Anda di halaman 1dari 6

A.

Identitas konseli
Nama : Sinta
Umur : 21 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam

B. Deskripsi masalah
Sinta adalah seorang mahasiswi semseter 7, akhir-akhir ini ia sering merasa kewalahan
dengan tugas kuliah yang membuatnya begitu terbebani, terlebih dengan semester pendek
yang semakin membuatnya pusing. Tidak seperti mahasiswa lainnya yang semestinya sudah
fokus mencicil bahan untuk tugas akhir, namun ia masih disibukan dengan nilai dari mata
kuliah yang kurang mencukupi bahkan ada beberapa yang tidak lulus. Sekarang ini ia merasa
menyesali kebiasaanya yang dulu. Kebiasaanya yang sering menunda-nunda pekerjaan adalah
salah satu faktor penyebab dari permasalahannya sekarang. Faktor lainnnya yaitu ia terlalu
menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan teman sepermainannya. Saat ini ia
merasa bingung dan tidak memiliki semangat, ia terus dirundung oleh penyesalan-penyesalan
pada masa lalu, dan ia berpikir bahwa lebih baik tidak meneruskan lagi kuliahnya. Padahal ia
memiliki harapan bahwa setelah lulus nanti ia akan bisa bekerja dan dapat membahagiakan
orang tuanya, namun apa daya apa yang meninpanya sekarang membuat ambisinya itu
menjadi hilang.

C. Kerangka kerja teoritik


Dialog:

Ket. Proses Konseling Tahapan

(mengetuk pintu dan megucapkan salam)


Klien
Salam
Assalamu’alaikum…

Walaikumsalam.., oh iya silahkan duduk.


(tersenyum seraya berjabat tangan, menunjukan dan
mempersilahkan ke tempat duduk) Opening/ good
Konselor
raport attending
Silahkan duduk..

Klien iya makasih bu.

Konselor Apa kabar? (tersenyum) Attending

Klien Alhamdulilah baik bu

Nampaknya mukamu tidak ceria hari ini, adakah sesuatu yang


terjadi padamu?
Apa ada sesuatu yang ingin kamu ceritakan?
Konselor Attending
(Duduk dengan posisi tubuh agak condong ke klien)

Begini bu , Saya ingin menceritakan masalah yang sedang


Klien
saya alami

baiklah, silahkan ceritakan bagaimana permasalahannya. Mari


kita bahas bersama-sama. Namun sebelum itu, Ibu meminta
Konselor leading
kesepakatan waktu untuk membahasnya supaya efisien dan
teratur. Bagaimana?

saya setuju bu. Saya rasa 45 menit itu cukup. Saya minta ibu
Klien bisa merahasiakan ini, saya tidak ingin orang lain mengetahui
akan permasalahan saya

Baiklah, ibu tidak akan menceritakan maasalahmu ini dengan


Pertanyaan
Konselor siapapun. Sekarang kalau boleh tahu apa permasalahan yang
terbuka
kamu hadapi?

Klien Begini bu , saat ini saya sedang terbebani dengan tugas kuliah
saya, ditambah lagi saya juga mengikuti kuliah semester
pendek untuk memperbaiki nilai-nilai saya.

Dorongan
Konselor ’Oh ya… Terus
minimal

Klien Yaa terus, saya pusing bu. Saya capek harus menjalani ini

Berapa banyak matakuliah yang nilainya harus kamu Pertanyaan


Konselor
perbaiki ? tertutup

Klien Ada 12 matakuliah bu

Kalau boleh tahu bagaimana cara belajar kamu pada saat


Konselor Eksplorasi
semester kemarin? bisa kamu ceritakan pada ibu?

Bisa bu, sebelumnya memang saya akui saya senang sekali


untuk menunda-nunda pekerjaan kuliah saya, saya juga
Klien
senang untuk membuang waktu dengan pergi bermain bersama
teman-teman saya.

Jadi intensitas belajar kamu disemester lalu menurun itu


karena, kamu menunda-nunda pekerjaan kamu dan kamu juga
Konselor Refleksi
sering membuang waktu dengan bermain bersama teman-
teman kamu?

Klien iya bu

Lalu, pernahkan kamu berpikir bahwa karena sikap kamu yang


Konselor seperti itu yang membuat kamu nilai-nilai kamu turun dan Paraphrasing
kamu harus mengikuti semester pendek?

iya bu saya rasa karena sikap saya yang suka menunda-nunda


pekerjaan dan bermain itu mempengaruhi nilai-nilai saya bu
Klien (terunduk sedih)

Konselor Hmm.. saya bisa merasakan perasaanmu sekarangini. Empating

Klien Saya terus dihadapkan oleh perasaan penyesalan terhadap apa


yang sudah saya lakukan dulu bu. Perasaan bersalah itu terus
menghantui saya bu, dan saya sudah terlalu banyak
merepotkan kedua orang tua saya. Saya sudah mengahabiskan
banyak uang, tenaga dan waktu saya. Saya benar-benar
menyesal bu..
Saya sudah membuat kecewa orang tua saya bu. Mmmhh
mungkin memang sebaiknya saya tidak melanjutkan
pendidikan S1 saya…
(menangis)

…. (Diam)
(mengambilkan tissue dan menenangkan klien dengan cara Diam
Konselor memberikan sentuhan dibahu, dengan begitu klien akan Attending
merasa lebih tenang)

Klien *Kembali dalam keadaan tenang*

Sekarang ini kamu ada di semester 7, tahun demi tahun sudah


kamu lalui dari awal mula kamu mengikuti seleksi masuk
kampus dan sampai akhirnya kamu menjadi mahasiswi yang
sebentar lagi memakai toga. Orang tuamu pasti begitu
Konselor mengharapkan buah hatinya bisa lulus dengan gelar sarjana. Interpretasi
Setiap manusia jelas pernah mengalami keadaan sulit dalam
hidupnya, seperti kamu saat ini. Tapi, percayalah bahwa
dibalik semua problem hidup pasti ada jalan keluar untuk
menemukan apa itu artinya sebuah kebahagiaan.

Klien (mengangguk-anggukkan kepala)

dari pembicaraan yang sudah kita lakukan, ada baiknya jika


disimpulkan terlebih dahulu supaya semakin jelas arah
pembicaraan kita. Pertama, bahwasanya sekarang ini kamu
sedang merasa ada pada posisi yang sulit dan kamu
Menyimpulkan
Konselor dihadapkan oleh perasaan masa lalumu itu. Kedua, bahwa
sementara
kamu merasa tidak sanggup menghadapi keadaan ini dan kamu
memilih mundur untuk tidak meneruskan kuliah, sementara
kamu sendiri memiliki impian untuk membahagiakan kedua
orang tuamu.

Hmmm
Klien Saya bingung harus bagaimana buu..

Baiklah sekarang silahkan kamumengutarakan semua


perasaanmu, hal-hal yang mengenai permasalahan yang kamu
hadapi sekarang, tetapi kamu harus menambahkan
Konselor Directing
dibelakangnya kalimat” saya bertanggungjawab atas segala
perbuatan saya” kalau ibu contohkan “saya kalahdan saya
bertanggungjawab atas kekalahan saya itu”. kamu bisa?

Bisa bu, saya merasa kecewa dan saya bertanggungjawab atas


kekecewaan saya tersebut, saya merasa nilai saya rendah dan
Klien saya bertanggungjawab atas nilai saya yang rendah itu,saya
merasa intensitas belajar saya rendah dan saya
bertanggungjawab atas hal tersebut.
Baiklah, apakah hanya itu saja perasaan yang ingin kamu
Konselor
sampaikan?

Klien iya bu, hanya itu.

Dan setelah kamu melakukan pengungkapan perasaan,


mengutarakan perasaanmu yang tadi itu dan ditambah dengan
Konselor
rasa tanggungjawab kamu. Apakah ada perubahan perasaan
atau pola pikir kamu yang sekarang ini?

Klien (terdiam)

tidak apa-apa, dibiarkan saja. Lalu bagaimana perasaanmu


Konselor
sekarang ini?

iya bu, saya merasa sadar akan tanggungjawab saya sendiri bu,
Klien
kalau memang kesalahan tersebut berasal dari saya

jadi kamu merasa sudah sadar akan perasaan-perasaan yang


Konselor
mungkin kamu ingkari selama ini?

iya bu, saya sudah sadar akan perasaan-perasaan yang saya


Klien ingkari selama ini bu. Jadi saya merasa bertanggungjawab atas
segala yang saya buat.

Jadi kamu sudah menyadarinya, kalau boleh tahu perasaan


Konselor
seperti apa yang kamu rasakan?

perasaan mengenai keadaan buruk ini adalah akibat dari


kebiasaan saya. Saya sadar kalau saya sudah membuang-buang
Klien
waktu saya untuk bermain-main. Dan saya menyadari bahwa
keluar dari bangku kuliah hanya akan memperburuk keadaan.

Jadi sekarang kamu sudah mulai sadar, setelah pengungkapan


Konselor perasaan disertai dengan rasa tanggungjawab tadi. benar
seperti itu?

Klien iya bu, benar

baikalah kalau seperti itu, lalu bagaimana menurutmu untuk


solusi kedepannya agar nilai-nilai kamu mengalami
Konselor
peningkatan dan tidak merasa terbebani dengan semester
pendekmu?

Klien iya bu, mungkin kedepannya saya akan menginteropeksi diri


terlebih dahulu atas permasalahan saya ini dan saya sudah
sadar bahwa penurunan nilai-nilai saya dan keikutsertaan saya
pada kuliah semester pendek disebabkan karena saya suka
menunda-nunda pekerjaan dan senang membuang-buang
waktu dengan bermain bersama teman-teman, mulai sekarang
saya harus bisa membagi waktu antara belajar dan bermain
bersama teman, saya juga harus menghilangkan kebiasaan
saya yang suka menunda-nunda pekerjaan.

baiklah itu merupakan solusi yang sangat bagus sekali jika


kamu menerapkannya pada diri kamu saat ini, supaya nantinya
kamu bisa lebih fokus pada belajar disaat kamu kuliah. Dan
fokuslah dengan apa yang ada pada saat sekarang ini, tidak
Konselor
perlu berlarut-larut menyesali apa yang sudah terjadi. Jadikan
itu sebagai pembelajaran dan jadikan harapanmu sebagai
penyemangat kamu untuk terus menjadi pribadi yang lebih
baik.

Klien iya bu saya akan sunguh-sungguh berusaha

baiklah, semoga apa yang di cita-citakan oleh kamu bisa


tercapai dan kamu bisa membahagiakan kedua orang tuamu.
Setelah konseling ini kamu juga masih bisa berkonsultasi
Konselor
kepada ibu, karena ibu akan selalu memberikan waktu ibu
untuk klien ibu yang ingin berkonsultasi, mungkin hanyaitu
saja apa ada masalah lain yang ingin kamu ceritakan pada ibu?

Klien tidak bu,mungkin itu saja

baiklah, kalau seperti itu konseling ini ibu akhiri. mungkin


Konselor untuk kedepannya jika ada permasalahan lain yang ingin kamu
ceritakan kepada ibu silahkan datang saja ke ruangan ibu.

iya, bu. Saya sangat berterimakasih ibu sudah mau membantu


Klien
saya. Sekarang saya sudah cukup lega dan semangat lagi.

Konselor Sama-sama. Syukurlah kalau memang begitu

Saya permisi dulu bu,,


(berjabat tangan)
Klien
Assalamualaikum Wr. Wb

Waalaikumsalam Wr. Wb
Konselor (mengantarkan klien sampai di depan pintu)

Anda mungkin juga menyukai