Disusun Oleh
Kelompok 1:
Aditya Dwi Wahyuni (190151602664)
Aisyah Maghfirah (191151602502)
Zulfa Fatmawati (190151602600)
E9 PGSD
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan judul
“Hakikat Belajar dan Pembelajaran” yang dibina oleh ibu Dra. Tri Murti, S.Pd, M.Pd
selaku dosen mata kuliah Belajar dan Pembelajaran di Universitas Negeri Malang
dapat kami selesaikan.
Penyusun menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi sarana dalam bekal kami untuk jauh
lebih baik di masa yang akan datang. Penyusun berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi penyusun khususnya bagi pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran.................................................................3
2.2 Tujuan Belajar dan Pembelajaran........................................................................4
2.3 Fungsi Belajar dan Pembelajaran........................................................................8
2.4 Macam-Macam Teori Belajar dan Pembelajaran................................................9
BAB III PENUTUP.....................................................................................................14
3.1 Kesimpulan........................................................................................................14
3.2. Saran.................................................................................................................15
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang
SISDIKNAS adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Di era globalisasi yang serba modern menuntut setiap negara untuk
menghasilkan sumber daya manusia dengan kesiapan yang lebih matang dalam segala
hal. Bidang pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat berpengaruh untuk
mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi tuntutan
zaman. Namun, mendidik anak sejak dini hingga menjadi individu berkualitas dan
dapat mempertahankannya, perlu proses yang panjang. Untuk mewujudkan hal
tersebut, individu harus melakukan suatu proses yang disebut belajar.
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan
penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Nana Syaodih
Sukmadinata (2005) menyebutkan bahwa sebagian terbesar perkembangan individu
berlangsung melalui kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar tersebut terjadi proses
pembelajaran yang dapat membentuk individu yang berkualitas.
Berdasarkan uraian di atas maka penyusun mengajukan makalah yang
berjudul “ Hakikat Belajar dan Pembelajaran” yang nantinya dapat memperjelas
pengertian dan hakikat dari belajar dan pembelajaran itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan belajar dan pembelajaran?
1.2.2 Apakah tujuan dari belajar dan pembelajaran?
1.2.3 Apakah fungsi dari belajar dan pembelajaran?
1.2.4 Apa sajakah macam-macam teori belajar dan pembelajaran?
1
2
3
4
seperti kegiatan tatap muka maupun tidak langsung yaitu dengan menggunakan
berbagai media.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 ayat 20 dalam
belajar dan pembelajaran (Rusman, 2017:85), pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Jadi dari definisi pembelajaran diatas, pembelajaran adalah interaksi antara
pendidik dan peserta didik dalam proses belajar. Interaksi bisa dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung. Pembelajaran langsung misalnya dengan
pembelajaran di sekolah. Pembelajaran tidak langsung misalnya dengan bantuan
media seperti belajar online.
2.2 Tujuan Belajar dan Pembelajaran
2.2.1 Tujuan Belajar
Tujuan belajar menurut Sukandi (1983: 18) adalah mengadakan perubahan
tingkah laku dan perbuatan. Perubahan itu dapat dinyatakan sebagai suatu kecakapan
keterampilan, kebiasaan, sikap, pengertian, sebagai pengetahuan atau penerimaan dan
penghargaan. Sedangkan Surakhmad (1986) mengatakan bahwa tujuan belajar adalah
mengumpulkan pengetahuan, penanaman konsep dan pengetahuan, dan pembentukan
sikap dan perbuatan.
Tujuan belajar terdiri dari tiga komponen yaitu: Tingkah laku terminal,
kondisi-kondisi tes, dan standar perilaku.
1) Tingkah laku terminal adalah komponen tujuan belajar yang menentukan tingkah laku
siswa setelah belajar. Tingkah laku itu merupakan bagian tujuan yang menunjuk pada
hasil yang diharapkan dalam belajar.
2) Kondisi-kondisi tes, komponen ini menentukan situasi di mana siswa dituntut untuk
mempertunjukkan tingkah laku terminal. kondisi-kondisi tersebut perlu disiapkan
oleh guru, karena sering terjadi ulangan/ ujian yang diberikan oleh guru tidak sesuai
dengan materi pelajaran yang telah diberikan sebelumnya.
3) Ukuran-ukuran perilaku, komponen ini merupakan suatu pernyataan tentang ukuran
yang digunakan untuk membuat pertimbangan mengenai perilaku siswa. Suatu
ukuran menentukan tingkat minimal perilaku yang dapat diterima sebagai bukti,
5
bahwa siswa telah mencapai tujuan, misalnya: siswa telah dapat memecah suatu
masalah dalam waktu 10 menit. Ukuran-ukuran perilaku tersebut dirumuskan dalam
bentuk tingkah laku yang harus dikerjakan sebagai lambang tertentu, ketepatan
tingkah laku, jumlah kesalahan, kedapatan melakukan tindakan, atau kesesuainya
dengan teori tertentu.
Jadi, tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa
siswa telah melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa.
2.2.2 Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan
dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk
menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Proses pembelajaran adalah proses
membantu siswa belajar,yang ditandai dengan perubahan perilaku baik dalam aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik. Seorang guru hanya dapat dikatakan telah
melakukan kegiatan pembelajaran jika terjadi perubahan perilaku pada diri peserta
didik sebagai akibat dari kegiatan tersebut.
Merujuk pada tulisan Hamzah B. Uno (2008) berikut ini dikemukakan
beberapa pengertian tujuan pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu
sebagai berikut:
1) Robert F. Mager (1962) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku
yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat
kompetensi tertentu.
2) Kemp (1977) dan David E. Kapel (1981) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran
suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang
diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang
diharapkan.
3) Henry Ellington (1984) bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang
diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar.
6
interaksi antara stimulus dan respon. Berkenaan dengan perubahan tingkah laku
manusia, teori belajar behavioristic memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Perubahan perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan.
b. Mengamati perilaku manusia dari reaksi-reaksi yang timbul karena pengaruh
stimulus
c. Perilaku manusia sangat ditentukan oleh masa lalu. Artinya pengalaman yang
pernah terjadi akan mempengaruhi dan mewarnai perilaku manusia hari ini.
d. Pembentukan perilaku manusia lebih banyak diakibatkan oleh proses kebiasaan.
Kelebihan Teori Behavioristik:
a. Dapat mengganti stimulus yang satu dengan stimulus lainnya dan seterusnya samai
respons yang diinginkan muncul
b. Teori ini cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan
pebiasaan yang mengandung unsur-unsur kecepatan, spontanitas, dan daya tahan.
c. Teori behavioristic juga cocok digunakan untuk melatih anak yang masih
membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan dibiasakan,
suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung.
Kekurangan Teori Behavioristik:
a. Cenderung mengarahkan peserta didik untuk berpikir linier, konvergen, tidak
kreatif, tidak produktif dan cenderung mendudukkan peserta didik sebagai
individu yang pasif
b. Pembelajaran Peserta didik yang berpusat pada guru dan bersifat mekanistik dan
hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur
c. Penerapan metode yang salah dalam pembelajaran mengakibatkan terjadinya
proses pembelajaran yang tidak menyenangkan bagi peserta didik.
2) Teori Kognitif
Teori belajar kognitif dipelopori oleh Jean Piaget (1896-1980) seorang psikolog.
Menurut Piaget dalam (Rusman, 2017:119) belajar akan lebih berhasil apabila
disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa. Siswa hendaknya diberi
kesempatan untuk mereka bereksperimen/mencoba dengan objek fisik yang ditunjang
oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan dari guru. Seperti
10
c. Menyediakan peluang kepada siswa untuk berdiskusi baik dengan dirinya maupun
dengan siswa yang lain.
d. Menyediakan kesempatan yang cukup kepada siswa dalam memikirkan dan
mengerjakan tugas
e. Menumbuhkan sikap ingin tahu siswa melalui penggunaan model pembelajaran
yang beragam.
4) Teori Humanistik
Menurut teori humanistic tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia,
proses belajar dianggap bberhasil jika peserta didik telah memahami lingkungannya
dan dirinya. Aplikasi teori humanistic dalam proses pembelajaran cenderung
mendorong peserta didik untuk berpikir induktif. Teori ini mementingkan factor
pengalaman dan keterlibatan peserta didik secara aktif dalam belajar.
Implikasi dalam teori humanistic guru sebagai fasilitator. Guru sebagai
fasilitator dimaksudkan sebaiknya guru memberi perhatian kepada penciptaan
suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas. Guru memfasilitasi
pembelajaran yang berlangsung kepada siswa agar siswa bisa lebih aktif dalam
berpartisipasi dalam pembelajaran. Menurut teori humanistik, guru yang baik nbaik
yaitu guru yang memiliki rasa humor, adil, menarik, lebih demokratis, mampu
berhubungan dengan peserta didik dengan mudah dan wajar. Sedngkan guru yang
tidak efektif yaitu guru yang memiliki rasa humor yang rendah, mudah menjadi tidak
sabar, suka melukai perasaan peserta didik dengan komentar yang menyakitkan,
bertindak agak otoriter, dan kurang peka terhadap perubahan yang ada (Daryanto &
Rahmawati, 2015:80-81)
5) Teori Sibernetik
Teori sibernetik mementingkan system informasi dari pesan atau materi yang
dipelajari. Menurut teori sibernetik belajar adalah pemrosesan informasi. Proses
pengolahan informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyajian informasi, diikuti
dengan penyimpanan informasi, dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali
informasi-informasi yang disimpan dalam ingatan.
6) Teori Revolusi Sosiokultural
12
3.1 Kesimpulan
Belajar adalah proses atau aktivitas yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga bisa merubah pengalaman masa
lalu menjadi pengalaman baru dan bisa mengubah tingkah laku menjadi lebih baik
lagi.
Pembelajaran adalah interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam proses
belajar. Interaksi bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Pembelajaran langsung misalnya dengan pembelajaran di sekolah. Pembelajaran tidak
langsung misalnya dengan bantuan media seperti belajar online.
Tujuan belajar terdiri dari tiga komponen yaitu: Tingkah laku terminal, kondisi-
kondisi tes, dan standar perilaku. Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang
spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam
bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.Tujuan belajar
dan pembelajaran yang lebih spesifik dikemukakan oleh taksonomi Instruksional
Bloom. Menurut Bloom, siswa belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik terhadap lingkungannya.
Adapun fungsi dari adanya proses belajar antara lain : untuk memperoleh
pengetahuan, menanamkan konsep dan keterampilan, serta membentuk sikap. Fungsi
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan
baik.
Dari uraian di atas maka para pendidik dan para perancang pendidikan serta
pengembangan program-program pembelajaran perlu menyadari akan pentingnya
pemahaman terhadap hakikat belajar dan pembelajaran. Berbagai teori belajar dan
pembelajaran seperti teori behaviouristik, kognitif, konstruktivitas, humanistik,
sibernetik, dan revolusi sosiokultural penting untuk dimengerti dan diterapkan sesuai
dengan kondisi dan konteks pembelajaran yang dihadapi.
13
14
3.2. Saran
Diharapkan kepada para pembaca khususnya peserta didik, baik pelajar
maupun mahasiswa, para pendidik, para perancang pendidikan, serta pengembang
program-program pendidikan agar mengetahui hakikat dan teori belajar dan
pembelajaran sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR RUJUKAN
15