Anda di halaman 1dari 7

SKENARIO KONSELING INDIVIDUAL

TAHAP PEMBUKAAN
Konseli : Tok tok tok.. Assalamualaikum ibu.. (mengucapkan salam sambil mengetuk
pintu)

Konselor : Walaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatu. Silahkan masuk (sambil


menengok kearah pintu)

Konseli : Maaf bu mengganggu (malu-malu)

Konselor : Iya tidak apa-apa dek, mari silahkan duduk (menjemput konseli sambil
tersenyum ramah)

Konseli : Terima kasih bu.. (sambil tersenyum)

Konselor : Iya ada yang bisa ibu bantu? (sambil menatap kearah konseli)

Konseli : Iya bu, ada perluku sama ibu ..

Konselor : Iya ada perlu apa ini dek?

Konseli : Saya mau dikonseling individual sama ibu.

Konselor : Kamu Adan ya ? Siswa Kelas 9.3 ?

Konseli : Iya bu.

Konselo : Ohiya sebelum itu, kita buat kontrak konseling dulu yah

Konseli : Iya bu (mengangguk)

Konselor : Jadi konseling kita akan berlangsung selama kurang lebih 2 jam ya, dan jika ada
sesuatu yang mendesak misalnya waktu shalat atau mungkin urusan pribadi yang mengakibatkan
kamu untuk sementara tidak bisa dilanjutkan, kita bisa mengakhiri sementara konseling kita, dan
akan dilanjutkan dihari yang akan disepakati nanti. Tapi, jika tidak ada sesuatu yang mendesak
kita bisa menyelesaikan konseling ini selama 2 jam, jadi apakah kamu setuju dengan kontrak
konseling kita adan?
Konseli : Iya bu saya setuju. (sambil menganggukkan kepala)

TAHAP PERALIHAN

Konselor : Nah jadi ada apa ini dek?

Konseli : Iya jadi bu.. sebenarnya saya..

Konselor : Iya.. , oh ini dek ada permen ayo ambil (sambil tersenyum)

Konseli : Terima kasih bu

Konselor : Iya sama-sama, apami tadi yang mau kamu bilang?

Konseli : Jadi bu, setiap saya disuruh maju didepan sama guru saya selalu gemetar dan
berkeringat bu, dan setelah maju didepan saya tidak bisa bicara dengan lancar, seperti gagap bu.

Konselor : Mmmmm , terus terus…(menganggukkan kepala, sambil mengemati ekspresi


dan gesture konseli)

Konseli : Tapi bu saya sangat ingin saat saya disuruh maju didepan kelas, saya bisa bicara
dengan lancar tidak terbata-bata dan tidak nervous seperti teman-teman yang lain bu.

Konselor : Terus misalnya dikelas tidak ada guru, apakah kamu masih nervous juga untuk
maju didepan kelas?

Konseli : Walaupun dikelas tidak ada guru, saya tetap nervous bu, tapi tidak se-nervous
jika ada guru. Saya malu ketika teman-teman mulai memperhatikan saya.

Konselor : Ooh, kalau seperti itu berarti kamu itu tidak percaya diri untuk tampil berbicara
didepan banyak orang.

Konseli : Begitu ya bu?


Konselor : Iya dek. Kenapa ibu bilang seperti itu, karna setiap kali kamu maju didepan
kelas, kamu merasa malu, gemetar, berkeringat bahkan sampai gagap bicaranya. Nah itu
merupakan indikator dari kurangnya percaya diri seseorang. → Identifikasi Masalah

Konseli : Ooh begitu ya bu..

Konselor : Nah supaya masalahnya lebih jelas, bolehkah ibu tanya-tanya sedikit?

Konseli : Iya bu, boleh boleh

Konselor : Tadikan kamu bilang, bahwa rasa gugupmu da meningkat kalau didalam kelas
itu bukan hanya teman-temanmu tapi ada juga guru kamu. Kenapa bisa begitu? →Eksplorasi
Pengalaman

Konseli : Iya bu, saya takut melakukan kesalahan didepannya bu.

Konselor : Kenapa kamu takut melakukan kesalahan? Apakah guru itu memarahi kamu
kalau kamu melakukan kesalahan saat tampil persentase didepan kelas? → Eksplorasi Perasaan

Konseli : Tidak bu. Saya tidak dimarahi bu, hanya saja setiap saya tampil didepan kelas
saya merasa takut melakukan kesalahan didepan guru. Saya takut nanti nilai saya jelek bu.

Konselor : Mmmm, jadi maksudnya disini kamu berfikir kalau kamu melakukan kesalahan
didepan kelas kamu akan diberikan nilai yang jelek (buruk) oleh guru? →Eksplorasi Pikiran

Konseli : Iya bu, karena saya pikir guru itu tidak suka sama saya karena saya melakukan
kesalahan. Itulah kenapa saya tambah nervous bu.

Konselor : Oh begitu yah. Mungkin kamu berpikir kalau segala sesuatu itu harus sempurna
tanpa ada kesalahan sedikitpun. Apakah demikian?

Konseli : Iya bu.. (sambil menunduk)

Konselor : Selanjutnya apa yang kamu lakukan ketika kamu merasa tidak percaya diri atau
merasa nervous di kelas? →Eksplorasi Perasaan

Konseli : Saya hanya diam saja Bu, dari pada saya malu di depan teman-teman karena
saya gugup dan gemetar.

Konselor : Jadi apa sebenarnya yang menjadi tujuan kamu untuk mengikuti konseling ini?
Konseli : Saya ingin sekali bisa bicara didepan orang banyak bu. Dan kalau Saya
dipanggil maju didepan, saya tidak gemetar tidak nervous, tidak berkeringat jadi saya tidak
gagap lagi saat berbicara. Tapi paling tidak bu, saya bisa aktif dalam diskusi kelompok, misalnya
bertanya atau menjawab bu

Konselor : Iya jadi tujuan konseling kita adalah agar kamu bisa percaya diri untuk maju
didepan kelas berbicara dihadapan dosen dan teman-temanmu yang ditandai dengan kamu tidak
gemetar lagi, berkeringat lagi, tidak nervous lagi sehingga kamu bisa bicara dengan baik tanpa
terbatah-batah jika tampil didepan kelas. →Goal Setting

Konseli : Iya bu. Seperti itu bu (tersenyum lebar)

TAHAP KEGIATAN INTI

Konselor : Ibu liat nilai-nilai kamu ini bagus-bagus semua, tidak ada yang dibawah rata-
rata.

Konseli : Iya bu. Alhamdulillah bagus-bagus semua bu. Saya senang sekali karena tidak
ada nilai saya yang jelek. Teman-teman saya juga mengatakan kalau saya beruntung

Konselor :Wahhh, Berarti itu adalah pengalaman yang membahagiakan dan


membanggakan untuk kamu? →Refleksi

Konseli : Iya bu, saya bahagia tapi sebenarnya saya sedih bu.

Konselor : Loh katanya tadi bahagia, tapi kenapa sekarang sedih lagi? →Confronting

Konseli : Saya sedih bu, karena saya iri melihat teman-teman yang lain, mereka bisa
percaya diri tampil didepan orang banyak bisa berbicara dengan lantang dan ekspresif, saya
jengkel dengan diri saya bu, kenapa Cuma bicara didepan umum saja saya tidak bisa.

Konselor : adan dek, ada dalam Al-quran surah An-Nisaa ayat 32, yang arti bunyinya
begini “Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada
sebagian kamu atas sebagian yang lain.., dst. Nah maksud dari ayat ini adalah, kita diberitahu
kalau kita sebagai hamba Allah tidak boleh merasa iri hati terhadap apa yang dimiliki orang lain
yang tidak kita miliki. Sebab akan menimbulkan dampak negatif bagi kita, mungkin akan timbul
sikap kufur nikmat bahkan tidak mau menerima karunia Allah. →Interpreting

Konseli : Iya bu, itulah yang saya takutkan bu. Saya takut jika saya selalu iri terhadap
kelebihan yang dimiliki teman saya yang tidak saya miliki membuat saya memiliki sikap kufur
dan tidak mau menerima karunia Allah. sebernarnya teman saya sudah mengajak saya untuk
diajarkan bagaimana caranya agar tidak nervous lagi saat tampil didepan kelas bu. Hanya saja
saya bingung bu.

Konselor : Kamu bingung? Kenapa kiranya kamu merasa bingung? Padahal itu adalah hal
yang kamu inginkan kan adan? → Clarifyng

Konseli :Iya bu, saya ingin sekali tapi saya takut dianggap bodoh oleh teman-teman saya
karena hanya untuk tampil didepan kelas saja saya tidak sanggup.

Konselor : Jadi maksud kamu, kamu takut diremehkan oleh teman-teman kamu karena
untuk tampil didepan kelas harus berlatih dulu dengan mereka? → Paraphrasing

Konseli : Iya bu.(sambil menunduk)

Konselor : Jadi, setelah apa yang telah kamu sampaikan tadi, alangkah baiknya jika kita
simpulkan dulu agar hasil dari pembicaraan kita semakin jelas. Yang pertama, tekad kamu untuk
lebih percaya diri berbicara didepan orang banyak semakin jelas. Kedua, kamu sebenarnya ingin
sekali diajar oleh teman kamu untuk latihan sebelum tampil didedepan kelas hanya saja kamu
merasa takut kamu diremehkan oleh teman-teman kamu. → Summarizing

Konseli : Iya bu. Tapi sebenarnya, saya..

Konselor : Iya… →Supporting

Konseli : Sebenarnya saya ingin saya ingin sekali diajarkan oleh teman saya itu bu.
Bagaimana menurut pendapat ibu?

Konselor : Kalau menurut kamu itu bisa membantu, ibu akan jadi mendukung jangan ragu,
lakukan saja. Tapi ingat kalau kamu memutuskan menerima bantuan teman kamu berarti kamu
harus siap menerima ocehan teman-teman kamu itu. Dan juga sebelumnya kamu harus berbicara
dengan temanmu serta menjelaskan alasan kenapa kamu harus latihan dulu sebelum tampil
didepan kelas agar mereka dapat mengerti. →Alternative Solusi

Konseli : Tapi bagaimana menurut ibu, kalau saya tidak menerima bantuan teman saya
itu?

Konselor : Kalau menurut ibu, jika kamu menerima bantuan dari teman kamu itu akan
memudahkanmu beradaptasi karena yang akan mendengarkan kamu saat kamu tampil didepan
kelas salah satunya adalah mereka. Tapi saat kamu sebelum kamu menerima bantuan dari teman
kamu itu kamu perlu menjelaskan bahwa kamu berlatih agar kamu kepercayaan diri kamu bisa
meningkat saat tampil didepan kelas tanpa terbatah-batah lagi, pasti teman kamu bisa mengerti
karena setiap manusia itu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. →Alternative
Solusi

Konseli : Oh iya bu saya mengerti.

TAHAP PENGAKHIRAN

Konselor :Wah ternyata waktu kita sudah hampir habis.

Konseli :Iya bu.

Konselor :Jadi selama 2 jam ini, bagaimana perasaanmu? Apa yang kamu rasakan
sekarang? → Evaluasi perasaan

Konseli :Iya bu¸alhamdulillah sekarang saya merasa lega bu.. karena semua keluhan yang
ada dalam hati saya selama ini akhirnnya bisa saya ceritakan semua (sambil tersenyum dan
menghela nafas)

Konselor :Alahmdulillah kalau begitu, lalu apa yang kamu pikirkan selama pertemuan ini?
→ Evaluasi pikiran

Konseli : Saya pikir bahwa keputusan saya untuk menerima tawaran latihan bersama
teman saya sebelum tampil didepan kelas dan tidak memperdulikan ocehan teman-teman yang
menganggap saya bodoh itu sudah benar bu, karena dengan berlatih akan bisa membantu saya
untuk meningkatkan kepercayaan diri saya agar saya bisa seperti teman-teman saya yang lain.
Konselor :Bagus adan, jadi apa kira-kira rencana kamu sementara sebagai pegangan untuk
tindakan selanjutnya? →Evaluasi langkah

Konseli : Iya bu.. jadi insya Allah yang pertama yang harus saya lakukan adalah saya
menerima tawaran dari teman saya dan berlatih juga belajar bersama mereka. Kedua saya tidak
boleh iri terhadap apa yang tidak saya miliki yang dimiliki oleh orang lain dan ketiga sebelum
saya tampil didepan kelas saya akan berpenampilan rapi sehingga saya akan merasa lebih
percaya diri juga saya harus berdoa dulu sebelum tampil. Saya rasa itu yang akan saya lakukan
bu.

Konselor :Kita sudah berbicara banyak, apa yang bisa kamu simpulkan dari pertemuan ini?

Konseli : Jadi saya harus menentukan pilihan saya bu, saya tidak boleh salah pilih. Karena
semua ini untuk masa depan saya dan juga kecemasan dan ketakutan yang saya alami mulai
menurun dan juga saya tahu langkah-langkah apa yang harus saya lakukan untuk mengatasi rasa
tidak percaya diri saya ini bu.

Konselor :Rupanya kamu sudah paham dengan apa yang ingin kamu lakukan. Kamu pasti
bisa, itu pilihan yang bagus sekali. Ayo terus lakukan jika menurutmu itu membuatmu jauh lebih
baik, dan jangan menyerah jika pada saat kamu melakukan itu kamu menemui halangan atau
tantangan yang menghadang, karena tidak ada orang yang sukses tanpa tantangan.
→ Pemberian motivasi
Konseli : Iya bu.. terima kasih
Konselor : Dan jangan sungkan jika kamu ada yang ingin kita bicarakan bersama, datang
saja menemui ibu lagi.
Konseli : iya bu, pasti bu.
Konselor : Nah bagaimana kalau kita tutup pembicaraan ini dan saya mengucapkan terima
kasih atas ketersediaan kamu datang menemui ibu (tersenyum dan berjabat tangan)
Konseli : Iya bu, kalau begitu saya permisi bu. Terima kasih
Konselor : Sama-sama .

Konselor dan konseli saling bersalaman

Anda mungkin juga menyukai