Anda di halaman 1dari 4

Teknik gestalt

Synopsis: agnes adalah seorang mahasiswa yang sedang menjalani studi nya, di suatu
saat agnes merasa insecure dan tertekan karena adanya tekanan dari lingkungan sosial
agnes.
Konseli Selamat siang ibu
Konselor Halo selamat siang Agnes
Konselor Apa kabar hari ini?
Konseli Kabar baik ibu
Konselor Bagaimana kuliahnya, minggu ini sudah mulai kuliah ya?
Konseli Iya ibu, untuk kuliah minggu-minggu ini sudah dimulai
Konselor Oke kuliahnya gimana, ini minggu awal ada kesulitan gak? masih santai-
santai atau udah banyak tugas nih?
Konseli Kuliahnya berjalan lancar bu, diawal-awal ini ternyata sudah banyak
tugas.
Konselor Mmm.. oke baik. Kemarin Agnes sudah menghubungi ibu ya, Agnes
bilang ada sesuatu gitu yang perlu kita bicarakan, apakah agnes ada hal
yang perlu disampaikan ke ibu?
Konseli Mmm tidak bu (Senyum terpaksa)
Konselor Oke, sepertinya kamu masih tegang ya, tapi tidak apa-apa. Ibu mengerti
kamu merasa cemas. Kamu bisa menceritkan semuanya hal itu pada Ibu.
Kamu boleh menceritakan semuanya emosi yang kamu pendam, silahkan
dikeluarkan, silahkan diceritakan apa yang kamu rasakan sekarang, kita
memiliki waktu pertemuan selama 60 menit. Namun jika nanti
permasalahan kita atau kamu memerlukan waktu lebih bisa sekali kita
kondisikan. Kamu boleh mengungkapkan seluruh emosi dalam dirimu,
namun jangan sampai itu terlewat batas. Jangan sampai melukai dirimu
sendiri. Okay?
Konseli Okay Ibu, Agnes mengerti
Konselor Baik tenangkan hati dan atur nafas pelan-pelan dan silakan ungkapkan
permasalahanmu
Konseli Terus terang saja bu, memang ada yang ingin Agnes bicarakan dengan
ibu. Untuk itu kemarin saya menghubungi ibu dan hari ini menemui ibu.
Namun, tadi saya sangat cemas dan takut dengan orang lain yang tidak
dekat dengan saya bu. Namun saat ini saya sudah lebih tenang Ibu.
Konselor Baguslah Agnes, bagus sekali. kamu mau datang ke ibu dan bertekad
memulihkan keadaanmu adalah keputusan yang baik. Sekarang perlahan
coba ceritakan yang kamu rasakan bagaimana perasaanmu, pada akhirnya
nanti kita akan berusaha bersama-sama ya, kita menemukan solusi
bagaimana menyelesaikan permaalahan yang agnes alami. Seperti itu, jadi
silakan Agnes perlahan saja tidak apa-apa
Konseli Hhhh.... (menghela nafas panjang)
Saya sebenernya merasa insecure dan tertekan bu (murung)
Konselor Okee.. insecure, insecure yang seperti apa ya yang Agnes rasakan?
Konseli Iya ibu, saya saat ini merasa insecure. Saya merasa hidup ini tidak adil bu
bagi saya. Saya merasa diri saya tidak berguna dan tidak sebanding
dengan orang lain. Mereka selalu membuat saya kehilngan kesempatan,
mereka mengambil semua kesempatan dan saya sekarang seperti
pecundang.
Konselor Baik, anda merasa bahwa anda kehilangan kesempatan, kesempatan
seperti apa yang kamu maksud? Bisa jelaskan pada Ibu?
Konseli Yaa kesempatan untuk menjadi orang orang lain, yang bisa menghasilkan
uang, bekerja, mereka yang tiba tiba bisa menjadi kaya hanya karena
youtube, jualan online atau selebgram dan banyak. Namun ibu lihat saya.
Apa yang bisa saya banggakan? Tidak ada bu. Orang lain bisa mencapai
impiannya dengan mudah sedangkan saya diumur yg sekarang belum bisa
dan belum mendapatkan hal yang saya inginkan, saya tertekan akan hal
itu bu, apalagi saya sering dibanding-bandingkan oleh orang-orang
dilingkungan saya, saya merasa diri saya tidak mampu mendapatkan hal
yg saya inginkan. (menghela nafas)
Konselor Okay pelan pelan saja, tidak apa
Konseli Orang orang terdekat saya bahkan menganggap saya beban. Mereka
selalu membuat saya merasa tidak berguna dengan membandingkan saya
pada orang orang seusia saya. Yaa saya tau Bu harusnya saya bisa A B C
tapi ya gimana saya lelah mencoba tapi selalu gagal"
Konselor Agnes tahu bagaimana mereka menganggap anda sebagai beban?
Konseli Tentu, mereka membandingkan dengan kata halus namun menusuk dan
itu membuat saya merasa tertekan sampai saat ini. Saya benarbenar takut
jika nanti saya akan gagal.
Konselor Coba katakan pada Ibu, perkataan mereka yang membuatmu tertekan, apa
yang mereka katakan sampai membuatmu merasa bahwa aku tidak
memiliki kesempatan, aku gagal seperti ini gitu.
Konseli mmmm “andai Agnes bisa lebih diandalkan" (dengan gemetar)
Konselor Baik tenangkan dirimu. Ini adalah perasaanmu sekarang, takut dan marah
hingga membuatmu Insecure.
Konseli Iya Ibu (murung)
Konselor Baik, agnes adakah hal lain yang masih mengganjal?
Konseli Tidak ada bu
Konselor Baik, setelah mendengarkan penjelasan Agnes, sepertinya Agnes merasa
cemburu saat orang lain sudah berhasil, tetapi usaha yang dilakukan selalu
gagal. Agnes merasa marah dan tertekan saat menerima perkataan
menyakitkan dari orang terdekat
Konselor Agnes juga mengatakan lelah dalam mencoba dan malas menerima
kenyataan. Jadi perasan apa yang sebenarnya bisa membuatmu merasa
lebih baik?
Konseli Sejujurnya saya tidak yakin Ibu, semua emosi tampak sama dalam diri
saya. Namun yang membuat saya merasa sedikit nyaman adalah saat saya
sekelebat memahami bahwa diri saya salah dan harus dibenarkan. Tapi
sekian detik saja lalu kembali pada perasan yang tertekan tadi.
Konselor Agnes tau, itu sudah benar. Mengetahui bahwa kamu memiliki peran
dalam mengubah pandangan dan jalan hidupmu. Sekarang coba ikuti dan
jawab pertanyaan Ibu dengan jujur. Anggap saja kamu sedang berada pada
2 tempat. Sekarang Agnes dengan perasaan tertekan, cemburu dan takut
gagal ini. Katakan semuanya dalam perasaan tersebut
Konseli Ini berat Ibu, Ibu tau bahwa sakit dan tertekan jika terus dibandingkan
dengan orang lain, saat sudah berusahan namun selalu gagal. Dibanding
bandingkan dengan perkataan yang sangat menusuk, ibu tau pasti ini
sangat membuat marah. Dan memunculkan perasaan akan gagal pada
setiap tindakan yang saya ambil. Ini sangat melelahkan lbu.
Konselor Bagus Agnes, kamu menyadari perasaan emosimu. Sekarang coba
katakan kembali semua emosimu secara perlahan. Dan terimalah perasaan
itu dalam diri kamu pelan pelan
Konseli Baik Ibu saya coba, Saya tau bahwa saya sakit dan tertekan saat
dibandingkan. Saya kecewa saat saya sudah berusaha tetapi gagal.
Saya marah saat orang lain mengatai saya dengan perkataan yang tidak
mengenakkan. Dan saya merasa takut akan kegagalan yang saya alami.
Konselor Baik, bagus Agnes. Kamu telah melakukannya dengan baik. Ibu tahu ini
melelahkan tapi kamu sudah sangat baik bisa menerima perasaan tidak
mengenakkan tersebut. Sekarang kita berada di sisi lain. Agnes dengan
tekadnya untuk sembuh. Agnes dengan pikirannya yang mau datang
kesini untuk memulihkan hidupnya. Agnes dengan apa yang seharusnya
dilakukan
Konseli Saya merasa bahwa harusnya saya menyembuhkan ini sebelum terlambat.
Saya menemui professional yang bisa membantu saya menghilangkan ini
semua. Saya ingin saya pulih dan terhindar dari kurungan perasaan yang
tidak enak. Sepertinya saya harus mencoba lagi hal lain meskipun
menyebalkan dengan kegagalan. Namun sepertinya jika agnes menyerah
juga sama saja membuat lebih tertekan. Saya tidak yakin ibu, tetapi ini
yang ada dipikiran saya, saat saya memutuskan untuk datang kesini
Konselor Bagus Agnes, kamu sudah mulai menyadari peran dirimu dalam hidupmu.
Sekarang coba perlahan untuk mengatakan itu dengan lebih yakin,
perlahan hilangkan kata sepertinya dalam setiap kalimat yang kamu
utarakan agar kamu yakin dengan apa yang kamu ungkapkan.
Konseli Saya harus menyemuhkan diri sebelum terlambat. Saya sudah menemui
professional untuk membantu saya. Saya ingin pulih dari perasaan tidak
nyaman. Saya harus mencoba hal lain lagi sampai membuat perubahan
dalam diri saya. Saya harus berani untuk maju dan melanglah demi masa
depan saya.
Konselor Bagus sekali agnes, luar biasa. Setiap keraguan dalam hatimu tertutup
oleh emosi yang tidak menginginkan penerimaan. Tujuan akhir
sebenarnya adalah memahami tanggung jawabmu dalam masalahmu.
Agnes, ini hidupmu maka ambilah keputusan yang baik demi masa
depanmu. Dan ingat nak, waktu setiap orang berbeda. Lakukan apa yang
telah kau kataan tadi, maka perlahan saat waktumu datang, kau sudah
siap. Baik Agnes bagaimana perasaanmu sekarang?
Konseli Saya sudah lebih tenang Ibu, sekarang saya tahu bahwa bagaimanapun
keadaan saya, masa depan saya adalah tanggung jawab saya. Saya boleh
insecure ataupun tertekan namun, saya hanya perlu menerimanya, sulit
memang tapi saya sekarang merasakan hal yang lebih jelas apa yang saya
inginkan, bagaimana melakukannya. Takut pasti ada, tetapi saya belajar
untuk menelan takut dan mengambil keputusan. Melanjutkan hidupku
lebih penting sepertinya. Hehe
Konselor Betul itu Agnes, menjadi dirimu sendiri lebih baik. Tetap tanamkan itu
kepada dirimu sendiri.
Konseli baik ibu saya akan berusaha untuk membuat diri saya sembuh dari rasa
insecure terhadap pencapaian orang lain dan saya akan menanamkan
kepada diri saya bahwa saya harus menjadi pribadi yang percaya diri dan
menjadi diri saya sendiri
Konselor Bagus Agnes. Setelah konseling ini kamu juga masih bisa berkonsultasi
kepada ibu, karena ibu akan selalu memberikan waktu ibu untuk konseli
yang ingin berkonsultasi dan sedang membutuhkan ibu. Apakah ada hal
lain yang ingin kamu ceritakan lagi kepada ibu?
Konseli Tidak ibu, mungkin hanya itu saja untuk sekarang ini.
Konselor baiklah, kalau seperti itu konseling ini akan ibu akhiri. Mungkin
untuk kedepannya jikalau kamu ingin berkonsultasi lagi silahkan hubungi
ibu saja ya.
Konseli iya bu, saya sangat berterimakasih kepada ibu sudah membantu saya.
Sekarang saya cukup lega dan pikiran saya kembali positif.
Konselor Syukurlah kalau begitu. Ibu tutup konseling hari ini ya agnes. Selamat
siang.
Konseli Siang kembali ibu.
Konselor Hati-hati dijalan ya.
Konseli Iya bu terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai