Anda di halaman 1dari 10

PROCEEDING

Konvensi Nasional XXI


Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
Bandung, 27-29 April 2019

MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Kadek Suhardita,S.Pd.,M.Pd_1
( kadeksuhardita8@gmail.com)
IKIP PGRI Bali
Dra. Made Wery Dartiningsih,M.Pd.,Kons_2
(mdartiningsih@gmail.com
IKIP PGRI Bali
Drs.I Ketut Sapta, M.Si_3
(saptaketut@yahoo.com)
IKIP PGRI Bali
Ni Komang Sri Yuliastini, S.Pd.,M.Pd_4
(yuliastini_nks@gmail.com)
IKIP PGRI Bali
ABSTRAK
Perubahan yang terjadi dapat mempengaruhi gaya hidup warga masyarakat, apabila perubahan itu
sulit diprediksi, maka akan melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku konseli, seperti terjadinya
stagnasi (kemandegan) perkembangan, masalah-masalah pribadi atau penyimpangan perilaku. Perubahan
lingkungan yang diduga mempengaruhi gaya hidup, dan kesenjangan perkembangan tersebut, di antaranya:
pertumbuhan jumlah penduduk yang cepat, pertumbuhan kota-kota, kesenjangan tingkat social, refolusi
teknologi informasi, pergeseran fungsi atau struktur keluarga, dan perubahan struktur masyarakat dari
agraris ke industri. Oleh karena itu dalam operasionalisasinya, guru BK melakukan berbagai kegiatan
pelayanan, dimana salah satu bentuk pelayanan tersebut yang sekaligus menjadi ujung tombak dari
keseluruhan kegiatan bimbingan adalah kegiatan konseling. Berkenaan dengan hal tersebut, Peraturan
Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 secara tegas mengemukakan bahwa: “Sekolah berkewajiban memberikan
Bimbingan dan Konseling kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan
merencanakan masa depan”. Dengan adanya kata “kewajiban”, maka setiap sekolah mutlak harus
menyelenggarakan Bimbingan Konseling.
Perubahan paradigma dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling dari waktu ke waktu
menunjukkan bahwa profesi bimbingan dan konseling bersifat dinamis. Kemampuan mensiasati dan memilih
stetegi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan perkembangan akan menjadi amunisi yang ampuh untuk
mampu menghadapi berbagai dinamika dan perubahan yang dihadapi. Untuk itu, pemahaman mengenai
beberapa peran guru bimbingan dan konseling (konselor) perlu diperhatikan dengan baik serta keberhasilan
dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling terlihat dari bagaimana konselor mampu memanajemen setiap
layanan yang ada.

Kata Kunci: Manajemen Bimbingan dan Konseling

Published by Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia, 27-29 April 2019

PENDAHULUAN bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan


1. Pendahuluan psiko-pendidikan dalam bingkai budaya. Artinya,
Bimbingan konseling merupakan bagian pelayanan bimbingan konseling berdasarkan
integral dari sistim pendidikan di sekolah, kaidah-kaidah keilmuan dan teknologi pendidikan
pelayanan bimbingan konseling merupakan usaha serta psikologi yang dikemas dalam kaji-terapan
membantu peserta didik dalam pengembangan diwarnai oleh budaya lingkungan peserta didik.
kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan Visi pelayanan bimbingan konseling adalah
belajar, serta perencanaan dan pengembangan terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang
karir. Pelayanan bimbingan konseling membahagiakan melalui tersedianya pelayanan
memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara bantuan dalam pemberian dukungan
individual, kelompok dan atau klasikal, sesuai perkembangan dan pengentasan masalah agar
dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, peserta didik berkembang secara optimal, mandiri
perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang dan bahagia.
yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu Misi pelayanan bimbingan konseling adalah:
mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah 1) Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi
yang dihadapi peserta didik. Paradigma pengembangan peserta didik melalui

89
PROCEEDING
Konvensi Nasional XXI
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
Bandung, 27-29 April 2019

pembentukan perilaku efektif-normatif dalam konseling dapat mengacu kepada fungsi – fungsi
kehidupan keseharian dan masa depan. 2) Misi pokok manajemen yaitu Planning, Organizing,
pengembangan, yaitu memfasilitasi Directing dan Controlling (PODC).
pengembangan potensi dan kompetensi peserta 1) Planning atau Perencanaan.
didik di dalam lingkungan sekolah, keluarga dan Dalam proses perencanaan, pertama kali
masyarakat. 3) Misi pengentasan masalah, yaitu harus menetapkan tujuan dan target pelaksanaan
memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik layanan bimbingan konseling tersebut, setelah
mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari. penentuan dan penetapan target, maka selanjutnya
Untuk mencapai visi dan misi bimbingan merumusakan strategi untuk mencapai tujuan dan
konseling tersebut maka penyelengaraan target pelayanan bimbingan konseling.
bimbingan konseling di sekolah perlu dikelola Selanjutnya menentukan sumber-sumber daya
dengan baik, efektif dan efisien. yang diperlukan untuk menunjang proses
pelayanan, lalu menetapkan standar atau indikator
keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target
2. FENOMENOLOGI pelaksanaan layanan bimbingan konseling
2.1 Konsep Dasar Manajemen dan tersebut
Aplikasinya dalam Bimbingan
Konseling 2) Organizing atau Pengorganisasian.
Menurut definisinya manajemen adalah suatu Pada tahap ini dalam pengaplikasiannya
proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu proses layanan bimbingan konseling, yang
dilaksanakan dan diawasi. Menurut (Uman pertama adalah mengalokasikan sumber daya,
Suherman, 2010:12), pengertian manajemen yaitu merumuskan dan menetapkan tugas dan
pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih menetapkan prosedur yang diperlukan untuk
dahulu dengan melalui kegiatan orang lain. proses pelayanan Bimbingan dan konseling.
Menurutnya, Manajemen merupakan sebuah Selanjutnya menetapkan struktur organisasi yang
proses yang khas, yang terdiri dari tindakan- menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tindakan: Perencanaan, Pengorganisasian, tanggung jawab pada pelaksanaan pelayanan
Penggiatan dan Pengawasan yang dilakukan tersebut, selanjutnya Kegiatan penempatan SDM
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran pada posisi yang tepat.
yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber 3) Directing atau pengarahan/
lainnya. Pengertian lain manajemen adalah pengimplementasian.
sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan Pada tahap ini, adalah kegiatan
tujuan organisasi melalui serangkaian kegiatan mengimplementasikan proses kepemimpinan,
berupa perencanaan, pengorganisasian, pembimbingan dan pemberian motivasi kepada
pengarahan dan pengendalian orang-orang serta Guru BK agar dapat bekerja secara efektif dan
sumber daya organisasi lainnya. efisien melayani konseli dalam pencapaian tujuan
Pada intinya, manajemen merupakan untuk memandirikan konseli. Selanjutnya
serangkaian pengaturan atau pengorganisasian memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai
untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dengan kata proses pelaksanaan pelayanan agar sesuai dengan
lain bahwa manajemen merupakan serangkaian tujuan yang ingin dicapai, dan menjelaskan
kegiatan dimana diperlukan proses perencanaan, kebijakan yang ditetapkan.
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
demi tercapainya satu tujuan tertentu. 4) Controlling atau pengawasan,
Dalam pengaplikasiannya terhadap kegiatan pada fungsi pengawasan ini langkah yang
bimbingan konseling, maka dapat diambil suatu dilakukan adalah mengevaluasi keberhasilan
dasar pengelolaan layanan bimbingan konseling dalam pencapaian tujuan dan target pelayanan
yang merujuk pada konsep dasar dan fungsi – sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan,
fungsi manajemen agar layanan bimbingan dan kemudian mengambil langkah klarifikasi dan
konseling tertata dan berjalan dengan rapi demi koreksi atas penyimpangan yang mungkin
mencapai suatu tujuan yaitu mengoptimalkan ditemukan dalam proses pelayanan bimbingan
peserta didik agar dapat mengarahkan, mengatur, konseling, juga melakukan berbagai alternatif
serta memahami akan dirinya juga dapat solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
mengambil keputusan secara mandiri namun pencapaian tujuan dan target pelayanan tersebut.
terarah dan tepat. Kesimpulannya, proses pelayanan bimbingan
Pengelolaan layanan bimbingan konseling konseling yang mengacu kepada konsep dasar
berbasis manajemen, sangatlah diperlukan dalam manajemen akan menjadi suatu track atau alur
pengaplikasiannya, layanan Bimbingan dan yang teratur demi mencapai tujuan dari pelayanan
90
PROCEEDING
Konvensi Nasional XXI
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
Bandung, 27-29 April 2019

bimbingan konseling yaitu mengoptimalkan Berorientasi Berorientasi


perkembangan serta memandirikan individu pemecahan masalah pengembangan potensi
dalam menjalani kehidupannya secara sehat dan klien (siswa) positif klien (siswa)
optimal serta individu dapat mengatur atau Menggembirakan
memanage kehidupannya demi mencapai tujuan Guru BK serius
klien (siswa)
kehidupannya (Self Management) Dialog menekan Dialog Guru BK
perasaan klien dan menyentuh klien
2.2 Pergeseran Pola Manajemen klien (siswa) sering (siswa), klien (siswa)
dan Proses Bimbingan dan konseling tertutup terbuka
Perubahan yang terjadi dari faktor-faktor
Klien sebagai Klien (siswa)
yang melandasi pelayanan bimbingan konseling
obyek sebagai subyek
(filosofi, psikologi, sosiologi dan IPTEK), telah
membawa konsekuensi terhadap perubahan pola Guru BK dominan Guru BK
manajemen dan proses pelayanan bimbingan dan bertindak sebagai membantu dan memberi
konseling. Adapun arah pergeseran perubahan problem solver alternatif-alternatif.
tersebut dapat dilihat dalam tabel

2.3 Manajemen Bimbingan dan Konseling


Manajemen Bimbingan Konseling Secara umum manajemen bimbingan dan
konseling mencakup tiga kegiatan utama, yaitu :
Pola Lama Pola Baru (1) perencanaan; (2) pelaksanaan, dan (3)
Menitikberatkan penilaian
Melayani seluruh
pada siswa yang
siswa (guidance for all) 1. Perencanaan
beresiko/ bermasalah
Dilaksanakan Perencanaan kegiatan pelayanan bimbingan
Dilaksanakan dan konseling mengacu pada program tahunan
karena adanya krisis/
berdasarkan kurikulum yang telah dijabarkan ke dalam program
masalah
semesteran, bulanan serta mingguan. Perencanaan
Pendekatan Terjadwal
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling
panggilan (on call) (kalender)
harian yang merupakan penjabaran dari program
Disampaikan dan Kolaboratif antara mingguan disusun dalam bentuk Program
dilaksanakan hanya Guru BK, guru, orang Pelayanan Bimbingan dan Konseling (PPBK)
oleh Guru BK tua dan masyarakat yang masing-masing memuat: (a) Tujuan dan
Dimiliki hanya Didukung dan sasaran layanan/kegiatan pendukung; (b)
oleh staf konseling dimiliki oleh seluruh substansi layanan/kegiatan pendukung; (c) jenis
(Guru BK) komunitas layanan/kegiatan pendukung, serta alat bantu
Mengukur dampak yang digunakan;(d pelaksana layanan/kegiatan
Mengukur jumlah
yang dikaitkan dengan pendukung dan pihak-pihak yang disertakan; dan
usaha yang dilakukan
tujuan (e) waktu dan tempat.
Berurusan dengan Berurusan dengan Rencana kegiatan pelayanan bimbingan dan
proses melaksa-nakan pencapain tujuan, konseling mingguan meliputi kegiatan di dalam
pekerjaan sasaran dan hasil kelas dan di luar kelas untuk masing-masing kelas
Memfokuskan Memfokuskan pada peserta didik yang menjadi tanggung jawab guru
pada tujuan dan yang pencapaian BK. Satu kali kegiatan layanan atau kegiatan
dianggap baik (accomplisment) pendukung bimbingan dan konseling berbobot
Bekerja untuk Responsif dan ekuivalen 2 (dua) jam pembelajaran. Volume
memelihara sistem beradaptasi dengan keseluruhan kegiatan pelayanan Bimbingan dan
yang ada perubahan konseling dalam satu minggu minimal ekuivalen
dengan beban tugas wajib guru BK di sekolah.
Membicarakan
Membicarakan
tentang bagaimana
tentang efektivitas kerja 2. Pelaksanaan Kegiatan
bekerja keras
Bersama pendidik dan personil sekolah
Proses Konseling lainnya, guru BK berpartisipasi secara aktif dalam
kegiatan pengembangan diri yang bersifat rutin,
Bersifat klinis Bersifat pedagogis insidental dan keteladanan. Program pelayanan
Melihat kelemahan Melihat potensi bimbingan dan konseling yang direncanakan,
klien klien (siswa) dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi,
jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak
91
PROCEEDING
Konvensi Nasional XXI
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
Bandung, 27-29 April 2019

yang terkait.Pelaksanaan kegiatan pelayanan 3. Penilaian jangka panjang


bimbingan dan konseling dapat dilakukan di (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam
dalam dan di luar jam pelajaran, yang diatur oleh waktu tertentu (satu bulan sampai
Guru BK dengan persetujuan Kepala sekolah. dengan satu semester) setelah satu atau
Pelaksanaan kegiatan pelayanan bimbingan beberapa layanan dan kegiatan
dan konseling di dalam jam pembelajaran sekolah pendukung bimbingan dan konseling
dapat berbentuk: (1) kegiatan tatap muka secara diselenggarakan untuk mengetahui lebih
klasikal; dan (2) kegiatan non tatap muka. jauh dampak layanan dan atau kegiatan
Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan pendukung bimbingan dan konseling
peserta didik untuk menyelenggarakan layanan terhadap peserta didik.
informasi, penempatan dan penyaluran,
penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta Sedangkan penilaian proses dilakukan
layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di melalui analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur
dalam kelas. Sedangkan kegiatan non tatap muka sebagaimana tercantum di dalam PPBK, untuk
dengan peserta didik untuk menyelenggarakan mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan
layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, kegiatan. Hasil penilaian kegiatan pelayanan
himpunan data, kunjungan rumah, pemanfaatan bimbingan dan konseling dicantumkan dalam
kepustakaan, dan alih tangan kasus. LAPELPROG Dalam keseluruhan kegiatan
Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling pelayanan bimbingan dan konseling, penilaian
di luar jam pembelajaran sekolah dapat berbentuk diperlukan untuk memperoleh umpan balik
kegiatan tatap muka maupun non tatap muka terhadap keefektifan pelayanan bimbingan dan
dengan peserta didik, untuk menyelenggarakan derajat keberhasilan kegiatan pelayanan bibingan
layanan orientasi, konseling perorangan, dan konseling serta langkah tindak lanjut untuk
bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan memperbaiki dan mengembangkan program
mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat selanjutnya.
dilaksanakan di luar kelas. Satu kali kegiatan
layanan/pendukung bimbingan dan konseling di 2.4 Strategi implementasi Program
luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen Bimbingan dan Konseling
dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka Program Bimbingan dan konseling
dalam kelas. Kegiatan pelayanan bimbingan dan mengandung empat komponen pelayanan yaitu :
konseling di luar jam pembelajaran sekolah (1) pelayanan dasar, (2) pelayanan Responsif, (3)
maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan perencanaan individual, dan (4) dukungan sistem.
bimbingan dan konseling, diketahui dan Empat komponen program tersebut dapat
dilaporkan kepada pimpinan sekolah. Setiap dijelaskan sebagai berikut:
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling
dicatat dalam laporan pelaksanaan program 1. Pelayanan Dasar
(LAPELPROG). Pelayanan dasar diartikan sebagai proses
pemberian bantuan kepada seluruh konseli
3. Penilaian Kegiatan melalui kegiatan penyiapan pengalaman
Penilaian kegiatan bimbingan dan konseling terstruktur secara klasikal atau kelompok yang
terdiri dua jenis yaitu: (1) penilaian hasil; dan (2) disajikan secara sistimatis dalam rangka
penilaian proses. Penilaian hasil kegiatan mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai
pelayanan bimbingan dan konseling dilakukan dengan tugas-tugas perkembangan.
melalui: Strategi implementasi program pelayanan
1. Penilaian segera (LAISEG), yaitu dasar dapat berbentuk : bimbingan
penilaian pada akhir setiap jenis layanan kelompok/klasikal, orientasi, informasi dan
dan kegiatan pendukung bimbingan dan Aplikasi instrumentasi.
konseling untuk mengetahui perolehan
peserta didik yang dilayani. 2. Pelayanan Responsif
2. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), Pelayanan responsif merupakan pemberian
yaitu penilaian dalam waktu tertentu bantuan kepada konseli yang menghadapi
(satu minggu sampai dengan satu bulan) masalah dan memerlukan bantuan dengan segera,
setelah satu jenis layanan dan atau agar konseli dapat memenuhi kebutuhannya dan
kegiatan pendukung bimbingan dan memecahkan masalahnya untuk mencapai tugas-
konseling diselenggarakan untuk tugas perkembangannya.
mengetahui dampak layanan/kegiatan Strategi implementasi program pelayanan
terhadap peserta didik. responsif dapat berbentuk: Konseling
perorangan/kelompok, alih tangan kasus,
92
PROCEEDING
Konvensi Nasional XXI
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
Bandung, 27-29 April 2019

konsultasi/Kolaborasi dengan guru mata mempunyai tugas dan peran masing-masing


pelajaran, wali kelas, orang tua siswa,dan pihak sebagai berikut:
terkait, bimbingan teman sebaya, konferensi
kasus dan kunjungan rumah.
2.6.1 Peran Kepala Sekolah
3. Perencanaan Individual Kepala sekolah selaku penanggung jawab
Perencanaan individual diartikan sebagai seluruh penyelenggaraan pendidikan di sekolah
bantuan kepada konseli agar mampu merumuskan memegang peranan strategis dalam
dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan mengembangkan layanan bimbingan dan
perencanaan masa depan berdasarkan konseling di sekolah. Secara garis besarnya,
pemahaman akan kelebihan dan kekurangan Prayitno (2004) memerinci peran, tugas dan
dirinya serta peluang/kesempatan yang tersedia. tanggung jawab kepala sekolah dalam bimbingan
Pelayanan perencanaan individual dapat dan konseling, sebagai berikut :
dilakukan melalui layanan penempatan dan 1) Mengkoordinir segenap kegiatan yang
penyaluran. diprogramkan dan berlangsung di
sekolah, sehingga pelayanan pengajaran,
latihan, dan bimbingan dan konseling
merupakan suatu kesatuan yang terpadu,
harmonis, dan dinamis.
4. Dukungan Sistem 2) Menyediakan prasarana, tenaga, dan
Dukungan sistem merupakan komponen berbagai kemudahan bagi terlaksananya
pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, pelayanan bimbingan dan konseling
infra struktur dan pengembangan kemampuan yang efektif dan efisien.
profesional Konselor secara berkelanjutan yang 3) Melakukan pengawasan dan pembinaan
secara tidak langsung berkontribusi positif dalam terhadap perencanaan dan pelaksanaan
memberikan bantuan kepada konseli. program, penilaian dan upaya tidak
Dukungan sistem dapat berupa: lanjut pelayanan bimbingan dan
Pengembangan profesi Konselor, manajemen konseling.
program yang bermutu, riset dan pengembangan. 4) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan
pelayanan bimbingan dan konseling di
2.5 Struktur Organisasi Bimbingan sekolah.
Konseling 5) Memfasilitasi guru bimbingan konseling
Penyelengaraan bimbingan konseling di untuk dapat mengembangkan
sekolah perlu ditetapkan Struktur Organisasi kemampuan profesionalnya, melalui
bimbingan konseling yang menunjukkan adanya berbagai kegiatan pengembangan
garis kewenangan dan tanggung jawab pada profesi.
pelaksanaan pelayanan bimbingan konseling. 6) Menyediakan fasilitas, kesempatan, dan
Contoh Struktur Organisasi Bimbingan dukungan dalam kegiatan kepengawasan
Konseling dapat digambarkan sebagai berikut: yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah
bidang BK.

2.6.2 Peran Guru Mata Pelajaran


Tugas dan tanggung jawab utama guru di
sekolah adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan
berarti dia sama sekali lepas dengan kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan
konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat
diharapkan guna kepentingan efektivitas dan
efisien pelayanan Bimbingan dan konseling di
sekolah. Bahkan dalam batas-batas tertentu guru
pun dapat bertindak sebagai Guru BK bagi
siswanya. Winkel W.S. dan M.M. Sri Hastuti.
(2004: 46) menyebutkan salah satu peran yang
2.6 Tugas dan Peran Personal Sekolah dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing
Dalam Bimbingan Konseling dan untuk menjadi pembimbing baik guru harus
Dalam penyelengaraan bimbingan konseling memiliki pemahaman tentang anak yang sedang
di sekolah melibatkan personal sekolah yang dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan peran
93
PROCEEDING
Konvensi Nasional XXI
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
Bandung, 27-29 April 2019

guru mata pelajaran dalam bimbingan dan khususnya di kelas yang menjadi
konseling, Sofyan S. Willis (2004:29) tanggung jawabnya;
mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran 3) Membantu memberikan kesempatan dan
dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus kemudahan bagi siswa, khususnya
manusiawi-religius, bersahabat, ramah, dikelas yang menjadi tanggung
mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami jawabnya, untuk mengikuti/menjalani
dan menghargai tanpa syarat. Prayitno (1995:86) layanan dan/atau kegiatan bimbingan
memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru- dan konseling;
guru mata pelajaran dalam bimbingan dan 4) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan
konseling adalah : khusus bimbingan dan konseling, seperti
1) Membantu memasyarakatkan pelayanan konferensi kasus; dan
bimbingan dan konseling kepada siswa 5) Mengalihtangankan siswa yang
2) Membantu guru bimbingan konseling memerlukan layanan bimbingan dan
mengidentifikasi siswa-siswa yang konseling kepada guru bimbingan
memerlukan layanan bimbingan dan konseling.
konseling, serta pengumpulan data 2.6.4 Tugas Guru Bimbingan dan
tentang siswa-siswa tersebut. Konseling/Konselor
3) Mengalihtangankan siswa yang Guru bimbingan dan konseling memiliki
memerlukan pelayanan bimbingan dan tugas, tanggung jawab, wewenang dalam
konseling kepada guru bimbingan penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan
konseling konseling antara lain :
4) Menerima siswa alih tangan dari guru 1) Melakukan studi kelayakan dan
bimbingan konseling, yaitu siswa yang need assessment pelayanan
menuntut guru bimbingan konseling bimbingan konseling,
memerlukan pelayanan pengajar /latihan 2) Merencanakan program
khusus (seperti pengajaran/ latihan bimbingan konseling (tahunan,
perbaikan, program pengayaan). bulanan, mingguan dan harian)
5) Membantu mengembangkan suasana 3) Melaksanakan program pelayanan
kelas, hubungan guru-siswa dan bimbingan konseling
hubungan siswa-siswa yang menunjang 4) Menilai proses dan hasil
pelaksanaan pelayanan pembimbingan pelaksanaan pelayanan bimbingan
dan konseling. dan konseling
6) Memberikan kesempatan dan 5) Menganalisis hasil penilaian
kemudahan kepada siswa yang pelayanan bimbingan konseling,
memerlukan layanan/kegiatan bimbingan 6) Melaksanakan tindak lanjut
dan konseling untuk mengikuti berdasarkan hasil penilaian
/menjalani layanan/kegiatan yang pelayanan bimbingan konseling
dimaksudkan itu. 7) Mengadministrasikan kegiatan
7) Berpartisipasi dalam kegiatan khusus pelayanan bimbingan konseling,
penanganan masalah siswa, seperti 8) Mempertanggungjawabkan
konferensi kasus. pelaksanaan tugas pelayanan
8) Membantu pengumpulan informasi yang bimbingan konseling kepada
diperlukan dalam rangka penilaian Kepala Sekolah,
pelayanan bimbingan dan konseling serta 9) Mempersiapkan diri, menerima
upaya tindak lanjutnya. dan berpartisipasi aktif dalam
kepengawasan oleh pengawas
2.6.3 Peran Wali Kelas BK,
Sebagai pengelola kelas tertentu dalam 10) Berkolaborasi dengan Guru Mata
pelayanan bimbingan dan konseling, Wali Kelas Pelajaran, wali kelas serta pihak
berperan : terkait dalam pelaksanaan
1) Membantu guru bimbingan konseling program bimbingan konseling.
melaksanakan tugas-tugasnya,
khususnya di kelas yang menjadi Tugas guru bimbingan konseling terkait
tanggung jawabnya; dengan pengembangan diri peserta didik yang
2) Membantu Guru Mata Pelajaran sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat,
melaksanakan peranannya dalam dan kepribadian peserta didik di sekolah yaitu
pelayanan bimbingan dan konseling, membantu peserta didik dalam:

94
PROCEEDING
Konvensi Nasional XXI
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
Bandung, 27-29 April 2019

1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu kemampuan hubungan sosial, kegiatan


bidang pelayanan yang membantu belajar, karir/jabatan, dan pengambilan
peserta didik dalam memahami, menilai keputusan, serta melakukan kegiatan
bakat dan minat. tertentu melalui dinamika kelompok.
2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu 7. Layanan konseling kelompok, yaitu
bidang pelayanan yang membantu layanan yang membantu peserta didik
peserta didik dalam memahami dan dalam pembahasan dan pengentasan
menilai serta mengembangkan masalah pribadi melalui dinamika
kemampuan hubungan sosial dan kelompok.
industrial yang harmonis, dinamis, 8. Layanan konsultasi, yaitu layanan yang
berkeadilan dan bermartabat. membantu peserta didik dan atau pihak
3. Pengembangan kemampuan belajar, lain dalam memperoleh wawasan,
yaitu bidang pelayanan yang membantu pemahaman, dan cara-cara yang perlu
peserta didik mengembangkan dilaksanakan dalam menangani kondisi
kemampuan belajar untuk mengikuti dan atau masalah peserta didik
pendidikan sekolah/madrasah secara 9. Layanan mediasi, yaitu layanan yang
mandiri. membantu peserta didik menyelesaikan
4. Pengembangan karir, yaitu bidang permasalahan dan memperbaiki
pelayanan yang membantu peserta didik hubungan antar mereka.
dalam memahami dan menilai informasi, 10. Layanan Bimbingan Klasikal, yaitu
serta memilih dan mengambil keputusan layanan yang diberikan kepada peserta
karir. didik sejumlah satuan kelas di kelas dan
merupakan salah satu strategi pemberian
Jenis layanan bimbingan konseling yang informasi dalam peminatan peserta didik
dilaksanakan oleh guru BK adalah sebagai Guru BK juga bertugas melaksanakan
berikut: kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
1. Layanan orientasi, yaitu layanan yang antara lain :
membantu peserta didik memahami 1. Aplikasi instrumentasi, yaitu kegiatan
lingkungan baru, terutama lingkungan mengumpulkan data tentang diri peserta
sekolah dan obyek-obyek yang didik dan lingkungannya, melalui
dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta aplikasi berbagai instrumen, baik tes
mempermudah dan memperlancar peran maupun nontes.
peserta didik di lingkungan yang baru. 2. Himpunan data, yaitu kegiatan
2. Layanan informasi, yaitu layanan yang menghimpun data yang relevan dengan
membantu peserta didik menerima dan pengembangan peserta didik, yang
memahami berbagai informasi diri, diselenggarakan secara berkelanjutan,
sosial, belajar, karir/jabatan, dan sistematis, komprehensif, terpadu dan
pendidikan lanjutan. bersifat rahasia.
3. Layanan penempatan dan penyaluran, 3. Konferensi kasus, yaitu kegiatan
yaitu layanan yang membantu peserta membahas permasalahan peserta didik
didik memperoleh penempatan dan dalam pertemuan khusus yang dihadiri
penyaluran yang tepat di dalam kelas, oleh pihak-pihak yang dapat
kelompok belajar, jurusan/program studi, memberikan data, kemudahan dan
program latihan, studi lanjut, dan komitmen bagi terentaskannya masalah
kegiatan ekstra kurikuler. peserta didik, yang bersifat terbatas dan
4. Layanan penguasaan konten, yaitu tertutup.
layanan yang membantu peserta didik 4. Kunjungan rumah, yaitu kegiatan
menguasai konten tertentu, terutama memperoleh data, kemudahan dan
kompetensi dan atau kebiasaan yang komitmen bagi terentaskannya masalah
berguna dalam kehidupan di sekolah, peserta didik melalui pertemuan dengan
keluarga, industri dan masyarakat. orang tua atau keluarganya.
5. Layanan konseling perorangan, yaitu 5. Tampilan kepustakaan, yaitu kegiatan
layanan yang membantu peserta didik menyediakan berbagai bahan pustaka
dalam mengentaskan masalah yang dapat digunakan peserta didik
pribadinya. dalam pengembangan pribadi,
6. Layanan bimbingan kelompok, yaitu kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan
layanan yang membantu peserta didik karir/jabatan.
dalam pengembangan pribadi,
95
PROCEEDING
Konvensi Nasional XXI
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
Bandung, 27-29 April 2019

6. Alih tangan kasus, yaitu kegiatan untuk melibatkan 4 pihak (guru BK, wali kelas,
memindahkan penanganan masalah wasbimri, dan orangtua/wali siswa), yang menjadi
peserta didik ke pihak lain sesuai sasaran pembinaan adalah siswa.
keahlian dan kewenangannya. Secara umum tujuan yang diharafkan
Beban kerja guru bimbingan mengarah pada 2 (dua) target yaitu: (1)
dan konseling/Konselor adalah mengampu Pembinaan untuk meminimalkan pelanggaran tata
bimbingan dan konseling paling sedikit kepada tertib bersekolah, dan (2) pembinaan untuk
150 (seratus lima puluh) konseli dan paling mengaktifkan proses pembelajaran agar kondusif.
banyak 250 (dua ratus lima puluh) per tahun pada 1) Pembinaan terhadap pelanggaran tata tertib
satu atau lebih satuan pendidikan yang sekolah. yaitu pembinaan yang ditujukan
dilaksanakan dalam bentuk layanan tatap muka untuk meningkatkan kesadaran siswa dalam
terjadwal di kelas untuk layanan klasikal dan/atau rangka memenuhi hak dan kewajibannya
di luar kelas untuk layanan perorangan atau sebagai individu yang menyatu dalam wadah
kelompok bagi yang dianggap perlu dan yang keluarga/ organisasi sekolah.
memerlukan. Sedangkan beban kerja guru yang 2) Pembinaan proses pembelajaran, yaitu
diberi tugas tambahan sebagai kepala pembinaan yang ditujukan untuk
sekolah/madrasah membimbing 40 (empat puluh) meningkatkan kesadaran siswa dalam rangka
konseli dan guru yang diberi tugas tambahan memenuhi kewajibannya sebagai pebelajar
sebagai wakil kepala sekolah membimbing 80 (peserta didik).
(delapan puluh) konseli. Model pembinaan siswa terpadu ini
diterapkan dengan mekanisme yang dapat
digambarkan dalam bentuk alur sebagaimana pola
2.6.5 Tugas Pengawas Bimbingan dan di bawah ini:
konseling
Lingkup kerja pengawas bimbingan dan
konseling untuk melaksanakan tugas pokok diatur
sebagai berikut:
1. Ekuivalensi kegiatan kerja pengawas
bimbingan dan konseling terhadap 24
(dua puluh empat) jam tatap muka
menggunakan pendekatan jumlah guru
yang dibina di satu atau beberapa
sekolah pada jenjang pendidikan yang
sama atau jenjang pendidikan yang
berbeda.
2. Jumlah guru yang harus dibina untuk
pengawas bimbingan dan konseling
paling sedikit 40 (empat puluh) dan
paling banyak 60 guru BK.
3. Uraian lingkup kerja pengawas
bimbingan dan konseling adalah sebagai 2.7 Kegiatan Penyelengaraan Bimbingan
berikut. Konseling di SMA
a. Penyusunan Program Pengawasan Syamsu Yusuf (2009:72)) menjelaskan
Bimbingan dan konseling penyelengaraan bimbingan konseling di SMA
b. Melaksanakan Pembinaan, Pemantauan secara garis besar dapat dikelpmpokkan dalam
dan Penilaian tiga kelompok kegiatan yaitu : (1) Perencanaan,
c. Menyusun Laporan Pelaksanaan Program (2) Pelaksanaan dan (3) Laporan/Evaluasi
Pengawasan Kegiatan.
d. Melaksanakan pembimbingan dan sebagai contoh kegiatan yang dapat
pelatihan profesionalitas guru BK. dilakukan Guru BK adalah sebagai berikut:
2.7.1 Perencanaan Bimbingan Konseling
2.6.6 Peran Wasbimri (Pengawasan kegiatan yang dilakukan dalam
Pembinaan Harian) perencanaan antara lain:
Model pembinaan yang dilakukan adalah a. Menyiapkan dan menetapkan Struktur
pembinaan siswa terpadu yang diarahkan untuk Organisasi Bimbingan Konseling
mengoptimalkan hak dan kewajiban siswa yang b. Mengadministrasikan SK Tugas
tercantum dalam peraturan tata tertib siswa Mengajar/Bimbingan Konseling
disekolah. Implementasi model pembinaan ini c. Menyiapkan Kalender Pendidikan
96
PROCEEDING
Konvensi Nasional XXI
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
Bandung, 27-29 April 2019

d. Dokumentasi Kode Etik Profesi f. Melaksanakan layanan Konseling


bimbingan konseling Perorangan
e. Mendata Input, Output dan Outcome g. Melaksanakan layanan Konseling
peserta didik Kelompok
f. Mengidentifikasi kebutuhan peserta h. Melaksanakan layanan Konsultasi
didik i. Melaksanakan layanan Mediasi
g. Membuat/menyiapkan Silabus j. Melaksanakan layanan Bimbingan
bimbingan konseling Klasikal
h. Menyiapkan Program Pelayanan
Bimbingan Konseling dan Media 3. Pelayanan Tidak Langsung
Layanan a. Penggunaan Papan Bimbingan
i. Menyiapkan program Peminatan b. Penggunaan Kotak Masalah
j. Menyiapkan Format / Angket yang c. Penggunaan Media Audio Visual
diperlukan d. Penggunaan Brosur Informasi
e. Penggunaan Buku Saku Siswa
2.7.2 Pelaksanaan Bimbingan Konseling
kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan 2.7.3.Laporan dan Evaluasi
bimbingan konseling antara lain: kegiatan yang dilakukan dalam Laporan
a. Membuat Agenda Kerja bimbingan dan Evaluasi antara lain:
konseling a. Membuat Laporan Pelaksanaan Program
b. Membuat Daftar Konseli atau siswa asuh bimbingan konseling (bulanan,
c. Menganalisis Kebutuhan dan semesteran dan tahunan)
Permasalahan Siswa b. Mengadakan Analisis, Evaluasi dan
d. Melaksanakan Himpunan Data Tindak Lanjut bimbingan konseling
e. Melaksanakan Aktifitas Layanan antara c. Menyusun data Frekuensi Pelaksanaan
lain: Layanan
d. Merekap penanganan Masalah Siswa
1. Pemahaman e. Membuat daftar Nilai Konseling bagi
a. Melaksanakan kegiatan Aplikasi siswa asuh
Instrumentasi
b. Mencatat kejadian penting dalam 4. Mekanisme Kerja Bimbingan
Catatan Anekdot Konseling
c. Melaksanakan kegiatan Kunjungan Mekanisme Kerja penyelengaraan
Rumah bimbingan konseling di sekolah dapat
d. Melaksanakan Konfrensi Kasus digambarkan pokok kegiatannya sebagai berikut:
e. Menyebarkan, mengolah angket
Sosiometri/ sosiogram
f. Dokumentasi Data Psikotes
g. Membuat Peta Siswa dan Peta
Kerawanan
h. Mendata dan merekap Data Absensi
Siswa
i. Merekap dan menindaklajuti Data
Pelanggaran Tatib Siswa
j. Mengelola Nilai Tengah Semester
k. Menyiapkan Tampilan Kepustakaan
l. Menganalisis Kebiasaan Belajar
m. Mendata Minat Siswa Setelah Tamat

2. Pelayanan Langsung
a. Melaksanakan layanan Orientasi
b. Melaksanakan layanan Informasi
c. Melaksanakan layanan Penempatan dan
Penyaluran 2.8 Tugas Guru BK/Konselor dalam
d. Melaksanakan layanan Penguasaan Kurikulum 2013
Konten Guru BK/Konselor melaksanakan tugas
e. Melaksanakan layanan Bimbingan profesi bimbingan dan konseling secara utuh
Kelompok sesuai dengan konsep bimbingan dan konseling.
97
PROCEEDING
Konvensi Nasional XXI
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
Bandung, 27-29 April 2019

Dalam kurikulum 2013 dan kaitannya dengan 5) Bekerjasama dengan guru mata pelajaran
program peminatan peserta didik, Guru dan pendidik lainnya, melakukan
BK/Konselor mempunyai tugas : pembinaan dan pengembangan serta
1) Menyelenggarakan layanan pemilihan penyaluran potensi peserta didk secara
dan penetapan peminatan yang sesuai optimal.
dengan potensi peserta didik dan
kesempatan yang ada pada satuan 3. PENUTUP
pendidikan, dengan uraian tugas sebagai Manajemen merupakan serangkaian
berikut : pengaturan atau pengorganisasian untuk mencapai
a) Menetapkan komponen peminatan suatu tujuan tertentu, dengan kata lain bahwa
peserta didik manajemen merupakan serangkaian kegiatan
b) Menyiapkan kriteria peminatan dimana diperlukan proses perencanaan,
peserta didik pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
c) Menetapkan cara dalam menetapkan demi tercapainya satu tujuan tertentu. Dalam
peminatan peserta didik pengaplikasiannya terhadap kegiatan bimbingan
d) Menyiapkan instrumen (non test) konseling, maka dapat diambil suatu dasar
untuk mengungkap peminatan pengelolaan layanan bimbingan konseling yang
peserta didik dan dukungan orang merujuk pada konsep dasar dan fungsi – fungsi
tua manajemen agar layanan bimbingan konseling
e) Menyiapkan dan menyampaikan tertata dan berjalan dengan rapi demi mencapai
informasi peminatan peserta didik suatu tujuan yaitu mengoptimalkan peserta didik
meliputi kuota, macam peminatan, agar dapat mengarahkan, mengatur, serta
cara, komponen dan kriteria dalam memahami dirinya juga dapat mengambil
penetapan pilihan peminatan kepada keputusan secara mandiri namun terarah dan
calon peserta didik baru atau tepat. Manajemen Bimbingan dan konseling
masyarakat luas. mencakup tiga kegiatan utama, yaitu : 1.
f) Mengumpulkan data peminatan perencanaan; 2. pelaksanaan, dan 3.
peserta didik penilaian/evaluasi. Dalam Kurikulum 2013 Guru
g) Menganalisis data peminatan peserta BK/Konselor melaksanakan tugas profesi
didik bimbingan dan konseling secara utuh sesuai
h) Menetapkan peminatan dan dengan konsep bimbingan dan konseling. Dalam
pengelompokkan belajar peserta kurikulum 2013 dan kaitannya dengan program
didik peminatan peserta didik, Guru BK/Konselor
i) Memberikan layanan konsultasi mempunyai tugas : Menyelenggarakan layanan
kepada orang tua atau peserta didik pemilihan dan penetapan peminatan yang sesuai
yang memerlukan atau tidak sesuai dengan potensi peserta didik dan kesempatan
dengan antara penetapan dari yang ada pada satuan pendidikan.
sekolah dengan peminatan pilihan
diri peserta didik dan/atau orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
2) Menyelenggarakan pendampingan dalam
pembelajaran sesuai dengan peminatan Suherman, Uman. (2010). Konsep dan Aplikasi
peserta didik dengan cara memberikan Bimbingan dan Konseling. Jurusan PPB UPI
layanan konseling individual, konseling Sofyan S. Willis. (2004). Konseling Individu,
kelompok, bimbingan kelompok, dan Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta
bimbingan klasikal. Syamsu, Yusuf. (2009). Program Bimbingan dan
3) Menyelenggarakan pengembangan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas Rizqi.
penyaluran potensi peserta didik dengan Bandung
cara melakukan kegiatan praktik dan Prayitno, (1995). Bimbingan dan Penyuluhan di
atau magang bekerjasama dengan dunia Sekolah. Badung: Remaja Rosda Karya.
usaha dan dunia usaha serta lembaga Winkel W.S. dan M.M. Sri Hastuti. (2004).
terkait. Bimbingan dan Konseling di Instritusi
4) Menyelenggarakan evaluasi Pendidikan. Media Abadi : Yogyakarta.
penyelengaraan program peminatan dan
tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk
pengembangan potensi peserta didik
dengan memperhatikan kesempatan yang
ada.
98

Anda mungkin juga menyukai