Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Oleh : Muhammad Afif Rahman


Nim : 2086233110006
Dosen Pengampu : Azizatur Rahmah
Nama Lembaga : S1 PIAUD
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN 2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita selalu panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala nikmat yang telah diberikan
kepada kita semua sehingga penyusunan makalah dengan judul “Hakikat Belajar dan
pembelajaran” dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam selalu kita
kirimkan kepada panutan dan tauladan hidup kita, yakni nabi Muhammad SAW. Yang telah
membawa hidup kita ini dari zaman kegelapan ke zaman terang-benderang.
Dalam penyusunan makalah ini. Penulis tidak dapat menyelesaikan makalah ini tanpa adanya
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis sangat berterima kasih
kepada Dosen mata kuliah Belajar dan Pembelajaran ibu Azizatur Rahmah dan teman-teman
yang telah mendukung pembuatan makalah ini.

Sungguh merupakan suatu kebanggaan dari penulis apabila makalah ini dapat terpakai sesuai
fungsinya, dan pembacanya dapat mengerti dengan jelas apa yang dibahas didalamnya. Tidak
lupa juga penulis menerima kritikan dan saran yang membangun, yang sangat diharapkan demi
memperbaiki pembuatan makalah di kemudian hari.

Banjarmasin, Oktober 2020

M.AFIF RAHMAN

2
DAFTAR ISI

HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.....................................................................................................1


KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………..……………………….3

BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN / LATAR BELAKANG............................................................................................................4
Latar Belakang.........................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
A. Pengertian Pembelajaran....................................................................................................................6
B. Ciri- Ciri Pembelajaran.........................................................................................................................7
C. Perbedaan Belajar, Mengajar , dan Pembelajaran..............................................................................9
BAB III........................................................................................................................................................13
KESIMPULAN.............................................................................................................................................13
DAFTAR RUJUKAN......................................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Revolusi di bidang teknologi komunikasi dan informasi ternyata telah mempengaruhi hampir
seluruh sendi-sendi kehidupan manusia modern, termasuk dalam dunia pendidikan dengan
munculnya istilah-istilah seperti e-learning, e-book sampai e-education. Revolusi ini juga
berpengaruh pada paradigma pendidikan akan “tempat” belajar, dimana gedung sekolah yang
berdiri tegak dengan atap dan dinding akan semakin tak populer karena manusia bisa belajar di
mana saja dengan bantuan teknologi. Di sini yang terpenting adalah interaksi manusia itu dengan
materi pelajaran dan proses terusannya, pemahaman dan penguasaan ilmu. Di mana (sekolah?)
atau kapan (pagi atau siang?) tidak lagi menjadi pertanyaan penting sebab otak manusia sekarang
sudah terbiasa dengan konsep ruang dan waktu yang bersifat relatif.
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam
pembentukan pribadi dan perilaku individu. Nana Syaodih Sukmadinata (2005) menyebutkan
bahwa sebagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar.

Moh. Surya (1997) menyebutkan bahwa belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai
hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Proses belajar pada hakekatnya juga merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat.
Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang belajar tidak dapat disaksikan.
Manusia hanya mungkin dapat menyaksikan dari adanya gejala-gejala perubahan perilaku yang
tampak. Oleh karena itu, George R. Knight (1982: 82) menganjurkan lebih banyak kebebasan
4
untuk berekspresi bagi peserta didik dan lingkungan yang lebih terbuka sehingga peserta didik
dapat mengerahkan energinya dengan cara yang efektif. Lebih lanjut, peserta didik harus
dianggap sebagai makhluk yang dinamis, sehingga harus diberi kesempatan untuk menentukan
harapan dan tujuan mereka dan guru (pendidik) lebih berperan sebagai penasehat, penunjuk
jalan, dan rekan seperjalanan. Guru bukanlah satu-satunya orang yang paling tahu. Oleh karena
itu, pembelajaran harus berpusat pada peserta didik(child centered), tidak tergantung pada text
book atau metode pengajaran tekstual.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari belajar dan pembelajaran?
2. Apakah tujuan belajar dan pembelajaran?
3. Apakah faktor yang memengaruhi belajar dan pembelajaran?

C. TUJUAN
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengajukan makalah yang berjudul “
Hakekat Belajar dan Pembelajaran” yang nantinya dapat memperjelas pengertian dan
hakekat dari belajar.

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian belajar dan pembelajaran.


2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan dari belajar dan pembelajaran.
3. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran
Secara umum istilah belajar dimaknai sebagai suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya
perubahan tingkah laku. Dengan pengertian demikian, maka pembelajaran dapat dimaknai
sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta
didik berubah ke arah yang lebih baik (Darsono, 2000: 24). Adapun yang dimaksud dengan
proses pembelajaran adalah sarana dan cara bagaimana suatu generasi belajar, atau dengan kata
lain bagaimana sarana belajar itu secara efektif digunakan. Hal ini tentu berbeda dengan proses
belajar yang diartikan sebagai cara bagaimana para pembelajar itu memiliki dan mengakses isi
pelajaran itu sendiri (Tilaar, 2002: 128).
Berangkat dari pengertian tersebut, maka dapat dipahami bahwa pembelajaran membutuhkan
hubungan dialogis yang sungguh-sungguh antara guru dan peserta didik, dimana penekanannya
adalah pada proses pembelajaran oleh peserta didik (student of learning), dan bukan pengajaran
oleh guru (teacher of teaching) (Suryosubroto, 1997: 34).
Konsep seperti ini membawa konsekuensi kepada fokus pembelajaran yang lebih ditekankan
pada keaktifan peserta didik sehingga proses yang terjadi dapat menjelaskan sejauh mana tujuan-
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh peserta didik.Keaktifan peserta
didik ini tidak hanya dituntut secara fisik saja, tetapi juga dari segi kejiwaan. Apabila hanya fisik
peserta didik saja yang aktif, tetapi pikiran dan mentalnya kurang aktif, maka kemungkinan besar
tujuan pembelajaran tidak tercapai. Ini sama halnya dengan peserta didik tidak belajar, karena
peserta didik tidak merasakan perubahan di dalam dirinya (Fathurrohman & Sutikno, 2007: 9).
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan,
sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dan tugas guruadalah
mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta
didik. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai usaha sadar pendidik untuk membantu peserta
didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.

6
Disini pendidik berperan sebagai fasilitator yang menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi
yang mendukung peningkatan kemampuan belajar peserta didik

B. Ciri - Ciri Pembelajaran

Oemar Hamalik (1999) memaparkan tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran,
yaitu:

1. Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang merupakan unsur-unsur
sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus.

2. Kesalingtergantungan, antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu


keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial, dan masing-masing memberikan sumbangannya
kepada sistem pembelajaran.

3. Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Ciri ini menjadi
dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia dan sistem pemerintahan, semuanya
memiliki tujuan. Sistem alami seperti: ekologi, sistem kehidupan hewan, memiliki unsur-unsur
yang saling ketergantungan satu sama lain, disusun sesuai dengan rencana tertentu, tetapi tidak
mempunyai tujuan tertentu. Tujuan sistem menuntun proses merancang sistem. Tujuan utama
sistem pembelajaran agar siswa belajar. Tugas seorang perancang sistem adalah mengorganisasi
tenaga, material, dan prosedur agar siswa belajar secara efisien dan efektif.

Selanjutnya ciri-ciri pembelajaran lebih detail adalah sebagai berikut:

1. Memiliki tujuan, yaitu untuk membentuk siswa dalam suatu perkembangan tertentu.
2. Terdapat mekanisme, prosedur, langkah-langkah, metode dan teknik yang direncanakan dan
didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Fokus materi ajar, terarah, dan terencana dengan baik.

7
4. Adanya aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungya kegiatan pembelajaran.
5. Aktor guru yang cermat dan tepat.
6. Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan siswa dalam proporsi masing-masing.
7. Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
8. Evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi produk.

Yang menjadi kunci untuk menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata
ajaran dan guru itu sendiri. Kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yang hendak dicapai,
dikembangkan dan diapresiasi. Mata ajaran yang ada dalam petunjuk kurikulum dapat ditentukan
hasil-hasil pendidikan yang diinginkan.

8
C. Perbedaan Belajar, Mengajar , dan Pembelajaran

BELAJAR
Kemamampuan manusia untuk berubah melalui proses belajar telah makin memperkokoh posisi
pentingnya belajar bagi kehidupan manusia, masalahnya apakah seluruh perubahan pada diri
manusia itu hanya merupakan akibat dari belajar atau adakah faktor lain ?, serta apa karakteristik
dari aktivitas belajar itu ?.  untuk memahami hal tersebut maka pemahaman tentang makna
belajar menjadi sangat penting, berikut ini akan dekemukakan beberapa definisi belajar yang
dikemukakan oleh para ahli.

Ada beberapa unsur-unsur belajar yaitu :

Unsur pertama mengindikasikan bahwa belajar harus menimbulkan perubahan dalam prilaku
misalnya dari prilaku buruk menjadi baik, perubahan keterampilan dari tidak bisa menjadi bisa,
perubahan pengetahuan dari tidak tahu menjadi tahu, perubahan sikap misalnya dari sikap
pesimis menjadi optimis, dan kemampuan bereaksi (response potentiality), khusus untuk
kemampuan bereaksi pada dasarnya menunjukan pengakuan terhadap adanya perbedaan antara
belajar dan penampilan hasil belajar

Unsur kedua menjelaskan bahwa perubahan yang terjadi relatif bersifat permanen, artinya
seseorang yang belajar akan mampu memelihara/mempertahankan/mereproduksi perubahan
yang diperolehnya dari suatu kegiatan belajar, namun perubahan tersebut tidak mesti untuk
selamanya/permanen mengingat dalam perkembangannya bisa terjadi gangguan-gangguan
terhadap perubahan yang telah terjadi, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu kemudian lupa
(berarti menjadi tidak tahu lagi)

Unsur ketiga  yang menyatakan bahwa Perubahan tersebut bukan karena kematangan atau
kondisi sesaat menunjukan bahwa perubahan yang terjadi karena kematangan seperti bayi yang
tadinya terlentang kemudian mampu tengkurap akibat pertumbuhan fisiknya, atau perubahan
yang terjadi pada orang yang mabuk atau dalam pengaruh obat tidak termasuk dalam kategori
belajar. Sementara itu unsur yang keempat menjelaskan bahwa proses belajar itu membutuhkan
latihan,
9
dan bahwa perubahan terjadi karena latihan dan pengalaman, oleh karena itu prinsip
pengulangan dan atau penguatan (reinforced practice) serta interaksi manusia dengan lingkungan
(pengalaman) sangat berperan dalam suatu aktivitas belajar, kata penguatan juga menunjukan
bahwa proses belajar memerlukan  penguatan agar perubahan yang telah terjadi dapat
dipertahankan tidak makin lemah atau bahkan musnah.

MENGAJAR
Suatu kegiatan yang biasa dilakukan oleh pengajar yang biasa disebut guru atau untuk
perguruan tinggi biasa disebut dengan dosen Pengertian yang umum dipahami orang terutama
mereka yang awam dalam bidang-bidang studi kependidikan, ialah bahwa mengajar itu
merupakan penyampaian pengetahuan dan kebudayaan kepada peserta didik. Dengan demikian,
tujuannya pun hanya berkisar sekitar pencapaian penguasaan siswa atas sejumlah pengetahuan
dan kebudayaan. Dari pengertian semacam ini timbul gambaran bahwa peranan dalam proses
pengajaran hanya dipegang oleh guru, sedangkan murid dibiarkan pasif.

Arifin (1978) dalam Syah mendefinisikan mengajar sebagai suatu rangkaian kegiatan
penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai, dan
mengembangkan bahan pelajaran. Definisi tidak jauh berbeda dengan definisi orang awam di
atas, karena sama-sama menekankan penguasaan pengetahuan (bahan pelajaran) belaka. Nuansa
(perbedaan tipis sekali) yang terdapat dalam definisi ini adalah adanya pengembangan
penguasaan siswa atas materi pelajaran. Namun, citra pengajaran yang hanya terpusat pada guru
masih juga tergambar dengan jelas. Dengan demikian, siswa selaku peserta didik dalam definisi
Arifin di atas, tetap tidak atau kurang aktif.
10
 PEMBELAJARAN
Istilah pembelajaran menjadi istilah yang makin populer dan banyak digunakan dalam dunia
pendidikan. Pembelajaran merupakan terjemahan dari Instruction dimana sebelumnya
dipadankan dengan istilah pengajaran, oleh karena itu terkadang terjadi penggunaan yang saling
mengganti antara istilah pembelajaran dengan pengajaran (mungkin lebih tepat pengajaran itu
sebagai terjemahan dari teaching).

Pengajaran diartikan sebagai proses belajar mengajar yang merupakan interaksi siswa dengan
lingkungan belajar yang dirancang sedemikian rupa  untuk mencapai tujuan pengajaran, yakni
kemampuan yang diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya
(Nana Sujana : 1996). Bila diperhatikan, pengertian pengajaran tersebut menunjukan titik berat
pada peran guru/dosen sebagai pengajar dengan segala kewenangannya serta menempatkan
pembelajar (siswa/mahasiswa) sebagai pihak yang bersifat pasif dan hanya bersifat menerima.
Pendekatan semacam ini disebut pendidikan yang berpusat pada guru/dosen (teacher centered
education) yang awalnya berkembang di Eropa ketika pengajar (guru/dosen) menjadi satu-
satunya sumber belajar, namun dengan berkembangnya teknologi termasuk bidang percetakan
serta perkembangan bidang-bidang ilmu pendidikan telah menyebabkan
pola/pendekatan teacher-centered education tidak dapat dipertahankan lagi. Sementara itu bila
diperhatikan penggunan istilah pembelajaran lebih mengacu pada upaya menempatkan
siswa/mahasiswa sebagai pihak yang aktif (student-centered education) dalam perannya menjadi
seorang pembelajar, oleh karena itu penggunaan istilah yang berbeda (pengajaran dan
pembelajaran) untuk padanan kata instruction didalamnya mengandung wawasan dasar yang
berbeda dalam memposisikan siswa/mahasiswa dalam suatu proses belajar mengajar,
dari teacher centered education menjadi student centered education
Untuk lebih memahami makna dari istilah pembelajaran, berikut ini akan dikemukakan beberapa
definisi tentang pembelajaran :

1. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur  manusiawi,


material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi  dalam mencapai
tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik : 1999).
11
2. Pembelajaran : Keseluruhan peraturan kegiataan yang memungkinkan dan berkenaan
dengan terjadinya interaksi belajar mengajar (Mac Donald)
3. Proses belajar mengajar atau pembelajaran membantu pelajar mengembangkan potensi
intelektual yang ada padanya. Proses pembelajaran yang juga merupakan proses
pendidikan dilangsungkan di dalam lembaga yang mengadakan proses pembelajaran itu.
(J.Drost,SJ)
4.   Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan
belajar (D. Sudjana)
  Dari pengertian tersebut nampak  bahwa pembelajaran  merupakan proses yang kompleks , di
dalamnya mencakup proses/kegiatan belajar dan kegiatan mengajar. Kegiatan belajar terutma
terjadi pada siswa dengan segala aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sedangkan kegiatan
mengajar diperankan oleh guru atau doses dalam perannya sebagai fasilitator dan desainer proses
pembelajaran. Oleh karena itu kualitas proses pembelajaran termasuk juga hasil-hasilnya sangat
ditentukan oleh kualitas interaksi dalam proses tersebut, meskipun dikarenakan kewenangannya
peran guru/dosen akan lebih menonjol bila dilihat dari sudut manajemen pembelajaran. Dalam
suatu institusi pendidikan, murid/mahasiswa dipandang pihak yang belajar, guru/dosen sebagai 
pihak yang mengajar dan seluruh konstelasi tersebut serta komponen-komponennya dalam suatu
setting tertentu pada dasarnya menggambarkan suatu proses pembelajaran yang merupakan salah
satu aktivitas penting dalam proses pendidikan pada institusi pendidikan. proses pembelajaran
merupakan suatu interaksi antara pembelajar (siswa/mahasiswa) dan pengajar (guru/dosen)
dalam suatu interaksi  sosial yang khas (interaksi edukatif) guna mencapai tujuan pembelajaran.
Pelajar adalah pihak yang harus memanfaatkan proses tersebut untuk mencapai tujuan belajarnya
dan guru/dosen merupakan pihak yang harus membantu terciptanya proses yang kondusif bagi
efektivitas  dan efisiensi pencapaian tujuan belajar siswa sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan dengan mengacu pada kurikulum dan bahan ajar tertentu untuk kemudian dipilih
metoda dan media yang tepat
12

BAB III

PENUTUP

Terimakasih atas perhatian dan kerja samanya kepada ibu Dosen Azizatur Rahmah dan teman
teman sekalian atas selesai nya makalah ini maka dari itu saya pribadi meminta maaf apabila ada
kekurangan atau kekeliruan dalam penulisan makna ataupun huruf mohon agar dimaklumi.
akhirukalam summassalamualaikum wr wb

A. KESIMPULAN

belajar adalah suatu proses perubahan kepribadian seseorang


dimana perubahaan tersebut dalam bentuk peningkatan kualitas
perilaku, seperti peningkatan pengetahuan, keterampilan, daya
pikir, pemahaman, sikap, dan berbagai kemampuan lainnya.
Yang bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja asal ada kemauan dan niat.

B. SARAN
Semoga saja makalah saya ini bisa jadi pembelajaran bagi mahasiswa lain.
13
DAFTAR RUJUKAN

Makalah Hakekat Belajar dan pembelajaran | Alamsyah.com


alamjhie.wordpress.com/2011/11/19/makalah-hakekat-belajar...

http://www.informasi-pendidikan.com/2014/01/prinsip-prinsip-pembelajaran.html

https://uharsputra.wordpress.com/pendidikan/keguruan/belajar-mengajar-dan-
pembelajaran/

https://www.facebook.com/photo.php?
fbid=115473401951117&set=a.104029083095549.10398.100004653727876&type=1&theater
14

Anda mungkin juga menyukai