, anak pertama.
Ko : Yang kedua laki yg ketiga cwek
Ki : Jadi masih kecil2 semua
Ko : Tadi xxx ingin memperbaiki sikap, Jadi kira kira kalo xxx seperti itu adek adekmu
ngeliat gak?
Ki : Liat ibu,
Ko : Kamu mau adek2mu nanti kaya kamu?
KI : Enggak ibu
Ko : Jadi kamu sebagai anak pertama?adek adekmu menirukan kamu gak?
Ki : Niruu ibu
Ko : Gimana biar meraka gak niru
Ki : Aku gak seperti itu
Ko : Jadi kamu harus bisa dengan perilaku mu agar adekmu tidak?
Ki : Tidak bersikap seperti dulu lagi sudah ada adek juga,
Ko : Jadi adekkan mencontoh kakak, nah perilaku kakak akan ditiru adek, jadi xxx pengen
memperbaiki sikap. Nanti kalo disuruh orang tua....?
Ki : Ya akan melakukan apa yang disuruh orang tua. Yang bukan jelek akan aku lakukan
Ko :Nah balik lagi , ibu jadi ibu nya xxx , ibu nyuruh xxx , maa nih beliin ibu bensin motor
nya bensinnya abis
ki : ya ibu, aku narok hp dulu
Ko : Oke jadi gimana xxx, xxx sudah punya pandangan sikap yg lebih dewa blm? Jadi inti
permasalahn tadi sudah kita bahas , xxx bilang xxx sulit untuk melakukan hal-hal yang
disuruh orang tua dan xxx ingin menperbaiki sikap! Keputusan xxx bagus x, jadi orang tua
itu orang yg sudah melahirkan kita. Sesungguhnya bila kita bisa memuliakan ortu kita juga
akan masuk surga. Kita juga nanti akan jadi ortu nanti kita juga akan medapat balasannya.
Mungkin iya kita sekarang menolak perintah ortu ini itu karna kita merasa masih ada, xxx
pernah liat temen xxx yang sudah tidak punya orang tua, liat lah ketika idul fitri atau idul
adha
Kli : Iya ibu, aku lihat mereka sedih.
Ko : sedihi ya ? Nah selagi kita masih ada orang tua kita berikan contoh yang baik buat
adik adikmu dengan perilkau yang baik kepada orang tuamu.bisa maa?
Klie : bisa pak
Ko : oke sepertinya proses konseling sudah mau habis lain waktu kita lanjut lagi, gimana
sekarang persaan xxx?
Klie : sudah agak baik pak, lega bisa cerita
Ko : oke xxx.. kalau begitu kita balik lagi ke kelas
ibu akhiri wassalamualaikum wr wb
Klie : waalaikum salam wr wb

Anda mungkin juga menyukai