dengan ibunya karena kesalahpahaman. Kejadian ini membuat Novi merasa bingung.
Konselor : “Wah siang siang begini datang kemari, ada apa yah de..?”
Konselor : “Ow begitu ya., sepertinya saya sudah pernah bertemu ya sama ade
sebelumnya, tapi saya lupa dimana ya.,, boleh kita kenalan dulu
de,?”
Konselor : “oh ya, Novi sekarang, bisa anda kemukakan apa yang menjadi
masalah anda?”
Konseli : “Begini pak…, saya punya masalah dengan ibu saya yang
Konselor : “Bisa anda ceritakan masalah apa yang sekiranya membuat anda
Konselor : “kenapa kok ibu anda bisa marah kepada anda , apa yang
Konseli : “Cuma sepele sebenarnya buk, disuruh bersihin lantai, tapi khan
saya waktu itu bener - bener capek pak, baru pulang sekolah, baru
Konselor : “oow jadi begitu ya.., terus sekarang bagaimana ibu anda terhadap
anda ?”
Konseli : “Ibu saya malah ndiemin saya buk, sudah satu minggu ini diam
Konselor : “Terus selama ini bagaimana sikap anda terhadap ibu anda?”
Konseli : “Ya saya diamin jugalah buk, orang dia diemin saya juga kok…”
3. Reflection Skill
Konselor : “Saya melihat dan merasakan bahwa kamu agak cemas dan marah.
Apakah begitu?”
Konselor : “Tp apakah menurut anda dengan anda diam masalah tersebut bisa
terselesaikan.?”
Konseli : “Lha mau bagaimana lagi buk..? orang dia ndiemin saya terus
kok.., gimana saya mau ngobrol., padahal saya khan juga pengen
4. Intrepeting Skill
Konselor : “Dari beberapa yang kita bicarakan tadi, saya menangkap bahwa
ibu anda.”
Konselor : “Tetapi sampai saat ini anda belum mencoba untuk bertindak atau
5. Confronting Skill
anda?”
Konselor : “Lalu untuk kedepanya kira kira apa yang ingin anda lakukan terhadap
Konseli : “Ya pengenya saya tetap menjaga komunikasi dengan ibu saya pak,
Konseli : “Iya…pak dan saya rasa begitu, dengan komunikasi kesalah pahaman
6. Informing Skill
Konselor : “Baiklah, kalau begitu…anda sudah memahami juga pentingnya
7. Summarizing Skill
Konselor : “Jadi dari pembicaraan kita tadi bahwa anda, merasa tidak nyaman
pasti ada, tapi jangan diabaikan begitu saja. Dan bpk yakin anda
Konseli : “Ya…pak, cukup melegakan perasaan hati, tapi mungkin saya masih
Konselor : “Iya…dengan senang hati dek Novi …kapan saja anda datang.. insya
Konseli : “Iya…pak ..terimakasih, kalau begitu saya permisi dulu pak., mari