Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI KOGNITIVISTIK

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Belajar dan Pembelajaran
Yang dibina oleh
Dra. Tri Murti, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh
Kelompok 3:
Bunga Cika Alifvia (190151602620)
Dinda Oktafia Wardani (190151602524)
Dwi Wulandari (190151602438)
E9 PGSD

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnahnya.
Aamiin.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Belajar
dan Pembelajaran yang berjudul “Teori Kognitivistik”.
Dalam Penyelesaiannya, kami mendapat bantuan serta bimbingan dari beberapa pihak. Oleh
karena itu, sudah sepantasnya kami berterima kasih kepada Ibu Dra. Tri Murti, S.Pd., M.Pd selaku
pengampu mata kuliah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi calon guru SD pada
umumnya. Kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik kosa
kata ataupun isi dari makalah ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk kebaikan kami kedepannya.

Malang, 21 September 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Teori Kognitivistik...................................................................................................................3
B. Penerapan Teori Kognitivistik................................................................................................3
C. Ciri-ciri Pembelajaran Kognitivistik......................................................................................5
D. Prinsip-prinsip teori pembelajaran Kognitivistik.................................................................6
E. Kelebihan dan Kekurangan Teori Kognitivistik...................................................................7
BAB III.................................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................................9
A. Simpulan......................................................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................................................9

DAFTAR RUJUKAN........................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, dan tujuan
pembahasan.

A. Latar Belakang Masalah

Dalam rangka meningkatkan kemampuan pendidik, mereka harus memiliki dasar empiris yang
kuat untuk mendukung profesi mereka sebagai pengajar. Kenyataan yang ada, kurikulum yang
selama ini diajarkan di sekolah menengah kurang mampu mempersiapkan siswa untuk masuk ke
perguruan tinggi. Kemudian kurangnya pemahaman akan pentingnya relevansi pendidikan untuk
mengatasi masalah-masalah sosial dan budaya, serta bagaimana bentuk pengajaran untuk siswa
dengan beragam kemampuan intelektual.

Jerome S. Bruner, seorang peneliti terkemuka, memberikan beberapa gambaran tentang


perlunya teori pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran di dalam kelas, serta beberapa
contoh praktis untuk dapat menjadi bekal persiapan profesionalitas para guru.
Berdasarkan penelitian Jerome S.Bruner, menjelaskan bahwa dari segi psikologis dan dari desain
kurikulum pembalajaran sangatlah minim dibahas tentang teori pembelajaran. Teori pembelajaran
yang sudah ada selama ini, hanya terfokus pada kepentingan teoritis semata. Sebagai contoh, pada
saat membahas tentang teori perkembangan, seorang anak tidak diajarkan pengaruhnya terhadap
tantangan sosial dan bagaimana pengalaman nyata yang nantinya akan dialami anak ketika berada
di masyarakat. Masih banyak contoh-contoh lain, bagaimana sebuah teori pembelajaran tidak
menyentuh aspek sosial dari murud, dan hal ini merupakan bentuk pembodohan secara intelektual
dan tidak memiliki tangungjawab moral.

Dari permasalahan di atas, kita menyadari bahwa, sebuah teori pembelajaran sebaiknya juga
menyangkut suatu praktek untuk membimbing seseorang bagaimana caranya siswa memperoleh
pengetahuan dan keterampilan, pandangan hidup, serta pengetahuan akan kebudayaan masyarakat
sekitarnya. Akan hal itu, perlu adanya penjelasan dan pembahasan terkait dengan teori
pembelajaran. Agar lebih spesifik dan terfokus, dalam makalah ini akan hanya akan menguraikan
dan menjelaskan satu dari beberapa teori pembelajaran yang sudah ada, yaitu pada Teori
Pembelajaran Kognitivistik. Dan dari penjelasan ini nantinya diharapkan bisa memberikan
pemahaman yang utuh dan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Dengan berbekal
pemahaman yang utuh terkait teori pembelajaran yang dijadikan sebagai pemahaman dasar dalam
pembelajaran diharapkan siswa dapat menerima pembelajaran yang akan kita sampaikan dengan
baik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, yang menjadi pokok
permasalahan dalam makalah ini yaitu:
1. Apakah pengertian dari teori Kognitivistik ?
2. Bagaimana Penerapan teori Kognitivistik ?
3. Bagaimana ciri-ciri pembelajaran kognitivistik ?
4. Apa saja prinsip-prinsip dari teori kognitivistik ?

1
2

5. Apasaja kelebihan dan kekurangan dari teori kognitivistik ?


C. Tujuan Pembahasan
Mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah, maka dapat kami tarik
kesimpulan mengenai tujuan penulisan sebagai berikut :
1. Mengetahui tentang teori Kognitivistik.

2. Mengetahui penerapan teori Kognitivitik dalam Pembelajaran.

3. Mengetahui ciri-ciri pembelajaran dari teori Kognitivistik.

4. Mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran dari teori Kognitivistik.

5. Mengetahui kekurangan dan kelebihan dari teori Kognitivistik


BAB II
PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang pokok pembahasan yang tertulis pada rumusan masalah.
A. Teori Kognitivistik

Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan . secara umum kognitif
diartikan sebagai potensi intelektual yang terdiri dari tahapan; pengetahuan (Knowledge) ;
pemahaman (comprehention) ; penerapan (applicaton) ; analisis (analysis) ; sintesa
(sinthesis); evaluasi (evaluation) . Kognitif berarti persoalan yang menyangkut
kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional ( akal).

Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan
kemampuan aspek rasional yang dimiliki orang lain. Oleh sebab itu, kognitif berbeda
dengan teori behavioristik , yang lebih menekankan pada aspek kemampuan prilaku yang
diwujudkan dengan cara kemampuan merespon terhadap stimulus yang datang kepada
dirinya. Teori kognitif merupakan suatu bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai
model perseptual. Yaitu proses untuk membangun atau membimbing siswa dalam melatih
kemampuan mengoptimalkan proses pemahaman terhadap suatu objek. Teori kognitif
menyatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi dan pemahaman yang
tidak selalu dapat dilihat sebagai tingkah laku yang tampak.

Teori kognitif sangat besar pengaruhnya dalam proses pembelajaran di indonesia pada
umumnya lebih cenderung cognitif oriented ( berorientasi pada intelektual ) . Implikasinya
lulusan pendidikan atau pembelajaran kaya intelektual tapi miskin moral kepribadian.
mestinya proses pembelajaran harus mampu menjaga keseimbangan antara peran kognisi
dan peran afeksi , sehingga lulusan pendidikan memiliki kualitas intelektual dan
kepribadian yang seimbang . Secara umum teori kognitif memiliki pandangan bahwa
belajar atau pembelajaran adalah suatu proses yang menitikberatkan proses pembangun
ingatan , retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek aspek yang bersifat
intelektualitas , oleh sebab itu , belajar juga dapat dikatakan bagian dari kegiatan yang
melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks dan komprehensif ( Kartika, dkk., 2011)

B. Penerapan Teori Kognitivistik

Aplikasi teori belajar kognitivisme dalam pembelajaran yaitu guru harus memahami
bahwa siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak
usia pra sekolah dan awal sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda konkret,

3
4

keaktifan siswa sangat dipentingkan, guru menyusun materi dengan menggunakan pola
atau logika tertentu dari sederhana kekompleks, guru menciptakan pembelajaran yang
bermakna, memperhatian perbedaan individual siswa untuk mencapai keberhasilan siswa.

Berdasarkan prinsip teori pemrosesan informasi dirumuskan beberapa petunjuk


aplikasi teori pemrosesan informasi, yaitu :

(a) Guru hendaknya yakin bahwa setiap siswa memiliki perhatian terhadap apa yang
dipelajari. Karena itu untuk menarik perhatian siswa, guru dapat melakukan
tindakan dengan memberikan tanda tertentu misalnya tepuk tangan atau
menghentakkan papan tulis, berkeliling ruangan atau berbicara dengan irama,
memulai pelajaran dengan mengajukan pertanyaan yang membangkitkan minat
siswa terhadap topik yang dibicarakan,

(b) Membantu siswa membedakan iinformasi yang penting dengan informasi yang
tidak penting untul memusatkan perhatian misalnya dengan menuliskan tujuan
pembelajaran, waktu menjelaskan berhenti sejenak dan mengulangi lagi atau
meminta siswa mengulangi apa yang dijelaskan,

(c) Membantu siswa menghubungkan informasi yang baru dengan apa yang diketahui
misalnya dengan mengulangi hal-hal yang diketahui siswa untuk mengingat
kembali dan menghubungkan dengan informasi baru, menggunakan diagram atau
garis untuk menunnjukkan hubungan informasi baru dengan informasi yang
dimiliki,

(d) Sediakan waktu untuk mengulang dan memeriksa kembali informasi dengan
memulai pelajaran meninjau ulang pekerjaan rumah, mengadakan tes-tes pendek
yang sering, membuat permainan atau siswa saling berpasangan bertanya jawab,

(e) Sajikan pelajaran secara tersusun dan jelas misalnya menjelaskan tujuan
pembelajaran, membuat ikhtisar atau rangkuman, dan

(f) Utamakan pembelajaran bermakna bukan ingatan misalnya dengan mengajarkan


perbendaharaan kata-kata baru dan mengaitkannya dengan kata-kata yang sudah
dimiliki.

Strategi mengingat atau menyimpan informasi dalam ingatan dan mengingatnya kembali
bila dibutuhkan dapat dilakukan :
5

(a) Untuk menghafal informasi yang tidak membutuhkan pemahaman, gunakan


meneumonic (pembantu ingatan, kiat, atau jembatan keledai). Misalnya untuk
menghafal kata-kata ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan,
keamanan, nasional dengan mneumonic IPOLEKSOSBUD HANKAMNAS,

(b) Rumusan kembali dengan kalimat sendiri apa yang telah dipelajari, dan

(c) Untuk mengatasi inhibisi retroaktif dapat dilakukan berbagai cara misalnya
mengajarkan konsep serupa tidak dalam waktu yang bersamaan atau mengajarkan
materi serupa dengan metode yang berbeda.

C. Ciri-ciri Pembelajaran Kognitivistik

Pada Aliran kognitivistik ini terdapat ciri-ciri pokok. Adapun ciri-ciri dari aliran
kognitivistik yang dapat dilihat adalah sebagai berikut:

1) Mementingkan apa yang ada dalam diri manusia

2) Mementingkan keseluruhan dari pada bagian-bagian

3) Mementingkan peranan kognitif

4) Mementingkan kondisi waktu sekarang

5) Mementingkan pembentukan struktur kognitif

Belajar kognitif ciri khasnya terletak dalam belajar memperoleh dan mempergunakan
bentuk-bentuk representatif yang mewakili objek- objek itu direpresentasikan atau
dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan atau lambang, yang
semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental, misalnya seseorang menceritakan
pengalamannya selama mengadakan perjalanan ke luar negeri, setelah kembali ke
negerinya sendiri. Tempat- tempat yang dikunjuginya selama berada di lain negara tidak
dapat dibawa pulang, orangnya sendiri juga tidak hadir di tempat- tempat itu. Pada waktu
itu sedang bercerita, tetapi semua tanggapan-tanggapan, gagasan dan tanggapan itu
dituangkan dalam kata- kata yang disampaikan kepada orang yang mendengarkan
ceritanya
6

D. Prinsip-prinsip teori pembelajaran Kognitivistik

Teori belajar kognitif memaparkan bahwa belajar dengan memusatkan pada aktivitas
berpikir yang rumit (detail) dan sistem yang ada bisa mengubah cara pandang tentang
kehidupan.

Teori belajar kognitif difungsikan sebagai cara untuk menyelesaikan masalah simpel
dalam pembelajaran seperti menghafal dan juga menyelesaikan masalah rumit seperti
menganalisa.

Dengan begitu teori belajar kognitif memiliki prinsip umum yakni:

1. Aktivitas belajar merupakan perubahan pada sistem mental individu (perilaku)


2. Belajar merupakan aktivitas untuk menguasai materi dari catatan.
3. Langkah-langkah (proses) dalam belajar lebih esensial daripada hasil.
4. Sudut pandang (persepsi) adalah perangkat yang paling berperan dalam tindakan
seseorang.
5. Materi pembelajaran yang dikategorikan menjadi bentuk yang lebih kecil dan
dipisahkan akan menghilangkan esensi pengetahuan.
6. Belajar merupakan aktivitas privat yang meliputi mengumpulkan data, menghafal,
memahami data dan faktor mental lainnya.
7. Kegiatan belajar adalah rangkaian berpikir dengan kompleks.
8. Dalam rangkaian belajar sebaiknya tersusun berdasarkan dari urutan yang paling
simpel hingga paling rumit (kompleks)
9. Hal paling esensial dalam pembelajaran adalah pada keaktifan siswa.
Variasi latar belakang siswa harus dipahami karena akan sangat menentukan dalam
langkah selanjutnya.
7

E. Kelebihan dan Kekurangan Teori Kognitivistik

Teori pembelajaran kognitif memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Sebagian besar dalam kurikulum pendidikan negara Indonesia lebih menekankan


pada teori kognitif yang mengutamakan pada pengembangan pengetahuan yang
dimiliki pada setiap individu.
2. Pada metode pembelajaran kognitif pendidik hanya perlu memeberikan dasar-dasar
dari materi yang diajarkan unruk pengembangan dan kelanjutannya deserahkan pada
peserta didik, dan pendidik hanya perlu memantau, dan menjelaskan dari alur
pengembangan materi yang telah diberikan.
3. Dengan menerapkan teori kognitif ini maka pendidik dapat memaksimalkan ingatan
yang dimiliki oleh peserta didik untuk mengingat semua materi-materi yang
diberikan karena pada pembelajaran kognitif salah satunya menekankan pada daya
ingat peserta didik untuk selalu mengingat akan materi-materi yang telah diberikan.
4. Menurut para ahli kognitif itu sama artinya dengan kreasi atau pembuatan satu hal
baru atau membuat suatu yang baru dari hal yang sudah ada, maka dari itu dalam
metode belajar kognitif peserta didik harus lebih bisa mengkreasikan hal-hal baru
yang belum ada atau menginovasi hal yang sudah ada menjadi lebih baik lagi.
5. Metode kognitif ini mudah untuk diterapkan dan juga telah banyak diterapkan pada
pendidikan di Indonesia dalam segala tingkatan

Berikut adalah beberapa kelemahan dari teori kognitivistik :

1. Pada dasarnya teori kognitif ini lebih menekankan pada kemampuan ingatan peserta
didik, dan kemampuan ingatan masing-masing peserta didik, sehingga kelemahan
yang terjadi di sini adalah selalu menganggap semua peserta didik itu mempunyai
kemampuan daya ingat yang sama dan tidak dibeda-bedakan.
2. Adakalanya juga dalam metode ini tidak memperhatikan cara peserta didik dalam
mengeksplorasi atau mengembangkan pengetahuan dan cara-cara peserta didiknya
dalam mencarinya, karena pada dasarnya masing-masing peserta didik memiliki cara
yang berbeda-beda.
3. Apabila dalam pengajaran hanya menggunakan metode kognitif, maka dipastikan
peserta didik tidak akan mengerti sepenuhnya materi yang diberikan.
8

4. Jika dalam sekolah kejuruan hanya menggunakan metode kognitif tanpa adanya
metode pembelajaran lain maka peserta didik akan kesulitan dalam praktek kegiatan
atau materi.
5. Dalam menerapkan metode pembelajran kognitif perlu diperhatikan kemampuan
peserta didik untuk mengembangkan suatu materi yang telah diterimanya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan

Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan
kemampuan aspek rasional yang dimiliki orang lain. Oleh sebab itu, kognitif berbeda
dengan teori behavioristik , yang lebih menekankan pada aspek kemampuan prilaku yang
diwujudkan dengan cara kemampuan merespon terhadap stimulus yang datang kepada
dirinya. Teori kognitif merupakan suatu bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai
model perseptual. Yaitu proses untuk membangun atau membimbing siswa dalam melatih
kemampuan mengoptimalkan proses pemahaman terhadap suatu objek. Teori kognitif
menyatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi dan pemahaman yang
tidak selalu dapat dilihat sebagai tingkah laku yang tampak.
Adapun ciri-ciri dari aliran kognitivistik yang dapat dilihat adalah sebagai berikut:

1) Mementingkan apa yang ada dalam diri manusia

2) Mementingkan keseluruhan dari pada bagian-bagian

3) Mementingkan peranan kognitif

4) Mementingkan kondisi waktu sekarang

5) Mementingkan pembentukan struktur kognitif

B. Saran
Seharusnya dengan adanya makalah ini, calon guru dan guru bisa lebih
mengerti teori pembelajaran kognitivistik, dan dapat menerapkan dengan baik pada
kegiatan pembelajaran nanti.

9
DAFTAR RUJUKAN

Anis,Harisah.2020. Teori Belajar Kognitif. (online) https://www.tripven.com/teori-belajar-


kognitif/. Diakses pada 16 September 2020

Anonim.2018.Teori Kognitivistik.(online) https://www.slideshare.net/3ry21/teori-


kognitivistik. Diakses 16 September 2020

Aw, Eko. 2012. Makalah teori belajar. (online) http://eko-aw.blogspot.com/2012/04/makalah-


teori-belajar-teori.html?m=1 . Diakses pada 16 September 2020

Burhanuddin, Afid.2014.Kekurangan dan kelebihan teori konitif dan konstruktivistik.


(online) https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/06/07/kekurangan-dan-kelebihan-teori-
kognitif-dan-konstruktivistik-4/ Diakses pada 16 September 2020

10

Anda mungkin juga menyukai