Pelatihan Teknis
Program Bangga Kencana
Bagi Penyuluh Lapangan
Keluarga Berencana (PLKB)
Non Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas disusunnya
“Bahan Ajar Teknik Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) dan Konseling”
Pelatihan Teknis Program Bangga kencana Bagi Penyuluh Lapangan Keluarga
Berencana (PLKB) Non Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Kepada semua pihak yang telah banyak berperan dan berkontribusi dalam
memberikan sumbangan pemikiran, saran serta pendapat dalam penyusunan bahan
ajar ini kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih.
ii
Daftar Isi
Table of Contents
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
A. Pengertian KIE................................................................................................5
C. Sasaran KIE.....................................................................................................7
D. Komponen KIE...............................................................................................8
A. Jenis KIE.........................................................................................................9
B. Bentuk KIE.....................................................................................................9
C. Prinsip-prinsip KIE........................................................................................10
A. Media KIE.....................................................................................................14
C. Materi KIE.....................................................................................................22
D. Rangkuman...................................................................................................25
A. Langkah-langkah KIE...................................................................................27
BAB V KONSELING............................................................................................33
iii
B. Keterampilan Mikro dalam Konseling..........................................................36
A. Latar Belakang..............................................................................................50
BAB IX PENUTUP............................................................................................107
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................110
iv
BAB I
KONSEP DASAR KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI
PLKB non PNS merupakan salah satu ujung tombak program sangat strategis
perannya dalam melakukan pembinaan langsung kepada indivudu, keluarga dan
masyarakat di tingkat desa/ kelurahan. Oleh karena itu para PLKB perlu dibekali
pengetahuan tentang program Bangga Kencana dengan jelas dalam melakukan
pembinaan kepada individu, keluarga dan masyarakat di tingkat desa/ kelurahan
sehingga dapat melaksanakan tugas dalam memberikan KIE dan Konseling
program Bangga Kencana dengan mudah dan percaya diri.
Bahan Ajar Teknik KIE dan Konseling ini dimaksudkan untuk menyiapkan pesan
tentang KIE dan konseling program Bangga Kencana, agar kegiatan pelayanan
KIE dan Konseling Program Bangga Kencana dapat dilaksanakan secara
profesional di tingkah desa/ kelurahan.
A. Pengertian KIE
KIE merupakan gabungan dari tiga konsep, yaitu Komunikasi, Informasi dan
Edukasi. Pengertian ketiga konsep tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain.
BKKBN mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses penyampaian isi pesan
dari seseorang kepada pihak lain untuk mendapatkan tanggapan, informasi
5
sebagai data dan fakta untuk diketahui dan dimanfaatkan oleh siapa saja,
sementara edukasi didefinisikan sebagai sesuatu kegiatan yang mendorong
terjadinya perubahan (pengetahuan, sikap, perilaku dan keterampilan) seseorang,
kelompok dan masyarakat. KIE juga biasa disebut dengan penyuluhan adalah
suatu kegiatan dimana terjadi proses komunikasi dan edukasi dengan penyebaran
informasi.
B. Tujuan KIE
Tujuan KIE adalah mengubah sikap mental, kepercayaan nilai-nilai dan perilaku
individu serta kelompok masyarakat (BKKBN, 2011). Ditambahkan dalam Soleh
(2011), dalam kaitannya dengan program KB, tujuan dilaksanakannya program
KIE adalah :
6
1. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek KB sehingga tercapai
penambahan peserta baru.
2. Membina kelestarian peserta KB.
3. Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio-kultural yang dapat menjamin
berlangsungnya proses penerimaan.
4. Mendorong terjadinya proses perubahan perilaku ke arah yang positif,
peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara
wajar sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai
perilaku yang sehat dan bertanggung jawab.
Sementara BKKBN (2010) merangkum bahwa tujuan KIE program KKB untuk
mempercepat pencapaian suatu perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku
individu, keluarga dan masyarakat tentang kependudukan dan KB yang dapat
dilakukan melalui berbagai saluran komunikasi.
C. Sasaran KIE
Menurut BKKBN (2010), berdasarkan tujuan yang disebutkan di atas dapat
diketahui sasaran KIE adalah sebagai berikut :
1. Individu
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas
di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian
serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
2. Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat
di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
3. Masyarakat
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling
tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk
7
mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas
yang teratur.
D. Komponen KIE
Dalam mempelajari KIE maka kita harus mengetahui pula komponen dari
KIE, yaitu :
1. Pemberi KIE (Penyuluh KB, Toma, Toga atau Kader).
2. Penerima KIE (Individu, Keluarga, Masyarakat).
3. Isi KIE.
4. Cara/metode menyampaikan KIE
5. Media penyampaian KIE
6. Hasil KIE
8
BAB II
JENIS DAN BENTUK KIE
A. Jenis KIE
1. KIE Individu
KIE individu merupakan suatu proses KIE timbul secara langsung anatara
petugas KIE dengan individu sasaran program KB. Biasanya dilakukan oleh
PLKB dalam kegiatan kunjungan rumah atau jika sasaran individu mendatangi
PLKB untuk mendapatkan KIE sesuai keinginannya.
2. KIE Kelompok
KIE kelompok merupakan suatu proses KIE timbul secara langsung antara
petugas KIE dengan kelompok (2-15 orang). PLKB harus mempunyai jadwal
kegiatan rutin pertemuan-pertemuan di tingkat kelurahan dan kelompok
kegiatan (poktan) yang ada. Contohnya kegiatan pertemuan rutin bulanan di
tingkat kelurahan, kegiatan poktan BKB,BKR, BKL dan UPPKS.
3. KIE Massa
KIE massa merupakan suatu proses KIE tentang program KKB yang dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam
jumlah yang besar. PLKB bisa berkoordinasi dengan SKPDKB untuk minta
bantuan mobil penerangan (Mupen) untuk menanyakan film program KKB
dan mobil pelayanan (Muyan) untuk melakukan pelayanan KB disaat
kegiatan-kegiatan momentum.
B. Bentuk KIE
1. KIE Tatap Muka
KIE tatap muka biasanya dilakukan oleh PLKB pada saat kunjungan rumah
atau jika sasaran individu mendatangi PLKB di kelurahan. Sasara KIE
individu dalam kegiatan kunjungan rumah adalah bisa calon akseptor KB atau
9
ibu hamil atau peserta KB pasca pelayanan atau pasca rujukan komplikasi atau
juga keluarga yang mempunyai balita atau keluarga yang mempunyai remaja
atau keluarga yang mempunyai lansia atau keluarga yang mempunyai
permasalahan yang berhubungan dengan program KB.
2. KIE Penyuluhan
Biasanya dilakukan di pendopo kelurahan atau dipertemuan tingkat RW,
pertemuan RT atau pertemuan rutin lainnya (di poktan posyandu, BKB, BKR,
BKL dan UPPKS). Sasaran KIE kelompok adalah masyarakat setempat yang
disesuaikan dengan tema KIE-nya dan berjumlah antara 2 sampai 15 orang.
Jika KIE kelompok akan menyampaikan informasi tentang Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) maka sasarannya adalah pasangan calon
akseptor, ibu pasca melahirkan dan akseptor non MKJP. PLKB harus juga
mengguncang peserta KB MKJP untuk ikut menyampaikan testimoninya
sehingga KIE yang dilakukan akan lebih efektif dan berhasil.
C. Prinsip-prinsip KIE
Pada dasarnya kegiatan advokasi dan KIE adalah untuk melakukan perubahan,
maka akan selalu ada resistensi, oposisi dan konflik. Tidak ada faktor tunggal
yang menjamin keberhasilan KIE. Beberapa prinsip di bawah ini dapat dijadikan
pedoman dalam melakukan KIE yang sukses :
1. Realistis
10
Advokasi dan KIE yang berhasil bersandar pada isu dan agenda yang spesifik,
jelas dan terukur. Biasanya berdasarkan identifikasi permasalahan atau hasil
dari analisis pendataan keluarga.
2. Sistematis
Advokasi dan KIE adalah seni tetapi bukan lukisan abstrak sehingga
diperlukan perencanaan yang akurat. KIE memerlukan perencanaan yang
matang mulai dari persiapan sampai tahapan pelaksanaan dan evaluasi.
3. Taktis
Advokasi dan KIE tidak mungkin dlakukan secara sendri sehingga harus
membangun kemitraan. PLKB hendaknya selalu membangun hubungan baik
dengan mitra kerja, antara lain Kepala Desa/Lurah, Kepala Puskesmas, dokter,
bidan, tokoh agama, tokoh masyarakat, PKK, LSM lainnya, kader dan
masyarakat.
4. Strategis
KIE tidak selalu menjadi kegiatan yang berdiri sendiri namun bisa dilakukan
secara integratif dengan kegiatan lainnya di lini lapangan (bersifat luwes
sesuai karakteristik wilayahnya).
5. Berani
KIE yang bertujuan mengubah sikap mental, kepercayaan nilai-nilai perilaku
individu serta kelompok masyarakat haruslah bersifat berani memberikan
informasi yang jujur apa adanya. Contohnya efek samping alat dan obat
kontrasepsi.
11
4. Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari
kehidupan sehari-hari.
5. Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan resiko yang dimiliki
sasaran.
12
6. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dilakukan mengacu kepada rencana KIE yang telah disusun,
sedangkan evaluasi dilakukan secara berkala untuk melihat proses, hasil
ataupun dampak dari KIE Bangga Kencana yang dilakukan. Contoh : setelah 3
bulan apakah sasaran calon abseptor pada saat KIE sudah mendapatkan
pelayanan KB.
13
BAB III
MEDIA KIE
A. Media KIE
Media berarti wadah atau sarana merupakan salah satu unsur dalam komunikasi
yang memainkan peranan penting dalam proses pelaksanaan KIE karena
efektifitas KIE itu tergantung pada ketepatan media yang digunakan.
14
a. Pertama, bersifat melembaga, pihak yang mengelola media melibatkan banyak
individu mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian
informasi.
b. Kedua, bersifat satu arah.
c. Ketiga, jangkauan yang luas, artinya media massa memiliki kemampuan untuk
menghadapi jangkauan yang lebih luas dan kecepatan dari segi waktu. Juga,
bergerak secara luas dan simultan dimana dalam waktu bersamaan informasi
yang disebarkan dapat diterima oleh banyak individu.
d. Keempat, pesan yang disampiakan dapat diserap oleh siapa saja tanpa
membedakan faktor demografi seperti jenis kelamin, usia, suku bangsa, dan
bahkan tingkat pendidikan.
e. Kelima, dalam penyampaian pesan media massa memakai peralatan teknis dan
mekanis.
Dalam Amri (2010) berdasarkan bentuknya, media terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
a. Media Cetak
Media cetak merupakan sekumpulan bahan-bahan informasi yang dicetak di
atas kertas, dengan maksud untuk mencapai tujuan seperti memotivasi tingkat
perhatian dan perilaku seseorang, menyampaikan informasi dan pengetahuan
serta memberikan instruksi.
Kelebihan :
1) Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya atau
menglipingnya.
2) Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat memberikan visual berupa
gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.
3) Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus
mencetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.
Kekurangan :
Lambat, dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat karena media
cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi kepada
15
masyarakat dan harus menunggu turun cetak. Media cetak sering kali hanya
memuat berita yang telah disebarluaskan oleh media lainnya.
b. Media Elektronik
Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik untuk
mengakses kontennya.
Kelebihan :
1) Cepat,dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam
menyebarkan berita ke masyarakat luas.
2) Ada audio visual, media elektronik mempunyai audio visual yang
memudahkan para audensinya untuk memahami berita (khusus televisi).
3) Terjangkau luas, media elektronik menjangkau masyarakat secara luas.
Kekurangan :
Tidak ada pengulangan, media elektronik tidak dapat mengulang apa yang
sudah ditayangkan.
c. Media Online
Media online adalah media massa yang dapat ditemukan di internet memiliki
kelebihan dan kekurangan (Jonru, 2006).
Kelebihan :
1) Sangat cepat, dari segi waktu media online sangat cepat dalam
menyampaikan beritanya.
2) Audio visual, media online juga mempunyai audio visual dengan
melakukan streaming.
3) Praktis dan fleksibel, media online dapat diakses dari mana saja dan
kapan saja yang kita mau.
Kekurangan :
Tidak selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan berita yang dimuat di
media online biasanya tidak seakurat media lainnya.
16
B. Jenis-jenis media dalam KIE
Sebagai sebuah bentuk komunikasi, KIE tidak bisa terlepas dari penggunaan
media karena media berperan membantu proses KIE berjalan efektif dan efisien.
Karena KIE memiliki sasaran khalayak yang banyak, maka media komunikasi
massa merupakan media yang paling banyak digunakan karena mampu
menjangkau khalayak yang banyak dan tersebar di wilayah yang luas.
17
Tabel 1. Jenis Media Massa
18
Contoh-contoh media dan karakteristiknya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
19
No Jenis Media Karakteristik
memuat hal-hal yang aktual. Sedangkan
kelemahannya adalah hanya dibaca dalam waktu
singkat.
Sebagaimana telah disebutkan di atas, media massa adalah media yang paling
banyak digunakan dalam KIE karena kemampuannya menjangkau khalayak yang
sangat besar (banyak) dan tersebar di wilayang yang sangat luas.
a. Televisi
Televisi banyak digunakan, baik televisi nasional dan televisi lokal. Contoh
penggunaannya adalah mempromosikan Genre (Generasi Berencana) sebagai
bagian dari program penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja, yaitu
antara lain :
1) GenRe (Generasi Berencana) Talkshow yaitu acara talkshow tentang
permasalahan remaja yang dikemas dalam drama di televisi.
2) Pesan sisipan melalui sandiwara/humor dan program-program populer.
3) KB File dalam berita, management issue yang dikemas menjadi video
teks yang disisipkan dalam program berita.
4) Iklan bermuatan pesan-pesan Genre.
b. Radio
Radio banyak dugunakan karena mempunyai pendengar yang setia. Contoh
penggunaannya dapat dilihat pada upaya mempromosikan Genre (Generasi
20
Berencana) sebagai bagian dari program penyiapam kehidupan berkeluarga
bagi remaja, yaitu :
1) Pembentukan opini melalui media massa baik melalui pejabat dan/atau
penentu kebijakan melalui program talkshow yang sudah ada (sisipan
petanyaan/inspirasi).
2) Memberikan inspirasi pembentukan PIK Remaja atau PIK Mahasiswa
sebagai bagian dari Genre melalui ide-ide yang disampaikan oleh penyiar,
sehingga terkesan menjadi bagian dalam siaran.
3) Seluruh informasi tentang Genre di radio selalu diakhiri dengan Mars KB
untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya Genre.
c. Surat Kabar
Surat kabar banyak digunakan karena merupakan sumber informasi terpercaya
dan banyak pembacanya. Contoh penggunaannya antara lain :
1) Pembentukan opini melalui media massa melalui penulisan, baik oleh
wartawan, pejabat maupun penulis ahli.
2) Mengangkat profil keluarga yang berhasil menjalankan konsep KB dalam
majalah-majalah.
3) Memberikan inspirasi tentang pentingnya memelihara kesehatan
reproduksi ibu agar bisa mengoptimalkan potensinya.
4) Memberikan inspirasi kesehatan reproduksi dan penundaan usia
perkawinan demi persiapan pembentukan keluarga yang lebih baik,
dengan membuka rubik remaja.
d. Internet
Internet banyak digunakan dalam KIE karena saat ini internet merupakan
media yang banyak digunakan oleh masyarakat. Berbeda dengan media lain,
tidak ada intervensi dalam mengakses informasi apapun di internet. Pengguna
bebas mengakses informasi apapun dan dalam waktu yang bersamaan. Contoh
penggunaannya antara lain membuat website khusus untuk kalangan remaja
21
yang menyediakan banyak informasi dengan isi pesan yang memberi inspirasi
tentang kesehatan reproduksi dan penundaan usia perkawinan.
Media yang selama ini paling sering diunakan oleh PKN, antara lain :
1) Lembar balik.
2) Q chard.
3) Leaflet.
4) Poster.
5) Buku.
6) Celemek alat reproduksi (wanita dan pria).
7) Alokon kit.
8) Beberan simulasi.
9) Kantong wasiat.
C. Materi KIE
PLKB sebagai ujung tombak program KKB haruslah memahami materi yang
diperlukan dalam KIE KKB dalam pelaksanaan program KKB.
1. Program Kependudukan
a. Masalah pokok kepedudukan di Indonesia dipengaruhi antara lain :
1) Masalah jumlah penduduk yang besar.
2) Masalah pertumbuhan penduduk yang cepat.
3) Masalah penyebaran penduduk yang timpang/tidak merata.
4) Masalah komposisi umur penduduk.
5) Masalah mobilitas penduduk.
6) Masalah tingkat kelahiran yang tinggi.
7) Karakteristik sosial ekonomi penduduk.
22
5) Masalah ketenaga kerjaan meningkat.
6) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) rendah, rangking 108 dari 179
negara.
23
Adalah pelayanan yang memberikan pelayanan : cara
sederhana, pil KB, suntik KB, IUD dan upaya penanggulangan
efek samping, komplikasi sesuai dengan kewenangannya serta
upaya rujukannya.
b) Pelayanan Kontrasepsi Lengkap
Adalah pelayanan yang memberikan pelayanan : cara
sederhana, pil KB, suntik KB, IUD pemasangan dan
pencabutan Implan, Kotap Pria bagi fasilitas yang memenuhi
persyaratan.
c) Pelayanan Kontrasepsi Sempurna
Adalah pelayanan yang memberikan pelayanan : kontrasepsi
sederhana, pil KB, suntik KB, IUD, pemasangan dan
pencabutan implan, kontap Pria dan Wanita bagi fasilitas yang
memenuhi persyaratan dan penanggulangan infertilitas sesuai
dengan kemampuan. Alat dan obat kontrasepsi (Alokon).
24
Vasektomi merupakan pengikatan dan pemotongan saluran
benih agar sperma tidak keluarg dari buah zakar, cara ini
dipakai untuk kontrasepsi mantap pria.
g) Tubektomi (MOW)
Tubektomi merupakan metode kontrasepsi dengan
melakukan engikatan dan pemotongan saluran telur agar sel
telur tidak dapat dibuahi sperma.
D. Rangkuman
Dalam pelaksanaan KIE diperlukan media untuk mempermudah pemberi KIE
dalam proses penyampaian pesan Media terbagi menjadi dua, yaitu media
personal dan media non personal atau media massa. Media massa adalah media
25
yang paling banyak digunakan dalam KIE karena kemampuannya menjangkau
sasaran yang sangat besar (banyak) dan tersebar di wilayah yang sangat luas.
Media ini terbagi menjadi tiga, yaitu media lini atas (above the lini media), media
lini bawah (below the line media), media lini atas-lini bawah (through the line
media). Pemahaman tentang jenis media dan karakteristiknya sangat penting
untuk mengidentifikasi media mana yang tepat untuk program tertentu. Pemilihan
media KIE yang tepat dapat mempermudah dalam pencapai hasil KIE yang
diharapkan.
26
BAB IV
LANGKAH-LANGKAH KIE
A. Langkah-langkah KIE
PLKB dalam melaksanakan KIE haruslah mengetahui langkah-langkah teknisnya
agar tujuan dari KIE tercapai secara efektif dan efisien. Adapaun langkah-
langkahnya sebagai berikut :
1. Persiapan
a. Identifikasi dan analisis permasalahan
Permasalahan di wilayah binaan didapatkan dari data basis (hasil pendataan
keluarga), kondisi wilayah geografi, topografi, sosial budaya serta hasil
pelaksanaan program KB. Cotohnya : Desa Sidomulyo merupakan daerah
pegunungan. Peserta KB aktif pada Desa Sidomulyo adalah 47% dan alat
kontrasepsi yang paling diminati adalah pil. Penduduknya sebagian bekerja
sebagai petani. Puskesmas letaknya jauh di kecamatan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa permasalahannya adalah kesertaan ber-KB masih rendah dan
kontrasepsi yang diminati adalah pil.
27
4) Disesuaikan dengan kondisi wilayah binaan menyakut : geografi, topografi
dan sosial budaya.
a. Menetapkan tujuan KIE yang akan dicapai
Sangatlah diperhatikan apa yang sebenarnya ingin dicapai dalam
pelayanan KIE. Hal ini harus disepakati dengan pemerintah/pihak
kelurahan, Toma dan Toga sehingga PLKB dapat mengetahui secara jelas
tujuan pelayanan KIE sesuai dengan kondisi wilayah binaan.
b. Menentukan bahan/materi KIE
Bahan/materi yang disiapkan disesuaikan dengan permasalahan yang telah
ditentukan.
c. Menentukan metode KIE
PLKB harus memperhatikan kehidupan sosial budaya dan agama di
wilayah binaannya. Bisa dengan menyampaikan KIE dengan metode
cerama tanya jawab, dengan memperagakan atau dengan cara diskusi.
d. Menentukan media KIE
Penentuan media KIE yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan latar
belakang masyarakat. Bisa dengan cara memberikan KIE sebelum dan di
tengah-tengah pemutaran film. Media KIE dapat juga digunakan KIE Kit.
e. Menentukan tempat KIE
Pertimbangan pemilihan tempat adalah salah satu kunci sukses kegiatan
KIE Bangga Kencana. Bisa di balai kelurahan, bisa juga di balai RW, bisa
dilakukan dari rumah ke rumah (kunjungan rumah) sesuai dengan kondisi
alam dan letak rumah penduduk.
f. Menentukan waktu KIE
g. Menentukan waktu pelayanan KIE Bangga Kencana juga harus
memperhatikan pekerjaan masyarakat.
h. Menyiapkan diri (percaya diri, penampilan, penguasaan materi, kualitas
suara, penggunaan bahasa dan memperhatikan adat budaya setempat).
28
2. Pelaksanaan
Hal-hal yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan KIE diantaranya adalah :
a. Mengucapkan salam pembuka.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menyampaikan isi pesan denga baik.
d. Penggunakan metoda yang sudah ditentukan termasuk tanya jawab.
e. Menyampaikan kesimpulan.
f. Melakukan pencatatan dan pelaporan.
29
2. Kiat memperbaiki diri dalam KIE
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan KB, maka PLKB diharapkan mampu
untuk selalu memperbaiki diri dalam KIE. Berikut adalah poin-poin kiat
memperbaiki diri dalam KIE:
a. Belajar dan berlatih terus menerus.
b. Bekerja sesuai perencanaan.
c. Mengoptomalkan media KIE.
d. Mencatat semua yang akan dikerjakan (bisa dijadikan angka kredit).
e. Mengevaluasi program dan diri sendiri.
f. Meningkatkan kreativitas dan inovasi.
g. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi lain, kepala desa,
PKK, LSOM, TOMA dan TOGA.
h. Membuang penyakit MALAS.
30
31
32
BAB V
KONSELING
Informasi yang Menekankan pada hal Menekankan pada hal Harus memberikan
diberikan yang baik yang baik atau buruk, informasi yang lengkap
sesuai dengan nasihat dan benar. Serta objektif
yang diberikan dan netral
Arah Lebih banyak satu Lebih banyak satu arah Harus dua arah
komunikasi arah
Komunikasi Kurang menerapkan Menerapkan komunikasi Menerapkan komunikasi
verbal dan komunikasi verbal verbal dan nonverbal verbal dan nonverbal
nonverbal dan nonverbal merupakan suatu hal
yang mutlak dilakukan
3. Syarat Konseling:
a. Perlakukan klien dengan baik, hargai agar timbul rasa percaya dan mau bicara
terbuka
33
b. Interaksi antar petugas dan klien. Dengarkan, pelajari dan tanggapi keadaan
klien. Pahami bahwa ia membutuhkan perhatian dan bantuan
c. Beri informasi yang dibutuhkan. Gunakan bahasa yang mudah dipahami.
Berikan waktu dan dorong klien untuk bertanya dan berpendapat.
d. Bantu klien untuk mengerti. Perlihatkan dan jelaskan cara penggunaan
alat/obat kostrasepsi. Kaji apakah ia sudah memahami informasi tentang
alat/obat kontrasepsi yang dipilihnya.
Perhatian:
a. Tidak semua pertemuan konseling, melakukan keenam langkah secara
berurutan. Hal ini tergantung dari permasalahan klien dan pertemuan
konseling yang keberapa. Setiap situasi konseling harus disesuaikan dengan
kebutuhan klien.
b. Tidak semua pertemuan konseling menghasilkan suatu keputusan klien,
karena klien memerlukan waktu untuk menentukan keputusannya.
34
Dalam melakukan konseling seorang provider atau konselor harus menguasai tiga
tahapan keterampilan dalam proses konseling agar tercapai konseling yang efektif
yaitu keterampilan observasi dan memantapkan hubungan baik, keterampilan
mendengar aktif dan bertanya efektif serta membantu klien dalam mengambil
keputusan. Adapun tahapan keterampilan tersebut/mikroskill adalah sebagai
berikut:
C
A
R KETERAMPILAN OBSERVASI DAN
A MEMANTAPKAN HUBUNGAN BAIK
Memberikan perhatian, menggunakan tatapan mata yang
sesuai dengan budaya, menyimak ucapan verbal, kualitas
suara dan bahasa tubuh
Keterangan
1. Konseling yang berpusat pada klien, merupakan kunci tersedianya pelayanan
yang berkualitas
2. Konseling yang baik akan meningkatkan kualitas (mutu) dan memuaskan
provider, petugas KB, klien dan masyarakat
3. Klien yang puas akan memiliki sikap dan perilkau yang positif dalam
menghadapi masalah KB, kehamilan/persalinan serta menjaga kesehatan
reproduksi dan berpotensi untuk mempromosikan KB di antara anggota
keluarga, teman-teman dan anggota masyarakat
35
4. Konseling perlu dilengkapi dengan Alat Bantu Pengambilan Keputusan
(ABPK)
5. Konseling KB yang baik tidak akan menambah beban pekerjaan provider
6. Konseling yang baik dapat dicapai dengan penguasaan dan kemampuan dalam
keterampilan spesifik.
7. Memberi kesempatan klien untuk berbicara merupakan unsur pokok suatu
konseling yang baik
8. Menciptakan suasana hubungan yang baik dengan klien dan menjadi
pendengar yang aktif adalah dasar terlaksananya konseling yang baik
9. Komunikasi nonverbal sama pentingnya dengan komunikasi verbal
10. Tujuan utama suatu konseling KB yang baik adalah agar klien dapat membuat
keputusan sendiri tentang cara mengatasi masalah-masalah yang berkaitan
dengan pemilihan metode KB dan membangkitkan hak-hak reproduksi
berdasarkan informasi serta pemahaman yang tepat
11. Konseling adalah suatu proses yang berkelanjutan/berkesinambungan
36
Kemampuan mengumpulkan informasi tersebut di atas disebut dengan
kemampuan observasi dan kemampuan memantapkan hubungan baik, yang
dalam konseling merupakan keterampilan yang paling terbawah.
Dalam melakukan observasi perlu memerhatikan tingkah laku verbal dan
nonverbal dari orang yang kita hadapi untuk memperoleh informasi yang
lengkap, termasuk perasaan-perasaan dan kebutuhan/harapan orang tersebut,
agar tidak terjadi kesenjangan antara tingkah laku verbal dan nonverbal.
37
juga dalam mengamati/ menilai diri kita sendiri. Selama proses konseling,
konselor perlu mengamati tingkah laku verbal dan nonverbal klien untuk
mengidentifikasi peran-peran yang tidak sejalan (kesenjangan).
Catatan:
a. Contoh- contoh respon positif yang mendukung klien adalah:
1) Menyalami dengan ramah
2) Bersabar
3) Jangan memotong pembicaraan, hargai klien sebagai sesama manusia
4) Tersenyum, gunakan kontak mata
5) Jangan membicarakan klien-klien lain
6) Hindari melakukan penilaian
38
7) Mendengarkan dengan penuh perhatian
8) Menggunakan pertanyaan- pertanyaan terbuka
9) Melakukan refleksi/ pharaphrasing
10) Menanyakan alas an kedatangan klien
c. Yang termasuk ke dalam hal- hal pendukung adalah berbagai aspek verbal dan
nonverbal dari petugas konseling KB-KR yang dapat digunakan untuk
melanjutkan pembicaraan dengan klien. Termasuk di sini, anggukan kepala,
gerakan tangan yang terbuka, kata-kata seperti “hemm… heemmm” dan
pengulangan kata- kata penting yang telah diucapkan oleh klien. Membuat
pernyataan- pernyataan yang positif dapat membantu petugas konseling untuk
berpikir baik mengenai diri klien. Saat klien berada dalam keadaan kritis,
teknik ini dapat membantu klien mengontrol keadaan mereka. Hindari
penggunaan ungkapan- ungkapan yang menyanjung yang tidak tepat pada
tempatnya.
Penentraman hati : “banyak orang yang prihatin akan hal itu. Tetapi dengan
mengidap HIV positif tidak berarti bahwa anda akan
meninggal hari ini.”
39
Petugas konseling KB-KR di lapangan yang di lingkungan kerjanya menghargai
semua klien, merupakan petugas yang sukses. Hasil studi mengutarakan bahwa
klien akan merasa lebih puas dengan pelayanan jika para staf menghargai dan
bersikap ramah terhadap mereka.
Maka untuk mewujudkan agar klien merasa nyaman dalam proses konseling,
konselor harus mempunyai ketrampilan mendengar dengan baik. Karena sering
kali terjadi bahwa konselor mendengarkan klien, namun tidak benar-benar
mendengarkan klien dengan baik. Sebab dapat dikatakan mendengar dengan baik
(aktif), konselor harus mampu melakukan refleksi isi dan refleksi perasaan.
Karena pada prakteknya biasanya klien kita tidak dapat mengungkapkan perasaan
mereka secara bebas, namun ungkapan perasaaan klien tersebut dapat ditangkap
dari intonasi suaranya, raut wajahnya maupun bahasa tubuhnya. Kalau klien tidak
secara verbal mengungkapkan perasaannya tetapi secara non verbal perasaan itu
akan terlihat, sehungga konselor dapat memberitahukan kepada klien apa yang dia
ketahui mengenai perasaan klien. Contoh: Jika klien terlihat bingung, konselor
dapat mengatakan, “anda kelihatannya bingung.” Inilah yang disebut dengan
refleksi perasaan. Dalam melakukan konseling mendengar saja tidak cukup untuk
menunjukkan kepada klien bahwakonselor benar-benar mengerti apa yang
diucapkan klien, konselor perlu mengecek benar tidaknya hal-hal yang kita dengar
dengan apa yang dimaksud oleh klien. Untuk itu konselor tidak diam mendengar,
tetapi menyimak dengan melakukan refleksi atau mengungkapkan kembali inti
40
kata-kata klien, sehingga apa yang ingin ia sampaikan dapat kita tangkap secara
tepat. Dengan pengertian itu bisa dikatakan bahwa refleksi merupakan salah satu
ketrampilan mendengar efektif.
Melakukan refleksi yang akurat dan mengakui perasaan yang dirasakan klien,
merupakan hal yang sangat perlu dan penting di dalam proses konseling. Sebelum
klien siap dan mau mengatasi situasinya, mendengarkan pilihan-pilihan, dan
mengambil keputusan yang tepat berdasarkan informasi, ia harus terlebih dahulu
percaya bahwa konselor mendengarkan dan mengerti akan perasaan, kepentingan
individu dan keprihatinannya.
Dalam teori konseling, refleksi dibedakan menjadi 2 yaitu refleksi isi dan
perasaan.
a. Refleksi isi (pharaphrasing ).
Merefleksi isi percakapan klien adalah mengingkapkan tentang inti dari apa
saja yang baru dikatakan klien dengan cara meringkas dan memperjelas
pendapat klien. Merefleksi isi tidak sama dengan membeo karena refleksi isi
menggunakan sebagian dari kata-kata konselor yang ditambah dengan kata-
kata inti klien.
Merefleksi isi mencakup:
1) Penggunaan cabang kalimat, seperti, “anda mengatakan……”
2) Keterangan kunci dan pokok yang digunakan oleh klien untuk
memperjelas situasi atau seseorang. Gunakanlah kata-kata yang digunakan
oleg klien mengenai hal terpenting yang ingin diutarakannya.
3) Inti dari apa yang telah dikatan oleh klien dalam bentuk yang singkat.
4) Pengecekan secara akurat. Apakah saya mendengarkan klien dengan
benar.
Contoh:
Klien : “Saya tidak tahu apa yang terjadi, hari ini saya merasa
tidak enak
41
badan.”
Konselor : “Anda merasa sakit dan bingung karena hal ini?”
b. Refleksi Perasaan
Refleksi isi merupakan refleksi dari inti ucapan yang baru saja dikatakan
klien, sedangkan refleksi perasaan menyangkut emosi klien dan umpan balik
inti dari perasaaan klien yang telah teramati oleh petugas konseling.
Mengenali perasaan klien dan membantu klien untuk memperjelas perasaan
itu bisa menjadi satu hal yang sangat berguna. Saat konselor mereleksi
perasaan, konselor menambahkan refleksi isi dengan kondisi emosi klien yang
konselor tangkap, baik dari aspek verbal maupun non verbal yang ditampilkan
oleh klien. Hal ini menunjukkan kesadaran konselor tentang kesadaran
perasaan klien.
Contoh Kasus:
Saya benar-benar merasa ketakutan saat ini. Saya telah 2 tahun menopause,
tetapi dalam 3 bulan terakhir ini saya mengalami perdarahan yang cukup
banyak. Teman saya mengatakan bahwa hal itu bukan merupakan sesuatu
yang harus dicemaskan, karena kondisi demikian memang biasa terjadi pada
awal-awal menopause yang akan hilang jika saya minum jamu secara teratur.
Kakak saya mengatakan bahwa perdarahan yang terjadi setelah menopause
dapat merupakan salah satu gejala adanya kanker dalam rahim saya,
sedangkan suami saya kurang menanggapi keluhan saya. Apakah saya harus
segera ke Dokter? Saya sangat bingung dan kesal serta tidak tahu harus
berbuat apa.
Kemungkinan Tanggapan:
Refleksi perasaan : Kelihatannya ibu sedang merasa cemas dan
bingung
42
Refleksi isi : Ibu merasa tidak tahu harus berbuat apa kaena
berbagai keadaan dan pendapat tentang perdarahan
yang sedang ibu alami?
Seringkali kita tidak memisahkan (tapi menggabungkan) refleksi isi dan
perasaan.
Contoh refleksi (isi dan perasaan): Ibu sedang merasa cemas dan bingung
tidak tahu harus berbuat apa karena berbagai keadaan dan pendapat tentang
perdarahan yang sedang ibu alami.
43
sebelum memberi kesempatan kepada klien untuk memberikan tanggapan, yang
seharusnya hanya menanyakan pertanyaan satu persatu. Hal ini membatasi
partisipasi klien di dalam konseling yang berarti juga petugas konseling KB tidak
bisa menyerap semua informasi yang mungkin mereka butuhkan untuk membantu
klien untuk membuat keputusan.
Kemudian studi interaksi klien provider yang dilakukan pada tahun 1997 hasilnya
menyatakan bahwa provider mempunyai kecenderungan untuk lebih
menggunakan pertanyaan- pertanyaan tertutup atau pertanyaan yang mengarahkan
ke dalam konseling, hal ini membatasi kesempatan klien untuk berbagi informasi
serta menyatakan pendapat dan perasaannya. Pada dasarnya bahwa jenis- jenis
pertanyaan dapat dikelompokkan menjadi pertanyaan tertutup dan terbuka.
berbeda dengan pertanyaan tertutup yang bisa dijawab singkat, pertanyaan terbuka
adalah pertanyaan yang memungkinkan adanya beragai macam jawaban. Jenis
pertanyaan terbuka biasanya memakai kata Tanya “Bagaimana” atau “Apa”. Cara
yang efektif untuk bertanya adalah dengan menggunakan pertanyaan terbuka juga
perlu digunakan nada suara yang menunjukkan minat dan perhatian. Pertanyaan
tertutup menghasilkan jawaban “Ya” atau “Tidak”, pertanyaan jenis ini berguna
untuk mengumpulkan informasi yang factual (biasanya dilakukan pada awal
percakapan) namun tidak menciptakan suasana nyaman. Dengan menggunakan
sejumlah pertanyaan tertutup petugas konseling membatasi jalannya percakapan,
klien hanya akan memberikan informasi yang bersangkut paut dengan pertanyaan
yang diajukan oleh petugas konseling. Sedangkan pertanyaan terbuka akan
memberikan kebebasan atau kesempatan kepada klien dalam menjawab dan
kemungkinan partisipasi aktif klien dalam percakapan.
Selain dua jenis pertanyaan tersebut di atas masih ada dua jenis pertanyaan lagi
yaitu pertanyaan yang mengarahkan dan pertanyaan mendalam. Tapi perlu
diketahui bahwa jenis pertanyaan mengarahkan tidak akan pernah cocok
44
digunakan dalam konseling, karena berfungsi sebagai penutup pintu dan tidak
mendorong klien untuk mengatakan apa yang benar- benar dirasakannya.
Contoh pertanyaan:
Tertutup : Berapa putra ibu?
Apakah ibu sudah ikut KB?
Berapa usia ibu?
Kenapa ibu periksa ke dokter?
Terbuka : Coba ibu ceritakan apa yang dikatakan dokter saat ibu
periksa?
Bagaimana pendapat ibu mengenai ASI eksklusif?
Apa yang mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilan?
Mendalam : Apa yang telah ibu ketahui tentang IUD?
Apakah maksud ibu dengan pendarahan yang menakutkan
itu?
Mengarahkan : Apakah tidak sebaiknya ibu menggunakan IUD?
Bagaimana kalau ibu menggunakan susuk KB saja?
Pertanyaan Untuk mempelajari “Coba ibu ceritakan, Apa yang ibu rasakan saat
Terbuka perasaan, memakai IUD?”
kepercayaan dan “Bagaimana pendapat suami dengan keputusan
pengetahuan klien ibu untuk melakukan tubektomi?”
45
Tips bertanya efektif
a. Gunakan intonasi suara yang menunjukkan perhatian, minat dan keakraban
b. Gunakan kata- kata yang dipahami klien
c. Ajukan pertanyaan satu- persatu. Tunggu jawabn dengan penuh minat, jangan
memotong
d. Gunakan kata- kata yang mendorong klien tetap berbicara seperti “dan?”
“apa?” “bagaimana?” “lalu?” “maksudnya?”
e. Bila harus menanyakan hal- hal yang bersifat pribadi jelaskan mengapa hal
itu perlu ditanyakan
f. Hidari penggunaan kata Tanya “ mengapa”. Karena kemungkinan klien dapat
merasa “disalahkan”
g. Ajukan pertanyaan yang sama dengan berbagai cara bila klien belum paham
h. Hindari pertanyaan yang mengarahkan
i. Gunakan pertanyaan terbuka karena lebih efektif daripada pertanyaan
tertutup
46
c. Rasio/ akal
Didasarkan pada pengetahuan dan penalaran. Orang bisa memutuskan semata
berdasarkan informasi yang dipahaminya dengan berbagai konsekuensi yang
masuk akal baginya
d. Pertimbangan praktis
Didasarkan pada pertimbangan kepraktisan dalam menjalankan pilihan/
keputusan. Orang menilai potensi, kemampuan dan kepercayaan dirinya dalam
menindaklanjuti pilihan tersebut.
e. Hubungan interpersonal
Didasarkan pada hubungan social yang terkait dengan keputusan tersebut.
Keputusan yang dapat merusak hubungan dengan orang lain yang dianggap
penting akan cenderung dihindari dan sebaliknya
f. Kondisi structural
Didasarkan pada lingkup social, ekonomi dan politik lingkungan luas ini bisa
mendukung atau menolak suatu keputusan yang diambil seseorang
47
didasarkan pada pengetahuan, kenyataan- kenyataan dan juga mempertimbangkan
semua pilihan.
Kebutuhan kilen telah diungkapkan dan dinyatakan secara jelas, selanjutnya
konselor sampai pada kegiatan membantu klien dalam membuat keputusan
tentang pemilihan metode KB atau mengatasi masalah KB. Konselor akan
membantu klien memberikan informasi yang tepat untuk pengambilan keputusan,
tetapi akhirnya pengambilan keputusan adalah merupakan tanggung jawab klien.
Untuk mempermudah konselor dalam membimbing konselor dalam membimbing
klien dalam pengambilan keputusan adalah dengan menggunakan teknis 4K.
48
BAB VI
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SEKITAR KITA
A. Latar Belakang
Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (2014), pengguna telepon
seluler di Indonesia telah mencapai lebih dari 84% jumlah penduduknya.
Penetrasi telepon genggam begitu tinggi ditunjang oleh biaya produksinya
yang semakin rendah dan persaingan pasar yang luar biasa antara produsen
telepon genggam. Data yang sama menyebutkan bahwa ada banyak orang di
Indonesia yang memiliki lebih dari satu telepon genggam, bahkan dua atau tiga
telepon genggam sekaligus.
Data lain yang dikeluarkan oleh Google pada tahun 2013 menyatakan bahwa
rata- rata orang Indonesia mengecek telepon genggam yang dimilikinya
sebanyak 150 kali per hari dan tidak bisa berpisah jauh darinya lebih dari 1,5
m. Telepon genggam telah menjadi sebuah alat komunikasi dan informasi yang
luar biasa pemanfaatannya.
Data pada tahun 2015 oleh e-Marketer, yang juga digunakan sebagai dasar oleh
Google, menyebutkan bahwa pada tahun 2018 akan ada 100 juta pengguna
smartphone (telepon pintar) di Indonesia. Ini berarti lebih dari 1/3 populasi di
Indonesia. Data ini tentu akan jauh lebih besar ketika kita memperhitungkan
penduduk Indonesia yang menggunakan teknologi seluler termasuk
featurephone atau basic phone. Jumlahnya disinyalir lebih besar dari 282 juta
(lebih dari jumlah populasi rakyat Indonesia).
49
3. Telah terjadi pergeseran atas penggunaan telepon genggam menjadi lebih
dari sekedar alat komunikasi, namun juga alat informasi. Jika sebelumnya
peranan informasi dikuasai oleh jalur informasi konvensional, seperti TV,
radio, publikasi cetak, dan pertemuan-pertemuan tatap muka langsung, kini
jalur- jalur komunikasi dan informasi ini berbagi tempat dengan telepon
genggam, media sosial, media online, dan internet.
4. Selain itu, jika sebelumnya penyebaran informasi dan komunikasi bersifat
sentral/terpusat, kini sumber informasi terdistribusi ke tangan-tangan
pengguna telepon dan internet. Setiap orang dapat menggunakan telepon
genggamnya dan koneksi internet yang dimilikinya untuk menyampaikan
sesuatu kepada orang lain dan berdampak massal
50
Basic phone: seperti namanya berarti jenis telepon
yang memiliki fungsi paling minimal/basic. Telepon
ini hanya bisa menerima pesan suara dan teks SMS,
serta bebeberapa fungsi bawaan seperti kalkulator atau
kalender. Contohnya adalah Nokia 1100.
51
Oleh karena itu, Penyuluh KB perlu dibangun kapasitasnya untuk dapat secara
optimal mengoperasikan smartphone dan aplikasi yang dimilikinya sehingga
mampu menggunakannya sebagai alat bantu mereka di lapangan dalam
menyampaikan informasi yang akurat tentang kontrasepsi. Bahan ajar Aplikasi
Penyuluh KB ini disusun sebagai materi Diklat Dasar Fungsional Penyuluh KB
dan dapat dijadikan referensi bagi Penyuluh KB dalam memberikan informasi
kepada Pasangan Usia Subur (PUS) secara langsung maupun sebagai alat
dalam membina IMP, PPKBD, dan Sub PPKBD, termasuk Kader maupun
Motivator sehingga pada gilirannya mereka mampu menyampaikan informasi
yang akurat ke PUS. Hal ini penting, karena disisi yang lain, Penyuluh KB juga
mengalami penurunan jumlah yang signifikan dilapangan sehingga
mewajibkan mereka untuk secara optimal menggerakan lini bawah dari
berbagai unsur untuk kegiatan promosi KB.
Pada bagian ini peserta pelatihan akan mendapatkan pengetahuan terkait tata
cara mendapatkan Aplikasi Penyuluhan KKBPK, bagaimana mengunduhnya
secara mandiri, kemudian peserta pelatihan juga diharapkan dapat memahami
peruntukan seluruh menu yang ada di dalam aplikasi ini dan sekaligus mampu
mengoperasikannya/menggunakannnya sesuai kebutuhan mereka sebagai
penyuluh dan pembina.
Pada Tahun 2015, BKKBN bersama dengan Johns Hopkins Center for
Communication Programs (CCP), melalui sebuah program bernama PilihanKu,
meluncurkan dua buah aplikasi percontohan untuk penyuluhan KB yang
berbasis pada teknologi seluler dan pemanfaatan media sosial. Aplikasi ini
dikenal dengan nama 1) Aplikasi PilihanKu yang diujicobakan pada 600 kader
dari Organisasi Masyarakat Muslimat dan Aisyiyah dan 2) Aplikasi SKATA
yang diluncurkan di bulan Oktober 2015 di berbagai platform Android, iOS,
dan website serta saat ini sudah memiliki ratusan ribu pengunjung dan
pengunduh (orang yang men-download).
52
Aplikasi Pilihanku digunakan oleh para Kader/Motivator di lapangan untuk
menyampaikan manfaat Keluarga Berencana dan berbagai macam informasi
terkait metode kontrasepsi dalam berbagai forum dan kesempatan, baik itu
dalam forum kelompok maupun pertemuan tatap muka antara individual.
Melalui aplikasi yang dimasukkan (install) ke dalam perangkat Tablet, Kader
dapat memainkan video penunjang, mengakses informasi akurat tentang cara
kerja sebuah metode kontrasepsi, serta meningkatkan kapasitas diri melalui
akses terhadap berbagai macam publikasi. Aplikasi ini bersifat offline, yang
artinya, dapat diakses tanpa membutuhkan koneksi internet.
Aplikasi SKATA adalah sebuah aplikasi publik yang dapat diakses secara
gratis melalui Apps Store, Play Store, seperti ketika kita mengunduh aplikasi
WhatsApp. Aplikasi SKATA juga tersedia dalam bentuk layanan website, dan
juga dilengkapi dengan kanal sosial media, seperti Facebook, Twitter,
Instagram dan YouTube.
53
1. Aplikasi SIMSDM - Untuk databasis kepegawaian.
2. Aplikasi SIPP - Untuk informasi pendapatan pegawai.
3. Aplikasi Sertifikasi PKB - Untuk pemetaan kompetensi PKB.
4. Aplikasi E-Visum - Untuk pelaporan kegiatan Operasional dan
Penyuluhan.
5. Aplikasi SIGA - Untuk monitoring kinerja Program Bangga Kencana.
6. Aplikasi Kampung KB - Untuk monitoring perkembangan Kampung KB.
7. Aplikasi Penyuluhan - Untuk media Penyuluhan PKB.
8. Aplikasi SKATA - Untuk informasi program KB.
9. Aplikasi Orangtua Hebat - Untuk Informasi menjadi orangtua hebat.
10. Aplikasi GenRe - Untuk Informasi program GenRe dan Lokasi PIK.
11. Aplikasi Lansia Tangguh - Untuk Informasi Lansia Tangguh.
Rata-rata aplikasi ini berbasis web/dapat diakses melalui web, kecuali dari
aplikasi Orang Tua Hebat, Lansia Tangguh, GenRe, dan SKATA yang dapat
diakses di Play Store, serta aplikasi Penyuluhan KKBPK yang mesti diinstall
secara manual.
Selain dari aplikasi-aplikasi yang telah dikembangkan diatas, berikut ini juga
adalah aplikasi gratis yang dapat diunduh secara bebas di Play Store dan App
Store yang perlu diketahui oleh Penyuluh KB untuk dapat dimanfaatkan dalam
mendukung kinerja di lapangan. Aplikasi ini adalah aplikasi yang sangat
populer dan sudah banyak digunakan di seluruh dunia.
No Nama Penjelasan
Aplikasi
1 Files go (by Aplikasi khusus yang akan memburu berbagai berkas
Google) yang tidak dibutuhkan, seperti foto, chache dan file lain
yang tidak dibutuhkan. Files go tidak perlu menghapus
satu persatu file, namun bisa sekaligus dengan
rekomendasi dari aplikasinya.
Sangat membantu untuk smartphone yang memiliki
internal storage kecil.
54
No Nama Penjelasan
Aplikasi
2 WPS Notes Aplikasi tersimpel untuk membuat catatan, to-list,
pengingat kerja dan hal lainnya.
5 Instagram Salah satu aplikasi media sosial yang berbasis foto dan
video. Baik untuk digunakan untuk menyebarkan
informasi atau membagikan kegiatan sehari-hari.
10 MX Player Salah satu aplikasi pemutar video yang paling baik dan
layak untuk dijadikan pemutar video default. Dapat
membaca segala macam format video.
55
56
BAB VII
APLIKASI PENYULUHAN KKBPK
57
kemudian melupakan interaksi yang seharusnya dibangun antara penyuluh dan
masyarakat yang disuluh.
Sebaiknya, bahkan, sebelum menggunakan alat bantu aplikasi ini, mintalah ijin
pada PUS yang sedang dihadapi bahwa Penyuluh KB akan menggunakan alat
bantu aplikasi dan jelaskan bahwa dengan alat bantu ini, PUS akan
mendapatkan informasi yang komprehensif, akurat, dan dapat dipercaya. PUS
juga dapat melihat video cara kerja dan testimoni metode kontrasepsi dari
mereka yang sudah menggunakan dan tenaga kesehatan.
58
penting agar proses penyuluhan tidak terganggu oleh masalah-masalah teknis
seperti baterai yang lupa diisi lagi sehingga perangkat lemah, cepat habis
baterainya, atau bahkan tidak bisa dihidupkan sama sekali.
Materi dalam bagian ini akan dimasukkan dalam pelatihan dalam bentuk
penugasan bermain peran. Masing-masing partisipan dapat berlatih bermain
peran sebagai Penyuluh KB dengan menggunakan alat bantu yang dimilikinya.
59
Namun jika file di atas ada di dalam USB, Anda akan membutuhkan kabel
OTG untuk menghubungkan antara USB dan perangkat telepon.
Tahap Persiapan
1. Pastikan fitur unknown source atau sumber yang tidak dikenal dicentang atau
dihidupkan untuk memberikan ijin kepada aplikasi yang akan dimasukkan ke
dalam perangkat telepon genggam Anda.
Anda bisa menemukan fitur ini di bawah fitur Keamanan. Fitur Keamanan
atau Security sendiri dapat ditemukan di dalam Setting atau Setelan atau
Pengaturan.
2. Pastikan telepon genggam Anda diijinkan untuk membaca kabel OTG dengan
cara menghidupkan fitur OTG (menggeser menjadi on/hidup). Anda bisa
menemukan fitur OTG di bawah fitur Setting atau Setelan atau Pengaturan.
Fitur ini hanya berlaku di beberapa merk telepon genggam.
60
Proses Instalasi
1. Setelah Anda memastikan ini semua, Anda siap untuk memulai instalasi.
Instalasi dari sumber komputer atau USB pada prinsipnya adalah sama. Anda
perlu menemukan dimana file .apk dari Aplikasi KKBPK dan Folder KBBPK
tersimpan untuk kemudian Anda copy paste / pindahkan ke telepon genggam
Anda.
2. Instalasi dari USB:
a. Pasangkan USB ke kabel OTG dan hubungkan ujung satu lagi dengan
telepon genggam Anda.
61
b. Buka file di dalam USB Anda dan copy folder KKBPK dari USB dan
pindahkan ke Internal Storage di telepon genggam Anda
62
c. Setelah menyalin folder data KKBPK , lakukan hal yang sama dengan
file .apk. Pindahkan file .apk ke folder Downloads.
63
d. Setelah selesai klik file . apk untuk mengintall aplikasi
64
f. Klik Allow / ijinkan untuk membuka aplikasi KKBPK
c. Setelah menyalin folder data KKBPK , lakukan hal yang sama dengan
file .apk. Pindahkan file .apk ke folder Downloads.
65
d. Setelah selesai klik . apk untuk mengintall aplikasi
66
f. Klik Allow / ijinkan untuk membuka aplikasi KKBPK
Aplikasi ini merupakan aplikasi berbasis desktop untuk system operasi windows
yang berjalan pada spesifikasi minimum Windows 7 sistem operasi Windows
yang berbasiskan 32-bit ataupun 64-bit. Aplikasi ini tidak perlu di installkan
kedalam komputer dan hanya cukup di extract dari file aslinya atau di kopikan
saja folder yang telah di extract sebelumnya.
Berikut langkah-langkahnya:
67
2. Letakkan file tersebut pada C:\
3. Extract file tersebut dan tetap letakkan folder dari extract tersebut di C:\
68
4. Masuk kedalam folder yang telah diextract C:\kkbpk-x86-x64 dan temukan
file kkbpk.exe. ini merupakan file untuk menjalankan aplikasi KKBPK pada
desktop. Klik file tersebut untuk menjalankan aplikasi KKBPK.
69
7. Maka icon dari aplikasi KKBPK akan dapat ditemukan pada desktop untuk
70
Ketika simbol/icon ini diklik atau ditekan/diketuk secara halus akan muncul
layar Home sebagai berikut:
Layar Beranda adalah layar utama. Anda bisa mengakses lima fitur utama
melalui layar ini.
Sesi ini akan membahas masing- masing fitur mulai dari:
1. Kontrasepsi
2. Konseling
3. Video
4. Perpustakaan
5. Tanya Jawab
71
Gunakan selalu simbol ini untuk kembali ke
Beranda atau Home.
72
Anda akan dapat memilih berbagai metode kontrasepsi melalui halaman ini.
Terdapat dua pilihan tampilan: pemilihan metode kontrasepsi dengan cara
menggeser ke kiri dan ke kanan atau pemilihan metode kontrasepsi dengan
menggeser ke atas bawah
Kedua pilihan setelan ini dapat Anda ubah dengan tombol simbol di ujung
kanan atas.
73
Pilihan metode kontrasepsi yang ada meliputi : Implan KB, IUD, Vasektomi,
Tubektomi, SUntik, Kombinasi, SUntik Progestin, MAL, Pil Kombinasi, Pil
Progestin/Mini Pil, Kondom
Kontrasepsi
Tiap metode kontrasepsi akan memuat Tinjauan Umum pada bagian awal
penjelasan. Tinjauan Umum berisi definisi dan informasi umum mengenai
metode yang bersangkutan.
74
Cara Kerja berisi penjelasan tentang bagaimana metode kontrasepsi yang
bersangkutan bekerja didalam tubuh untuk mempengaruhi kesuburan.
75
Keterbatasan berisi informasi mengenai hal-hal yang perlu diantisipasi oleh
pengguna terkait kontrasepsi yang dipilihnya.
76
Tidak Bisa Digunakan Jika berisi informasi mengenai dalam kondisi apa
Anda tidak boleh menggunakan metode yang bersangkutan.
77
Rumor dan Fakta berisi serangkaian rumor yang ditemui di lapangan dan
penjelasan medis mengenai rumor–rumor tersebut.
Video Berisi cara kerja metode kontrasepsi dan pendapat para ahli serta
testimoni penggunaannya.
78
KONSELING
Untuk sub fitur Konseling Strategi Berimbang, Anda akan dapat memilih apakah
konseling yang Anda lakukan adalah konseling perseorangan atau konseling
kelompok.
79
Sentuh tombol yang sesuai dengan jenis konseling yang Anda lakukan.
80
Proses ini akan dimulai dengan Anda menciptakan suasana yang nyaman
dengan klien Anda. Sapa dan ajak bicara klien Anda. Didalam aplikasi
memberikan beberapa contoh pertanyaan yang dapat Anda tanyakan pada
klien.
81
Jika ia hamil, maka akan masuk ke layar di atas. Jika kemungkinan dia tidak
hamil, ia akan masuk ke layar di bawah.
Jika kemungkinan klien Anda tidak hamil, maka Anda akan menanyakan 3
pertanyaan lagi.
82
Pertanyaan pertama adalah “Apakah Ibu ingin punya anak di masa depan?”
Pertanyaan kedua adalah “Apakah ibu baru melahirkan dalam kurun waktu 0
hari–2 tahun lalu?”
83
Pertanyaan ketiga adalah “Apakah Ibu sedang menyusui bayi di bawah 6
bulan?”
Sesuai dengan panah di sebelah kiri, metode yang ditempatkan lebih atas
dianggap lebih efektifuntuk kondisi klien Anda.
84
Konseling Kelompok
85
Anda dapat menggeser ke kiri dan ke kanan untuk pilihannya.
Laman ini memiliki fungsi yang sama dengan laman rekomendasi metode
kontrasepsi didalam Konseling Perseorangan.
86
Konseling Pasca Persalinan
87
Aplikasi kemudian akan menuntun Anda untuk menanyakan kepada pasangan
yang sedang Anda hadapi terkait perencanaan keluarganya. Pertanyaan
penuntun berikutnya terkait ini adalah kapan mereka berencana memiliki anak
kembali yang berikutnya.
88
Aplikasi kemudian akan membantu Anda menggali lebih dalam terkait
pengetahuan pasangan yang sedang Anda hadapi mengenai kesuburan dan kapan
wanita bisa hamil kembali setelah melahirkan.
89
Aplikasi kemudian akan menanyakan mengenai rencana pemberian makanan
tambahan kepada bayi.
Pilihan jawaban klien akan menentukan apakah MAL masih bisa menjadi
pilihan kontrasepsi yang diberikan.
90
Aplikasi kemudian akan memberikan pengetahuan yang dapat dibacakan dari
kartu bantu mengenai waktu dan jarak kehamilan yang sehat.
91
Aplikasi kemudian akan menanyakan kesediaan dan komitmen klien untuk
mengikuti proses konseling selanjutnya.
Selanjutnya aplikasi akan memberikan Anda sejumlah kartu bantu yang dapat
Anda pilih sesuai dengan diskusi yang Anda lakukan bersama-sama dengan
klien. Kartu bantu ini meliputi: waktu dan jarak kehamilan yang sehat, kembali
ke masa subur, mempromosikan KBPP sebelum ibu pulang, dan sejumlah
kartu bantu mengenai metode kontrasepsi.
92
Anda bisa melanjutkan konseling dengan memilih kartu bantu yang lain untuk
dibacakan atau jika Anda ingin menyudahi proses konseling, Anda bisa
memilih tanda panah di pojok kiri atas dan memilih pilihan Sudahi.
93
Pada prinsipnya langkah-langkah yang akan dilakukan sama dengan fitur
sebelumnya. Anda tinggal mengikuti panduan dari aplikasi ini.
Video
Anda bisa memilih berbagai macam video yang ada di halaman ini. Anda bisa
menggesernya ke kanan dan ke kiri atau merubah bentuk layout ke atas dan
kebawah dengan mengetuk tombol di pojok kanan atas.
94
Anda dapat memulai video dengan menyentuh icon video yang bersangkutan.
Ketika memutar video, jangan lupa bahwa Anda dapat mengatur volume
melalui tombol volume di bagian samping tablet Anda.
Perpustakaan
95
Fitur ini berisi berbagai buku yang dapat membantu penyuluh dalam
meningkatkan kemampuannya
Pilihlah salah satu yang ingin Anda akses dengan menyentuh tombol atau
simbol bukunya.
Tanya Jawab
96
Terdapat beberapa fitur di dalam Tanya Jawab:
- Kehamilan dan persalinan
- Kehamilan resiko tinggi
- AKDR
- Senggama terputus
- AKBK implan
- Suntik tiga bulan
- Suntik kombinasi
- Kondom
- Vasektomi
- Tubektomi
- MAL
97
BAB VIII
APLIKASI DAN WEBSITE SKATA
SKATA diluncurkan pertama kali pada bulan Oktober 2015 dan setahun
kemudian, Oktober 2016 diluncurkan update terbarunya. Update terbaru
SKATA dapat langsung diunduh oleh pengguna Android dari PlayStore dan
pengguna iPhone di App Store. SKATA juga dapat diakses di website
www.skata.info dan media sosialnya ada di Facebook (SKATAID), Twitter
@SKATA_ID), Instagram (SKATA_ID), dan YouTube (SKATA
PERENCANAAN KELUARGA).
98
terkait keluarga berencana, kesehatan reproduksi, dan kontrasepsi. SKATA
memudahkan Penyuluh KB dalam melakukan penyuluhan KKBPK, karena
SKATA memfasilitasi PUS untuk mendapatkan informasi- informasi yang
bermanfaat terhadap dirinya dan keluarga secara mandiri ataupun dengan
pasangannya dengan cara yang lebih praktis karena langsung dapat mereka
akses di telepon genggam mereka sendiri.
99
jadwal haidnya.
g. Tahapan kehidupan: memberikan penjelasan terkait tahapan kehidupan
dan pilihan yang dimiliki seseorang dan pasangannya terkait tahapannya
tersebut.
1. Melalui Playstore
Melalui Playstore akan diunduh file umum aplikasi. Penyuluh KB tinggal
mencari simbol aplikasi dengan cara mengetikkan nama Aplikasi
Penyuluhan KKBPK di kolom pencarian. Setelah terinstall, Penyuluh KB
perlu terkoneksi dengan internet dan melakukan proses unduh isi Aplikasi.
SKATA dapat ditemukan di App Store untuk pengguna iOS dan di Play
Store untuk pengguna Android.
100
2. Pada kotak “search” di Google Play Store ketikkan “SKATA”
101
5. Pilih accept/terima ketika muncul layar berikut
6. Proses installasi akan dimulai dan tunggu hingga proses selesai dengan
sempurna
102
8. Icon SKATA akan muncul di smartphone Anda seperti berikut
2. Melalui Website
Selain dapat di download pada Apps Store dan juga Play Store, SKATA juga
103
dapat dilihat melalui website www.skata.info. SKATA juga ada di media sosial,
seperti Facebook (SKATAID), Twitter (@skata_id), di Instagram (@skata_id),
dan Youtube (SKATA perencanaan keluarga).
2. TV
3. Teman/tetangga/keluarga
SKATA adalah sumber informasi akurat untuk PUS yang dapat disampaikan
oleh Penyuluh KB. Dengan jumlah petugas lapangan yang secara proporsional
104
tidak lagi seimbang dengan wilayah yang harus dijangkaunya, SKATA adalah
salah satu alat yang dapat menjangkau mereka secara langsung dan membantu
pekerjaan Penyuluh KB. Jika sebelumnya Penyuluh KB meninggalkan
selembar flyer terkait informasi bermanfaat setelah selesai melakukan
penyuluhan, kini Penyuluh KB dapat meninggalkn alamat website dan ajakan
untuk mengunduh aplikasinya jika PUS ingin mencari informasi lebih
mendalam atau memiliki pertanyaan lanjutan yang tidak dapat didiskusikan
pada saat itu juga.
105
BAB IX
PENUTUP
KIE adalah suatu kegiatan dimana terjadi proses komunikasi dan edukasi dengan
penyebaran informasi. KIE bertujuan untuk mempercepat mencapai suatu
perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku yang dapat diukur diantara kelompok
audiensi atau sasaran (individu, keluarga dan masyarakat) yang jelas melalui
berbagai saluran komunikasi.
Dalam pelaksanaan KIE, haruslah diperhatikan materi sesuai dengan isu yang ada
di wilayah kerja PLKB. Materi KIE meliputi: Program Kependudukan; Program
KB dan Kesehatan Reproduksi; Program Keluarga Sejahtera/ Ketahanan
Keluarga, Program Keluarga yang mengarah pada NKKBS; Gender dalam
Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
106
Dalam proses konseling Petugas KB di lapangan harus mampu melakukan
observasi, Karena observasi penting dilakukan dalam mengumpulkan informasi
tentang diri klien. Dalam proses konseling yang paling efektif untuk menggali
informasi kepada klien adalah dengan menggunakan pertanyaan terbuka namun
tidak mengarahkan
107
Ada Sebelas (11) aplikasi yang ada dan dapat dimanfaatkan oleh Penyuluh KB
BKKBN, baik dalam fungsinya untuk kepegawaian, maupun dalam fungsinya
sebagai Penyuluh KB dan memerlukan bahan konten pengayaan diri dan
rujukan ketika berinteraksi dengan PUS. Selain 11 aplikasi tersebut, Penyuluh
KB dapat mengunduh secara bebas di Play Store maupun Apps Store berbagai
aplikasi yang bermanfaat dalam mendukung kinerja di lapangan, seperti
Facebook, WPS Office, Google Maps dan lain-lain.
Salah satu manfaat dari aplikasi penyuluhan KKBPK bagi Penyuluh KB, yaitu
dengan menggunakan Aplikasi ini, seluruh dokumen penunjang dan publikasi
yang berjumlah ratusan dan ribuan dapat disimpan, diakses, dan kemudian
digunakan untuk diperlihatkan secara mudah hanya dengan beberapa langkah
sederhana. Aplikasi KKBPK sendiri terdiri atas lima fitur yaitu kontrasepsi,
konseling, video, perpustakaan, dan tanya jawab. Sebelum memulai instalasi
aplikasi, pastikan Anda memiliki file aplikasi, folder dokumen bernama folder
KKBPK, perangkat telepon genggam atau tablet, dan kabel data atau kabel
OTG.
Selain aplikasi penyuluhan KKBPK, ada aplikasi yang di beri nama SKATA.
SKATA adalah sebuah alat perencanaan keluarga yang berfungsi sebagai alat
bantu bagi keluarga di Indonesia untuk merencanakan keluarganya, kehamilan,
dan anak-anaknya. SKATA diluncurkan pertama kali pada bulan Oktober 2015
dan setahun kemudian, Oktober 2016 diluncurkan update terbarunya. Aplikasi
KKBPK bersama-sama dengan aplikasi publik SKATA diharapkan dapat
saling melengkapi sebagai media kreatif KIE baru, dimana penyuluh KKBPK
dapat merujukkan PUS pada aplikasi SKATA atau website-nya setelah selesai
dijangkau.
108
DAFTAR PUSTAKA
109