Anda di halaman 1dari 6

VERBATIM

Ko/Ki Dialog Keterampilan Keterangan


Dasar
Konselor Bagaimana kabar hari ini ?
Konseli Alhamdulillah baik sih
Konselor Ya sykurlah kalo gitu.
Gimana bapak ibu keluarga
baik?
Konseli Alhamdulillah baik juga
Konselor Kok kayak e lesu ada yang
dipikirkan kayaknya?
Konseli Ya iya sih pengen cerita
kesini itu pengen konseling
juga
Konselor Wah ya sangat senang skali Pertanyaan Memandang konseli
dong, kebetulan sekali kamu tertutup
kesini pengen konseling.
Sangat kebetulan malahan.
Udah pernah ikut konseling
belum?
Konseli Belum pernah sih, baru kali
ini
Konselor Ooohh ya udah. Apa yang
jadi uneg-uneg kamu kok
tiba-tiba pengen konseling
itu?
Konseli Ee jadi gini, aku tuh kalo
lihat orang marah kayak
takut geg-degan gitu
Konselor Maksud kamu? Cek persepsi Memandang konseli
Konseli Kalo misal nih dikelas ada
temen yang dimarahi sama
dosen gitu langsung deg-
degan gitu
Konselor Coba deh kamu ceritakan
apa, bagaimana itu bisa
terjadi, atau
sejak kapan itu terjadi.
Konseli Jadi gini, dulu tuh awalnya
baik-baik saja, tapi sejak om
aku tuh sukses dan kaya tuh
menjadi sombong gitu,
kayak paling berkuasa di
keluarga besar tuh, dia tuh
mempunyai anak tunggal
dan sangat dimanja gitu.
Dan siapa saja ni yang
membuat anaknya nangis
pasti dimarah-marahi.
Dan yang selalu kena marah
itu pasti aku, karena aku
yang paling tua, pernah
suatu ketika kami
bermain tiba-tiba sepupu,
bareng- bareng itu dan
mereka berantem gitu dan
yang dimarahi
ya aku juga. Dan itu sering
gitu nggak sekali dua kali.
Trus semenjak saat itu kayak
kalau ada orang yang marah
itu aku takut dan gemeter.
Konselor Ohhh ya ya ya… aku bisa Refleksi
paham sih perasaan mu, perasaan
nampaknya kamu sangat
terganggu sekali deh dengan
keadaan ini.
Konseli Terganggu banget sih

Konselor Baiklah kalau gitu, jadi Paraphrase Serius, ramah


kamu sekarang sedang kamu Identifikasi
alami itu trauma akibat om masalah
kamu yang sering memarahi Meringkas
kamu, begitu kan?
Konseli Ya begitulah
Konselor kamu sudah menyadari dan Cek persepsi Duduk santai,
merasakan bahwa kamu saat Mengarahkan senyum,
ini mengalami masalah
trauma dan cemas belum?
Konseli Iya merasa dan kayak ingin
menyelesaiannya gitu
Konselor Bagus deh kalo gitu, ini Leading Badan agak condong
sebuah kemajuan, kemajuan Merumuskan ke konseli
yang sangat ninginkan. Bisa tujuan
disebut seperti itu.
Oleh karena itu, saat ini
sangat tepat bila kita
mendiskusikan
tujuan yang ingin kita capai
dalam obrolan konseling
kita ini
Konseli Iya boleh
Konselor Baik, tujuan konseling kita Merumuskan Gerakan nonverbal
itukan untuk meningkatkan tujuan konselor
kemampuan Kamu dalam
mereduksi (menurunkan)
intensitas ketegangan yang
kamu rasakan. Maksudku
adalah hasil konseling ini
berupa bantuan agar kamu
mampu menurunkan
ketegangan akibat cemas
yang kamu rasakan saat ini
Konseli Nha aku terus harus gimana
dong?
Konselor Nhaa aku ingin memilih Pemilihan Serius, santai, dan
beberapa teknik atau cara teknik/strategi ramah
yang harus kita pelajari konseling
bersama. Kita akan
menggunakan teknik
disentisasi sistematik yaitu
teknik dimana kamu akan
membayangkan
keadaan/kondisi yang
membuat kamu bisa jadi
cemas, mulai dari yang
kamu anggap terendah,
sedang, sampai keadaan
yang paling tinggi
intensitasnya. Jadi kamu
juga harus menyadari bahwa
tidak ada kehidupan tanpa
masalah, sehingga manusia
harus berikhtiar untuk
mencari solusinya gitu.
Konseli Iya juga sih, terus itu gimana
caranya?
Konselor Baik, kita mulai sekarang, Leading Santai
coba sekarang kamu
pejamkan mata untuk
melakukan relaksasi.
Sekarang aku akan
menyebutkan
keadaan/situasi yang
teringan, sedang, hingga
yang terberat. Jika kamu
membayangkanya dan kamu
merasa tidak sanggup maka
angkat tangan kamu.
Konseli Ya okee
Konselor Ok.Tetap rileks,pejamkan
mata bayangkan
kamu sedang bermain atau
berada diruangan bersama
saudara/sepupu kamu di
ruang keluarga dan om
kamu ada di ruangan itu
juga.
Konseli (tetap dalam posisi tenang)

Konselor Kemudian sepupu kamu


bertengkar dengan saudara
yang lain dan menangis
ketakutan pokoknya.
Konseli (masih tenang)
Konselor Lalu om kamu
menghampiri.
Konseli (mimic wajah berubah,
berusaha tetap tenang)
Konselor Nha sekarang om kamu
mulai berbicara dengan
suara yang keras dan dan
bayangkan raut wajahnya
Konseli Aduhh ngeri sih terlihat tegang dan
bayanginnya gemetar
Konselor Oke oke, buka mata mu
sekarang, rileks tarik napas
dari hidung perlahan
kemudian keluarkan dari
mulut.
Konseli Udah udahh
Konselor Apa yang kamu rasakan? Pertanyaan
terbuka
Konseli Ngeri gitu takut, awalnya
biasa saja cuman pas mulai
bayangin omku lagi marah
jadi ngeri gitu
Konselor Ok, kita sudah pada tahap menjelaskan
Sedang kalo gitu, dan kamu
sudah merasa tidak sanggup,
kita harus melakukan ini lagi
ketika kamu sudah siap dan
melewati tahap akhir yaitu
tahap yang terberat, gimana?
Konseli Oke
Konselor Okee.. Kita akan
mempraktekannya lagi,
gimana keadaanmu
sekarang?
Konseli Udah lebih baik si, udah
agak tenang juga
Konselor Oke kita mulai lagi.
Sekarang rileks dan ambil
napas dalam-dalam.
Pejamkan mata, sekarang
bayangkan seorang yang
sedang memarahi anaknya
dengan suara pelan karena
tidak mau belajar.
Konseli (tenang dan santai)
Konselor Sekarang seseorang yang
sedang memarahi anaknya
dengan suara yang keras.

Konseli (mimic wajah berubah)


Konselor Dan sekarang kamu berada Leading
dalam sebuah ruang Mengarahkan
keluarga di sana ada semua
anggota keluarga termasuk
om kamu.
Kamu sedang bermain
dengan
saudara-saudara kamu, tiba-
tiba saudara kamu
bertengkar dan menangis.
Kemudian kamu yang
disalahkan oleh om.
Omkamu marah sekali
kepada kamu
Konseli Aduh sudah aku tidak tegang, gemetar, dan
sanggup mengangkat tangan
Konselor Oke, sekarang buka mata,
rileks, tarik napas dari
hidung dan keluarkan
perlahan, perlahan dari
mulut. Gimana perasaannya
sekarang?
Konseli Deg-degan sih, tapi sudah
lebih mendingan sih
Konselor Ok, rileks saja ini butuh
proses
Konseli Oke tapi sekaran sih tidak
kayak kemarin, kemarin itu
kayak takut banget tapi
sekarang udah nggak begitu
akut sih
Konselor Bagus sekali, ini suatu Penguatan
kemajuan yang signifikan. reward
Gimana, kita lanjutkan?
Konseli Iya lanjut
Konselor Sekarang bayangkan wajah
seseorang yang sedang
marah sekali, bahkan akan
memukul. Bayangkan raut
wajahnya, tatapan matanya,
dan suaranya yang sangat
keras.
Konseli (gemetar dan mengangkat
tangannya)
Konselor Oke, buka matamu Memimpin
sekarang, rileks dan
tenangkan dirimu. Tarik
napas dalam-dalam dan
keluarkan perlahan
Konseli Hhh ngeri sih ngeri takut
Konselor Yaa ini kamu sudah Penguatan
berusaha, tinggal satu
langkah lagi, semua
memang butuh perjuangan
dan kamu sudah
melakukannya, ini suatu
kemajuan yang cukup bagus.
Konseli Oke kemudian apa lagi?
Konselor Baik, mari kita mulai lagi
Bayangkan wajah seseorang
yang sedang marah sekali,
bahkan akan memukul.
Bayangkan raut wajahnya,
tatapan matanya, dan
suaranya yang sangat keras.
Konseli (sudah dapat bersikap
tenang)
Konselor Oke. Sekarang buka
matamu, rileks tarik napas
dalam-dalam dan keluarkan
perlahan.
Konseli Hhhh…. Sudah lebih baik
sih
Konselor Bagus, itu kamu sudah Reward
menunjukan keberhasilan,
kamu sudah melewatinya itu
Konseli Yak makasih loh ya!
Konselor Ya sama-sama deh,
pokoknya untuk selanjutnya
kalau kamu merasa cemas
lagi atau merasa bingung
takut nggak usah sungkan-
sungkan kesini. Langsung
aja! Toh kita kan juga
temenan udah lama to
Konseli Iya nanti kalau ada apa-apa
ya kesini lagi

Konselor Ya cukup gitu untuk


konselingnya ya
Konseli Terimakasih lo ya!
Konselor Sama-sama Termination

Anda mungkin juga menyukai