• Gaya pengasuhan ini seringkali hanya melakukan apa yang mereka pikir perlu
dulu.
• Remaja memiliki hubungan pertemanan yang lebih kuat dan saling mempengaruhi.
• Orangtua juga butuh belajar, yakni untuk memahami dirinya sendiri. Seperti apa gaya
komunikasi, gaya mendidik, dan pola asuhnya sebagai orangtua. Orangtua harus
• Gaya otoriter (o) Menghasilkan anak yang pasif karena semua keputusan ditentukan orangtua Anak tidak
memiliki kendali terhadap diri sendiri karena semua diatur dan diarahkan orangtua.
• Gaya permisif (P) menghasilkan anak yang menunjukkan perilaku membangkang tanpa aturan karena orangtua
tidak memberi arahan dan aturan yang jelas. Anak sulit mengantisipasi, mudah curiga, dan tidak percaya dengan
lingkungan karena tidak adanya konsistensi aturan dari orangtua.
• Gaya apresiatif (A) menghasilkan anak kooperatif karena orangtua menerapkan aturan yang konsisten. Anak
mampu mengantisipasi konsekuensi dan mengarahkan perilaku nya. Anak tampil percaya diri karena yakin
perilakunya tepat sesuai dengan penerapan aturan yang konsisten
5. Kesehatan Mental
Minimnya keterampilan sosial pada remaja kerap menjadi salah satu
sumber stres atau depresi.
• SEKSUALITAS adalah bagian dari diri manusia mengenai jenis kelaminnya, identitas
gender dan peran, orientasi seksual, erotisme, kenikmatan, kemesraan, dan
reproduksi (WHO, 2006).
• Ketertarikan pada lawan jenis pada remaja pada umumnya diwujudkan dengan
pacaran. Remaja harus waspada sampai sejauh mana aktivitas pacarannya untuk
mencegahnya dari perilaku pacaran yang berisiko, yaitu yang mengarah pada
HUBUNGAN SEKS SEBELUM MENIKAH atau SEKS PRA NIKAH (sex before marriage).
1. TERLALU MUDA.
• Ibu hamil pertama di usia kurang dari 21 tahun. Hal ini harus
dihindari karena:
• Kondisi rahim dan panggul belum berkembang secara optimal
• Mental belum siap menghadapi kehamilan dan menjalankan
peran ibu
• Bayi yang dilahirkan berpotensi prematur (lahir sebelum
waktunya)
• Berpotensi terjadi perdarahan yang berakibat kematian pada ibu
dan bayinya
• Berpotensi mengalami kanker leher rahim
• Kurang optimalnya ibu untuk memelihara bayinya secara baik
• SUMBER ENERGI (sumber tenaga): karbohidrat (beras, jagung, umbi-umbian, mie, kentang,
roti, minyak, mentega, dan santan yang mengandung lemak)
• SUMBER PROTEIN (zat pembangun): sumber hewani (daging, ayam, ikan, telur), sumber
nabati (kacang-kacangan, biji-bijian, tahu, tempe). Zat ini diperlukan untuk pertumbuhan,
perkembangan badan, pembentukan jaringan baru dan pemeliharaan tubuh.
• LEMAK : minyak goreng, mentega, susu, daging, ikan. Namun makanan berlemak seperti
gajih, kulit, susu berlemak disarankan untuk tidak dikonsumsi berlebihan, karena dapat
mengganggu kesehatan.
• VITAMIN (zat pengatur): sayuran dan buah-buahan. Vitamin yang diperlukan antara lain
vitamin B6, asam folat, B12, A, C, D dan E.
• MINERAL : diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan selama masa pubertas.
Kalsium: susu/makanan hasil olahan susu (keju), makanan yang difermentasi (tempe,
oncom, tauco). Sumber Zn (seng) : ikan, kerang, sayuran.
GANGGUAN KESEHATAN
YANG TERKAIT DENGAN
GIZI REMAJA
• Anemia
• Anemia merupakan masalah kesehatan akibat
kekurangan hemoglobin (sel darah merah) dalam
tubuh. Hemoglobin memiliki fungsi penting untuk
mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan
hemoglobin dapat mengakibatkan tubuh mudah
letih, lelah, dan lesu sehingga mengganggu aktivitas.
• Anemia juga berdampak sangat serius karena remaja
putri adalah calon ibu yang nantinya akan
mengandung anaknya. Jika tidak segera ditangani
dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi yang
berbahaya bagi ibu dan bayi yang dilahirkannya
seperti persalinan prematur, berat badan lahir rendah,
dan memperbesar risiko bayi mengalami stunting.
PENYEBAB remaja perempuan sering terkena anemia:
• Kandungan zat besi dalam makanan kurang sehingga tidak
mencukupi kebutuhan tubuh.
• Perempuan mengeluarkan haid, sehingga zat besi pun ikut terbuang.
• Diet yang berlebihan.
• Infeksi cacing yang berlangsung lama, sehingga menyebabkan
perdarahan pada dinding usus.
• Selain itu anemia juga dapat disebabkan karena perdarahan, sel darah
mudah rusak, dan gangguan pembentukan sel darah.
GEJALA anemia:
• Mudah lelah
• Sulit tidur
• Kurang/hilang nafsu makan
• Sulit berkonsentrasi
• Lemah/lesu q Pusing dan mata berkunang-kunang terutama ketika
bangkit dari duduk
CARA AGAR TERHINDAR DARI ANEMIA
Agar tidak mengalami anemia, pemenuhi asupan zat besi yang bersumber dari:
• HEWANI: daging, unggas, ikan, hati, dan organ bagian dalam.
• NABATI: sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, sereal/gandum.
• Makanan kaya VITAMIN C: jambu biji, jeruk, apel, nanas, mangga.
Hindari/kurangi minum teh, kopi, susu coklat karena dapat menghambat
penyerapan zat besi kedalam tubuh.
• PIL/TABLET ZAT BESI. Remaja perempuan yang sedang haid atau wanita hamil
sangat dianjurkan minum tablet zat besi 1 butir/hari (selama haid/usia
kehamilan 6-9 bulan). Wanita hamil yang kekurangan darah/anemia dapat
menyebabkan infeksi, perdarahan saat melahirkan bahkan kelahiran prematur
serta kematian pada ibu atau bayi. Pada ibu yang menyusui dapat
menyebabkan kekurangan gizi pada bayi.
Kelainan Pola Makan atau eating disorders.
Biasanya pada usia ini, remaja mengalami perubahan gaya
hidup dan kebiasaan makan salah yang dapat mempengaruhi
jumlah konsumsi makanan dan zat gizi.
• ANOREXIA NERVOSA. Mereka MENGANGGAP TUBUHNYA
TERLALU GEMUK/AKAN MENJADI GEMUK sehingga
membuat mereka MENGURANGI PORSI MAKAN, semakin
hari semakin sedikit.
Ada tiga jenis pemicu stres yang umum dialami remaja atau pelajar:
• Sosial. Stres sosial membuat tekanan teman sebaya yang serius
pada remaja. Menghadapi hubungan baru, menyeimbangkan
sekolah dengan kehidupan sosial, menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru, semuanya memicu stres pada remaja.
• Pendidikan. Jadwal sekolah yang padat, nilai rendah atau tidak
sesuai ekspektasi diri atau orangtua, ujian, tanggung jawab, dan
manajemen waktu yang buruk semuanya mengarah pada
menumpuknya stres akademik. Stres ini tidak terkait dengan
kehidupan akademik atau sosial.
• Kehidupan sehari-hari. Ini dapat mencakup perjalanan sehari-hari
khususnya di kota besar yang sering macet, kerja paruh waktu,
persoalan keuangan, dan sebagainya.