Laporan Bu Novi Ipan

MAKALAH
PRAKTIK ASSESMENT KELAS IX F SMPN 2 PONTIANAK
DISUSUN OLEH:
Arifan Majdi (112110053)
MATA KULIAH : PRAKTIK ASSESMENT
DOSEN PENGAMPU : NOVI WAHYU HIDAYANTI, M.PSI
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KENSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
IKIP PGRI PONTIANAK

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan
praktik assessment kelas IX E SMPN 02 Pontianak” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Praktik Assesment. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang bagaimana cara kita sebagai seorang calon guru BK menangani masalah
yang sedang dihadapi di kehidupan sehari-hari bagi siswa dan siswi.
Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata
kuliah praktik assesment, yaitu Novi Wahyu Hidayanti, M.Psi yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya
sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
ini.
Pontianak, 7 oktober 2022
penulis
i
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................iii
A. Rasionalitas...............................................................................................
B. Konfidensialitas........................................................................................
C. Identifikasi kasus......................................................................................
1. Proses Menemukan Kasus..................................................................
2. Identifikasi Klien................................................................................
3. Lukisan Tentang Konseli....................................................................
4. Gambaran Secara Menyeluruh Tentang Klien...................................
BAB II GEJALA DAN ALASAN PEMILIHAN KASUS................................
A. Gejala Klien ..............................................................................................

B. Alasan Pemilihan Kasus............................................................................
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA...............................................
A. Pengumpulan Data.....................................................................................
B. Analisis Data.............................................................................................
1. Analisis DCM......................................................................................
2. Analisis Angket...................................................................................
3. Analisis Sosiometri..............................................................................
4. Analisis Wawancara............................................................................
5. Analisis Observasi...............................................................................
6. Analisis SSCT.....................................................................................
7. Analisis Who i am...............................................................................
C. Perkiraan Bantuan Yang Dapat Diberikan................................................
BAB IV PENUTUP..............................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN...............................................................................
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Rasionalitas
SMP N 2 Pontianak adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SMP di
PARIT TOKAYA, Kec. Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Dalam
menjalankan kegiatannya, SMP N 2 Pontianak berada dibawah naungan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan. SMP N 2 Pontianak beralamat di JL. Selayar, PARIT
TOKAYA, Kec. Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dengan kode
pos 78121 dan memiliki akreditasi A, berdasarkan sertifikat
69/BAPSM/KB/KEP/XII/2009.
Lingkungan di SMP N 2 Pontianak terlihat bersih dan rapi, dikantinnya sudah
dilarang menggunakan plastic lagi, terdapat banyak tanaman, daerah lapangannya luas,
ruangan kelasnya cukup besar dan bersih juga.
Sistem ke BK-an disini sudah baik, sudah banyak siswa yang melakukan konsultasi
baik yang bermasalah maupun yang tidak bermasalah. Pada kelas 9 jadwal BK yang
disediakan 30-60 menit. Guru BK disana sudah menjalankan sesuai jadwalnya, namun
guru BK yang disediakan masih kurang karena menurut UUD No.14 Tahun 2005 dan
PP No.74 Tahun 2008 jumlah minimal siswa yang dibimbing untuk guru BK adalah
150 siswa, sedangkan disekolah tersebut guru BK yang disediakan hanya 2 orang saja.
B. Konfidensialitas
Salah satu asas bimbingan dan konseling adalah asas kerahasiaan. Junaidi (2009)
menjelaskan pengertian asas kerahasiaan yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang konseling yang menjadi
sasaran pelayanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui
oleh orang lain. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan
menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar terjamin.
Data yang saya ambil adalah observasi dan penyebaran instrument dilakukan pada
hari Kamis, 29 September 2022. Instrumen berupa Daftar Cek Masalah (DCM),
Sosiometri, dan Angket. Tujuan penyebaran instrument dilakukan untuk mengetahui
kondisi permasalahan siswa, karena permasalah siswa bervariatif, dan agar bisa
iii
menjalankan penelitian lebih lanjut terhadap siswa yang perlu diberikan penelitian
lebih lanjut. Penelitian lebih lanjut berupa wawancara.
C. Identifikasi Kasus
1. Proses Menemukan Kasus
Proses menemukan kasus oleh praktik ini dimulai dengan observasi yang
dilakukan proses pemberian lembaran pengisian DCM, ANGKET, SOSIOMETRI,
dan WHO AM I. praktikan ini berisi tentang masalah pribadi, sosial, pelajaran,
guru, kesehatan dan lain – lain yang terkait permesalahn yang dialami siswa,
mereka akan diminta untuk mengisi kuisioner itu sesuai dengan masalah sesuai
yang dialaminya.
Dari hasil observasi yang telah terlaksanakn dan informasi dari siswa sendiri
tentang masalahnya, praktikan memutuskan untuk mengangkat gejala yang ditemukan
di berbagai tes yang telah di isi oleh siswa dan dari data tersebut kita akan
menemukan siswa yang memiliki lebih banyak masalah dari teman-teman dikelasnya
setelah dilakukan pengamtan selama lima hari. Selanjutnya akan dilaksankan
wawancara salah satu siswa yang dipilih berdasarkan hasil pengamatan selanjutnya.
2. Analisis Kasus
3. Identifikasi Klien
4. Lukisan Tentang Konseli

a. secara fisik
Klien mempunyai paras yang cukup ganteng, lebih tinggi dari pada saya
sebagai konselor, badannya cukup berisi, mempunyai alis yang tebal, hidung yang
agak mancung, dan bibir yang agak tebal.
b. secara emosional
5. Gambaran Secara Menyeluruh Tentang Klien
iv
BAB II GEJALA DAN ALASAN PEMILIHAN KASUS
A. Gejala Klien
Gejala yang banyak di alami siswa adalah merasa tidak percaya diri, tidak
rukunnya dari lingkungan keluarga beberapa yang dialami siswa, masalah hubungan
social dan berorganisasi secara keseluruhan mereka kesulitan dalam berinteraksi
bersama teman-teman dikelasnya ada yang mudah tersingung, mudah merasa malu,
mudah marah, sering itdak sabar karena itu mereka sulit berinteraksi dengan
keterbatasan pertemanan mereka.masalah muda mudi dan masalah pribadi serta
masalah ekonomi yang mereka alami sering dan menjadi penghambat mereka
bersekolah dalam kendaraan untuk pergi kesekolah.
Satu klien yang saya teliti lebih dalam memiliki tingkat permasalah tertinggi
pada topik masalah keluarga. Jumlah pada masalah topik keluarga yaitu 34 dan
87.18%. Masalah terendah yang dialami klien adalah masalah topik guru. Jumlah 4
dan 21.05%. Berdasarkan angket permasalahan yang dialaminya adalah
permasalahan mengenai
B. Alasan Pemilihan Kasus
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Data yang dikumpulkan.
Kegiatan penelitian yang terpenting adalah pengumpulan data. Menyusun

instrument adalah pekerjaan penting di dalam langkah penelitian, tetapi
mengumpulkan data jauh lebih penting lagi, terutama jika peneliti menggunakan
metode yang rawan terhadap masuknya unsur subjektif peneliti. Itulah sebabnya
1
menyusun instrumen pengumpulan data harus ditangani secara serius agar diperoleh
hasil yang sesuai denga kegunaannya yaitu pengumpulan variabel yang tepat.
Pengumpulan data dalam penelitian perlu dipantau agar data yang diperoleh dapat
terjaga tingkat validitas dan reliabilitasnya. Walaupun telah menggunakan instrumen
yang valid dan reliabel tetapi jika dalam proses penelitian tidak diperhatikan bisa jadi
data yang terkumpul hanya onggokkan sampah. Peneliti yang memiliki jawaban
responden sesuai keinginannya akan semakin tidak reliabel. Petugas pengumpulan
data yang mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadinya, akan semakin condong
(bias) data yang terkumpul. Oleh karena itu, pengumpul data walaupun tampaknya
hanya sekedar pengumpul data tetapi harus tetap memenuhi persyaratan tertentu yaitu
yang mempunyai keahlian yang cukup untuk melakukannya.
Mengumpulkan data memang pekerjaan yang melelahkan dan sulit. Dalam
penelitian sosial, bisa jadi petugas pengumpul data berjalan dari sekolah ke sekolah
dan atau dari rumah ke rumah mengadakan interviu atau membagi angket. Suatu saat
terkadang sangat mudah menemukan responden tetapi pada saat yang lain sangat sulit
sehingga menimbulkan keputus asaan. Karena itu terkadang pekerjaan pengumpul
data seperti sering diberikan kepada pembantu-pembantu peneliti yunior, sedangkan
para senior cukup membuat desain, menyusun instrumen, mengolah data, dan
mengambil kesimpulan.
Seperti sudah dijelaskan, data yang diungkap dalam penelitian dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: fakta, pendapat, dan kemampuan. Untuk
mengukur ada atau tidaknya atau besar kecilnya kemampuan objek yang diteliti,
seringkali menggunakan tes. Perlu kita ketahui, pelaksanaan tes bukan hanya untuk
mengukur kemampuan manusia tetapi tes dapat juga dilakukan untuk mengukur
kemampuan mesin atau perlengkapan lainnya. juga.
Bahkan seekor binatang seperti anjing pelajar perlu juga di-tes. Dari test akan
diketahui ada yang memiliki kemampuan yang rendah dan ada pula yang tinggi.
Untuk manusia, instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Untuk mengukur kemampuan dasar
antara lain dengan tes inteligensi (IQ), tes minat, tes bakat khusus, dan sebagainya.
Khusus untuk tes prestasi belajar yang biasa digunakan di sekolah adalah tes buatan
guru dan tes terstandar yang dibuat oleh tim khusus secara nasional dan internasional.
Pengumpulan data yang kami gunakan yaitu:
2
1. Observasi
Teknik observasi (pengamatan) merupakan salah satu cara pengumpulan

informasi mengenai obyek atau peristiwa yang bersifat kasat mata atau dapat
dideteksi dengan panca indera. Dalam beberapa hal, informasi yang diperoleh melalui
pengamatan memiliki tingkat akurasi dan keterpercayaan yang lebih baik daripada
informasi yang diperoleh melalui wawancara. Dalam proses wawancara, ada
kecenderungan sang informan untuk memberikan jawaban-jawaban yang bersifat
normatif. Sedangkan melalui pengamatan sang observer (pengamat) dapat mengetahui
secara langsung keberadaan obyek atau peristiwa yang diamatinya. Atau dengan kata
lain, data yang diperoleh melalui wawancara adalah “apa yang dikatakan orang”,
sedangkan data yang diperoleh melalui pengamatan adalah “apa yang dilakukan
orang”. Dengan demikian, informasi yang diperoleh melalui observasi bisa jadi
berbeda dengan yang diperoleh melalui wawancara. Misalnya, pengumpulan data
mengenai kecenderungan merokok di kalangan siswa SMA, mungkin akan
menunjukkan hasil yang lebih baik melalui teknik pengamatan daripada dengan
wawancara.
Untuk memperoleh hasil yang optimal, wawancara sebaiknya dilakukan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pastikan bahwa obyek atau peristiwa yang akan anda amati benar-benar kasat mata
atau terdeteksi oleh panca indera.
2. Gunakan prinsip 5W dan 1H sebagai pedoman pengamatan
3. Terhadap obyek atau peristiwa yang mengandung sensitivitas yang tinggi,
pengamatan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan suasana yang
dapat mempengaruhi originalitas obyek/peristiwa. Selain itu, kegiatan observasi yang
dilakukan jangan sampai membahayakan observer sendiri.
4. Untuk memperoleh informasi yang menyeluruh dan mendalam, terhadap obyek atau
peristiwa-peristiwa tertentu observer dapat melakukan pengamatan terlibat (observasi
partisipasi) atau berpura-pura berpartisipasi.
5. Lengkapi diri dengan catatan pengamatan dan kamera.
2. Wawancara
3
Wawancara atau interview merupakan salah satu wujud dari komunikasi interpersonal
dimana merupakan suatu bentuk komunikasi yang langsung tanpa perantara media antar
individu, dalam hal ini peran sebagai pembicara dan pendengar dilakukan secara
bergantian, serta sering kali peran itu menyatu. Wawancara merupakan suatu proses
komunikasi dyadic dengan suatu tujuan dan maksud yang serius yang dirancang untuk
pertukaran perilaku dan melibatkan proses tanya jawab. Yang dimaksud dengan proses
pada hal ini adalah terjadinya suatu proses yang dinamis yang saling bergantian dengan
beberapa variabel yang terlibat dimana derajat dari system/struktur tidak terlalu pasti
(fleksibel). Sedangkan yang dimaksud dengan dyadic adalah bahwa interview atau
wawancara merupakan interaksi antar dua pihak (individu ke individu) tidak lebih dari
dua pihak yaitu interviewer (pewawancara) dan interviewee (orang yang diwawancarai).
Wawancara berbeda dengan percakapan biasa. Wawancara merupakan salah satu cara
untuk melakukan asesmen yang mempunyai beberapa ciri, yaitu:
a. Mempunyai tujuan dan maksud yang jelas.
b. Pewawancara bertanggung jawab untuk mengarahkan interaksi dan memilih
isi pembicaraan.
c. Tidak ada pertanyaan yang bersifat timbale balik antara pewawancara dan
klien.
d. Perilaku pewawancara direncanakan dan diatur.
e. Biasanya pewawancara diharuskan menerima permintaan klien untuk suatu
kegiatan. wawancara walaupun dalam beberapa situasi (sekolah, rumah,
kantor). Untuk hal-hal tertentu anak dan orangtua diharuskan datang guna
melakukan wawancara.
f. Pewawancara disyaratkan untuk memberikan atensi yang berkesinambungan
selamaterjadi interaksi.
g. Wawancara secara formal direncanakan dalam suatu pertemuan.
h. Kenyataan dan perasaan yang tidak menyenangkan tidak perlu dihindari.
3. Daftar Cek Masalah

Daftar Cek Masalah (DCM) adalah daftar yang berisi pernyataan-pernyataan yang
merupakan masalah yang diasumsikan biasa dialami oleh individu dalam tingkat
perkembangan tertentu.
4
Dalam hal penulis merancang bentuk DCM sendiri yang merupakan perpaduan
dari contoh-contoh DCM yang sudah banyak digunakan di sekolah-sekolah. DCM
hasil rancangan penulis ini terdiri dari 207 butir pernyataan. Beberapa aspek yang
berusaha diungkap lewat DCM ini adalah :
1. Keluarga
2. Teman
3. Pelajaran
4. Guru
5. Kesehatan
6. Hobi
7. Agama
Penggunaan Daftar Cek Masalah (DCM) dilakukan atas dasar pertimbangan efisien,
intensif, validitas dan reliabilitas (Sutoyo & Supriyo, 2008).
1. Efisien, DCM dikatakan efisien, karena dengan DCM dapat diperoleh banyak data
tentang masalah dan kebutuhan siswa dalam waktu singkat
2. Intensif, karena data yang diperoleh melali DCM lebih teliti, mendalam dan luas.
Data semacam ini sulit diperoleh melalui teknik lain seperti observasi, otobiografi,
wawancara, sosiometri dan sebagainya
3. Validitas dan reliabilitas. DCM dikatakan valid dan reliabel, antara lain karena
individu yang bersangkutan mengecek sendiri masalah yang telah atau sedang
dialami, di samping daftar jumlah item kemungkinan masalah yang tersedia cukup
banyak, sehingga individu dapat mencermati dan memilih masalah yang sesuai
dengan dirinya.
Fungsi DCM. Sebagai salah satu cara untuk memahami individu dalam pelayanan
bimbingan dan konseling, DCM mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Untuk memudahkan individu mengemukakan masalah yang pernah dan
sedang dialami. Dengan DCM memungkinkan individu mengingat
kembali masalah-masalah yang pernah dialaminya.
2) Untuk sistematisasi jenis masalah yang ada pada individu agar
memudahkan analisis dan sintesis dengan cara/alat lain.
3) Untuk menyarankan suatu prioritas program pelayanan bimbingan dan
konseling sesuai dengan masalah individu atau kelompok pada saat itu.
Kegunaan DCM. Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan
DCM, yaitu:
5
1) Untuk melengkapi data individu yang sudah ada
2) Untuk mengenal individu yang perlu segera mendapat bimbingan khusus
3) Sebagai pedoman penyusunan program bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok
pada umumnya
4) Untuk mendalami masalah individu maupun kelompok
4. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan
tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket merupakan
kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden tentang diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.
Bentuk kuesioner yang dibuat sebagai instrumen sangat beragam, seperti:

a) kuesioner terbuka, responden bebas menjawab dengan kalimatnya sendiri,
bentuknya sama dengan kuesioner isian.
b) kuesioner tertutup, responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan,
bentuknya sama dengan kuesioner pilihan ganda
c) kuesioner langsung, responden menjawab pertanyaan seputar dirinya
d) kuesioner tidak langsung, responden menjawab pertanyaan yang berhubungan
dengan orang lain
e) check list, yaitu daftar isian yang bersifat tertutup, responden tinggal membubuhkan
tanda check pada kolom jawaban yang tersedia
f) skala bertingkat, jawaban responden dilengkapi dengan pernyataan bertingkat,
biasanya menunjukkan skala sikap yang mencakup rentang dari sangat setuju sampai
sangat tidak setuju terhadap pernyataannya.
Setelah bentuk kuesioner ditetapkan, langkah selanjutnya adalah membuat

pertanyaan dengan mempertimbangkan jumlah pertanyaan agar tidak terlalu banyak
atau terlalu sedikit, yang penting disesuaikan dengan indikator yang ditetapkan.
Kemudian tidak menanyakan hal
yang tidak perlu semisal nomor telp responden yang jelas tidak akan di oleh dalam penelitian.
Dalam menata tampilan pada lembar kuesioner, perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan
dengan keindahan, kemudahan mengisi, dan kemudahan memeriksa jawaban.
6
Oleh karena itu diperlukan kreativitas untuk membuat tampilan kuesioner menjadi
enak dibaca, seperti penggunaan garis-garis dan kotak pada hal-hal yang dianggap
penting, penggunaan warna-warna dan hiasan, serta meletakkan kelompok pertanyaan
tentang identitas pengisi, pengantar, dan pertanyaan inti pada tempat yang berbeda.
5. Sosiometri
Pengertian Istilah sosiometri berasal dari bahasa Latin “socius” yang berarti sosial,
dan “metrum” yang diartikan sebagai pengkuran. Berdasarkan kata dasar ini sosiometri
digunakan sebagai cara untuk mengukur tingkat antar-hubungan individu dalam
kelompok. Dalam buku Pemahaman Individu karya Wayan Nurkancana, beliau
menjelaskan bahwa sosiometri adalah metode untuk mengumpulkan data tentang pola dan
struktur hubungan antara individu-individu dalam suatu kelompok. Sosiometri merupakan
suatu alat atau Teknik pengumpulan data untuk mengetahui hubungan sosial di dalam
suatu kelompok dalam kegiatan tertentu. Sosiometri dapat diartikan sebagai suatu metode
atau Teknik untuk memahami individu terutama memperoleh data tentang jaringan
hubungan sosial antar individu (antar pribadi) dalam suatu kelompok berdasarkan
preferansi pribadi antar anggota-anggota kelompok. Di lihat dari segi sejarahnya, metode
sosiometri ini mula-mula dikembangkan oleh Moreno dan Jenning. Metode ini di
dasarkan atas asumsi bahwa kelompok memiliki pola-pola struktur hubungan yang
komplek. Hubungan-hubungan ini dapat diungkapkan dengan menerapkan pengukuran
baik kuantitatif maupun kualitatif.
Sosiometri juga sering disebut sebagai suatu metode yang mempelajari konvigurasi
psikososial dari suatu kelompok sosial. Karena sosiometri bermaksud menemukan dan
mencatat relasi aktif dari struktur kelompok tersebut, yaitu pola saling tertarik dan saling
menolak, yang disenangi atau tidak disenangi, dan yang popular atau yang terkucilkan.
Jadi sosiometri digunakan untuk memperoleh data mengenai hubungan sosial dan tingkah
laku antara peserta didik dalam suatu kelompok, serta untuk mengenali kesulitan
hubungan sosial individu dalam kelompok. Ada beberapa faktor yang dianggap
mempengaruhi kemampuan siswa atau individu dalam melakukan hubungan sosial
dengan teman-temannya sehingga ia disenangi atau tidak disenangi, popular atau
terkucilkan oleh sebagian temannya di kelas. Faktorfaktor tersebut antara lain adalah:
7
1) Kepribadian siswa itu sendiri, misalnya ramah dan sopan, tidak angkuh, mau
membantu siswa lain, menarik dan berperilaku wajar, toleran terhadap orang
lain, tidak merugikan orang lain, sabar, jujur.
2) Mempunyai kelebihan dari orang lain, terutama kemampuan belajarnya,
pengalaman organisasi, ketrampilan olahraga, kesenian.
3) Statusnya, misalnya berasal dari keluarga yang berstatus sosial yang lebih
baik.
4) Keadaan fisiknya, misalnya kesehatannya, bentuk tubuhnya ideal, paras yang
menarik.
Untuk melihat baik buruknya interaksi, kita sebenarnya dapat melihat dari berbagai
macam ukuran, yaitu dengan melihat frekuensi interaksi, intensitas dan popularitas
interaksi. Diantaranya:
1. Frekuensi interaksi adalah dengan melihat bagaimana seseorang berinteraksi dengan
orang lain, apakah seseorang sering mengadakan interaksi atau tidak. Apabila
seseorang sering mengadakan interaksi dengan orang lain, maka kita dapat
mengatakan bahwa frekuensi berinteraksi tinggi, demikian sebaliknya.
2. Intensitas interaksi adalah mendalam tidaknya seseorang dalam berinteraksi dengan
orang lain. Apabila interaksinya intensif, maka interaksi merupakan interaksi yang
intim. Oleh karena itu, intensitas interaksi sering disebut pula keintiman dalam
interaksi. Maka dalam intensitas interaksi makin baik interaksinya, demikian
sebaliknya.
3. Popularitas interaksi ialah banyak sedikitnya teman berinteraksi. Jika seseorang makin
popular dalam interaksi, maka berarti makin banyak teman berinteraksinya, demikian
sebaliknya.
A. Analisis Data
1. Analisis DCM
2. Analisis Angket
Nama : Aldza Art Thafiranza
Kelas : IX F
Nomor Absen :1
8
Jenis Kelamin :L
Hari / Tanggal : Senin, 03 Oktober 2022
Petunjuk
Berilah tanda centang (√) pada pilihan yang sedang anda rasakan.
A. Seringkali C. Kadang - kadang
B. Pernah D. Tidak Pernah
A. Jawablah sesuai dengan apa yang anda rasakan.
No Pertanyaan A B C D
1. Apakah dalam belajar anda selalu menghafal √

pelajaran ?
2. Apakah anda belajar sambil mendengarkan musik? √
3. Apakah anda melakukan sistem SKS ( sistem kebut √

semalam ) ketika akan menghadapi ujian?
4. Anda merasa bersemangat ketika belajar salah satu √

mata pelajaran yang anda sukai?
5. Ketika anda sedang mempunyai masalah apakah √

anda malas untuk belajar?
6. Apakah anda merasa nyaman berada di sekolah? √
7. Apakah fasilitas yang ada di sekolah sudah √

menunjang kegiatan anda untuk belajar?
8. Apakah guru anda membantu ketika anda kesulitan √

dalam belajar?
9. Apakah anda membentuk kelompok belajar dengan √

teman - teman untuk belajar bersama?
10. Apakah teman - teman anda suka mengajak √
bermain?
11. Apakah orang tua bertanya tentang kegiatan √
disekolah?
12. Apakah anda merasa sulit memahami pelajaran ? √
13. Apakah ayah anda sering membaca? √

14. Apakah setiap hari ibu anda memberi uang saku? √
9
15. Apakah anda sering mengerjakan pekerjaan rumah √
disekolah ?
B. Isilah pertanyaan dibawah ini :

1. Apakah yang anda lakukan untuk berusaha mengerti dan memahami mata pelajaran di
sekolah?
Mendengarkan penjelasan yang dijelaskan oleh guru
2. Kebiasaan apa saja yang anda lakukan sambil belajar?
Berbicara sama teman
3. Persiapan apa saja yang ada lakukan untuk menghadapi ujian?
Belajar
4. Masalah apa saja yang membuat anda merasa malas dalam belajar? Ceritakan!
-
5. Ketika anda merasa kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan rumah, kepada siapa saja
biasanya anda bertanya?
Rafa, Fahri, Rangga, Faiq
Nama : Andi Yunka Khairiah
Kelas : IX F
Nomor Absen :2
Jenis Kelamin :P
Petunjuk

pelajaran ?
10




dalam belajar?

bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Saya Bertanya Kepada Teman Saya Dan Saat Dia menjelaskan saya mengerti
Mendengarkan music seperti arctitc monkey, the neighbors hood, the 1975, chase
atlantic
Membaca catatan dan kisi-kisi yang di berikan oleh guru
4. Masalah apa saja yang membuat anda merasa malas dalam belajar? Ceritakan
Ketika saya ingin belajar, saya merasa terganggu dan saya merasa ingin bermain
game
11
Saya selalu mencari di google atau saya biasanya tanya ke teman virtual saya
Nama : Awi Rialdi
Kelas : IX F
Nomor Absen :3
Jenis Kelamin :L
Petunjuk

pelajaran ?





dalam belajar?

12
bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Kadang-Kadang
Belajar
Kesehatan
Mengantuk saat pelajaran
Ibu Ayah
Nama : Awliya Zhafirah
Kelas : IX F
Nomor Absen :4
Jenis Kelamin :P
Petunjuk
13

pelajaran ?





dalam belajar?
bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Mengulang pelajaran tersebut dirumah bersama bunda
14
Mendengarkan music, telponan Bersama teman dan menyemil.
Belajar dirumah
Jika sedang tidak mood dan materi yang sulit dipahami
Bunda
Nama : Citra Malika A
Kelas : IX F
Nomor Absen :5
Jenis Kelamin :P
Petunjuk

pelajaran ?



15

dalam belajar?

bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Membaca Kembali materinya
Mendengar musik
Alat tulis yang lengkap
Pelajaran yang tidak disukai atau tidak dipahami
Internet atau teman
Nama : Dani Ciesa Putra
Kelas : IX F
Nomor Absen :6
Jenis Kelamin :L
16
Petunjuk

pelajaran ?





dalam belajar?

bermain?
disekolah?


disekolah ?
17
sekolah?
Tiada
Mendengarkan
Sistem kebut satu malam
Kurangnya keinginan
Ibu dan Bapak
Nama : Elfa Zahratussita
Kelas : IX F
Nomor Absen :7
Jenis Kelamin :P
Petunjuk

pelajaran ?


18


dalam belajar?

bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Belajar
Dengerin lagu
Belajar
Kalau ngantuk
Vania
Nama : Fahri Ramadhan
Kelas : IX F
19
Nomor Absen :8
Jenis Kelamin :L
Petunjuk

pelajaran ?





dalam belajar?

bermain?
disekolah?
20

disekolah ?

sekolah?
Bertanya
Menggambar
Belajar
Sulit memahami
Kepada teman atau google
Nama : Gentar Reybento
Kelas : IX F
Nomor Absen :9
Jenis Kelamin :L
Petunjuk

pelajaran ?
21





dalam belajar?

bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Fokus
Memikir
Mental
Bosan
22
Ibu
Nama : Glan Antonio S.S
Kelas : IX F
Nomor Absen : 10
Jenis Kelamin : Laki-laki
Petunjuk

pelajaran ?





dalam belajar?

23
bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Mendengarkan dan memperhatikan guru
Tidak konsen
Belajar buka buku paket, LKS, dan catatan dibaca
Kalau lagi ngantuk
Kepada teman sekolah
Nama : Grace Diva Septerine Tampubolon
Kelas : IX F
Nomor Absen : 11
Jenis Kelamin :P
Petunjuk
24

pelajaran ?





dalam belajar?

bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Mencatat dan mengevaluasi ulang materi yang telah dibaca
25
Mendengarkan music dan menonton film / anime
Mengobservasi kisi – kisi dan materi yang telah diberikan
Karena sering dipaksa oleh orang tua
Teman sekelas dan keluarga
Nama : Jeehan A. Fatihah
Kelas : IX F
Nomor Absen : 12
Jenis Kelamin :P
Petunjuk

pelajaran ?



26

dalam belajar?

bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Biasanya jika sudah dirumah materi / catatan yang sudah diberikan akan dibaca ulang
Sambal mendengarkan music, jika merasa terganggu akan langsung dimatikan, lalu
sambal memakan cemilan.
Belajar pastinya, mengurangi nonton film, atau jalan keluar
Jika materi yang disampaikan guru tidak lengkap
Kepada teman sekelas
Nama : Jeremia
Kelas : IX F
Nomor Absen : 13
Jenis Kelamin :L
27
Petunjuk

pelajaran ?





dalam belajar?

bermain?
disekolah?


disekolah ?
28
sekolah?
Bertanya
Mendengarkan lagu Feel Koplo
Belajar
Game
Ibu
Nama : Joy Cellyn Chrisneria Putri
Kelas : IX F
Nomor Absen : 14
Jenis Kelamin :P
Petunjuk

pelajaran ?

29



dalam belajar?

bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Mencari referensi di youtube dan mencari dibuku - buku
Mendengarkan musik
Belajar lebih giat dan membaca catatan
Dimarah orang tua, disindir seperti “tumben belajar”
Keteman, orang tua, atau kakak
30
Nama : Lintang Novellina A.
Kelas : IX F
Nomor Absen : 15
Jenis Kelamin :P
Petunjuk

pelajaran ?





dalam belajar?

bermain?
disekolah?
31

disekolah ?

sekolah?
Mengulangi Kembali materi yang disampaikan hingga mengerti / paham.
Mendengarkan music dan memakan cemilan
Mempelajari kisi-kisi
Sebenarnya tidak ada, namun jika saya sedang ada niat untuk belajar lalu tiba – tiba
“disuruh” untuk belajar, maka saya akan merasa malas.
Teman sebangku saya (grace) / mencari jawaban sendiri
Nama : Marceu
Kelas : IX F
Nomor Absen : 16
Jenis Kelamin :L
Petunjuk
32

pelajaran ?





dalam belajar?

bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Belajar
Melamun
33
Nama : Marvel Vincent
Kelas : IX F
Nomor Absen : 17
Jenis Kelamin :L
Petunjuk

pelajaran ?





dalam belajar?

34
bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Belajar lebih teliti
Tidak ada
Belajar dengan giat
Tidak ada
Teman
Nama : M. Paqya
Kelas : IX F
Nomor Absen : 18
Jenis Kelamin :L
Petunjuk
35

pelajaran ?





dalam belajar?

bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Bertanya kepada Awi
36
Mendengarkan lagu
Belajar
Malas membaca
Orang Tua
Nama : M. Arkyanu Authar
Kelas : IX F
Nomor Absen : 19
Jenis Kelamin :L
Petunjuk

pelajaran ?



37

dalam belajar?

bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Mendengarkan guru pada saat penjelasan dan tidak bermain saat belajar.
Bernyanyi
Belajar dengan tekun
Kecapean
Orang tua
Nama : M. Faiq Bil Faqqih
Kelas : IX F
Nomor Absen : 20
Jenis Kelamin :L
38
Petunjuk

pelajaran ?





dalam belajar?

bermain?
disekolah?


disekolah ?
39
sekolah?
Mendengarkan apa yang guru jelasin dan jangan bermain pada saat belajar
Berbaring sambal belajar itu sangat nyaman bagi saya
Belajar dengan penuh semangat, berlatih, serta bekerja keras agar cita – cita terwujud
Saya kalua memegang Hp terlalu lama saya akan malas rasa belajar, dan diganggu
kakak saya karena terkadang kakak saya jail.
Saya bertanya kepada kakak saya karena kakak saya sangat pandai dalam pelajaran
yang saya tanya
Nama : M. Rafa
Kelas : IX F
Nomor Absen : 21
Jenis Kelamin :L
Petunjuk

pelajaran ?
40





dalam belajar?

bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Bertanya

Mendengar musik
Ketemu maple yang kurang disukai
41
Orang tua dan teman.
Nama :Nabila Dwi Nova
Kelas : IX F
Nomor Absen : 22
Jenis Kelamin :P
Petunjuk

pelajaran ?





dalam belajar?

42
bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Mempelajari pelajaran tersebut di rumah kembali
Mendengarkan music,Ngemil
Belajar dengan sungguh-sungguh
Ketika menghadapi pelajaran yang sulit atau pelajaran yang tidak di sukai
Keoada OrangTua
Nama : Nadietya Rafif Pandya Pangestu
Kelas : IX F
Nomor Absen : 23
Jenis Kelamin :L
Petunjuk
43

pelajaran ?





dalam belajar?

bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Mengulang pelajaran yang dapat dari sekolah setelah sampai di rumah
44
Melihat sosmed dan mendengarkan lagu di handphon
Belajar dan les
Rekadang di saat mood atau Lelah,capekmembaca dan tidak semangat untuk belajar
Kepada Orang Tua dan Guru Les
Nama : Nafsyah Azqila Widani
Kelas : IX F
Nomor Absen : 24
Jenis Kelamin :p
Petunjuk

pelajaran ?
2. Apakah anda belajar sambil mendengarkan musik? √ √



45

dalam belajar?

bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Mendengarkan guru dan mengulang Kembali pelajaran di rumah
Mendengarkan Lagu dan Nyemil
Belajar dengan giat
Tidak ada
Guru Les
Nama : Nadzala Zoya Audia
Kelas : IX F
Nomor Absen : 25
Jenis Kelamin :P
46
Petunjuk

pelajaran ?





dalam belajar?

bermain?
disekolah?


disekolah ?
47
sekolah?
Yang saya lakukan untuk berusaha mengerti dan memahami mataa pelajaran sekolah
dengan mengulangi dan memahaminya kembali
Berbicara dengan teman sebangku
Melakukan membaca buku agar tahu apa yang akan keluar nanti di ujian
Jika ada materi yang membuat saya sulit itu akan membuat saya malas
mempelajarinya
Mencari solusi sendiri karna saya malas kalau harus bertanya kepada orang lain
walaupun saya merasakan kesulitan
Nama : Rachelia Zevanya Butar-Butar
Kelas : IX F
Nomor Absen : 26
Jenis Kelamin :P
Petunjuk
48
pelajaran ?





dalam belajar?

bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Iya saya berusaha semaksimal mungkin
Mendengarkan musik
Belajar
49
Karena banya rayuan dan main hp terus
Orang Tua
Nama : Rangga Maulana
Kelas : IX F
Nomor Absen : 27
Jenis Kelamin :L
Petunjuk

pelajaran ?





dalam belajar?
50
bermain?
disekolah?


disekolah ?

sekolah?
Mengulang Kembali dirumah
Ngemil
Belajar
Pelajaran yang tidak saya sukai
Orang Tua
Nama : Rival Medianto
Kelas : IX F
Nomor Absen : 28
Jenis Kelamin :L
51
Petunjuk

pelajaran ?





dalam belajar?

bermain?
disekolah?


disekolah ?
52
sekolah?
Memeplajari ulang
Mendengarkan musik
Belajar dengan tekun
Tidak Mood
Orang Tua
Nama :
Kelas : IX F
Nomor Absen :
Jenis Kelamin :
Petunjuk
1. Apakah dalam belajar anda selalu menghafal

pelajaran ?
2. Apakah anda belajar sambil mendengarkan musik?
3. Apakah anda melakukan sistem SKS ( sistem kebut

4. Anda merasa bersemangat ketika belajar salah satu

53
5. Ketika anda sedang mempunyai masalah apakah
6. Apakah anda merasa nyaman berada di sekolah?
7. Apakah fasilitas yang ada di sekolah sudah

8. Apakah guru anda membantu ketika anda kesulitan

dalam belajar?
9. Apakah anda membentuk kelompok belajar dengan

10. Apakah teman - teman anda suka mengajak
bermain?
11. Apakah orang tua bertanya tentang kegiatan
disekolah?
12. Apakah anda merasa sulit memahami pelajaran ?
13. Apakah ayah anda sering membaca?
14. Apakah setiap hari ibu anda memberi uang saku?
15. Apakah anda sering mengerjakan pekerjaan rumah

disekolah ?

sekolah?
Nama :
Kelas : IX F
Nomor Absen :
Jenis Kelamin :
54
Petunjuk

pelajaran ?





dalam belajar?

bermain?
disekolah?

disekolah ?
55
sekolah?
Nama :
Kelas : IX F
Nomor Absen :
Jenis Kelamin :
Petunjuk

pelajaran ?




56
dalam belajar?

bermain?
disekolah?

disekolah ?

sekolah?
Nama :
Kelas : IX F
Nomor Absen :
Jenis Kelamin :
Petunjuk
57

pelajaran ?





dalam belajar?

bermain?
disekolah?

disekolah ?

sekolah?
58
6. Analisis Sosiometri
7. Analisis Wawancara
Arifan Majdi :
Andi Yunka Khairiah :
Arifan Majdi :
Arifan Majdi :
Arifan Majdi :
Arifan Majdi :
Arifan Majdi :
Arifan Majdi :
Dari hasil wawancara yang telah penulis lakukan bersama klien, dapat
disimpulkan bahwa konseli memiliki permasalahan dalam
8. Analisis Observasi
9. Analisis SSCT
10. Analisis Who i am
C. Perkiraan Bantuan Yang Dapat Diberikan
Pada langkah ini yang harus diperhatikan guru adalah mengenal gejala-gejala awal
dari suatu masalah yang dihadapi siswa. Maksud dari gejala awal disini adalah apabila
siswa menujukkan tingkah laku berbeda atau menyimpang dari biasanya. Untuk
mengetahui gejala awal tidaklah mudah, karena harus dilakukan secara teliti dan hati-hati
dengan memperhatikan gejala-gejala yang nampak, kemudian dianalisis dan selanjutnya
dievaluasi. Apabila siswa menunjukkan tingkah laku atau hal-hal yang berbeda dari
59
biasanya, maka hal tersebut dapat diidentifikasi sebagai gejala dari suatu masalah yang
sedang dialami siswa.
Bantu sesama dengan menghibur orang-orang yang sedang mengalami kesedihan.

Meskipun disebut menghibur, kamu tidak harus melontarkan lelucon agar membuat
mereka tertawa. Caranya sangat simpel, yaitu dengarkan, pahami, bertanya seperlunya,
dan berikan saran jika diminta. Tunjukkan bahwa kamu berempati dan peduli kepada
mereka.
Jika seseorang mau menceritakan kisahnya kepadamu, itu artinya dirinya mau
membuka diri. Kamu perlu mendengarkannya dengan saksama dan penuh perhatian agar
orang tersebut merasa dihargai. Tanyakan hal-hal seperlunya, tetapi jangan sampai
memotong pembicaraan. Apabila mereka meminta saran, sampaikan apa yang kamu
ketahui dengan sikap yang santun. Jangan memberikan saran jika mereka tidak
memintanya.
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Beberapa cara lain untuk memperoleh data secara efektif juga dapat dilakukan dengan
memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah, asal tugas tersebut sudah dirancang konselor
untuk tujuan yang jelas, berbicara dengan orang-orang yang memiliki hubungan dengan
konseli, dan mencatat dengan teliti setiap informasi yang diperoleh. Dengan begitu,
konselor dapat meninjaunya kembali selama sesi konseling.
Keterampilan dan kemampuan mengumpulkan data sangat penting. Karena itu, ketika
kita memutuskan untuk menjadi konselor, kita harus banyak melatih diri untuk
mengembangkannya. Keefektifan kita supaya berhasil dalam membangun keterlibatan
dengan konseli serta menyalakan pengharapan dalam diri konseli, ditentukan dan diarahkan
oleh apa yang kita pelajari dari diri konseli dan masalah-masalahnya.
Memahami dan memberikan konseling secara alkitabiah kepada sesama adalah

kewajiban yang penuh tantangan, tetapi memberikan manfaat. Namun, kecerobohan dan
kelalaian ketika mengumpulkan data dapat merusak seluruh proses konseling. Oleh sebab
itu, konselor yang alkitabiah harus mengembangkan kemampuan dalam hal ini dengan
banyak berdoa dan kesungguhan dalam mempersiapkan dan mengerjakannya. Selamat
berlatih.
Program Bimbingan dan Konseling dibuat agar dapat mencegah masalah-masalah

yang akan terjadi kepada siswa dan supaya siswa di berikan Bimbingan dan Konseling
60
sesuai dengan perkembangan usianya. Pada jenjang pendidikan dasar, layanan bimbingan di
sekolah dasar bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tugas – tugas
perkembangan yang meliputi aspek pribadi sosial, pendidikan dan karier sesuai dengan
tuntutan lingkungan. Sehingga Bimbingan dan Konseling ini dapat diterima secara efektif
oleh siswa.
Bentuk perilaku bermasalah yang dilakukan oleh peserta didik bukanlah tanpa adanya
suatu alasan. Mereka melakukannya karena adanya alasan tertentu. Selain itu sikap yang
ditunjukkan peserta didik yang dianggap bermasalah janganlah diberi sanksi karena itu akan
membuat mereka lebih keras dan berontak lagi melainkan mereka sebenarnya
membutuhkan bimbingan dan bantuan yang tepat agar mereka tidak terhambat proses
perkembangannya dan peserta didik mampu mengerjakan tugasnya sebagai peserta didik
serta mencapai suatu pencapaian belajar.
B. SARAN
Sebagai calon pendidik sebaiknya mampu mengerti dan memahami kepribadian
peserta didiknya sehingga apabila pendidik menemui masalah pada siswanya.
Pendidik dapat mengambil upaya positif dalam mengatasi siswa yang bermasalah
disekolah tersebut.
Daftar Pustaka
61
Lampiran – Lampiran
A. Dokumentasi
Penyerahan surat izin kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pontianaak
Pembagian instrument kepada siswa kelas IX F
Klien wawancara
62

Laporan Bu Novi Ipan

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Bu Novi Ipan

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

MAKALAH

PRAKTIK ASSESMENT KELAS IX F SMPN 2 PONTIANAK

Arifan Majdi (112110053)

MATA KULIAH : PRAKTIK ASSESMENT

DOSEN PENGAMPU : NOVI WAHYU HIDAYANTI, M.PSI

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KENSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL

IKIP PGRI PONTIANAK

Pontianak, 7 oktober 2022

A. Gejala Klien ..............................................................................................

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA...............................................

4. Lukisan Tentang Konseli

5. Gambaran Secara Menyeluruh Tentang Klien

B. Alasan Pemilihan Kasus

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Kegiatan penelitian yang terpenting adalah pengumpulan data. Menyusun

Teknik observasi (pengamatan) merupakan salah satu cara pengumpulan

3. Daftar Cek Masalah

Bentuk kuesioner yang dibuat sebagai instrumen sangat beragam, seperti:

Setelah bentuk kuesioner ditetapkan, langkah selanjutnya adalah membuat

Nama : Aldza Art Thafiranza

Hari / Tanggal : Senin, 03 Oktober 2022

A. Jawablah sesuai dengan apa yang anda rasakan.

1. Apakah dalam belajar anda selalu menghafal √

2. Apakah anda belajar sambil mendengarkan musik? √

3. Apakah anda melakukan sistem SKS ( sistem kebut √

4. Anda merasa bersemangat ketika belajar salah satu √

5. Ketika anda sedang mempunyai masalah apakah √

7. Apakah fasilitas yang ada di sekolah sudah √

8. Apakah guru anda membantu ketika anda kesulitan √

9. Apakah anda membentuk kelompok belajar dengan √

12. Apakah anda merasa sulit memahami pelajaran ? √

13. Apakah ayah anda sering membaca? √

B. Isilah pertanyaan dibawah ini :

Nama : Andi Yunka Khairiah

Hari / Tanggal : Senin, 03 Oktober 2022

A. Jawablah sesuai dengan apa yang anda rasakan.

1. Apakah dalam belajar anda selalu menghafal √

2. Apakah anda belajar sambil mendengarkan musik? √

4. Anda merasa bersemangat ketika belajar salah satu √

5. Ketika anda sedang mempunyai masalah apakah √

7. Apakah fasilitas yang ada di sekolah sudah √

8. Apakah guru anda membantu ketika anda kesulitan √

9. Apakah anda membentuk kelompok belajar dengan √

12. Apakah anda merasa sulit memahami pelajaran ? √

13. Apakah ayah anda sering membaca? √

15. Apakah anda sering mengerjakan pekerjaan rumah √

B. Isilah pertanyaan dibawah ini :

Nama : Awi Rialdi

Hari / Tanggal : Senin, 03 Oktober 2022

A. Jawablah sesuai dengan apa yang anda rasakan.

1. Apakah dalam belajar anda selalu menghafal √

2. Apakah anda belajar sambil mendengarkan musik? √

3. Apakah anda melakukan sistem SKS ( sistem kebut √

4. Anda merasa bersemangat ketika belajar salah satu √

5. Ketika anda sedang mempunyai masalah apakah √

7. Apakah fasilitas yang ada di sekolah sudah √

8. Apakah guru anda membantu ketika anda kesulitan √

9. Apakah anda membentuk kelompok belajar dengan √

12. Apakah anda merasa sulit memahami pelajaran ? √

13. Apakah ayah anda sering membaca? √

15. Apakah anda sering mengerjakan pekerjaan rumah √