Anda di halaman 1dari 14

MINI RISET

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah BKP

Dosen Pengampu : Dra. Rahmulyani. M.Pd, Kons.

OLEH:

NAMA : AHMAD THALHA ABDILLAH

NIM : 1151151001

KELAS : REGULER A BK 2015

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberikan
taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.
Adapun laporan ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “ BK Kelompok”
dengan judul “MINI RISET”
Dan ucapan terima kasih penulis kepada:
1. Ibu yang telah membimbing penulis dalam menyusun laporan ini. Semoga ilmu yang
Ibu berikan kepada penulis di balas dengan kebaikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kedua orang tua yang memberi bantuan berupa material sehingga laporan ini dapat
diselesaikan.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan, baik dalam penulisan maupun isi dari pokok pembahasan. Penulis berharap
saran maupun kritikan dari Ibu yang sifatnya membangun, sehingga laporan ini mencapai
kesempurnaan. Dan semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca, khususnya bagi penulis
sendiri.

Medan, Mei 2017

Ahmad Thalha Abdillah

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar. ................................................................................................................... i

Daftar Isi............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

1.1.Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2.. .Tujuan...................................................................................................................
............1
1.3. Manfaat...................................................................................................................
............2

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN................................................................................... 3

2.1. Uraian Permasalahan............................................................................................... 3


2.2. Subjek Penelitian..................................................................................................... 3
2.3. Assesment Data....................................................................................................... 3

BAB III METODE PELAKSANAAN................................................................................ 4

3.1. Metode penelitian..................................................................................................... 4

3.2. Langkah Penelitian................................................................................................... 4

3.3. Teknik Pengumpulan Data....................................................................................... 4

BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................... 5

4.1. Hasil Penelitian........................................................................................................ 5

4.2. Analisa Pembahasan................................................................................................ 5

BAB V PENUTUP.............................................................................................................. 8

5.1. Kesimpulan ............................................................................................................. 8

5.2. Saran........................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 9

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bimbingan dan konseling yang merupakan pelayanan dari, untuk, dan oleh manusia
memiliki pengertian-pengertian yang khas. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan oleh seorang ahli kepada individu dengan menggunakan berbagai prosedur, cara,
dan bahan agar individu tersebut mampu mandiri dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya. Sedangkan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang didasarkan
pada prosedur wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu (klien)
yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

Penyelenggaraan bimbingan konseling sudah sejak lama dijalankan bahkan disetiap


jenjang pendidikan ada penyampaian dan penerapan bimbingan koseling ini. Pemahaman
orang dalam melihat bimbingan dan konseling, baik dalam tatanan konsep maupun
praktiknya, sangat mengganggu terhadap pencitraan dan laju pengembangan profesi ini.
Kekeliruan pemahaman ini tidak hanya terjadi dikalangan orang-orang yang berada diluar
bimbingan dan konseling tetapi juga banyak ditemukan dikalangan orang-orang terlibat
langsung dengan bimbingan dan konseling.
Di samping itu, literature yang memberikan wawasan, pengertian, dan berbagai seluk
beluk teori dan praktek bimbingan dan konseling yang dapat memperluas dan mengarahkan
pemahaman mereka itu juga masih sangat terbatas. Melihat hal tersebut, maka tak heran bila
dalam kenyataannya masih banyak terjadi kesalahpahaman tentang bimbingan dan konseling.

Selain kesalah pahaman dalam bimbingan konseling, ada juga siswa yang tidak
mengetahui mengenai apa itu bimbingan dan konseling. Ada juga siswa yang tidak peduli
tentang keberadaan bimbingan dan konseling di sekolah mereka. Padahal, jika mereka
mengetahui apa sebenarnya bimbingan dan konseling tersebut, mereka dapat memanfaatkan
bimbingan dan konseling yang ada di sekolah mereka masing-masing.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan penulisan laporan mini riset ini adalah:

1
2

1. Untuk mengetahui perkembangan layanan Bimbingan Konseling Kelompok di


sekolah.
2. Untuk mengetahui bagimana pelaksanaan Bimbingan Konseling Kelompok di sekolah
3. Untuk mengetahui sejauh mana siswa mengetahui tentang Bimbingan Konseling
Kelompo di sekolah mereka.
1.3. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan laporan ini adalah sebagai acuan untuk mengetahui
perkembangan BKP terkini di sekolah, untuk memperbaiki cara pelaksanaan BKP ke depan
dan untuk memperluas pengetahuan calon guru BK mengenai realisasi BKP.
BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

2.4. Uraian Permasalahan

Pelayanan bimbingan dan konseling yang mempunyai tiga segi orientasi itu
diselenggarakan di berbagai ruang lingkup kerja. Di sekolah, pelayanan bimbingan dan
konseling merupakan bidang pelayanan pokok di samping dua bidang pelayanan lainnya,
yaitu bidang pelayanan kurikulum dan pengajaran serta bidang administrasi dan pengelolaan.
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah memberikan perhatian utama dan
menyelenggarakan pelayanan yang secukup-cukupnya. Untuk para siswa agar mereka
mampu berkembang dan belajar secara optimal. Konselor sekolah merupakan tenaga utama
dan inti setelah ahli dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah itu. Dalam
menjalankan tugasnya itu, konselor sekolah memiliki dan mewujudkan tanggung jawabnya
kepada siswa, orang tua, sejawat, masyarakat, diri sendiri, dan profesi.

Namun, banyak konselor sekolah yang tidak menjalankan tugasnya dengan penuh
tanggung jawab sehingga masyarakat yang ada di sekolah itu menjadi salah persepsi
mengenai bimbingan dan konseling. Banyak konselor sekolah yang menjalankan tugasnya
dengan tidak mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan atau teori yang sudah mereka
pelajari. Mereka menjadi konselor sekolah yang hanya duduk-duduk saja, yang hanya
menghukum siswa yang salah saja, dan hanya marah-marah kepada siswa-siswa nya. Sikap
seorang konselor sekolah itulah yang membuat orang-orang yang ada di sekolah itu, terutama
siswa menjadi tidak tahu apa sebenarnya fungsi bimbingan konseling itu di sekolah.

2.5. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah 40 orang siswa/i mulai dari kelas VII, VIII, dan IX
SMP/MTS. Mereka berasal dari sekolah yang berbeda-beda yang ada di Medan.

2.6. Assesment Data

Assesment data dalam penelitian ini menggunakan intrumen/angket analisis


dilakukan dengan penghitungan dengan cara manual dari angket yang telah di sebar kepada
siswa/i SMP/MTS yang ada di Medan.

3
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu dengan melakukan


wawancara dengan siswa ke lapangan dan dengan memberikan angket sebagai instrumen
penelitian. Sasaran penelitian ini adalah siswa/i SMP dan SMA yang sedang berada di
lingkungan masyarakat, bukan di lingkungan sekolah. Peneliti memilih untuk memberikan
angket kepada siswa/i SMP yang ada di Medan. Peneliti mengambil sampel sebanyak 32
orang siswa/i SMP yang terdiri dari berbagai kelas, mulai dari kelas VII, VIII, dan IX.

3.2. Langkah Penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peneliti mencari siswa/i SMP/MTS yang sedang berada di luar lingkungan sekolah.
Pada saat mencari siswa/i itu, kebetulan pada saat jam pulang sekolah.
2. Peneliti melakukan wawancara kepada siswa/i yang ada di lokasi.
3. Setelah melakukan wawancara, peneliti mancatatnya di panduan wawancara
4. Kemudian data yang telah di dapat t di analisis dan di proses oleh peneliti
3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara teknik
tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai sejauh mana siswa/i tersebut mengenal
layanan BKP yang seharusnya mereka dapat..

BAB IV

4
PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Berdasarkan perhitungan manual dari hasil angket, dirumuskan hasil penelitian


berikut ini:

No Pernyataan Ya % Tidak %
1 Siswa mengenal nama guru BK 38 95% 2 5%
Siswa yg mengetahui ruangan/kantor
2 37 92,5% 3 7,5%
guru BK
Kunjungan siswa ke kantor/ruangan guru
3 36 90% 4 10%
BK
4 Membicarakan masalah kelompok 33 82,5% 7 17,5%
Waktu berbincang dg guru BK cukup
5 29 72,5% 11 27,5%
Ideal
6 Pernah dibimbing guru BK 30 75%% 10 25%
7 Dimarah-marahi guru BK 20 50% 20 50%
8 Dihukum guru BK 14 35% 25 65%
9 Dibimbing dalam bentuk kelompok 19 47,5% 21 52,5%
Membahas dan menyelesaikan masalah
10 umum (masalah umum yang dibahas 12 30% 28 70%
berasal dari guru BK)
Membahas dan menyelesaikan masalah
11 umum (masalah umum yang dibahas 16 40% 24 60%
berasal dari siswa)

4.2. Analisa Pembahasan

5
Berdasarkan hasil angket siswa/i SMP/MTs kelas VII, VII, dan IX, dapat diperoleh
data bahwa:

1. Sebanyak 38 orang (95%) siswa mengetahui nama guru BK mereka,namun sebanyak


2 orang (5%) siswa tidak mengetahui nama guru BK mereka
2. Sebanyak 37 orang (92,5%) siswa mengetahui letak kantor guru BK mereka, namun 3
orang (7,5%) siswa lainnya tidak mengetahui letak kantor guru BK mereka.
3. Sebanyak 36 orang (90%) siswa pernah ke kantor guru BK, namun 4 orang (10%)
siswa lainnya tidak pernah ke kantor guru BK.
4. Sebanyak 33 orang (82,5%) siswa pernah ke kantor guru BK dan membicarakan
tentang masalah-masalah tertentu, misalnya seperti membicarakan guru tidak ada di
dalam kelas, di tegur karena memakai lipstik, masalah terlambat, dan masalah absen,
namun 7 orang (17,5%) siswa lainnya tidak pernah membicarakan masalah-masalah
tertentu.
5. Sebanyak 29 orang (72,5%) siswa mengetahui berapa lama ia berbicara dengan guru
BK atau berada di kantor guru BK diantaranya 10 menit, 15 menit, 30 menit, dan 60
menit, namun 11 orang (27,5%) siswa lainnya tidak mengetahui berapa lama mereka
berbicara dengan guru BK atau berada di kantor guru BK.
6. Sebanyak 30 orang (75%) siswa pernah di bimbing oleh guru BK, namun sebanyak 10
orang (25%) siswa lainnya tidak pernah di bimbing oleh guru BK.
7. Sebanyak 20 orang (50%) siswa mengatakan bahwa mereka pernah di marah-marahi
guru BK, namun 20 orang (50%) siswa lainnya mengatakan tidak pernah di marah-
marahi guru BK.
8. Sebanyak 14 orang (35%) siswa pernah dihukum guru BK, namun 26 orang (65%)
siswa tidak pernah dihukum guru BK.
9. Sebanyak 19 orang (47,5%) siswa pernah dibimbing dalam bentuk kelompok, namun
21 orang (52,5%) siswa lainnya tidak pernah dibimbing dalam bentuk kelompok.
10. Sebanyak 12 orang (30%) siswa pernah membahas dan menyelesaikan masalah umum
yang dibahas berasal dari guru BK bersama guru BK dan kawan-kawan, namun 28
orang (70%) siswa lainnya tidak pernah membahas dan menyelesaikan masalah
umum yang dibahas berasal dari guru BK bersama guru BK dan kawan-kawan.
11. Sebanyak 16 orang (40%) siswa pernah membahas dan menyelesaikan masalah umum
yang dibahas berasal dari siswa sendiri dan kawan-kawan bersama guru BK dan
kawan-kawan. Sedangkan 24 orang (60%) siswa lainnya tidak pernah membahasnya
bersama guru BK dan kawan-kawan.

Setelah mengetahui hasil dari angket yang telah saya analisis, saya berkomitmen
ketika nantinya saya menjadi guru BK, hal-hal yang saya lakukan sebagai guru BK adalah:

1. Saya akan memperkenalkan diri saya kepada seluruh peserta didik yang ada di
sekolah.
2. Memperkenalkan BKP kepada seluruh peserta didik yang ada di sekolah.
3. Memberikan gambaran tentang bagaimana fungsi guru BK yang sebenarnya.
4. Memberitahukan kepada peserta didik dimana letak kantor guru BK.
5. Mengimplementasikan pola 17+ layanan BK untuk peserta didik yang ada di sekolah.
6. Membimbing dan mengarahkan peserta didik sesuai dengan kebutuhannya.
7. Menjalankan dengan baik teori-teori yang telah saya pelajari.
8. Mengoptimalkan kinerja saya sebagai guru BK.
9. Mengubah persepsi negatif peserta didik mengenai guru BK.
10. Saya akan melakukan kegiatan BKP,KKP maupun PKC-KO untuk membahas
permasalahan yang ada pada peserta didik saya nantinya sekaligus mengakrabkan diri
saya kepada mereka. Agar nanatinya mereka mau menerima saya yang bertujuan
untuk mempermudah proses konseling yang akan dilakukan.
11. Mengontrol emosi saya untuk tidak memarahi peserta didik saya.
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat saya simpulkan:

1. 95 % siswa mengetahui nama guru BK, namun mereka tidak mengetahui letak kantor
guru BK.
2. 50 % siswa tidak pernah dibimbing melalui layanan bimbingan kelompok.
3. 50 % siswa pernah di marah-marahi oleh guru BK.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saya menyarankan kepada guru BK:

1. Guru BK perlu memperkenalkan diri kepada siswa asuhnya mulai dari awal
pembelajaran
2. Guru BK harus melakukan layanan BKP kepada semua siswa asuhnya.
3. Guru BK harus kreatif memanfaatkan waktu melakukan layanan BKP/KKP

8
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno, H. & Erman Amti. 2013. Dasar-Dasar Bimbingan & Konseling. Jakarta: PT Rineka
Cipta

https://www.google.co.id/amp/s/wiwiksunaryatipujilestari.wordpress.com/2015/03/26/teknik-
pengumpulan-data/amp/ Diakses pada 2 Mei 2017

https://bukubiruku.com/metode-penelitian-kualitatif/ Diaksed pada 2 Mei 2017

Anda mungkin juga menyukai