Konseli Assalamualaikum Wr. Wb. Opening Konselor Waalaikumsalam Wr. Wb. Mari silahkan masuk Attending (Sambil berjabat tangan lalu dengan ramah mempersilahkan duduk). Senang sekali, berjumpa dengan Mbak. Apakah ada Questioning yang bisa Ibu bantu? Konseli Hmmm (gugup dan kebingungan) Konselor Tampaknya seperti ada sesuatu yang penting sehingga Attending Mbak datang kesini. Konseli Sebenarnya ada sesuatu yang ingin saya sampaikan, tetapi saya harus memulai pembicaraan ini dari mana, Bu. Konselor Oh seperti itu, sekarang coba Mbak atur posisi senyaman mungkin rilekskan pikiran, lalu tarik napas sejenak. Sebelumnya nama Mbak siapa? Konseli Iya, Bu (sambil menganggukkan kepala) Nama saya Senja. Konselor Baik mbak senja. Apakah sekarang Mbak Senja sudah Opening tidak ragu lagi untuk bercerita?
Tetapi sebelum itu, ijinkan saya untuk membatasi Structuring
waktu konseling ini dengan limit 45 menit. Dikarenakan saya ada acara untuk mengikuti workshop di luar sekolah. Jadi, saya berharap dengan terbatasnya waktu ini, konseling dapat berjalan dengan lancar dan optimal. Konseli Iya, Bu. Untuk sekarang saya sudah merasa yakin bercerita masalah yang sangat saya hadapi semakin rumit Konselor Yah, baik. Ibu memahami apa yang Mbak Senja Acceptance rasakan. Nampaknya permasalahan yang Mbak Senja hadapi sangat rumit. Konseli Iya, Bu. Saya lelah dan cukup kesal entah harus bagaimana bu.. Konselor Sebenarnya apa yang membuat Mbak Senja kesal dan Questioning lelah? Konseli Iya, saya merasa kesal dengan orang tua saya. Kenapa Reflection of feeling saya selalu dibanding-bandingkan dengan teman/anak tetangga yang memiliki prestasi yang bagus dalam bidang akademik ataupun non akademi. Padahal kan saya adalah saya, bukan orang lain. Konselor Baik. Jadi Mbak Senja selama ini selalu di banding- bandingkan oleh orang tuanya Konseli Iya bu, Mama pernah bilang waktu tidak sengaja Reflection of meaning ngomong ke aku. Katanya seharusnya kamu tuh kayak dia yang pintar, aktif dalam segala bidang, gak diam aja dirumah, santai-santai. Padahal kan nilai aku juga selama ini seimbang-seimbang aja. Malah naik. Gak menurun Konselor Saya dapat memahami apa yang dirasakan oleh Mbak Acceptance Senja. Jadi, mama Mbak senja selalu membanding- Reflection of Meaning bandingkan Mbak Senja dengan orang lain, karena ingin Mbak Senja pintar, aktif dalam segala bidang. Gak boleh bersantai-santai dirumah. Padahal menurut Mbak Senja, apa yang Mbak Senja lakukan sudah benar. Pokoknya nilai tidak menurun dan tidak ada pihak yang dirugikan. Konseli Iya, Bu. Seperti itu. Konselor Kalo ibu boleh tahu, Mbak senja mempunyai tipe Questioning kepribadian introvert sehingga sulit untuk berproses seperti itu. Apakah ibu benar? Konseli Iya, Bu. Benar sekali. Saya terlalu sulit untuk mengungkapkan pertanyaan atau pendapat di kelas. Dan jarang aktif. Sehingga nilai bagus yang saya dapatkan itu dari tugas yang diberikan dengan tepat waktu dan dari nilai ulangan. Konselor Hmm jadi seperti itu, Ibu sangat mengapresiasi kerja Questioning kerasnya Mbak Senja untuk mengoptimalkan nilainya. Jadi sekarang mbak Senja merasakan apa dalam benaknya? Konseli Saya ingin marah, melampiaskan semua emosi yang terpendam dan saya rasakan. Saya capek selalu nangis secara diam-diam, Bu. Dan, ingin menyakiti diri sendiri. Konselor Jangan. Jangan pernah Mbak Senja berbuat seperti itu Rejection Konseli Terus bagaimana lagi bu? Saya sudah lelah, kesal selalu dibanding-bandingkan. Apa orang tua saya tidak pernah bersyukur memiliki dan menerima saya dengan apa adanya. Konselor Mbak Senja tidak boleh ngomong seperti itu, ya. Supporting Setiap orang tua pasti bersyukur memiliki anak seperti Mbak Senja ini. Mungkin tanpa sadar omongan orang tua Mbak Senja menyakiti hati Mbak Senja. Konseli Terus harus bagaimana saya menghadapi masalah ini, Bu. Agar nantinya tidak mudah terpancing emosi dengan omongan orang tua Konselor Jika mengenai hal ini, sebaiknya Mbak Senja bisa Advice kapan saja datang ke Ibu, bercerita seperti ini. Sebagai pelampiasan emosi kalau itu bisa membuat Mbak Senja merasa lebih baik. Dan tanamkan dalam diri sendiri bahwa pelampiasan emosi secara tidak baik itu dapat merugikan diri sendiri dan orang-orang terdekat Mbak Senja. Bercerita kepada orang yang sangat kamu percayai saat ini, yang selalu mendukungmu menurut Ibu sangat tepat untuk mengendalikan emosimu. Tentunya perasaan akan menjadi lega. Konseli Iya, Bu. Saya berusaha semaksimal mungkin unutuk tidak menyikiti diri sendiri (nangis). Maaf Ibu Senja cengeng yaa Konselor Tidak apa-apa Mbak Senja ibu memaklumi dan Attending mengerti (mengelus bahu mencoba menenangkan) Ibu tahu Mbak Senja orang yang kuat untuk menerima omongan orang tua yang menyakiti hati Mbak Senja.
Disini ibu ada untuk Mbak Senja menjadi Supporting
penyemangat dan mengerti perasaan yang dihadapi oleh Mbak Senja. Mbak senja sekarang juga sedang dihadapkan oleh masa-masa sulit menuju kedewasaan. Ingat! Masa-masa sulit tidak pernah berakhir, tetapi orang kuat yang dapat melewatinya. Dan, Ibu yakin Mbak Senja dapat melewati beberapa rintangan yang akan datang nantinya. Semangattt Mbak Senja Konseli Iya, Bu. Terima kasih atas penguatannya. Setelah menceritakan semua masalah ini, beban saya menjadi ringan dan pikiran yang hinggap di benak saya dapat ternormalisasikan. Saya merasa selalu serba salah, intropeksi diri. Tetapi, kini saya dapat belajar untuk menjadi orang yang kuat dalam mengendalikan emosi. Karena saya pun juga tidak ingin merugikan siapapun terutama diri saya sendiri. Konselor Baik, pintar sekali Mbak Senja dapat memahami Summarization dengan baik apa yang Ibu katakan. Sebagai kseimpulan akhir dari pembicaraan kita tadi dapat disimpulkan bahwa Mbak Senja memiliki masalah sulit mengendalikan emosi terhadap omongan orang tua yang membanding-bandingkan Mbak Senja dengan teman/anak tetangga. Telah Ibu berikan suatu pencerahan untuk Mbak Senja pikirkan sebelum bertindak lebih. Konseli Baik bu, saya akan berusaha untuk tidak berburu-buru terpancing emosi dan bertindak dengan bodoh. Konselor Baik. Apakah Mbak Senja merasa cukup dengan konseling hari ini? Konseli Sudah sangat cukup untuk saya pahami dan mengerti, Bu. Konselor Alhamdulillah. Dengan rampungnya semua yang ingin Termination Mbak Senja ungkapkan dalam konseling hari ini. Perlu Mbak Senja ingat dan pikirkan tentang garis besar yang kita lakukan tadi. Baiklah karena waktu pertemuan juga akan habis, kita akhiri sampai sini sekian dan terima kasihn atas keberanianmu untuk menceritakan masalah ini. Ibu harap semua masukan dari Ibu dapat membantu Mbak Senja ya.. Konseli Iya, Bu. Sangat membantu dan juga saya sangat berterima kasih untuk meluangkan waktunya mendengarkan keluh kesah saya. Konselor Iya sama-sama Mbak Senja. Udah kewajiban Ibu sebagi guru untuk membimbing anak didiknya agar tidak salah melakukan berbagai tindakan yang menyakiti dirinya. Tidak usah sungkan-sungkan untuk datang ke sini lagi ya. Konseli Hehehe iya Bu. Kalo begitu saya pamit undur diri. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Konselor Waalaikumsalam Wr. Wb.