Anda di halaman 1dari 8

BUPATI BUTON SELATAN

SALINAN
PERATURAN BUPATI
NOMOR TAHUN 2015
TENTANG
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BUTON SELATAN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Peraturan Daerah KABUPATEN BUTON


SELATAN Nomor 5 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Penanggulangan Bencana Daerah, perlu menetapkan Peraturan
BUPATI tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Penanggulangan
Bencana Daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok


Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3890)
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 ntentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437) sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Undang-
Undang 12 Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
6. Undang_Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4723);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005n Nomor 165,
Tambahan Lembara Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang
Petunjuk TEknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4828);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah;
12. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Badan
Penanggulangan Bencana;
13. Peraturan Daerah KABUPATEN BUTON SELATAN Nomor 5
Tahun 2015 tentang Organisasi Tata Kerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kota Pasuruan.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI


BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :


1. BUPATI adalah BUPATI BUTON SELATAN.
2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah adalah Badan Penanggulangan
Bencana Daerah KABUPATEN BUTON SELATAN
3. Kepala BPBD adalah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
KABUPATEN BUTON SELATAN.

BAB II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Pasal 2

Badan Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai tugas :


a. menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan
bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi, serta
rekonstruksi secara adil dan setara;
b. menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan
penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
c. menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana;
d. menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;
e. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Walikota
setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;
f. mengendalikan pengumpulan dan peyaluran uang dan barang;
g. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari
Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah; dan
h. melaksanakan kewajibanb lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 3

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, Badan Penanggulangan


Bencana Daerah mempunyai fungsi :
a. perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan
penanggulangan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisiens; dan
b. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara t
erencana, perpadu dan menyeluruh.

BAB III
ORGANISASI

Bagian Pertama
Kepala BPBD
Pasal 4

Kepala BPBD Kepala BPBD mempunyai tugas memimpin dan bertanggungjawab atas
pelaksanaan tugas dan tugas BPBD.

Bagian Kedua
Unsur Pengarah
Pasal 5

Unsur Pengarah mempunyai tugas memberikan masukan dan saran kepada kepala BPBD
dalam penanggulangan bencana.

Pasal 6

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 5, Unsur Pengarah


mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan penanggulangan bencana daerah;
b. pemantauan; dan
c. evaluasi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Bagian Ketiga
Unsur Pelaksana
Pasal 7

Unsur Pelaksana BPBD mempunyai tugas melaksanakan penanggulangan bencana secara


terintegrasi meliputi :
a. prabencana;
b. saat tanggap darurat; dan
c. pascabencana.

Pasal 8

Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada tahapan prabencana, meliputi:


a. dalam situasi tidak terjadi bencana; dan
b. dalam situasi terdapat potensi terjadinya bencana

Pasal 9

Penyelenggaraan penanggulangna bencana pada saat tanggap darurat, meliputi:


a. pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber
daya;
b. penentuan status keadaan darurat bencana;
c. penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana;
d. pemenuhan kebutuhan dasar;
e. pelindungan terhadap kelompok rentan; dan
f. pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.

Pasal 10

Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada tahap pascabencana, meliputi:


a. rehabilitasi; dan
b. rekonstruksi.

Pasal 11

Unsur Pelaksana BPBD menyelenggarakan fungsi:


a. pengkoordinasian;
b. pengkomandoan; dan
c. pelaksana.
Pasal 12

Fungsi koordinasi, merupakan fungsi koordinasi Unsur Pelaksana BPBD dilaksanakan


melalui koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah lainnya, instansi vertical yang ada
di daerah, lembaga usaha, dan/atau pihak lain yang diperlukan pada tahap pra bencana dan
pasca bencana.

Pasal 13

Fungsi komando, merupakan fungsi Komando Unsur Pelaksana BPBD dilaksanakan


melalui pengerahan sumber daya manusia, peralatan, logistic dari satuan kerja perangkat
daerah lainnya, instansi vertical yang ada di daerah serta langkah-langkah lain yang
diperlukan dalam rangka penanganan darurat bencana.

Pasal 14

Fungsi pelaksana merupakan fungsi pelaksana Unsur Pelaksana BPBD dilaksanakan secara
terkordinasi dan terintegrasi dengan satuan kerja perangkat daerah lainnya, instansi vertical
yang ada di daerah dengan memperhatikan kebijakan penyelenggaraan penanggulangan
bencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Keempat
Kepala Pelaksana
Pasal 15

Kepala Pelaksana mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab atas pelaksanaan
tugas dan fungsi unsur pelaksana BPBD.

Bagian Kelima
Sekretariat Pelaksana
Pasal 16

Sekretariat Pelaksana mempunyai tugas mengoordinasikan perencanaan, pembinaan dan


pengendalian terhadap program, administrasi dan sumberdaya serta kerjasama.

Pasal 17

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 16, Sekretariat Pelaksana
mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian, sinkronisasi, dan integrasi program perencanaan, dan
perumusan kebijakan di lingkungan BPBD;
b. pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, hukum dan
peraturan perundang-undangan, organisasi, tatalaksana, peningkatan kapasitas
sumberdaya manusia, keuangan, perlengkapan, dan rumah tangga;
c. pembinaan dan pelaksanaan hubungan masyarakat dan protocol;
d. fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur pengarah penanggulangan
bencana;
e. pengumpulan data dan informasi kebencanaan di wilayahnya; dan
f. pengkoordinasian dalam penyusunan laporan penanggulangan bencana

bagian Keenam
Subbidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
pasal 18

subbidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas mengoordinasikan dan


melaksanakan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada
prabencana serta pemberdayaan masyarakat.

Pasal 19

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 18, Subbidang Pencegahan
dan Kesiapsiagaan mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan
pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat;
b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan,
mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat;
c. pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga terkait di
bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan
masyarakat; dan
d. pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan
kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta
pemberdayaan masyarakat.

Bagian Ketujuh
Subbidang Kedaruratan dan Logistik
Pasal 20

Subbidang Kedaruratan dan Logistik mempunyai tugas membantu Kepala Pelaksana dalam
mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan penanggulangan bencana pada saat tanggap
darurat dan dukungna logistic.

Pasal 21

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 20, Seksi Kedaruratan dan
Logistik mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat,
penanganan pengungsi, dukungan logistic dan pemadaman kebakaran;
b. pengoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana
pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi, dukungan logistic dan pemadaman
kebakaran;
c. komando pelaksanaan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat;
d. pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap
darurat, penanganan pengungsi, dukungan logistic dan pemadaman kebakaran;
e. pembinaan, pelatihan petugas kebakaran dan pemeliharaan saraha prasarana
pemadam kebakaran; dan
f. pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di
bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi,
dukungan logistic dan pemadaman kebakaran.

Bagian Kedelapan
Subbidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Pasal 22

Subbidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai tugas menggordinasikan dan


melaksanakan kebijakan di bidang p enanggulangan bencana pada pascabencana.

Pasal 23

Dalam melaksanakan tugas seksi REhabilitasi dan Rekonstruksi, mempunyai fungsi :


a. perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pascabencana;
b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana
pada pascabencana;
c. pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada pascabencana;
dan
d. pemantgauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di
bidang penanggulangan bencana pada pascabencana.

Bagian Kesembilan
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 24

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian


tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang
diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan p erundang-undangan.
(3) Kelompok Jabatan Fungsional dipimin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk.
(4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja.

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 25
Peraturan BUPATI ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan BUPATI
ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah KABUPATEN BUTON SELATAN.

Ditetapkan di : Batauga
Pada tanggal : 2015

WALIKOTA PASURUAN

Ttd.

HASANI

Diundangkan di : Batauga
Pada tanggal : 2015

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BUTON SELATAN

Ttd,

BAHRUL ULUM

BERITA DAERAH KABUPATEN BUTON SELATAN TAHUN 2015


NOMOR ..

Salinan
Sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM

Ttd,

MIMIN D, JUSUF, Bc.Hk


Pembina
NIP. ............................

Anda mungkin juga menyukai