Di serahkan sebagai salah satu persyaratan untuk melengkapi tugas mata kuliah
“Psikologi Pendidikan”
Dosen Pengampu:
Risno Rahmat Ihtiar, M.Pd
Oleh
Intan Nor’Aini Husaini (2188203008)
Putri Amalia Rahma (2188203009)
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Bimbingan dan
Konseling” yang diampu oleh Bapak Risno Rahmat Ihtiar, M.Pd
Dalam makalah ini, penulis membahasa tentang “Konsep Dasar Bimbingan
dan Konseling; Analisis kasus, Diagnosis, Prognosis, dan Follow-up”. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, bagi segi isi
maupun tata Bahasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca dan diyakini makalah ini dapat di sempurnakan
semestinya.
Demikianlah atas apa yang penulis sampaikan terhadap pembuatan makalah
ini sebagai pembuka untuk memperkenalkan makalah yang telah dibuat. Penulis
mengharapkan agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca,
khusunya bagi mahasiswa yang sedang mempelajari mata kuliah Psikologi
Pendidikan. Apabila masih ada kesalahan atau kekurangan yang terdapat dalam
penulisan makalah, penulis memohon maaf sebesar-basarnya dan akhir kata
terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................2
D. Manfaat Penulisan...................................................................................2
1. Manfaat bagi Penulis...........................................................................2
2.Manfaat bagi Mahasiswa......................................................................3
3.Manfaat bagi Guru................................................................................3
4.Manfaat bagi Masyarakat.....................................................................3
BAB II ISI...............................................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................5
A. Generasi-Z.............................................................................................5
B. Karakteristik Generasi-Z.......................................................................5
C. Prinsip-Prinsip Psikologi Pendidikan dalam Pembelajaran..................6
D. Aspek-aspek Psikologi dalam Pembelajaran........................................7
E. Penerapan Prinsip-Prinsip Psikologi Pendidikan Dalam Pembelajaran
di Era Gen-Z..............................................................................................9
BAB IV SIMPULAN............................................................................................13
A. Simpulan.............................................................................................13
B. Saran....................................................................................................13
C. Keterbatasan........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki peran
penting dalam pembentukan karakter dan pengetahuan individu. Sekolah
tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar mengenai matematika, sains,
bahasa, dan subjek lainnya, tetapi juga sebagai tempat di mana anak-anak
belajar tentang nilai-nilai sosial, etika, dan norma-norma yang berlaku
dalam masyarakat. Dengan demikian, sekolah memiliki peran penting
dalam membentuk individu yang berpengetahuan dan berperilaku baik.
Selain itu, sekolah juga berfungsi sebagai tempat di mana anak-anak dapat
mengembangkan keterampilan interpersonal dan intrapersonal mereka.
Melalui interaksi dengan teman sebaya dan guru, anak-anak belajar
tentang kerjasama, empati, dan komunikasi yang efektif. Lebih dari itu,
sekolah adalah tempat di mana individu dipersiapkan untuk menjadi
anggota masyarakat yang produktif dan bertanggung jawab.
Namun, pada praktiknya dalam Lembaga Pendidikan atau sekolah di
Indonesia maish belum memenuhi peran-peran yang seharusnya dalam
membentuk dan membantu karakter individu. Sehingga, siswa masih
banyak yang berperilaku tidak bermoral.
Menurut Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 2
Tahun 1989, Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk bimbingan,
pengajaran, dan latihan. Perkataan bimbingan atau membimbing memiliki
dua makna yaitu bimbingan secara umum yang mempunyai arti sama
dengan mendidik atau menanamkan nilai-nilai, membina moral,
mengarahkan siswa supaya menjadi orang baik. Bimbingan secara khusus
yaitu sebagai suatu upaya atau program membantu mengoptimalkan
perkembangan siswa. Bimbingan ini diberikan melalui bantuan pemecahan
masalah yang dihadapi, serta dorongan bagi pengembangan potensi-
potensi yang dimiliki siswa.
1
2
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat bagi Penulis
a. Membantu penulis untuk mengembangkan pemikiran kritisnya, yaitu
kemampuan untuk berpikir secara objektif dan rasional untuk
memecahkan masalah.
b. Membantu penulis untuk mengembangkan keterampilan berpikir
sistematis, yaitu kemampuan untuk untuk menyusun ide-ide secara
logis dan teratur.
c. Penulisan makalah mengharuskan penulis untuk mencari dan
mempelajari bebagai informasi terkait topik “Konsep Dasar
Bimbingan dan Konseling; Analisis kasus, Diagnosis, Prognosis, dan
Follow-up”. Hal ini dapat membantu penulis untuk menambah
pengetahuannya.
2. Manfaat bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan informasi penting mengenai penerapan Analisis Kasus,
Diagnosis, Prognosis, dan Follow-Up dalam praktik BK di sekolah.
b. Memberikan wawasan dan pengetahuan baru akan bagaimana
penerapan Analisis Kasus, Diagnosis, Prognosis, dan Follow-Up
dalam praktik BK di sekolah.
c. Menjadikan sebagai gambaran atatu pratinjau mahasiswa dalam
mempersiapkan diri sebagai seorang guru di masa yang akan
mendatang.
3. Manfaat bagi Guru
a. Penulisan makalah dapat membantu meningkatkan profesionalisme
mereka. Hal ini karena makalah yang di tulis dapat menjadi bukti
bahwa memiliki kemampuan ilmiah dan profesional.
b. Penulisan makalah dapat membantu guru untuk mengembangkan
kreativitas dan inovasi mereka hal ini karena guru harus mampu
menghasilakn ide-ide baru dalam makalah yang mereka tulis
c. Penulisan makalah membantu guru untuk melakukan analisis
terhadap sebagai sumber informasi dan data. Hal ini dapat membantu
4
Lembaga pendidikan formal atau sekolah adalah salah satu dari subsistem
pendidikan karena lembaga pendidikan itu sesungguhnya identik dengan jaringan-
jaringan kemasyarakatan. Karena pada proses pendidikan dan pembelajaran di
sekolah terjadi aktivitas kemanusiaan dan pemanusiaan sejati. Sekolah
dikonsepsikan untuk mengemban fungsi reproduksi, penyadaran, dan mediasi
secara simultan. Ketiga pilar sekolah tersebut seharusnya mewarnai dalam
kegiatan pendidikan di sekolah. Apabila salah satunya pilar tersebut tidak jalan,
maka tidak akan memenuhi standar kegiatan kependidikan (Jurumiah, 2020).
Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari "guidance" dan
"counseling" dalam bahasa Inggris. "Guidance" atau akar katanya "guide"
bermakna menunjukkan, membimbing, membantu, menentukan, mengatur,
mengemudikan, memimpin, memberi saran, ataupun menuntun. Jadi bimbingan
dapat diartikan membantu atau menuntun. Menurut Sunaryo Hartadinata 2004
(Fiah, 2015) bimbingan untuk semua, "guidance for all". Statemen ini bermakna
bahwa bimbingan diberikan kepada setiap individu yang membutuhkan dalam
proses perkembangannya, yaitu individu yang ada di sekolah maupun luar
sekolah, laki atau perempuan, anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua.
Menurut Prayitno 2004 (Fiah, 2015) istilah konseling secara etimologis
berasal dari bahasa latin "consilen" yang berarti "dengan atau bersama", yang
dirangkai dengan "menerima" "memahami". ASCA (American School Counselor
Association) dalam (Fiah, 2015) mengemukakan bahwa konseling adalah
"hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan
pemberian kesempatan dari konselor kepada konseli, konselor mempergunakan
pengetahuan dan ketarmpilannya untuk membantu konselinya mengatasi masalah-
masalahnya.
Analisis atau tahap BK pengumpulan data adalah tahap pengumpulan data
yang berkenaan dengan siswa atau konseli. Data-data ini berkaitan dengan
kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, fisik, kondisi kesehatan, karakteristik
4
5
emosi, sikap, minat, motivasi, dan lain-lain. Tahap selanjutnya adalah Diagnosis,
yaitu kegiatan yang diambil untuk menetapkan faktor-faktor penyebab
berdasarkan hasil identifikasi masalah. Tahap ketiga yaitu Prognosis. Prognosis
dapat diartikan sebagai tahap peramalan akibat yang mungkin timbul dari masalah
atau dapat juga disebut tahap mengnai alternatif bantuan yang dapat diberikan.
Tahap terakhir yaitu Follow-up atau tindak lanjut merupakan suatu langkah
penentuan efektif atau tidaknya suatu usaha konseling yang telah dilaksanakan
(Sukmadinata, 2011).
BAB III
PEMBAHASAN
13
14
2) Data Wawancara
16
1. Analisis
Berdasarkan data yang telah diperoleh melalui pengumpulan data
seperti angket kebiasaan siswa, daftar cek masalah, dan wawancara,
dapat diketahui bahwa konseli mempunyai bakat dalam bidang
olahraga. Namun konseli mempunyai prestasi dalam bidang akademik
yang rendah. Bakat konseli dalam bidang nonakademik ini dapat
dikembangkan dan menjadi suatu kelebihan pada diri konseli.
17
BAB IV
SIMPULAN
A. Simpulan
B. Saran
Dengan dibuatnya makalah “Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling
yang meliputi analisis kasus, diagnosis, prognosis, dan follow-up dalam
praktik Bk di sekolah” ini, penulis ingin memberikan saran kepada:
1. Pendidik (Guru)
2. Guru Bimbingan Konseling
3. Lembaga Pendidikan
4. Siswa
C. Keterbatasan
Penulis menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan yang mungkin
terjadi selama penulisan. Keterbatasan yang pertama yaitu kurangnya
referensi dalam mencari materi “Konsep Dasar BK yang meliputi analisis
kasus, diagnosis, prognosis, dan follow-up dalam praktik BK di sekolah”.
Kemudian, kurangnya pengalaman. Baik itu pengalaman dalam penerapan
konsep dasar yang meliputi tahap-tahap BK, maupun pengalaman dalam
mempelajari Bimbingan Konseling itu sendiri. Oleh karena itu, penulis
memohon maaf jika masih terdapat kesalahan dalam penulisan maupun
penyampaian informasi. Penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran dari pembaca agar penulis dapat menyajikan karya tulis ilmiah yang
lebih baik untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
15