Anda di halaman 1dari 5

NAMA : UMI PITRIYAH

NIM : 210111600004

OFFERING : A1C

TUGAS VERBATIM TEKNIK DASAR KONSELING

PERAN PERCAKAPAN/DIALOG TEKNIK


Konseli Assalamualaikum Wr. Wb. Opening
Konselor Waalaikumsalam Wr. Wb. Mari silahkan masuk Attending
(Sambil berjabat tangan lalu dengan ramah
mempersilahkan duduk).
Senang sekali, berjumpa dengan Mbak. Apakah ada Questioning
yang bisa Ibu bantu?
Konseli Hmmm (gugup dan kebingungan)
Konselor Tampaknya seperti ada sesuatu yang penting sehingga Attending
Mbak datang kesini.
Konseli Sebenarnya ada sesuatu yang ingin saya sampaikan,
tetapi saya harus memulai pembicaraan ini dari mana,
Bu.
Konselor Oh seperti itu, sekarang coba Mbak atur posisi
senyaman mungkin rilekskan pikiran, lalu tarik napas
sejenak. Sebelumnya nama Mbak siapa?
Konseli Iya, Bu (sambil menganggukkan kepala) Nama saya
Senja.
Konselor Baik mbak senja. Apakah sekarang Mbak Senja sudah Opening
tidak ragu lagi untuk bercerita?

Tetapi sebelum itu, ijinkan saya untuk membatasi Structuring


waktu konseling ini dengan limit 45 menit.
Dikarenakan saya ada acara untuk mengikuti
workshop di luar sekolah. Jadi, saya berharap dengan
terbatasnya waktu ini, konseling dapat berjalan dengan
lancar dan optimal.
Konseli Iya, Bu. Untuk sekarang saya sudah merasa yakin
bercerita masalah yang sangat saya hadapi semakin
rumit
Konselor Yah, baik. Ibu memahami apa yang Mbak Senja Acceptance
rasakan. Nampaknya permasalahan yang Mbak Senja
hadapi sangat rumit.
Konseli Iya, Bu. Saya lelah dan cukup kesal entah harus
bagaimana bu..
Konselor Sebenarnya apa yang membuat Mbak Senja kesal dan Questioning
lelah?
Konseli Iya, saya merasa kesal dengan orang tua saya. Kenapa Reflection of feeling
saya selalu dibanding-bandingkan dengan teman/anak
tetangga yang memiliki prestasi yang bagus dalam
bidang akademik ataupun non akademi. Padahal kan
saya adalah saya, bukan orang lain.
Konselor Baik. Jadi Mbak Senja selama ini selalu di banding-
bandingkan oleh orang tuanya
Konseli Iya bu, Mama pernah bilang waktu tidak sengaja Reflection of meaning
ngomong ke aku. Katanya seharusnya kamu tuh kayak
dia yang pintar, aktif dalam segala bidang, gak diam
aja dirumah, santai-santai. Padahal kan nilai aku juga
selama ini seimbang-seimbang aja. Malah naik. Gak
menurun
Konselor Saya dapat memahami apa yang dirasakan oleh Mbak Acceptance
Senja.
Jadi, mama Mbak senja selalu membanding- Reflection of Meaning
bandingkan Mbak Senja dengan orang lain, karena
ingin Mbak Senja pintar, aktif dalam segala bidang.
Gak boleh bersantai-santai dirumah. Padahal menurut
Mbak Senja, apa yang Mbak Senja lakukan sudah
benar. Pokoknya nilai tidak menurun dan tidak ada
pihak yang dirugikan.
Konseli Iya, Bu. Seperti itu.
Konselor Kalo ibu boleh tahu, Mbak senja mempunyai tipe Questioning
kepribadian introvert sehingga sulit untuk berproses
seperti itu. Apakah ibu benar?
Konseli Iya, Bu. Benar sekali. Saya terlalu sulit untuk
mengungkapkan pertanyaan atau pendapat di kelas.
Dan jarang aktif. Sehingga nilai bagus yang saya
dapatkan itu dari tugas yang diberikan dengan tepat
waktu dan dari nilai ulangan.
Konselor Hmm jadi seperti itu, Ibu sangat mengapresiasi kerja Questioning
kerasnya Mbak Senja untuk mengoptimalkan nilainya.
Jadi sekarang mbak Senja merasakan apa dalam
benaknya?
Konseli Saya ingin marah, melampiaskan semua emosi yang
terpendam dan saya rasakan. Saya capek selalu nangis
secara diam-diam, Bu. Dan, ingin menyakiti diri
sendiri.
Konselor Jangan. Jangan pernah Mbak Senja berbuat seperti itu Rejection
Konseli Terus bagaimana lagi bu? Saya sudah lelah, kesal
selalu dibanding-bandingkan. Apa orang tua saya tidak
pernah bersyukur memiliki dan menerima saya dengan
apa adanya.
Konselor Mbak Senja tidak boleh ngomong seperti itu, ya. Supporting
Setiap orang tua pasti bersyukur memiliki anak seperti
Mbak Senja ini. Mungkin tanpa sadar omongan orang
tua Mbak Senja menyakiti hati Mbak Senja.
Konseli Terus harus bagaimana saya menghadapi masalah ini,
Bu. Agar nantinya tidak mudah terpancing emosi
dengan omongan orang tua
Konselor Jika mengenai hal ini, sebaiknya Mbak Senja bisa Advice
kapan saja datang ke Ibu, bercerita seperti ini. Sebagai
pelampiasan emosi kalau itu bisa membuat Mbak
Senja merasa lebih baik. Dan tanamkan dalam diri
sendiri bahwa pelampiasan emosi secara tidak baik itu
dapat merugikan diri sendiri dan orang-orang terdekat
Mbak Senja. Bercerita kepada orang yang sangat kamu
percayai saat ini, yang selalu mendukungmu menurut
Ibu sangat tepat untuk mengendalikan emosimu.
Tentunya perasaan akan menjadi lega.
Konseli Iya, Bu. Saya berusaha semaksimal mungkin unutuk
tidak menyikiti diri sendiri (nangis). Maaf Ibu Senja
cengeng yaa
Konselor Tidak apa-apa Mbak Senja ibu memaklumi dan Attending
mengerti (mengelus bahu mencoba menenangkan)
Ibu tahu Mbak Senja orang yang kuat untuk menerima
omongan orang tua yang menyakiti hati Mbak Senja.

Disini ibu ada untuk Mbak Senja menjadi Supporting


penyemangat dan mengerti perasaan yang dihadapi
oleh Mbak Senja. Mbak senja sekarang juga sedang
dihadapkan oleh masa-masa sulit menuju kedewasaan.
Ingat! Masa-masa sulit tidak pernah berakhir, tetapi
orang kuat yang dapat melewatinya. Dan, Ibu yakin
Mbak Senja dapat melewati beberapa rintangan yang
akan datang nantinya. Semangattt Mbak Senja
Konseli Iya, Bu. Terima kasih atas penguatannya. Setelah
menceritakan semua masalah ini, beban saya menjadi
ringan dan pikiran yang hinggap di benak saya dapat
ternormalisasikan. Saya merasa selalu serba salah,
intropeksi diri. Tetapi, kini saya dapat belajar untuk
menjadi orang yang kuat dalam mengendalikan emosi.
Karena saya pun juga tidak ingin merugikan siapapun
terutama diri saya sendiri.
Konselor Baik, pintar sekali Mbak Senja dapat memahami Summarization
dengan baik apa yang Ibu katakan.
Sebagai kseimpulan akhir dari pembicaraan kita tadi
dapat disimpulkan bahwa Mbak Senja memiliki
masalah sulit mengendalikan emosi terhadap omongan
orang tua yang membanding-bandingkan Mbak Senja
dengan teman/anak tetangga. Telah Ibu berikan suatu
pencerahan untuk Mbak Senja pikirkan sebelum
bertindak lebih.
Konseli Baik bu, saya akan berusaha untuk tidak berburu-buru
terpancing emosi dan bertindak dengan bodoh.
Konselor Baik. Apakah Mbak Senja merasa cukup dengan
konseling hari ini?
Konseli Sudah sangat cukup untuk saya pahami dan mengerti,
Bu.
Konselor Alhamdulillah. Dengan rampungnya semua yang ingin Termination
Mbak Senja ungkapkan dalam konseling hari ini. Perlu
Mbak Senja ingat dan pikirkan tentang garis besar
yang kita lakukan tadi. Baiklah karena waktu
pertemuan juga akan habis, kita akhiri sampai sini
sekian dan terima kasihn atas keberanianmu untuk
menceritakan masalah ini. Ibu harap semua masukan
dari Ibu dapat membantu Mbak Senja ya..
Konseli Iya, Bu. Sangat membantu dan juga saya sangat
berterima kasih untuk meluangkan waktunya
mendengarkan keluh kesah saya.
Konselor Iya sama-sama Mbak Senja. Udah kewajiban Ibu
sebagi guru untuk membimbing anak didiknya agar
tidak salah melakukan berbagai tindakan yang
menyakiti dirinya. Tidak usah sungkan-sungkan untuk
datang ke sini lagi ya.
Konseli Hehehe iya Bu. Kalo begitu saya pamit undur diri.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Konselor Waalaikumsalam Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai